• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen implementasi pembelajaran daring dengan (Halaman 67-82)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data disajikan dengan singkat dan jelas sesuai dengan penbahasan yang meliputi perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran. Data disajikan dengan uraian singkat dan disusun sesui dengan point-point pembahasan. Selanjutnya data ang diperoleh dengan mengunakan teknik pengumpulan data yang lain. Tujuannya adalah data diperoleh lebih akurat.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Setelah dilakukan pengumpulan dan analisis terhadap data yang ada, tahap selanjutnya adalah memberikaninterpretasi yang kemudian disusun dalam bentuk kesimpulan. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan proses pengambilan inti dari penelitian yang telah dilakukandisajikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang dapat mewakili hasil penelitian tersebut.38

38 Sugiono, Metode Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&, (Bandung, 2005), hal.

246.

Bagan 3.1 Analisis data Kualitatif menurut Miles dan Huberman.

Pengumpulan

Data Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan Simpulan- simpulan/

vaerifikasi Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Lokasih Lembaga Identitas sekolah

Nama Sekolah : SMP NEGERI 19 KOTA BENGKULU

NPSN : 10702478

Jenjang P : SMP

Status Sekolah : Negeri Alamat sekolah : Jl.Sukamaju

RT/RW : 7/2

Kode Pos : 38215

Kelurahan : Padang serai

Kecamatan : Kec.Kampung melayu Kabupaten/Kota :Kota Bengkulu

Provinsi : Prov. Bengkulu

Negara : Indonesia

Posisi Geografis : -3,907371 Lintang 102,320106 Bujur

Email1 : smpn_kotabengkulu@gmail.com dan smpn19kotabengkulu@gmail.com

No/HP : 085273826400

2. Sejarah Lembaga

Sekolah menengah pertama Negeri 19 Kota Bengkulu pada awalnya bernama sekolah lanjut tingkat pertama (SLTP) 19 yang berdiri pada tahun 1997.pada tahun 1997 ini SLPTN 19 Bengkulu belum ada DIK berarti semua anggaran belum ada. Sejak tahun 1996/1997 SLPTN.

19 dibiayai oleh BP. 3 SLPTN 19. SK Penegerian baru keluar pada bulan juni 1997 dengan SK. Nomor. 107/0/97 tanggal 16 mei 1997 diresmikan oleh kakanwil pendidikan prov. Bengkulu pada tanggal 2 Agustus 1997 sejak penegerian itulah tahun berikutnya anggaran baru ada dan sekola berjalan normal.

3. Visi dan Misi Lembaga Visi Sekolah

“Terwujudnya pendidikan ilmu pengetahuan teknologi yang terampul, berseni, berbudaya dan relegius dalam menghadapi pasar bebas”.

Misi Sekolah

a. Menumbuhkan kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kreatif dalam bertindak.

b. Melaksankan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efektif sehingga siswa berkembang secara optimal sesaui dengan potensi yang dimiliki.

c. Melaksanakan kecakapan hidup (life skill) yang terampil dalam menghadapi ketidakmampuan anak dan orang tua dalam melanjutkan sekolah di era bebas.

d. Menumbuh kembangkan semangat berprestasi, rajin belajar, disiplin, suka bekerja keras, gemar membaca dan menulis dan peduli lingkungan bersih.

e. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stade holders).

f. Menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah pentingnya budaya yang dapat menciptakan lingkungan sekolah yang disiplin, asri, nyaman, bersih, kreatif, aman, teduh dan suasana menyenangkan dengan rasa kekeluargaan yang tinggi dengan solidaritas berbangsa beragama yang tinggi tanpa memndang suku bangsa ras dan agama.

g. Menciptakan budaya berbangsa dan bernegara dalan kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungan masyarakat.

