• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis yang sesuai dengan penelitian yang digunakan. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.61 Data yang telah terkumpul baik itu dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen akan diolah dan dianalisis untuk mengetahui adaya pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar siswa pada konsep pecahan.

1. Data Hasil Belajar Kognitif

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes essay dan pilihan ganda sebanyak10 soal untuk mengetahui hasil belajar siswa pada konsep bilangan pecahan yang telah diajarkan. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan rumus yang di bawah ini:

Nilai = x 100

61 Sugiyono, Metode Penelitian..., h. 206

2. Data hasil belajar afektif

Data hasil belajar afektif dihitung dengan rumus yang di bawah ini:

Nilai = x 100 Keterangan:

Skor maksimal: 60

Kriteria hasil observasi ranah afektif Tabel 3.7

Kriteria Ranah Afektif

Nilai Predikat Kategori

Skala 0-100

86-100 A SB

81-85 A-

76-80 B+ B

71-75 B

66-70 B-

61-65 C+ C

56-60 C

51-55 C-

46-50 D+ K

Keterangan:

SB = Sangat Baik B = Baik

C = Cukup K = Kurang62

3. Data Hasil Belajar Psikomotorik

Data hasil belajar psikomotorik dihitung dengan rumus yang di bawah ini:

62 Elis Ratna Wulan & Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h.

Nilai = x 100 Keterangan:

Skor maksimal: 60 4. Data Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru terdapat 8 pernyataan. Kemudian pengamat memberikan tanda checklist pada pilihan jawaban yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Ada dua jawaban yang diberikan yakni “Ya” atau “Tidak”. Dengan penskoran yaitu:

NA = x 100 Keterangan:

NA = Nilai akhir Skor maksimal = 60 5. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar matematika siswa, melalui soal post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka pengujian dilakukan dengan uji-t, akan tetapi sebelum uji-t dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji persyarat, yaitu:

a. Uji Persyaratan 1) Uji Normalitas

Pengajuan normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak,

untuk itu menggunakan rumus Chi Square (X) untuk menguji

normalitas data.

Keterangan:

Harga Chi Square hitung Frekuensi

Frekuensi yang diharapkan Kriteria Pengujian Normalitas:

Jika , dengan dk = n – 1 maka data berdistribusi normal. Pada keadaan lain, data tidak berdistribusi norml. Dengan .

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas menggunakan uji F untuk varian sampel, data test sebelum dan sesudah diberi perlakuan yang persamaannya sebagai berikut:

Yang memiliki distribusi Snedecor F dengan derajat kebebasan ( ) dengan asumsi hipotesis nol benar (data homogeny).

Derajat kebebasan disebut derajat kebebasan pembilang, dan derajat kebebasan disebut derajat kebebasan penyebut.

Kriteria Pengambilan Keputusan:

Data dikatakan homogen apabila

Dan dikatakan tidak homogen apabila 63

3) Uji t

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar matematika siswa, melalui soal pre test-post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka pengujian dilakukan dengan uji-t pada taraf signifikansi .

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Separated varians, uji ini digunakan ketika n1=n2 dan varians homogen

b) Pooled varian.64 Uji ini digunakan ketika n1 n2 dan varians tidak homogen

Keterangan :

: Skor prestasi siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik : Skor prestasi siswa yang menggunakan

konvesional (penugasan)

63Ibid., h. 69.

64Ibid .hlm.101.

: Variansi siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik : Variansi siswa yang menggunakan

konvesional (penugasan)

: Jumlah sampel siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik

: Jumlah sampel siswa yang menggunakan konvesional (penugasan)

Keriteria pengujian :

Jika maka H0 diterima dan Ha ditolak dan jika

maka H0 ditolak dan Ha diterima. 65 Dengan derajat kebebasan (dk)

65 Sugiono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung:Alfabeta, 2018), hlm.231

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Untuk mengetahui dan memproleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian, pada bagian ini penulis membahas tantang hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian tersebut. Hal-hal yang dimaksud antara lain:

a. Profil MI NW Karang Bata

Tabel 4.1

Profil MI NW Karang Bata66

Nama Madrasah Madrasah Ibtidaiyah NW Karang Bata Nomor Statistik

Madrasah

1112 527 10003

NPSN 60722102 / 50204586

Akreditasi Madrasah Terakreditasi Tahun 201/ B Tahun Berdiri MI 14 Juni 1964

Alamat Lengkap Madrasah

Jl. Praburangkasari Abiantubuh Baru Kec.Sandubaya, Kota Mataram NTB.

