• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 62-66)

BAB III. METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya, lalu membuang data yang tidak perlu.

2. Penyajian data yang berarti data akan diorganisasikan, disusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

55Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ..., h. 373.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi, berarti data yang dikemukakan pada tahap awal akan didukung oleh bukti-bukti yang valid saat penelitian di lapangan, maka kesimpulan akhir akan menjadi kesimpulan yang kredibel. 56

56 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ..., h. 337.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Profil SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang

Nama Sekolah: SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang. Berdiri tahun: 1962. NPSN Sekolah: 10702241. Alamat Sekolah: Desa Batu Kalung, Kelurahan Batu Kalung, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Status Kepemilikan Sekolah: Pemerintah Daerah. Luas tanah: 5.440 m2. Email Sekolah:

[email protected]. 57

2. Data Guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Tabel 4.1

Data Guru Tahun Ajaran 2020/2021

Keterangan Guru Kelas

Guru Mapel

Guru Bimbingan

Konseling

Jumlah

Guru PNS 6 - - 6

Guru Bantu - - - -

Guru Honda - - - -

Guru Honor - 4 - 4

Tenaga Administrasi - - - 4

Jumlah 6 4 - 14

Sumber : Arsip SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tahun 2020.

57 Arsip SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tahun 2020.

51

3. Data Siswa SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Tabel 4.2

Data Siswa Tahun Ajaran 2020/2021

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

(orang)

Jumlah (Rombel) Laki-laki Perempuan

1 I 18 12 30 1

2 II 17 19 36 2

3 III 16 18 34 1

4 IV 24 13 37 2

5 V 17 19 36 2

6 VI 17 25 42 2

Jumlah 109 106 215 10

Sumber : Arsip SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tahun 2020.

4. Data Sarana dan Prasarana SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang

Tabel 4.3

Data Sarana dan Prasarana Tahun Ajaran 2020/2021

No Uraian Jumlah Kondisi

Kebutuhan Kekurangan Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

1 Ruang Kelas 10 10 - - - -

2 Ruang Kepala

Sekolah 1 1 - - - -

3 Ruang Guru 1 1 - - - -

4 Ruang TU - - - - - -

5 Ruang Penjaga

Sekolah - - - - - -

6 Perpustakaan 1 1 - - - -

13 Ruang Ibadah - - - - - -

14 Kantin 1 1 - - - -

15 WC Guru

Laki-laki 1 1 - - - -

16 WC Guru

Perempuan 1 1 - - - -

17 WC Siswa

Laki-laki 2 2 - - - -

18 WC Siswa

Perempuan 2 2 - - - -

Sumber : Arsip SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tahun 2020.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi Pluralisme dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang

Fokus pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan toleransi pluralisme dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dan hambatan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan toleransi pluralisme tersebut. Untuk itu peneliti melakukan wawancara dengan para informan yang terdiri dari: 1 (satu) orang Guru Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, 1 (satu) orang Guru Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, dan 1 (satu) orang Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, serta 6 (enam) orang siswa Kelas IV-VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.

Peneliti menanyakan kepada Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru memperkenalkan kepada anak tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut

monotheisme yang dianut bangsa Indonesia. Berikut ini hasil wawancara dengan informan:

“Penanaman nilai toleransi dan pluralisme dapat dilakukan dengan melalui strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara dan upaya untuk dapat mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran. Pada sekolah dasar strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran tematik yang mengintegrasikan konsep-konsep beberapa mata pelajaran yang disatukan dalam satu tema. Pembelajaran tematik sebagai pembelajaran yang terintegrasi juga pembelajaran yang memiliki makna. Keunggulannya bahwa pembelajaran dapat mengkaitkan materi pembelajaran dengan kenyataan yang ada di kehidupan.

