• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik analisis data

Berdasarkan analisis menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh hasil untuk reabilitas variabel motivasi belajar sebesar 0,844.

Berdasarkan asumsi dasar konstruk atau variabel dikatan reabilitas dinyatakan reabel jika memberi nilai Cronbach Alpa 70 Skala tersebut dinyatakan realibel.

F. Teknik Analisis Data

2. Setelah itu klik data view dan masukkan data metode demontrasi dan motivasi belajarnya yang sudah dipersiapkan tadi ke program SPSS sesuai nama variabel bisa dengan cara copy paste makan akan tampil di layar.

3. Selanjutnya akan muncul nilai unstandardized residual yang selanjutnya akan diuji normalitasnya. Caranya adaah menu SPSS pilih menu Analuze, kemudian klik Regresion lalu pilih linear.

4. Muncul kotak dialog dengan nama linear regression, selanjutnya masukkan data variabel motivasi belajar (Y) kedependen, lalu masukkan variabel metode demonstrasi (X) ke kotak indenpenden kemudian klik save.

5. Maka muncul kembali kotak dialog dengan nama linear regression save pada bagian residual centang .

6. Abaikan saja output yang muncul dari program SPSS. Perhatikan data tampilan data view maka akan muncul variabel baru dengan nama res_1 maka akan tampak dilayar SPSS.

7. langkah selanjutnya untuk menguji normalitas Kalmogorov- smirnov, pilih menu Analyze; lalu pilih Nonparametrc test, klik legacy dialog; kemudian pilih submenu1 sampelMuncul kotak dialog dengan nama 0ne sampel kalmogorov-smirnav test.

selanjutnya masukkan variabel Unstandardized Residuals kekotak test variabel list pada test Distribution aktifkan atau centang pilihan normal.

8. langkah terakhir yakni klik ok untuk mengakhiri perintah.Selanjutnya lihat tampilan output yang muncul di SPSS one sampel kalmogorov-smirnsv test maka tinggal kita interprestasikan supaya maknanya lebih jelas lagi.

Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai pada taraf signifikansi apabila maka data tersebut dapat

dikatakan berdistribusi normal. Atau dengan nilai signifikansi jika probalitas (sig) maka data berdistribusi normal.72

b) Uji linieritas

Untuk menguji linearitas regresi digunakan rumus-rumus berikut73: JK (T) =∑

( (∑

( | {∑ (∑ (∑

} JKRes = JK(T) - JK(A) – JK (b| )

Keterangan : JK (T) = Jumlah kuadrat total JKreg(A) = jumlah kuadrat koefisien a JKreg (b| ) = jumlah kuadrat regresi JKRes = jumlah kuadrat sisa

Setelah itu untuk menguji signifikansi menggunakan rumus berikut ini :

( |

Keterangan : RJK(reg) = Rata-rata jumlah kuadrat regresi RJKRes = Rata-rata jumlah kuadrat Residu 2. Uji Hipotesis

a. Garis Regresi

Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan regresi linier sederhana. Analisis regresi didasarkan pada fungsional ataupun kausal suatu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah:74

(

Keterangan :

Nilai yang diprediksikan.

72 Syopian Siregar.Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS.(Jakarta:Kencana, 2013). H 436

73 Riduwan. Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta), hlm.244-245.

74 Muhammad Ali Gunawan. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial, (Yogyakarta: Parama Publishing, 2015), hlm.177

Konstant

Koefisien regresi

Nilai Variabel independen

Harga dan b dapat dicari dengan persamaan berikut ini:

(∑ (∑ (∑ (∑

∑ (∑

∑ (∑ (∑

∑ (∑

b. Uji Statistik t (parsial)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel indenpenden atau variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05% (5%) maka suatu variabel independen nerpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.75 Selain itu dapat juga dengan cara membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel indenpenden secara individual mempengaruhi variabel dependen.76

c. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin tinggi koefisien determinasi maka semakin tinggi variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya.77

Koefisien Determinasi dengan rumus:

KD= x 100%

75 V. Wiratna Sujarweni. Metodelogi Penelitian Bisnis & Ekonomi. (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015), h 229

76 Iman Ghizali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,(Semarang: Universitas Depononegoro, 2011). h 99

77 Suliyanti. Ekonometrika Terapan & Aplikasi dengan SPSS. (Yogyakarta: Ando Offset, 2011). H 40

Keterangan:

KD :Kontribusi variabel x terhadap variabel y

: Koefisien korelasi antara variabel x terhadap variabel y.

