• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Terminasi 25. Apa yang dilakukan pada

tahap terminasi?

Waktu akhir project itu dilakukan di Surabaya kemarin.

Melibatkan semua wilayah desa/kelurahan damai se nasional. Disana ada seluruh area Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Lalu ada perwakilan kepala desa atau kelurahannya, perwakilan kelompok perempuan sama POKJA. Disana evaluasi akhir program juga pemutusan hubungan kerjasama antara kelurahan atau desa dengan Wahid, jadi di sana juga sama ya diskusi dan meminta rekomendasi dari masing-

masing kades, juga dari pokja dan kelompok perempuannya.

Jadi kalau di akhir masa project itu evaluasinya secara keseluruhan, semua jadi satu forum. Jadi secara nasional gitu.

26. Apakah setelah terminasi, program kegiatan yang dilakukan masih berjalan?

Kalau di Pengasinan itu sampai beberapa bulan setelah akhir project itu mereka masih melakukan program kegiatan mereka, misalnya kaya tim TRC itu kan mengarahkan masyarakat jadi mereka tuh turun ke lapangan sosialisasi.

Trus juga mereka menlajutkan program-program mereka seperti membuat septictank itu ya dibeberapa rumah, itu setelah akhir project mereka laksanaian.

27. Menurut anda, sejauh mana tingkat keberhasilan

kegiatan program

pemberdayaan perempuan di kelurahan Pengasinan ?

Kalau di Pengasinan ya, kalau dilihat dari sisi antusiasnya kelompok perempuan, Ibu-ibu termasuk pemudinya yaa secara antusias mereka itu sangat antusias. Karena beberapa kali itu Pak Lurahnya Pak Asep Suherman kita libatkan. Kalau antusias dari Ibu-ibu itu sangat luarbiasa, beberapa kali kita ajak Ibu-ibu sampai ke beberapa dinas di Kota Depok untuk komunikasi ke dinas perempuan dan dinas terkait itu juga ikut terlibat, pemuda- pemudi tuh mereka juga bikin

Pedoman Wawancara

Informan : Penerima Manfaat / Tim POKJA

Nama Informan :

Usia Informan :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

program aksi memungut sampah di sepanjang jalan itu.

Yaa dari segi antusias sangat baik itu yang pertama. Yang kedua, kalau kita lihat dari pemahaman terkait project

memang betul secara

keseluruhan penerapan visi dan misi peoject desa damai ini belum sempurna mereka pahami, tapi setidaknya itu mereka tahu program desa damai itu apa, visi misi besarnya itu apa, dan sederhananya itu mereka bisa laksanain di lingkungan keluarga mereka gitu.

Tempat Wawancara : Hari/ Tanggal Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Ibu ketahui tentang program kelurahan damai?

2. Kapan Ibu mulai bergabung bersama Wahid Foundation?

3. Bagaimana proses Ibu bergabung dengan kelompok perempuan Wahid

Foundation?

4. Apa aktivitas Ibu sehari- hari?

5. Menurut Ibu, apa arti perdamaian?

6. Bagaimana pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation melalui program kelurahan damai?

7. Seperti apa bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Wahid Foundation?

a. Adakah pelatihan yang diadakan oleh Wahid Foundation?

Jika ada, pelatihan apa saja?

b. Apakah Ibu mengikutinya?

c. Apa manfaat yang Ibu rasakan dan

dapatkan?

8. Apakah keluarga/suami/anak Ibu mendukung dan

mengizinkan Ibu untuk mengikuti pemberdayaan Wahid Foundation?

9. Apakah setelah ikut pelatihan perdamaian oleh Wahid Foundation Ibu menerapkannya dalam lingkungan keluarga Ibu?

10. Apakah di Kelurahan Pengasinan terdapat kasus – kasus tertentu sehingga tidak adanya perdamaian?

11. Apakah setelah adanya program kelurahan damai ini dilingkungan sekitar

Kelurahan Pengasinan sudah tidak terjadi kasus kekerasan atau konflik yang lainnya?

12. Apa masukan Ibu untuk program kelurahan damai Wahid Foundation untuk kedepannya?

13. Apakah 9 indikator desa damai telah berhasil di wujudkan pada kelurahan Pengasinan?

14. Apakah program yang POKJA buat masih berjalan hingga saat ini?

15. Apakah program kelurahan damai ini memberikan manfaat atau dampak besar

di hidup Ibu?

