• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

4.8. Teknik Analisis Data

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menilai ada/tidaknya hubungan linear yang kuat antarvariabel independen dalam model regresi. Apabila terjadi maka dianggap terjadi penyimpangan asumsi multikolinearitas

d. Uji Normalitas Regresi

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual data yang dihasilkan melalui proses regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Jika tidak maka dianggap sebagai penyimpangan.

Teknik analisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuesioner dengan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis linier berganda dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen (X) yang ditunjukkan oleh lingkungan kerja, disiplin kerja, dan pengawasan terhadap variabel dependen (Y) yang ditunjukkan oleh produktivitas kerja pegawai.

Sebelum melakukan pengujian regresi berganda syarat uji regresi yang harus dipenuhi.

Bentuk umum dari model yang akan digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana:

Y = Produktivitas kerja pegawai a = konstanta

X1 = Lingkungan kerja X2 = Disiplin kerja X3 = Pengawasan

b1, b2, b3, = Koefisien pengaruh e = Kesalahan Prediksi

Kemudian untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja (X1), disiplin kerja (X2), dan pengawasan (X3), terhadap variabel terkait yaitu produktivitas kerja pegawai (Y), secara parsial maka dilakukan uji t. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu: lingkungan kerja (X1), disiplin kerja (X2), dan pengawasan (X3), terhadap variabel terkait yaitu produktivitas kerja pegawai (Y) secara bersama-sama, maka dilakukan uji F.

Adapun tahapan pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan yaitu sebagai berikut :

1. Hipotesis pertama (H1)

Hipotesis pertama diuji berdasarkan pada tabel hasil analisis dari model regresi berganda dengan ketentuan :

- Ho berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

- Ha berarti variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Penentuan hasil uji dilakukan dengan memperhatikan tingkat signifikansi p = 5 % dan ttabel dengan melihat tingkat signifikan sebesar 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n-1) (Ghozali,2011)

2. Hipotesis kedua (H2)

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Hipotesis penelitiannya dinyatakan sebagai berikut:

- Ho : berarti secara simultan variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

- Ha : berarti secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Penentuan hipotesis yang diterima berdasarkan tingkat signifikan p = 5

% dan perbandingan nilai Fhitung yang diperoleh dari proses olah data dengan nilai Ftabel yang ditentukan dengan melihat tingkat signifikan p

= 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n-1) (Ghozali, 2011). Apabila Fhitung > Ftabel atau Sig. F < 5 % maka Ho ditolak dan Ha diterima yakni secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

3. Hipotesis ketiga (H3)

Pengujian hipotesis ketiga dilakukan untuk menguji tingkat pengaruh setiap variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.

Variabel independen yang memiliki nilai koefisien regresi ( b ) lebih besar dibandingkan variabel independen yang lainnya maka variabel tersebut dapat disimpulkan sebagai faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

54 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) terletak di bagian barat dari Provinsi Selawesi Selatan, dengan ibukota Pangkejene dan sebagai pusat pelayanan administratif wilayah bagi Kabupaten Pangkep. Berdasarkan letak astronomis, Kabupaten Pangkep berada pada 11.00’ Bujur Timur dan 040.40’ – 080.00’ Lintang Selatan. Secara administratif luas wilayah Kabupaten Pangkep adalah 12.362 km2 (setelah diadakan analisis Bakosurtanas) untuk wilayah laut seluas 11.464 km2, dengan daratan seluas 898,29 km2, dan panjang garis pantai di Kabupaten Pangkep yaitu 250 km yang membentang dari barat ke timur.

Kabupaten Pangkejene terdiri dari 13 kecamatan, dimana 9 kecamatan untuk wilayah daratan dan 4 kecamatan pada wilayah kepulauan. Batas administratif dan batas fisik Kabupaten Pangkep adalah sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Barru;

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros;

3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bone;

4. Sebelah barat berbatasan dengan pulau Kalimantan, pulau Jawa dan Madura, Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali.

Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkep ditandai dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai pegunungan, dimana

potensi cukup besar juga terdapat pada wilayahdaratan Kabupaten Pangkep yaitu ditandai dengan terdapatnya sumber daya alam berupa hasil tambang, seperti batu bara, marmer dan semen. Di samping itu potensi pariwisata alam yang mampu menambah pendapatan daerah. Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten Pangkep terdiri dari: Kecamatan Pangkejene, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Tondong Tallasa, Kecamatan Mandalle.

Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep merupakan wilayah yang memiliki kompleksitas wilayah yang sangat urgen bagi pemerintah daerah, wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten Pangkep. Kecamatan yang terletak di wilayah kepulauan antara lain: Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kecamatan Liukang Kalmas, Kecamatan Liukang Tangayya.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berpenduduk sebanyak 367.371 jiwa pada tahun 2010. Secara keseluruhan kepadatan penduduk di Kabupaten Pangkep rata-rata sebesar 247 jiwa/km2. Pada wilayah daratan kepadatan penduduknya adalah 335 jiwa/km2, sedangkan pada wilayah kepulauan kepadatan penduduknya adalah 158 jiwa/km2

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkep, terdiri dari:

1. Sekretaris daerah

2. Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat:

a. Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah 1) Sub Bagian Koordinasi Urusan Pemerintahan;

2) Sub Bagian Tata Pemerintahan;

3) Sub Bagian Kerjasama dan Otonomi Daerah.

b. Bagian Kesejahteraan Rakyat

1) Sub Bagian Kerukunan Umat Beragama;

2) Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata serta 3) Pemuda dan Olah Raga;

4) Sub Bagian Kesehatan, Sosial, P2KB dan P3A.

c. Bagian Hukum

1) Sub Bagian Perundang-undangan;

2) Sub Bagian Bantuan hukum dan tindak lanjut;

3) Sub Bagian Dokumentasi dan Penyuluhan Hukum.

3. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan:

a. Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam 1) Sub Bagian Perekonomian;

2) Sub Bagian Koordinasi Penanaman Modal dan BUMD;

3) Sub Bagian Sumber Daya Alam.

b. Bagian Administrasi Pembangunan

1) Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Pengendalian Program;

2) Sub BagianMonitoring dan Evaluasi Pembangunan;

3) Sub Bagian Administrasi Pelaksanaan dan Kebijakan Pembangunan;

c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdiri dari : 1) Sub Bagian pengadaan barang dan jasa;

2) Sub Bagian Evaluasi Pelaporan dan Administrasi;

3) Sub Bagian Pembinaan Barang dan Jasa;

4. Asisten Administrasi Umum:

a. Bagian Umum

1) Sub Bagian Administrasi Keuangan;

2) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan;

3) Sub Bagian Pengelola Mess Pemda.

b. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol 1) Sub Bagian Humas;

2) Sub Bagian Protokol;

3) Sub Bagian Data dan Informasi.

c. Bagian Organisasi

1) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;

2) Sub Bagian Tatalaksana;

3) Sub Bagian Kepegawaian dan SDM Aparatur.

5.1.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 103 orang Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagaimana dimaksud dalam metode penelitian, maka diperoleh beberapa karakteristik-karakteristik secara umum yaitu bahwa dari 62 orang responden dari hasil sampel acak (Random Sampling) tersebut sebagian besar adalah berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 34 orang atau 54,8 persen dan sisanya sebanyak 28 orang atau sekitar 45,2 persen yang berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya perbedaan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin tersebut dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :

Tabel 5.1. Sebaran responden menurut jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1.

2.

Laki-Laki Perempuan

34 28

54,8 45,2

Total 62 100,0

Sumber : Data Diolah, 2019

Tabel berikut ini akan memperlihatkan sebaran responden menurut kelompok umur yang ada pada pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Tabel 5.2. Sebaran responden menurut kelompok umur

No Kelompok Umur Jumlah Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

< 35 35 –40 41 – 45 46 – 50

> 50

7 14 12 19 8

11,3 22,6 19,4 30,6 12,9

Total 62 100,0

Sumber : Data Diolah, 2019

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa kelompok umur yang terbanyak adalah antara umur 46 – 50 tahun dengan jumlah 19 orang responden atau sekitar 30,6 persen, sedangkan kelompok umur yang paling sedikit jumlahnya yaitu antara umur dibawah 35 tahun yang hanya berjumlah 7 orang atau 11,3 persen saja. Adapun dari pengelompokan responden menurut umur maka umur termuda adalah 24 tahun dan umur tertua adalah 55 tahun. Sebaran responden menurut masa kerjanya dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :

Tabel 5.3. Sebaran responden menurut masa kerja

No Masa Kerja Jumlah Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

< 10 10 – 15 16 – 20 21 – 25

16 8 23 13

25,8 12,9 37,1 21,0

Total 62 100,0

Sumber : Data Diolah, 2019

Apabila dilihat dari masa kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan maka pegawai yang paling lama masa kerjanya adalah 25 tahun, sedangkan masa kerja yang paling sedikit adalah 3 tahun.

Dilihat dari distribusi responden menurut masa kerjanya maka masa kerjanya yang paling banyak jumlahnya yaitu 23 orang responden atau 37,1 persen adalah antara 16 sampai 20 tahun. Adapun masa kerja yang paling sedikit jumlahnya yaitu hanya terdapat 8 orang responden atau 12,9 persen saja adalah antara 10 sampai 15 tahun.

Berdasarkan uraian dan tabel distribusi frekuensi sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, dapat diperoleh gambaran tentang profil dari responden yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.

5.1.3. Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan melalui pengumpulan jawaban yang diperoleh dari responden maka diperoleh informasi kongkrit tentang variabel-variabel penelitian yang dimaksud terdiri atas: variabel terikat (produktivitas kerja pegawai) dan Variabel bebas (lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengawasan)

1. Lingkungan Kerja (X1)

Gambaran distribusi frekuensi lingkungan kerja dapat diurai pada tabel berikut :

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi item-item variabel lingkungan kerja

No Pernyataan Tingkat Jawaban Responden

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F % 1. Lingkungan kerja yang

kondusif sangat mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

0 0 0 0 14 22,6 25 40,3 23 37,1

2. Pegawai selalu giat bekerja dengan kondisi ruang kerja yang nyaman.

0 0 0 0 12 19,4 23 37,1 27 43,5

3. Pegawai selalu membangun hubungan kerja baik dengan pimpinan maupun dengan sesama rekan kerja.

0 0 0 0 6 9,7 18 29 38 61,3

4. Menurut pegawai, kesempatan berprestasi dalam bekerja terbuka bagi sesama rekan

0 0 0 0 14 22,6 15 24,2 33 53,2

kerja.

5. Menurut pegawai, komunikasi yang baik antara rekan kerja, atasan dengan bawahan dan

pelanggan membantu

kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

0 0 0 0 13 21,0 30 48,4 19 30,6

Sumber : Data Primer Diolah (Lampiran 3)

Keterangan : Skor 1 = sangat tidak setuju, Skor 2 = tidak setuju, Skor 3 = ragu- ragu, Skor 4 = setuju, dan skor 5 = sangat setuju.

Berdasarkan Tabel 5.4, Lingkungan kerja yang kondusif sangat mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan dimana 37,1% responden menyatakan sangat setuju, 40,3% responden menyatakan setuju, kemudian 22,6%

responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kedua berupa Pegawai selalu giat bekerja dengan kondisi ruang kerja yang nyaman, dimana 43,5% responden menyatakan sangat setuju, 37,1% responden menyatakan setuju, kemudian 19,4% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris ketiga Pegawai selalu membangun hubungan kerja baik dengan pimpinan maupun dengan sesama rekan kerja, dimana 61,3% responden menyatakan sangat setuju, 29,0% responden menyatakan setuju, kemudian 9,7%

responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris keempat yaitu Menurut pegawai, kesempatan berprestasi dalam bekerja terbuka bagi sesama rekan kerja, dimana 53,2%

responden menyatakan sangat setuju, 24,2% responden menyatakan setuju, kemudian 22,6% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kelima berupa Menurut pegawai, komunikasi yang baik antara rekan kerja, atasan dengan bawahan dan pelanggan membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dimana 30,6% responden menyatakan sangat setuju, 48,4% responden menyatakan setuju, kemudian 21,0% responden menjawab ragu- ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Disiplin kerja (X2)

Gambaran distribusi frekuensi disiplin kerja dapat diurai pada tabel berikut:

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi item-item variabel disiplin kerja

No Pernyataan Tingkat Jawaban Responden

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1. Pegawai selalu tepat waktu tiba ditempat kerja.

