BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
3.7 Teknik Analisis Data
Terdapat tiga arus aktivitas dalam teknik analisi data, yaitu: kondensasi data (Data Condensation), tampilan data (Data Display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Drawing and verifying conclusions).
3.7.1 Kondensasi Data (Data Condensation)
Kondensasi data mengacu pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan mentransformasikan data yang mendekati kesuluruhan wawancara, dokumen-dokumen, catatan lapangan tertulis, dan materi empiris.
3.7.2 Menyajikan Data (Data Display)
Secara umum, display (tampilan) adalah kumpulan informasi terkompresi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan tindakan. Dengan melihat penyajian data, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang terjadi dan mengambil suatu tindakan untuk menganalisis lebih lanjut atau mengambil tindakan untuk memperdalam suatu penelitan.86
3.7.3 Menarik Kesimpulan/ Verifikasi (Conclusion Drawing/
Verification)
Dari beberapa tahap yang telah dilakukan dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan serta mengecek ulang dengan bukti yang telah ditemukan di lapangan.87
86 Matthew B. Miles, A. Michael Huberman dan Johnny Saldana. ”Qualitative Data Analysis : A
Methods Sourcebook”. (United Stated of America, 2014) hal. 8
87Dikutip dari Tesis Mustika Candra Sumirat. Institut Agama Islam Negeri Ponogoro 2021. hal.
29-30
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Puskesmas Polak Pisang
Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan dibidang lainnya. Kebijakan dasar pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta mempertinggi kesadaran akan pentingnya hidup sehat.
Upaya pembangunan kesehatan meliputi: Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif yang didukung dengan kesiapan prasarana dan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan sistem informasi kesehatan.
Puskesmas merupakan sarana kesehatan dasar dalam upaya pengobatan.
Puskesmas Polak Pisang dibangun pada tahun 1992. Terletak di Kecamatan Kelayang Desa Simpang Kota Medan. Pada saat itu Puskesmas Polak Pisang merupakan Puskesmas satu-satunya di Kelayang yang memiliki luas 879,84 km2.
Puskesmas Polak Pisang mempunyai wilayah kerja 1 kelurahan 16 desa.
Pada tahun 2018 terjadi pemecahan wilayah kerja menjadi 2 yaitu Puskesmas Polak Pisang dan Puskesmas Kota Medan. Wilayah kerja Puskesmas Polak Pisang terdiri dari 1 kelurahan 10 desa dengan luas wilayah 213,44 km2, sedangkan Puskesmas Kota Medan terdiri dari 6 desa dengan luas wilayah 648,4 km2. Lalu Puskesmas Polak Pisang berpindah lokasi pada bulan Februari 2022 di desa Bongkal Malang. Puskesmas Polak Pisang merupakan Puskesmas Rawat Inap dengan kategori Puskesmas kawasan pedesaan.
Batas wilayah Puskesmas Polak Pisang sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kuansing b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Rakit Kulim c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sei Lala d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Peranap 4.2 Visi dan Misi Puskesmas Polak Pisang
Puskesmas Polak Pisang mempunyai visi yaitu “Menjadi Puskesmas pilihan masyarakat menuju Kelayang sehat secara mandiri”. Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indicator kecamatan sehat, antara lain:
f. Indikator lingkungan sehat g. Indikator perilaku sehat
h. Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu i. Indikator derajat kesehatan yang optimal
Disamping itu misi Puskesmas Polak Pisang adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau b. Menggerakkan peran serta aktif masyarakat di bidang kesehatan
c. Meningkatkan kemandirian individu dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4.3 Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Polak Pisang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, tugas pokok Puskesmas adalah :
a. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
c. Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), Puskesmas memiliki fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
4.4 Struktur Organisasi Puskesmas Polak Pisang
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS POLAK PISANG TAHUN 2020
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Polak Pisang Tahun 2020
4.5 Data Ketenagaan Staff Puskesmas Polak Pisang
N
O TENAGA
PNS PTT
PROVINSI THL KONTRAK
BOK TKS JUMLAH J
M L LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR
1 DOKTER
UMUM 0 1 0 0 0 3 0 0 0 0 0 4 4
2 DOKTER GIGI 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
3
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 3
4 PERAWAT
S1
KEPERAWATA N
0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
DIII
KEPERAWATA N
0 5 1 1 2 2 0 0 2 4 4 12 16
5 BIDAN
DIV
KEBIDANAN 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
DIII
KEBIDANAN 0 19 0 1 0 7 0 0 0 5 0 32 32
6 PERAWAT
GIGI 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 TENAGA GIZI
S1 GIZI 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
DIII GIZI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N
O TENAGA
PNS PTT
PROVINSI THL KONTRAK
BOK TKS JUMLAH J
M L LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR
8 SANITARIAN 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
9 TENAGA
FARMASI
APOTEKER 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
S1 FARMASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ASS.
