• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

C. Pembahasan Temuan

Dalam sub bab ini akan dijelaskan beberapa uraian pembahasan yang sesuai dengan hasil penelitian, sehingga pembahasan ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitian, dengan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Data-data diperoleh dari pengamatan wawancara serta dokumentasi sebagaimana telah peneliti deskripsikan pada analisis dan kualitatif yang kemudian diidentifikasikan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengamatan wawancara telah dilaksanakan yaitu dengan mengumpulkan data mengenai mekanisme restrukturusasi pembiayaan motor dengan akad murabahah di era pandemi covid-19.

Berikut adalah penjelasan dari pembahasan yang akan dikomunikasikan dengan teori-teori yang dijadikan sebagai landasan oleh peneliti dalam penelitian.

1. Penerapan mekanisme restrukturisasi pembiayaan motor dengan akad murabahah era pandemi Covid-19 di PT. Adira Finance Cabang Jember

Mekanisme restrukturisasi dimaknai sebagai cara salah satu tata cara atau prosedur dalam menangani suatu pembiayaan bermasalah dengan menjadwal kembali penataan ulang dengan cara memperkecil angsuran dengan memperpanjang waktu dengan margin yang tetap pada awal akad.89 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa restrukturisasi pembiayaan adalah upaya penyelamatan pembiayaan yang dilakukan

89 Wangsawidjadja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), 448.

77

lembaga keuangan kepada nasabah yang pembiayaannya terancam bermasalah yaitu golongan kualitas pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet.90

Penelitian ini menunjukan bahwa Penerapan Restrukturisasi Pembiayaan dalam menagani Pembiayaan Murabahah bermasalah di Adira Finance Syariah Jember bahwas cara-cara yang dilakukan oleh pihak Adira Finance Syariah meliputi tiga cara, yaitu seperti, Penjadwalan Kembali (Rescheduling), Persyaratan Kembali (Reconditioning), dan Penataan Kembali (Restructuring). Apabila nasabah tidak mampu membayar angsuran yang telah ditetapkan oleh pihak

Pada penelitian ini dikatakan bahwa penyelesaian pembiayaan ini dilakukan secara administratif, yaitu dilakukan dengan cara, Pertama, Penjadwalan Kembali (reshceduling), yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya. Kedua, Persyaratan Kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau seluruh persyaratan pembiayaan, jumlah angsuran, jangka waktu dan/atau pemberian potongan sepanjang tidak menambah sisa kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada Adira Finance Syariah. Ketiga, Penataan Kembali (restructuring), yaitu perubahan persyaratan pembiayaan tidak terbatas pada rescheduling atau reconditioning, antara lain meliputi, penambahan dana fasilitas pembiayaan Adira Finance Syariah, konversi akad pembiayaan, konversi pembiayaan menjadi surat berharga syariah berjangka waktu menengah

90 Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, (Jakarta: Sinar grafika, 2012), 66.

dan konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan nasabah. Berdasarkan penelitian terdahulu pembiayaan bermasalah berasal dari nasabah itu sendiri baik dari tidak adanya i’tikad baik pihak nasabah untuk menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah karena tidak bersedia dilakukan restrukturisasi serta sumber pembayaran yang tidak jelas setelah dilakukannya restrukturisasi. Maka lembaga keuangan mengatasi kendala-kendala tersebut dengan melakukan ketelitian dalam menganalisa nasabah pembiayaan, dan mempertimbangkan angsuran pihak ketiga serta melakukan tindakan tegas dengan penjualan aset agunan nasabah.91

Menurut peneliti, penerapan restrukturisasi pembiayaan dalam menagani pembiayaan motor dengan akad murabahah bermasalah di Adira Finance Syariah Jember bahwa cara-cara yang dilakukan oleh pihak Adira Finance Syariah meliputi tiga cara, yaitu seperti, Penjadwalan Kembali (Rescheduling), Persyaratan Kembali (Reconditioning), dan Penataan Kembali (Restructuring). hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya tingkat kegagalan dalam pembiayaan motor dengan akad murabahah.