NPWP Madrasah 00530251914000

Nama Kepala

Madrasah

Muzakki, S.Pd.I

Nama Yayasan Ponpes Hijraturrasul NW Karang Bata Nama Pendiri Yayasan TGH. Muhammad Aminullah

Alamat Yayasan Jl. Senopati V Karang Bata Abiantubuh Baru

Nomor Telp Yayasan 081907533967, 087861367559

66Profil Madrasah Ibtidaiyah NW Karang Bata, dikutip tanggal 13 Juli 2020.

No. Akte Pendirian Yayasan

37 tanggal 19 Oktober 1999 Kepemilikan Tanah Yayasan/ Lembaga

Luas Tanah 2360 m2

Status Bagunan Milik Sendiri

Luas Bagunan 540 m2

Kegiatan Belajar Mengajar

Pagi Mulai jam: 07.00 s/d 13.30 Jumlah Siswa 242 Siswa

Jumlah Rombel 10 Rombel Jumlah

Pendidik/kependidikan

14 Orang

b. Visi dan Misi 1) Visi

Terwujudnya Madrasah yang unggul dalam menghasilkan siswa yang beriman, beramal, kreatif, dan berdaya saing.

2) Misi

a) Terbinanya spiritual sebagai wujud penghambaan kepada Allah SWT.

b) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal

c) Mengembangkan sikap kewirausahaan dan kemandirian.

d) Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, agamis, dan disiplin tinggi bagi warga madrasah.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah, tentunya sarana dan prasarana beserta alat lainnya perlu untuk diketahui untuk melengkapi gambaran mengenai MI NW Karang Bata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2

Sarana dan prasarana di Madrasah Ibtidaiyah NW Karang Bata Mataram67

Jenis Sarana dan

Prasarana Jumlah

Kondisi Rusak

berat

Rusak

ringan Baik

Kelas 10 - - 10

Labolatorium / KIT 1 - - 1

Perpustakaan 1 - - 1

Ruang kepala sekolah 1 - - 1

Ruang guru 1 - - 1

Ruang TU 1 - - 1

Ruang keterampilan - - - -

Ruang ibadah 1 - - 1

Ruang UKS 1 - - 1

Kantin 1 - - 1

Kamar mandi guru 2 - - 2

Kamar mandi siswa 6 2 - 4

Gudang 1 - - 1

Kursi siswa 250 - 250

Meja siswa 125 - 125

Papan tulis 13 - - 13

Lemari kelas 10 - 10

Papan pengumuman 6 - - 6

Meja guru 13 - - 13

Kursi guru 13 - - 13

Tempat sampah 11 - - 11

Jam dinding 11 - - 11

Tempat Olahraga 1 - - 1

Sumber: Keadaan Sarana dan Prasarana MI NW Karang Bata Tahun 2019/2020

67Dokumentasi, MI NW Karang Bata, Tanggal 13 Juli 2020.

d. Data Guru MI NW Karang Bata

Guru merupakan orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Tabel 4.3

Keadaan Guru dan Pegawai Madrasah Ibtidaiyah NW Karang Bata Mataram68

No Nama/NIP JABATAN

Mata Pelajar an Yang

Diajark an

Pendidik an Terakhir 1 Muzakki,S.Pd.I Kepala Madrasah

Mulok.