4. Struktur Organisasi Lembaga

Bagan 4.1 Struktur organisasi sekolah

Bagan 4.2 Struktur organisasi Pelayanan Bimbingan Dan Konseling

Tabel 4.1 Nama-nama Guru PNS di SMPN 19 Kota Bengkulu

No Nama Guru NIP Status kepegawaian

1 Zulfar Arifin, SE. S.Pd 196504061994031005 PNS 2 Rosmin Sihombing,

S.Pd. M.T.Pd

196712291994122001 PNS 3 Erni Arlena, S.Pd 19680181992032004 PNS 4 Yarni, S.Pd 197708162006041007 PNS 5 Hasan Nurdin, S.Pd 196404251989011002 PNS 6 Alian Hapri, S.Pd 197601182003121004 PNS 7 Mitaria Ningsih, SH 197205061993032006 PNS 8 Suprianto, S.Pd 197009201998021002 PNS 9 Afril Effiandy 196404211990021001 PNS 10 Ahmad Rusydi 197608242006041006 PNS

11 Asni, BA 195912311992032012 PNS

12 Beni Iskandar 197806192003121005 PNS

13 Budiyono 196102031982041001 PNS

14 Defiyarti 197707172009032003 PNS 15 Desy Fancanova 198112192010012017 PNS 16 Endang Supriani 198309032010012013 PNS 17 Erni Arlena 196801281992032004 PNS 18 Fadila Aryani 198605092010012009 PNS 19 Hj. Zulfalinda 196606261991022002 PNS

20 Jumeva 197106022006042026 PNS

21 Karman 197501052010011007 PNS

22 Lindawati 197503102010012004 PNS 23 Lita Purwaningsih 198711052011012015 PNS

24 Liza Yunita 198309012010012017 PNS

25 Megawaty 198204242006042025 PNS

26 Mitaria Ningsih 197205061993032006 PNS 27 Nila Kesuma Hsb 197302071998012001 PNS

28 Nudiah 198111112008042001 PNS

29 Oktapiansyah Candradidi

197810051999091001 PNS 30 Risdawati Tanjung 197702122006042003 PNS 31 Rusna Dewi 196507062007012033 PNS

32 Sardan 196806051994031010 PNS

33 Subaryati 196107111983022002 PNS

34 Sumirdi 196711191992031001 PNS

35 Syamsurizal 196112071988031004 PNS

36 Tarmizi 196709251998011001 PNS

37 Vera Sri Mulyani Sembiring Pandia

197005181998012001 PNS

38 Zarkani 196203101984031006 PNS

Sumber : SMPN 19 Kota Bengkulu

Tabel 4.2 Nama-nama Guru Honor SMPN 19 Kota Bengkulu

No Nama Guru Status Kepegawaian

1 Anik Kristini Guru Honor

2 Devi Usmawati Tenaga Honor

3 Dwi Rafica Ayu Tenaga Honor

4 Ika Meliyanti Tenaga Honor

5 Iwanri Susanto Guru Honor

6 Jepri Ariansyah Putra Tenaga Honor 7 Linggadwi Pranata Guru Honor

8 Mujiat Tenaga Honor

9 Nasalia Guru Honor

10 Nopriko Tenaga Honor

11 Oktria Kusmiyati Tenaga Honor

12 Ritta Sahara Guru Honor

13 Saipul Darmawan Guru Honor

14 Sarpindian Tenaga Honor

15 Sofyan Guru Honor

16 Vinna Julianti Seftari Guru Honor

17 Warlan Tenaga Honor

18 Yolanda Mahesa Guru Honor

19 Zulhanifah Guru Honor

Sumber : SMPN 19 Kota Bengkulu

Tabel 4.3 Nama-nama Kepala Sekolah dan Masa Jabatannya

No Nama Tahun Jabatan

1 Yuhani,SH Priode 1996-1997

2 Dra. Rosnely Priode 1998-2000

3 Syarkati,SPd Priode 200o-2002

4 Drs. Kadariah Bais Priode 2002-2007

5 Damiri, SE Priode 2007-2009

6 Hasan Nurdin, S.Pd Priode 2010-2012

7 Mukhtarimin, S.Pd Priode 2012-2013

8 Drs. Suganda Priode 2013-Agustus

2013

9 M.Anshor, SPd Priode Agustus 2013- Febuari 2017

10 Zulfar Arifin, SE.S.Pd Priode Februari 2017- Sekarang

Sumber : SMPN 19 Kota Bengkulu

Tabel 4.4 Perangkat Sekolah dan Pembelajaran SMPN 19 Kota Bengkulu No Perangkat Sekolah dan Pembelajaran Ada/Tidak 1. Administrasi Pembelajaran (kurikulum)

