• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU

KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS

TUGAS AKHIR TP 216012001

Disusun Oleh :

MUHAMAD AJIB EFENDI 31201600858

(2)

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU

KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS

TUGAS AKHIR TP 216012001

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun Oleh :

MUHAMAD AJIB EFENDI 31201600858

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG 2023

(3)

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Muhamad Ajib Efendi NIM : 31201600858

Status : Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir/Skripsi saya dengan judul “analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus” adala karya ilmiah yang bebas dari plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti terdapat plagiasi dalam Tugas Akhir/Skripsi ini, maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 2023 Yang menyatakan,

Muhamad Ajib Efendi NIM 31201600858

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Hj. Eppy Yuliani, M.T. Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.

NIK. 220203034 NIK. 210296019

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU

KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS Tugas Akhir diajukan kepada :

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sultan Agung

Disusun Oleh

MUHAMAD AJIB EFENDI (31201600858)

Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota pada Tanggal ... 2023 DEWAN PENGUJI

Nama Tanda Tangan

Ir. Hj. Eppy Yuliani, M.T. Pembimbing I ...

Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T. Pembimbing II ...

Boby Rahman, S.T., M.T. Penguji ...

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Teknik Unissula

Ketua Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Ir. H. Rachmat Mudiyono, M.T., Ph.D. Dr. Hj. Mila Karmilah, S.T., M.T.

NIK. 210293018 NIK. 210298024

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan tepat waktu sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah tugas akhir. Dengan selesainya laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak.

Sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan ini, yaitu:

1. Ir. H. Rachmat Mudiyono, M.T., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung.

2. Dr. Hj. Mila Karmilah, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Perencanaan wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sultan Agung.

3. Ir. Hj. Eppy Yuliani, M.T. selaku dosen pembimbing I tugas akhir yang telah memberikan arahan, dukungan, motivasi dan semangat selama proses asistensi dan sabar dalam memberikan masukan dan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan tugas akhir dengan baik.

4. Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T. selaku dosen pembimbing II tugas akhir yang telah memberikan arahan, dukungan, motivasi dan semangat selama proses asistensi dan sabar dalam memberikan masukan dan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan tugas akhir dengan baik.

5. Boby Rahman, S.T., M.T. selaku dosen penguji tugas akhir yang telah memberikan arahan, dukungan, motivasi dan semangat selama proses asistensi dan sabar dalam memberikan masukan dan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan tugas akhir dengan baik.

6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang telah memberikan wawasan ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua Orang Tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan doa serta semangat.

(6)

8. Semua teman-teman yang telah membantu dalam proses peyusunan retodelogi riset.

9. Keluarga Planologi B 2016 yang telah memberikan semangat kepada penulis.

Penyusun menyadari bahwa laporan tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. maka dari itu, penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak dan pembaca secara umum dan secara khusus untu mahasiswa adek tingkat yang membutuhkan khususnya mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang, 31 Agustus 2023

Muhamad Ajib Efendi

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang saya rasakan hingga.saat ini. Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :

1. Diriku sendiri karena telah bertahan dan mau berjuang.

2. Kedua Orang Tua Tercinta Bapak To’at Sodiqin dan Ibu Sri Lestari yang selalu memberikan doa, semangat serta dukungan dalam menyeselesaikan Tugas Akhir

3. Keluarga Besar Icik Bos yang setia menemani dalam menyelesaikan Tugas Akhir

4. Keluarga Besar Kontrakan Berkah (Jeki, Hazmi, Erliemo, Nasipul, Opal, Haji Fadli, Yudika, Icik Binal, Sodiq, Sony) yang banyak memberikan dorongan semangat dan tempat berkeluh kesah.

5. Keluarga Planologi B 2016 yang saling memberikan dukungan dan bantuan dalam mengerjakan penelitian.

6. Nasihul Idhom yang banyak membantu dalam menyelesaikan masalah dalam mengerjakan tugas akhir

7. Serta teman-teman Planologi angkatan 2016 yang telah memebrikan dukungan serta doa dalam menyeselesaikan tugas akhir saya.

(8)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhamad Ajib Efendi

NIM : 31201600858

Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas : Fakultas Teknik

Dengan ini menyerahkan karya ilmiah berupa Tugas Akhir yang berjudul : ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU KECAMATAN GEBOG KABUPATEN

KUDUS

dan menyetujuinya menjadi hak milik Universitas Islam Sultan Agung serta memberikan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif untuk disimpan, dialih mediakan, dikelola dalam pangkalan data, dan dipublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai pemilik Hak Cipta.

Pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran Hak Cipta Plagiarisme dalam karya ilmiah ini, maka segala bentuk tuntutan hukum yang akan timbul akan saya tanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Universitas Islam Sultan Agung

Semarang, 31 Agustus 2023 Yang menyatakan,

Muhamad Ajib Efendi

(9)

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU

KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS ABSTRAK

Pariwisata adalah kegiatan orang-orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di suatu tempat di luar lingkungan biasanya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun secara berturut-turut untuk memanfaatkan waktu senggang, urusan bisnis dan tujuan lainnya. Pengembangan pariwisata dilakukan guna meningkatkan atau memajukan sektor pariwisata di suatu negara. Faktor Pendukung dan Penghambat suatu produk wisata (tourism supply side) yang biasanya berwujud sistem destinasi pariwisata akan terdiri atau menawarkan paling tidak beberapa komponen pokok seperti Daya tarik wisata, amenitas, aksesbilitas, transportasi, Fasilitas umum dan Fasilitas pendukung pariwisata.

Tujuan dari penelitian ini yaitu analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu. Lokasi penelitian yang diamati di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Desa Rahtawu merupakan objek wisata yang memiliki daya tarik berupa panorama alam pegunungan dan air terjun. Objek wisata Desa Rahtawu ini belum berkembang karena masih kurangnya atraksi wisata. Selain itu, peran masyrakat sangat diperlukan dalam mengembangkan objek wisata Desa Rahtawu. Pengembangan objek wisata ini diharapkan memiliki dampak pada peningkatan pendapatan asli Desa Rahtawu dan juga masyarakat Desa Rahtawu.

Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif Rasionalistik dengan Teknik analisis deskriptif dimana penelitian ini memfokuskan pada hasil analisis faktor pengembangan pariwisata terhadap objek Wisata Desa Rahtawu dengan meliputi beberapa indikator didalam pengembanganya, seperti faktor pendukung dan penghambat. Pengembangan Objek Wisata Desa Rahtawu dipengaruhi faktor pendukung dan penghambat meliputi dari aspek sarana dan prasarana, aspek infrastruktur yang ada, aspek masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar kawasan wisata, dan dari aspek pengelolaan.

Kata Kunci : Pariwisata, pengembangan, faktor pendukung, faktor penghambat.

ANALYSIS OF SUPPORTING AND INHIBITING FACTORS FOR TOURISM OBJECT DEVELOPMENT IN RAHTAWU VILLAGE,

GEBOG SUBDISTRICT, KUDUS DISTRICT ABSTRACT

Tourism is the activity in which people travel to and stay in a place outside their usual environment for a period of less than one year, consecutively, in order to utilize leisure time, conduct business affairs, and pursue other purposes. The development of tourism is undertaken to enhance or advance the tourism sector in a country. Supporting and inhibiting factors of a tourism product (tourism supply side), typically manifested as a tourism destination system, will consist of or offer at least several key components such as tourist attractions, amenities, accessibility, transportation, public facilities, and tourism support facilities. The aim of this study is to analyze the supporting and inhibiting factors for the development of tourist attractions in Rahtawu Village. The observed research location is in Rahtawu Village, Gebog District, Kudus Regency. Rahtawu Village is a tourist attraction known for its natural mountainous landscapes and waterfalls. However, this tourist attraction has not yet developed fully due to a lack of tourism attractions. Additionally, the role of the community is crucial in developing the Rahtawu Village tourist attraction. The development of this tourist attraction is expected to have an impact on increasing the local revenue of Rahtawu Village and benefiting its community. This study employs a deductive qualitative Rationalistic method with descriptive analysis techniques. The research focuses on the analysis results of the factors affecting the development of tourism towards the Rahtawu Village tourist attraction, encompassing several indicators within its development, such as supporting and inhibiting factors. The development of the Rahtawu Village tourist attraction is influenced by supporting and inhibiting factors including aspects of facilities and infrastructure, existing infrastructure aspects, the surrounding community aspect living around the tourism area, and management aspects.

(10)

DAFTAR ISI

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU ... I KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS ... I ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU ... I KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS ... I TUGAS AKHIR ... I LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... II HALAMAN PENGESAHAN ... III ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI DESA RAHTAWU

KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS ... III KATA PENGANTAR ... III HALAMAN PERSEMBAHAN ... V PERNYATAAN PERSETUJUAN ... VI PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... VI ABSTRAK ... VII DAFTAR ISI ... III TABEL ... III GAMBAR ... III

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG ... 1

1.2.RUMUSAN MASALAH ... 3

1.3.TUJUAN DAN SASARAN ... 4

1.3.1. Tujuan ... 4

1.3.2. Sasaran ... 4

1.4MANFAAT PENELITIAN ... 4

1.5.KEASLIAN PENELITIAN ... 5

1.6.RUANG LINGKUP ... 12

(11)

1.4.1. Ruang Lingkup Substansi... 12

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah... 12

1.7.KERANGKA PIKIR ... 17

1.8.METODOLOGI PENELITIAN ... 18

1.8.1. Pengertian Metode ... 18

1.8.2. Pendekatan Penelitian ... 18

1.8.3. Tahapan Penelitian ... 21

1.8.4. Tahapan Pengumpulan Data ... 21

1.9KEBUTUHAN DATA ... 25

1.10.TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ... 26

1.10.TEKNIK PENGOLAHAN DATA ... 29

1.11.TEKNIK ANALISIS DATA ... 29

1.11.1. Validasi dan Reabilitas Data ... 30

1.12.SISTEMATIKA PEMBAHAAN ... 32

BAB II ... 33

KAJIAN TEORI TENTANG PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ... 33

2.1POTENSI ... 33

2.1.PARIWISATA ... 33

2.2.PENGEMBANGAN PARIWISATA ... 34

2.3.FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PARIWISATA ... 37

2.6.MATRIKS TEORI ... 40

BAB III ... 46

KONDISI EKSISTING KAWASAN WISATA DESA RAHTAWU, KECAMATAN GEBOG, KABUPATEN KUDUS ... 46

3.1LETAK ADMINISTRASI ... 46

3.2.SEJARAH DESA RAHTAWU ... 50

3.3.OBJEK WISATA DESA RAHTAWU ... 54

1. Seribu Batu Semliro ... 55

2. Wisata Kali Pethuk ... 57

3. Kolam Renang Joglo Dopang ... 60

3.4.TRANSPORTASI ... 63

3.5.FASILITAS WISATA DESA RAHTAWU ... 65

(12)

BAB IV ... 67

ANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DESA RAHTAWU ... 67

4.1POTENSI DAN MASALAH OBJEK WISATA DESA RAHTAWU ... 67

4.1.1 Potensi Objek Wisata Desa Rahtawu ... 67

4.1.2 Permasalahan di Objek Wisata Desa Rahtawu ... 68

4.2PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DESA RAHTAWU ... 69

1. Attraction (Atraksi) ... 71

a. Seribu Batu Semliro ... 74

b. Wisata Kali Pethuk ... 78

c. Wisata Joglo Dopang ... 82

2. Accesbility (Aksesbilitas) ... 85

3. Amenities (Fasilitas) ... 90

4. Accomodation (Akomodasi) ... 92

5. Activity (Aktivitas) ... 94

6. Ancillary Service (Layanan Tambahan) ... 95

4.3FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN OBJEK WIASATA DESA RAHTAWU ... 97