Bahasa Arab

SI IAN Mataram 2 Abdul Muis,

S.Pd.I

Kepala perpustakaan

Penjaske s

SI IAIN Mataram 3 Marzuki, S.Pd.I

Urusan Kurikulum/

Wali Kelas IV B

Guru Kelas

SI STIT Nurul Hakim 4 Wahidah, S.Pd.I Bendahara / Wali

Kelas I B

Guru Kelas

SI IAIN Mataram 5 Ahmad

Roja’I,S.Pd.I Koordinator imtaq / wali Kelas VI

Guru Kelas

SI IAIN Mataram 6 Halimah,S.Pd.I Koordinator Uks /

Wali Kelas II A

Guru Kelas

SI IAIN Mataram 7 Satirah,S.Pd.I KAUR Kesiswaan

/Wali Kelas I A

Guru Kelas

SI IAIN Mataram 8 Huswatun

Hasanah,S.Pd Wali kelas III B Guru Kelas

SI Universit as

Mataram 9 Musafirah,S,Pd.I Guru Mapel/ Wali

kelas III A

Guru Kelas

SI IAIN Mataram 10 A. Sahid

Maqdumi, S. Pd. I Wali Kelas IV A Guru Kelas

SI IAIN Mataram 11 Mariatu Kibtiyah

S. Pd. I Wali Kelas II B Guru Kelas

SI IAIN Mataram

1 Selamet Penjaga Madrasah. - Madrasah

Aliyah

68Dokumentasi, MI NW Karang Bata,dikutipTanggal 13 Juli 2020.

e. Data Siswa MI NW Karang Bata

Tabel 4.4

Data jumlah siswa di MI NW Karang Bata Mataram Tahun Pelajaran 2019/202069

Kelas Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan

I A 13 9 22

I B 13 9 22

II A 14 12 26

II B 13 12 25

III A 15 6 21

III B 15 6 21

IV A 15 10 25

IV B 10 15 25

V 13 15 28

VI 15 12 27

136 106 242

Sumber: Dokumen data MI NW Karang Bata

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Pengumpulan Data dan Penyajian Data 1) Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan 3 cara yaitu:

a) Pengumpulan Data dengan Tes

Pengumpulan data dengan tes dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulisberupa pilihan ganda dan essay. Soal tersebut diberikan sebelum di beri perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

b) Pengumpulan Data dengan Observasi

69Dokumentasi, MI NW Karang Bata, dikutip Tanggal 13 Juli 2020

Pengumpulan data dengan observasi digunakan peneliti untuk mengetahui aktivitas guru pada pelajaran matematika menggunakan pembelajaran matematika realistik dan hasil belajar siswa pada aspek afektif.

c) Performance Test

Performance test digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik.

2) Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu bukti peneliti sudah melakukan penelitian, data-data yang diperoleh dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.

a) Data pre test dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen Tabel 4.5

Data Hasil Pre Test Siswa

No Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 Nilai maksimum 85 85

2 Nilai minimum 35 35

3 Rata-rata 56,6 58,25

4 Median 55 55

5 Modus 47,5 55

6 Nilai 164 163,882

7 N 25 20

Berdasarkan tabel hasil pre test di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kelaskontrol adalah 56,6 dan 58,25.

Tabel 4.6

Data Hasil Post Test Siswa

No Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 Nilai maksimum 95 85

2 Nilai minimum 70 40

3 Rata-rata 83,2 63,25

4 Median 85 62,5

5 Modus 85 61,6

6 Nilai 45,5833 127.039

7 N 25 20

Tabel hasil post test di atas menunjukkan bahwa nilai rata- rata antara kelas eksperimen dan kelaskontrol adalah 83,2 dan 63,25. Berdasarkan nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol.

b) Hasil Observasi Aspek Afektif

Setelah dilakukan penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil observasi dari aspek afektif siswa selama proses belajar-mengajar di kelas.Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran sebanyak 25 siswa dari kelas eksperimen.