a. Buku Kurikulum Ada

b. RPP Ada

c. Daftar Rincian Minggu Ada

d. Program Semester Ada

e. Program Tahunan Ada

f. Silabus Ada

g. Buku Penilaian Ada

h. Daftar Nilai Ada

i. Program Evaluasi Ada

2. Administrasi Kelas

a. Daftar Hadir Siswa Ada

b. Papan Absen Harian Ada

c. Buku Mutasi Siswa Ada

d. Buku Tamu Ada

e. Jurnal Kelas Ada

f. Catatan Prestasi Siswa Ada

g. Buku Absen Guru Ada

h. Denah Kelas Ada

3. Administrasi Personalia

a. Standar Kepegawaian Ada

b. Prosedur Kepegawaian Ada

Sumber : SMPN 19 Kota Bengkulu

Tabel 4.5 Daftar Wali kelas SMP Negeri 19 Kota Bengkulu

NO NAMA/NIP WALI KELAS

1. Sumirdi, S.Pd VII A

NIP. 196711191992031001

2. Sardan, S.Pd VII B

NIP. 19680651994031010

3. Syamsurizal VII C

NIP. 196112071988031004

4. Megawaty, S.Pd VII D

NIP. 198204242006042025

5. Nudiah,S.Pd VII E

NIP. 198111112008042001

6. Afril Effiandy, S.Pd VII F

NIP. 196404211990021001

7. Jumeva, S.Pd VII G

NIP. 197106022006042026

8. Ahmad Rusdy, S.S VII H

NIP. 197608242006041006

9. Endang Supriani, S,Pd VIII A

NIP. 1983090320100112013

10 Beni Iskandar, S.Pd VIII B

NIP. 197806192003121005

11. Lita Purwaningsih, S.Pd VIII C NIP. 198711052011012015

12. Liza Yunita, S.Pd VIII D

NIP. 198309012010012017

13. Budiyono, S.Pd VIII E

NIP. 19610231982041001

14. Mafalinda, S.Pd VIII F

NIP.

15. Dra. Rusna Dewi VIII G

NIP. 196507062007012033

16. Karman, SP VIII H

NIP. 197501052010011007

17. Rosmin Sihombing, S.Pd IXA

NIP. 196712291994122001

18. Risdawati Tanjung IXB

NIP. 197702122006042003

17. Vera Sri Mulyani IX C

NIP.197005181998012001

18. Desy Fancanova, S.SI IX D

NIP. 198112192010011217

19. Asni, BA IX E

NIP. 195912311992032012

20. Subaryati, S.Pd IX F

NIP. 196107111983022002

21. Zarkani, S.Pd IX G

NIP. 196203101984031006

22. Nila Kesuma Hsb, S.Pd IX H NIP. 197302071998012001

Sumber : SMPN 19 Kota Bengkulu

Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasarana SMP N 9 Kota Bengkulu