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Umum Wilayah Penelitian 1. Propil SD Negeri 02 Muara Kemumu

Sekolah Dasar Negeri 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten kepahiang Provinsi Bengkulu . Sekolah ini berdiri pada tahun 1975 dengan No SK Operasional1331/BAN-SM/SK/2019 dan sekolah ini dibawah naugan Pemerintah Pusat. Di sekolah ini sudah banyak sekali sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang pembelajaran, salah satunya dengan adanya perpustakaan yang dapat digunakan anak-anak untuk tempat mereka mencari referinsi atau hanya sekedar membaca buku yang mereka butuhkan untuk bahan , selain ini sekolah ini memiliki ruang guru beserta staf, ruang kepala sekolah, WC, UKS, dan yang terbaru sebuah mushola yang didirikakan masa jabatan Bapak Yobha Ade Ardiansyah, S.Pd sampai dengan sekarang, selain itu juga sekolah ini memeiliki lahan parkir yang cukup nyaman.

2. Visi dan Misi SD Negeri 02 Muara Kemumu a. Visi

Membentuk manusia yang berakhlak, beriman dan bertaqwa, berprestasi cerdas terampil berwawasan global serta terwujudnya lingkungan asri dan produktif.

b. Misi

1) Menanamkan keyakinan aqidah melalui pengalaman ajaran agama 2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan

3) Mengembangkan pengetahuan di bidang iptek, Bahasa, olahraga dan seni sesuai dengan bakat, minat potensi siswa

4) Mengoptimalkan perpustakaan dan mengembangakan sumber daya yang ada di sekolah dan lingkungan

5) Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.

3. Keadaan Guru di SD Negeri 02 Muara Kemumu

Di SD Negeri 02 Muara Kemumu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari guru dan staf pegawai negeri sipil (PNS) dan guru tetap (honorer), guru yang terdapat di SD Negeri 02 Muara Kemumu yang berjumlah 14 orang, yang mana terdiri dari 6 guru yang berstatus PNS dan 4 orang guru dengan status honorer. Sedangkan staf di SD Negeri 02 Muara Kemumu 4 orang dengan status honorer. (data terlampir).

Tabel 4.1

Daftar Nama Guru dan Ataf Administrasi

SD Negeri 02 Muara Kemumu Tahun Ajaran 2021/2022

No Nama Guru Jenis

Kelamin Keterangan

1 Maryani, S.Pd.Sd P PNS

2 Linda Hartati, S.Pd.I P PNS

3 Darmita Asmi, S.Pd. I P PNS

4 Kms. Muharam Saribi, S.Pd L PNS 5 Mirwansyah Syaputra, D,Pd L PNS 6 Bambang Muliansyah, S.Pd.I L PNS

7 Siska, S.Pd.I P Guru Honorer Sekolah

8 Pera Susianti, A. Ma P Guru Honorer Sekolah

9 Yuli Alisa, S.Pd P Guru Honorer Sekolah

10 Susi Susanti, S.Pd P Guru Honorer Sekolah

11 Peni Gusti P Tenaga Honor Sekolah

12 Puspika P Tenaga Honor Sekolah

13 Virdan Zulkarnain L Tenaga Honor Sekolah

14 Citra Praditia P Tenaga Honor Sekolah

Sumber: Arsip SD Negeri 02 Muara Kemumu 2021 4. Keadaan Siswa SD Negeri 02 Muara Kemumu

Jumlah siswa di SD Negeri 02 Muara Kemumu pada tahun 2021/2022 berjumlah 150 siswa. Dengan jumlah siswa laki-laki 80 orang dan siswi perempuan 70 orang. Dibawah ini jumlah siswa SD Negeri 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dari kelas 1 sampai kelas VI.

