• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 65-68)

BAB III. METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Si² = 638 _ 16565 = 22 - 19,69 = 2,31 29 29²

Jika dimasukkan dalam rumus Alfa Cronbach diperoleh : ri = _29_.{1- 2,31}

29-1 23,83

= _29_.{1-0,0969} = 1,036 . 0,9031 = 0,94 28

Dengan melihat tabel “r” product moment ternyata dengan

“df” sebesar 27 pada taraf signifikan 5% nilainya sebesar 0,381 dan untuk itu pada taraf signifikan 1% maka nilainya sebesar 0,87.

Dengan demikian hasil dari ri yaitu 0,94 yang lebih besar dari koefisien “r” tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%, maka dapat dinyatakan bahwa soal angket ujicoba kompetensi pedagogik guru memiliki reliabilitas yang tinggi.

2) Jika nilai signifikan (Sig) < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal.

b. Uji homogenitas data

Sedangkan uji homogenitas merupakan uji untuk mengetahui apakah variasi beberapa data dari populasi memiliki varians yang sama atau tidak, dengan ketentuan yaitu:

1) Jika nilai signifikan (Sig) > 0,05 maka dikatakan bahwa data homogen.

2) Jika nilai signifikan (Sig) < 0,05 maka dikatakan bahwa data tidak homogen

c. Uji hipotesis data (uji t)

Uji t berpasangan (paired t-test) merupakan salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) mendapat dua buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Profil MIN 02 Lebong

MIN 02 Lebong terletak di Jalan Raya Desa Ketenong I Kec.

Pinang Belapis, Kab. Lebong. Nomor Statistik: 111217010003. MIN 02 Lebong berdiri di atas tanah seluas 3.423 m2, dengan luas bangunan 551,99 m2. Status tanah sekolah ini adalah milik sendiri, sedangkan status bangunan sekolah ini adalah milik pemerintah. MIN 02 Lebong saat ini memiliki akreditasi madrasah yaitu A.51

2. Visi dan Misi MIN 02 Lebong a. Visi Madrasah

“Berprestasi dalam Bidang Akademik dan Non Akademik Berdasarkan Imtaq dan Berbudi Luhur”.

b. Misi Madrasah

1) Menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efisien, dan menyenangkan.

2) Menerapkan pola standar ketuntasan belajar dan prestasi belajar.

3) Mengoptimalkan kegiatan olahraga dan seni budaya.

4) Mengoptimalkan kegiatan keagamaan.

51 Arsip MIN 02 Lebong tahun 2021.

55

5) Mengembangkan sikap sopan, disiplin dan bertanggung jawab.

52

3. Keadaan Siswa MIN 02 Lebong

Keadaan siswa di MIN 02 Lebong tahun ajaran 2020-2021 terdiri dari 6 (enam) rombongan belajar, dengan jumlah siswa seluruhnya adalah 116 orang siswa. (Data Terlampir)

4. Keadaan Guru MIN 02 Lebong

MIN 02 Lebong dipimpin oleh Kepala Sekolah bernama Ibu Yunsi Reva Agustina, M.Pd. Sedangkan keadaan guru di MIN 02 Lebong tahun ajaran 2020-2021 secara keseluruhan berjumlah 28 orang guru.

(Data Terlampir)

5. Keadaan Sarana-Prasarana MIN 02 Lebong

Keadaan sarana-prasarana di MIN 02 Lebong tahun ajaran 2020- 2021 terdiri dari ruang kepala sekolah, tata usaha dan guru, ruang belajar, perpustakaan, ruang UKS dan lapangan, dengan kondisi terawat dengan baik. (Data Terlampir)

B. Deskripsi Data Variabel Kompetensi Profesional Guru 1. Data Hasil Angket Kompetensi Profesional Guru

a. Nilai angket kompetensi profesional guru

Berikut ini adalah hasil perhitungan tabulasi frekuensi nilai angket kompetensi profesional guru yang diberikan kepada 24 siswa

52 Arsip MIN 02 Lebong tahun 2021.

Kelas IV-VI MIN 02 Lebong, guna mencari mean (nilai rata-rata).