No Jenis Sarana Prasarana

Jumla h Ruang

Kategori Ruangan Baik Rusak

Ringan

Rusak Sedan

g

Rusak Berat

1. Ruang Kelas 24 3 - - -

2. Perpustakaan 1 4 - - -

3. R. Lab. PAI - - - - -

4. R. Lab. IPA 1 3 - - -

5. R. Lab. Komputer - - - - -

6. R. Lab. Bahasa - - - - -

7. R. Kepala Sekolah 1 4 - - -

8. R. Guru 1 4 - - -

9. R. Tata Usaha 1 3 - - -

10. R. BK 1 3 - - -

11. R. Tempat Ibadah 1 3 - - -

12. R. UKS 1 4 - - -

13. Jamban Siswa dan Guru

12 3 - - -

14. Gudang 1 3 - - -

15. Tempat Foto Copy - - - - -

16. Tempat Olahraga 1 3 - - -

17. R. OSIS 1 4 - - -

18. Kantin 1 3 - - -

19. Tempat Wudhu 2 3 - - -

20. Tempat parkir 2 3 - - -

Sumber : SMPN 19 Kota Bengkulu

Table 4.7

Data Siswa Dari Kelas VII-IX SMPN 19 kota Bengkulu Tahun Ajaran 2018/2019

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VII A 15 17 32

2 VII B 17 15 32

3 VII C 19 13 32

4 VII D 20 12 32

5 VII E 21 11 32

6 VII F 19 13 32

7 VII G 14 18 32

Jumlah 224

1 VIII A 16 17 33

2 VIII B 16 16 32

3 VIII C 13 18 31

4 VIII D 17 24 31

5 VIII E 10 21 31

6 VIII F 15 15 30

7 VIII G 16 15 31

8 VIII H 13 18 31

Jumlah 250

1 IX A 16 17 33

2 IX B 16 16 32

3 IX C 13 18 31

4 IX D 17 24 31

5 IX E 10 21 31

6 IX F 15 15 30

7 IX G 16 15 31

8 IX H 13 18 31

Jumlah 250

Jumlah Total 724

Sumber: Tata Usaha SMPN 19 Kota Bengklu Tahun 2021 B. Hasil Penelitian

Untuk mengetahui implementasi daring learning melalui media sosial WhatsApp dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada masa pandemic covid, maka peneliti mengumpulkan data terlebih dahulu di mulai dengan melakukan observasi dan wawancara dengan guru pendidikan Agama Islam, dan siswa-siswa SMP Negeri 19 kota Bengkulu.

1. Implementasi Daring Learning Melalui Media Sosial WhatsApp Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu

Pembelajaran daring learning atau pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran tanpa adanya proses tatap muka secara langsung antara guru dan siswa. Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ini sudah berjalan secara efektif untuk saat ini, guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Model pembelajaran yang tepat, yang diberikan oleh guru kepada siswa khususnya siswa sekolah menengah pertama yaitu model pembelajaran yang menyenangkan, fleksibel, singkat dan mudah dipahami siswa.

Pembelajaran yang diterapkan melalui media sosial WhatsApp oleh guru kelas VIII SMP Negeri 19 terasa sudah cukup efektif. dikarenakan

SMP Negeri 19 ini menganggap media sosial WhatsApp merupakan media teknologi informasi yang sangat populer saat ini, terutama penggunaannya di dunia Pendidikan sebagai media pembelajaran dalam penunjang keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dalam jaringan (Daring) yang paling pantas digunakan pada saat ini. Layanan fitur yang dimiliki WhatsApp seperti grup WhatsApp, Personal chat, Emoticon sering digunakan oleh guru, mengirim pesan, dokumen, Foto, video, pdf. Dengan demikian pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan. Berbagai fitur yang dimiliki dapat akses secara gratis menggunakan jaringan internet.

Proses pengambilan data dilakukan pada saat sebelum penelitian dan ketika penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap implementasi WhatsApp sebagai media pembelajaran.

a. Proses pembelajaran melalui media sosial WhatsApp

Peneliti melakukan wawancara ibu Endang selaku guru PAI kelas VIII di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu mengenai implementasi daring learning melalui media sosial WhatsApp, ibu endang mengatakan bahwa:

“Implementasi daring learning melalui media sosial WhatsApp pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 19 ini sudah berjalan sesuai dengan keadaan pada masa pandemi sekarang. Dalam langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan media sosial WhatsApp ini tentu kita harus mempersiapkannya terlebih dahulu, dimana dalam mempersiapkannya ini kita harus merancang proses pembelajaran

sedemikian rupa agar materi yang akan disampaikan bisa dipahami oleh peserta didik”.

Mengenai hasil dari wawancara di atas dimana sebelum melaksanakan proses pembelajaran tentu benar sekali dalam proses pembelajaran, sebagai seorang guru tidak hanya berperan sebagai model bagi siswa yang diajarinya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Dengan demikian efektifitas proses pembelajaran terletak di pundak guru, atau dengan kata lain keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas guru.

