BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data dianalisis secara deskriptif dengan mengumpulkan kata-kata dan gambar bukan berupa angka. Data yang berasa dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen, dan sebagainnya, kemudian diseskripsikan atau realitas.37
Adapun analisis data yang digunakan adalah versi miles dan Huberman bahwa ada tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.38
1. Reduksi data merupakan penyederhanaan yang dilakukan dengan memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari polanya. Reduksi data berlangsung terus menerus selama proses penelitian berlangsung
2. Penyajian data yang dimaksud yaitu untuk menemukan pola-pola yang bermakna pada saat melakukan pengumpulan data dan reduksi data serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan dan memberikan tindakan.
37 Sudartono, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h.66
38 Husnaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2009), h. 85-89
3. Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam menganalisis data penelitian kualitatif. Memberikan kesimpulan dari analisis data yang dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi serta melakukan interprestasi terhadap makna di balik perkataan dan tingkah laku subjek dari hasil penelitian.
33
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Sekolah
Madrasah Aliyah Babussalam Takalar adalah salah satu madrasah yang berdiri sejak tahun ajaran baru tahun 2005 dan didirikan oleh bapak DR, H.
Dg. Rewa yang pada waktu itu menjadi bupati takalar dimana awal berdirinya madrasah ini masih berada di wilayah galesong utara yang desanya masih bernama perasaan beru dan di tahun 2007 baru ada pemekaran menjadi kecematan galesong desa kalukuang yang dikenal sampai sekarang dan dalam mendirikan madrasah ini begitu luar biasa perjuangan para guru terutamanya kepala sekolah Madrasah Aliyah Babussalam yaitu bapak Abd. Rasyid, S.Ag.,M.M.Pd. yang sampai sekarang masih menajdi kepala sekolah Madrasah Aliyah Babussalam Takalar.
Dalam mendaftarkan anak-anak di Madrasah Aliyah Babussalam Takalar dimana angakatan pertama pada tahun 2005 berjumlah 17 siswa dan seiring berjalannya waktu dalam membina Madrasah ini di tahun 2006 angkatan kedua sudah bertambah 19siswa dan di tahun 2007 angkatan ketiga jumlah siswa semakin bertambah 25 siswa dan sampai sekarang sudah meningkat sampai setiap pendaftraan tahun ajaran baru bisa mencapai 100 siswa, Madrasah Aliyah Babussalam Takalar ini sudah berusia 17 tahun dan semakin hari semakin berkembang di mana yang dulunya hanya satu jurusan yaitu jurusan IIS tapi sesuai dengan tuntuttan masyarakat dan
pendidikan maka Madrasah Aliyah Babussalam membuka satu jurusan lagi yaitu jurusan MIA itu dibuka sejak tahun 2014 di mana angkatan pertama dan kedua itu mengikut di mannang poki karena belu terakriditasi dan tahun 2012 sudah mencoba untuk terakriditasi dan sudah dapat akriditasi C dan di tahun 2016 sudah terakriditasi D hinggah sampai sekarang di tahun 2022 sudah terakriditasi B.
2. Data Sekolah
PROFIL MADRASAH IDENTITAS MADRASAH
1 NAMA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH
BABUSSALAM
2 NSM/MPSN 131273050059/60728224
3 ALAMAT JL.SALEWATANG NO.07 DESA
KALUKUANG
KECEMATAN GALESONG
KABUPATEN TAKALAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
4 STATUS MADRASAH SWASTA
5 NAMA YAYASAN YAYASAN PENDIDIKAN IBRAHIM REWA
6 NAMA KETUA YAYASAN ABD. RASYID, S.Ag.,M.M.Pd 7 NAMA KEPALA MADRASAH ABD. RASYID, S.Ag.,M.M.Pd
8 TAHUN BERDIRI 2005
9 STATUS AKREDITASI B/2021
1. Visi Dan Misi Madrasah 1) Visi
Melahirkan alumni yang cerdas jujur dan penuh tanggung jawab yang berdasar kepada nilai kebangsaan dan keimanan serta ketakwaan kepada Allah Shubahanahu wa ta‟ala. Ma Babussalam Kalukuang memiliki citra moral yang menggambarkan Profil madrasah yang diinginkan di masa yang akan datang dan diwujudkan dalam visi madrasah beriku :
„‟PUSAT PERADABAN YANG BERBASIS NILAI-NILAI AL- QUR‟AN‟‟
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita madrasah yang berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai degan norma dan harapan masyarakat. Untuk mewujudkannya, madrasah menentukan langkah-langkah strategi yang dinyatakan dalam misi berikut :
2) Visi
a. Mendidik dan menghasilkan siswa muslim yang memiliki kemampuan akademik yang handal dan profesional yang beriman dan bertaqwakepada Allah Shubahanahu wa ta‟ala.
