BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian Melalaui Wawancara dan penjelasannya
1. Promosi Jabatan dari Segi Kejujuran
Promosi jabatan dari segi kejujuran, penilaian menilai disiplin karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya maupun terhadap orang lain. Kejujuran dipandang amat penting, hal ini dimkasudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi malah merugikan perusahaan karena ketidak jujuran tenaga kerja yang dipromosikan.
Terkait dengan pelaksanaan promosi jabatan pada Kantor BKPSDMD Walikota Makassar, hal yang perlu diketahui dari segi kriteria kejujuran pegawai sebagai syarat promosi dapat diketahui dari penjelasan berikut:
“Di Kantor Walikota Makassar ini, tepatnya BKD, kejujuran pegawai saya rasa dilihat dari bagaimana pegawai disini bertanggung jawab atas pekerjaannya, juga bisa profesional selama bekerja dan cara pegawai disini menjaga hubungan sosial antar sesama, dimana hal-hal tersebut secara umum telah berlangsung dengan baik, sehingga wajar jika pegawai yang dipromosikan oleh pimpinan tidak jadi masalah.” (IR, 3 Januari 2021)
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kejujuran pegawai yang dipromosikan dilakukan karena mereka telah melaksanakan kriteria atau indikasi kejujuran yang ditetapkan oleh pimpinan organisasi yakni profesionalisme, khususnya dalam memelihara hubungan sosial dan bertannggung jawab atas tugas dan kewajibannya maupun hak-haknya sebagai pegawai.
Pada pelaksanaan promosi dari aspek kejujuran penilaian kejujuran pegawai pada kantor BKPSDMD Kota Makaassar dapat diketahui bahwa:
“Untuk cara menilai pegawai disini bisa dinilai secara umum, kalau saya disini melihatnya dari bagaimana pegawai dapat profesional dalam bekerja dan juga disiplin sehingga secara tidak langsung dapat terlihat pegawai tersebut bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Jadi, secara tidak langsung ya kita bisa melihat citra baik dari pegawai tersebut.”(DW,10 Januari 2021)
Hasil wawancara ini memperlihatkan bahwa kejujuran pegawai yang telah dipromosikan oleh pimpinan itu wajar dan logis karena pegawai tersebut telah menunjukkan disiplin kerja yang tinggi sehingga secara logika bertanggung jawab atas tugas dan pekerjaannya. Adapun berikut tanggapan dari pegawai yang berada di Kantor BKPSDMD:
“Kalau menurut saya kejujuran pegawai seperti kita ini bisa dilihat pada bagian data/ informasi karena semakin banyak pelanggaran kode etik kerja yang dilanggar, maka bisa dilihat bagaimana kejujuran pegawai tersebut selama bertugas”(RF,22 Desember 2020)
Hasil wawancara dengan RF, mengenai aspek atau dimensi kejujuran yang menjadi salah satu tolok ukur untuk promosi jabatan telah menunjukkan bahwa secara umum dianggap telah terpenuhi seperti kurang adanya pelanggaran etika kerja bagi pegawai yang telah mendapatkan promosi.
Hasil wawancara dan data yang diperoleh dari informan-informan penelitian terkait dengan promosi jabatan di BKPSDMD Kota Makassar dari segi kejujuran yang meliputi tanggung jawab atas pekerjaan atau tugas, kemampuan meliharan hubungan sosial, kedisiplinan profesionalisme dan tidak atau kurangnya pelanggaran kode etik (code of conduct) bagi mendapatkan promosi, sehingga masalah kejujuran tersebut dianggap telah cukup memadai dan dapat dijadikan dasar untuk melakukan promosi jabatan.
2. Promosi jabatan dari segi loyalitas
Promosi jabatan dilihat dari segi loyalitas tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada perusahaan atau organisasi.
Tingkat loyalitas tenaga kerja/pegawai terhadap ketentuan-ketentuan atau budaya organisasi (kantor pemerintahan dan perusahaan) adalah menjadi salah satu kriteria untuk pelaksanaan promosi. Loyalitas yang tinggi mencerminkan pada tanggung jawab yang besar atas tugas dan kewajibannya sebagai pegawai.
Dalam promosi jabatan dari segi loyalitas pada BKPSDMD Kota Makassar bahwa aspek loyalitas berpengaruh terhadap promosi jabatan.