Pada penanaman nilai toleransi dan pluralisme di sekolah kami, saya menerapkannya salah satunya dengan strategi pembelajaran tematik storybook agar dapat mencapai harapan untuk pemahaman tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme yang dianut bangsa Indonesia pada diri siswa. Yang saya ketahui dari strategi pembelajaran tematik storybook dapat memberikan pemahaman, sikap, dan keterampilan dalam bermasyarakat bahwa kehidupan terdapat perbedaan, namun dapat mempertahankan persatuan dan kerukunan, sehingga saya dapat memperkenalkan kepada anak tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme yang dianut bangsa Indonesia. Pengembangan strategi storybook dilakukan dengan menyesuaikan dengan materi pembelajaran. Contohnya saya memberikan satu tema tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme yang dianut bangsa Indonesia, dengan menyediakan gambar- gambar dan juga cerita yang berisikan mengenai keadaan lingkungan atau kondisi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari tentang keberagaman kehidupan beragama di negara kita. Melalui strategi ini saya berharap dan berusaha dapat membentuk sikap toleransi pada diri para siswa sehingga siswa mampu menyikapi berbagai keragaman kehidupan beragama yang berbeda-beda di lingkungan sekitarnya secara arif dan bijaksana. Saya berusaha mengajar siswa sampai paham apa yang disampaikan oleh guru, kemudian siswa dapat meresapinya dan juga dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut sesuai dengan materi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari mereka”. 58

58Nesi Mentari, Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

Pernyataan Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang di atas senada dengan yang disampaikan oleh Guru Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, berikut hasil wawancaranya:

“Negara kita terdiri dari beberapa agama. Seperti di sekolah kami ada siswa yang beragama Islam, Kristen, dan Konghucu juga ada.

Kurikulum yang kami terapkan yaitu K-13 dimana pembelajaran dengan tematik. Jadi memperkenalkan prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme yang dianut bangsa Indonesia saya ajarkan pada pembelajaran tematik. Tematik itu mengintregasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema pelajaran, salah satunya pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Dalam materi PKn dalam pembelajaran tematik itulah saya memperkenalkan kepada para siswa tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme karena bangsa Indonesia terdiri dari beberapa agama maka siswa harus ditanamkan sikap toleransi kepada siapa saja yang berbeda agama”. 59

Peneliti juga menanyakan kepada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru memperkenalkan kepada siswa tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme yang dianut bangsa Indonesia.

Berikut ini hasil wawancara dengan informan:

“Guru mengajarkan kepada saya tentang kehidupan beragama yang monotheisme di dalam negara Indonesia, saya diajarkan kalau negara kita terdiri dari lima agama dan aliran kepercayaan selain agama. Pada pembelajaran tematik kami belajar tentang tema toleransi yang ada di pelajaran PKn. Kami ditanamkan sikap toleransi seperti kepada siapa saja yang berbeda agama”. 60

59Elia Kontesa, Guru Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

60Amora Kajel Sintia, Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, juga menyatakan sebagai berikut:

“Guru mengajarkan tentang kehidupan beragama di negara kita Indonesia yang terdiri dari lima agama dan satu aliran kepercayaan. Setiap hari kami belajar tematik dengan tema tertentu. Ada kami belajar tentang tema toleransi di pelajaran PKn. Dalam tema tersebut kami ditanamkan sikap toleransi kepada siapa saja yang berbeda agama, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah dan tetangga, kita harus bersikap toleransi dan saling menghormati walaupun berbeda agama”. 61

Sedangkan siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, menyatakan sebagai berikut:

“Pelajaran PKn ada dalam pembelajaran tematik. Ada tema tentang kerukunan dan toleransi yang sudah saya pelajari. Nah di pelajaran itulah guru mengatakan kepada kami hidup saling menghargai dan menghormati sesama manusia walaupun berbeda agama dan kepercayaan. Apalagi kalau di keluarga sama di sekolah harus bersikap toleransi”. 62

Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap cara guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dalam memperkenalkan kepada anak tentang prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut monotheisme yang dianut bangsa Indonesia, bahwa memang benar hal tersebut diterapkan guru pada pembelajaran tematik pada tema kerukunan dan toleransi. Guru menerapkan strategi pembelajaran storybook dengan menampilkan gambar-gambar dan juga menyampaikan

61Mulan Irawan, Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

62Jesi, Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

cerita dan sejarah yang bertema mengenai keberagaman kehidupan beragama di negara Indonesia. 63

Peneliti menanyakan kepada Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru memperkenalkan kepada anak tentang cara menghargai dan bersikap toleransi terhadap sesama yang berbeda agama, ekonomi, serta suku dan budaya agar hidup dengan rukun dan hidup berdampingan. Berikut hasil wawancara dengan informan:

“Salah satu cara saya menerapkan pendidikan toleransi dan pluralisme di kelas dengan pendekatan pembelajaran kooperatif.