berakhlak karimah, berpandangan luas, mampu bekerja sama dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi serta seni untuk kepentingan agama dan bangsa.
b. Melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan Agama Islam dan kemasyarakatan (sosial) dengan mengacu pada prinsip penelitian dalam rangka menghasilkan penelitian dasar, terapan dan tradisi akademik.
c. Melakukan pengandian pada masyarakat khususnya dalam pembinaan kehidupan beragama serta lembaga-lembaga keislaman.
d. Mengupayakan penggunaan bahasa arab dan inggris pada komunikasi sosial.
2. Struktur organisasi madrasah Aliyah Babussalam Takalar tahun pelajaran 2021-2022 sebagai berikut :
1. Guru
No NAMA GURU JABATAN ALAMAT
1 ABD. RASYID,S.Ag.,M.M.Pd KEPALA MADRASAH
Kaballokang Desa Bontolanra
2 SAHRUANAH, S.Pd. Guru Bontomanai
3 SALMIAH, S.E Guru Ballatabbua Desa Kalemandalle 4 SURIATI,S.S.,S.Pd. Guru Kunjung Mae 5 MUHAMMAD BASRI, S.Pd.I Operator
Simpatika
Jl. Karaeng Bontomarannu 6 RUSNIATI, S.Pd.I Guru Pa‟lalakkang
7 NURASIA, S.Pd. Guru Ballatabbua
8 SYAPARUDDIN, S.Pd. I Guru Kaballokang Desa Bontolanra
9 DAHLIA, S.Sos Guru BONTOJAI
10 MUHAMMAD IRWAN, S.Pd Guru Ballatabbua 11 ERNAWATI ARSYAD, S.Pd Guru Jempang 12 ASWAR, S.Or Operator Emis Bontosunggu 13 EVITA ELISA, S.Pd Guru Pa‟lalakkang
14 AKBAR Kepala TU Kampung Parang
15 RAPIAH TULHIKMAH, S.Pd Guru Tuma „biring 16 SRI WAHYUNI, S.E Guru Bonto Tangnga 17 AYU NURVIANTI SALAM,
S.Pd Guru Paddinging
18 Agusri, S.Pd Guru Kampung Parang
19 Nasrullah, S.Pd Guru Bonto Sunggu 20 Abu Ramsyah, S.Pd Guru Pa‟lalakkang 2. Jumlah Keseluruhan siswa
No Tingkat Jumlah Kelas Jumlah Siswa
1 X MIA 1 22
2 X IIS 1 24
3 XI MIA 1 20
4 XI IIS 1 21
5 XII MIA 1 27
6 XII IIS 1 25
Jumlah 6 139
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Data hasil penelitian dari wawancara yang dilakukan dengan 1 orang guru dan 5 orang siswa perwakilan dari siswa kelas XI dan ada dua jurusan yaitu MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan IIS (Ilmu-Ilmu Sosial).