“Loyalitas itu jika dikantor ini termasuk cukup penting untuk dilihat, karena dengan adanya loyalitas yang tinggi tentunya akan memberikan pengaruh postif pada kantor ini sebab dengan itu tentunya kita bisa melihat bagaimana kesetiaan pegawai disini.” Pegawai yang telah dipromosikan disini pada umumnya telah nemperlihatkan loyalitas yang tinggi, mereka taat pada aturan dan budaya organisasi ini, setia pada perintah pimpinan, rajin datang ke kantor dan menyelesaikan tugas-tugas organisasi secara tepat waktu, tepat target/sasaran, tidak membantah perintah atau instruksi pimpinan (DW, 10 januari 2021)
Hasil wawancara dengan DW, dimana seorang pegawai dianggap memiliki loyalitas jika pegawai tersebut meliliki kesetiaan, baik terhadap tugas kerja maupun instruksi atau perintah pimpinan, tidak membantah pimpinan, taat terhadap aturan dan budaya organisasi, sehingga dengan loyalitas tersebut kinerja pegawai menjadi meningkat dan produktif.
Hal serupa disampaikan oleh pegawai yang dipilih sebagai informan yang berada di Kantor BKPSDMD Kota Makassar:
“Di kantor ini, dimana berada dalam lingkup kantor pemerintahan, loyalitas termasuk penting, sebab dilihat bagaimana pegawai memegang tanggung jawab kerja sehingga bisa terlihat bagaimana loyalitas dari si pegawai memberi kesan positf.”(IR, 3 Januari 2021)
Wawancara dengan IR memperlihatkan bahwa loyalitas yang ditandai dengan adanya tanggung jawab atas pekerjaan yang diemban dan tanggung jawab terhadap masyarakat yang dilayani ternyata ada korelasinya dengan kesan positif dari kantor tersebut, artinya jika pegawai memiliki loyalitas maka akan muncul kesan positif atas kantor tersebut.
Pada promosi jabatan dari segi loyalitas pada kantor BKPSDMD Kota Makassar batas waktu pegawai yang dianggap telah berdedikasi hingga mendapat promosi jabatan.
“Untuk batas waktu itu sendiri, karenakan kita disini PNS jadi waktunya ya ditentukan sesuai dengan masa pensiun PNS itu sendiri di BKPSDMD ini.” (AM, 5 Januari 2012)
Menurut AM, loyalitas terhadap waktu kerja merupakan indikasi yang penting dalam menentukan seorang PNS untuk dipromosikan. Jika waktu kerja yang ditentukan oleh kantor BKPSDMD telah dipenuhi atau ditaati oleh seorang PNS maka ia dapat dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi. Hal ini berangkat dari dari pendapat umum bahwa waktu adalah uang, artinya jika kita bekerja tepat waktu maka yang bersangkutan akan mendapatkan lebih banyak hasilnya. Hal serupa sehubungan dengan promosi jabatan dari segi loyalitas juga dijelaskan oleh Kasubid Mutasi dan Promosi:
“Untuk waktu tersebut, tentunya di instansi pemerintah yang tergantung dengan masa jabatan dengan masa jabatan sebelum pensiun sesuai dengan ketentuan.” (MF, 29 Desember 2020)
Lain halnya dengan MF, dimana dijelaskan bahwa seorang PNS dapat dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi jika masa jabatannya telah mencapat masa tertentu. Jadi jika waktu yang ditentukan untuk satu masa jabatan tertentu
telah sampai maka menurut MF maka pegawai negeri sipil tersebut harus mendapatkan promosi jabatan.
Mengenai keterkaitan segi jabatan loyalitas dengan promosi jabatan pada Kantor BKPSDMD Kota Makassar memiliki aturan terkait dengan ukuran kepatuhan/kedisiplinan yang menjadi tolak ukur promosi jabatan bagi para pegawai.
