• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam dokumen Ikhtisar Laporan Tahunan Perseroan (Halaman 51-54)

YANG BAIK

Good Corporate

Governance

Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang diterapkan oleh Perusahaan merupakan penjabaran dari Nilai/Value yang dianut Perseroan yang biasa kami sebut dengan Akasha Core Values yang terdiri dari :

• Bertindak Secara Bertanggung Jawab

• Menjadi Pelopor

• Unggul Dalam Apapun Yang Dikerjakan

• Mencapai Tujuan Bersama-sama

• Maju Dengan Inovasi

Sejalan dengan pelaksanaan Akasha Core Values Perseroan berkomitmen untuk memastikan penerapan GCG secara berkesinambungan di semua lini operasional Perseroan.

Ada 4 elemen penting yang dibutuhkan dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi serta Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, dan Direksi, yang masing-masing memiliki tugas yang saling melengkapi.

Selain keberadaan 4 elemen penting GCG tersebut, Perseroan selalu senantiasa mematuhi ketentuan Undang-Undang No.

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Undang- Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Badan Pengawas Pasar Modal &

Lembaga Keuangan) serta Peraturan Bursa Efek Indonesia.

Di tahun 2020 Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.15/POJK.04/2020 tertanggal 20 April 2020 (“POJK 15”) “Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka”. Dengan berlakunya POJK 15 tersebut maka Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 374, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5644) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/

POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6031) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Tujuan di keluarkannnya POJK 15 adalah untuk meningkatkan partisipasi pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham serta peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan rapat umum pemegang saham melalui memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Sehubungan dengan hal tersebut Perseroan telah melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk memenuhi ketentuan POJK 15 tersebut dan pemegang saham telah menyetujuinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Luar Biasa Perseroan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2020.

Good Corporate Governance implemented by the Company is an elaboration of the Values adopted by the Company which we usually call the Akasha Core Values which consist of:

• Act With Integrity

• Take The Lead

• Excel In Everything We Do

• Achieve Our Goal Together

• Move Forward With Innovations

In line with the implementation of the Akasha Core Values, the Company is committed to ensuring the continuous implementation of GCG in all lines of the Company’s operations.

There are 4 important elements necessary to ensure GCG implementation, which are the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors (BOD), including Committees under the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD), which each of them having complementary roles.

In addition to those 4 important elements in ensuring GCG implementation, the Company also ensures its compliance at all times with the Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies, the Law No. 8/1995 on Capital Market, Regulations of the Financial Service Authority (previously Capital Market

& Financial Institution Supervisory Board/Bapepam& LK), and Regulations of Indonesia Stock Exchange.

In 2020 the Financial Services Authority issued a Financial Services Authority Regulation (POJK) No.15 / POJK.04 / 2020 dated 20 April 2020 (“POJK 15”) “Concerning the Planning and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Companies”. With the enactment of the POJK 15, the Financial Services Authority Regulation Number 32 / POJK.04 / 2014 concerning the Planning and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Companies (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2014 Number 374, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 5644) as amended by Financial Services Authority Regulation Number 10 / POJK.04 / 2017 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 32 / POJK.04 / 2014 concerning Plans and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Companies (State Gazette of the Republic of Indonesia of 2017 Number 47, Supplement to the State Gazette Republic of Indonesia Number 6031) is revoked and declared invalid.

The purpose of issuing POJK 15 is to increase shareholder participation in the general meeting of shareholders and increase the efficiency and effectiveness of holding general meetings of shareholders by utilizing developments in information technology. In this regard, the Company has amended the Company’s Articles of Association to comply with the POJK 15 provisions and the shareholders have approved it at the Annual General Meeting of Shareholders and the Company’s Extraordinary General Meeting which were held on 27 August 2020.

To comply with the Indonesia Stock Exchange Regulations, the Company conducts a public information disclosure in the form of public expose, which is carried out at least once a year. In 2021, the public expose was held in 26 August 2021 concurrently with the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company.

In order to support the implementation of the GCG principles internally, the Company has adopted a code of conduct for the company known in the Company’s organization as the “Code of Business Conduct” which regulates business principles, ethics, and values that must be followed by employees in the Company’s daily business activities. Which regulates matters as follows:

1. Conflict of Interest 2. Financial Records 3. Use of Company Assets

4. Work with customers, suppliers and other parties 5. Work with the government

6. Information Protection 7. Administrative Implementation

The Company conducts a regular training for its employees on the code of business conduct, and the same training is given to new employees during the employee induction program.

In 2021 the Company conducted several socialization of the Code of Business Implementation to new employees who had just joined the Company.

To facilitate complaints regarding violations (i) fraudulent actions (ii) significant operational errors (iii) violations of the provisions of the Code of Business Conduct (iv) actions that violate moral ethics (iv) actions that violate the law (v) Actions that endanger occupational safety and health, must be submitted to management through whistle blower channel either through a secret channel in the form of physical or electronic mail. For these complaints, the Company’s management guarantees the confidentiality of the complainants.

In 2021 the Company did not receive complaints through the whistle blower.

Untuk memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia, Perseroan melakukan keterbukaan serta penyebaran informasi melalui paparan publik yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun. Pada tahun 2021, paparan publik telah dilaksanakan pada 26 Agustus 2021 bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Luar Biasa Perseroan.

Guna mendukung pelaksanaan prinsip GCG tersebut secara internal, Perseroan telah menerapkan kode etik perusahaan yang dalam organisasi Perseroan dikenal sebagai “Kode Pelaksanaan Bisnis” yang mengatur prinsip bisnis, etika, dan nilai yang wajib diikuti karyawan dalam aktivitas bisnis Perseroan sehari-hari. Yang mengatur hal-hal sebagai berikut : 1. Benturan Kepentingan

2. Catatan Keuangan

3. Penggunaan Aset Perusahaan

4. Bekerja dengan pelanggan, pemasok dan pihak lain 5. Bekerja dengan pemerintah

6. Perlindungan Informasi 7. Administrasi Pelaksanaan

Perseroan memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawan mengenai kode perilaku bisnis serta memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan baru pada saat program pengenalan.

Pada tahun 2021 Perseroan melakukan beberapa kali sosialisasi Kode Pelaksanaan Bisnis kepada karyawan baru yang baru bergabung di Perseroan.

Untuk menfasilitas pengaduan sehubungan pelanggaran (i) tindakan curang (ii) kesalahan operasional yang signifikan (iii) pelanggaran ketentuan Code of Business Conduct (iv) tindakan melanggar etika moral (iv) tindakan melanggar hukum (v) Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, wajib dilaporkan kepada manajemen melalui saluran whistle blower baik melalui saluran rahasia berupa surat fisik maupun elektronik. Atas pengaduan tersebut manajemen Perseroan menjamin kerahasiaan pihak pengadu.

Ditahun 2021 Perseroan tidak menerima pengaduan melalui jalur whistle blower.

Kode Etik Perusahaan The Company Code of Ethic

Sistem Whistle Blowing

Whistle Blowing System

Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku,

Dalam dokumen Ikhtisar Laporan Tahunan Perseroan (Halaman 51-54)