4.3.1 Faktor Pendukung... 97

1. Daya tarik yang ada di Objek Wisata Desa Rahtawu ... 97

2. Akomodasi atau amenitas, aksesbilitas dan transportasi... 99

3. Fasilitas umum ... 101

4. Fasilitas pendukung pariwisata ... 103

5. Masyarakat sebagai tuan rumah (host) dari suatu destinasi ... 104

4.3.2 Faktor Penghambat ... 106

1. Partisipasi aktif warga Desa Rahtawu dalam pertemuan rutin masih menunjukkan keterbatasan ... 107

2. Kurangnya kerja sama dengan investor ... 111

3. Meningkatkan upaya promosi ... 113

4. Keterbatasan sarana dan prasarana kerja pada dinas terkait dan objek wisata ... 115

(13)

5. Keterbatasan dan kurangnya perawatan fasilitas penunjang objek wisata 117

4.4TEMUAN STUDI ... 120

BAB V ... 126

PENUTUP ... 126

5.1.KESIMPULAN ... 126

5.2.REKOMENDASI ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 129

(14)

TABEL

Tabel I.1 Keasliaan Penelitiaan ... 5

Tabel I.1 Daftar Pertanyaan Penelitian Pada Pengelola di Desa rahtawu . 24 Tabel I.2. Kebutuhan Data Primer ... 25

Tabel III.4 Kebutuhan Data Sekunder ... 26

Tabel III.5 Data Wisatawan Desa Rahtawu ... 28

TABEL II.1. ... 40

MATRIKS TEORI ... 40

Tabel II.2. ... 44

Variabel, indikator dan Parameter Penelitian... 44

Tabel III.1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan ... 51

Tabel III.2. Jumlah Penduduk ... 51

Tabel III.3. Jenjang pendidikan ... 52

Tabel III.4. Mata Pencaharian ... 53

Tabel IV.1 Temuan Analisis ... 120

(15)

GAMBAR

GAMBAR 1.1. ... 11

KEASLIAN FOKUS PENELITIAN ... 11

GAMBAR 1.2. ... 11

KEASLIAN LOKUS PENELITIAN ... 11

Gambar 1.3. Peta Orientasi Kawasan ... 13

Gambar 1.4. Peta Administrasi Kabupaten Kudus... 14

Gambar 1.5. Peta Administrasi Desa Rahtawu ... 15

Gambar 1.5. Peta Rupa Bumi Desa Rahtawu ... 16

Gambar 1.7. Diagram Metode Penelitian ... 19

Gambar 1.8. ... 20

Desain Metode deduktif kualitatif rasionalistik ... 20

Gambar 3.1. Peta Administrasi Kabupaten Kudus... 47

Gambar 3.2. Peta Administrasi Desa Rahtawu ... 48

Gambar 3.3. Peta Rupa Bumi Desa Rahtawu ... 49

Gambar 3.4. Peta Persebaran Objek Wisata Desa Rahtawu ... 54

Gambar 3.5. Fasilitas Wisata Seribu Batu Semliro ... 56

Gambar 3.6. Wisata Kali Pethuk ... 57

Gambar 3.7. Fasilitas Wisata Kali Pethuk ... 59

Gambar 3.8. Wisata Kolam Renang Joglo Dopang ... 60

Gambar 3.9. Fasilitas Wisata Kolam Renang Joglo Dopang ... 62

Gambar 3.10. Peta Infrastruktur Desa Rahtawu ... 64

Gambar 3.11. Peta Sarana Pendukung ... 66

Gambar 4.1. Peta Persebaran Objek Wisata Desa Rahtawu ... 73

Gambar 4.2. Objek Wisata Seribu Batu Semliro ... 76

Gambar 4.3. Peta Atraksi wisata Seribu Batu Semliro ... 77

Gambar 4.3. Wisata Alam Objek Wisata Kali Pethuk ... 79

Gambar 4.4. Atraksi Buatan Objek Wisata Kali Pethuk ... 80

Gambar 4.5. Peta Atraksi wisata Kali Pethuk ... 81

Gambar 4.6. Wisata Joglo Dopang ... 83

Gambar 4.7. Peta Atraksi wisata Joglo Dopang ... 84

Gambar 4.8. Peta Ketersediaan Aksesbilitas... 86

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata adalah sektor penting yang dapat berkembang dilihat dari potensi dan peluang yang ada. Di Indonesia pariwisata sebagai sektor industri yang sangat di pertimbangkan perkembanganya. Menurut (Sunaryo, 2013) pembangunan pariwisata merupakan perencanaan manuasia terhadap peningkatan suatau kondisi kepariwisataan, dari kondisi kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik kedepanya. Dari potensi alam, Sejarah, budaya, dan buatan menjadi factor pendukung pengembangan pariwisata di Indonesia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan, salah satunya ada di Kabupaten Kudus. Kabupaten Kudus memiliki berbagai potensi wisata yang potensial seperti wisata alamnya, Sejarah maupun budayanya. Potensi wisata yang ada di Kabupaten Kudus belum sepenuhnya berkembang dan hal tersebut mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat setempat karena minimnya dana dan infrastruktur untuk pengembangan potensi wisata di Kabupaten Kudus.

Dalam Al Qur’an juga dijelaskan fungsi dari wisata atau rekreasi yaitu pada surat Al-‘An’am ayat 11-12 yang berbunyi:

Katakan: “Bepergianlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”. (Q.S. Al-‘An’am: 11).

Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada dilangit dan di bumi?”

Katakanlah: “Kepunyaan Allah”. Dia telah menetapkan atas diri-NYA kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. (Q.S. Al-‘An’am: 12).

(17)

Kecamatan Gebog menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Kudus yang memiliki potensi pengembangan wisata. Potensi tersebut tepatnya berada di Desa Rahtawu. Desa Rahtawu memiliki ketinggian kurang lebih 1.627 meter dari permukaan laut. Dari Kawasan ini pengunjung yang datang dapat meliahat pemandangan gunung,Sungai, maupun hutan yang luas. Desa Rahtawu memiliki beberapa objek wisata yang dapat di jadikan pilihan pengunjung untuk berwisata.

