PROGRAM PENELITIAN
K. Tahap Penilaian Hasil/Validasi Luaran Penelitian
Tahap penilaian hasil/validasi luaran penelitian adalah tahap penilaian ketercapaian hasil luaran pada laporan akhir penelitian. Apabila luaran belum tercapai, maka ketua tim peneliti diberikan kesempatan untuk memenuhi luaran tersebut dan akan dilakukan validasi luaran kembali. Validasi luaran penelitian dilaksanakan sesuai jadwal dari DRTPM sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.
Adapun DRTPM dapat melaksanakan penilaian hasil penelitian dalam bentuk seminar apabila diperlukan.
Distribusi kewenangan setiap tahapan penelitian berdasarkan kelompok kinerja penelitian perguruan tinggi dan status kelembagaannya diatur pada Lampiran 1.7 Kewenangan Tahapan Penelitian Berdasarkan Klaster Perguruan Tinggi.
Jadwal tentatif seluruh tahapan pengelolaan penelitian disajikan pada lampiran Lampiran 1.5 Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program Penelitian. Ringkasan skema pendanaan penelitian disajikan pada Lampiran 1.12 Ringkasan Skema Pendanaan, Tim Peneliti, dan Waktu Pelaksanaan Penelitian. Pengusulan penelitian berdasarkan klaster disajikan pada Lampiran 1.10 Pengusulan Penelitian Berdasarkan Klaster Perguruan Tinggi.
DRTPM
2024
5.4 Bidang Fokus Penelitian
Mengingat pentingnya peran riset terhadap perekonomian, maka penting pula bagi Indonesia untuk dapat memprioritaskan kegiatan riset guna mendorong efisiensi penggunaan modal dan sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional berbasis iptek. Ini dapat dilakukan dengan memberikan fokus pada kegiatan riset yang terkait dengan sektor-sektor yang memiliki potensi multiplier effect yang besar. Dalam rangka mencapai tujuan riset nasional sebagaimana tercantum dalam RIRN 2017-2045, pendanaan meliputi bidang riset sebagai berikut:
a. pangan;
b. energi;
c. kesehatan;
d. transportasi;
e. produk rekayasa keteknikan;
f. pertahanan dan keamanan;
g. kemaritiman;
h. sosial humaniora; dan i. bidang riset lainnya.
Bidang-bidang riset di atas diuraikan menjadi tema dan topik penelitian pada Lampiran 1.3 Bidang Fokus Riset, Tema Riset, dan Topik Riset Prioritas. Topik-topik yang dipilih oleh para peneliti harus berorientasi kepada 5 bidang fokus prioritas nasional sesuai arahan presiden, yaitu:
a. Ekonomi Hijau
Merupakan konsep ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Penelitian yang mengakomodasi bidang ini dapat mengusung topik yang memberikan solusi mengenai penggunaan sumber daya alam secara bertanggung jawab, penanggulangan limbah dan polusi, serta transisi energi terbarukan dan teknologi bersih.
b. Ekonomi Biru
Merupakan pendekatan untuk meningkatkan pengelolaan kelautan berkelanjutan serta konservasi laut dan sumber daya pesisir beserta ekosistemnya dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan prinsip-prinsip antara lain keterlibatan masyarakat, efisiensi sumber daya, meminimalkan limbah, dan nilai tambah ganda (multiple revenue).
c. Ekonomi Digital
Merupakan kegiatan perekonomian yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk dapat memudahkan aktivitas ekonomi secara umum dan secara tidak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
DRTPM
2024
d. Kemandirian Kesehatan
Merupakan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan difokuskan kepada pengembangan vaksin, alat kesehatan, bahan obat, biotech, dan terapi genetik.
e. Penguatan Pariwisata
Penguatan pariwisata difokuskan untuk mendorong pengembangan potensi wisata berkelanjutan, pemberdayaan komunitas, pemasaran dan promosi, penggunaan teknologi, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.