0 0 0 0 10 16,1 32 51,6 20 32,3 2. Pegawai tidak pernah pulang

sebelum jam kerja kantor berakhir.

0 0 0 0 14 22,6 21 33,9 27 43,5

3. Pegawai selalu patuh terhadap peraturan yang ada.

0 0 0 0 15 24,2 23 37,1 24 38,7 4. Pegawai senang menerima

tugas dari atasan.

0 0 0 0 14 22,6 19 30,6 29 46,8 5. Pegawai selalu patuh terhadap

atasan dan selalu bertanggung

0 0 0 0 16 25,8 19 30,6 27 43,5

jawab atas beban pekerjaan yang diberikan

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Keterangan : Skor 1 = Sangat Tidak Setuju, Skor 2 = Tidak Setuju, Skor 3 = Ragu-ragu, Skor 4 = Setuju, dan Skor 5 = Sangat Setuju.

Berdasarkan Tabel 5.5., unsur item empiris pertama berupa Pegawai selalu tepat waktu tiba ditempat kerja, dimana 32,3% responden menyatakan sangat setuju, 51,6% responden menyatakan setuju, kemudian 16,1% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kedua berupa Pegawai tidak pernah pulang sebelum jam kerja kantor berakhir, dimana 43,5% responden menyatakan sangat setuju, 33,9%

responden menyatakan setuju, kemudian 22,6% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris ketiga Pegawai selalu patuh terhadap peraturan yang ada, dimana 38,7% responden menyatakan sangat setuju, 37,1% responden menyatakan setuju, kemudian 24,2% responden menjawab ragu-ragu, serta 0%

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris keempat berupa Pegawai senang menerima tugas dari atasan., dimana 46,8% responden menyatakan sangat setuju, 30,6% responden menyatakan setuju, kemudian 22,6% responden menjawab ragu-ragu, serta 0%

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kelima Pegawai selalu patuh terhadap atasan dan selalu bertanggung jawab atas beban pekerjaan yang diberikan, dimana 43,5% responden

menyatakan sangat setuju, 30,6% responden menyatakan setuju, kemudian 25,8%

menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pengawasan (X3)

Gambaran distribusi frekuensi pengawasan dapat diurai pada tabel berikut:

Tabel 5.6. Distribusi frekuensi item-item variabel pengawasan

No Pernyataan Tingkat Jawaban Responden

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1. Dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, atasan langsung melakukan pemeriksaan secara rutin

0 0 0 0 10 16,1 29 46,8 23 37,1

2. Pegawai merasa keberatan dengan adanya pengawasan langsung dari atasan/pimpinan

0 0 0 0 16 25,8 24 38,7 22 35,5

3. Pengawasan dari dalam yang diterapkan oleh pimpinan saat ini mendorong pegawai bekerja dengan sebaik-baiknya berdasarkan ukuran pekerjaan

0 0 0 0 9 14,5 22 35,5 31 50

4. Pegawai selalu meminta koreksi atas hasil pekerjaan yang dilakukan

0 0 0 0 15 24,2 21 33,9 26 41,9

5. Setiap kekeliruan yang dilakukan pegawai selalu dapat diketahui dengan cepat oleh atasan / pimpinan untuk dilakukan perbaikan

0 0 0 0 20 32,3 20 32,3 22 35,5

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Keterangan : Skor 1 = Sangat Tidak Setuju, Skor 2 = Tidak Setuju, Skor 3 = Ragu-ragu, Skor 4 = Setuju, dan Skor 5 = Sangat Setuju.