Wisata unggulan di Desa Rahtawu yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi antara lain seperti, objek wista Kali pethuk, Wisata Seribu Batu Semliro, dan wisata Joglo Dopang. Jumlah kunjungan Wisatawan di Desa Rahtawu dari tahun 2018 hingga tahun 2022. Jumlah pengunjung Desa Rahtawu di tahun 2018 ada 80.070 orang, kemudian di tahun 2019 ada 50.979 orang, pada tahun 2020 kunjunag menurun menjadi 30.751 orang, di tahun 2021 wisatawan yang dating mulai naik Kembali sebanyak 70.694 orang, dan pada tahun 2022 menjadi sebanyak 90.607 orang (Pengelola Objek Wisata Desa Rahtawu).

Semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung di objek wisata Desa Rahtawu maka akan berbanding lurus dengan kebutuhan penginapan atau tempat istirahat yang memanfaatkan potensi alam yang dimiliki kota ini, di dalam al-qur’an juga dijelaskan akan manfaat mendirikan tempat tinggal di daerah pegunungan yang memiliki keindahan alam, yaitu pada surat An-Nahl Ayat : 81 yang berbunyi:

Artinya : Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung- gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (An- Nahl Ayat : 81)

Berdasarkan hasil observasi peneliti wisata di Desa Rahtawu terdapat daya tarik wisata berupa panorama alam pegunungan dan air terjun. Masyarakat sekitar juga ramah kepada pengunjung yang dating di Desa Rahtawu. Di objek wisata Desa Rahtawu ini banyak di manfaatkan masyarakat sekitar untuk mencari penghasilan seperti berdagang, menjadi penjaga tempat parkir, maupun petugas keamanan

(18)

tempat wisata. Pengembangan objek wisata Desa Rahtawu menjadi Perhatian pemerintah dalam potensi yang ada untuk menambah pendapatan daerah.

Pemerintah dalam prosesnya melakukan perbaikan jalan menuju tempat wisata dan juga termasuk bantuan dana pengembangan. Namun ojek wisata Desa Rahtawu ini belum berkembang karena masih kurangnya atraksi wisata dan fasilitas pendukungnya seperti kurangnya lampu penerangan jalan, rambu penunjuk arah, akses jalan yang sempit, serta lahan parkir yang sempit sehingga kendaraan roda 4 parkir di sepadan jalan. Dan juga sekitar tempat objek wisata masih ada sampah yang di buang ke sungai maupun jalan, menjadikan tempat wisata kurang bersih.

Terlepas dari kekurangan yang ada di objek wisata Desa Rahtawu, wisatawan tetap berkunjung untuk berwisata.

Berdasarkan penjelasan diatas tersebut, seharusnya objek wisata Desa Rahtawu dalam pengembanganya tidak mengalami kendala yang menggangu proses perkembangannya. Namun dalam pengembangan objek wisata Desa Rahtawu terdapat factor yang menghambatnya. Maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus” diharapkan penelitian ini bisa di jadikan salah satu dasar pertimbangan untuk pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang terdapat di Desa Rahtawu Kudus yang merupakan Desa Wisata yaitu :

1. Terdapatnya beberapa lokasi yang potensial dapat dikembangkan sebagai objek wisata, namun tampaknya belum terinfokan dengan baik.

2. Beberapa embrio objek wisata belum tertangani oleh pemerintah setempat.

3. Terdapatnya faktor yang mempengaruhi pengembangan objek wisata Desa Rahtawu yang seharusnya dapat berkembang dengan cepat

Dari rumusan masalah yang ditemukan peneliti muncul pertanyaan sebegai berikut;

“Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus?”

(19)

1.3. Tujuan dan Sasaran 1.3.1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus 1.3.2. Sasaran

Sasaran yang di tentukan peneliti dalam membuat laporan, yaitu :

a. Mengidentifikasi potensi dan masalah objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

b. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan objek wisata Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

c. Mengetahui pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dari penelitian iniyaitu menganalisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata Desa Rahtawu dan meningkatkan kunjungan. Bagi pemerintah dapat sebagai acuan untuk menentukan kebijakan supaya objek wisata Desa Rahtawu dapat berkembang lebih dan menjadi sektor wisata unggul di Kabupaten Kudus.

(20)

1.5. Keaslian Penelitian

Tabel I.1 Keasliaan Penelitiaan

No Nama Peneliti

Judul

Penelitian Sumber Lokasi dan Tahun Penelitian

Metode Penelitian

Tujuan

Penelitian Kesimpulan

1. Aris Suprapto

Analisis

Penawaran dan Permintaan Wisata Dalam Pengembangan Potensi

Pariwisata Di Keraton

Surakarta Hadiningrat

thesis, Program Pasca Sarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota Universitas Diponegoro 2005

Keraton Surakarta Hadiningrat (2005)

metode deskriptif kualitatif

1.Mengetahui komponen penawaran dan permintaan wisata.

2.Menganalisis komponen penawaran dan permintaan wisata.

3.Menganalisis pengelolaannya dalam

pengembangan potensi pariwisata di Keraton Surakarta

Hadiningrat .

Posisi penawaran dan permintaan dalam kerangka matriks BCG pada kuadran ketiga, juga dikenal sebagai "Problem Children" atau "anak masalah," menggambarkan situasi di mana penawaran tinggi tetapi permintaan rendah. Dalam konteks ini, tantangan utama adalah mengatasi masalah yang ada. Berdasarkan berbagai analisis yang telah dilakukan sebelumnya, fokus perhatian harus diberikan pada dua aspek, yaitu pembiayaan dan manajemen.Untuk mencapai posisi "Star," beberapa aspek perlu ditingkatkan. Pertama, diperlukan peningkatan pemanfaatan sarana promosi dan informasi. Ini akan membantu menarik perhatian lebih banyak wisatawan dan meningkatkan frekuensi kunjungan. Selanjutnya, langkah penting adalah membuka akses yang lebih luas, yang dapat dicapai dengan mengoptimalkan pemanfaatan Bandara Adi Sumarmo. Langkah ini akan membantu memperluas pasar dan menarik segmen pasar baru.Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pengunjung juga merupakan hal yang penting. Ini dapat dicapai dengan memberikan pengunjung akses yang lebih mudah ke gedung-gedung bersejarah yang ada di keraton, dengan tetap menghormati nilai-nilai adat dan budaya yang ada.