Sebagaimana yang telah disampaikan ibu Endang ketika ditanya bagaimana prosedur dalam melakukan kegiatan pembelajaran melalui media sosial WhatsApp, dia menjawab:

“Hal yang pertama dilakukan dalam melakukan proses pembelajaran melalui media sosial WhatsApp ini yaitu dengan membuat sebuah grup pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan melakukan absensi seperti biasa dimana anak-anak mulai mengisi absensi dengan cara mengetik nama di grup pembelajaran tersebut untuk mengetahui hadir atau tidaknya. Kemudian menanyakan kabar anak-anak apakah sehat dan siap utuk mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya memberikan sedikit muqodimah kepada anak-anak, seperti halnya yang saya lakukan ketika sedang melakukan pembelajaran secara offline. Lalu saya memberikan materi yang telah saya siapkan entah itu kadang berbentuk file, video ataupun berbentuk Powerpoin, kemudian saya bagikan ke grup WhatsApp tersebut. Terakhir saya menanyakan perihal materi yang telah saya bagikan tersebut kepada peserta didik kemudian kami melaksanakan diskusi pembelajarannya hingga selesai.”

Setelah mendengar jawaban dari ibu Endang mengenai prosedur pembelajaran PAI melalui media sosial WhatsApp tersebut, Dalam proses pembelajaran banyak hal yang harus diperhatikan untuk

meningkatkan mutu dan kualitas hasil belajar, yaitu berupa teknik, model, metode, pendekatan maupun strategi yang harus ditempuh dalam kegiatan belajar mengajar. Karena pada dasarnya seorang Guru banyak menjumpai permasalahan yang ada keterkaitannya dengan upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada saat mengajar di kelas atau proses pembelajaran berlangsung. Pendekatan pembelajaran yang tepat memiliki peranan penting dalam upaya menghasilkan pencapaian hasil belajar yang maksimal. Dalam upaya peningkatan hasil belajar perlu keselarasan antara guru dengan peserta didik tentang materi pelajaran yang dikaji, ditelaah dan dipelajari.39

Maka dapat penulis simpulkan bahwa dengan melaksankan proses pembelajaran melalui media sosial WhatsApp ini tidak terlepas dari peran seorang guru dalam merancang proses pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, efektif serta dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dari proses pembelajaran tersebut.

Kembali penulis mewawancarai ibu Endang mengenai RPP.

Dimana pada masa pandemi sekarang ini dalam melakukan proses pembelajaran daring adanya RPP online merupakan pilihan yang paling efektif digunakan oleh guru. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP. Dalam Surat Edaran

39 Anton Suwito, “Pendekatan Parade Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Tentang Materi Sistem Pemerintahan Melalui Pemanfaatan Media Voucer Pada Kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1, Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, (Juli 2015), hal. 843.

tersebut dijelaskan bahwa: Penyusunan RPP dilakukan dengan prinsip efesien, efektif, dan berorientasi. Bila di cermati dari keseluruhan isi surat edaran mendikbud tersebut, dapat dimaknai bahwa penyusunannya lebih disederhanakan dan dengan memangkas beberapa komponen. Untuk penulisan RPP-nya supaya lebih efesien dan efektif yaitu cukup dibuat ringkas saja dalam satu halaman40.

Kemudian penulis menanyakan Kembali kepada ibu Endang apakah dalam kegiatan pembelajaran melalui media sosial WhatsApp pada masa pandemi seperti sekarang setiap guru masih wajib menggunakan RPP, dia menyatakan bahwa:

“Iya tentu wajib, RPP masih tetap harus dibuat menyesuaikan dengan keadaan dalam proses pembelajaran pada masa pandemi ini, yang jelas RPP nya lebih disederhanakan dibuat dalam satu lembar saja”

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan syarat mutlak terselenggaranya proses pembelajaran yang kondusif dan menjanjikan terjadinya peningkatan hasil belajar peserta didik

.

Guru sebagai pendidik perlu menetapkan suatu rencana pembelajaran sebelum memulai proses belajar mengajar, yaitu dengan menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai bentuk rencana

40 Rusly Siagian, “Peningkatan Kemampuan Menyusun RPP Merdeka Belajar Melalui Pembinaan Daring Di Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Inspiratif, Vol 6, No 3, (Desember 2020).

