• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tehnik Analisis Data

Dalam dokumen PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP (Halaman 59-62)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Tehnik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder untuk keseluruhan variabel, yaitu komponen pembentuk financial leverage yang terdiri dari DAR dan DER terhadap Profitabilitas dengan ROE. Berikut ini tahapan analisis data:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriktif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase.45

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi nomarlitas dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal. Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas, Jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.46

45Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h.

207-208.

46Nuryadi, et al., Dasar-dasar Statistik Penelitian(Yogyakarta: SIBUKU MEDIA) , h.79.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi adalah cara untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel. Apabila terdapat hubungan antara variabel maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap variabel lainnya. Jadi, dari analisis korelasi, dapat diketahui hubungan antara variabel tersebut, yaitu merupakan suatau hubungan kebetulan atau memang hubungan yang sebenarnya. Kerelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak ada korelasi, ataupun korelasi sempurna.47

4. Uji Parsial (uji t)

Uji t adalah pengajuan variabel secara sendiri-sendiri untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Atau dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah pengaruh financial leverage terhadap profitabilitas.

Menurut Ghozali jika nilai sig. > 0.05 maka artinya variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).48

5. Uji Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).49 Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent). Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Adapun rumus regresi linear sederhana yaitu:50

47Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1, h. 228.

48Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM, (Semarang: UNDIP, 2011) h. 101.

49Gito Supriyadi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2021) h. 129.

50Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: KENCANA, 2013) h. 284.

37

Y = a +Ξ²x+e Keterangan :

Y = Profitabilitas a = Konstanta

Ξ² = Koefisiensi Regresi X = Financial Leverge e = Standar Error 6. Statistik Nonparametrik

Statistik nonparametrik merupakan bagian statistik yang parameter populasinya atau datanya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan dan variansnya tidak perlu homogen. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis nominal atau ordinal.51

Uji nonparametrik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji chi-Square (X2). Uji chi-Square digunakan untuk menguji apakah data sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Adapun rumus untuk menghitung Chi-Square yaitu:52

X2 =βˆ‘(π‘‚βˆ’πΈ

2 𝐸

Keterangan:

X2= Chi-Square O= Nilai Observasi E= Nillai Harapan

51Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 368.

52 Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS for Windows, h. 213.

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk di Bursa Efek Indonesia. Adapun mengenai data yang dibutuhkan yaitu berupa hasil laporan keuangan tahunan berupa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi selama periode tahun 2018-2021.

Berikut ringkasan data laporan perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.

Tabel 4.1

Data Jumlah Liabilitas, Jumlah Aset dan Jumlah Ekuitas pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.

Periode Tahun 2018 s/d Tahun 2021

Tahun Jumlah Liabilitas Jumlah Aset Jumlah Ekuitas 2018 64.753.962.799 179.041.551.425 112.821.555.291 2019 97.502.658.645 198.032.338.757 113.698.401.540 2020 135.545.086.783 239.408.270.443 116.312.299.430 2021 135.341.296.890 249.050.970.770 115.670.406.670

Setelah mengetahui ringkasan mengenai data laporan keuangan yang diperlukan untuk menghitung Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio yang diukur menggunakan Return On Equity. Maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan selama periode tertentu.

39

1. Debt to Asset Ratio

Menurut Asnaini, Evan Stiawan dan Windi Asriani Debt To Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persentase besarnya dana atau modal yang berasal dari pinjaman. Maka semakin tinggi tingkat rasio ini, semakin tinggi risiko keuangan perusahaan.53 Debt to Asset Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Debt to Asset Ratio = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑒𝑑 x100%

Debt to Asset Ratio 2018 = 64.753.962.799

179.014551.425x100%

= 36%

Untuk memperoleh Debt to Asset Ratio pada tahun 2018 maka jumlah total utang Rp64.753.962.799 dibagi dengan total aset sebesar Rp179.014.551.425 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 36%.

Debt to Asset Ratio 2019 = 97.502.658.645

198.032.338.757x100%

= 49%

Untuk memperoleh Debt to Asset Ratio pada tahun 2019 maka jumlah total utang Rp97.502.658.645 dibagi dengan total aset sebesar Rp198.032.338.757 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 49%.

Debt to Asset Ratio 2020 = 135.545.086.783

239.408.270.443x100%

= 56%

53Asnaini, Evan Stiawan dan Windi Asriani, Manajemen Keuangan, h. 73.

