• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data adalah suatu proses yang digunakan untuk mengelola hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Statistik adalah kumpulan data yang disajikan dalam bentuk tabel atau daftar, diagram atau ukuran-ukuran tertentu, misalnya statistik penduduk, statistik kelahiran dan statistik pertumbuhan ekonomi. Statistik adalah pengetahuan mengenai

pengumpulan data, klasifikasi data, penyajian data, pengelolaan data, penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan-keputusan berdasarkan masalah tertentu.46

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah membahas cara-cara pengumpulan, peringkasan, dan penyajian data sehingga diperoleh informasi yang lebih mudah dipahami.47 Jadi statistik deskriptif yaitu alat yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Validasi didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Tes hanya dapat melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada “sesuatu” yang diukurnya. Jadi untuk dikatakan valid, tes harus mengukur sesuatu dan melakukan dengan cermat.

Dari uji ini dapat diketahui apakah item-item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden yang sebenarnya dan menyempurnakan kuesioner tersebut.

Dalam menentukan kelayakan dan tidaknya suatu item yang akan digunakan biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada

46 Sofyan Siregar,Metode Penelitian,Kuantitatif :Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Versi 17 (Jakarta: Kencana,2013), h. 1

47 Muchson, Statistika Deskriptif, (Jakarta : Guepedia, 2017), h. 6

taraf 0,05 artinya suatu item dianggap valid jika memiliki korelasi signifikan terhadap skor total item.48

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah instrumen untuk mengukur ketepatan, keterandalan, konsistensi, stability, atau dependability terhadap alat ukur yang digunakan.49 Suatu alat ukur dikatakan reliabilitas atau dapat dipercaya, apabila alat ukur yang digunakan stabil, dapat diandalkan, dan dapat digunakan dalam peramalan. Artinya data yang dikatakan reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan bisa memberikan hasil sma walaupun digunakan berkali-kali oleh peneliti berbeda. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.

Jika nilai Alpha > 0,60, maka reliable.

3. Uji Normalitas

Data yang berdistribusi normal artinya data yang mempunyai sebaran yang normal, dengan profil yang dapat dikatakan bisa mewakili populasi. Sedangkan uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal.50Metode grafik yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

48Agung Edy Wibowo, Aplikasi Praktis SPSS dalam penelitian, (Yogyakarta: Gava Media,2012), h. 36

49Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik,(Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 287

50 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015), h. 120

Uji normalitas data juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov.

Adapun kriteria dalam uji Kolmogorov-Smirnov adalah:

1) Jika nilai Asymp Sig (2-tailed)> 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.

2) Jika nilai Asymp Sig (2-tailed)< 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

4. Uji Kolerasi (Person Product Moment)

Product Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson, yang karenanya sering dikenal dengan istilah teknik korelasi Pearson. Disebut dengan Product Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan.51

Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditentikan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut:

Tabel 3.4 Pedoman penafsiran koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

51Anas Sudijiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012),h.190

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat Rendah

5. Uji One Sampel Ttest

Uji One Sampel T test atau uji satu sampel merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signikifan atau tidak dengan rata – rata sebuah sampel.

6. Uji Hipotesis

a) Analisis Regresi Linier Berganda

Berikut ini adalah hasil regresi linier berganda guna menjawab permasalahan yang menjadi kajian peneliti, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cita rasa dan harga terhadap kepuasan konsumen pada C'bezt Fried Chicken di kota Parepare. Analisis ini digunakan untuk mengukur secara kuantitas tentang cita rasa (X1), harga (X2), dan kepuasan konsumen (Y).

Y = α + β.X+ e Dimana :

Y = Kepuasan Konsumen a = konstanta

X= Harga

β = Koefisien Regresi

= Tolerir kesalahan pengambilan sampel

Analisis regresi linear sederhana menggunakan program spss 21 berikut langkah dalam pengujian hipotesis:

a. Uji parsial (Uji T)

Uji t merupakan salah satu uji hipotesis penelitian dalam analisis regresi linear sederhana maupun analisis regresi linear berganda. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau variabel independen (X) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap variabel terikat atau variabel dependen (Y). Untuk mencari nilai t hitung maka akan dilakukan pengujian tingkat singnifikansinya. Dari hasil hipotesis hitung dibandingkan dengan t tabel dengan ketentuan uji kriteria.

Ketentuan uji kriteria uji perbandingan signifikansi:

1) Jika nilai Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha

diterima.

2) Jika nilai Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha

ditolak

Ketentuan kriteria uji t hitung:

1) Jika t hitung > t tabel pada = 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima yang artinya berpengaruh.

2) Jika t hitung < t tabel pada = 0,05 maka H0 diterima Ha ditolak yang artinya tidak berpengaruh.

