BAB III METODE PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
5. Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat ukur tertulis atau tentang fakta-fakta yang akan dijadikan bukti penelitian. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya produk dari seseorang yang berhubungan dengan masalah penelitian.
N : Jumlah skor maksimum51
Selanjutnya persentase kelayakan yang didapatkan kemudian diinterpretasikan kedalam kategori berdasarkan tabel berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Kelayakan Modul
Penilaian Kriteria Interpretasi 81 ≤ P < 100% Sangat Layak 61 ≤ P < 81% Layak 41 ≤ P < 61% Cukup 21 ≤ P < 41% Tidak Layak 0 ≤ P < 21% Sangat Tidak Layak
Bahan ajar berbentuk modul dinyatakan layak secara teoritis apabila persentase kelayakan adalah ≥ 51 %.52
2. Analisis Angket Kepraktisan Modul
Peneliti membuat angket respon guru dan peserta didik yang berisikan pertanyaan, Selanjutnya guru dan peserta didik mengisi angket dengan memberikan tanda centang terhadap kategori yang telah disediakan oleh peneliti yang berlandaskan pada skala likert yang terdiri dari 5 skor penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.4
Penskoran Angket Kepraktisan Modul
Keterangan Skor
Sangat Baik (SB) 5
Baik (B) 4
Cukup Baik (CB) 3
51Prof. Dr Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development.
(Bandung : Alfabeta Bandung, 2017), hal 165-166
52Prof. Dr Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development.
(Bandung : Alfabeta Bandung, 2017), hal 165-166
Kurang Baik (KB) 2 Sangat Kurang Baik (SKB) 1
Hasil angket respon guru dan peserta didik yang sudah tertera akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut :
P = x 100%
Keterangan
P : Angka persentase data angket F : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah skor maksimum53
Kemudian, hasil persentase tersebut dapat dikelompokkan dalam kriteria interpresentase skor menurut skala likert sehingga akan diperoleh kesimpulan tentang respon guru dan peserta didik. Kriteria interpresentase skor menurut skala likert adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Kepraktisan
Respon Penilaian Kriteria Interpretasi 81 ≤ P < 100% Sangat Praktis 61 ≤ P < 81% Praktis 41 ≤ P < 61% Cukup Praktis 21 ≤ P < 41% Tidak Praktis 0 ≤ P < 21% Sangat Tidak Praktis
Bahan ajar berbentuk modul dinyatakan praktis secara teoritis apabila persentase kepraktisan adalah ≥ 51 %54
53Prof. Dr Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development.
(Bandung : Alfabeta Bandung, 2017), hal 165-166
54Prof. Dr Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development.
(Bandung : Alfabeta Bandung, 2017), hal 165-166
45 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil utama dari penelitian pengembangan ini adalah Modul Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains Materi Pemanasan Global Untuk Melatih Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP. Hasil dari setiap tahapan prosedur pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Modul IPA Berbasis Etnosains Materi Pemanasan Global
a. Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa
Kegiatan pada pengembangan modul diawali dengan menganalisi kebutuhan terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains materi pemanasan global. Analisis kebutuhan dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran IPA, serta penyebabnya, pelaksanaan pembelajaran serta kendala yang terjadi, penggunaan bahan ajar, dan kekurangannya.55
Analisis kebutuhan tersebut dilakukan dengan melibatkan beberapa siswa kelas VII dan guru IPA di MTS Tarbiyah Islamiyah Kerkap dengan menggunakan angket. Angket analisis kebutuhan siswa dilakukan untuk mendapatkan data tentang kebutuhan belajar siswa dan karakterististik dari modul pembelajaran IPA berbasis etnosains
55Yudhi, P. 2017. Analisis Kebutuhan Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Realistics Mathematics Educatio (Rme) Pada Materi Fpb Dan Kpk Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Jurnal Menara Ilmu, 9 (74), hal 144-149
materi pemanasan global yang dibutuhkan sebagai sumber belajar alternatif.