Hal. 3.

tertulis yang akan membantu dalam berlangsungnya proses pembelajaran di kelas.41

Berlangsungnya proses pembelajaran di kelas tersebut, maka Kembali penulis mewawancarai ibu Endang bagaimana Langkah- langkah dalam menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) online tersebut, dia menjawab:

“Sebenarnya kita harus mempersiapkan langkah-langkahnya terlebih dahulu yaitu dengan pembuatan RPP online yang saat ini diberlakukan di tengah pandemi saat ini. Dimana dalam RPP tersebut kita harus merancang proses pembelajaran sedemikian rupa ajar materi yang akan disampaikan bisa dipahami. Mulai dari kegiatan pendahuluan, pelaksanaan (inti) sampai penutup. Pada kegiatan pelaksanaan yang ibu lakukan yaitu menyiapkan materi berupa video pembelajaran dan materi berbentuk pdf serta menyiapkan LKPD, lalu ibu mengunggah materi dan LPPD tersebut ke dalam group WhatsApp, selanjutnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada kesulitan, peserta didik bisa langsung mengirimkannya melalui group WhatsApp maupun personal chat.”

Penulis juga menanyakan proses pembelajaran PAI dengan menggunakan WhatsApp kepada salah satu walimurid yang Bernama Sri, ia menjawab:

“didalam proses pembelajaran yang berlangsung di aplikasi WhatsApp pada pembelajaran PAI sudah berjalan lancar, anak saya bisa mengikuti proses pembelajarannya dengan baik”

Hal tersebut juga dikatakan walimurid yang Bernama Meri, Meri mengatakan:

“Allhamdulillah di jaman covid-19 seperti sekarang di SMPN 19 ini, pembelajaran yang dilakukan dengan aplikasi WhatsApp mudah diikuti oleh anak-anak”

41 Yatmini, “Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Penyusunan RPP Yang Baik Dan Benar Melalui Pendampingan Berbasis KKG Semester Satu Tahun2016/2017 Di SD Negeri Model Mataram”, Vol 2, No 2, (Oktober 2016), hal. 172.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran melalui media sosial WhatsApp ini sudah berjalan dengan baik dan terarah dengan mengikuti Langkah-langkah RPP online yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran PAI melalui media sosial WhatsApp, sesuai dengan keterangan walimurid bahwa proses pembelajaran PAI di aplikasi WhatsApp yang dilakukan di SMPN 19 Koba Bengkulu bisa diikuti oleh peserta didik dengan baik.

b. Metode pembelajaran yang digunakan di media sosial WhatsApp Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan observasi yang dilakukan pada saat melakukan proses pembelajaran PAI melalui media sosial WhatsApp di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu, dapat diketahui bahwa Metode yang digunakan dalam melakukan proses pembelajaran PAI melalui media sosia WhatsApp yaitu salah satunya metode diskusi dan tanya jawab.

Berdasakan hasil wawancara penulis dengan ibu Endang selaku guru PAI SMP Negeri 19 Kota Bengkulu, ketika ditanya tentang metode apa sajakah yang biasanya digunakan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran melalui media sosial WhatsApp, ia mengatakan bahwa :

“Kalau metode, sebagian menggunakan metode diskusi dan tanya jawab, ada juga kadang-kadang saya menggunakan metode ceramah dengan menjelaskan materi pembelajaran melalui voicenote”

Perlu diketahui didalam melaksanakan proses pembelajaran, untuk membelajarkan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai metode pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode pembelajaran sangat bervariatif sehingga guru harus pandai memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Keberhasilan dari metode sangat tergantung dari kemampuan guru dan keaktifan peserta didik dalam belajar.42

Kemudian penulis Kembali mewawancarai ibu Endang menanyakan metode apa saja yang paling sering digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran PAI melaui media sosial WhatsApp, ia mengatakan:

“saya sering menggunakan metode diskusi dan tanya jawab, yaitu setelah saya memberikan materi yang telah saya buat dan kirimkan ke grup WhatsApp, saya beri waktu beberapa menit agar para peserta didik memahami materi pembelajaran tersebut. Kemudian saya bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah saya berikan dan menanyakan apa yang kurang jelas atau belum dipahami, bagi peseta didik yang belum paham saya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya langsung, dengan cara megirimnya melalui grup WhatsApp, bisa juga melulai personal chat.”