XI MIA
NO Nomor Induk Siswa Nama Siswa
1 20001 Ahmad Rifaldi
2 20002 Ahmad Tasbih
3 20003 Ardiansyah
4 20005 Arwini
5 20006 Aulia Asri
6 20007 Dila Amelia
7 20008 Fitriani
8 20009 Kurniawan
9 20010 Muh. Iksar Ardiansyah
10 20011 Muhammad Yusuf
11 20012 Nikma
12 20013 Nirmala
13 20014 Nitawati
14 20015 Nur Fitrah
15 20016 Nuriksan
16 20017 Rahman Pakaya
17 20018 Reskiawati
18 20019 St. Wahdania
19 20020 Wildan Mubarak Natsir
20 20020 Wulan Syahrini
XI IIS
NO Nomor Induk Siswa Nama Siswa
1 20021 Arham
2 20022 Fatmah
3 20023 Fitri Ramadhani
4 20024 Hasmi
5 20025 Haswar Hartawan
6 20026 Iksandi
7 20027 Ismail
8 20028 M. Syamsul Risal
9 20029 Mantasia
10 20030 Muh. Agung
11 20031 Muh. Aswar
12 20032 Muh. Irzan
13 20033 Muh. Rifki
14 20034 Muhammad Nazar
15 20035 Muhammad Rifki
16 20036 Musdalifah
17 20037 Nur Aziza
18 20038 Nur Azizah Fitriani
19 20039 Nurjanna
20 20040 Rahmi
21 20041 Riska Ameia
Data hasil wawancara merupakan jawaban dari informasi atas pertanyaan yang diberikan oleh peneliti melalui panduan wawancara yang dilakukan secara tatap muka yang dimana data jawaban dibuat dalam bentuk kutipan hasil wawancara tersebut memaparkan jawaban para responden yang berbeda-beda dalam penggunaan aplikasi whatsapp dalam pembelajaran bahasa Arab untuk menjawab rumusan masalah terbukti atau tidak maka kutipan wawancara dari informasi penelitian tersebut akan diuraikan dan dijelaskan secara rinci.
Hasil dari penelitian berupa wawancara yang menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan peneliti kepada responden jawaban dari hasil wawancara peneliti yang dijadikan bahan untuk informan
mengenai rumusan masalah penelitian terkait penggunaan aplikasi Whatsapp terhadap hasil belajar bahasa Arab di MA Babussalam Takalar.
1. Penggunaan Aplikasi Whatsapp dalam Pembelajaran Bahasa Arab pada Siswa Kelas XI MA Babusslam Takalar
Proses pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas XI MA Babussalam Takalar itu di dapatkan bahwa memang semua pembelajaran di sekolah ini termasuk pembelajaran bahasa Arab melalui pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi whatsapp yaitu berdasarkan hasil wawancara dari yang dilakukan dengan guru bahasa Arab pada tanggal 26 Januari 2022 yaitu Ibu Ayu Nurvianti Salam, S.Pd beliau mengatakan bahwa :
„‟Selama masa pandemi pembelajaran tatap muka dialihkan ke darinng dan untuk melangsungkan proses pembelajaran secara daring kami selaku guru di MA Babussalam Takalar itu sendiri memanfaatkan beberapa aplikasi untuk melangsungkan pembelajaran daring seperti menggunakan aplikasi whatsapp ada juga yang menggunakan googel meet, zoom dan aplikasi lainnya, kalau ibu sendiri itu di pmbelajaran bahasa Arab ibu mnggunakan aplikasi whatsapp karena menurut ibu aplikasi whatsapp itu sangat tidak sulit karena semua bisa mengakses dan terlebih juga aplikasi whatsapp ini bisa melakukan pengiriman gambar, voice note, video, dokumen dan lain sebagainya.‟‟ 39
Penggunaan aplikasi whatsapp ini walaupun tidak sulit dan mudah di akses oleh semua orang namun aplikasi whatsapp itu sendiri memiliki
39 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
kelebihan dan kekurangan. Hal itu disampaikan oleh ibu ayu beliau mengatakan bahwa :
„‟Pada aplikasi whatsapp itu sendiri menurut ibu memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :
1. Kelebihan dari aplikasi whatsapp untuk para siswa yaitu bisa belajar dimanapun tanpa adanya batasan tempat bahkan dalam kondisi darurat. belajar Daring di rumah yang juga membuat siswa menjadi lebih mudah untuk mengakses materi apapun yang ingin dipelajari. Cukup menggunakan handphone atau laptop dan koneksi internet siswa bisa belajar materi yang telah diberikan guru. Dan juga mereka memiliki banyak waktu menyelesaikan tugas- tugas yang di berikan. Dalam segi materi mereka bisa save dengan mudah. Biasanya dalam bentuk ppt, pdf, dan word, akan tersimpan dalam sebuah file.
2. Sedagkan Kekurangan dari aplikasi whatsapp yaitu Pemahaman terhadap materi menjadi berkurang. Siswa tidak bisa secara langsung bertanya kepada guru terhadap materi yang belum dikuasai. Begitu pun sebaliknya, guru tidak bisa secara langsung mengecek pemahaman siswa.
