• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apa saja kendala penerapan nilai-nilai pendidikan toleransi pluralistik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan pengetahuan dan evaluasi mengenai implementasi nilai-nilai pendidikan toleransi pluralistik dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar. Menyumbangkan pemikiran sebagai alternatif untuk menggali implementasi nilai-nilai pendidikan pluralisme-toleransi dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Toleransi

  • Pengertian toleransi
  • Nilai-nilai toleransi
  • Ciri-ciri sikap toleransi
  • Unsur-unsur toleransi

Tentu saja sikap dan perilaku yang dilakukan tidak melanggar hak orang lain, karena jika dilakukan maka kehidupan masyarakat akan kacau balau. Menghargai keyakinan orang lain berarti terbuka untuk menghormati dan membiarkan umat beragama melakukannya.

Pluralisme

  • Pengertian pluralisme
  • Kerangka sikap pluralisme
  • Perbedaan pluralisme dengan istilah lainnya

Selain itu, pluralisme juga diartikan sebagai penghormatan terhadap orang lain yang berbeda (others), keterbukaan terhadap warna keyakinan yang berbeda, kemauan untuk berbagi, keterbukaan untuk saling belajar (inklusi) dan keterlibatan aktif dalam dialog dalam konteks. mencari persamaan (keyakinan bersama) dan menyelesaikan berbagai konflik. Toleransi adalah sifat atau sikap toleran, yaitu mempunyai sifat atau sikap toleran (menghargai, membiarkan, membiarkan) kedudukan (pikiran, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, tingkah laku, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan diri sendiri. . pandangan sendiri. Toleransi dalam hubungan sosial antar umat beragama yang berdasarkan agama masing-masing merupakan tanggung jawab pemeluk agama tersebut dan mempunyai bentuk ibadah (ritual) dengan sistem dan tata cara tersendiri yang dikenakan dan menjadi tanggung jawab orang yang menganut agama tersebut. mematuhi. Baginya, maka toleransi dalam hubungan sosial antar umat beragama bukanlah toleransi dalam urusan agama, melainkan wujud sikap keberagaman umat suatu agama dalam interaksi sosial antar umat berbeda agama, baik dalam urusan sosial maupun kemaslahatan secara umum.

Nilai-nilai kesetaraan yang mengungkapkan kesetaraan antar umat beragama adalah persaudaraan dan persaudaraan. Istilah multikulturalisme mengacu pada keberadaan (eksistensi) bersama sejumlah pengalaman budaya yang berbeda dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sampai batas tertentu, semua masyarakat dalam sejarah disebut multikultural karena perbedaan gender, generasi, pekerjaan, etnis, dan rangkaian pengalaman yang berbeda.

Namun, belakangan ini istilah multikulturalisme digunakan dalam kaitannya dengan komunitas atau bagian masyarakat yang memiliki budaya berbeda karena letak geografis atau sejarah. Dengan kata lain, keberadaan komunitas-komunitas yang berbeda saja tidak cukup, yang terpenting adalah komunitas-komunitas tersebut diperlakukan sama oleh negara. Hakikat multikulturalisme adalah kesediaan untuk menerima secara setara kelompok lain sebagai satu kesatuan, tanpa memandang perbedaan budaya, suku, gender, bahasa atau agama.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

  • Pengertian pembelajaran
  • Pengertian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
  • Tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
  • Kurikulum pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
  • Nilai-nilai pendidikan toleransi pluralisme dalam pembelajaran

Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran pembentukan warga negara masa depan yang baik mempunyai tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan pernyataan tersebut, menurut Doganay, pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum mempunyai tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan diri yang majemuk baik dari segi agama, sosial budaya, bahasa, umur dan suku agar menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan bermakna sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945.

Oleh karena itu, program PKn memuat konsep-konsep umum penyelenggaraan negara, politik, dan hukum negara, serta teori-teori umum lainnya yang sesuai dengan sasaran tersebut.32 Sementara itu, menurut Azra Azyumardi, pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang cakupannya lebih luas dibandingkan pendidikan demokrasi dan hak asasi manusia. pendidikan, karena mencakup kajian dan pembahasan banyak hal seperti pemerintahan, konstitusi, lembaga demokrasi, supremasi hukum, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, dan keterlibatan masyarakat sipil, ilmu pengetahuan, lembaga. 31Delfiyan Widiyanto, Menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman melalui strategi pembelajaran tematik buku cerita pada mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah dasar, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 2, November 2017, hal. Tujuan mata pelajaran PKn adalah membentuk warga negara muda yang baik dan berkarakter sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.

Menurut Murdion, tujuan dasar pendidikan kewarganegaraan adalah menjadikan warga negara yang efektif, mampu dan peduli. Selain berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembentukan warga negara juga membentuk warga negara yang mampu berakhlak mulia dan peduli terhadap sesama. Tujuan pendidikan kewarganegaraan diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hasil Penelitian Terdahulu

Internalisasi nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Aceh, Indonesia”. Hasil penelitian ini adalah terdapat 7 (tujuh) nilai toleransi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Lhokseumawe yaitu: 1) Hormat; 2 bersaudara; 3) Merdeka; .4) Kerjasama; 5) Membantu; 6) Tidak membeda-bedakan; dan 7) Berbagi Usman dan Anton Widyanto, Internalisasi Nilai-Nilai Toleransi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Aceh, Indonesia, Jurnal, DAYAH: Jurnal Pendidikan Islam, Vol.