Tabel 4.2

Daftar Jumlah Siswa-Siswi SD Negeri 02 Muara Kemumu Tahun Ajaran 2021/2022

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 10 9 19

2 10 12 22

3 11 9 20

4 11 16 27

5 11 13 24

6A 9 10 20

6B 10 4 14

Jumlah 150

Sumber: arsip SD Negeri 02 Muara Kemumu 5. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 02 Muara Kemumu, disekolah ini memiliki sarana dan prasarana yang meliputi ruang kepala sekolah, ruang staf dan tata usaha, ruang guru, ruang kelas, UKS, perpustakaan, lapangan, kantin, mushola, wc guru, wc siswa.

Semua sarana dan prasarana tersebut dalam kondisi baik. Terdapat beberapa sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran di SD Negeri 02 Muara Kemumu.

Tabel 4.3 Sarana dan prasarana

No Sarana/Prasarana Jumlah Kondisi

1 Ruang belajar/kelas 7 Baik

2 Ruang kepala sekolah 1 Baik

3 Ruang guru 1 Baik

4 Ruang TU 1 Baik

5 Ruang perpustakaan 1 Baik

6 Ruang UKS 1 Baik

7 Kamar mandi/wc guru 3 Baik

8 Kamar mandi murid/wc murid 7 Baik

9 Mushollah 1 Baik

10 Tempat parker 1 Baik

11 Computer 1 Baik

12 Printer 1 Baik

13 Meja guru dan staff TU 12 Baik

14 Kursi guru dan staff TU 12 Baik

15 Ohp/proyektor 1 Baik

16 Meja murid 150 Baik

17 Kursi murid 150 Baik

18 Micropon 1 baik

19 Almari 5 Baik

20 Alat UKS 1 Baik

21 Alat olah raga 10 Baik

Sumber: arsip SD Negeri 02 Muara Kemumu

B. Penyajian data dan Analisa Data

Untuk mengetahui data pengaruh Efektivitas Penggunaan Metode Demonstrasi terhadap Motivasi Belajar dan Motivasi Belajar (Y1) siswa di kelas IV SD N 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, dapat diperoleh dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa kelas IV sebanyak 27orang. Berikut langkah-langkah penyajian data:

1. Data Rekapitulasi Angket Penelitian

Berikut ini merupakan data rekapitulasi angket setelah dilaksanakan uji coba angket pada bab III, berdasarkan penyebaran angket sebanyak 27 siswa dan item angket sebanyak 2 variabeluntuk variabel X dan sebanyak 3 item angket dan untuk variabel Y19 itam angket pada pembelajaran IPA materi bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung, maka di dapat data rekapitulasi sebagai berikut:

Tabel 4.4

Rekapitulasi Angket Setelah Uji Coba

No Nama Siswa

Variabel X (Efektivitas Metode

Demonstrasi)

Variabel Y (Motivasi

Belajar)

1 Siswa_1 10 48

2 Siswa_2 10 53

3 Siswa_3 12 52

4 Siswa_4 11 53

5 Siswa_5 9 61

6 Siswa_6 8 55

7 Siswa_7 8 45

8 Siswa_8 12 56

9 Siswa_9 10 63

10 Siswa_10 11 65

11 Siswa_11 7 44

12 Siswa_12 9 32

13 Siswa_13 11 62

14 Siswa_14 9 44

15 Siswa_15 9 38

16 Siswa_16 9 59

17 Siswa_17 10 45

18 Siswa_18 9 62

19 Siswa_19 10 62

20 Siswa_20 8 58

21 Siswa_21 6 39

22 Siswa_22 9 44

23 Siswa_23 9 38

24 Siswa_24 10 64

25 Siswa_25 12 60

26 Siswa_26 9 62

27 Siswa_27 12 63

Total 259 1427

2. Deskripsi Data

a. Deskripsi variabel Efektivitas Penggunaan Metode Demonstrasi Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan dari variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi, maka dihasilkan output statistik deskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Deskriptif Variabel X Statistics

Efektivitas Metode Demonstrasi

N Valid 27

Missing 0

Mean 9.59

Median 9.00

Mode 9

Std. Deviation 1.526

Variance 2.328

Range 6

Minimum 6

Maximum 12

Sum 259

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai variabel metode efektivitas penggunaan metode demonstrasi dari sampel 27 siswa didapatkan nilai mean (nilai rata-rata) sebesar 9,59median (Nilai Tengah) sebesar 9, mode (Modus/Nilai yang sering muncul) adalah nilai 9, standar deviasi sebesar 1,526, varian

ce sebesar 2,328 range bernilai 6, nilai terendah 6, nilai tertinggi 12 dan jumlah dari nilai variabel metode efektivitas penggunaan metode demonstrasi(X) =259.

