• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTIMBANGAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM SCREENING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

N/A
N/A
RadaMes Gaming

Academic year: 2023

Membagikan " PERTIMBANGAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM SCREENING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Aspek Sosial Masyarakat dalam Penapisan PTM di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu. Dalam hal ini Puskesmas Polak Pisang memberikan pencegahan terhadap penyakit tidak menular dengan program skrining PTM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek sosial masyarakat dalam skrining penyakit tidak menular di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu.

Penyakit tidak menular dapat disebabkan oleh kombinasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Angka kematian akibat penyakit tidak menular ini pun tidak lagi sedikit sehingga perlu dilakukan pengendalian. Prevalensi penyakit tidak menular disebabkan oleh kombinasi faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.9.

“Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat Desa Andepali Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pertimbangan sosial masyarakat dalam skrining penyakit tidak menular di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu.

Tabel 3.1 Kriteria Informan ...………………………….………………………. 36  Tabel 4.1 Data Ketenagaan Staff UPTD Puskesmas Polak Pisang Per Desember
Tabel 3.1 Kriteria Informan ...………………………….………………………. 36 Tabel 4.1 Data Ketenagaan Staff UPTD Puskesmas Polak Pisang Per Desember

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Penegasan Istilah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan menjadi referensi bacaan, khususnya jika menyangkut pertimbangan sosial dalam skrining penyakit tidak menular. Untuk menambah informasi, wawasan dan referensi bagi mahasiswa yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang pertimbangan sosial masyarakat dalam skrining penyakit tidak menular. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin melakukan penelitian di Puskesmas Polak Pisang dengan berbagai program.

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

Kajian Terdahulu

Penelitian ini juga membahas tentang komunikasi persuasif dan teori penilaian sosial, perbedaannya terletak pada ruang lingkup penelitian. Persamaan penelitian diatas adalah membahas tentang komunikasi persuasif dengan perbedaan fokus penelitian diatas adalah sosialisasi gerakan anti riba, sedangkan peneliti fokus pada pertimbangan sosial masyarakat dalam skrining penyakit tidak menular. di Kelayang. Kecamatan, Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini fokus mengkaji penerapan komunikasi persuasif dalam membangun kesehatan lingkungan di Desa Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Padang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif yang digunakan dalam penerapan sikap disiplin anggota. Jurnal penelitian Muhammad Nabawi, Endang Erawan dan Kadek Dristiana D yang berjudul “Peran Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan” (Vol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat baca masyarakat terhadap arsip dan perpustakaan dinas Kabupaten Paser.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat membaca masyarakat telah berjalan cukup baik di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Paser. Penelitian ini membahas mengenai komunikasi persuasif dengan perbedaan, pada penelitian diatas fokusnya adalah pada peningkatan minat baca masyarakat, sedangkan peneliti fokus pada pertimbangan sosial masyarakat dalam skrining penyakit tidak menular di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu.

Kajian Teori

Jika komunikasi informatif bertujuan hanya untuk memberi informasi, maka komunikasi persuasif bertujuan agar orang lain mau menerima pemahaman atau keyakinan, melakukan tindakan atau kegiatan dan sebagainya. Teknik komunikasi persuasif Buya Yahya dalam ceramahnya. Apa dan Bagaimana Hijrahnya?”, Jurnal Realitas Vol. “Komunikasi Persuasif Dalam Mewujudkan Kesehatan Lingkungan di Desa Banuaran Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang” Jurnal JKP vol.

Sedangkan komunikasi persuasif adalah suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi pikiran dan pendapat orang lain agar sesuai dengan pendapat dan keinginan komunikator atau pembicara. “Tujuan dari komunikasi persuasif tidak hanya untuk menginformasikan, tetapi juga untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku. 42 B. Komunikasi persuasif antara guru dan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris” Jurnal Ilmiah Siswa Vol.

Jadi tujuan komunikasi persuasif dalam konteks ini adalah untuk menggerakkan hati, menimbulkan perasaan tertentu, menyukai dan setuju dengan gagasan yang disampaikan. Johannesen, etika komunikasi persuasif adalah seperangkat aturan dalam melakukan komunikasi persuasif agar tidak menjadi propaganda.

Konsep Operasional

Obesitas atau kelebihan berat badan bukan hanya masalah estetika saja, namun lebih tepatnya merupakan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Bukan hanya masalah penampilan yang tidak menarik, yang lebih menakutkan bagi orang gemuk adalah mereka rentan terkena penyakit yang selalu menghantuinya. Sebab obesitas dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan komplikasi penyakit lain, seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan lain-lain.