Berikut prosedur pengujiannya :

1) Menentukan Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)

H0 = Harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada C’bezt fried chicken di kota Parepare

Ha= Harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada C’bezt fried chicken di kota Parepare

2) Menentukan taraf signifikan yaitu menggunakan taraf signifikansi 0,05

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

Karakteristik Responden yang diteliti dapat dikategorikan sebagai berikut:

1). Karakteristik Responden Berdsarkan Pekerjaan

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Karyawan 17 28.3 28.3 28.3

Mahasiswa 34 56.7 56.7 85.0

Pegawai 4 6.7 6.7 91.7

Pengangguran 4 6.7 6.7 98.3

IRT 1 1.7 1.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Data diolah dengan IBM SPSS 22

Tabel diatas merupakan distribusi responden berdasarkan pekerjaan, dari 60 responden terdiri dari 17 responden karyawan atau 28,3%, 34 responden mahasiswa atau 56,7%, 4 responden pegawai 6,7%, 4 responden pengangguran atau 6,7%, dan 1 responden IRT dengan 1,7%.

2). Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 25 41.7 41.7 41.7

Perempuan 35 58.3 58.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Data diolah dengan IBM SPSS 22

Tabel diatas berdasarkan responden jenis kelamin, dari 60 responden terdapat 25 responden laki-laki dengan persentase 41,7% dan 35 responden perempuan dengan persentase 58,3%.

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Validitas

Instrumen penelitian valid jika mampu mengukur apa yang hendak dari variabel yang diteliti. Untuk mengukur validitas dapat digunakan dengan membandingkan rhitung dengan r tabel dimana

a. Jika r hitung> r tabel, maka item pernyataan dikatakan valid b. Jika r hitung< r tabel, maka item pernyataan dikatakan tidak valid

Besar df (degree of freedomf) dalam hal ini jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 60, dengan taraf signifikan 0,05. Jika dilihat pada tabel nilai r product moment maka diperoleh rtabel 0,2542. Hasil uji validitas disajikan dalam tabel berikut.

a. Uji Validitas variabel X

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel X

Variabel Harga

(X)

No. Butir Item Pernyataan

Nilai rhitung

Nilai rtabel

Nilai

Signifikan Keterangan

1 0,710 0,2542 0.000 VALID

2 0,597 0,2542 0.000 VALID

3 0,636 0,2542 0.000 VALID

4 0,663 0,2542 0.000 VALID

5 0,670 0,2542 0.000 VALID

Tabel hasil uji validitas variabel X diatas dapat dilihat nilai rhitung dari semua item butir pernyataan lebih besar dari rtabel dengan nilai signifikan 0,000 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua item pernyataan valid.

b. Uji Validitas Variabel Y

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y

Variabel Kepuasan Konsumen

(Y)

No. Butir Item Pernyataan

Nilai rhitung

Nilai rtabel

Nilai Signifika

nsi

Keterangan

1 0,664 0,2542 0.000 VALID

2 0,686 0,2542 0.000 VALID

3 0,731 0,2542 0.000 VALID

4 0,616 0,2542 0.000 VALID

5 0,715 0,2542 0.000 VALID

6 0,757 0,2542 0.000 VALID

7 0,597 0,2542 0.000 VALID

Tabel hasil uji validitas variabel Y diatas dapat dilihat nilai rhitung dari semua item butir pernyataan lebih besar dari rtabel dengan nilai signifikan 0,000 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua item pernyataan valid.

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pernyataan selalu konsisten. Koefisien reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan kepada responden. Dasar pengambilan kepuusannya adalah:

a. Jika Cronbach Alpha> r tabel = Konsisten b. Jika Cronbach Alpha< rtabel = Tidak Konsisten

Hasil uji reabilitas dari setiap item pernyataan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.838 12

Data diolah dengan IBM SPSS 22

Uji reliabilitas disetiap item pernyataan terhadap sebuah variabel diatas diperoleh nilai Cronbach Alpha (rhitung) 0,838> rtabel 0,60, maka instrument pernyataan dinyatakan reliabel atau konsisten. Jadi, uji instrument data pada semua variabel sudah valid dan reliabel untuk

seluruh butir instrumennya, maka dapat digunakan untuk pengukuran data dalam rangka pengumpulan data.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual memiliki restribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi.

a. Jika angka sig. Uji Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka residual berdistribusi normal.

b. Jika angka sig. Uji Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test lebih kecil dari 0,05 maka residual tidak berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.82211014 Most Extreme Differences Absolute .051

Positive .050

Negative -.051

Test Statistic .051

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Data diolah dengan IBM SPSS 22

Tabel diatas menunjukkan nilai sig. Pada uji Kolmogrov Smirnov Goodness of Fit Test yakni 0,200>0,05 sehingga residual dinyatakan berdistribusi normal.

4. Uji Korelasi (Person Product Moment)

Uji korelasi pearson product moment digunakan untuk mengukur apakah variabel indepent memiliki hubungan dengan variabel dependent serta untuk mengetahui kekuatan hubungan antara varibel X dengan variabel Y. Dasar pengambilan keputusan:

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka memiliki hubungan (berkorelasi).