Pedoman Wawancara

Informan : Penerima Manfaat / Tim POKJA Nama Informan : Sri Rahmawati

Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : SMA

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Sri Rahmawati

Hari/ Tanggal Wawancara : Jumat, 23 September 2022

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Ibu ketahui tentang program kelurahan damai?

Program yang di dalamnya dapat mengaktifkan Ibu-ibu, saling bersatu, bekerjasama, trus bisa mencari pengalaman disitu, bisa cari ilmu juga dari desa damai, bisa ketemu dengan orang- orang- orang yang lebih pandai sehingga bisa tukar pengalaman.

2. Kapan Ibu mulai bergabung bersama Wahid Foundation?

Ibu bergabung di desa damai dari pas deklarasi itu ibu udah ikut tahun 2017.

3. Bagaimana proses Ibu bergabung dengan kelompok perempuan Wahid

Foundation?

Semula Ibu tuh ya, dulu kan kumpulnya bukan disini ya, dirumah bu Ammah dulu, ketuanya Bu Mundika, waktu itu. Pokoknya sebelum deklarasi Ibu itu udah masuk tuh. Nah pertama kali Ibu masuk tuh Ibu pinjem uang di Koperasi Cinta Damai, nah setelah selesai Ibu sempet vakum satu tahun. Nah setelah itu banyak kegiatan, Ibu dipanggil lagi sama Bu Olis sama Mba Reni. Ibu diajak ikut pelatihan, pokoknya dulu banyak pelatihan di Subulussalam.

Pelatihannya itu kadang

sama orang KCD sama orang UN Women.

Akhirnya Ibu lanjut lagi ikut gabung di Wahid Foundation dan menjadi tim POKJA.

4. Apa aktivitas Ibu sehari-

hari? Sekarang mah Ibu udah

nggak ngapa-ngapain.

Dirumah aja, 5. Menurut Ibu, apa arti

perdamaian?

Wah, damai itu artinya luas sekali ya. Menurut Ibu damai itu indah buat Ibu, tentram, bisa bersatu tetapi dalam keadaan damai gitu sama Ibu-ibu sama penggerak semua, saling menghormati, rukun satu sama lain, menghargai, ada keharmonisan juga sekalipun lain agama. Misal kita kumpul di desa Tajurhalang ya, kan banyak orang non islam ya, tapi kita nggak ada istilah ah ini orang ini, orang ini, gitu kan. Tapi kalau udah ngumpul gitu buat Ibu nggak terasa ada perbedaan.

Kalau udah ngumpul ya toleransi gitu Alhamdulillah .

6. Apakah di Kelurahan Pengasinan terdapat kasus – kasus tertentu sehingga tidak adanya perdamaian?

Ada aja sih ya antar tetangga gitu. Kadang- kadang kan tetangga di depan kita baik, kadang- kadang di belakang kita ada

yang ngomongin gini-gini, gitu. Cuma itu aja tetangga gitu.

7. Bagaimana pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation melalui program kelurahan damai?

Nah itu dikasih pelatihan dari Wahid Foundation ya.

Jadi nanti kita setelah di latih jadi bisa dan tahu misal mengatur keuangan

rumah tangga itu

bagaimana.

8. Seperti apa bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Wahid Foundation?

a. Adakah pelatihan yang diadakan oleh Wahid Foundation?

Jika ada, pelatihan apa saja?

b. Apakah Ibu mengikutinya?

c. Apa manfaat yang Ibu rasakan dan dapatkan?

a. Iya ada pelatihan. Ada pelatihan mengatur keuangan, trus yang di Hotel Bogor itu kekerasan berbasis gender, women for justice, trus ada one cookies juga bikin kue gitu.

b. Iyaa Ibu ikut.

c. Ya manfaatnya ya Alhamdulillah Ibu jadi bisa ngoreksi diri Ibu, Ibu bisa manfaatin ilmu yang Ibu dapet dari pelatihan itu lalu membagikannya ke orang lain.

9. Apakah keluarga/suami/anak Ibu mendukung dan

mengizinkan Ibu untuk mengikuti pemberdayaan Wahid Foundation?

Alhamdulillah mengizinkan.

Kalau suami Ibu tuh orangnya nggak ngekang.

Sebelumnya Ibu izin dulu sama suami, baru setelah itu anak-anak Ibu, Ibu bilangin kalau Ibu mau ada pelatihan disini dan berhari-hari, gitu.