Saya juga memperlihatkan video melalui laptop saya karena saya sudah mendownload video tentang kehidupan masyarakat Indonesia yang berbeda agamanya, berbeda tingkat ekonominya, juga berbeda suku dan budaya. Saya berusaha untuk memperlihatkan hal-hal yang faktual saat ini kepada anak-anak.

Jadi siswa akan tahu tantangan-tantangan pada saat ini dan juga tahu bagaimana menyikapinya. Selain menggunakan video, saya juga mencontohkan keanekaragaman agama, ekonomi, suku dan budaya yang ada di sekitar lingkungan kelas seperti tentang keragaman jenis pekerjaan orang tua siswa. Saya menanyakan pendapat siswa tentang perbedaan jenis pekerjaan antara petani dan PNS. Lalu saya mengajarkan kepada siswa untuk tetap berteman walaupun orang tua memiliki pekerjaan yang berbeda”.64

Pernyataan Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang di atas senada dengan yang disampaikan oleh Guru Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, berikut hasil wawancaranya:

63 Observasi pada tanggal 25 September 2020.

64 Nesi Mentari, Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

“Cara saya mengajarkan tentang sikap menghargai adanya perbedaan agama, ekonomi, suku dan budaya di negara kita dengan menjelaskan kepada siswa misalnya jenis pekerjaan orang tua mereka yang berbeda-beda seperti ada siswa yang merupakan anak guru, anak petani, juga anak pegawai negeri. Saya jelaskan bahwa dari perbedaan itu sebenarnya akan ada simbiosis mutualisme, misalkan kita tidak bisa makan nasi kalau tidak ada petani atau kita tidak bisa memakai baju kalau tidak ada penjahit.

Jadi sebenarnya manusia itu memerlukan orang lain. Untuk itu anak-anak harus saling menghargai pekerjaan orang tua teman- temannya”. 65

Peneliti juga menanyakan kepada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru memperkenalkan kepada anak tentang cara menghargai dan bersikap toleransi terhadap sesama yang berbeda agama, ekonomi, serta suku dan budaya agar hidup dengan rukun dan hidup berdampingan. Berikut ini hasil wawancara dengan informan:

“Dalam pelajaran PKn saya diajarkan untuk bersikap toleransi bukan dengan orang lain yang berbeda agama saja. Toleransi kan sikap saling menghargai terhadap perbedaan baik itu perbedaan gama, kehidupan tingkat ekonomi dan status sosial, perbedaan suku budaya, perbedaan keturunan ningrat atau pejabat dengan rakyat biasa, dan lain-lain. Jadi kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati walaupun berbeda agama, suku, atau tingkat ekonomi dengan siapa pun”. 66

Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, juga menyatakan sebagai berikut:

“Guru juga mengajarkan kami para siswa, juga sering memberikan nasihat tentang sikap bertoleransi kepada siapapun, saling menghormati dan menghargai dan tidak berbuat semena-

65Mita Sari, Guru Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

66Aril Saputra, Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

mena walaupun orang lain berbeda agama, suku adat, juga berbeda antara anak orang kaya dan orang tidak mampu harus saling menghargai”.67

Sedangkan siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, menyatakan sebagai berikut:

“Baik dalam pendidikan agama juga di pelajaran PKn, guru kami selalu mengajarkan hidup bertoleransi dan saling menghargai dengan orang-orang yang berbeda dengan kita. Kalau dalam tematik guru saya sering memutar video di laptop atau menunjukkan gambar di buku pelajaran tentang sikap bertoleransi dan saling menghormati”.68

Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap cara guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dalam memperkenalkan kepada anak tentang cara menghargai dan bersikap toleransi terhadap sesama yang berbeda agama, ekonomi, serta suku dan budaya agar hidup dengan rukun dan hidup berdampingan, bahwa memang benar hal tersebut diterapkan guru pada pembelajaran kooperatif (diskusi kelompok). Dalam pengamatan penulis, sebelum diskusi kelompok guru terlebih dahulu memperlihatkan video melalui laptopnya tentang kehidupan masyarakat Indonesia yang berbeda agama, tingkat ekonomi, juga berbeda suku dan budaya, dengan memperlihatkan berita-berita yang faktual saat ini kepada anak-anak.69