APOTEKER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 ADMINISTRASI 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 5
PEKARYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SLTA 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
11 SUPIR
AMBULAN 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2
12 KEUANGAN 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
13 CLEANING
SERVICE 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 2
JUMLAH 2 32 1 2 4 22 0 3 2 9 8 68 76
Table 4. 1 Data Ketenagaan Staff UPTD Puskesmas Polak Pisang Per Desember 2021
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan
Pada kategori menerima (lattitude of acceptance) terjadi karena adanya kesadaran masyarakat terhadap berbagai jenis dan resiko dari PTM (Penyakit Tidak Menular). Sehingga saat mendapatkan pesan persuasif dari tenaga kesehatan Puskesmas Polak Pisang, masyarakat mudah menerima dan memahami isi pesan tersebut guna menambah wawasan terhadap PTM (Penyakit Tidak Menular).
Pada kategori menolak (lattitude of rejection) disebabkan oleh bertolak belakangnya keyakinan atau sikap masyarakat terhadap pesan persuasif yang disampaikan pihak UPTD Puskesmas Polak Pisang. Terkhusus kasus ini, ditandai dengan ketakutan masyarakat terhadap jarum suntik saat akan diperiksa, takut penyakitnya diketahui, takut dicap Covid saat masa pandemi Covid-19, lebih percaya pada obat-obatan tradisional, dan membawa pengalaman masa lalunya dari program terdahulu menuju program ini. Penolakan juga berpotensi terjadi apabila adanya unsur paksaan untuk mengikuti program ini, keseluruhan petugas yang terjun tidak dikenal, serta waktu kedatangan petugas yang tidak tepat.
Pada kategori netral (latitude of no commitment), berdasarkan hasil wawancara, peneliti tidak menemukan data yang memaparkan adanya masyarakat pada jalur netral ini. Hal ini disebabkan saat petugas mendatangi rumah masyarakat atau menemui masyarakat di tempat yang ditentukan, masyarakat yang setuju akan menerima pemeriksaan berupa screening Penyakit Tidak Menular, dan masyarakat yang menolak akan dilewati terlebih dahulu dan didatangi kembali keesokan harinya atau pada jadwal yang telah di tentukan oleh petugas UPTD Puskesmas Polak Pisang.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada pihak UPTD Puskesmas Polak Pisang sebagai berikut:
a. Untuk UPTD Puskesmas Polak Pisang, hendaknya dibuat pencatatan data secara resmi yang setidaknya berisikan jumlah masyarakat yang telah terjaring screening PTM (Penyakit Tidak Menular) agar tidak terjadinya kunjungan ganda kerumah warga atau warga yang datang dua kali di tempat yang ditentukan. Guna menghemat tenaga dan waktu staff Puskesmas Polak Pisang. Selain itu, data ini juga berguna untuk melihat perkembangan dari minggu ke minggu apakah adanya peningkatan terhadap jumlah masyarakat yang menerima, atau bahkan peningkatan terhadap masyarakat yang menolak. Agar kedepannya saat evaluasi dapat menggunakan langkah yang baru dan lebih efektif.
b. Saat terjun kelapangan terkhusus untuk target anak-anak muda seperti yang masih berada di bangku sekolah, peneliti menyarankan untuk menarik perhatian mereka melalui hal-hal yang sedang trending dikalangan anak muda. Seperti memanfaatkan sosial media dengan membuat konten-konten yang berisikan bahayanya PTM (Penyakit Tidak Menular) serta ajakan untuk mengikuti program screening PTM (Penyakit Tidak Menular) tersebut.