2. Hary Hermawan

Pengaruh Daya Tarik wisata , Keselamatan, Sarana wisata terhadap kepuasaan

Jurnal Media Wisata 2017 Vol. 15, No. 1

Gunung Api Purba

Nglanggeran (2017)

Penelitian kuantitatif.

Metode analisis jalur Partial Least Square

Untuk Mengetahui Pengaruh Daya Tarik wisata , Keselamatan, Sarana wisata

Faktor yang paling kuat berperan dalam memengaruhi kepuasan dan loyalitas dalam studi ini adalah daya tarik wisata. Hubungan antara faktor ini dengan kepuasan wisatawan terbukti positif. Dengan kata lain, meningkatkan daya tarik wisata akan berdampak pada peningkatan kepuasan wisatawan, yang pada akhirnya

(21)

No Nama Peneliti

Judul

Penelitian Sumber Lokasi dan Tahun Penelitian

Metode Penelitian

Tujuan

Penelitian Kesimpulan

terhadap kepuasaan

mempengaruhi tingkat loyalitas mereka. Sementara itu, faktor-faktor lain yang diuji, seperti keselamatan dan fasilitas wisata, hanya memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan. Namun, pengaruh ini tidak terbukti secara signifikan berdampak pada loyalitas wisatawan. Studi ini juga mengungkap bahwa kepuasan wisatawan berfungsi sebagai perantara yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dan tingkat loyalitas.

3. Nova Ayu Wardani

Partisipasi Masyarakat dalam

Pengembangan Desa Wisata Colo,

Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

Skripsi Program

Studi S1

Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik

Universitas Semarang 2021

Desa Wisata Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus (2021)

teknik analisi spasial

1. Teridentifikas inya faktor- faktor pendorong terhadap partisipasi masyarakat dalam pengembanga n Desa Wisata Colo.

2. Teridentifikas inya bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembanga n Desa Wisata Colo.

Dalam hasil penelitian ini, didapati bahwa adanya dua faktor yang mendorong partisipasi masyarakat, yakni faktor pendorong internal dan faktor pendorong eksternal.

Di Desa Wisata Colo, teridentifikasi tiga faktor pendorong internal yang meliputi aspek kesejahteraan ekonomi, latar belakang agama, dan tingkat kesadaran masyarakat.

4. 1. I Putu Anom, 2. Ida Ayu

Suryasi h, 3. Ida

Kajian

Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Bandung

Laporan penelitisn, Prodi Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,

Kabupaten Bandung (2015)

deskriptif kualitatif

untuk mengetahui Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang menghambat Pengembangan

Dalam konteks pengembangan sektor pariwisata, siklus pengembangan dan pertumbuhan kegiatan pariwisata dimulai dengan fase penemuan, yang kemudian mengalami perkembangan menjadi tahap pelibatan.

Setelah itu, dilakukan usaha pembangunan secara kolaboratif oleh berbagai pihak yang terkait dengan tujuan

(22)

No Nama Peneliti

Judul

Penelitian Sumber Lokasi dan Tahun Penelitian

Metode Penelitian

Tujuan

Penelitian Kesimpulan

Suryaw an 4. I Gst

Ag.

Oka Mahaga ngga 5. I

Wayan Mertha

Universitas Udayana 2015

Kabupaten Badung dan untuk menemukan Upaya Internal

dan Upaya

Eksternal Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Badung.

konsolidasi dari upaya pembangunan pariwisata, baik dalam lingkup internal desa wisata maupun eksternalnya (seperti pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah, dan pelaku bisnis pariwisata). Pada akhirnya, terdapat tahap stagnasi yang memerlukan tindakan untuk mencegah penurunan dalam perkembangan kegiatan pariwisata.

Tujuan akhir di tahap ini adalah menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di destinasi wisata, atau dalam hal penelitian ini, di desa wisata.

5. Panji Ilhami Zulfa

Identifikasi Potensi

Ekowisata di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur

thesis, Program Studi

Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Mataram 2021

Desa Seruni Mumbul

Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (2021)

analisis data sekunder dengan teknik skoring dan klasfikasi

mengidentifikasi tingkat ekowisata di Desa Seruni Mumbul

Ekowisata di Desa Seruni Mumbul, yang terletak di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, dapat dikategorikan sebagai tingkat perkembangan rendah. Hal ini terlihat dari evaluasi terhadap sembilan kriteria yang mayoritas berada pada tingkat perkembangan sedang. Beberapa di antara kriteria tersebut mencakup daya tarik, aksesibilitas, kondisi lingkungan dan ekonomi sosial, akomodasi, pengelolaan dan pelayanan, serta faktor keamanan.

6. Deva Danugraha Imandintar dan Hertiari Idajati

Karakteristik Desa Wisata Religi dalam Pengembangan Desa Bejagung sebagai Sebuah Desa Wisata Religi

Jurnal Thesis ITS 2019 Vol 8, No 2

Desa Bejagung (2019)

kualitatif rasionalistik.

untuk

mengidentifikasi karakteristik desa wisata religi yang dimiliki oleh Desa Bejagung

berkaitan dengan pengembangan Desa Bejagung sebagai desa wisata religi.

Desa Bejagung memiliki 28 ciri khas sebagai destinasi wisata religi. Beberapa diantaranya mencakup tradisi lokal seperti barikan, sedekah bumi (manganan), keduk sumur, dawetan, dan haul Sunan Bejagung. Tradisi sedekah bumi di Desa Bejagung menjadi acuan bagi pelaksanaan serupa di seluruh Kabupaten Tuban.

Menariknya, desa ini tidak memiliki pedagang makanan khas, terutama nasi, karena masyarakat masih memegang keyakinan yang melarang perdagangan nasi.

7. Mohamma d Nur Dita Nugroho

Identifikasi Objek Daya Tarik Wisata

Jurnal Modul 2021

Vol 21, No 1

Desa Rrindu Hatu Kecamatan Taba Penanjung

deskriptif berdasarkan Pedoman

untuk memahami dan

mendeskripsikan

Temuan dari penelitian ini mengindikasikan tingkat potensial yang tergolong sedang. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Rindu Hati memiliki peluang yang cukup

(23)

No Nama Peneliti

Judul

Penelitian Sumber Lokasi dan Tahun Penelitian

Metode Penelitian

Tujuan

Penelitian Kesimpulan

Aalam di

Huludas Bengkulu Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah

Bengkulu Tengah (2021)

Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata alam (ADO ODTWA)

keberadaan berbagai jenis lingkungan alam dengan segala karakteristiknya untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata.

untuk dijadikan destinasi wisata yang berfokus pada alam.