b. Data Frekunsi Variabel Efektivitas

Berdasarkan data deskrif diatas maka distribusi frekunsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Frekuensi Nilai Variabel Efektivitas Efektivitas Metode Demonstrasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 6 1 3.7 3.7 3.7

7 1 3.7 3.7 7.4

8 3 11.1 11.1 18.5

9 9 33.3 33.3 51.9

10 6 22.2 22.2 74.1

11 3 11.1 11.1 85.2

12 4 14.8 14.8 100.0

Total 27 100.0 100.0

c. Grafik Seberan Data Deskriptif Variabel Efektivitasnya

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel diatas maka grafik sebaran data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Histogram Variabel Efektivitas

d. Deskripsi variabel Motivasi Belajar

Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan dari variabel motivasi belajar, maka dihasilkan output statistik deskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Deskriptif Variabel Y Statistics

Motivasi Belajar

N Valid 27

Missing 0

Mean 52.85

Median 55.00

Mode 62

Std. Deviation 9.726

Variance 94.593

Range 33

Minimum 32

Maximum 65

Sum 1427

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai variabel motivasi belajar (Y) dari sampel 27 siswa didapatkan nilai

mean (nilai rata-rata) sebesar 52,85 median (Nilai Tengah) sebesar 55, Mode (Modus/Nilai yang sering muncul) adalah nilai 62, standar deviasisebesar 9,726, variance sebesar 94,593 range bernilai 33, nilai terendah 32, nilai tertinggi 65 dan jumlah dari nilai variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi (Y)=1427.

e. Data Frekunsi Variabel Motivasi Belajar

Berdasarkan data deskrif diatas maka distribusi frekunsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Frekuensi Nilai Variabel Motivasi Belajar Motivasi Belajar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 32 1 3.7 3.7 3.7

38 2 7.4 7.4 11.1

39 1 3.7 3.7 14.8

44 3 11.1 11.1 25.9

45 2 7.4 7.4 33.3

48 1 3.7 3.7 37.0

52 1 3.7 3.7 40.7

53 2 7.4 7.4 48.1

55 1 3.7 3.7 51.9

56 1 3.7 3.7 55.6

58 1 3.7 3.7 59.3

59 1 3.7 3.7 63.0

60 1 3.7 3.7 66.7

61 1 3.7 3.7 70.4

62 4 14.8 14.8 85.2

63 2 7.4 7.4 92.6

64 1 3.7 3.7 96.3

65 1 3.7 3.7 100.0

Total 27 100.0 100.0

f. Grafik Seberan Data Deskriptif Variabel Motivasi Belajar

Berdasarkan distribusi frekuensi variabel diatas maka grafik sebaran data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Histogram Variabel Motivasi Belajar

3. Pengujian Prasyarat Penelitian

Sebelum diadakan pengujian analisis data lebih lanjut, data harus memenuhi beberapa persyaratan uji analisis yaitu:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.

Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas, untuk itu perlu suatu pembuktian. Uji statistik normalitas yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov.

Kriteria normal dipenuhi jika hasil uji signifikan untuk taraf signifikan 0,05, jika signifikan yang diperoleh lebih besar dari 0.05 (sig > 0,05), maka responden berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan jika signifikan yang diperoleh lebih kecil 0,05 (sig

< 0,05) maka responden bukan dari populasi yang berdistribusi

normal. Adapun hasil yang didapat dengan bantuan komputer progam SPSS 26 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 27

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 8.61075568 Most Extreme

Differences

Absolute .158

Positive .103

Negative -.158

Test Statistic .158

Asymp. Sig. (2-tailed) .083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan (Asymp.Sig 2-tailed) dari masing-masing variabel menunjukkan lebih besar dari nilai 0,05. Adapun untuk nilai Asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,083berdasarkan nilai tersebut maka disimpulkan bahwa data kedua variabel berdistribusi normal, dan langkah selanjutnya dilakukan uji linieritas data.