Abdussamad, Zuchri. Metode Penelitian Kualitatif, (Syakir Media Press, 2021) Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rajawali Pers, 2015)
Aliffudin Baharsyah Tambunan dan Muhamad Anshori. “Komunikasi persuasif dalam pembentukan sikap kedisiplinan anggota Resimen Mahasiswa Batalyon 922 “Macan Tidar” Universitas Tidar”. Jurnal Mozaik Komunikasi vol. 2, no. 2 (2020)
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015)
Ashaffa Rizky Meidianti dan Rah Utami Nugrahani. “Pengaruh Product Placement Kopiko Pada Drama Korea Vincenzo Terhadap Respon Khalayak”. e-Proceeding of Management vol. 9, no. 2 (2022)
Ayunda Ramadhani dan Fatina Ulfia. “Berpikir Positif dan Kepercayaan Diri Terhadap Kualitas Hidup”. Jurnal Basicedu vol. 6, no. 3 (2022)
Bimo Aria Fundrika. “Rutin Cek Kesehatan Sejak Dini Bisa Cegah Penyakit
Kronis dan Mematikan”,
https://www.suara.com/pressrelease/2021/12/01/212802/rutin-cek- kesehatan-sejak-dini-bisa-cegah-penyakit-kronis-dan-
mematikan?page=all, diakses pada 06 Desember 2021
Cangara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)
CNN Indonesia. “WHO : 7 dari 10 Penyebab Kematian dari Penyakit Tidak Menular”, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201209203727- 134-580233/who-7-dari-10-penyebab-kematian-dari-penyakit-tidak- menular, diakses pada 06 Desember 2021
Daniel Rabitha. “Analisis Teori Arousal dan Pertimbangan Sosial (Social Judgement) Terhadap Mantan Anggota Gafatar di Kabupaten Lebak Provinsi Banten”. Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat vol. 31, no. 2 (2018)
Dea Imarotunnisa Oktavia, Fortuna Zain Hamid, Ni Made Widhi S. “Pengaruh Kredibilitas Perusahaan Terhadap Kepercayaan Konsumen Pada Penggunaan Aplikasi Kesehatan Halodoc”. ISAS Publishing vol. 6, no. 2 (2020)
Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Darussalam Kota Wisata Cibubur”.
Jurnal Perspektif Komunikasi vol. 4, no. 1 (2020)
Devito, Joseph A. Komunikasi Antarmanusia, (Jakarta : Professional Books) Dewa Made Joni Ardana. “Peranan Komunikasi Staf dalam Sosialisasi Program
Kerja di Puskesmas Tejakula II kecamatan Tejakula”. Locus Majalah Ilmiah FISIP vol. 11, no. 1 (2019)
Dewi Sartiya Rini, dkk. “Analisis Persepsi Masyarakat Pesisir terkait COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo, Kota Kendari”. Health Information:
Jurnal Penelitian vol. 14, no. 1 (2022)
Dina Dianti. “Persepsi Masyarakat Pada Program Studi Ilmu Komunikasi”. Jurnal Penelitian dan Studi Ilmu Komunikasi vol. 2, no. 2 (2021)
Dwi Arini Yuliarti. “Pola Komunikasi Persuasif Pemrosesan Informasi dalam Fenomena Aktivitas Dakwah Komunitas Terang Jakarta”. Tesis Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Epsilandri Septyaraini dan Lusia Tria Hatmanti Hutami. “Memperkuat Solidaritas Sosial Melalui Peran Komunikasi Persuasif dan Kualitas Pelayanan : Psychological Well Being Sebagai Moderasi”. Derivatif : Jurnal Manajamen Vol. 15 No. 1 (April 2021)
Ersha Auroryningtyas, Made Dwi Adnjani, Dian Marhaeni Kurdaningsih.