67Ayrah Saputri, Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

68Nadin, Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

69 Observasi pada tanggal 25 September 2020.

Peneliti menanyakan kepada Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru memperkenalkan jenis-jenis tempat ibadah dan macam-macam hari raya masing-masing agama, disertai dengan sikap toleransi dan menghormati terhadap pemeluk agama lain yang sedang merayakan hari raya agamanya. Berikut hasil wawancaranya:

“Pendidikan toleransi dan pluralisme bisa diberikan pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas dalam pembelajaran tematik pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan seperti memperkenalkan kepada siswa tentang jenis-jenis tempat ibadah dan macam- macam hari raya masing-masing agama, juga menanamkan sikap saling toleransi dan menghormati terhadap pemeluk agama lain yang sedang merayakan hari raya agamanya. Contohnya pada waktu saya mengajarkan pembelajaran PKn tema 8 pada subtema

“Komponen Ekosistem” saya menampilkan video tentang keragaman jenis-jenis tempat ibadah dan macam-macam hari raya masing-masing agama yang ada di Indonesia. Dari tayangan video tersebut siswa diminta untuk memberikan pendapat tentang tema dalam video dan bagaimana cara menghargai adanya keragaman tersebut. Jadi saya mengajak anak untuk berdiskusi dan sekaligus menyampaikan pendapatnya. Sambil tentu saja saya memberikan berbagai nasehat dan pesan-pesan agar anak bersikap saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan tempat ibadah serta perbedaan hari raya agama orang lain di sekitar lingkungan mereka”. 70

Peneliti juga menanyakan kepada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru memperkenalkan jenis-jenis tempat ibadah dan macam-macam hari raya masing-masing agama, disertai dengan sikap toleransi dan menghormati terhadap pemeluk agama lain yang sedang merayakan hari raya agamanya. Berikut ini hasil wawancara dengan informan:

70Nesi Mentari, Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

“Guru menjelaskan tentang jenis-jenis tempat ibadah dan macam- macam hari raya setiap agama sewaktu pelajaran tematik tema toleransi dan kerukunan. Saya sebenarnya sudah tahu nama-nama tempat ibadah dan hari raya setiap agama di Indonesia”. 71

Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, juga menyatakan sebagai berikut:

“Nama-nama tempat ibadah dan hari raya setiap agama pernah diajarkan oleh guru waktu pelajaran PKn. Guru juga menasehati kami kalau ada anggota keluarga kami, tetangga atau teman sekolah yang sedang merayakan hari agamanya, kita harus bersikap menghormati dan jangan mengganggu mereka”. 72

Sedangkan siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, menyatakan sebagai berikut:

“Kalau tentang nama tempat ibadah dan nama hari raya setiap agama, saya sudah tahu karena sudah dijelaskan oleh guru waktu pelajaran tematik, guru juga menjelaskan dengan memperlihatkan contoh gambarnya ada di buku pelajaran. Juga kami ditugaskan waktu itu untuk mencari gambar-gambar rumah ibadah setiap agama dan menghafal nama dan jenis hari raya. Kalau sikap toleransi itu juga sering guru memberikan nasehat kepada kami untuk saling menghormati orang lain yang sedang merayakan hari raya agamanya, juga jangan merusak rumah ibadah agama lain”.73

Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap cara guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dalam memperkenalkan jenis- jenis tempat ibadah dan macam-macam hari raya masing-masing agama disertai dengan sikap toleransi dan menghormati terhadap pemeluk

71Amora Kajel Sintia, Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

72Mulan Irawan, Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

73Jesi, Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

agama lain yang sedang merayakan hari raya agamanya, bahwa memang benar hal tersebut diterapkan guru pada pembelajaran tematik. Dalam pengamatan penulis, guru menayangkan video melalui laptopnya tentang keragaman jenis-jenis tempat ibadah dan macam-macam hari raya agama yang ada di Indonesia. Setelah itu guru meminta pendapat siswa tentang isi video tersebut dan mengajak siswa untuk berdiskusi. Terakhir guru memberikan berbagai nasehat dan pesan-pesan agar siswa bersikap saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan tempat ibadah serta perbedaan hari raya agama orang lain di sekitar lingkungan mereka.74

Peneliti menanyakan kepada Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang cara guru mengajarkan siswa untuk menghargai dan memahami kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat juga sebagai umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Berikut hasil wawancara dengan informan :