“Di kantor BKPSDMD ini untuk ukuran kepatuhan dan kedisiplinan, saya rasa hampir sama dengan kantor-kantor lainnya terutama untuk instansi pemerintahan seperti kita biasanya mengikut pada aturan SOP yang sudah diberlakukan oleh pemerintah.” (DW, 10 Januari 2021)
Menurut DW, loyalitas itu identik dengan kedisipilanan, sehingga jika seorang PNS disilpin dalam menjalankan tugas, kewajiban dan haknya sebagai PNS sesuai SOP yang berlaku di kantor tesebut, maka promosi jabatan perlu diberikan. DW menjelaskan bahwa kedisiplinan tersebut berlaku sama untuk kantor pemerintah dan menjadi salah satu tolak ukur bagi PNS untuk mendapatkan promosi jabatan.
Serupa dengan pernyataan pegawai, salah satu Kabid Mutasi dan Promosi mengungkapkan:
“Kedisiplinan di BKPSDMD, pegawainya ya tentunya kita dilihat dari aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pastinya yang dimana kita bisa melihat dan berpatokan pada SOP yang ada.” (AM, 5 Januari 2021)
Hasil wawancara dan data yang diperoleh terkait promosi di Kantor BKDSDM Kota Makassar dari segi loyalitas dianggap cukup penting dan menjadi tolak ukur promosi jabatan bagi para karyawan yaitu kepatuhan dan kedisiplinan karena dari segi loyalitas dapat dilihat kesetiaan pegawai yang bekerja dikantor BKDSDM.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan dapat diketahui bahwa batas waktu pegawai di Kantor BKPSDMD dianggap telah berdedikasi pada jabatannya adalah sesuai masa tugas Aparatur Sipil Negara yang mengikut pada aturan waktu masa jabatan atau masa pensiun dari ASN. Sedangkan untuk aturan kedisiplinan pada kantor BKPSDMD hampir sama dengan instansi pemerintahan lainnya yang didasarkan pada peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah yang tertuang pada SOP Kantor BKPSDMD.
3. Promosi Jabatan dari Segi Tingkat Pendidikan / Prestasi Kerja
Pada promosi jabatan dari segi tingkat pendidikan/prestasi kerja, manajemen perusahaan umumnya mempunyai kriteria minimum tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja memiliki daya nalar yang tinggi terhadap prospek perkembangan perusahaan diwaktu mendatang.
Promosi jabatan dari segi tingkat pendidikan/prestasi kerja pada Kantor BKPSDMD Kota Makassar, pengaruh tingkat pendidikan/prestasi kerja bagi promosi jabatan pegawai di Kantor BKPSDMD ini.
“Pengaruhnya besar, karena kan sekarang semua jenjang jabatan itu ada standar kompetensinya, salah satu standar kompetensinya itu adalah jenjang pendidikan, nah untuk jabatan di ruang lingkup kota Makassar semua jabatan itu minimal diduduki oleh sarjana.” (DW, 10 januari 2021)”
Terkait dengan promosi jabatan, dimana salah satu tolak ukur yang digunakan di kantor tersebut adalah tingkat pendidikan dan prestasi kerja. Disini ditekankan oleh DW, bahwa jika tingkat pendidikan seorang PNS lebih tinggi tingkatannya (SD, SMP, SMA, SI, S2 dan S3), maka jabatannya disesuaikan
dengan tingkat pendidikannya. Jadi bilamana seorang PNS yang melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi dari jenjang pendidikan ketika ia diangkat menjadi, maka ia dapat dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi, dan promosi jabatan tersebut merupakan penghargaan bagi PNS tersebut.
Hal yang sama ditanggapi oleh salah satu pegawai yang ada di Kantor BKPSDMD:
“Tentunya pendidikan pengaruhnya pasti besar karena kan jabatan yang dipegang akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan, minimal itu sarjana. Saya rasa itu hampir diterapkan disetiap kantor.”(IR,3 Januari 2021)
Pendidikan formal itu bertingkat-tingkat, mulai dari yang terendah (Sekolah Dasar) sampai yang tertinggi (S3/doktor), dimana disini dipahami bahwa tingkat pendidikan itu penting diperhatikan, karena biasanya seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dianggap sebagai orang yang berhasil dalam melakukan pekerjaannya, sehingga dimanapun ia bekerja akan membawa hasil yang baik. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ada korelasi yang kuat antara tingkat pendidikan dengan prestasi kerja. Pada tingkat pendidikan/prestasi kerja memiliki ukuran tingkat pendidikan/ prestasi kerja tertentu yang harus dicapai oleh pegawai agar memperoleh promosi jabatan.