10. Apakah ada perbedaan setelah adanya program kelurahan damai ini, dilingkungan sekitar kelurahan Pengasinan ?

Yaa kalau dilingkungan sekitar Ibu mah, nggak beda banyak sih ya.

11. Apakah setelah ikut pelatihan perdamaian oleh Wahid Foundation Ibu menerapkannya dalam lingkungan keluarga atau sekitar Ibu?

Ya Alhamdulillah sih ya, belum lama tetangga Ibu berantem sama adik iparnya. Alhamdulillah Ibu

nengahin, padahal

sebenernya takut sih hehehe takut kebawa-bawa. Ya pertama, karena dia itu saudara Ibu, trus berantemnya juga sesama saudara juga. Saya pisahin dan saya tengahin keduanya, saya nasehatin.

Dan alhamdulillah akhirnya mereka sama-sama saling minta maaf. Tetangga mah nggak ada yang berani nengahin hanya dengerin saja. Kalau saya, saya bantu tengahin. Dulu juga saya sebelum ada kelurahan damai ini, Ibu juga diam kalau ada yang ribut-ribut.

12. Apakah 9 indikator

desa/kelurahan damai telah berhasil diwujudkan pada kelurahan Pengasinan?

Kalau menurut Ibu belum semua ya. Kalau yang fasilitas sih, sudah ada yang posko TRC itu yaa. Kalau struktur yang akuntabel itu juga sudah. Kalau peduli sih udah, kemarin Ibu waktu program pemberdayaan itu,

itu kan ada salah satu program buat septitank, nah Ibu bikin 3 septitank, itu karena mereka belum punya septitank dan hanya ada koya, lalu kita tim POKJA diskusi bagaimana kita buat

program pembuatan

septitank bagi rumah yang membutuhkan, itu salah satu kepedulian kita ya.

Alhamdulillah Pak Lurah senang dan mengapresiasi ya. Jadi ada yang sudah terwujud dan belum dari 9 indikator itu.

13. Apa masukan Ibu untuk program kelurahan damai Wahid Foundation untuk kedepannya?

Ya pengennya sih ada kegiatan lagi. Cuma kan sekarang kegiatan itu sudah nggak di dukung lagi sama WF, jadi harus berjalan sendiri. Cuma, ini pas WF selesai kegiatan, jadi kaya Mas Hammad juga udah nggak mendampingi kita lagi kan, kita berjalan sendiri juga ya gimana, orang-orangnya juga susah dikumpulin. Soalnya juga kebanyakan kita kan bukan kader, bukan orang kelurahan, dana juga tidak ada. pengen sih pengen apa kita bikin usaha dari prkarya apa, padahal mesin jahit juga ada dari Wahid

Foundation itu, jadi belum ada kegiatan lagi.

14. Apakah program kelurahan damai ini memberikan manfaat atau dampak besar di hidup Ibu?

Kalau untuk Ibu sih manfaatnya alhamdulillah Ibu bisa berbicara di depan umum sekarang, bisa memberikan materi atau ilmu dari yang sudah kita pelajari dari pelatihan tersebut, istilahnya sudah berani gitu. Waktu bulan puasa kemarin juga ada acara santunan yatim dari Wahid Foundation dan KCD, Ibu di telepon suruh jadi pembawa acara, padahal sebelumnya Ibu belum pernah jadi pembawa acara. Yang datang itu tamunya Pak Lurah, dari Wahid Foundation gitu.

Nah Ibu bingung ya, Ibu disuruh jadi MC. Tapi Alhamdulillah Ibu bisa dan berani.

Pedoman Wawancara

Informan : Penerima Manfaat / Tim POKJA Nama Informan : Fitriyanti

Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : SMP

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Fitriyanti Hari/ Tanggal Wawancara : Jumat, 23 September 2022

No Pertanyaan Jawaban 1. Apa yang Ibu ketahui tentang

program kelurahan damai?

Desa dan kelurahan damai itu, inisiatif berbasis

komunitas untuk

mempromosikan nilai-nilai

perdamaian dan

penyelesaian konflik dengan cara-cara non kekerasan, sehingga

kerukunan dan

keberagaman selalu terpelihara di lingkungan kita.

2. Kapan Ibu mulai bergabung bersama Wahid Foundation?

Dari tahun 2017.

3. Bagaimana proses Ibu bergabung dengan kelompok perempuan Wahid

Foundation?

Dari KCD ya awalnya, dari koperasi simpan pinjam itu ya koperasi cinta damai wahid foundation trus kita diajak pelatihan-pelatihan sama leadernya yaitu Bu Olis.

