• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.8. M ETODOLOGI P ENELITIAN

1.8.4. Tahapan Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian, langkah pengumpulan data merujuk pada tahap yang dijalankan untuk memperoleh hasil yang efektif dan sesuai dengan tujuan serta target penelitian, sebagai bagian dari langkah-langkah berikutnya. Berdasarkan uraian tersebut, terdapat beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Data Primer

Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan secara langsung dari lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui beberapa metode seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam kerangka penelitian ini, data primer yang terkumpul mencakup aspek peran pemerintah dan masyarakat, program pengelolaan pariwisata, serta perkembangan sektor pariwisata.

a. Observasi (Pengamatan)

Peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk memeriksa situasi wilayah studi, dengan memperhatikan tindakan dan kegiatan individu di area penelitian. Tujuan utama adalah mengumpulkan data dan informasi guna mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kendala dalam mengembangkan objek wisata di Desa Rahtawu. Beberapa bentuk pengamatan yang digunakan meliputi:

1) Observasi partisipan adalah metode pengamatan mendalam yang dilakukan oleh peneliti dengan ikut serta secara aktif dalam kehidupan individu yang menjadi objek pengamatan penelitian.

2) Observasi non-partisipan adalah metode di mana peneliti mengamati kegiatan tanpa terlibat secara langsung dalam kehidupan subjek yang diamati, hanya mengamati segala aspek di lapangan tanpa interaksi langsung dengan objek penelitian.

Peneliti memilih menggunakan bentuk observasi non-partisipan dalam penelitian ini, karena peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan aktifitas para informan. Sejalan dengan pandangan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengamatan yang terfokus pada aspek-aspek berikut.:

1) Peneliti akan mengobservasi destinasi pariwisata di Desa Rahtawu.

2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap individu-individu yang terlibat dalam sektor pariwisata, termasuk pengelola dan pengunjung.

3) Pengamatan akan difokuskan pada upaya pengembangan objek wisata Desa

Rahtawu, yang dikelola oleh pemerintah desa dan komunitas lokal.

4) Peneliti juga akan melakukan pengamatan terhadap berbagai aktivitas, termasuk pengambilan foto di lokasi yang disediakan khusus untuk selfie dan kegiatan berenang.

b. Wawancara

Wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data atau informasi melalui interaksi tanya-jawab yang dilakukan secara terstruktur dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini adalah ragam bentuk wawancara yang digunakan.

1) Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara di mana prosesnya mengikuti serangkaian pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh peneliti sebelumnya. Dalam sepanjang wawancara, pertanyaan-pertanyaan baru tidak diperbolehkan, yang dapat membatasi potensi penggalian informasi lebih lanjut.

2) Wawancara non terstruktur adalah bentuk wawancara di mana pertanyaan- pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Dalam metode ini, pertanyaan- pertanyaan baru muncul seiring dengan tanggapan yang diberikan oleh narasumber, memungkinkan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai informasi yang dibahas.

Teknik wawancara yang diterapkan oleh peneliti adalah wawancara semi terstruktur, di mana pertanyaan yang diajukan tidak terlalu terpusat pada satu aspek tertentu, melainkan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan percakapan.

1) Peneliti berencana untuk melakukan wawancara dengan kepala Desa Rahtawu mengenai kebijakan yang diadopsi untuk mendorong pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu.

2) Peneliti akan melaksanakan wawancara dengan sekretaris desa untuk mendiskusikan alokasi anggaran yang digunakan dalam upaya pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu.

3) Rencananya, peneliti akan berinteraksi dengan ketua pokdarwis dalam wawancara, membahas langkah-langkah perkembangan objek wisata di Desa Rahtawu.

4) Wawancara dengan direktur bumdes direncanakan untuk menggali informasi mengenai inisiatif-usaha yang diterapkan guna mengembangkan objek wisata di Desa Rahtawu.

5) Peneliti akan melakukan wawancara dengan masyarakat dan pengunjung untuk memahami persepsi dan minat terkait pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu.

Teknik wawancara melibatkan penyusunan kumpulan pertanyaan yang berkaitan dengan parameter konsep penelitian, yang akan diajukan kepada narasumber dalam bentuk berikut.

Tabel I.1

Daftar Pertanyaan Penelitian Pada Pengelola di Desa rahtawu

Indikator Pertanyaan

Objek dan daya tarik (atraksi)

a) Apakah objek wisata alam pada objek wisata Desa rahtawu memiliki keunikan/perbedaan dari objek wisata lain?

b) Apakah objek wisata buatan pada objek wisata Desa rahtawu memiliki keunikan/perbedaan dari objek wisata lain?

Aksesibilitas

c) Bagaimana kondisi jalan menuju objek wisata ini ?

d) Berapakah jarak dan waktu yang ditempuh dari jalan raya (jalan kabupaten) menuju objek wisata ini?

Amenitas

e) apakah terdapat penginapan sekitar tempat wisata?

f) apakah jumlah rumah makan sudah memenuhi pengunjung yang dating?

g) Apakah terdapat pusat informasi untuk menampung segala informasi maupun promosi pada objek wisata ini?

Fasilitas pendukung

h) Apakah tersedia pos keamanan di objek wisata ini?

i) apakah terdapat layanan Kesehatan di sekitar tempat wisata?

Kelembagaan j) Bagaimanakah pengelolaan pariwisata pada objek wisata di sini?

Pendukung

k) Apakah daya tarik wisata yang di tawarkan mampu menarik pengunjung untuk dating?

l) Bagaimana upaya pengembangan sarana dan prasarana pariwisata sebagai pendukung dalam pengembangan potensi wisata?

m) Apakah sudah terdapat fasilitas umum yang disediakan di desa rahtawu?

n) Apa saja fasilitas yang disediakan di objek wisata Desa Rahtawu?

o) Apakah ada fasilitas di objek wisata Desa Rahtawu ini yang mengalami kerusakan atau tidak dapat digunakan ?

p) Manfaat apa yang didapatkan masyarakat lokal dari adanya objek wisata Desa Rahtawu ini?

Faktor Penghambat

q) Seberapa besar peran masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Desa Rahtawu dalam proses pengembangan?

r)

s) Dukungan apa yang didapat dari Pemerintah Daerah maupun Pusat untuk pengembangan objek wisata Desa Rahtawu?

Indikator Pertanyaan

t) Apakah terdapat Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan pariwisata di desa rahtawu?

u) Apa saja upaya-upaya promosi yang dilakukan oleh pengelola dalam meningkatkan pengembangan destinasi wisata di Desa Rahtawu?

v) Apakah di objek wisata ini memiliki kantor pengelola?

w) Apakah ada fasilitas di objek wisata Desa Rahtawu ini yang mengalami kerusakan atau tidak dapat digunakan ?

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat validitas data yang diperoleh di lapangan, dengan cara merekam atau mencatat suatu kejadian pada tempat penelitian, sebagai bukti nyata dalam lokasi tersebut.

Dalam penelitian ini, metodenya melibatkan pengumpulan gambar-gambar dan data di Desa Rahtawu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas di objek wisata Desa Rahtawu, khususnya mengenai strategi pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah Desa Rahtawu.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang diperoleh dari berbagai lembaga terkait dengan data yang diperlukan untuk mendukung analisis dalam penelitian.

Selain itu, sumber data sekunder juga meliputi kajian literatur yang menjadi tambahan data untuk proses analisis. Informasi sekunder yang dikumpulkan mencakup gambaran Desa Rahtawu dan peta kawasan wisata.

Dokumen terkait