Guru kesulitan dalam melakukan penilaian proses.
Kesungguhan, kedisiplinan, kerjasama, kejujuran dan aspek lainnya sulit dilakukan penilaiannya. Hal ini karena guru tidak bisa memperhatikan secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan siswa.‟‟40
Sedangkan Menurut pernyataan salah satu siswa kelas XI Reskiawati tentang aplikasi whatsapp dalam proses pembelajaran daring mengungkapkan bahwa:
„‟ Menurut ku kak kalau belajar ki pakai aplikasi whatsapp itu sebenarnya memudahkan ki untuk belajar selama masa pandemi cuman kak kadang saya tidak terlalu faham dengan materi yang di sampaikan dan di antra kita itu masih ada yang tidak memiliki handphone atau biasa kak
40 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
tidak punya kuota untuk ikut pembelajaran secara daring jadi biasa kak kalau belajar ki pagi kadang siang atau malam baru ki absen jadi kayak tidak terlalu bagus untuk kedisipilian kita sendiri jadi bagus kalau belajar tatap muka.‟‟41
Serta menurut siswa aulia asri mengatakan bahwa :
„‟ Menurut saya tentang penggunaan aplikasi whatsapp itu sendiri saya susah untuk memahami materi yang dijelaskan oleh guru, karena terkendal dengan jaringan kadang bagus dan kadang juga tidaak bagus tapi bagusnya di aplikasi whatsapp itu kak materi yang ibu guru kirim bisa kapan saja saya pelajari kembali.‟‟ 42
Berdasarkan wawancara ini peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi whatsapp dalam pembelajaran bahasa arab yang di lakukan di MA Babussalam Takalar selama masa pandemi ini sangat membantu dalam prorses pembalajaran secara daring atau jarak jauh karena siswa masih bisa mengikuti pembelajaran meski belajarnya dari rumah walaupun masih banyak yang belum terlalu faham dengan materi jika hanya dikirim melalui aplikasi whatsapp dan beberapa siswa masih terkendala pada jaringan dan ada juga yang belum memiliki handphone.
Para guru di MA Babussalam takalar telah diberikan kesempatan untuk memilih aplikasi yang digunakan sebagai media pembelajaran.
Aplikasi tersebut berupa google meet, classroom, zoom, aplikasi whatsapp dan pada pembelajaran bahasa arab memilih aplikasi whatsapp untuk digunaakan oleh guru bahasa Arab kelas XI sebagai media pembelajaran
41 Reskiawati “siswa(i) kelas XI” (Wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
42 Aulia Asri “siswa(i) kelas XI” (Wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
dan diskusi dengan siswa selama jam belajaran atau di luar jam pembelajaran.
Dalam pembelajaran daring ada beberapa kendala yang sudah pasti dirasakan oleh para siswa tidak hanya dampak positifnya saja, Sebagaimana yang disampaiakan oleh ibu guru bahasa Arab, beliau mengatakan :
„‟ Pada pembelajaran daring sebenarnya banyak dampak positif yang bisa kita dapatkan asalkan para siswa dapat memanfaatkannya dengan baik, seperti pembelajaran dapat diakses dengan mudah yaitu dengan menggunaakan handphone atau dengan perangkat lain dan juga waktu belajar sangat banyak dan memiliki kesempatan kapan saja, juga dengan wawsan yang akan bertambah luas jika pembelajaran ini di manfaatkan dengan sebaik mungkin oleh para siswa, hanya saja kendala yang paling sering di dapatkan oleh siswa yang kuota internet atau kalau tidak jaingannya yang bermasalah.‟‟43
Dengan pertanyaan yang sama juga di tanyakan kepada siswa tentang kendala apa saja yang di dapatkan selama mengikuti pembelajaran daring, siswa kelas XI di MA Babussalam Takalar yang bernama Wulan Syahrini menyatakan bahwa :
„‟ Kendala yang saya hadapi selama pembelajaran daring yaitu kuota internet dan juga keterbatasan handphone sebab tidak semua memiliki handphone termasuk dengan saya pribadi, saya senang belajar daring cuman kak terbatas handphone harus saya konsi dengan kakak saya sebab handphone saya masih rusak jadi tidak leluasa untuk belajar karena keterbatasan handphone.‟‟44
43 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
44 Wulan Syahrini “siswa(i) kelas XI” (Wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti maka peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran daring apabila di manfaatkan dengan baik oleh para siswa maka akan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru dan tidak semua siswa memiliki handphone masih banyak yang terkendala di handphone juga kuota internet.