“Jadi standar kompetensi jabatan untuk semua jabatan itu seperti di BKD itu adalah sarjana, terkait siapa yang akan menduduki jabatan itu dilihat lagi dari kinerjanya dan kedisiplinanya.” (MF,29 Desember 2020)
Hasil wawancara dan data yang diperoleh terkait promosi jabatan di Kantor Walikota Makassar pada BKPSDMD yang terkait dari segi tingkat pendidikan/prestasi kerja memiliki pengaruh besar dalam semua jenjang jabatan di Kantor BKPSDMD Walikota Makassar.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan dapat diketahui bahwa pendidikan/prestasi kerja di Kator BKPSDMD Kota Makassar dianggap memiliki pengaruh besar didalam semua jenjang jabatan, yaitu dengan standar tingkat pendidikan minimal sarjana, dimana hal itu diterapkan disemua jenis instansi pemerintahan.
4. Promosi Jabatan dari Segi Pengalaman Kerja/Senioritas
Promosi jabatan dari segi pengalaman kerja/senioritas, seringkali digunakan sebagai salah satu standar untuk kegiatan promosi. Dengan alasan lebih senior, pengalaman yang dimiliki pun dianggap tenaga yang bersangkutan memiliki kemampuan lebih tinggi, gagasan lebih banyak dan kemampuan manajerial yang baik.
Adapun salah satu syarat untuk mendapatkan promosi jabatan adalah pengalaman kerja/senioritas. Pemberlakuan pengukuran pengalaman kerja atau senioritas seseorang PNS atau karyawan untuk mendapatkan promsi jabatan tidak hanya berlaku di Kantor BKPSDMD Kota Makassar tetapi juga berlaku di kantor perusahaan. Dijadikannya pengalaman kerja atau senioritas untuk mendapatkan promosi jabatan karena ada anggapan bahwa semakin lama seseorang bekerja semakin produktif. Pengalaman dan senioritas dipahami sebagai seseorang yuang telah banyak menjalani berbagai suka dukan dalam dunia kerja, sehingga disini dianggap bahwa seseorang yang berpengalaman dalam berbagai pekerjaan yang disebut senior sudah jelah cekatan dalam bekerja sehingga wajar pengalaman kerja mempengaruhi kinerjanya, dank arena itu pegawai tersebut dapat memperoleh promosi jabatan.
“Seperti yang sudah saya katakan bahwa sekarang semua jenjang jabatan itu ada standar kompetensinya, salah satu standar kompetensinya itu adalahpengalaman kerrja atau senioritas, nah untuk jabatan di ruang lingkup Pemerintah Kota Makassar semua jabatan itu minimal diduduki oleh merka yang memiliki pengalaman kerja atau dianggap senior.” (SD, 9 januari 2021)
Hasil wawancara denagn SD seperti di atas nampak bahwa pengalaman atau senioritas terkait dengan kompetensi, artinya jika pengalaman kerjanya atau senioritasnya tinggi maka kompetensinya juga tinggi. Jadi disini dipahami seseorang yang memiliki kompetensi, bukan hanya tingkat pendidikan tetapi juga dari pengalaman kerja atau senioritas.
Adapun terkait dalam promosi jabatan pengalaman kerja/senioritas di Kantor BKPSDMD Kota Makassar, salah satu Kabid Mutasi dan Promosi:
“Untuk pengalaman kerja atau senioritas itu dianggap sebagai poin pendukung bagi pegawai disini yang akan mendapatkan promosi jabatan.”(AM, 5 Januari 2021)
Hasil wawancara dengan AM, dijelaskan bahwa untuk lingkup Kantor Walikota Makassar, khususnya di Kantor BKPSDMD, dimana faktor pengalaman kerja atau senioritas masih menjadi hal yang penting dalam menentukan seorang PNS untuk dipromosikan. Ditambahkan bahwa promosi jabatan Kantor BKPSDMD Kota Makassar dilihat dari senioritas kerja dipengaruhi oleh segi pengalaman kerja/senioritas, artinya jika seseorang yang belum tergolong dalam senioritas dalam arti belum banyak pengalaman kerjanya maka agak sulit untuk mendapat promosi.