“Pengalaman komunikasi orang tua dengan anak yang mengalami gangguan jiwa pasca rehabilitasi di kabupaten Semarang”. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna vol. 7, no. 2 (2019)
Erwan Komara. “Komunikasi Persuasif Dakwah Dr. Zakir Naik”. Jurnal Penelitian dan Studi Ilmu Komunikasi vol. 2, no. 1 (2021)
Evamona Sinuraya. “Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara (Ca Mamae) Di Poli Onkologi Rsu Dr. Pirngadi Medan”. Jurnal Riset Hesti Medan vol. 1, no. 1 (2016)
Fadli Kiswara dan Muhammad Harris Adani. “Komunikasi persuasif BPJS Kesehatan dalam mengajak masyarakat menjadi pesertanya”. Jurnal Mozaik Komunikasi vol. 2, no. 2, (2020)
Fasha Umh Rizky dan Nur Syam. “Komunikasi persuasif konten Youtube kementerian Agama dalam mengubah sikap moderasi agama”. Jurnal Ilmu Komunikasi vol. 11, no. 1 (2021)
Jokowi “Bersatu Menghadapi Corona” Sebagai Himbauan Melalui Media Youtube”. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi vol. 5, no. 2 (2021)
Gilang Asri Nurahma dan Wiwin Hendriani “Tinjauan Sistematis Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif”. Jurnal Mediapsi vol. 7, no. 2 (2021)
Haresti Asysy Amrihani. “Retorika Deliberative: Komunikasi Marah Marah Pejabat di Ruang Publik”. Jurnal Pewarta Indonesia vol. 3 no. 2 (2021) Hariyanto, Didik. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Sidoarjo: UMSIDA Press, 2021) Hera Setiawati. “Komunikasi persuasif Riba Crisis Center dalam sosialisasi
gerakan anti riba”. Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019
Hesti Yuningrum, Heni Trisnowati dan Naomi Nisari Rosdewi. “Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Remaja : Studi Kasus pada SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta”. Jurnal Formil vol. 6 no. 1 (2021) Hikmat, Mahi M.. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. (Yogyakarta: Graha Ilmu 2014)
Husnul Hidayat dan Deni Yanuar. “Strategi Komunikasi Persuasif Mediator Dalam Menangani Kasus Perceraian Pada Mahkamah Syari’ah Kota Banda Aceh”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah vol. 4, no. 4 (2019)
Irianto, Koes. Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan Klinis, (Bandung: Alfabeta, 2014)
Kelaut Dia dan Sri Wahyuni. “Teknik Komunikasi Persuasif Buya Yahya Pada Ceramah Apa dan Bagaimana Hijrah Itu?”, Jurnal Realita vol. 19, no. 1 (2021)
Kurnia Novita Putri, Christyana Sandra, dan Eri Witcahyo, “Pengaruh Kemampuan, Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Kader Posbindu PTM Kabupaten Banyuwangi”, Jurnal Kesehatan vol. 8, no. 2 (2020)
La Ode Reskiaddin, Vina Yulia Anbar, dkk. “Tantangan Dan Hambatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular Di Daerah Semi-Perkotaan : Sebuah Evidence Based Practice Di Padukuhan Samirono, Sleman Yogyakarta” Jurnal Kesmas Jambi. vol. 4 no. 2 (2020)
Liliweri, Alo. Komunikasi Antarpersonal, (Jakarta: Kencana, 2015)
Tidak Menular”, https://infopublik.id/kategori/nusantara/580599/pandu- ptm-upaya-pencegahan-danpengendalian-penyakit-tidak-menular, diakses pada 06 Desember 2021
Meganusa Ludvianto dan Wenny Arifani. “Komunikasi Persuasif dalam Debat Calon Presiden Indonesia 2019 : Sebuah Analisis Komunikasi Performatif”. Jurnal Ilmu Komunikasi (J-IKA) vol. 7, no. 1 (2020)