4. Apa aktivitas Ibu sehari- hari?

Sekarang ngajar paud di Kampung Kandang.

5. Menurut Ibu, apa arti perdamaian itu?

Damai itu sebenernya kita harus damai-in hati kita sendiri dulu ya sebenernya.

Karena kalau hati kita atau diri kita sudah damai itu buat kelingkungan pasti positif, gitu. Kalau di hati kita konflik terus, yang ada dilingkungan pun pasti terbawa-bawa dan pasti timbul konflik juga.jadi emang kalau kita ingin

damai, ya dimulai dari diri kita sendiri dulu, keluarga, lingkungan baru bisa kita melebar.

6. Bagaimana pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation melalui program kelurahan damai?

Kita dikasih pelatihan – pelatihan ya, bagaimana mengelola keuangan keluarga, bagaimana menjaga perdamaian dan membangun perdamaian dalam keluarga dan lingkungan, bagaimana cara kita bersikap toleransi antar sesama dalam lingkungan juga kita jadi lebih paham, lebih mengerti nilai-nilai mana saja yang membuat anak itu merasa tersisihkan, karena waktu itu juga ada pelatihannya. Lalu nanti setelah pelatihan tersebut

kita sharing dan

memberikan ilmu yang kita dapat pada pelatihan tersebut kepada tim pokja dan kelompok perempuan lainnya. Kemarin juga kita tiga kali sosialisasi tentang kesetaraan gender, kekerasan perempuan terhadap anak.

7. Seperti apa bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Wahid Foundation?

a. Adakah pelatihan

a. Ada. pelatihannya itu, mengelola keuangan keluarga, terus kekerasan terhadap perempuan dan anak,

yang diadakan oleh Wahid Foundation?

Jika ada, pelatihan apa saja?

b. Apakah Ibu mengikutinya?

c. Apa manfaat yang Ibu rasakan dan dapatkan?

terus ada pelatihan fasilitas lokal itu jadi pas kita pulang pelatihan itu kita setiap minggu keliling, dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, buat ngasih materi kita yang sama dari pelatihan itu

b. Alhamdulillah mengikuti

c. Alhamdulillah lebih merasa jadi produktif dan berguna, enggak yang seperti emak- emak rumahan banget yang cuma ngejedog dirumah doang gitu . lebih merasa berani dan percaya diri. Sekarang juga ngajar di paud yang ngajak itu Ibu

Lilis POKJA

Durenseribu itukan karena kita ikut program ini kan jadi kita saling kenal, dan ngajar deh sekarang jadi lebih berani bersuara lah, dulu mah saya kalau ngomong di depan orang banyak grogi, apalagi kalau udah megang mic, kalau ngomong gini

kan (wawancara) berani ya, kalau ngomong depan forum tuh dulu susah banget.

8. Apakah keluarga/suami/anak Ibu mendukung dan

mengizinkan Ibu untuk mengikuti pemberdayaan Wahid Foundation?

Ngizinin, kan Arsila dibawa. Arsila dari umur empat bulan udah dibawa ke Gandaria City untuk peluncuran peace village itu, trus ada pelatihan lagi waktu dia umur satu tahunan di Wisma Hijau selama empat hari.

Alhamdulillah anaknya engga rewel, trus pergi lagi ke Cikeas, trus ke Jazz Hotel. Waktu ke Hotel Sultan juga ikut.

9. Apakah setelah ikut pelatihan perdamaian oleh Wahid Foundation Ibu menerapkannya dalam lingkungan keluarga Ibu?

Ya, ngajarin anak ya tatakrama berbahasa yang baik cara minta tolong bagaimana, cara berteman itu gimana bersosialisasi itu gimana. Juga lebih paham cara memperlakukan anak dengan tanpa kekerasan.

10. Apakah di Kelurahan Pengasinan terdapat kasus – kasus tertentu sehingga tidak adanya perdamaian?

Kalau di lingkungan kita sih emang alhamdulillah belum adaya kayak kasus kekerasan gitu, ya tapi jangan sampai sih. Karena di lingkungan sini anggota POKJA nya lumayan banyak, ya jadi sudah mengerti gitu, jadi udah pada mengerti sendiri

bagaimana menyikapi dan mencegah konflik gitu.

11. Apakah setelah adanya program kelurahan damai ini, dilingkungan sekitar

kelurahan Pengasinan sudah tidak terjadi kasus kekerasan atau konflik yang lainnya?