Untuk memperoleh Debt to Asset Ratio pada tahun 2020 maka jumlah total utang Rp135.545.086.783 dibagi dengan total aset sebesar Rp239.408.270.443 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 56%.

Debt to Asset Ratio 2021= 135.341.296.890

249.050.970.770x100%

=54%

Untuk memperoleh Debt to Asset Ratio pada tahun 2021 maka jumlah total uatang Rp135.341.296.890 dibagi dengan total aset sebesar Rp249.050.970.770 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 54%.

2. Debt to Equity Ratio

Menurut Asnaini, Evan Stiawan dan Windi Asriani Debt To Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perimbangan antara kebajiban yang dimili perusahaan dengan modal sendiri. Maka semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnnya atau kewajibannya.54 Debt to Equity Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Debt to Equity Ratio = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ˆπ‘‘π‘Žπ‘›π‘” (𝐷𝑒𝑏𝑑)

πΈπ‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘  (πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦) x 100%

Debt to Equity Ratio 2018 = 64.753.962.799

112.821.555.291x100%

= 57%

Untuk memperoleh Debt to Equity Ratio pada tahun 2018 maka jumlah total utang Rp64.753.962.799 dibagi ekuitas sebesar Rp112.821.555.291 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 57%.

Debt to Equity Ratio 2019 = 97.502.658.645

113.698.401.540x100%

= 86%

54Asnaini, Evan Stiawan dan Windi Asriani, Manajemen Keuangan, h. 75-76.

41

Untuk memperoleh Debt to Equity Ratio pada tahun 2019 maka jumlah total utang Rp97.502.658.645 dibagi ekuitas sebesar Rp113.698.401.540 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 86%.

Debt to Equity Ratio 2020 = 135.545.086.783

116.312.299.430x100%

= 116%

Untuk memperoleh Debt to Equity Ratio pada tahun 2020 maka jumlah total utang Rp135.545.086.783 dibagi ekuitas sebesar Rp116.312.299.430 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 116%.

Debt to Equity Ratio 2021= 135.341.296.890

115.670.406.790π‘₯100%

=117%

Untuk memperoleh Debt to Equity Ratio pada tahun 2021 maka jumlah total utang Rp135.341.296.890 dibagi ekuitas sebesar Rp115.670.406.790 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 117%.

3. Retrun On Equity

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› 𝑂𝑛 πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ (𝑅𝑂𝐸) =Laba Bersih setelah pajak

Total Ekuitas x100%

Return On Equity 2018 = 552.900.319

112.821.555.291X100%

= 0,49%

Untuk memperoleh Retrun On Equity pada tahun 2018 maka laba bersih setelah pajak Rp552.900.319 dibagi total ekuitas sebesar Rp112.821.555.291 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 0,49%.

Return On Equity 2019 = 1.250.560.441

113.698.401.540x100%

=1,10%

Untuk memperoleh Retrun On Equity pada tahun 2019 maka laba bersih setelah pajak Rp1.250.560.441 dibagi total ekuitas sebesar Rp113.698.401.540 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 1,10%.

Return On Equity 2020 = 116.312.299.43053.326.848 x100%

=0,04%

Untuk memperoleh Retrun On Equity pada tahun 2020 maka laba bersih setelah pajak Rp53.326.848 dibagi total ekuitas sebesar Rp116.321.299.430 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 0,04%.

Return On Equity 2021= 1.283.798.897

115.670.406.790x100%

=1,10%

Untuk memperoleh Return On Equity pada tahun 2021 maka laba bersih setelah pajak Rp1.283.798.897 dibagi total ekuitas sebesar Rp115.670.406790 kemudian dikalikan 100% dan hasil yang diperoleh yaitu sebesar 1,10%.

Tabel 4.2

Laba Bersih Setelah Pajak dan Return On Equity Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.

Periode 2018 s/d 2021

Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Return On Equity

2018 552.900.319 0,49%

2019 1.250.560.441 1,10%

2020 53.326.848 0,04%

2021 1.283.798.897 1,10%

Laba Bersih Setelah Pajak Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk di Bursa Efek Indonesia. pada tabel diatas menjelaskan bahwa pada tahun 2018 Laba Bersih Setelah Pajak sebesar Rp552.900.319 dan Return On Equity yaitu 0,49% kemudian pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp1.250.560.441 dan Return On Equity mengalami peningkatan yaitu 1,10% pada tahun 2020

43

mengalami penurunan sebesar Rp53.326.848 dan Return On Equity mengalami penurunan yaitu 0,04% kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar Rp1.283.798.897 dan Return On Equity mengalami peningkatan yaitu 1,10%.