b. Uji Linearitas Data

Uji linieritas merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier suatu distribusi data penelitian. Uji linearitas diketahui dengan menggunakan uji F, kriterianya adalah apabila nilai sig > 0,05 maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat linear. Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan komputer program SPSS 26, hasil pengujian linearitas terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.10 Uji Normalitas

ANOVA Table Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

Efektivitas Metode Demonstrasi

* Motivasi Belajar

Between Groups

(Combined) 50.60 17 2.977 2.70 .066 Linearity 13.08 1 13.082 11.87 .007 Deviation from

Linearity

37.52 16 2.345 2.12 .126

Within Groups 9.917 9 1.102

Total 60.51 26

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig deviation from linearity (0,126) > 0,05 maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat linear dengan taraf signifikan 5%. Hal ini berlaku variabel bebas terhadap variabel terikat, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas memiliki hubungan yang linear dengan variabel terikat, maka analisis regresi dapat dilanjutkan ke uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana.

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi (X) terhadap Motivasi belajar siswa(Y).Uji regresi linear sederhana Efektivitas penggunaan metode demonstrasi (X) dengan motivasi belajar (Y), menggunakan analisis program SPSS versi 26 dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

1. Analisis garis regresi data

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Regresi antara X dangan Y Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.420 10.959 2.228 .035 Efektivitas

Metode Demonstrasi

2.964 1.129 .465 2.626 .015

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Berdasarkan tabel Coefficients di atas dapat dilihat pada kolom B pada bagian constant terdapat nilai 24,420 sedangkan nilai variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi2,964 maka dapat dikemukakan persamaan regresi linearnya sebagai berikut : Y = a + bX

Y = 24,420 + 2,964X

Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel motivasi belajar untuk setiap perubahan variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila b bertanda negatif. Hasil perhitungan pada tabel di atas b = 24,420 bertanda positif yang berarti setiap kali variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi bertambah 0 satuan, maka rata-rata variabel motivasi belajar bertambah sebesar 24,420, jika variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi bertambah 1 satuan maka motivasi akan berada pada nilai tetap 24,420 dan jika variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi bertambah 2 satuan maka motivasi belajar akan bertambah menjadi 4,840.

2. Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X dan varibel Y, maka dapat diketahui dengan menganalisis tabel cofficent pada output hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.12 Uji t (Parsial) Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.420 10.959 2.228 .035

Efektivitas Metode Demonstrasi

2.964 1.129 .465 2.626 .015

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Dari tabel di atas diketahui besarnya nilai t parsial dengan signifikansi 0,05< dari 0,015, maka dapat disimpulkanmetode demonstrasiefektif terhadap motivasi belajar siswa IPA pada bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, selain membandingkan nilai signifikan, untuk mengetahuiefektif metode demontrasi terhadap motivasi belajar siswa IPA pada bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dapat dilihat dengan membandingkan nilai thitung dan tbabel pada statistic, berdasarkan tabel diketahui thitung pada data peneliti sebesar 2,629. Sedangkan ttabel pada statistika menunjukkan nilai sebesar 1,708, berdasarkan hal tersebut maka thitung > ttabel, maka disimpulkan metode demonstrasiefektif terhadap motivasi belajar siswaIPA pada bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.

3. Koefesien Determinasi

Untuk mengetahui tingkat keefektivan metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa signifikan dan kategori hubungan maka dilakukan dengan menganalisis tabel koefesien determinasi, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.13

Koefesien Determinasi (r) Measures of Association

R

R

Squared Eta Eta Squared

Efektivitas Metode Demonstrasi * Motivasi Belajar

.465 .216 .914 .836

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r sebesar 0,465 untuk membuat kesimpulan maka terlebih dahulu dibandingkan pada tabel koefesien determinasi, sehingga dapat diketahui tingkat efektivitas metode demontrasi terhadap motivasi belajar siswa IPA pada bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, melalui tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r seperti di bawah ini.