5.5 Luaran Penelitian
Luaran Penelitian adalah hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk karya ilmiah yang dipublikasikan, atau model dan prototipe/purwarupa yang didaftarkan kekayaan intelektual (KI)-nya. Untuk tahun anggaran 2024, penelitian didanai dengan jenis luaran sebagai berikut:
a. Artikel di jurnal bereputasi nasional
Karya ilmiah berupa artikel yang dipublikasikan di jurnal yang sudah terakreditasi SINTA 1-6.
b. Artikel di jurnal bereputasi Internasional
Karya ilmiah berupa artikel yang dipublikasikan di jurnal yang terindeks oleh pemeringkat internasional (Web of Science dan/atau Scopus) atau memiliki peringkat SINTA 1.
c. Model hasil penelitian
Hasil penelitian ditargetkan berupa:
1) Model, konsep, sistem (program komputer), atau inovasi sosial tertentu yang didaftarkan kekayaan intelektualnya dalam bentuk Hak Cipta; atau
2) Metode, sistem, atau strategi yang didaftarkan kekayaan intelektualnya dalam bentuk Paten.
d. Prototipe atau purwarupa hasil penelitian
Hasil penelitian ditargetkan berupa purwarupa/prototipe dengan kategori sebagai berikut:
1) Material untuk produk biologi, material/spesimen/jenis kekayaan hayati penambah (Value Added/Fortified), material/spesimen/jenis kekayaan hayati baru, breeding, temuan senyawa/sequence DNA penambah, temuan senyawa/sequence DNA baru, protokol riset keanekaragaman hayati, dan purwarupa laik industri yang didaftarkan kekayaan intelektualnya dalam bentuk paten.
2) Galur Perbaikan, Jenis Benih/ Bibit/ Varietas/ Strain Unggul Hasil Propagasi, dan Purwarupa Laik Industri yang didaftarkan kekayaan Intelektualnya dalam bentuk Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
DRTPM
2024
3) Purwarupa Laik Industri yang didaftarkan kekayaan intelektualnya dalam bentuk Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST).
4) Jenis Fauna Penangkaran, Domestikasi, dan Breeding yang didaftarkan kekayaan intelektualnya dalam bentuk Indikasi Geografis yang relevan.
Pemilihan target luaran penelitian disesuaikan dengan skema pendanaan penelitian. Rincian jenis luaran, bukti, target capaian dan ketentuan validitas luaran penelitian dapat dilihat pada Lampiran 10.1 Kriteria Tahapan Luaran Penelitian dan Validitas Penilaian Luaran.
5.6 Skema Pendanaan Penelitian
Usulan penelitian harus mendeskripsikan tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) yang akan dicapai. TKT adalah tingkat kondisi kematangan atau kesiapterapan suatu hasil penelitian dan pengembangan teknologi tertentu yang diukur secara sistematis dengan tujuan untuk dapat diadopsi oleh pengguna, baik oleh pemerintah, industri maupun masyarakat. Pengukuran dan penetapan TKT dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi. Seluruh deskripsi Tingkat Kesiapterapan Teknologi dapat dilihat lebih detail pada Lampiran 1.4 Deskripsi Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT).
Skema pendanaan penelitian dibagi menjadi 3 skema dengan rincian sebagai berikut:
a. Skema Penelitian Dasar
Penelitian dengan target hasil TKT level 1–3 yang dibedakan menjadi beberapa ruang lingkup sebagai berikut:
1) Penelitian Dosen Pemula Afirmasi 2) Penelitian Dosen Pemula
3) Penelitian Pascasarjana
4) Program Magister menuju Doktor Sarjana Unggul 5) Penelitian Fundamental
6) Penelitian Kerja Sama Dalam Negeri 7) Kolaborasi Penelitian Strategis b. Skema Penelitian Terapan
Penelitian dengan target hasil TKT level 4–6.
c. Skema Penelitian Kerja Sama Luar Negeri
Penelitian dengan target hasil TKT 1-3 dan/atau TKT 4-6 berdasarkan pada kerja sama yang disepakati.