Berdasarkan Tabel 5.6., unsur item empiris pertama dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, atasan langsung melakukan pemeriksaan secara rutin, dimana 37,1% responden menyatakan sangat setuju, 46,8% responden menyatakan setuju, kemudian 16,1% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kedua, pegawai merasa keberatan dengan adanya pengawasan langsung dari atasan/pimpinan dimana 35,5% responden menyatakan sangat setuju, 38,7% responden menyatakan setuju, kemudian 25,8% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris ketiga pengawasan dari dalam yang diterapkan oleh pimpinan saat ini mendorong pegawai bekerja dengan sebaik-baiknya berdasarkan ukuran pekerjaan, dimana 50,0% responden menyatakan sangat setuju, 35,5%

responden menyatakan setuju, kemudian 14,5% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris keempat berupa, pegawai selalu meminta koreksi atas hasil pekerjaan yang dilakukan, dimana 41,9% responden menyatakan sangat setuju, 33,9% responden menyatakan setuju, kemudian 24,2% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kelima setiap kekeliruan yang dilakukan pegawai selalu dapat diketahui dengan cepat oleh atasan/pimpinan untuk dilakukan perbaikan, dimana 35,5% responden menyatakan sangat setuju, 32,3% responden menyatakan setuju, kemudian 32,3% responden menjawab ragu-ragu, serta 0%

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Produktivitas kerja (Y)

Pada indikator produktivitas kerja dapat ditunjukkan sebagai berikut : Tabel 5.7. Distribusi frekuensi item-item variabel produktivitas kerja

No Pernyataan Tingkat Jawaban Responden

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1. Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari yang target yang ditentukan dengan kualitas kerja yang baik

0 0 0 0 7 11,3 24 38,7 31 50

2. Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan hasil yang diharapkan.

0 0 0 0 11 17,7 17 27,4 34 54,8 3. Pegawai dapat menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang diharapkan pula.

0 0 0 0 11 17,7 20 32,3 31 50

4. Pegawai selalu meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

0 0 0 0 8 12,9 20 32,3 34 54,8 5. Pegawai selalu tepat waktu

datang ke kantor.

0 0 0 0 12 19,4 17 27,4 33 53,2 6 Pegawai selalu mengerjakan

tugas dengan penuh tanggung jawab.

0 0 0 0 10 16,1 20 32,3 32 51,6

7 Pegawai harus menaati peraturan yang telah ditetapkan organisasi dengan sikap kooperatif antar sesama pegawai.

0 0 0 0 9 14,5 22 35,5 31 50

Sumber : Data Primer Diolah, 2019

Keterangan : Skor 1 = Sangat Tidak Setuju, Skor 2 = Tidak Setuju, Skor 3 = Ragu-ragu, Skor 4 = Setuju, dan Skor 5 = Sangat Setuju.

Berdasarkan Tabel 5.7., unsur item empiris pertama berupa pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari yang target yang ditentukan dengan kualitas kerja yang baik, dimana 50,0% responden menyatakan sangat setuju, 38,7% responden menyatakan setuju, kemudian 11,7% responden menjawab ragu- ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kedua pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan hasil yang diharapkan dimana 54,8% responden menyatakan sangat setuju, 27,4% responden menyatakan setuju, kemudian 17,7% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris ketiga pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang diharapkan pula, dimana 50,0% responden menyatakan sangat setuju, 32,3% responden menyatakan setuju, kemudian 17,7%

responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris keempat pegawai selalu meminimalisir kesalahan dalam bekerja, dimana 54,8% responden menyatakan sangat setuju, 32,3% responden menyatakan setuju, kemudian 12,9% responden menjawab ragu-ragu, serta 0%

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris kelima pegawai selalu tepat waktu datang ke kantor, dimana 53,2% responden menyatakan sangat setuju, 27,4% responden menyatakan setuju, kemudian 19,4% responden menjawab ragu-ragu, serta 0%

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris keenam Pegawai selalu mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab, dimana 51,6% responden menyatakan sangat setuju, 32,3% responden menyatakan setuju, kemudian 16,1% responden menjawab ragu- ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item empiris ketujuh Pegawai harus menaati peraturan yang telah ditetapkan organisasi dengan sikap kooperatif antar sesama pegawai, dimana 50,0% responden menyatakan sangat setuju, 35,5% responden menyatakan setuju, kemudian 14,5% responden menjawab ragu-ragu, serta 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5.1.4. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total dari masing-masing atribut, formulasi koefisien yang digunakan adalah Pearson Product Moment Test dengan program SPSS 10.0. seperti yang tampak pada Tabel 5.8. Menurut Sugiyono (2001 : 123), korelasi antara skor total item adalah merupakan interpretasi dengan mengkonsultasikan nilai r kritis. Jika r hitung lebih besar dari r kritis, maka instrumen dinyatakan valid. Dari uji validitas yang dilakukan terhadap skor setiap item dengan skor total dari masing-masing atribut dalam penelitian ini, maka didapatkan hasil seluruh item variabel bebas dan variabel terikat menunjukkan sahih atau valid, dengan nilai Corrected Item Total Correlation positif di atas angka 0,250.