Tabel 4.6

Rata-rata Nilai Sikap Afektif Siswa pada Setiap Pertemuan pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Pertemuan Kelas

Eksperimen Kontrol

Pertemuan ke 1

88,3 80

Pertemuan ke 2

88,3 80

Nilai rata-rata

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata aspek afektif pada kelas eksperimen yaitu 88,3. Nilai rata-rata aspek afektif pada kelas kontrol adalah 80. Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan hasil skala observasi 86-100 dengan predikat A pada kelas eksperimen dan 76-80 dengan predikat B+.

c) Hasil Observasi Aspek Psikomotorik

Berdasarkan hasil observasi pada aspek psikomotorik yang dilakukan peneliti di dalam kelas, ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.7

Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa pada Setiap Pertemuan pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pertemuan Kelas

Eksperimen Kontrol

Pertemuan ke 1

86,6 71,6

Pertemuan ke 2

86,6 71,6

Nilai rata-rata 71,6

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata aspek psikomotorik pada kelas eksperimen yaitu 86,6. Nilai rata-rata aspek psikomotorik pada kelas kontrol adalah 71,6. Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan hasil skala observasi 86-100 dengan predikat A pada kelas eksperimen dan 71-75 dengan predikat B.

d) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Data hasil observasi aktivitas guru dilakukanuntuk melihat keterlaksanaan RPP menggunakan pembelajaran matematika realistik di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Rata-rata hasil aktivitas pada setiap pertemuan di kelas ekperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8

Rata-rata Hasil Aktivitas Guru

Pertemuan Kelas

Eksperimen Kontrol

Pertemuan ke 1 85 76,6

Pertemuan ke 2 85 76,6

Nilai rata-rata 85 76,6

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata aktivitas guru pada kelas eksperimen yaitu 85. Nilai rata-rata aspek psikomotorik pada kelas kontrol adalah 76,6.

b. Analisis Data

Adapun analisis data dalam uji keseimbangan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Uji keseimbangan ini ditujukan untuk hasil data dari pre test yang telah diberikan siswa kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dimana untuk menentukannya yaitu dengan menghitung uji prasyarat terlebih dahulu yang di dalamya memuat uji normalitas dan uji homogenitas, setelah itu akan dilakukan uji statistik untuk menetukan hipotesis apakah antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol terdapat perbedaan yang signifikan dengan kata lain seimbang atau tidak seimbang.

c. Uji Prasyarat

Adapun uji prasyarat yaitu sebagai sayarat untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan, dalam hal ini yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Data hasil dari pre test-post test di uji normalitas terlebih dahulu dengan menggunakan rumus chi kuadrat yaitu untuk mengetahui bahwa data tersebut berdistribusi normal.

a) Uji Normalitas Pre Test

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Menggunakan Chi Kuadrat ( )

Dengan dk (derajat kebebasan) = -1 = 6-1 = 5 Hasil hitung = 10,58

Sehingga Tabel = 11,07

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dari uji tersebut di peroleh bahwa = 10,85 dan = 11,07 pada

kelas eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

(10,58 11,07) sehingga data berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Kelas Kontrol Menggunakan Chi Kuadrat ( )

Dengan dk (derajat kebebasan) = -1 = 6-1 = 5 Hasil hitung = 8,59

Sehingga Tabel = 11,07

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dari uji tersebut diperoleh bahwa = 8,59 dan = 11,07 pada kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (8,59 11,07) sehingga data berdistribusi normal.

Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf signifikan 5%. Cara perhitungan secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 17.

b) Uji Normalitas Post Test

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Menggunakan Chi Kuadrat ( )

= 8,14

Dengan dk (derajat kebebasan) = -1 = 6-1 = 5 Hasil hitung = 8,14

Sehingga Tabel = 11,07

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dari uji tersebut di peroleh bahwa = 8,14 dan = 11,07 pada kelas eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

(8,14 11,07) sehingga data berdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Kelas Kontrol Menggunakan Chi Kuadrat ( )

Dengan dk (derajat kebebasan) = -1 = 6-1 = 5

Hasil hitung = 6,64 Sehingga Tabel = 11,07

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dari uji tersebut di peroleh bahwa = 6,64 dan = 11,07 pada kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (6,64 11,07) sehingga data berdistribusi normal.

Maka dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf signifikan 5%. Cara perhitungan secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 19.

2) Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji normalitas, langkah selanjutnya yaitu menghitung homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu menggunakan uji F yang berfungsi untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut homogen atau tidak.