Oleh karena itu, permasalahan rokok menjadi semakin serius, karena merokok dapat menimbulkan resiko terhadap berbagai penyakit atau gangguan kesehatan, seperti penyakit tidak menular, baik bagi perokok itu sendiri maupun bagi orang lain disekitarnya yang tidak merokok (pasif). perokok). Bagi seseorang yang merokok, asap rokok dapat merusak dinding pembuluh darah sehingga dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner.76. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini hanya berfokus pada “Aspek Sosial Masyarakat dalam Pemeriksaan PTM di Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu.”

Menurut Sherif, proses “mempertimbangkan” persoalan atau objek sosial didasarkan pada acuan seseorang. Pada Lintang penerimaan atau jalur penerimaan yang lebih besar dibandingkan dengan sikap netral dan penolakan, hal ini disebabkan karena masyarakat setempat mempunyai kepentingan, sejalan dengan “standar” sendiri dan memahami risiko penyakit tidak menular, sehingga mereka siap menerima pesan persuasif dari Puskesmas Pisang Polandia. Luasnya non-engagement atau jalur netral disebabkan oleh sikap masyarakat yang tidak menerima dan menolak yang berarti masyarakat bersikap netral terhadap apa yang ditularkan oleh Puskesmas Pisang Polandia.

Derajat penolakan atau jalur penolakan disebabkan karena sikap masyarakat tersebut masih ada, namun tidak sebesar penerimaan dan keleluasaannya. Hal ini dapat kita temukan pada kehidupan masyarakat yang masih menganggap remeh bahwa penyakit tidak menular tidak berbahaya dan masyarakat menganggap dirinya dalam keadaan sehat tanpa penyakit.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir  Sumber : Olahan Peneliti
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Sumber : Olahan Peneliti

Desain Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Sumber Data Penelitian

Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Validitas Data

Teknik Analisis Data

2 Apa tujuan Puskesmas Polak Pisang dalam mensosialisasikan program skrining penyakit tidak menular (PTM)? 19 Hal-hal apa yang ingin diperhatikan dan ditekankan oleh Pusat Kesehatan Komunitas Pisang Polandia agar masyarakat dapat menerima pemeriksaan? 22 Ketika sosialisasi selesai, bagaimana Puskesmas Pisang Polandia mengetahui bahwa sosialisasi yang dilakukan telah berhasil?

Pisang menghadapi orang-orang yang mempunyai ego tinggi atau orang-orang yang sejak awal berselisih dengan Puskesmas Polak Pisang. 26 Perubahan sikap seperti apa yang menjadi tujuan utama Puskesmas Polak Pisang bagi masyarakat penerima program? 18 Hal-hal apa yang ingin disadarkan dan ditekankan oleh Puskesmas Polak Pisang agar skrining dapat diterima?

19 Langkah apa yang sebaiknya dilakukan Puskesmas Polak Pisang ketika menghadapi masyarakat yang tetap mengikuti program skrining PTM namun acuh tak acuh.

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Polak Pisang Tahun 2020
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Polak Pisang Tahun 2020

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Informan ...………………………….………………………. 36  Tabel 4.1 Data Ketenagaan Staff UPTD Puskesmas Polak Pisang Per Desember
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir …………………………………………………. 33  Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Polak Pisang Tahun 2020 ..
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir  Sumber : Olahan Peneliti
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Polak Pisang Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri patogen) dan juga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan sikap pencegahan Penyakit Menular Seksual pada PSK serta untuk

Data diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dengan variabel penelitian yang digunakan adalah data jumlah angka kesakitan penyakit menular di Kabupaten Gresik tahun 2013

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang tentang pelaksanaan Posbindu untuk petugas penyakit tidak menular di desa wilayah kerja puskesmas terdapat hubungan

pemerintah Desa, Sebagai salah satu contoh ada beberapa masyarakat didusun 3 yang tidak mau memberikan tanahnya, dan juga kurangannya dana (uang), tenaga dan fikiran atau

Tujuan penelitian untuk mengetahui cara-cara pencegahan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada komunitas Waria di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.. Penelitian

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan (Berita Negara Republik

Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas tingkat kesiapsiagaan mengantisipasi penyakit menular pasca banjir yang dapat