2. kondisi pembiayaan motor setelah dilakukannya restrukturisasi dengan akad murabahah era pamdemi Covid-19 bermasalah di PT. Adira Finance Cabang Jember

91 Ummi Kalsum dan Rahmi, “Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah”. Jurnal Studi dan Bisnis Islam. No. 2. Volume 2. 2017.

79

Restrukturisasi dimaknai sebagai cara salah satu tata cara atau prosedur dalam menangani suatu pembiayaan bermasalah dengan menjadwal kembali penataan ulang dengan cara memperkecil angsuran dengan memperpanjang waktu dengan margin yang tetap pada awal akad.92 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa restrukturisasi pembiayaan adalah upaya penyelamatan pembiayaan yang dilakukan lembaga keuangan kepada nasabah yang pembiayaannya terancam bermasalah yaitu golongan kualitas pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet.93

Dasar hukum restrukturisasi pembiayaan ini, diatur melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/34/DPBS, Tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Prinsip syariah yang dimaksudkan dalam restrukturisasi pembiayaan adalah restrukturisasi dilaksanakan denagn memperhatiakan fatwa Majelis Ulama Indoneia (MUI). Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas mengawasi setiap kegiatan teknis operasional perbankan syariah agar sesuai dengan prosedur dan prinsip syariah yang telah dikeluarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN).

92 Wangsawidjadja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), 448.

93 Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, (Jakarta: Sinar grafika, 2012), 66.

Pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan motor akad murabahah memberikan kendala yang dirasakan oleh pihak Adira Finance Syariah adalah saat proses verifikasi data. Pihak Adira Finance Syarah jika dalam kondisi normal akan bertemu nasabah secara langsung karena adanya Covid-19 ruang gerak pihak Adira Finance Syariah pun terbatas. Karena adanya WFH, maka membuat nasabah terkadang kesulitan dalam meminta data–data pendukung dari kantor. Selain itu adanya ketidak jujuran dari nasabah juga dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan restrukturisasi.

Kebanyakan nasabah tidak memberikan data yang benar. Jika diberikan restrukturisasi datanya tidak mendukung, maka sulit untuk bisa direstrukturisasi dan akan menjadi beban bagi Adira Finance Syariah Cabang Jember. Tidak ada kendala yang dirasakan dari pihak nasabah dalam pelaksanaan restrukturisasi ini, tapi ada hal yang nasabah rasa memberatkan, karena adanya penambahan akad, di mana jangka waktunya ditambahkan. Sehingga biaya asuransi ditambahkan selama jangka waktu tambahan. Pihak nasabah harus menyiapkan biaya tambahan untuk membayar asuransi.

Dalam hal ini kondisi pembiayaan motor bermasalah berasal dari nasabah itu sendiri, nasabah mengalami penurunan kemampuan pembayaran, terdapat sumber pembayaran angsuran yang jelas dari nasabah untuk mampu memenuhi kewajiban setelah restrukturisasi.

Sehingga mengatasi kendala-kendala tersebut dengan melakukan ketelitian dalam menganalisa nasabah pembiayaan, dan mempertimbangkan

81

angsuran pihak ketiga serta melakukan tindakan tegas dengan penjualan aset agunan nasabah.94