Hasil tabulasi dengan perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 4.1

Perhitungan Skor Angket Kompetensi Profesional Guru

No Nilai Frekuensi

X Fx

1 60 3 180

2 64 - -

3 68 4 272

4 72 4 288

5 76 2 152

6 80 7 560

7 84 1 84

8 92 2 184

9 100 1 100

Jumlah 24 1810

Keterangan :

Mean : X = Fx = 1810 = 75,42 n 24

b. Uji hipotesis nilai angket kompetensi profesional guru

Berikut ini adalah perhitungan uji hipotesis nilai skor angket kompetensi profesional guru yang diberikan kepada 24 siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong. Angket ini terdiri dari 22 item soal yang sudah melewati uji validitas dan uji reabilitas soal angket. Hasil perhitungan uji hipotesis nilai skor angket, yaitu:

Tabel 4.2

Uji Hipotesis Skor Angket Kompetensi Profesional Guru

No Nama Nilai X X2 x x2

1 A1 72 72 5184 -3,44 11,8336

2 A2 80 80 6400 4,56 20,7936

3 A3 80 80 6400 4,56 20,7936

4 A4 68 68 4624 -7,44 55,3536

5 A5 76 76 5776 0,56 0,3136

6 A6 92 92 8464 16,56 274,2336

7 A7 72 72 5184 -3,44 11,8336

8 A8 80 80 6400 4,56 20,7936

9 A9 60 60 3600 -15,44 238,3936

10 A10 60 60 3600 -15,44 238,3936

11 A11 92 92 8464 16,56 274,2336

12 A12 68 68 4624 -7,44 55,3536

13 A13 80 80 6400 4,56 20,7936

14 A14 68 68 4624 -7,44 55,3536

15 A15 100 100 10000 24,56 603,1936

16 A16 80 80 6400 4,56 20,7936

17 A17 84 84 7056 8,56 73,2736

18 A18 72 72 5184 -3,44 11,8336

19 A19 68 68 4624 -7,44 55,3536

20 A20 80 80 6400 4,56 20,7936

21 A21 60 60 3600 -15,44 238,3936

22 A22 72 72 5184 -3,44 11,8336

23 A23 80 80 6400 4,56 20,7936

24 A24 76 76 5776 0,56 0,3136

Jumlah 1810 1810 140368 0,24 2355,04

Hasil perhitungan pada tabel di atas, selanjutnya dimasukan ke dalam tabulasi frekuensi, dengan mean (rata-rata) 75,42 sebagai berikut:

SD = √ = √ = 9,91

Langkah selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

Atas/Tinggi M + 1.SD = 75,42 + 9,91 = 85,33

Tengah/Sedang M – 1.SD = 75,42 - 9,91 = 65,51

Bawah/Rendah

Setelah semua perhitungan selesai, berikut ini data frekuensi skor angket kompetensi profesional guru, yaitu:

Tabel 4.3

Frekuensi Nilai Skor Angket Kompetensi Profesional Guru No Nilai Katagori Frekuensi Persentase

1 85,34 - ke atas Atas/Tinggi 3 12,50 % 2 65,51 - 85,33 Tengah/Sedang 18 75,00 % 3 65,50 - ke bawah Bawah/Rendah 3 12,50 %

Jumlah 24 100%

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi nilai angket kompetensi profesional guru, terdapat 3 siswa di kelompok atas/tinggi (12,50%), 18 siswa di kelompok tengah/sedang (75%), dan 3 siswa di kelompok bawah/rendah (12,50%).

2. Data Hasil Belajar Matematika a. Nilai hasil belajar matematika

Berikut ini adalah hasil perhitungan tabulasi frekuensi nilai UTS (Ulangan Tengah Semester) siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong pada mata pelajaran matematika pada semester genap tahun ajaran 2020-2021, yang didapatkan dari guru matematika Kelas IV-

VI, guna mencari mean (nilai rata-rata). Hasil tabulasi dengan perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 4.4

Perhitungan Mean Nilai Matematika Siswa

No Nilai Frekuensi

X Fx

1 60 3 180

2 64 4 256

3 68 2 136

4 72 6 432

5 76 4 304

6 80 2 160

7 82 1 82

8 84 2 168

Jumlah 24 1718

Keterangan :

Mean : X = Fx = 1718 = 71,58 n 24

b. Uji hipotesis hasil belajar matematika

Setelah nilai angket kompetensi profesional guru dan nilai matematika siswa diperoleh, maka selanjutnya dilakukan perhitungan uji hipotesis nilai matematika tersebut. Sebelumnya penulis sudah mencari nilai mean (nilai rata-rata) nilai matematika siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong, selanjutnya akan dicari nilai standar deviasinya (SD).