Sebagai langkah pertama, desa ini memiliki potensi yang cukup besar untuk diperluas dan dikembangkan sebagai destinasi wisata alam yang menarik.

8. Prasetyo Adi Suryo Wibowo

Alternatif Strategi Pengembangan Desa Rahtawu sebagai Daya tarik Wisata Kabupaten Kudus

Thesis, Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Universitas Diponegoro 2014

Desa Rahtawu Kabupaten Kudus (2014)

Deskriptif Kualitatif dengan Teknik Analisis PHA

Untuk mengetahui Elemen pariwisata yang memberikan prioritas pengaruh dalam

pengembangan wisata Desa Rahtawu

Wisata Alam Colo merupakan destinasi pariwisata yang sedang berkembang di Kabupaten Kudus. Tempat ini menawarkan daya tarik baik dari segi keindahan alam maupun aktivitas yang dapat dilakukan. Namun, sejalan dengan perkembangan pariwisata, masalah umum yang sering dihadapi oleh destinasi wisata adalah keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pariwisata serta kurangnya minat masyarakat terhadap tempat wisata tersebut. Solusi untuk mengatasi masalah ini melibatkan penyediaan fasilitas pariwisata yang merata, upaya promosi untuk meningkatkan daya tarik objek wisata, serta peningkatan atraksi yang ditawarkan untuk menarik minat wisatawan.

Sebaliknya, dalam konteks pengembangan Desa Rahtawu, unsur-unsur pariwisata yang memiliki pengaruh utama terhadap perkembangannya adalah atraksi wisata sebesar 34.04%, diikuti oleh elemen transportasi, akomodasi, dan promosi sebesar 17.02%. Sedangkan, prioritas yang lebih rendah adalah elemen pengunjung dengan persentase 14.89%. Fokus utama dalam pengembangan adalah meningkatkan kualitas atraksi wisata yang ada dan

(24)

No Nama Peneliti

Judul

Penelitian Sumber Lokasi dan Tahun Penelitian

Metode Penelitian

Tujuan

Penelitian Kesimpulan

memberikan dukungan infrastruktur pariwisata yang diperlukan.

9. Rizqi Laila Inayati

Analisis dan Kendala Dalam Pengembangan Objek Wisata Edukasi di Desa Wisata

Margorejo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

Skripsi, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang 2019

Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus 2019

Analisis Deskriftif Kualitatif

1. Menganalisis tingkat kelayakan pengembangan objek wisata edukatif yang terdapat di Desa Wisata

Margorejo.

2. Menganalisis pengembangan wisata yang dimiliki Desa Wisata

Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus sebagai objek wisata edukatif.

3. Menganalisis kendala yang dialami ketika mengembangkan objek wisata edukatif di Desa Wisata

Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

4. Menentukan strategi alternatif yang dapat dilakukan dalam

1. Objek wisata edukatif di Desa Wisata Margorejo memiliki potensi pengembangan yang signifikan dengan tingkat kelayakan mencapai 96,0%. Faktor ini dipicu oleh daya tarik area objek wisata edukatif di Desa Wisata Margorejo, serta aksesibilitas dan fasilitas pendukung yang memadai, sehingga pengembangannya layak dilakukan.

2. Pengembangan objek wisata edukatif di Desa Margorejo dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran tematik yang memanfaatkan lingkungan sekitar, yang didukung oleh beragam atraksi dan daya tarik yang tersedia.

3. Salah satu kendala utama dalam mengembangkan objek wisata edukatif di Desa Wisata Margorejo adalah kurangnya upaya promosi. Dampaknya terlihat dari jumlah kunjungan pelajar yang minim karena minimnya informasi mengenai keberadaan objek wisata edukatif di Desa Wisata Margorejo.

4. Objek wisata edukatif di Desa Wisata Margorejo ditempatkan dalam kuadran I, menunjukkan situasi yang menguntungkan. Hal ini mengindikasikan bahwa objek wisata ini memiliki kekuatan internal dan peluang eksternal. Oleh karena itu, strategi yang sesuai adalah mengoptimalkan peluang dan kekuatan yang ada untuk pengembangan lebih lanjut, dengan mendorong pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

(25)

No Nama Peneliti

Judul

Penelitian Sumber Lokasi dan Tahun Penelitian

Metode Penelitian

Tujuan

Penelitian Kesimpulan

perencanaanpenge mbangan objek wisata edukatif di Desa Wisata Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus 10. Antonius

Sugiarto, I Gusti Agung Oka Mahagang ga

Kendala Pengembangan Pariwisata di Destinasi Pariwisata Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (Studi kasus komponen produk

pariwisata)

Jurnal Destinasi Pariwisata 2020 Vol. 8 No 1,

Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (2020)

kualitatif dan kuantitatif

percepatan pembangunan itu sendiri, efisiensi anggaran dan meningkatkan nilai manfaat dari eksistensi

pariwisata Labuan Bajo

Terdapat banyak potensi pariwisata yang belum dioptimalkan di destinasi pariwisata Labuan Bajo.

Meskipun Labuan Bajo telah menjadi tujuan pariwisata kelas dunia dengan daya tarik ikoniknya, Taman Nasional Komodo, potensi wisata yang masih belum dimanfaatkan masih sangat melimpah. Banyak dari potensi ini berbasis pada keunikan alam, lanskap, dan beberapa situs megalitik. Namun, potensi-potensi tersebut masih tetap sebagai sumber daya yang belum dikelola secara efektif.

Meskipun destinasi ini telah dikunjungi oleh para wisatawan, masih belum ada pengelolaan yang memadai untuk mengoptimalkan manfaat ekonomi yang dapat diberikan kepada masyarakat, pemerintah, dan pihak- pihak terkait dalam industri pariwisata.