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

F-Test Two-Sample for Variances Nilai Nilai

Mean 56.6 58.25

Variance 164 163.882

Observations 25 20

Df 24 19

F 1.00072

P(F<=f) one-tail 0.5061

F Critical one-tail 2.11414

Berdasarkan uji homogenitas maka diperoleh hasil yaitu

= 1,00 dan = 2,11 pada dk pembilang 25-1 = 24 dan 20-1 = 19 dengan taraf kesalahan 5%.

Karena lebih kecil dari = (1,00 2,11) maka dapat dikatakan bahwa sampel antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah homogen.

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

F-Test Two-Sample for Variances Nilai Nilai

Mean 83.2 63.25

Variance 45.5833 127.039

Observations 25 20

Df 24 19

F 0.35881

P(F<=f) one-tail 0.00949

F Critical one-tail 0.49023

Berdasarkan uji homogenitas maka diperoleh hasil yaitu

= 0,35 dan = 2,11 pada dk pembilang 25-1 = 24 dan 20-1 = 19 dengan taraf kesalahan 5%.

Karena lebih kecil dari = (0,35 2,11) maka dapat dikatakan bahwa sampel antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah homogen.

3) Uji Hipotesis

Setelah data tes dianalisis dengan melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas kemudian

dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis t-Test: Two-Sample Assuming Equal

Variances Nilai Nilai

Mean 83.2 63.25

Pooled Variance 81.57558

Hypothesized Mean Difference 0

Df 43

t Stat 7.362775

Hasil uji t-tes tersebut selanjutnya dibandingkan dengan hasil t tabel pada taraf signifikan 5% dan dk = n1 + n2 – 2 sehingga diperoleh 25 + 20 – 2 = 43, jadi t-tabel = 2,021

Kesimpulan:

Berdasarkan analisis data, maka diproleh = 7,362 2,021 = pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian hiupotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga bisa dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara hasil post test kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan yaang meggunakan konvensional.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik lebih efektif dari pada pembelajaran dengan menggunakan konvensional.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar siswa pada konsep bilangan pecahan di kelas IV MI NW Karang Bata Mataram. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik.

Pembelajaran matematika realistik ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan ide-ide maupun konsep-konsep, dimana dalam konsep tersebut diawali dengan masalah yang realistik.

Hal ini sejalan dengan pandangan Fruundenthal, bahwa pembelajaran matematika harus dihubungkan dengan dunia nyata, dekat dengan siswa, dan berkaitan dengan kehidupan nyata siswa, sertadapat menjadi sistem nilai yang diakui pada diri siswa itu sendiri. Selain itu, Fruendenthal juga memandanng bahwa pembelajaran matematika merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan oleh manusia. Pembelajaran matematika sebaiknya dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mencoba menemukan sendiri melaui bantuan tertentu dari guru.70

Adapun data dalam penelitian ini didapatkan melalui dua hal yakni melalui pre test dan post test. Pre test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diterapkan pembelajaran matematika realistic.

Sedangkan post test diberikan setelah diterapkannya pembelajaran matematika

70 Susilahudin Putrawangsa, Desain Pembelajaran Matematika Realistik, (Mataram: Reka Karya Amerta, 2017), h. 33.

realistic untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang siginifikan pada pembelajaran matematika diantara kelas kontrol dan kelas eksprimen..

Pre test merupakan data sebagai tes awal untuk mengetahui apakah peserta didik di kelas eksperimen dan di kelas kontrol memiliki pengetahuan awal yang tidak jauh beda atau sebaliknya. Hasil daripre testini diperoleh nilai rata-rata ( ) kelas eksperimen yaitu 56,6 dan pada kelas kontrol 58,25.

Berdasarkan hasil rata-rata dari kedua kelas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau bisa dikatakan seimbang. Selain nilai rata-rata hampir sama data tersebut juga dikatakan homogen atau tidak memiiki perbedaan karena sudah dilakukan uji homogenitas.