1. Penggunaan Aplikasi whatsapp
Penggunaan aplikasi whatsapp merupakan aplikasi yang baik untuk pembelajaran secara daring, seperti menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan dengan aplikasi whatsapp para guru dapat dengan mudah memberikan materi dan juga tugas tambahan pada siswa dan siswa juga dengan mudah menyetor tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan mengirim di aplikasi whatsapp. Seperti yang dikatakan oleh guru bahasa arab di MA Babussalam Takalar, bahwa :
„‟Kami di sekolah para guru rata-rata dalam memberikan materi kepada siswa selama masa pandemi dengan menggunakan aplikasi whatsapp bebrapa kali kami menggunakan aplikasi zoom untuk memberikan materi namun banyak siswa yang jaringan nya tidak bagus jika menggunakan aplikasi zoom maka dari itu kami sebagai guru hanya menggunakan aplikasi whatsapp itu sendiri agar bisa memudahkan para siswa untuk tetap ikut proses pembelajaran secara daring dan kalau di aplikasi whatsapp itu kita dengan mudah bertukar kabar dan berkomunikasi
di setiap waktu dengan para siswa atau orang tua siswa.
brbeda hal nya dengan apikasi zoom waktunya tebatas. „‟45
Berdasarkan wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi whatsapp sebagai saranan pembelajaran dan komunikasi bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Arab dan guru harus kreatif dalam mimilih media pembelajaran yang cocok dan yang mudah di akses oleh para siswa.
3. Whatsapp Group
Group Whatsapp adalah salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kelompok belajar yang berfungsi sebagai media pembelajaran dimana para guru dan siswa dapat bertukar pikiran, bertukaran informasi, memeberi informasi dan serta dapat membuat suatu forum diskusi belajar tentan materi pembelajaran atau sekedar memberi sapaan dari guru untuk para siswa yang dapat memberikan motivasi belajar pada siswa.
Group Whatsapp bisa menjadi sebagai pendukung pembelajaran bagi siswa yang tidak bisa hadir dalam proses pembelajaran secara tatap muka atau seorang guru tidak bisa hadir di sekolah maka dapat mengirim materi melalu group whatsapp tanpa mengurangi kualitas belajar dan adapun langkah-langkah proses pembelajaran daring dengan
45 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
menggunakan Group whatsapp seperti berikut : 1. Guru mengirim daftar hadir.
2. Mengirim materi dan juga tugas dalam bentuk file word atau PDF video, tulisan juga gambar terkait materi ajar kepada siswa melalui group kelas whatsapp.
3. kemudian menjelaskan materi yang telah dikirim dengan melalui pesan suara.
4. Guru membuat kesepakatan dengan siswa kapan waktu mengumpulkan tugas.
5. Guru memantau aktivitas belajar siswa di group whatsapp dengan memanfaatkan kolom komentar yang ada di aplikasi Whatsapp.
6. Guru menutup kelas.
3. Pembelajaran Daring
Pembelajarang daring adalah sekumpul metode pembelajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pembelajaran jarak jauh atau daring, namun program pendidikan harus fokus pada kebutuhan instruksional peserta dididk daripada teknologinya sendiri. Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem pembelajaran daring adalah perhaitan, mudah menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat.46
Dari hasil wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi whatsapp dalam pembelajaran bahasa Arab merupakan aplikasi yang baik untuk pembelajaran secara daring dan guru dengan mudah mengirim materi juga para siswa akan dengan mudah mengumpulkan tugas yang diberikan kepada guru.
46 Hamzah, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi aksara, 2009). h.35
2. Penggunaan Aplikasi Whatsapp terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di MA Babussalam Takalar
Aplikasi whatsapp dalam kurung waktu dua tahun ini memiliki peranan penting dalam pendidikan selama masa pandemi karena aplikasi whatsapp menjadi salah satu aplikasi yang digunakan oleh guru untuk melangsungkan proses pembelajaran dan menjadi sebab meningkatnya atau menurunnya hasil belajar yang di proleh para siswa selama masa pandemi ini.