Dalam penelitian di Adira Finance Syariah Cabang Jember mengenai kualitas pembiayaan setelah dilakukan restrukturisasi ditetapkan sebagai paling tinggi Kurang Lancar untuk Pembiayaan yang sebelum dilakukan restrukturisasi tergolong Diragukan atau Macet dengan kualitas Pembiayaan tidak berubah untuk Pembiayaan yang sebelum dilakukan restrukturisasi tergolong Kurang Lancar. Kualitas pembiayaan menjadi Lancar, apabila tidak terdapat tunggakan selama 3 (tiga) kali periode pembayaran angsuran pokok atau margin/bagi hasil/fee/ujrah secara berturut-turut sesuai dengan perjanjian Restrukturisasi Pembiayaan menjadi sama dengan kualitas Pembiayaan sebelum dilakukan Restrukturisasi Pembiayaan atau menjadi lebih buruk, jika nasabah tidak memenuhi kriteria dan/atau syarat-syarat dalam perjanjian Restrukturisasi Pembiayaan dan/atau pelaksanaan Restrukturisasi Pembiayaan tidak didukung dengan analisis dan dokumentasi yang memadai.95 Sehingga keringanan atau restrukturisasi yang awalnya tidak mampu untuk membayar angsuran karena menurunnya pendapatan sejak adanya Covid- 19 menjadi mampu dan sisa pendapatan setelah dikurangi pembayaran angsuran dapat digunakan untuk hal lain seperti membuat inovasi baru yang disesuaikan dengan tren di masyarakat sehingga dapat menambah

94 Ummi Kalsum dan Rahmi, “Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah”. Jurnal Studi dan Bisnis Islam. No. 2. Volume 2. 2017.

95 Asiyah, Binti Nur, 2015, Manajemn Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: Kalimedia.

keuntungan dan usaha yang awalnya mengalami penurunan menjadi semakin membaik.

Menurut peneliti, efek yang terjadi setelah dilakukannya restrukturisasi pembiayaan motor akad murabahah yakni berdampak positif, bagi pihak nasabah maupun pihak Adira Finance. Bagi pihak nasabah dapat diketahui dari hasil kolektibilitas pembiayaan dari yang kurang lacar dan macet menjadi lancar, dan kondisi keuangan kembali membaik, dan nasabah dapat kembali melanjutkan angsuran pembiayaannya, dengan begitu nasabah bisa menajukan kembali permohonan peminjaman kembali, baik kepada yang sama maupun kepada Lembaga Keuangan lain. Restrukturisasi juga memberikan dampak positif terhadap kondisi usaha nasabah sebelum dan sesudah era pandemi Covid- 19 pada keuntungan pihak Adira Finance Syariah secara financial. maka dapat disimpulkan restrukturisasi ini bisa dijadikan solusi yang efektif dalam mengatasi pembiayaan bermasalah setara Covid-19.

83 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Penerapan Restrukturisasi Pembiayaan dalam menagani Pembiayaan Murabahah bermasalah di Adira Finance Syariah Jember bahwas cara-cara yang dilakukan oleh pihak Adira Finance Syariah meliputi tiga cara, yaitu seperti, Penjadwalan Kembali (Rescheduling), Persyaratan Kembali (Reconditioning), dan Penataan Kembali (Restructuring). hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya tingkat kegagalan dalam pembiayaan motor bermasalah dengan akad murabahah.

2. Efek yang terjadi setelah dilakukannya restrukturisasi pembiayaan motor akad murabahah yakni berdampak positif, bagi pihak nasabah maupun pihak Adira Finance. Bagi pihak nasabah dapat diketahui dari hasil kolektibilitas pembiayaan dari yang kurang lacar dan macet menjadi lancar, dan kondisi keuangan kembali membaik, dan nasabah dapat kembali melanjutkan angsuran pembiayaannya, dengan begitu nasabah bisa mengajukan kembali permohonan peminjaman kembali, baik kepada yang sama maupun kepada Lembaga Keuangan lain, maka dapat disimpulkan restrukturisasi ini bisa dijadikan solusi yang efektif dalam mengatasi pembiayaan bermasalah setara Covid-19.

B. Saran

Berdasarkan permasalahan yang penulis tulis dalam skripsi ini, penulis hendak menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Adira Finance Syariah sebaiknya lebih terbuka kepada nasabahnya tentang perincian harga perolehan, tingkat margin, dan biaya-biaya administrasi yang dibutuhkan. Agar nasabah dapat mengetahui berapa angsuran yang harusnya dibayarkan.