Mery Oktavia dan Ujang Habibi. ”Metode Komunikasi Da’wah Persuasif Buya Mas’oed Abidin dalam Menanamkan Nilai-nilai Islam Terhadap Masyarakat Taileleu-Mentawai”. Jurnal Da’wah vol. 2, no. 2 (2019) Miles Matthew B., A. Michael Huberman dan Johnny Saldana. Qualitative Data
Analysis : A Methods Sourcebook. (United Stated of America, 2014)
Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018)
Muhammad Nabawi, Endang Erawan dan Kadek Dritiana D. “Peranan komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan”. eJournal komunikasi vol. 6, no. 3 (2018)
Muhammad Saddad Tanrewali dan Wahyuningsih. “Pengalaman Pengobatan dan Kecemasan pada pasien Kanker di Awal Bros Hospital Makassar”. Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) vol. 2, no. 1 (2019)
Mulya Ananda dan Martunis. “Komunikasi Persuasif Antara Pengajar dan Murid dalam meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 4 No. 4 (November 2019)
Murlis. “Komunikasi persuasif dalam mewujudkan kesehatan lingkungan di Kelurahan Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang”. Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan (JKPL) vol. 1, no. 1 (2020) Mustika Candra Sumirat. “Strategi Pemasaran Pendidikan Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Masa Pandemi Covid-19 di MTsN 5 Ponorogo”
Tesis Program Studi Manajamen Pendidikan Islam Institut Islam Negeri Ponorogo 2021
Nadiatul Shakinah Abdul Rahman. “Komunikasi Pemujukan dalam Pengurusan Emosi Watak Menerusi Hikayat Nakhoda Muda”. Malay literature (2022) Netty Herawati, Aliyah Nur’aini Hanum, dan Dewi Utami. “Implikasi Literasi
Media Dalam Mengubah Perilaku Masyarakat Kota Pontianak Terhadap Kabar Bohong”. Jurnal Komunikasi dan Media vol. 3, no. 2 (2019)
Theimplementation Of The Covid-19 Vaccination (Case Study On Ar- Raudhah Islamic Boardingschool And Darul Ulum Islami Boarding School)”. Proceeding The 3rd ICDIS 2021 vol. 2, no. 2 (2021)
Nur Fadhilah. “Mencegah Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) Melalui Edukasi Tentang Makanan/Minuman Berisiko Pada Masyarakat Di UPT Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu”. Jurnal Bagimu Negeri vol.
4 no. 1 (2020)
Nuraenung. “Komunikasi Persuasif Bidan Desa dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Posyandu (Desa Boribellayya Kecamatan Turikale Kabupaten Maros). Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makasar 2019
Nuril Qodri Mubarok. “Pendekatan Persuasif Humas dalam Membangun Citra Lembaga Pendidikan” Jurnal Islamic Akademika vol. 6, no. 2 (2019) Nurliana. “Komunkasi Persuasif Dinas Lingkungan Hidup dalam Menciptakan
Masyarakat Sadar Lingkungan di Aceh Tengah” Jurnal An-Nadwah vol.
26, no. 1 (2020)
Nurranirusmana. “Puskesmas Limo : Banyak Penderita PTM Selama Pandemi Covid-19”, https://jabarekspres.com/berita/2021/10/15/puskesmas-limo- banyak-penderita-ptm-selama-pandemi-covid-19/, diakses pada 06 Desember 2021
Nurudin. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017) Putu Sudayasa, Muhammad Fathur Rahman, dkk. “Deteksi Dini Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Desa Andepali Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe”. Journal of Community Engagement in Healt. vol. 3 no. 1 (2020)
Rino F. Boer dan Dionisius Lesmana. “Eksplorasi Faktor Beliefs dan Attitudes : Kajian Terhadap Social Judgement Theory di Era Media Digital”.
Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi vol. 4, no. 1 (2018)
Roudhonah. Ilmu Komunikasi, (Depok: Rajawali Pers, 2019)
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2017)
Satya Candrasari dan Salman Naning. “Strategi Komunikasi Persuasif Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam Penyuluhan Penyakit Kaki Gajah”.
Jurnal Bisnis dan Komunikasi vol. 6, no. 1 (2019)
Simbiosa Rekatama Media, 2014)
Silviatu Sa’adah, Siti Khodijah Parinduri dan Eny Dwimawati. “Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpatu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Cibungbulang Tahun 2019-2020” Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. vol. 4 no. 2 (2021)
Sinta Petri Lestari dan Puput Noviyanti. “Peran Promosi Dalam Mempengaruhi Keputusan Memilih Kampus Di Universitas Pandanaran Semarang”.
Jurnal Egaliter vol. 4, no. 6. (2020)
Soewadji, Jusuf. Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012)
Sumirat, Soleh dan Asep Suryana. Falsafah dan Konsep-konsep Dasar Komunikasi Persuasif Modul 1, pdf. (Universitas Terbuka Purwokerto, 2014)
Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015)
Varanta Noel Billsano Manuhutu. “Teknik Komunikasi Persuasi Pengurus Harian
“Pusat Terapi Permata Ananda” pada Orang Tua Siswa Terkait Proses Pendidikan Anak Penyandang Gangguan Spektrum Autistik” Skripsi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2020
Yuliaji Siswanto dan Ita Puji Lestari, “Pengetahuan Penyakit Tidak Menular dan Faktor Resiko Perilaku pada Remaja”. Pro Health Jurnal Kesehatan vol.
2, No. 1 (2020)
Yusuf Hartawan. “Komunikasi persuasif Disnakertrans Kota Bogor mengatasi masalah pengangguran generasi millennial”. Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi vol. 3, no. 2 (2020)
Gambar gedung UPTD Puskesmas Polak Pisang
Gambar kegiatan wawancara dan foto bersama ibu Tiur Norma Rosmiawaty. S, AMd. Kep. selaku Koordinator Tata Usaha UPTD
Puskesmas Polak Pisang
Gambar kegiatan wawancara dan foto bersama ibu Deti Widiyati, Amd.
Kep. selaku Penanggung Jawab program screening faktor resiko PTM (Penyakit Tidak Menular)
Gambar kegiatan wawancara bersama ibu Desi Oktaviani, SKM selaku petugas Kesehatan Masyarakat yang terjun langsung ke lapangan
Gambar kegiatan wawancara dan foto bersama ibu Yurniwati, Amd. Keb.
selaku petugas yang terjun langsung ke lapangan
Gambar kegiatan wawancara dan foto bersama ibu Nurhasanah, Amd Keb.
selaku petugas yang terjun langsung ke lapangan
Gambar foto bersama ibu Misrawati selaku perwakilan masyarakat yang ikut serta mensukseskan program screening Penyakit Tidak Menular (PTM)
Gambar foto bersama ibu Wiwik Kusmawati selaku perwakilan masyarakat yang ikut serta mensukseskan program screening Penyakit Tidak Menular
(PTM)
Gambar foto bersama saudara Yoko Muzaki Asraf selaku masyarakat yang telah mendapatkan program sreening PTM (Penyakit Tidak Menular)
Gambar foto bersama ibu Eli Suryani selaku masyarakat yang telah mendapatkan program sreening PTM (Penyakit Tidak Menular)
Gambar foto bersama ibu Suhelly selaku masyarakat yang telah mendapatkan program sreening PTM (Penyakit Tidak Menular)
Gambar foto bersama ibu Ana, ibu Neli, dan ibu Nurasialubis selaku masyarakat yang telah mendapatkan program sreening PTM (Penyakit
Tidak Menular)
TRANSKRIP WAWANCARA A. Wawancara Pertama
Nama : Tiur Norma Rosmiawaty. S, AMd. Kep.