Hasil analisis kebutuhan berdasarkan angket yang diberikan kepada Guru mata pelajaran IPA yaitu Bapak Ardi, S.Pd, dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Hasil Analisis Kebutuhan Guru No Aspek Yang Ingin
Diketahui
Hasil Analisis Kebutuhan Guru
1. Penggunaan sumber belajar materi pemanasan global
Responden memiliki buku pendukung lain yang digunakan sebagai buku pegangan untuk mengajarkan materi pemanasan global. Namun, responden guru menyatakan tidak memiliki buku teks atau pegangan lain yang bermuatan literasi sains siswa. Selain itu responden guru menyatakan bahwa buku pegangan yang dimiliki banyak kekurangan, yaitu format desain yang kurang menarik, penyajian materi yang monoton dan terlalu instan sehingga membuat siswa merasa bosan belajar. Responden guru juga menyatakan tidak menggunakan alternatif modul untuk mengatasi persoalan tersebut.
2. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada materi pemanasan global
Responden guru menyatakan belum pernah dalam mengajarkan materi pemanasan global dengan melibatkan budaya (etnosains), melainkan hanya menggunakan metode ceramah saja dengan bantuan LKS siswa.
3. Keterbatasan dan kesulitan yang dirasakan oleh guru dalam pembelajaran materi pemanasan global
Materi pemanasan global didalamnya banyak mengandung konsep akan pemahaman siswa dan pratikum, namun jarang ditemukan buku/modul yang dapat menjelaskan mengenai ilustrasi konsep yang baik.
4. Kebutuhan akan modul
pembelajaran IPA
Guru membutuhkan modul yang menarik agar siswa merasa tertarik dan senang dalam mempelajari materi pemanasan global. Modul tersebut berisi nilai-nilai etnosains yang dapat membantu siswa lebih mudah memahami konsep IPA dan membantu siswa untuk melatih kemampuan literasi sains.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan terhadap guru, dapat diketahui bahwa guru mengalami kendala dalam mengajarkan materi pemanasan global kepada siswa, sehingga siswa tidak memiliki antusias mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Hal ini adalah salah satunya disebabkan oleh keterbatasan buku pegangan yang dimiliki oleh guru dan siswa.
Hasil analisis kebutuhan siswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa No Aspek Yang Ingin
Diketahui
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa
1. Ketersedian bahan dan sumber belajar
Untuk ketersediaan buku paket yang diberikan oleh sekolah responden siswa
materi pemanasan global
menyatakan tidak semua dari mereka memilikinya. Sebagian dari responden siswa menggunakan internet untuk mencari hal yang ditemukan dibuku.
Sebagian dari responden siswa juga mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pemanasan global dari buku, dikarenakan penyajian buku masih bersifat verbal (berupa narasi panjang).
Selain itu semua responden siswa menyatakan hanya diberikan sebagian LKS dan tidak diberikan modul oleh guru untuk mempelajari materi pemanasan global.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Sebagian besar responden siswa menyatakan bahwa guru IPA hanya menggunakan buku paket saat mengajar materi pemanasan global. Sedangkan sebagian responden siswa lainnya menyatakan guru IPA mereka menggunakan LKS dan buku pegangan lain untuk mengajarkan materi pemanasan global.
3. Keterbatasan dan kesulitan yang dirasakan oleh siswa
Sebagian besar responden siswa menyatakan tidak antusias pada saat mengikuti pembelajaran IPA. Hal ini karena cara mengajar guru yang terlalu cepat dan kurang menarik, sehingga responden siswa merasakan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
4. Kebutuhan adanya modul
Semua responden siswa menyatakan bahwa 100% mereka membutuhkan
pembelajaran IPA bahan ajar yang alternatif dan menarik berupa modul yang terdapat nilai-nilai etnosains untuk menambah wawasan mereka yang mampu menjelaskan materi dan memuat aktivitas agar siswa dapat memahami materi pemanasan global.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan mempelajari materi pemanasan global karena cara mengajar gurunya. Sebagian besar siswa menyatakan sulit dalam, menghapal dan mempelajari materi dengan buku paket yang tebal, karena tidak adanya bahan ajar seperti modul.
Hal ini menyebabkan siswa tidak antusias saat belajar. Selain itu penyebab lainnya adalah penyajian buku teks yang monoton, dan verbal sehingga mereka kesulitan mempelajarinya. Agar minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat, peneliti akan mengembangkan media pelajaran berupa bahan ajar modul materi pemanasan global berbasis etnosains untuk melatih kemampuan literasi sains siswa kelas VII SMP/MTs.
b. Perencanaan Desain Produk Awal
Setelah melakukan analisis kebutuhan dan mengetahui permasalahan yang ada dilapangan, maka langkah selanjutnya adalah merencanaka produk awal yaitu modul yang dapat menjawab setiap permasalahan tersebut. Tahapan dalam mengembangkan produk awal ini yaitu penyusunan garis besar isi modul (GBIM) materi pemanasan global untuk kelas VII SMP/MTs.