2. Terkait pelaksanaan restrukturisasi dalam penyeleesaian pembiayaan motor bermasalah di Adira Finance Syariah dengan menggunakan pola Restrukturisasi yang terdiri dari Resecheduling (penjadwalan kembali), Reconditioning (persyaratan kembali), dan Restrukturing (penataan kembali) yang bisa disebut dengan R3 sudah sesuai dengan prosedur prinsip-prinsip syariah. Namun lebih diperhatikan lagi pada saat penilaian kriteria nasabah dalam melakukan restrukturisasi agar tidak terjadi pembiayaan bermasalah di kemudian hari.

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thmarin. 2018. Bank & Lembaga Keuanga. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Anhar, Muhamad Fajri. 2021. “Analisis Restrukturisasi Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Studi Kasus BJB Syariah Kantor Cabang Pembatu Pondok Gede”. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayayullah.

Anshori, Abdul Ghofur. 2007. Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001. Bank Syariah. Jakarta: Gema Insani.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Islamic Banking Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani. cet ke-1.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2010. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta:

Gema Insani.

Arbi, Syarif. 2013. Perbankan. Keuangan dan Pembiayaan. Yogyakarta: BPFE.

Arifin, Zainul. 2019. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia Publisher.

Ascarya. 2015. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

cet ke-5.

Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.

Baity, Riesha Mawarni. “Imlementasi Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Bank Bjb Syariah Kcp Bogor”. Journal of Islamic Banking and Finance.

Basalamah, Muhammad Ridwan, dkk, 2018, Perbankan Syariah, Jatim: Empat dua Media.

Djamil, Faturrahman, 2012, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, Jakarta: Sinar Grafika.

Hariyani, Iswi, 2010, Restrukturisasi Dan Penghapusan Kredit Macet, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hariyati, Iswi. 2010. Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Mace., Jakarta : PT Gramedia.

Harmoko, Irfan. “Mekanisme Restrukturisasi Pembiayaan Pada Akad Pembiayaan Murabahah Dalam Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah”. Ekonomic Islamica.

Irnawati. 2021. “Restrukturisasi Pembiayaan Bermasalah Dalam Akad Murabah Pada Bank Negara Indonesia Syariah”. Skripsi, Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Prenadamedia Group.

Isnawati. Mekanisme Pembiayaan Mudharabah pada KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) Cabang Husnayain Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2019. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Kalsum, Ummi dan Rahmi. 2017. “Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah”. Jurnal Febi IAIN Kendari. Vol.2 No. 2 Desember.

Kamus Bahasa Indonesia. Tim Reality Publisher.

Lembaga sertifikasi profesi perbankan. memahami bisnis bank. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2012.

Lusriadi, 2018, “Restrukturisasi Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Griya IB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Depok”. Skripsi, Jakarta:

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Moeleong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja : Rosdakarya.

Mujahidin, Akhmad. 2016. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta : Rajawali Pers.

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Setiawan Adi. 2021.“Restrukturisasi Pembiayaan Selama Pandemic Covid-19 Di Bank Muamalat Madiun”. An-Nisbah Jurnal Perbankan, P-ISSN: 2721- 9615 / E-ISSN: 2721-9623.

Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang,

Pohan, Rita Zahara. 2018. “Mekanisme Restrukturisasi Pembiayaan Pada Bank Sumt Cabang Medan Ringroad”. Skripsi Minor. Medan: Univesitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.

87

Restanti, Yani Dwi. 2018 Moneter Dan Perbankan Konvensional & Syariah.

Malang: Media Nusa Creative.

Rivai, Veithzal. 2010. Islamic Banking. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Rizky, Muhammad. “Akibat Hukum Perjanjian Restrukturisasi Kredit Mobil Pada Masa Covid 19 (Studi Pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

Cabang Bengkulu 2 Car)”. Iuris Studia Jurnal Kajian Hukum.

Robiah, Siti. 2020. “Restrukturisasi Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Pembiayaan Modal Kerja Akad Murabahah di Bank DKI KCP Syariah Ciputat”. Skripsi. Jakarta:

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayayullah.