Begitu banyak potensi wisata yang belum dimanfaatkan secara maksimal di Labuan Bajo. Berbagai kendala telah menjadi penghalang untuk menggarap potensi ini secara efisien. Beberapa kendala meliputi minimnya alokasi anggaran dari pemerintah daerah untuk pengembangan komponen produk pariwisata, kekurangan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengembangan dan manajemen pariwisata, tantangan geografis yang kompleks, permasalahan tata ruang dan tata wilayah dalam zona pemanfaatan destinasi, serta ketidaksesuaian antara visi dan misi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata Labuan Bajo.

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023

(26)

Keaslian penelitian yang digunakan peneliti dalan menyusun laporan berdasarkan fokus penelitian dan kesamaan lokasi. Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya tentang Pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu yaitu Karakteristik Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata.

Tabel I.2. KEASLIAN FOKUS PENELITIAN

Perbedaan Antonius Sugiarto, I Gusti

Agung Oka Mahagangga

Muhamad Ajib Efendi

Judul

Kendala Pengembangan Pariwisata di Destinasi Pariwisata Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur

Analisis Faktor pendukung dan penghambat

Pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu

Lokasi

Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur

Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Metodologi

Deskriptif Kualitatif dan kuantitatif

Deskriptif Kualitatif

Sumber: Analisis Peneliti, 2023

Kemudian kesamaan lokasi penelitian di Desa Rahtawu terdapat topik pembahasan, yaitu pengembangan pariwisata Di Desa Rahtawu.

GAMBAR I.3. KEASLIAN LOKUS PENELITIAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2023

Fokus

Antonius Sugiarto, I Gusti Agung Oka Mahagangga

Hary Hermawan

Perbedaan Prasetyo Adi Suryo Wibowo

Muhamad Ajib Efendi

Judul

Alternatif Strategi Pengembangan Desa Rahtawu sebagai Daya tarik Wisata Kabupaten Kudus

Analisis Faktor pendukung dan penghambat

Pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu

Lokasi

Desa Rahtawu Kecamatan Gebog

Desa Rahtawu

Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Metodologi

Deskriptif Kualitatif dengan Teknik Analisis PHA

Deskriptif Kualitatif

Lokus

Prasetyo Adi Suryo Wibowo

Rizqi Laila Inayati

(27)

1.6. Ruang Lingkup

1.4.1. Ruang Lingkup Substansi

Peneliti memfokuskan pada pembahasan tentang Analsis Pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu. Batasan Materi di bawah ini adalah:

a. Membahas Potensi dan masalah yang ada pada pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

b. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan objek wisata Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

c. Menganalisis pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini dalam ruang Lingkupnya yaitu di Desa Rahtawu, Berikut adalah peta Orentasi lokasi penelitian :

(28)

Gambar 1.3. Peta Orientasi Kawasan

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023

Kecamatan Gebog Desa Rahtawu Lokasi penelitian Di Desa Rahtawu

(29)

Gambar 1.4. Peta Administrasi Kabupaten Kudus Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023

(30)

Gambar 1.5. Peta Administrasi Desa Rahtawu Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023

(31)

Gambar 1.5. Peta Rupa Bumi Desa Rahtawu Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023

(32)

1.7. Kerangka Pikir

Berikut alur pemikiran dalam pelaksanaan penelitian:

I N P U T

A N A L I S I S

O U T P U T Latar Belakang:

Objek wisata Desa Rahtawu dalam pengembanganya tidak mengalami kendala yang menggangu proses perkembangannya. Namun dalam pengembangan objek wisata Desa Rahtawu terdapat factor yang menghambatnya. Maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus”

diharapkan penelitian ini bisa di jadikan salah satu dasar pertimbangan untuk pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu.

Rumusan Masalah:

“Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus?”

Tujuan:

analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

.

Metode:

Deduktif Kualitatif Rasionalistik

Grand Teory :

Pariwisata

Faktor Pengembangan pariwisata Sasaran:

a. Mengidentifikasi potensi dan masalah objek wisata di Desa Rahtawu

b. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan objek wisata Desa Rahtawu

c. Menganalisis pengembangan objek wisata di Desa Rahtawu

Temuan Studi

Kesimpulan dan Rekomendasi

(33)

1.8. Metodologi Penelitian 1.8.1. Pengertian Metode

Penelitian merupakan metode untuk mencari kebenaran atau bisa dikatakan sebagai sebuah pemikiran kritis.

Penelitian ilmiah umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif melibatkan penggunaan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel tertentu, dengan menerapkan teknik statistik dalam penyajian dan analisis data. Di sisi lain, penelitian kualitatif melibatkan peneliti sebagai instrumen utama, yang memerlukan pemahaman teori yang mendalam dan pengetahuan yang luas. Dalam pendekatan ini, peneliti memiliki peran dalam merumuskan pertanyaan, menganalisis, menggambarkan, dan memahami objek penelitian dengan lebih mendalam dan dalam konteks yang lebih bermakna, serta dalam mengonstruksi hubungan antara fenomena yang diamati (D.

Sugiyono, 2013).

1.8.2. Pendekatan Penelitian

Penelitian melibatkan dua pendekatan metodologi, yakni pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Metode deduktif merupakan pendekatan yang berasal dari suatu teori yang kemudian diuji dalam situasi tertentu di suatu lokasi, dan hasilnya kembali dibandingkan dengan teori tersebut. Metode deduktif mengembangkan kerangka teori lokal berdasarkan pada peristiwa-peristiwa yang muncul dalam area penelitian. Pendekatan metodologi yang diimplementasikan dalam penelitian berjudul

“analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata Desa Rahtawu” adalah metode deduktif melalui pendekatan kualitatif rasionalistik bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif merupakan studi yang mengambil data dalam bentuk teks, gambar, dan bukan data numerik. Angka hanya digunakan sebagai elemen pendukung. Data diperoleh dari wawancara yang direkam, catatan dari pengamatan lapangan, gambar, dokumen, serta menempatkan penekanan pada proses interaksi dengan fenomena sehari-hari yang berkaitan dengan isu, dengan penekanan utama pada makna yang ditemukan, sehingga penelitian difokuskan langsung pada isu-

(34)

isu kehidupan manusia. (Danim, 2002).