Modul yang dikembangkan ini memiliki tujuan menjelaskan materi tentang pemanasan global dengan mengaitkan nilai-nilai etnosains didalamnya. Kompetensi inti yang digunakan yaitu 4 kompetensi yang dikembangkan menekankan kepada aspek kognitif, spriritual, sikap sosial, dan keterampilan yang dimiliki siswa.
Penulisan modul materi pemanasan global berbasis etnosains ini terbagi menjadi 4 tahapan yang berurutan. Tahapan pertama yaitu pengumpulan bahan, tahap kedua yaitu pembuatan desain bagian awal, tahap ketiga yaitu pembuatan bagian isi/inti modul, dan tahap keempat yaitu pembuatan bagian akhir modul.
1) Tahap Pertama (Pengumpulan Bahan)
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan modul disusun berdasarkan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan strategi penilaian. Bahan-bahan pada sub pokok bahasan modul dikumpulkan dari berbagai sumber seperti mulai dari buku IPA SMP, jurnal nasional, jurnal internasional, dan internet. Bahan tersebut diantaranya berupa materi, gambar, ilustrasi, info sains nilai-nilai etnosains yang berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari.
2) Tahap Kedua (Pembuatan Desain Awal)
Bagian awal atau pendahuluan terdiri atas identitas modul.
Identitas modul terdapat pada bagian depan halaman yang memuat informasi mengenai judul modul, jenjang kelas, dan waktu pelaksanaan. Bagian depan modul dilengkapi dengan kata
pengantar, daftar isi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk penggunaan modul, dan peta konsep.
Desain awal modul yang telah dikembangkan terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
a) Halaman Sampul
Halaman sampul terdiri atas komponen sebagai berikut:
(1) Judul modul yaitu modul pemanasan global berbasis etnosains; (2) Ilustrasi gambar yaitu mengenai efek rumah kaca, polusi asap kendaraan, industri nuklir, dan sampah; (3) Sasaran/pengguna modul yaitu siswa SMP/MTs kelas VII; (4) Logo/lambang IAIN; (5) Nama pembuat modul; (6) Tulisan lambang seperti pendidikan IPA, fakultas, dan tahun modul disusun.
Gambar 4.1 Layout Depan dan Belakang Halaman Sampul Nama Penulis
Judul Modul
Pengguna Modul Ilustrasi Gambar
Logo Lembaga dan
Tahun Pembuatan
Biodata Penulis
Teks
Past Foto
Gambar 4.2 Desain Awal Depan dan Belakang Halaman Sampul
Layout pada halaman sampul dibuat dengan menggunakan program MS. Word. Program ini dipilih karena mempunyai kemampuan dalam mengolah teks, tabel, dan gambar yang dibutuhkan saat pembuatan modul.
b) Lembar Identitas Modul
Lembar identitas modul berisi tentang penulis dan semua pihak yang berperan dalam pengembangan modul.
Lembar identitas modul berisi: (1) Judul modul yaitu modul pemanasan global berbasis etnosains; (2) Sasaran/pengguna modul yaitu siswa SMP/MTs kelas VII; (3) Penyusun; (4) Konsultasi ahli yaitu ahli materi, media, dan bahasa; (5) Nama Instansi
Judul Modul
Pengguna Modul Penyusun Konsultasi Ahli
Nama Instansi
Gambar 4.3 Layout Halaman Francis c) Kata Pengantar
Memuat informasi tentang peran modul pemanasan global berbasis etnosains untuk melatih kemampuan literasi sains siswa serta penjelasan singkat tentang ruang lingkup isi modul.
d) Daftar Isi
Memuat bagian-bagian atau komponen yang dilengkapi dengan nomor halaman.
e) Petunjuk Penggunaan Modul
Memuat panduan tata cara mengguakan modul bagi siswa dan guru, yaitu berupa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul secara benar.
f) Spesifikasi Modul Berbasis Etnosains
Memuat kelebihan yang dimiliki oleh modul yang dikembangkan dibandingkan dengan bahan ajar lain.
g) KI, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Memuat kompetensi, indikator, dan tujuan yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang dipelajari dari aspek kognitif (pengetahuan), sikap, dan keterampilan.