Alhamdulillah sih nggak ada.

12. Apa masukan Ibu untuk program kelurahan damai Wahid Foundation untuk kedepannya?

Lebih mengangkat lagi ibu- ibu rumah tangga ya, karena sebenernya ibu-ibu rumahan itu punya potensi dan punya suara yang harus di dengar.

13. Apakah 9 indikator

desa/kelurahan damai telah berhasil diwujudkan pada kelurahan Pengasinan?

Kalau dari anggota- anggotanya sih kayanya sudah ya. Cuma mungkin

kita tuh kurang

penerimaannya di

kelurahan. Kadang kitanya pengen bergerak tuh nggak ada dukungan. Gimana tuh kalau kaya gitu? Hehehe.

Jadi Ibu-ibunya semangat, kita tuh nggak ada yang ngedukung, kalau masih didampingin wahid kan enak. Sekarang bener-bener dilepas sama wahid itu, nggak ada sentuhan sama sekali dari kelurahan, nggak ditanya-tanya sama sekali.

Dan kita kan sudah punya SK ya, harusnya kita juga

dilibatkan dalam

musrenbang dan kegitan lainnya gitu. Atau dikasih

tau lah minimal, ini enggak.

Dan kemarin pun ketemu Bu Nuryati kan (ketua POKJA) kalau diakan bulak-balik ke Kelurahan kan. Saya tanya “Pak Lurah nggak nanya-nanyain kita ada kegiatan apa gitu?”

terus kata Bu Nuryati enggak. Kalau kita kurangnya itu sih nggak ada dukungan dari kelurahan.

Kalau 9 indikator desa atau kelurahan damainya menurut saya berhasil sih.

Sekarang Ibu-ibu Pokja, misalnya Bu Nuryati misalnya ada yang nggak punya KIS, ya dia bergerak.

Kalau ada yang butuh bantuan ya dia bergerak, itu salah satu indikator peduli kan ya.

14. Apakah program yang POKJA buat masih berjalan hingga saat ini?

Ya masih berjalan. Itu kayak TRC juga masih, cuman memang lagi enggak ada aduan. Paling masalah keluhannya itu, nggak paham cara buat BPJS kesehatan atau KIS. Cuman kalau untuk yang lapor adanya kasus KDRT atau apa itu belum ya.

15. Apakah program kelurahan damai ini memberikan

Ya bermanfaat banget. Saya bisa kenal orang banyak,

manfaat atau dampak besar

di hidup Ibu? bisa kenal dan belajar karakter orang bagaimana, sekarang saya bisa ngajar karena saya kenal di forum ini. Akhirnya sekarang bisa menambah penghasilan, bisa menambah ilmu juga.

Trus bisa jadi tau menangani kasus kekerasan bagaimana, cara mendeteksi dini

Pedoman Wawancara

Informan : Penerima Manfaat / Tim POKJA

Nama Informan : Wiwin

Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : D1

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Wiwin Hari/ Tanggal Wawancara : Rabu, 19 Oktober 2022

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Ibu ketahui tentang

program kelurahan damai? Program kelurahan damai adalah program yang

mengusung dan

menjalankan hidup damai di dalam masyarakat, baik itu dari segi keamanan maupun toleransi antar umat beragama.

2. Kapan Ibu mulai bergabung bersama Wahid Foundation?

Sejak 2017 3. Bagaimana proses Ibu

bergabung dengan kelompok perempuan Wahid

Foundation?

Saya di ajak oleh salah satu anggota KCD (Koperasi Cinta Damai) yang berada di bawah naungan Wahid Foundation.

4. Apa aktivitas Ibu sehari- hari?

Saya berperan sebagai Ibu rumah tangga yang sehari- hari mengurus anak dan suami

5. Menurut Ibu, apa arti perdamaian?

Menurut saya perdamaian itu, ketika sudah terjadinya keadilan yang merata. Maka itulah perdamaian yang sejati.

6. Bagaimana pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation melalui program kelurahan damai?

Pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation itu menurut saya sangat mendidik ya, trus juga mendukung kaum perempuan untuk lebih aware terhadap lingkungan sekitarnya.

7. Seperti apa bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Wahid Foundation?

Bentuk pemberdayaannya itu ya mengedukasi pola pikir perempuan untuk lebih tau dan paham mengenai

d. Adakah pelatihan yang diadakan oleh Wahid Foundation?