Dari hasil wawancara diatas mengenai bentuk-bentuk metode pembelajaran yang digunakan guru dalam melakukan proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa metode yang paling sering

42 Ifan Junaedi, “Proses Pembelajaran Yang Efektif”, Jurna Informasi system,Vol. 3, No.2, (Mei 2019), hal. 121.

diggunakan yaitu metode diskusi dan tanya jawab, karena metode itu merupakan metode yang paling efektif untuk digunakan dalam melakukan proses pembelajaran melalui media sosia WhatsApp tersebut.

Menurut Usman diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah

.

Ernasari, menyatakan bahwa diskusi ialah kecakapan ilmiah yang responsive bewrisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematik pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yanhg diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran.43

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pembelajaran dengan jalan bertukar pikiran baik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Selain itu metode diskusi menumbuhkan motivasi siswa untuk berpikir atau mengeluarkan pendapatnya sendiri dengan wawasan pengetahuan yang mampu mencari jawaban.

43 Netti Ermi, “Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII S MA Negeri 4 Pekanbaru”, Jurnal SOROT, Volume 10, Nomor 2, (Oktober 2015), hal. 159-160.

Menurut Drs. Roestiyah N.K, metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa memberikan jawaban, siswa mengemukakan pendapat ide baru, dan dengan ini guru bertujuan.44

Menurut Drs. Soetomo metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan siswa.45

Metode Tanya jawab menurut Syaiful B. djamarah adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama olehguru kepada siswa, tapi dapat pula dari siswa kepada guru.46

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode Tanya jawab adalah suatu tehnik penyampaian pelajaran dimana guru dan siswa aktif, bertanya memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pengajuan yang tepat akan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang dibicarakan, mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa dan memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas.

44 Roestiyah, N.K, Didaktik Metodik,(Jakarta : PT. Bina Aksara, 1986), hal. 70.

45 Soetomo, Dasar-dasar interaksi belajar mengajar, (Surabaya :Usaha Nasional, 1993), hal. 14.

46 Zakiah Daradjat,dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), hal. 138.

Dari beberapa pendapat diatas tentang metode tanya jawab dan metode diskusi dalam melaksanakan proses pembelajaran, dapat peneliti simpulkan bahwa pilihan kedua metode tersebut dalam melakukan proses pembelajaran melalui media sosial WhatsApp sangatlah tepat dikarenakan metode tanya jawab maupun metode diskusi merupakan metode yang paling tepat untuk diterapkan dan dapat dilaksanakan secara efektif guna menunjang motivasi belajar didalam peserta didik saat melaksanakan proses pembelajaran.

c. Penggunaan Fitur Media Sosial WhatsApp

Pada media sosial WhatsApp tentu memiliki berbagai fitur dengan keunggulan yang dimilikinya, fitur yang dihadirkan tersebut tentunya dapat digunakan untuk membantu kegiatan proses pembelajaran daring saat ini.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan ibu Endang selaku guru PAI kelas VIII SMP Negeri 19 Kota Bengkulu, Ketika ditanya fitur WhatsApp apa saja yang digunakan ibu dalam melakukan proses pembelajaran, ia mengatakan:

“Dalam proses pembelajaran daring menggunakan media sosial WhatsApp ini biasanya ibu menggunakan fitur Photo, Video, Dokumen, Grup WhatsApp. Biasanya fitur photo digunakan dalam pengiriman tugas yang telah dikerjakan peserta didik, fitur video biasanya digunakan untuk mengirim pembelajaran berebentuk power point, dan dokumen seperti pdf itu ibu gunakan untuk memberikan materi ajar yang sebelumnya ibu buat di dalam RPP online satu lembar, lalu fitur Grup WhatsApp ini ibu gunakan untuk mengkordinasi peserta didik, seperti absen, tugas, pemberian materi ajar, konfirmasi tugas, maupun diskusi Bersama”

Dalam dokumen implementasi pembelajaran daring dengan (Halaman 67-82)

Dokumen terkait