“Untuk senioritas saya rasa lebih mengarah ke integritas dan disiplin, serta kinerja. Sehingga belum tentu senior di sini mendapat promosi.” (RF, 22 Desember 2020)
Lain halnya dengan tanggapan dari RF, domana beliau menekankan bahwa senioritas itu lebih mengarah kepada integritas, didsiplin dan kinerja, sehingga walaupun seorang PNS secara masa kerja atau pengalaman atau senioritas cukup memadai, tetapi jika disiplinnya rendah, integritasnya kurang mamadai, kinerja tergolong kurang produktif, maka yang bersangkutan belum tentu dipromosikan.
Hal yang sama juga ditanggapi oleh salah satu pegawai di Kantor BKPSDMD Kota Makassar:
“Senioritas itu dibilang sangat penting juga tidak, tapi kan pada dasarnya apalagi untuk instansi pemerintah biasanya senioritas itu menunjukkan bagaimana kerja pegawai, jadi ya kita juga melihat itu.”(MF, 29 Desember 2020)
Hasil wawancara dan data yang diperoleh terkait promosi di Kantor BKPSDM Kota Makassar dari segi pengalaman/seniorita menjadi aspek penting sebagai tolak ukur dari proses promosi yang ada pada BKPSDMD akan tetapi mengarah pada penilaian dari segi integritas dan disiplin serta kinerja para pegawai di Kantor BKPSDMD Kota Makassar.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan dapat diketahui bahwa pengalaman/seniorita kerja pegawai menjadi aspek penting sebagai tolak ukur dari promosi jabatan yang ada pada Kantor BKPSDMD tetapi lebih mengarah pada integritas, disiplin, serta kinerja pegawai.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Promosi Jabatan dari Segi Kejujuran
Promosi jabatan dari segi kejujuran, penilaian menilai disiplin karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya maupun
terhadap orang lain. Kejujuran dipandang amat penting, hal ini dimkasudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi malah merugikan perusahaan atau Kantor BKDSDM karena ketidakjujuran tenaga kerja/pegawai yang dipromosikan.
Hasil wawancara dan data yang diperoleh terkait promosi jabatan di Kantor BKPSDMD Kota Makassar dari segi kejujuran menjadi aspek yang paling penting dengan beberapa indikator yang menjadi tolak ukur, yaitu disiplin kerja, tanggung jawab dalam pekerjaan, dan profesionalisme dalam bekerja.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan dapat diketahui bahwa kejujuran pegawai di Kantor BKPSDMD telah dilaksanakan dengan baik, hal ini nterlihat dari kurangnya pelanggran etika dalam menjalankan tugas-tugas, kewajiban dan haknya sebagai PNS. Mereka yang dipromosikan dinggap telah memenuhi syarat etik dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga wajar dan layak untuk dipromosikan. Mereka yang telah dipromosikan telah disiplin dalam bekerja, artinya mentaati aturan-aturan yang berlaku di kantor tersebut. Adapun atauran kerja yang dimaksud adalah jam kerja yang dimulai pada pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00 secara relatif telah terpenuhi. Mereka juga istirahat untuk sholat dan makan sesuai durasi waktu yang ditentukan yakni pukul 12.00 sampai pukul 13.00. Disipilin terhadap waktu memungkinkan PNS tersebut melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif. Ketepatan waktu tersebut sudah jelas akan memberikan manfaat bagi organisasi dan masyarakat yang dilayani, dimana produktifitas organisasi pemerintahan terlihat dari seberapa baik pelayanan yang diberikan dan diterima oleh masyarakat.
Demikian juga, bahwa kejujuran juga biasa diimplementasikan melalui etika dalam menjalankan pekerjaan. PNS harus memahami etika kerja, seperti sopan, ramah, responsif, akuntabel, transparansi, assurance atau kepastian, sederhana (simple), dan prosedur yang tidak berbelit-belit, dimana semua indikator dari kejujuran tersebut telah dilaksanakan oleh PNS yang mendapat promosi jabatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi jabatan yang dilakukan untuk mengisi jabatan yang lowong sesuai kebutuhan organisasi dan pekerjaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dan hasil observasi peneliti, maka dapat diketahui bahwa beberapa pertimbangan utama dalam promosi jabatan adalah pangkat, tingkat pendidikan, masa kerja dan pengalaman serta senioritas.