Berbagai aplikasi yang digunakan oleh para guru untuk meningkatkan hasil belajar para siswa seperti zoom, youtube, googel meet dan aplikasi lainnya yang dapat membantu berlangsungnya proses pembelajaran. Hasil Belajar adalah kompentsi yang diperoleh peserta didik berkebutuhan khusus setelah melalui proses pembelajaran. Kegiatan belajar merupakan suatu kesatuan dengan kegiatan mengajar.47 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.48
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan ibu guru bahasa Arab dikelas XI mengenai hasil belajar siswa bahasa Arab siswa sangat menurun karena siswa kurang memperhatikan meteri yang telah di sampaikan oleh guru ketika sedang menjelaskan materi bahasa Arab sehinggah dapat mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Selain itu penyebab lainnya karena siswa tidak bersemangat dan tidak aktif dalam mengikuti
47 Dedy Kustawan, Analisis Hasil Belajar,(Jakarta: Pt.LuximaMetro Media,2003), h.14
48 Ibid.h.15
proses pembelajaran secara daring dan itu juga yang menyebbakan hasil belajar siswa menjadi menurun dari sebelumnya. Seperti yang dikata oleh guru bahasa Arab MA Babussalam Takalar :
„‟ Dari segi kognitifnya hasil belajar siswa kelas XI selama menggunakan aplikasi whatsapp itu sangat menurun karena sebagian besar siswa lebih senang belajar tatap muka dari pada daring sebab kalau siswa belajar secara daring maka bebeapa dari siswa itu ada yang tidak fokus dengan materi yang telah kami jelaskan melalui pesan suara bahkan diantara siswa hanya mengabsen nama mereka kemudia setelah itu sudah tidak muncul lagi di grup whatsapp .‟‟49
Selain dari segi kognitifnya hasil belajar siswa di lihat juga dari segi efektifnya dan sikomotorik berdasarkan yang di sampaikan oleh ibu ayu bahwa :
„‟ hasil belajar siswa dari segi efektinya itu sangat kurang dan mereka tidak terlalu semangat selama mengikuti pembelajaran daring dan pada saat pengumpulan tugas pun ada yang cepat ngumpil ada juga yang lambat yaa itu semua mungkin saja mereka memiliki kendala yaa jadi pembelajaran mereka tidak terlalu efektif. bahkan dari segi sikomotoriknya saat guru bertanya tentang faham tidaknya dengan materi yang kami jelaskan mereka tidak ada yang merespon hanya just read. Dan penilaian dalam pembelajaran daring kami khususnya di mata pelajaran bahasa arab hanya melihat dari daftar kehadiran siswa, rajin mengirim tugas-tugas atau catatan yang di berikan oleh guru dan juga aktif dalam menanggapi setiap materi yang diberikan oleh guru.‟‟50
49 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
50 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)
Seperti yang ibu ayu katakan bahwa hasil belajar siswa dari segi kognigtif, efektif dan sikomotoriknya itu sangat menurun sebab pembelajaran tidak optimal karena siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran daring. Seperti gambar scren shoot group whatsapp kelas siswa kelas XI bisa di lihat bahwa kurangnya siswa dalam bertanya saat proses pembelajaran daring :
Selain itu kata beliau ada beberapa kendala lain yang sehinggah membuat hasil belajar para siswa itu menurun, yaitu :
„‟Adapun kendala mereka dalam belajar daring yang pertama ada beberapa siswa yang tidak memiliki handphone kedua terkendala dengan jaringan juga dan ada beberapa siswa yang memang tidak menyukai pembelajaran daring dan saat guru mengirim penjelasan materi siswa hanya mendengar tanpa ada respon balikya, sehingga itu yang menyebabkan hasil belajar bahasa Arab siswa kelas XI menurun selama pembelajaran daring.‟‟51
Dari wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwan salah satu sebab hasil belajar siswa itu menurun dikarenakan siswa tidak terlalu bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring. Ketika guru mengirim materi dan mejelaskan melalui pesan suara para siswa hanya
51 Ayu Nurvianti „‟guru mata pelajaran bahasa Arab‟‟ (wawancara pada tanggal 26 Januari 2022)