Untuk data hasil post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pelajaran matematika digunakan pada materi konsep bilangan pecahan.

Adapun hasil dari post test ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen menggunakan pembelajaran matematika realistik dalam proses pembelajaran lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan pembelajarankonvensional (tanya jawab, penugasan, cermah).

Hasil dari analisis post testini diperoleh nilai rata-rata ( ) peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dalam proses pembelajaran yaitu sebesar 83,2 dan peserta didik kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yaitu sebesar 63,25.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik yang menggunakan

pembelajaran matematika realistik dalam pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uji-t dua sampel yang telah dihitung sebelumnya diproleh bahwa nilai ( 7,363 2,021 ) hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika realistik mempengaruhi hasil belajar siswa.

Adapun pembelajaran matematika realistik diterapkan melalui peristiwa nyata dalam kehidupan yang dekat dengan pengalaman siswa dan relevan dengan masyarakat sehingga dapat dibayangkan oleh siswa.71

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Delsi Jusmiati menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikanpada hasil belajar siswa, antara siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. Dimana nilai (5,581 2,021) (menggunakan taraf signifikan 5%), maka Ha diterima.72 Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar peserta didik dengan yang menggunakan pembelajaran yang konvensional.

Sehubungan dengan itu, alternatif penelitian yang dipandang sesuai diterapkan dalam mengatasi masalah tersebut adalah pembelajaran matematika realistik (PMR). Dalam pendekatan ini, siswa diberikan kesempatan untuk menemukn ide-ide maupun konsep, dimana dalam konsep

71 Isrok’atun dan Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018), h.71.

72Delsi Jusmiati, “Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pokok Bahasan Lingkaran kelas VIII MTs Al-Ittihadiyah Kec. Medan Area.”, (Skripsi, FTK UIN Sumatera Utara, Sumatera Utara, 2017)

tersebut diawali dengan masalah yang realistik.Suatu masalah realistik tidak selalu berupa masalah yang ada dalam dunia nyata dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa, namun suatu masalah disebut realistik jika masalah tersebut dapat dibayangkan oleh siswa. Permasalahan realistik digunakan sebagai pondasi dalam membangun konsep matematika, kemudian definisi akhir, sifat dan fenomena dapat ditemukan.73

Pendekatan matematika realistik memberikan peluang yang cukup besar untuk mengembangkan kreativitas siswa, dengan alasan bahwa siswa akan berminat pada sesuatu bila sesuatu itu ada manfaatnya dan dekat dengan lingkungan siswa, serta siswa diberikan kebebasan untuk menyampaikan ide-idenya. Atas dasar ini, pendekatan pembelajaran matematika realistik dipakai sebagai acuan guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep dasar bilangan pecahan.74

Dengan demikian pembelajaran matematika realistik secara tepat dapat mempengaruhi hasil siswa baik itu dalam aspek kognitif, afektif, maupun aspek psikomotorik.

73 I Gusti Ayu Arista Widari, I Gusti Ngurah Nila Putra, I Ketut Suwija, Penerapan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Ruang pada Siswa kelas IVA SDN 9 Sesetan Tahun Pelajaran 2011/2012, Vol. 3, Nomor 2, Juli 2013.

74 Nyoman Dantes, I Made Candiasa, Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Pecahan pada Siswa Tuna Rungu Wicara Kelas IV SLB/B Negeri Tabanan, Vol. 3, Tahun 2013.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian ini adalah ada pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar siswa pada konsep bilangan pecahan di kelas IV MI NW Karang Bata. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t yang menunjukkan bahwa nilai

Hasil ini juga didukung dengan adanya perbedaan nilai rata-rata pre test dan post test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Nilai rata-rata pre test dan post test kelas eksperimen adalah 56,6 dan 83,2, sedangkan nilai rata-rata pre test dan post test kelas kontrol adalah 58,25 dan 63,25.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan pada guru-guru khususnya guru matematika MI NW Karang Bata dapat menggunakan pembelajaran matematika realistik sebagai pendekatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Pembelajaran matematika realistik dapat dijadikan sebagai alternatif meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.

Dokumen terkait