h) Materi
Memuat tentang materi yang sedang dijelaskan.
i) Nilai-nilai Etnosains
Memuat berita sains atau nilai etnosains yang berkaitan dengan materi pemanasan global yang sedang dipelajari, sehingga dapat menambah pengetahuan siswa.
j) Rangkuman
Memuat hasil ringkasan/merangkum materi yang sedang dipelajari secara singkat.
k) Soal Evaluasi
Berisi tes tertulis yanng digunakan sebagai acuan penilaian bagi siswa dan guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan pemahaman hasil belajar yang telah dicapai terhadap materi yang telah dipelajari.
l) Glosarium
Memuat daftar istilah penting yang ada dalam modul dengan dilengkapi definisi dari istilah penting tersebut.
m) Daftar Pustaka
Memuat daftar sumber referensi yang digunakan yang dijadikan rujukan dalam penyusunan modul.
3) Tahap Ketiga (Pembuatan isi/inti modul)
Bagian isi/inti modul yaitu memuat kegiatan pembelajaran mengenai materi pemanasan global, uraian dilanjutkan dengan mengasah pemahaman siswa dengan memasukan nilai-nilai etnosains, lembar kegiatan belajar siswa untuk menunjang proses pembelajaran sains siswa, evaluasi mandiri, dan rangkuman.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.4 Layout Halaman Isi/Inti Modul (a) Nilai-nilai Etnosains; (b) Lembar Kegiatan Siswa; (c)
Evaluasi Mandiri; (d) Rangkuman 4) Tahap Keempat (Pembuatan Bagian Akhir Modul)
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan modul pembelajaran IPA materi pemanasan global berbasis etnosains. Bagian akhir/penutup modul ini meliputi, soal evaluasi, penilaian, glosarium dan daftar pustaka. Tahap ini menjadi salah satu tahap penting pembuatan modul karena di tahap ini dilakukan keindahan dan kemenarikan terhadap modul. Penambahan pelengkap, pewarna, dan pemberian efek menjadi fokus utama dalam tahap ini. Hasil ditahap ini akan dijadikan sebagai draf 1
modul pembelajaran IPA berbasis etnosains materi pemanasan global yang selanjutnya akan siap dilakukan validasi untuk mengetahui kelayakan kualitas awal modul berbasis etnosains yang dikembangkan.
Gambar 4.5 Hasil Cover Produk Awal
2. Hasil Validasi Modul Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains
Bahan ajar berupa modul pembelajaran IPA materi pemanasan global berbasis etnosains untuk kelas VII yang telah disusun dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing 1 Andang Sunarto, Ph.D dan dosen pembimbing 2 Ahmad Walid, M.Pd tahap selanjutnya adalah melakukan uji validasi.
Tahap validasi/penilaian kelayakan produk awal (draf 1) modul pembelajaran IPA materi pemanasan global berbasis etnosains dilakukan oleh 3 orang ahli yaitu Erik Perdana Putra, M.Pd selaku ahli materi, Wiji Aziiz Hari Mukti, M.Pd.Si selaku ahli media dan Dr. Kasmantoni, M.Si selaku ahli bahasa.
Penilaian validator terhadap pengembangan modul pemanasan global berbasis etnosains yang telah disusun untuk memberikan penilaian kelayakan modul yang meliputi kelayakan materi/isi, kelayakan media dan
kelayakan bahasa. Selain memberikan penilaian, validator juga memberikan kritik dan saran terhadap produk pengembangan dibagian akhir angket.
a. Penilaian Ahli Materi
Validasi ahli materi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 April 2021 oleh ahli materi Erik Perdana Putra, M.Pd. Adapun komponen yang dinilai oleh ahli materi yaitu materi, kemuktahiran, merangsang keingintahuan melalui pendekatan etnosains, mengembangkan kecakapan hidup, mengembangkan wawasan kebhinekaan, dan mengandung wawasan kontekstual.