Tabel 4.3

Rasio Keuangan Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk.

Rasio 2018 2019 2020 2021

Debt to Asset Ratio 36% 49% 56% 54%

Debt to Equity Ratio 57% 86% 116% 117%

Pada tabel diatas dapat dilihat tingkat perkembangan Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk Periode 2018-2021. Debt to Asset Ratio pada tahun 2018 sebesar 36% kemudian pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 49% dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 56% dan pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 54%.

Debt to Equity Ratio pada tahun 2018 sebesar 57% kemudian pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 86% dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 116% kemudian pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 117%.

B. Pegujian Persyaratan Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran tentang data penelitian dan dimaksudkan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang dilihat dari hasil penelitian, seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata serta standar deviasi oleh masing-masing variabel.

Tabel 4.4 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

DAR 4 36,00 56,00 48,75

00

8,99537

DER 4 57,00 117,00 94,00

00

28,55404

ROE 4 ,04 1,10 ,6825 ,51591

Valid N (listwise)

4

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Penjelasan pada tabel 4.5 yaitu hasil SPSS untuk uji statistik deskriktif Debt to Asset Ratio menunjukkan sampel (N) sebanyak 4 yang diperoleh dari satu perusahaan. Debt to Asset Ratio menghasilkan nilai rata-rata sebesar 48,7500 atau sebesar 49% dengan nilai minimum 36,00 atau sebesar 36% dan nilai maximum 56,00 atau sebesar 56%. Sedangkan untuk Debt to Equity Ratio menunjukkan sampel (N) sebanyak 4 yang diperoleh dari satu perusahaan. Debt to Equity Ratio menghasilkan nilai rata-rata 94,000 atau sebesar 94% dengan nilai minimum 57,00 atau sebesar 57% dan nilai maximum 117,00 atau sebesar 117%.

Retrun On Equity (Y) menghasilkan nilai rata-rata sebesar 0,68 dengan nilai minimum 0,04 dan nilai maximum 1,10. Standar deviasi sebesar 0,51591.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

45

Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual

N 5

Normal Parameters

a,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,69901457

Most Extreme Difference s

Absolute ,308

Positive ,206

Negative -,308

Test Statistic ,308

Asymp. Sig. (2-tailed) ,136c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test pada tabel 4.5 hasil nilai signifikan 0,136 yang artinya lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 atau 1,000 > 0,05 maka dapat dikatakan berdistribusi normal dan hasil analisis ini dapat dilanjutkan untuk analisis regresi berikutnya karena dalam uji ini didapatkan nilai rasidual yang berdistribusi normal.

3. Uji Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).55 Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent). Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).

55Gito Supriyadi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2021) h. 129.

Tabel 4.6 Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,209 5,253 ,040 ,975

DAR ,025 ,249 ,440 ,101 ,936

DER -,008 ,078 -,445 -,103 ,935

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan dari hasil uji regresi linear sederhana konstan (Ξ±) yang diperoleh yaitu sebesar 0,209, sedangkan untuk nilai koefesiensi regresi (Ξ²) yang diperoleh yaitu sebesar 0,025 dan -0,008. Sehingga hasil tersebut dapat dimasukkan kedalam persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = Ξ± + Ξ’x + e Y = 0,209 + 0,025

Nilai konstanta yang didapatkan yaitu sebesar 0,209 yang menunjukkan bahwa nilai konsistensi profitabilitas sebesar 0,209. Nilai koefisiensi regresi yang didapatkan yaitu sebesar 0,025 menunjukkan bahwa penambahan 25% nilai Debt to Asset Ratio, maka profitabilitas yang diukur menggunakan Retrun On Equity akan naik sebesar 0,025. Berdasarkan hasil nilai signifikansi yang didapatkan dari tabel diatas yaitu sebesar 0,936, yang artinya 0,936 > dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap variabel profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Equity.

Y = Ξ± + Ξ’x + e Y = 0,209 + -0,008

47

Nilai konstanta yang didapatkan yaitu sebesar 0,209 yang menunjukkan bahwa nilai konsistensi profitabilitas sebesar 0,209. Nilai koefisiensi regresi yang didapatkan yaitu sebesar -0,008. Berdasarkan hasil nilai signifikansi yang didapatkan dari tabel diatas yaitu sebesar 0,935, yang artinya 0,935 > dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap variabel profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Equity.