Proses penelitian menggunakan metode deduktif kualitatif rasionalistik dimulai dengan mengidentifikasi Grand Theory, yang merupakan teori fundamental tentang pariwisata dan faktor-faktor pengembangan wisata. Grand Theory ini berperan sentral dalam penelitian dan telah ditetapkan sebelumnya untuk membentuk kerangka konsep dan parameter. Parameter-parameter yang telah ditetapkan kemudian dianalisis dengan menggunakan data pendukung yang relevan dalam penelitian. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses penerapan metode penelitian deduktif kualitatif rasionalistik dalam penelitian “analisis faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata Desa Rahtawu” yakni:

Gambar 1.7.

Diagram Metode Penelitian

Sumber : Sugiyono (2008) Metode

Penelitian

Deduktif

Kualitatif

Induktif

Kuantitatif

Fenomenologi Rasionalistik

Rasionalistik Positivistik

Fenomenologi Kualitatif

(35)

Analisis:

Deskriptif Kualitatif

Sumber: peneliti 2023

Gambar 1.8.

Desain Metode deduktif kualitatif rasionalistik

Faktor Pengembangan Pariwisata 1. Faktor Pendukung

a. Daya tarik wisata yang bisa berbasis utama pada alam b. Akomodasi atau amenitas, aksesibilitas dan transportasi c. Fasilitas umum

d. Fasilitas pendukung pariwisata

e. Masyarakat sebagai tuan rumah dari suatu destinasi 2. Faktor Penghambat

a) Kurangnya peran serta masyarakat dalam sektor pariwisata b) Kurangnya prioritas pembangunan pemerintah

c) Kurangnya kerja sama dengan investor d) Belum terdapat sistem promosi yang menarik e) Keterbatasan sarana dan prasarana f) kerja pada dinas terkait dan objek wisata

g) Keterbatasan dan kurangnya perawatan fasilitas penunjang objek wisata

PARAMETER : Pengembangan Pariwisata 1. Objek dan daya tarik (atraksi) a. daya tarik yang berbasis utama pada kekayaan alam b. buatan

2. Aksesibilitas

a. rute atau jalur transportasi b. fasilitas moda transportasi 3. Amenitas

a. akomodasi b. rumah makan c. pusat informasi wisata 4. Aktivitas

5. Ancilary Service a. petugas keamanan Konsep:

Analisis faktor pendukung dan penghambat Pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu

Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

Teori yang digunakan:

1. Pengembangan Pariwisata (Sunaryo, 2013)

2. Faktor pengembangan objek wisata (Sunaryo, 2013)

Empiris Abstrak

Data:

1. Primer 2. Sekunder Metodologi:

Deduktif Kualitatif Rasionalistik

(36)

1.8.3. Tahapan Penelitian

Langkah-langkah persiapan dilakukan untuk mempersiapkan semua tujuan awal yang akan digunakan dalam menyusun penelitian dengan cermat, sehingga proses berikutnya dapat dijalankan dengan terstruktur dan efisien.

1. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan maupun sasaran yang diangkat sebagai permasalahan dalam melakukan penelitian judul “Kajian Pengembangan Objek Wisata di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus”.

2. Menentukan Lokasi Studi

Lokasi penelitian dalam studi ini adalah Daya Tarik Wisata Alam di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus yang menjadi fokus penelitian.

3. Inventarisasi data

Penganalisisan data yang diperlukan melibatkan data primer dan sekunder.

Data primer adalah informasi yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui wawancara atau kuesioner dan observasi langsung. Data sekunder, di sisi lain, berasal dari sumber-sumber seperti literatur, instansi terkait, atau badan yang menyediakan data, termasuk data yang akan dianalisis, informasi, dan peraturan hukum.

4. Pengumpulan kajian literatur

Kajian literatur yang berkaitan dengan penelitian dan mampu memberikan gambaran kepada peneliti dalam proses analisis.

5. Pengumpulan penelitian pustaka

Studi literatur dimanfaatkan dalam merangkai metodologi, sebagai langkah untuk memahami isu yang diangkat. Melalui perbandingan dengan penelitian sebelumnya, peneliti akan memiliki wawasan yang lebih mendalam tentang subjek penelitian yang akan dijalani.

6. Penyusunan teknis pengumpulan data

Perumusan teknis dalam pengumpulan data, pengambilan sampel, sasaran dan format survei yang dibutuhkan.

1.8.4. Tahapan Pengumpulan Data

Data adalah representasi yang digunakan untuk menggambarkan situasi dan isu yang terkait dengan informasi penting dalam rangka melakukan penelitian.

Gambar

Tabel I.2. KEASLIAN FOKUS PENELITIAN
Gambar 1.3. Peta Orientasi Kawasan
Gambar 1.4. Peta Administrasi Kabupaten Kudus  Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023
Gambar 1.5. Peta Administrasi Desa Rahtawu  Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyajian data hasil penelitian penting bagi penulis dalam mengungkap strategi pengembangan sektor pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun, data

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi pariwisata dalam pengembangan objek ekowisata di Desa Wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga termasuk

Hasil penelitian yang dilakukan dan telah dilakukan analisis data bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi yang positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah yang memiliki potensi alami Telaga Ngebel untuk pengembangan pariwisata sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata unggulan Jawa

Potensi yang dimiliki oleh taman wisata alam Madapangga untuk pengembangan wisata alam memiliki beberapa potensi sektor wisata yaitu, keberadaan sumber mata air

Kemit Forest Education merupakan salah satu perusahaan yang mengelola usahanya di bidang pariwisata, yang menyediakan pelayanan kepada wisatawan berupa paket wisata

Sebuah potensi pariwisata tidak dapat berkembang apabila dari pengelola tidak berupaya melakukan suatu usaha pengenalan atau promosi kepada dunia luar. Upaya – upaya promosi

Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah yang memiliki potensi alami Telaga Ngebel untuk pengembangan pariwisata sebagai salah satu alternatif daerah tujuan wisata unggulan Jawa