Berikut ini adalah perhitungan uji hipotesis hasil belajar matematika berupa nilai UTS (Ulangan Tengah Semester) siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong pada mata pelajaran matematika pada

semester genap tahun ajaran 2020-2021, yang didapatkan dari guru matematika Kelas IV-VI, sebagai berikut:

Tabel 4.5

Nilai Matematika Siswa

No Nama Nilai X X2 x x2

1 A1 68 68 4624 -4,48 20,0704

2 A2 72 72 5184 -0,48 0,2304

3 A3 76 76 5776 3,52 12,3904

4 A4 60 60 3600 -12,48 155,7504

5 A5 84 84 7056 11,52 132,7104

6 A6 72 72 5184 -0,48 0,2304

7 A7 64 64 4096 -8,48 71,9104

8 A8 76 76 5776 3,52 12,3904

9 A9 64 64 4096 -8,48 71,9104

10 A10 60 60 3600 -12,48 155,7504

11 A11 72 72 5184 -0,48 0,2304

12 A12 64 64 4096 -8,48 71,9104

13 A13 72 72 5184 -0,48 0,2304

14 A14 60 60 3600 -12,48 155,7504

15 A15 80 80 6400 7,52 56,5504

16 A16 68 68 4624 -4,48 20,0704

17 A17 82 82 6724 9,52 90,6304

18 A18 64 64 4096 -8,48 71,9104

19 A19 80 80 6400 7,52 56,5504

20 A20 84 84 7056 11,52 132,7104

21 A21 72 72 5184 -0,48 0,2304

22 A22 72 72 5184 -0,48 0,2304

23 A23 76 76 5776 3,52 12,3904

24 A24 76 76 5776 3,52 12,3904

Jumlah 1718 1718 124276 0,08 1315,13

Hasil perhitungan pada tabel di atas, selanjutnya dimasukan ke dalam tabulasi frekuensi, dengan mean (rata-rata) 71,58.

Perhitungannya sebagai berikut:

SD = √ = √ = 7,40

Langkah selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

Atas/Tinggi M + 1.SD = 71,58 + 7,40 = 78,98

Tengah/Sedang M – 1.SD = 71,58 - 7,40 = 64,18

Bawah/Rendah

Setelah semua perhitungan selesai, berikut ini data frekuensi nilai matematika siswa Kelas IV-VI, yaitu:

Tabel 4.6

Frekuensi Nilai Matematika Siswa

No Nilai Katagori Frekuensi Persentase

1 78,99 - ke atas Atas/tinggi 5 20,83 % 2 64,18 - 78,98 Tengah/sedang 12 50,00 % 3 64,17 - ke bawah Bawah/rendah 7 29,17 %

Jumlah 24 100%

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai matematika siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong, terdapat 5 siswa di kelompok atas/tinggi (20,83%), 12 siswa di kelompok tengah/sedang (50%), dan 7 siswa di kelompok bawah/rendah (29,17%).

C. Deskripsi Data Variabel Kompetensi Pedagogik Guru 1. Data Hasil Angket Kompetensi Pedagogik Guru

a. Nilai angket kompetensi pedagogik guru

Berikut ini adalah hasil perhitungan tabulasi frekuensi nilai angket kompetensi pedagogik guru yang diberikan kepada 24 siswa

Kelas IV-VI MIN 02 Lebong, guna mencari mean (nilai rata-rata).

Hasil tabulasi dengan perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 4.7

Perhitungan Skor Angket Kompetensi Pedagogik Guru

No Nilai Frekuensi

X Fx

1 52 1 52

2 60 6 360

3 64 7 448

4 68 1 68

5 72 4 288

6 76 4 304

7 80 1 80

Jumlah 24 1600

Keterangan :

Mean : X = Fx = 1600 = 66,67 n 24

b. Uji hipotesis nilai angket kompetensi pedagogik guru

Berikut ini adalah perhitungan uji hipotesis nilai skor angket kompetensi pedagogik guru yang diberikan kepada 24 siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong, yaitu:

Tabel 4.8

Skor Angket Kompetensi Pedagogik Guru

No Nama Nilai X X2 x x2

1 A1 60 60 3600 -7,58 57,4564

2 A2 64 64 4096 -3,58 12,8164

3 A3 72 72 5184 4,42 19,5364

4 A4 60 60 3600 -7,58 57,4564

5 A5 76 76 5776 8,42 70,8964

6 A6 64 64 4096 -3,58 12,8164

7 A7 64 64 4096 -3,58 12,8164

8 A8 72 72 5184 4,42 19,5364

9 A9 60 60 3600 -7,58 57,4564

10 A10 52 52 2704 -15,58 242,7364

11 A11 72 72 5184 4,42 19,5364

12 A12 60 60 3600 -7,58 57,4564

13 A13 64 64 4096 -3,58 12,8164

14 A14 60 60 3600 -7,58 57,4564

15 A15 76 76 5776 8,42 70,8964

16 A16 64 64 4096 -3,58 12,8164

17 A17 76 76 5776 8,42 70,8964

18 A18 64 64 4096 -3,58 12,8164

19 A19 76 76 5776 8,42 70,8964

20 A20 80 80 6400 12,42 154,2564

21 A21 64 64 4096 -3,58 12,8164

22 A22 60 60 3600 -7,58 57,4564

23 A23 68 68 4624 0,42 0,1764

24 A24 72 72 5184 4,42 19,5364

Jumlah 1600 1600 107840 0,18 1193,36

Hasil perhitungan pada tabel di atas, selanjutnya dimasukan ke dalam tabulasi frekuensi, dengan mean (rata-rata) 66,67. Perhitungannya sebagai berikut:

SD = √ = √ = 7,05

Langkah selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

Atas/Tinggi M + 1.SD = 66,67 + 7,05 = 73,72

Tengah/Sedang M – 1.SD = 66,67 - 7,05 = 59,62

Bawah/Rendah

Setelah semua perhitungan selesai, berikut ini data frekuensi skor angket kompetensi pedagogik guru, yaitu:

Tabel 4.9

Frekuensi Nilai Skor Angket Kompetensi Pedagogik Guru

No Nilai Angket Kategori Frekuensi Persentase

1 73,73 - ke atas Atas/Tinggi 5 20,83 %

2 59,62 - 73,72 Tengah/Sedang 12 50,00 % 3 59,61 - ke bawah Bawah/Rendah 7 29,17 %

Jumlah 24 100%

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai skor angket kompetensi pedagogik guru, terdapat 5 siswa di kelompok atas/tinggi (20,83%), 12 siswa di kelompok tengah/sedang (50%), dan 7 siswa di kelompok bawah/rendah (29,17%).

2. Data Hasil Belajar Matematika a. Nilai hasil belajar matematika

Berikut ini adalah hasil perhitungan tabulasi frekuensi nilai UTS (Ulangan Tengah Semester) siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong pada mata pelajaran matematika pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021, yang didapatkan dari guru matematika Kelas IV-VI, guna mencari mean (nilai rata-rata). Hasil tabulasi dengan perhitungannya:

Tabel 4.10

Perhitungan Mean Nilai Matematika Siswa

No Nilai Frekuensi

X Fx

1 40 2 80

2 48 1 48

3 52 5 260

4 56 2 112

5 60 1 60

6 64 4 256

7 68 3 204

8 72 3 216

9 76 1 76

10 80 2 160

Jumlah 24 1472

Keterangan :

Mean Pre test: X = Fx = 1472 = 61,33 n 24

b. Uji hipotesis hasil belajar matematika

Berikut ini adalah perhitungan uji hipotesis hasil belajar matematika berupa nilai UTS (Ulangan Tengah Semester) siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong pada mata pelajaran matematika pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021, yang didapatkan dari guru matematika Kelas V, sebagai berikut:

Tabel 4.11

Nilai Matematika Siswa

No Nama Nilai X X2 x x2

1 A1 48 48 2304 -13,24 175,2976

2 A2 56 56 3136 -5,24 27,4576

3 A3 60 60 3600 -1,24 1,5376

4 A4 52 52 2704 -9,24 85,3776

5 A5 68 68 4624 6,76 45,6976

6 A6 72 72 5184 10,76 115,7776

7 A7 64 64 4096 2,76 7,6176

8 A8 72 72 5184 10,76 115,7776

9 A9 52 52 2704 -9,24 85,3776

10 A10 40 40 1600 -21,24 451,1376

11 A11 80 80 6400 18,76 351,9376

12 A12 40 40 1600 -21,24 451,1376

13 A13 72 72 5184 10,76 115,7776

14 A14 52 52 2704 -9,24 85,3776

15 A15 80 80 6400 18,76 351,9376

16 A16 64 64 4096 2,76 7,6176

17 A17 76 76 5776 14,76 217,8576

18 A18 52 52 2704 -9,24 85,3776

19 A19 56 56 3136 -5,24 27,4576

20 A20 64 64 4096 2,76 7,6176

21 A21 52 52 2704 -9,24 85,3776

22 A22 64 64 4096 2,76 7,6176

23 A23 68 68 4624 6,76 45,6976

24 A24 68 68 4624 6,76 45,6976

Jumlah 1472 1472 93280 0,04 997,74

Hasil perhitungan pada tabel di atas, selanjutnya dimasukan ke dalam tabulasi frekuensi, dengan mean (rata-rata) 61,33.