C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Parsial (t)

Uji t adalah pengajuan variabel secara sendiri-sendiri untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Atau dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah pengaruh financial leverage terhadap profitabilitas.

Menurut Ghozali jika nilai sig. > 0.05 maka artinya variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 4.7 Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,664 2,002 ,332 ,772

DAR ,000 ,041 ,007 ,009 ,993

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan dari uji parsial (t) di atas, pada variabel Debt to Asset Ratio mendapatkan nilai koefisiensi regresi sebesar 0,00 dan memperoleh t hitung sebesar 0,009. Untuk nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,993. Sehingga 0,993 > dari 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terhadap hubungan antara Debt to Asset Ratio terhadap Return On Equity.

Tabel 4.8 Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,711 1,242 ,573 ,625

DER ,000 ,013 -,017 -,024 ,983

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan dari uji parsial (t) diatas, pada variabel Debt to Equity Ratio mendapatkan nilai koefisiensi regresi sebesar 0,00 dan memperoleh t hitung yaitu sebesar -0,024 lebih besar dari t tabel = -4,302 (-0,024 < -4,302) dengan tingkat signifikansi 0,983. Dengan menggunakan batas 0,05 nilai signifikansi tersebut lebih besar dari taraf 5% yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, maka hipotesis penelitian ini tidak terbukti, itu artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan salah satu nilai sistematik yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau pengaruh antara kedua variabel.

Nilai dari koefisien determinasi menunjukkan berupa presentase nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan dalam persamaan regresi yang didapatkan.

49

Tabel 4.9 Koefisien Derterminasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,102a ,010 -1,969 ,88888

a. Predictors: (Constant), DER, DAR

Berdasarkan pada hasil uji koefisiensi determinisasi diperoleh suatu nilai korelasi (R) sebesar 0,102 menunjukkan bahwa variabel ndependen memiliki hubungan dalam kategori sedang terhadap variabel dependen. Nilai kofisien determisasi pada kolom R square sebesar 0,10 atau sebesar 10% artinya 10%

profitabilitas dapat dijelaskan oleh Financial leverage sedangkan 90% lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya diluar variabel yang diteliti. Berdasrkan dari tabel intrepretasi koefisien determinasi maka 0,10 masuk dalam kategori hubungan rendah, pengaruhnya hanya sebesar 10% artinya finacial leverage memiliki hubungan yang rendah terhadap profitabilitas.

3. Uji korelasi

Uji korelasi adalah cara untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel. Apabila terdapat hubungan antara variabel maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap variabel lainnya. Jadi, dari analisis korelasi, dapat diketahui hubungan antara variabel tersebut, yaitu merupakan suatau hubungan kebetulan atau memang hubungan yang sebenarnya. Kerelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak ada korelasi, ataupun korelasi sempurna.

Tabel 4.10 Correlations

DAR DER ROE

DAR Pearson Correlation

1 ,973* ,007

Sig. (2-tailed) ,027 ,993

N 4 4 4

DER Pearson Correlation

,973* 1 -,017

Sig. (2-tailed) ,027 ,983

N 4 4 4

ROE Pearson Correlation

,007 -,017 1

Sig. (2-tailed) ,993 ,983

N 4 4 4

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan dari uji kerelasi diatas bahwa nilai signifikansi variabel Debt to Asset Ratio dan Retrun On Equity yaitu sebesar 0,993. Sehingga 0,993 > dari 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara Debt to Asset Ratio terhadap Return On Equity.

Berdasarkan dari uji korelasi diatas bahwa nilai signifikansi variabel Debt to Equity Ratio dan Return On Equity yaitu sebesar 0,983. Sehingga 0,983 > dari 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity.

4. Uji Non Parametrik

Nonparametrik digunakan untuk melengkapi metode statistik parametrik, agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih metode statistik yang akan digunakan untuk kegiatan inferensi. Hal ini disebabkan ada data-data dengan ciri tertentu yang tidak bisa memenuhi asumsi-asumsi pada penggunaan metode parametrik.

51

Peneliti menggunakan nonparametrik dengan uji koefisiensi kontingasi.

Koefisien kontingasi digunakan untuk menghitung hubungan variabel bila datanya berbentuk nominal. Tehnik ini mempunyai kaitan erat dengan chi kuadrat yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif sampel independen. Oleh karena itu, rumus yang digunakan mengandung chi kuadrat.