Hasil penilaian oleh ahli materi terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi
No Komponen Skor
1. Materi 14
2. Kemuktahiran 12
3. Merangsang keingintahuan melalui pendekatan etnosains
7
4. Mengembangkan kecakapan hidup 10
5. Mengembangkan wawasan kebhinekaan 7
6. Mengandung wawasan kontekstual 4
Jumlah Skor yang diperoleh 54
Jumlah Skor Maksimal 75
Persentase 72%
Kriteria Layak
Keterangan : Erik Perdana Putra, M.Pd
Berdasarkan hasil penilaian dari validator ahli materi jumlah skor keseluruhan yang diperoleh 54 dengan skor maksimal 75 dengan persentase 72%. Maka, penilaian modul pemanasan global berbasis etnosains yang dikembangkan dinyatakan sudah layak untuk digunakan dan diuji cobakan kepada siswa dalam proses pembelajaran dengan beberapa saran dan masukan yang harus diperhatikan secara rinci.
Masukan kritik dan saran oleh ahli materi terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Saran Perbaikan Dari Ahli Materi Dan Hasil Perbaikannya Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Peta konsep perbaiki sesuai
konsep materi dalam KD dan indikator
Peta konsep telah diperbaiki dan telah disesuaikan dengan konsep materi pada KD dan indikator Rapikan gambar dan sertakan
sumber serta sesuaikan dengan uraian materinya
Gambar telah dirapikan sesuai yang disarankan ahli
Tambahkan kunci jawaban pada modul
Kunci jawaban pada modul telah ditambah sesuai yang disarankan oleh ahli
Nilai-nilai etnosains diperjelas Nilai etnosains pada modul telah diperjelas dan diberi contoh
Tambahkan referensi untuk memperbanyak isi materi yang diangkat
Rerefensi telah ditambahkan
b. Penilaian Ahli Media
Setelah melakukan validasi materi kemudian dilakukannya validasi kedua yaitu validasi media/desain. Validasi ahli media dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 April 2021 oleh ahli media Wiji Aziiz Hari Mukti, M.Pd. Si. Adapun komponen yang dinilai oleh ahli media yaitu tampilan tulisan, tampilan gambar, fungsi modul, dann manfaat modul.
Hasil penilaian oleh ahli media terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Penilaian Oleh Ahli Media
No Komponen Skor
1. Tampilan tulisan 20
2. Tampilan gambar 17
3. Fungsi modul 20
4. Manfaat modul 20
Jumlah Skor yang diperoleh 77
Jumlah Skor Maksimal 80
Persentase 96,25%
Kriteria Sangat Layak
Keterangan : Wiji Aziiz Hari Mukti, M.Pd. Si
Berdasarkan hasil penilaian dari validator ahli media jumlah skor keseluruhan yang diperoleh 77 dengan skor maksimal 80 dengan persentase 96,25%. Maka, penilaian modul pemanasan global berbasis etnosains yang dikembangkan dinyatakan sudah layak untuk digunakan dan diuji cobakan kepada siswa dalam proses pembelajaran dengan keterangan kriteria sangat layak/sangat baik. Dengan demikian
validator memberikan penilaian sudah layak/sangat baik dengan memberikan beberapa masukan kritik saran.
Masukan kritik dan saran oleh ahli media terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Saran Perbaikan Dari Ahli Media Dan Hasil Perbaikannya Saran Perbaikan Hasil Perbaikan Kualitas cetak halaman sampul
diperbaiki
Kualitas cetak telah diperbaiki
Gambar dan keterangan dibuat dengan rata tengah (center)
Gambar dan keterangan telah diperbaiki dan dibuat rata tengah Ukuran gambar diperbesar dan
disesuaikan dengan tulisan
Sudah diperbaiki ukuran gambar diperbesar sesuai dengan tulisan Tambahkan sumber di setiap
gambar/ilustrasi pada modul
Sumber disetiap gambar modul telah ditambahkan
c. Penilaian Ahli Bahasa
Setelah melakukan validasi ahli materi dan ahli media selanjutnya melakukan validasi yang terakhir yaitu validasi ahli bahasa. Validasi ahli bahasa ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 oleh ahli bahasa Dr. Kasmantoni, M.Si. Adapun komponen yang dinilai oleh ahli bahasa yaitu sesuai dengan perkembangan siswa, komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia, penggunaan istilah dan simbol/lambang.
Hasil penilaian oleh ahli bahasa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil Penilaian Oleh Ahli Bahasa
No Komponen Skor
1. Sesuai dengan perkembangan siswa 10
2. Komunikatif 9
3. Dialogis dan interaktif 10
4. Lugas 9
5. Koherensi dan keruntutan alur pikir 9 6. Kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia 9 7. Penggunaan istilah dan simbol/lambang 14
Jumlah Skor yang diperoleh 70
Jumlah Skor Maksimal 75
Persentase 93%
Kriteria Sangat Layak
Keterangan : Dr. Kasmantoni, M.Si.