Perhitungannya sebagai berikut:

SD = √ = √ = 6,44

Langkah selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:

Atas/Tinggi M + 1.SD = 61,33 + 6,44 = 67,77

Tengah/Sedang M – 1.SD = 61,33 – 11,18 = 54,89

Bawah/Rendah

Setelah semua perhitungan selesai, berikut ini data frekuensi nilai matematika siswa Kelas IV-VI, yaitu:

Tabel 4.12

Frekuensi Nilai Matematika Siswa

No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1 67,78 - ke atas Atas/Tinggi 9 37,50 % 2 54,89 - 67,77 Tengah/Sedang 7 29,20 % 3 54,88 - ke bawah Bawah/Rendah 8 33,30 %

Jumlah 24 100%

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi nilai siswa Kelas IV-VI MIN 02 Lebong, terdapat 9 siswa di kelompok atas/tinggi (37,50%), 7 siswa di kelompok tengah/sedang (29,20%), dan 8 siswa di kelompok bawah/rendah (33,30%).

D. Analisis Data Penelitian 1. Uji normalitas data

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data memiliki populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan SPSS Kolmogorov-Smirnov Test, dengan ketentuan yaitu:

a. Jika nilai signifikan (Sig) > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikan (Sig) < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 24

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.20791219 Most Extreme

Differences

Absolute .094

Positive .060

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .462

Asymp. Sig. (2-tailed) .983

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel output SPSS di atas, diketahui bahwa nilai signifikasi Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,983 > 0,05. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov smirnov di atas, dapat disimpulkan bahwa data dari populasi berdistribusi normal.

2. Uji homogenitas data

Uji homogenitas merupakan uji untuk mengetahui apakah variasi beberapa data dari populasi memiliki varians yang sama atau tidak, dengan ketentuan yaitu:

a. Jika nilai signifikan (Sig) > 0,05 maka dikatakan bahwa data homogen.

b. Jika nilai signifikan (Sig) < 0,05 maka dikatakan bahwa data tidak homogen

Tabel 4.14

Hasil Uji Homogenitas Data Test of Homogeneity of Variances Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.552 2 69 .579

Berdasarkan tabel output SPSS di atas, diketahui bahwa hasil uji homogenitas dengan menggunakan levene test dapat diketahui bahwa nilai probabilitas signifikan (sig) 0,579 > 0,05. Hal ini berarti bahwa seluruh variabel bersifat homogen atau sama.

3. Uji hipotesis data

Uji t berpasangan (paired t-test) merupakan salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) mendapat dua buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh dua macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Berikut ini hasil uji hipotesis data, sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Data

Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 2.675 .014

X1 2.720 .013

X2 .436 .047

a. Dependent Variable: Y

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Berdasarkan tabel di atas hasil uji t diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis pertama

Berdasarkan hasil regresi yang dilihat dari tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi (sig) adalah 0,013. Berarti nilai signifikansi

(sig) (0,013) < (α) 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

b. Pengujian hipotesis kedua

Berdasarkan hasil regresi yang dilihat dari tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi (sig) adalah 0,047. Berarti nilai signifikansi (sig) (0,047) < (α) 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan kompetensi pedagogik guru berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Guru adalah faktor penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Syaiful Sagala mengungkapkan secara singkat bahwa guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Sagala juga menambahkan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik, baik secara individu maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru harus dapat menjaga kepercayaan masyarakat yang diberikan kepadanya. 53

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa pengertian guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

53Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 21.

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.

Guru yang berkompeten akan lebih dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efektif dan dapat mengelola kelasnya dengan baik sehingga hasil belajar siswanya menjadi optimal. Salah satu peran guru dalam proses belajar mengajar adalah perang guru sebagai pengelola kelas. Guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khusus pengelolaan kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan media pembelajaran, menyediakan kondisi kelas yang kondusif untuk belajar, dan membantu siswa memperoleh hasil belajar yang baik. 54

54Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 9.