Santy. Joy Octorina Dwi Santy. 2020. “Implementasi Restrukturisasi Pembiayaan Kendaraan Bermotor Pada PT Mitsui Leasing Capital Indonesia Cabang Kota Palembang Di Masa Pandemi Covid-19”. Skripsi. Palembang:

Universitas Sriwijaya.

Sastradinata, Dhevi Nayasari. “Bambang Eko Muljono. Analisis Hukum Relaksasi Kreadit Saat Pandemi Corona Dengan Kelonggaran Kredit Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020”. Jurnal Sains Sosio Humaniora, Vol. 2, No. 2, (2019): p.614.

Setiawati, Nur Utami. 2021. “Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah Pada Nasabah UMKM Akibat Pandemi Coronavirus Disease 2019 Covid-19”. Notaire Universitas Airlangga. 2 Juni.

Sopingi. 2017. “Mekanisme Restrukturisasi Dalam Meminimalisir Resiko Pembiayaan Bermasalah di KSPPS BUS Lasem KC. Banyumanik”.

Skripsi. Semarang: Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo.

Subadi, Eka Jaya. 2019. Restrukturisasi kredit Macet Perbankan. Yogyakarta: CV Hikam Media Utama.

Subadi, Eka Jaya. 2020. Restrukturisasi Kredit Macet Perbankan. Yogyakarta:

CV Hikam Media Utama.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitati. Kualitati. R&d. Bandung:

Alfabeta.

Tim Revisi. 2018. Buku Pedemoan Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Press.

Usanti, Trisadini P. & Abd. Shomad. 2013. Transaksi Bank Syariah. Jakarta:

Bumi Aksara.

Veithzal, Rivai ,Dkk. 2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara.

Veithzal, Rivai Dkk. 2010. Islamic Banking: Sebuah Teori. Konsep. dan Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara. cet ke-1.

Wansawidjaja, 2020, Kredit Bank Umum, Yogyakarta: Lautan Pustaka.

Yustika, Ahmad Erani Dkk. 2020. Pandemi Corona : Virus Deglobalisas., Bogor:

Percetakan IPB.

Zulkifli, Sunarto. 2007. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syaria., Jakarta:

Zikrul Hakim.cet ke-3.

Internet :

https://definisimenurutparaahli.com. Diakses pada tangal, 12 Desember 2021 pukul 13.45 wib.

https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/Perubahan-Atas-Peraturan- Otoritas-Jasa-Keuangan-Nomor-11-tentang-Stimulus-Perekonomian- Nasional/pojk%2048-2020.pdf Di akses pada 23 Februari 2022 pukul 19.23 wib.

Kurniawan, Dicky. https://otomotif.tempo.co/read/1468639/kredit-macet-saat- pandemi-adira-finance-minta-konsumen-komunikasi Di akses pada tanggal 6 Januari 2022 pukul 22.02 wib

Peraturan Bank Indonesia No. 13/9/PBI/2011 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No .10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pasal 1 ayat 7 https://www.bi.go.id, Diakses pada tanggal 10 Desember 2021 pukul 20.23.

Rahardyan, Aziz. https://finansial.bisnis.com/read/20210730/89/1424064/

restrukturisasi-melandai-adira-finance-admf-tetap-akomodasi-

permintaan-baru Di akses pada tanggal 6 Januari 2022 pukul 13.45 wib.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

Judul Variabel Sub

Variabel Indikator Sumber Data Metodologi Penelitian Fokus Penelitian Mekanisme

Restrukturi sasi Pembiayaa n Motor Dengan Akad Murabahah Era

Pandemi Covid-19 Di PT.

Adira Finance Cabang Jember

Restrukturis asi

Pembiayaan Akad Murabahah

Restrukturis asi

Pembiayaan Akad Murabahah

1. Penjadwalan kembali (rescheduling) 2. Persyaratan

kembali

(reconditioning) 3. Penataan kembali

(restrukturisasi) 4. Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah harus menerapkan prinsip kehati- hatian dan prinsip syariah serta prinsip akuntansi yang berlaku.