Uji ini sangat erat kaitannya dengan uji chi-square. Sebab berdasarkan rumus uji koefisien ini, bahwa tidaklah mungkin ini dapat dihitung tanpa terlebih dahulu mengetahui nilai dari chi-square. Adapun hasil dalam SPSS yakni sebagai berikut:

Tabel 4.11 Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

DAR

* ROE

4 100,0% 0 0,0% 4 100,0%

DER

* ROE

4 100,0% 0 0,0% 4 100,0%

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Dari hasil penelitian menggunakan SPSS 26 For Windows di peroleh hasil pada tabel case processing summary pada kolom valid baris Return On Equity dan Debt to Asset Ratio diperoleh nilai n= jumlah data yakni sebanyak 4 dan presentase kevalidan yakni sebesar 100%. sedangkan dikolom missing diperoleh data N=0 dengan presentase kesalahan sebesar 0%. Begitupun pada kolom valid baris Return On Equity dan Debt to Equity Ratio di peroleh data N= jumlah data yakni sebanyak 4 dan presentase kevalidan yakni 10%. Sedangkan dikolom missing diperolehss data

N= 0 dengan presentase kesalahan sebesar 0%. Jadi total data sebanyak N= 4 dengan presentase 100%.

Tabel 4.12 Crosstab

Count ROE

Total

,04 ,49 1,10

DAR 36,00 0 1 0 1

49,00 0 0 1 1

54,00 0 0 1 1

56,00 1 0 0 1

Total 1 1 2 4

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan pada tabel 4.10 pada kolom total diperoleh hasil 1 pada setiap barisnya. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap variabel terikat Return On Equity (ROE).

Tabel 4.13 Chi-Square Tests

Value Df

Asymptotic Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 8,000a 6 ,238

Likelihood Ratio 8,318 6 ,216

Linear-by-Linear Association

,000 1 ,991

N of Valid Cases 4

a. 12 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,25.

53

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Dasar pengambilan keputusan dalam uji chi Square test dari hasil data olah SPSS. Peneliti membandingkan antara nilai Asym. Sig. Dengan data batas kritis yakni 0,05 dengan keputusan antara lain:

ο‚· Jika nilai Asym. P(2-sided) < 0,05 maka artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

ο‚· Jika Nilai Asymp. P(2-sided) > 0,05 maka artinya Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil uotput SPSS pada tabel menunjukkan jika nilai Asymp. P.(2-sided) = 0,238 > 0,005 maka Ho diterima dan Ha ditolak jadi tidak ada pengaruh antara Debt to Asset Ratio terhadap Return On Equity.

Tabel 4.14 Crosstab

Count

ROE Total

,04 ,49 1,10

DER 57,00 0 1 0 1

86,00 0 0 1 1

116,00 1 0 0 1

117,00 0 0 1 1

Total 1 1 2 4

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Berdasarkan pada tabel 4.12 pada kolom total diperoleh hasil 1 pada setiap barisnya. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas Debt to Equity Ratio (DER) terhadap variabel terikat Return On Equity.

Tabel 4.15 Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 8,000a 6 ,238

Likelihood Ratio 8,318 6 ,216

Linear-by-Linear Association

,001 1 ,977

N of Valid Cases 4

a. 12 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,25.

Sumber : data diolah dengan SPSS, 2022

Dasar pengambilan keputusan dalam uji chi square test dari hasil data olah SPSS. Peneliti membandingkan antara nilai Asymp. Sig. Dengan data batas kritis yakni 0,05 dengan keputusan antara lain:

a) jika nilai Asyamp. P (2-sided) < 0,05 maka artinya Ho ditolak dan Ha diterima b) jika nilai Asymp. P (2-sided) > 0,05 maka artinya Ho diterima dan Ha ditolak

hasil ouput SPSS pada tabel menunjukkan jika nilai Asym. P. (2-sided) = 0,238 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak jadi tidak ada pengaruh antara Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity.

Dari hasil pengelolaan data pada tabel Chi-Square Test di atas menunjukkan nilai Person Chi-Square pada kolom asymp. Sig (2-sided) sebesar 0,238% dan 0,238%. Karena nilai yang didapatkan pada asymp. Sig (2-sided) sebesar 0,238% >

0,05% dan 0,238% > 0,05% maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity.

Dalam dokumen PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP (Halaman 59-62)

Dokumen terkait