Selanjutnya pejabat kepegawaian menempuh tahapan proses mulai dari pengumuman, seleksi dan pengumuman hasil seleksi secara transparan serta berkoordinasi dengan unit organisasi lainnya yang terkait.
Selain itu terkait dengan indikator kejujuran untuk mendapatkan promosi jabatan di kantor ini, maka berdasarkan dari hasil wawancara dengan informan penelitian yang di lakukan terkait promosi jabatan dari segi kejujuran di Kantor BKPSDMD, dapat diketahui bahwa kejujuran dianggap sebagai penilaian yang penting dan yang paling mendasar dalam proses promosi jabatan dengan sub indikator yang berbeda dengan hasil wawancara sebelumnya. Menurut informan yang lain, ada sub indikator kejujuran juga yang tidak kalah pentingnya dari apa yang disebutkan di atas untuk melakukan agar mendapatkan promosi jabatan yakni lebih melihat kepada integritas kerja, disiplin kerja, dan kinerja pegawai.
Hal tersebut, hampir sama dengan penelitian terdahulu terkait promosi jabatan pada PNS di Sekretariat Daerah Kota Palu yang dimana pelaksanaan promosi jabatan PNS lebih berpatokan pada penilaian kinerja para pegawainya.
2. Promosi Jabatan dari Segi Loyalitas
Promosi jabatan dilihat dari segi loyalitas tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada perusahaan. Tingkat loyalitas tenaga kerja aatau Pegawai Negeri Sipil terhadap perusahaan maupun kantor pemerintahan seringkali menjadi salah satu kriteria yang juga sangat penting dan menentukan untuk melakukan promosi jabatan, karena loyalitas yang tinggi membuktikan adanya konsistensi pada tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan. Jadi loyalitas dalam hal ini berarti komitmen untuk menerima dan menjalankan tanggungjawab yang diterimanya.
Hasil wawancara dan informasi yang diperoleh terkait promosi di Kantor BKDSDM Kota Makassar dari indikator loyalitas dianggap cukup penting dan menjadi tolak ukur promosi jabatan bagi para karyawan yaitu kepatuhan dan kedisiplinan karena dari segi loyalitas dapat dilihat kesetiaan pegawai yang bekerja dikantor BKPSDMD.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan dapat diketahui bahwa terkait dengan loyalitas PNS terhadap batas waktu pegawai bekerja atau berada di Kantor BKPSDMD oleh para informan secara umum dianggap terlaksana dan terpenuhi telah secara baik, dan hal ini salah satu pembuktian bahwa pegawai yang dipromosikan telah berdedikasi sesuai dengan tuntutan
jabatan yang diembannya. Loyalitas terhadap waktu bagi pegawai dalam menjalankan tugas dan jabatannya adalah sesuai masa atau durasi waktu tugas Aparatur Negeri Sipil yang berarti telah mengikuti aturan waktu atau masa jabatan dalam SOP dari BKPSDMD atau masa pensiun dari ASN. Sedangkan untuk aturan kedisiplinan pada Kantor BKPSDMD sama dengan instansi pemerintahan lainnya yang didasarkan pada peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah yang tertuang pada SOP Kantor BKPSDMD dan Undang-Undang ASN.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait promosi jabatan yang dilihat dari indikator loyalitas dapat diketahui bahwa loyalitas dianggap sebagai faktor penting dalam promosi jabatan yang ada pada kantor BKPSDMD, Dimana data-data kepegawaian bagi mereka yang telah dipromosikan menunjukkan loyalitas yang tinggi. Mereka loyal terhadap aturan organisasi, mengikuti perintah pimpinan, setia menjalankan tugas dan kewajiban maupun hak-haknya sebagai Aparatur Sipil Negara. Hasil penelitian ini menunjukan hampir sejalan dengan dua penelitian terdahulu yang juga menjadikan loyalitas sebagai tolak ukur utama dalam hal melaksanakan promosi jabatan untuk para pegawainya.
3. Promosi Jabatan dari Segi Tingkat Pendidikan / Prestasi Kerja
Pada promosi jabatan dari segi tingkat pendidikan/prestasi kerja, manajemen perusahaan dan organisasi pemerintahan umumnya mempunyai kriteria minimum tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja memiliki daya nalar yang tinggi terhadap prospek perkembangan perusahaan atau organisasi tempatnya bekerja diwaktu mendatang.