1. Lancar

2. Alam Perhatian Khusus

3. Kurang lancar 4. Diragukan 5. Macet

1. Informan a. SO

(Sales Officer) b. MH

(Marketi ng Head) c. Adira

Colectio n d. ARH

(Account Receivea ble Head) e. Nasabah 2. Referensi

a. Buku b. Google

Scholar c. Internet d. Dokume

n

1. Pendekatan Penelitian :

Kualitatif Deskriptif 2. Jenis Penelitian :

Field Researc (Penelitian Lapangan)

3. Subyek Penelitian : Purposive

4. Teknik

Pengumpulan Data:

a. Wawancara b. Observasi c. Dokumentasi 5. Analisis Data :

a. Reduksi Data b. Penyajian Data c. Verifikasi atau

penyimpulan data

6. Keabsahan Data : Triangulasi Sumber

1.

Bagaimana Penerapan Mekanisme Restrukturisasi Pembiayaan Motor Dengan Akad Murabahah Era Pandemi Covid-19 Di PT. Adira Finance Cabang Jember?

2.

Baagaimana Kondisi Pembiayaan Motor

Setelah Di

Lakukannya Restrukturisasi

Dengan Akad

Murabahah Era Pamdemi Covid-19 Bermasalah Di PT.

Adira Finance Cabang Jember?

3. Pedoman Wawancara

1. Bagaimana sejarah Adira Finance Cabang Jember?

2. Apa Visi Misi Dari Adira Finance Cabang Jember?

3. Bagaimana Struktur Jabatan Yang Terapat di adira Finance Cabang Jember?

4. Apa saja Produk Finance di Adira Cabang Jember?

5. Bagaimana Mekanisme Pengajuan Pembiayaan Motor?

6. Brapa Jumlah Nasabah yang melakukan Pembiayaan Motor dengan akad Murabahah?

7. Brapa Jumah Nasabah Pembiayaan Bermasalah?

8. Bagaimana Penerapan Restrukturisasi Pembiaayn Motor?

9. Berapa Jumlah Nasabah yang melakukan Restruktrusasi?

10. Bagaimana Kondisi Pembiaayaan Motor Setelah dilakukan Restrukturisasi?

4. Surat Izin Penelitian

5. Surat Selesai Penelitian

6. Jurnal Kegiatan Penelitian

7. Dokumentasi

Wawancara bersama Muhammad Ibnu Malik Sekalu ARH (Account Receiveable Head) Adira Finance Syariah Cabang Jember

Wawancara bersama Bapak Enas selaku bagian Adira Colection di Adira Finance Syariah Cabang Jember

Wawancara bersama Bapak Misbahul Munir selaku bagian SO (Sales Officer) di Adira Finance Syariah Cabang Jember

Wawancara bersama Bapak Anyoman Didin selaku bagian MH (Marketing Head) di Adira Finance Syariah Cabang Jember

8. BIODATA PENULIS

1. Indentitas Diri

Nama : Ahmad Fauzi Rizqi Bahri NIM : E20181167

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 30 Agustus 2000

Alamat : Sariagung, Sarimulyo, Jombang, Jember Prodi : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam 2. Riwayat Pendidikan

1. TK Dewi Masyitoh 2. MI Al-Hikmah 3. MTS Yasinat 4. SMK Yasinat

3. Pengalaman Organisasi

1. Pengurus Advokasi dan Gerakan PMII Rayon FEBI Masa Juang 2020/2021

2. Sekretaris Umum PSHT Komisariat UIN KHAS Jember Periode 2020/2021

3. Sekretaris Kabinet DEMA FEBI UIN KHAS Jember Masa Kerja 2020/2021

4. Pengurus PMII Komisariat Bidang Bakat dan Minat Masa Juang 2021/2022

Dokumen terkait