Tabel 5.8. Hasil uji item variabel

Variabel Item

Korelasi

Item Total

R Kritis

Keterangan

Produktivitas kerja pegawai (Y)

1 2 3 4 5 6 7

0,386 0,768 0,753 0,878 0,904 0,874 0,563

0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Variabel lingkungan kerja (X1) 1 2 3 4 5

0,357 0,537 0,412 0,578 0,522

0,250 0,250 0,250 0,250 0,250

Valid Valid Valid Valid Valid

Variabel disiplin kerja (X2)

Variabel pengawasan (X3)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

0,606 0,763 0,757 0,730 0,596 0,837 0,783 0,423 0,424 0,634

0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Data Diolah, 2019 2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dengan internal concistency dilakukan dengan cara menguji instrumen hanya sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini adalah konsistensi antara item-item dalam suatu instrumen. Tingkat keterkaitan antar item pertanyaan dalam suatu instrumen untuk mengukur variabel tertentu menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal instrumen yang bersangkutan. Dari hasil pengolahan data, nilai alpha masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 5.9. sebagai berikut :

Tabel 5.9. Uji reliabilitas masing-masing variabel

Nama Variabel Koefisien Alpha Keterangan

Produktivitas kerja pegawai (Y) Lingkungan kerja (X1)

Disiplin kerja (X2) Pengawasan (X3)

0,909 0,702 0,868 0,818

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Sumber: Data Diolah, 2019

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas dapat diterima dengan menggunakan reliabilitas Cronbach`s Alpha > 0,60 (Zeithaml Berry).

Hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan hasil lebih besar dari 60 % (> 60 %), maka pengukuran tersebut dapat diandalkan.

5.1.5. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dengan asumsi persamaannya sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 +b2X2 + b3X3 + e Dimana :

Y = Produktivitas kerja pegawai X1 = Lingkungan kerja

X2 = Disiplin kerja X3 = Pengawasan b0 = Konstanta b1-3 = Koefisien regresi

e = Residual atau random error

Dengan menggunakan alat bantu program analisa data SPSS ver. 20 maka diperoleh nilai koefisien regresi masing-masing variabel yang meliputi lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengawasan, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 5.10. Hasil perhitungan regresi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

(Consta

nt) -.927 3.751 -.247 .806

X1 .748 .270 .363 2.767 .008 .399 2.508

X2 .306 .151 .215 2.028 .047 .611 1.638

X3 .438 .199 .302 2.196 .032 .361 2.772

a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah, 2019

Berdasarkan hasil print out SPSS diperoleh koefisien dalam perhitungan regresi di atas, maka persamaan regresinya menjadi :

Y = -0,927 + 0,748X1 +0,306X2 + 0,438X3

Persamaan regresi linear berganda di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Formulasi regresi linear berganda di atas diperoleh nilai konstanta sebesar - 0,927 mempunyai pengertian bahwa jika skor meliputi lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengawasan nilainya tetap/konstan maka peningkatan produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mempunyai nilai sebesar -0,927.

2. Nilai koefisien regresi lingkungan kerja (X1) sebesar 0,748 berarti ada pengaruh positif lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,748 sehingga apabila skor lingkungan kerja naik 1 poin maka akan diikuti dengan kenaikan skor produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,748 poin.

3. Nilai koefisien regresi disiplin kerja (X2) sebesar 0,306 berarti ada pengaruh positif disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,306 sehingga apabila skor disiplin kerja naik 1 poin maka akan diikuti dengan kenaikan skor produktivitas kerja pegawai negeri sipil Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,306 poin.

Dokumen terkait