Berdasarkan hasil penilaian dari validator ahli bahasa jumlah skor keseluruhan yang diperoleh 70 dengan skor maksimal 75 dengan persentase 93%. Maka, penilaian modul pemanasan global berbasis etnosains yang dikembangkan dinyatakan sudah layak untuk digunakan dan diuji cobakan kepada siswa dalam proses pembelajaran dengan keterangan kriteria sangat layak/sangat baik. Dengan demikian validator memberikan penilaian sudah layak/sangat baik dengan memberikan beberapa masukan kritik saran.
Masukan kritik dan saran oleh ahli media terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Saran Perbaikan Dari Ahli Bahasa Dan Hasil Perbaikannya Saran Perbaikan Hasil Perbaikan
Sesuaikan ilustrasi, gambar dengan logika
Ilustrasi gambar telah diperbaiki sesuai saran
Perhatikan tata tulis kata awalan dan imbuhan dan tata tulis kata istilah/asing
Tata tulis kata awalan dan imbuhan telah diperbaiki sesuai dengan aturan ejaan bahasa indonesia (EBI), tata tulis kata istilah/asing telah sesuai denga ejaan yang disempurnakan (EYD) Konsisten dalam penggunaan
tanda titik sesudah kalimat
Penggunaan tanda titik telah diperbaiki
Hasil penilaian/validasi modul pembelajaran IPA berbasis etnosains materi pemanasan global oleh para ahli disajikan dalam diagram berikut ini:
Gambar 4.6 Persentase Validasi Ahli Terhadap Modul
3. Hasil Kepraktisan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains Tahap uji kepraktisan dilakukan pada tanggal 29 April-1 Mei 2021 untuk melihat respon guru dan siswa terhadap modul didalam proses pembelajaran.
Dalam uji kepraktisan diawali dengan memperkenalkan modul pembelajaran IPA materi pemanasan global berbasis etnosains kepada 15 orang siswa. Peneliti menjelaskan gambaran umum mengenai modul pembelajaran IPA berbasis etnosains yang akan siswa gunakan, seperti apa saja yang ada di dalamnya dan bagaimana cara menggunakannya.
Kegiatan selanjutnya peneliti memberi waktu 15 menit dengan mempersilakan setiap siswa untuk membaca dan mempelajari modul yang telah dibagikan sebelumnya. Setelah siswa membaca modul, siswa diberikan angket respon terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains materi pemanasan global. Adapun data yang diperoleh dari hasil uji respon siswa dapat dilihat dalam 4.9
Tabel 4.9
Hasil Penilaian Respon Siswa Terhadap Modul No Nama Siswa Total Skor yang
Diperoleh
Persentase Kepraktisan (%)
1. Siswa I 65 76,47%
2. Siswa II 78 91,76%
3. Siswa III 79 92,94%
4. Siswa IV 76 89,41%
5. Siswa V 71 83,52%
6. Siswa VI 82 96,47%
7. Siswa VII 84 98,82%
8. Siswa VIII 73 85,88%
9. Siswa IX 72 84,70%
10. Siswa X 78 91,76%
11. Siswa XI 63 74,11%
12. Siswa XII 79 92,94%
13. Siswa XIII 63 74,11%
14. Siswa XIV 75 88,23%
15. Siswa XV 84 98,82%
Jumlah Total Skor 1.122
Rata-rata 74,8
Persentase
Kriteria Sangat Praktis
Berdasarkan perhitungan angket respon siswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis etnosains materi pemanasan global jumlah total skor keseluruhan yang diperoleh dari 15 orang siswa adalah 1.122 dengan rata-rata 74,8 dengan persentase keseluruhan sebesar 88%.
Dengan demikian penilaian siswa terhadap kepraktisan modul pembelajaran IPA berbasis etnosains materi pemanasan global yang dikembangkan menunjukkan respon yang sangat praktis.
Setelah mengetahui respon siswa terhadap kepraktisan modul berbasis etnosains yang dikembangkan, selanjutnya memberikan angket respon guru kepada 1 orang guru IPA yang mengajar di jenjang kelas VII di MTs Tarbiyah Islamiyah Kerkap Bengkulu Utara. Adapun Adapun data yang diperoleh dari hasil uji respon guru dapat dilihat pada tabel 4.10