Menurut Marselus, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru untuk membimbing peserta didik menguasai pengetahuan atau keterampilan secara optimal, sehingga dapat memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standar Pendidikan Nasional. Pendapat lain dijelaskan oleh Hamzah B. Uno, bahwa kompetensi profesional adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki seorang guru agar dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.55 Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam menjalankan tugas profesi keguruannya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dijelaskan pada Penjelasan Pasal 10 Ayat 1, bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Sedangkan menurut Hoogvel, pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya anak kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. 56

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN

55Septi Rahayu, Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru SDN di Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga, Skripsi, (Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 29.

56Haris Yulianto, Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Ahmad Dahlan Sukadamai Tahun Pelajaran 2019/2020, Skripsi, (Lampung: IAIN Metro, 2020), h. 20.

02 Lebong dan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 02 Lebong.

Hasil dari penelitian ini yaitu hasil regresi pertama diketahui nilai signifikansi (sig) adalah 0,013 yang berarti nilai signifikansi (sig) (0,013) < (α) 0,05. Hal tersebut berarti terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 02 Lebong. Serta hasil regresi kedua diketahui nilai signifikansi (sig) adalah 0,047 yang berarti nilai signifikansi (sig) (0,047) < (α) 0,05. Hal tersebut berarti terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 02 Lebong.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 02 Lebong. Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian yaitu hasil regresi diketahui nilai signifikansi (sig) adalah 0,013 yang berarti nilai signifikansi (sig) (0,013) < (α) 0,05.

2. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 02 Lebong. Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian yaitu hasil regresi diketahui nilai signifikansi (sig) adalah 0,047 yang berarti nilai signifikansi (sig) (0,047) < (α) 0,05.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MIN 02 Lebong, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memberikan evaluasi yang berkesinambungan tentang kompetensi yang dimiliki guru terutama kompetensi profesional dan pedagogik guru, agar lembaga pendidikan

75

yang dipimpinnya sesuai dengan kebutuhan dan harapan orang tua siswa untuk kemajuan anak-anaknya.

2. Guru

a. Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensi pedagogik salah satunya wawasan atau landasan kependidikan. Memahami wawasan atau landasan kependidikan mutlak diperlukan oleh seorang guru karena dari situlah guru harus memahami tujuan pendidikan yang sedang dilaksanakannya, mengenal fungsi sekolah yang sebenarnya tidak hanya sebagai tempat belajar siswa, dan mengenal serta memahami siswa secara psikologis. Dengan kompetensi ini guru diharapkan mampu memahami peserta didik secara keseluruhan, mengajarkan nilai-nilai sosial, dan dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi peserta didiknya.

b. Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensi profesional salah satunya dengan mengikuti pelatihan atau seminar terkait penyusunan PTK dan pemanfaatkan perkembangan teknologi dan komunikasi sehingga dapat menambah wawasan keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, & Aswan Zain. 2014. Strategi Belajar-Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Leo, Sutanto. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, dan Desertasi. Jakarta:

Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mufarokah, Anissatul. 2009. Strategi Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Teras.

Mujib, Abdul, & Jusuf Mudzakkir. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Rahayu, Septi. 2014. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru SDN di Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Sukses Offset.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryani, Nunuk, & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar-Mengajar. Yogyakarta:

Ombak.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahanny. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Yulianto, Haris. 2020. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Ahmad Dahlan Sukadamai Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Lampung: IAIN Metro.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

LAMPIRAN

KISI-KISI ANGKET

Pengaruh Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 02 Lebong

Variabel Indikator Soal

Nomor

Jumlah Soal

Kompetensi Profesional

Guru

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

1, 2 2

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu.

3 1

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

4 1

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

5 1

5. Menyusun program pengajaran:

menetapkan tujuan pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran, memilih dan

mengembangkan strategi belajar

mengajar, memilih dan mengembangkan media pengajaran, dan memilih dan memanfaatkan sumber belajar.

6, 7, 8, 9

4

6. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan:

menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran, dan menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

10, 11, 12, 13

4

7. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

14 1

8. Melaksanakan program pengajaran dengan menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat, mengatur ruangan belajar, dan mengelola interaksi belajar mengajar.

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22

8

9. Memahami hubungan konsep mata pelajaran terkait

23 1

10 Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

24, 25 2

Kompetensi Pedagogik

Guru

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

1, 2, 3, 4, 5, 6

6 2. Pemahaman terhadap siswa 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13

7 3. Pengembangan kurikulum/silabus 14, 15 2 4. Perancangan pembelajaran 16, 17 2 5. Pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis

18, 19 2 6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran 20 1 7. Evaluasi hasil belajar 21, 22,

23

3 8. Pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

24, 25 2

Dalam dokumen SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 65-68)

Dokumen terkait