Jurnal yang disusun oleh Tina Lia Sugiana dan Totok Suyanto, berjudul: “Strategi Sekolah dalam Implementasi Nilai-Nilai Pluralistik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mandala Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh SMP Mandala Surabaya. (SMP) untuk menerapkan nilai-nilai pluralisme pada siswa Ada beberapa strategi yang dilakukan sekolah untuk menerapkan nilai-nilai pluralisme yaitu melalui 3 (tiga) strategi.

Pertama, Perilaku adaptif (adaptive behavior) merupakan salah satu strategi sekolah dalam menerapkan nilai-nilai pluralistik dengan memberikan contoh tindakan nyata. Usman dan Anton Widyanto meneliti tentang internalisasi nilai-nilai toleransi dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMA; penelitian yang disusun Delfiyan Widiyanto mengkaji penanaman nilai-nilai toleransi dan keberagaman melalui strategi tematik pembelajaran buku cerita pada mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah dasar; dan penelitian yang dilakukan oleh Tina Lia Sugiana dan Totok Suyanto mengkaji strategi sekolah dalam penerapan nilai-nilai pluralistik di sekolah menengah pertama. Sementara itu, penelitian ini mengkaji implementasi nilai-nilai pendidikan toleransi pluralis dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar.

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Implementasi nilai-nilai pendidikan pluralisme toleransi dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang. Untuk itu peneliti melakukan wawancara terhadap informan yang terdiri dari: 1 (satu) orang guru kelas IV SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, 1 (satu) orang guru kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dan 1 (satu) orang guru kelas V SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dan 1 (satu) orang ) orang guru kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, serta 6 (enam) orang siswa Kelas IV-VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang. Peneliti bertanya kepada guru kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mengenalkan anak pada prinsip-prinsip kehidupan beragama yang dianutnya.

Peneliti juga menanyakan kepada siswa kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mengenalkan siswa pada prinsip-prinsip kehidupan beragama yang menganut tauhid bangsa Indonesia. 60 Amora Kajel Sintia, siswa kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020. 71 Amora Kajel Sintia, siswa kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 25 September 2020.

Peneliti juga menanyakan kepada siswa kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, bagaimana guru mendidik siswanya untuk menghargai dan memahami kewajiban, hak dan tanggung jawab. Hambatan implementasi nilai-nilai pendidikan pluralisme toleransi dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang. Pernyataan guru kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang di atas sejalan dengan apa yang disampaikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Toleransi Pluralisme
  • Hambatan dalam Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan toleransi pluralisme dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan toleransi pluralisme tersebut. Peneliti bertanya kepada guru Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mengenalkan kepada anak bagaimana cara menghargai dan bertoleransi terhadap orang lain yang berbeda agama, ekonomi, suku dan budaya agar bisa hidup rukun dan bisa hidup bersama. Peneliti juga menanyakan kepada siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mengenalkan kepada anak bagaimana cara menghargai dan bertoleransi terhadap orang yang berbeda agama, ekonomi, suku dan budaya agar dapat hidup rukun dan hidup bersama dapat eksis. .

Peneliti bertanya kepada guru kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mengenalkan jenis-jenis tempat ibadah dan perbedaan hari raya setiap agama disertai dengan sikap toleransi dan menghargai pemeluk agama lain yang merayakannya. hari raya keagamaan. . Peneliti juga menanyakan kepada siswa Kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mengenalkan jenis-jenis tempat ibadah dan perbedaan hari raya setiap agama, disertai dengan sikap toleransi dan menghargai pemeluk agama lain yang merayakannya. hari raya agamanya. Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap cara guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang mengenalkan jenis-jenis tempat ibadah dan macam-macam hari raya masing-masing agama, disertai dengan sikap toleransi dan menghargai umat yang beriman.

Peneliti bertanya kepada guru VI. kelas SD Negeri 01 Muaro Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang bagaimana guru mendidik siswa untuk menghormati dan memahami kewajiban, hak dan tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan sebagai umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap cara guru SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang dalam mendidik siswanya untuk menghormati dan memahami kewajiban, hak dan tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan sebagai umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai toleransi pluralistik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang yaitu guru menggunakannya dalam pembelajaran tematik. .

Peneliti bertanya kepada guru kelas VI SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang tentang kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan toleransi pluralisme dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang. Kendala dalam implementasi nilai-nilai pendidikan toleransi pluralistik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri 01 Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang yaitu kurangnya kesadaran siswa untuk bertoleransi terhadap kehidupan yang plural/beragam khususnya di lingkungan sekolah, bahkan jika guru sering menyediakannya.

Referensi

Dokumen terkait

Covariance Matrix for Estimates of Covariance Parameters a Repeated Measures CS diagonal... Information

Artinya ditinjau dari agama juga kita tidak merasa kegiatan ini terlalu jauh bertentangan dengan masalah agama Islam.” P : “tradisi adat seperti apa saja yang ust ketahui yang termasuk