Jabatan : Ketua Tata Usaha UPTD Puskesmas Polak Pisang Hari, Tanggal : 26 April 2022
Hasil Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut ibu, mengapa program screening Penyakit Tidak Menular (PTM) ini penting disosialisasikan?
Karena untuk sebuah kegiatan, kalau misalnya orang atau sekelompok orang tidak mengetahui apa yang akan kita sampaikan itu, mereka tidak akan ada respon. Jadi sesuatu itu perlu di sosialisasikan, dalam hal ini tentang screening PTM
2 Siapa saja target Puskesmas Polak Pisang dalam mensosialisasikan program screening Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut?
Program PTM ini sasarannya yaitu warga, baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 15-59 tahun
3 Bagaimana cara Puskesmas Polak Pisang memberitahu bahwa ketika hari tertentu akan diadakan screening PTM?
Sebelum kegiatan itu dilaksanakan, kami akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada kepala desa. Di surat pemberitahuan itu akan tercantum, waktu seperti tanggal dan jam kegiatan itu dilaksanakan
4 Jenis sosialisasi seperti apa yang dilakukan oleh Puskesmas Polak Pisang dalam melancarkan program tersebut
Terkadang ada yang berbentuk formal dan non formal. Misalnya, kami ketika ada kegiatan seperti Posyandu, dimana disana banyak ibu-ibu. Kami memberitahukan ada sebuah program yaitu screening PTM yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan. Atau misalnya ketika ada pasien berobat, bisa kami terangkan. Dan saat melakukan kunjungan kerumah juga kami terangkan, mensosialisasikan terkait program PTM tersebut
5 Pada hari apa saja program Kalau itu, tidak ada hari spesial. Namun
mengapa memilih hari itu? terjadi bentrok program dengan program yang lain atau kegiatan masyarakat di desa itu jangan ada bentrok juga
6 Dimana kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh Puskesmas Polak Pisang?
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, sosialisasi itu bisa di adakan di rumah rumah penduduk, kegiatan sosial, dalam arisan, dalam posyandu, dimana ada kesempatan, dan lain-lain
7 Apa persiapan Puskesmas Polak Pisang sebelum melakukan sosialisasi program screening Penyakit Tidak Menular (PTM)
Yang pertama, seperti tadi kami akan mengirimkan surat tempat pelaksanaannya. Kemudian kami menpersiapkan jadwal dan petugas
8 Apakah ada kriteria khusus dalam pemilihan tenaga staff yang terjun menangani program screening PTM ini?
Dikatakan khusus ada, karena harus tenaga kesehatan. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut kami mengadakan briefing atau apa apa saja yang harus dikerjakan dalam screening tersebut 9 Jenis komunikasi seperti
apakah yang dilakukan oleh Puskesmas Polak Pisang?
Apakah ada unsur paksaan, atau lebih kepada membujuk dan mengajak masyarakat untuk mengikuti program ini?
Tidak ada paksaan, kami hanya membujuk dan memotivasi mereka serta memberikan edukasi tentang PTM.
Karena kami yakin masyarakat juga tidak suka yang sifatnya itu memaksa, jadi kami lakukan pendekatan agar masyarakat itu hatinya luluh
10 Apakah petugas hanya sekedar menyampaikan atau juga ikut menjalankan pesan pesan yang disampaikan kepada masyarakat tersebut?
Kami petugas kesehatan bisa dikatakan sebagai role model. Kami akan memberikan contoh cara pola hidup sehat.
Andai kata, kami misalnya ada tenaga kesehatan yang terlanjut terjerumus misalnya obesitas. Kami akan memberikan contoh kepada mereka bahwa obesitas itu tidak bagus atau merokok juga tidak bagus
11 Bagaimana petugas menyikapi saat terjadinya perdebatan dengan
Kami cukup mendengarkan saja dulu sampai mereka puas mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Setelah itu baru