“Dalam pembelajaran tematik, anak-anak menggunakan buku siswa tematik terpadu Kurikulum 2013. Pada pelajaran PKn dalam buku tersebut biasanya terdapat bacaan, cerita dan gambar- gambar. Untuk mengajarkan siswa tentang sikap saling menghargai dan memahami kewajiban, hak, dan tanggung jawab mereka sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, saya memberikan contoh berupa cerita dan gambar yang ada dalam buku siswa tematik tersebut. Seperti cerita tentang tiga siswa yang sedang mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam. Di bawah gambar tersebut terdapat percakapan antara Beni, Edo, dan Udin tentang rencana mereka membantu kakek dan nenek Beni yang sedang terkena musibah banjir bandang. Saya sampaikan kepada siswa: kalian tentu tahu, bahwa negara kita memang sering mengalami bencana alam. Pada saat itulah diperlukan bantuan semua anggota masyarakat untuk menolong sesama warga negara yang tertimpa musibah tersebut. Saya

74 Observasi pada tanggal 25 September 2020.

jelaskan bahwa menolong orang lain yang sedang tertimpa musibah merupakan kewajiban dan tanggung jawab siswa sebagai warga masyarakat yang baik”. 75

Pernyataan Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang di atas senada dengan yang disampaikan oleh Guru Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, berikut hasil wawancaranya:

“Cara saya mengajarkan siswa untuk bisa saling menghargai dan memahami kewajiban, hak, dan tanggung jawab mereka sebagai warga masyarakat juga sebagai umat beragama, dengan memberikan penjelasan seperti dalam kehidupan sehari-hari, setiap warga negara seharusnya saling membantu warga negara yang lain yang memerlukan bantuan. Karena kegiatan saling membantu dan tolong-menolong telah menjadi budaya bangsa kita melalui cara-cara yang telah diwariskan nenek moyang kita.

Salah satu yang diwariskan itu adalah budaya gotong royong.

Saya juga menciptakan suasana yang demokratis di dalam kelas, agar siswa bisa saling menghargai dengan temannya yang lain.

Seperti ketika pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok, kelas dibagi menjadi kelompok yang siswanya heterogen contohnya laki-laki saya campur dengan perempuan, jangan selalu yang pintar satu kelompok dengan yang pintar jadi saya acak antara siswa yang pintar dan kurang pintar. Akan tetapi ketika kelompok sudah dibagi ternyata ada siswa yang kira-kira kurang nyaman dengan kelompoknya, saya pindah ke kelompok lain yang nyaman menurutnya karena saya tahu mungkin ada sesuatu yang membuatnya kurang nyaman. Saya selalu memberikan variasi tempat duduk siswa sesuai kondisi. Saya juga selalu mengajarkan sikap menghargai karya teman pada saat pembelajaran di kelas”. 76

Peneliti juga menanyakan kepada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, tentang cara guru mengajarkan siswa untuk menghargai dan memahami kewajiban, hak, dan tanggung

75Nesi Mentari, Guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

76Mita Sari, Guru Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

jawab sebagai warga masyarakat juga sebagai umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini hasil wawancara dengan informan:

“Yang diajarkan guru kepada saya tentang kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai pelajar juga anggota masyarakat yaitu saling membantu warga negara lain yang memerlukan bantuan misalnya sedang terjadi bencana alam atau orang di sekitar kita yang hidupnya kesusahan. Tolong-menolong itu kan budaya bangsa kita juga hal yang telah diwariskan nenek moyang kita misalnya gotong royong”. 77

Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, juga menyatakan sebagai berikut:

“Kewajiban kita kepada umat manusia yaitu saling tolong menolong dan saling membantu apabila ada orang yang membutuhkan pertolongan. Kalau tanggung jawab sebagai pelajar menurut saya yaitu belajar yang rajin”. 78

Sedangkan siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, menyatakan sebagai berikut:

“Guru mengajarkan sewaktu pelajaran tematik dan PKn tentang hak dan kewajiban warga negara yaitu saling membantu dan menolong masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam karena itu tanggung jawab kita bersama”. 79

Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap cara guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang mengajarkan siswa untuk menghargai dan memahami kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat juga sebagai umat beragama dalam kehidupan sehari-

77Aril Saputra, Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

78Ayrah Saputri, Siswa Kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

79Nadin, Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

Dalam dokumen SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 62-66)

Dokumen terkait