Jika ada, pelatihan apa saja?

e. Apakah Ibu mengikutinya?

f. Apa manfaat yang Ibu rasakan dan dapatkan?

isu-isu yang sedang marak dan terjadi saat ini, misalnya isu terorisme, radikalisme, dan kekerasan.

a. Ada. yaitu pelatihan UMKM, pelatihan fasilitas lokal, trus waktu itu ada pelatihan mengenai akses perempuan terhadap keadilan di hotel Margo, lalu saya juga ikut pelatihan

pencegahan ekstremisme

kekerasan dan literasi hukum waktu di hotel Whizprime Bogor.

b. Iya.

c. Sangat banyak, selain menambah kepercayaan diri, banyak hal atau ilmu yang saya dapat setelah bergabung

dengan Wahid

Foundation,

termasuk menambah

wawasan dan

pengalaman yang berbagai macam, meningkatkan kapasitas diri saya juga ya.

8. Apakah keluarga/suami/anak Ibu mendukung dan

mengizinkan Ibu untuk mengikuti pemberdayaan Wahid Foundation?

Sangat mendukung.

9. Apakah setelah ikut pelatihan perdamaian oleh Wahid Foundation Ibu menerapkannya dalam lingkungan keluarga Ibu?

Ada yang saya terapkan jika hal itu memang dibutuhkan di dalam kondisi keluarga, contohnya seperti saya

berani mengajukan

pendapat saya.

10. Apakah di Kelurahan Pengasinan terdapat kasus – kasus tertentu sehingga tidak adanya perdamaian?

Kalau setau saya sih tidak ada ya.

11. Apakah setelah adanya program kelurahan damai ini dilingkungan sekitar

Kelurahan Pengasinan sudah tidak terjadi kasus kekerasan atau konflik yang lainnya?

Sejauh ini sih iya ya.

Karena program desa damai ini juga berkesinambungan dengan program pemerintah desa.

12. Apa masukan Ibu untuk program kelurahan damai Wahid Foundation untuk kedepannya?

Tidak hanya melalui pelatihan aja, tetapi langsung di bantu di terapkan di masyarakat program-programnya

13. Apakah 9 indikator desa damai telah berhasil di wujudkan pada kelurahan Pengasinan?

Kurang lebih iya.

14. Apakah program yang POKJA buat masih berjalan hingga saat ini?

Ya gimana ya, dibilang berjalan tapi kita sudah lama nggak jalan, karena memang belum ada aduan ya.

15. Apakah program kelurahan Tentu saja sangat banyak

damai ini memberikan manfaat atau dampak besar di hidup Ibu?

manfaatnya yaa. Make me be smart people, make me brave. Trus juga jadi tahu bagaimana menangani kasus ini, itu, kalau ada tetangga yang KDRT kita harus bagaimana, trus dapat ilmu baru juga jadi bisa kita share ke orang lain yang memang belum tahu.

Pedoman Wawancara

Informan : Penerima Manfaat / Tim POKJA Usia Informan : 38 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : SD

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Amelia Hari/ Tanggal Wawancara : Minggu, 30 Oktober 2022

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang Ibu ketahui tentang

program kelurahan damai? Program kelurahan damai merupakan program pemberdayaan masyarakat yang biasa disebut juga prohgram desa damai, yang diinisiasi oleh wahid Foundation yang bertujuan mencegah perluasan ideologi radikal dan terorisme masyarakat akar rumput dengan menjadikan oeremouan sebagai aktor utamanya.

2. Kapan Ibu mulai bergabung bersama Wahid Foundation?

Saya bergabung di Wahid Foundation dari tahun 2017.

3. Bagaimana proses Ibu bergabung dengan kelompok perempuan Wahid

Foundation?

Proses saya bergabung yaitu saya membuat kelompok, lalu saya belajar tentang tata kelola keuangan dan tata kelola usaha.

4. Apa aktivitas Ibu sehari- hari?

Aktivitas saya sehari-hari saya berdagang dan usaha mandiri, serta mengurus anak dan suami.

5. Menurut Ibu, apa arti perdamaian?

Menurut saya, perdamaian adalah segala hal yang membahas mengenai pencapaian kesejahteraan hidup manusia melalui keadilan dan kondisi yang damai.

6. Bagaimana pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Wahid Foundation melalui program kelurahan damai?

Menurut saya, adanya pemberdayaan perempuan ini bagus banget ya, jadi perempuan bisa lebih berdaya dan bisa

Dokumen terkait