Dari hasil perhitungan pada tabel R adalah 0,465, terletak diantara 0,400 – 0,599, efektif metode demontrasi terhadap motivasi belajar siswa IPA pada bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiangberada pada kategori cukup, jika dipersentasekan 0,465 sama dengan 46,60% efektivitas metode pembelajaran demonstrasi terhadap motivasi belajar, 53,40% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

C. Keterbatasan Peneitian

Pada penelitian ini menggunakan metode demonstrasi yang telah ditrapkan pada pembelajaran IPA pada waktu yang sudah terjadi materi bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif pendekatan ex post de facto, dengan melihat hasil perhitungan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa antara variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi terhadap motivasi belajarIPA pada bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN 02 Batu Bandung KecamatanMuara Kemumu Kabupaten Kepahiang, diketahui bahwa efektivitas motode demonstrasi dalam meningkatkan motivasi belajar dalam

kategori cukup kuat pada taraf signifikan a = 0,05. Dikatan cukup kuat karena hasil perhitungan tersebut didapat koefisien korelasi r = 0,465 yang jika dilihat pada tabel interpretasi koefisien korelasi terletak diantara 0,400 – 0,599 berarti efektivitas penggunaan metode demonstrasi signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

kontribusi yang diberikan variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa dari pengujian regresi linear sederhana sebesar 0,465 = 46,50% angka ini menunjukkan sumbangan yang cukup kuat dan sisanya 53,50% ditentukan oleh variabel lain selain variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi yang diteliti di kelas IV SDN 02 Batu Bandung KecamatanMuara Kemumu Kabupaten Kepahiang.

Jika dianalisis dengan garis ramal regresi sederhana perubahan- perubahan tersebut dapat dijelaskan dengan, koefisien a (contanta) dan b (beta) dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel motivasi belajar untuk setiap perubahan variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila b bertanda negatif.

Hasil perhitungan pada tabel di atas b = 24,420 bertanda positif yang berarti setiap kali variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi bertambah 0 satuan, maka rata-rata variabel motivasi belajar bertambah sebesar 24,420, jika variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi bertambah 1 satuan maka motivasi akan berada pada nilai tetap 24,420 dan jika variabel efektivitas penggunaan metode demonstrasi bertambah 2 satuan maka motivasi belajar akan bertambah menjadi 4,840.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardhana dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Dimana motivasi belajar siswa kelas eksperimen yang diberi pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar siswa kelas kontrol yang diberi pembelajaran menggunakan metode ceramah.78

Temuan penelitian variabel pengaruh Efektivitas Penggunaan Metode Demonstrasi terhadap Motivasi Belajar siswa dengan dasar pemikiran yang menyatakan bahwa jika siswa teratur dalam membiasakan sarapan pagi yang baik maka Motivasi Belajar siswa juga meningkat. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safaryani dan Hartini hasil penelitian menjelaskan bahwa diketahui 90 siswa (90,0%) melakukan sarapan pagi dan 30 (33,3%) siswa tidak melakukan sarapan pagi. Sebanyak 101 siswa (84,2%) mempunyai konsentrasi yang baik dan 19 siswa (15,8%) kurang konsentrasi.

Hasil analisis dengan p value = (0,006) < 0,05, artinya bahwa Ho ditolak yaitu ada pengaruh sarapan pagi terhadap tingkat Motivasi Belajar anak SD Negeri 02 Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.79

Pernyataan diatas senada dengan laporan riset Slavin tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar peserta didik yang secara implisit mengemukakan bahwa kelebihan metode pembelajaran sebagai berikut: a) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas; b) Mengedapankan perbedaan terhadap perbedaaan inidividu; c) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam; d) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar; e) Proses belajar mengajar berlangsung dari proses keaktifan dari siswa; f) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisi dengan orang lain; g) Memotivasi peserta didik untuk belajar lebih tinggi. f) Hasil belajar siswa lebih baik; g) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.80

78 Indra Aji Wardhana, Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajarandemonstrasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Padamata Pelajaran Engine Sepeda Motor di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul, (Universitas Negeri Yogyakarta, 2011), h. 61

79 Patricia Safaryani, Sri Hartini, Pengaruh Sarapan Pagi Terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Anak Sd Negeri Karangayu 02 Semarang, ( Jurnal: STIKES Telogorejo Semarang, 2017)

80Tri Ariani, Duwi Agustini. Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) Dan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT): Dampak Terhadap Hasilbelajar Fisika, Science and Physics Education Journal (SPEJ) Volume 1, No 2, Juni 2018, h.

70

Dokumen terkait