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak memiliki hubungan (tidak berkorelasi).

Untuk melihat kekuatan hubungan:

Jika nilai pearson Correlation 0,000 s/d 0,199 = Korelasi sangat rendah Jika nilai pearson Correlation 0,20 s/d 0,399 = Korelasi rendah

Jika nilai pearson Correlation 0,40 s/d 0,599 = Korelasi cukup kuat Jika nilai pearson Correlation 0,60 s/d 0,799 = Korelasi kuat

Jika nilai pearson Correlation 0,80 s/d 1,000 = Korelasi sangat kuat Berikut hasil uji korelasi pearson product moment pada penelitian ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi

Correlations

HARGA_X

KEPUASAN KONSUMEN_Y

HARGA_X Pearson Correlation 1 .593**

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

KEPUASAN KONSUMEN_Y

Pearson Correlation .593** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Data diolah dengan IBM SPSS 22

Tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi dari variabel X (Harga) yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dinyatakan kedua variabel memiliki korelasi (hubungan). Dapat dilihat pada nilai Pearson Correlation yaitu 0,593, sehingga hubungan antara variabel Harga (X) dengan variabel Kepuasan Konsumen (Y) cukup kuat.

5. Uji One Sample T test

Uji one sampel t test atau uji satu sampel umumnya digunakan untuk membandingkan rata-rata sampel dengan rata-rata populasi yang sudah ada.

Dasar pengambilan keputusan one sampelt-test:

a. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima b. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05,maka H0 dietrima dan Ha ditolak

Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai t:

a. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima b. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Tabel 4.8 Hasil Uji One Sample T test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TOTAL_X 60 19.12 2.373 .306

Table hasil uji One Sampel Statistics dengan melakukan uji distribusi normal di atas menunjukkan nilai statistik deskriptif yaitu N=60 artinya jumlah sampel yang dipakai adalah 60 responden konsumen C’Betz fried chicken Parepare. Mean untuk skor jawaban Harga sebesar 19,12. Std Deviation variable Harga sebesar 2,373.

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TOTAL_Y 60 26.13 3.505 .453

Data diolah dengan IBM SPSS 22

Table hasil uji One Sampel Statistics dengan melakukan uji distribusi normal di atas menunjukkan nilai statistik deskriptif yaitu N=60 artinya jumlah sampel yang dipakai adalah 60 responden konsumen C’Betz fried chicken Parepare. Mean untuk skor jawaban Kepuasan Konsumen sebesar 26,13. Std Deviation variable Kepuasan Konsumen sebesar 3,505.

Tabel 4.9 Tabel Klasifikasi

Skor Klasifikasi

80-100 Sangat Baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Buruk

< 39 Sangat Buruk

Pengambilan keputusan sebagai berikut; jika H0 lebih kecil atau sama dengan 75% dari skor ideal, dan Ha lebih besar dari 75% dari skor ideal.

H0 = 𝜇 < 75%

Ha = 𝜇 > 75%

One-Sample Test Test Value = 0

T Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

TOTAL_X 62.406 59 .000 19.117 18.50 19.73

a. Harga

Table diatas diketahui nilai thitung sebesar 62,406 jika dibandingkan dengan nilai ttabel dengan derajat kebebasan (dk) =n-1 = (60-1 = 59) dengan taraf signifikansi 𝛼 = 5% (0,05) diperoleh ttabel sebesar 2,001.

Maka didapat nilai thitung lebih besar dari ttabel (62,406>2,001) maka H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian bahwa variabel Harga memiliki tingkatan yang tinggi 76% dari nilai ideal yang dapat diterima atau terdapat kesamaan antara yang diduga di dalam populasi dengan data yang tidak terkumpul dari sampel. Dari perhitungan sampel ditemukan rata-rata Harga sebesar 76% dari yang diharapkan. Untuk memperoleh nilai skor ideal yaitu skor tertinggi 5x5x60 = 1500. Untuk memperoleh nilai skor ideal dari variabel Harga yaitu total X / nilai skor ideal 1147 / 1500 = 0,76 atau 76% dengan skor klasifikasi baik.

One-Sample Test Test Value = 0

T df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

TOTAL_Y 57.749 59 .000 26.133 25.23 27.04

b. Kepuasan Konsumen

Table diatas diketahui t hitung sebesar 57,749 jika dibandingkan dengan nilai ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 (60-1 = 59) dengan taraf signifikansi 𝛼 = 5% (0,05) diperoleh ttabel sebesar 2,001.

Nilai thitung lebih besar dari ttabel (57,749>2,001) maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian bahwa variabel Kepuasan Konsumen memiliki tingkatan lebih kecil 74% dari nilai ideal yang tidak terkumpul dari sampel. Dari perhitungan sampel ditemukan rata-rata Kepuasan Konsumen sebesar 74% dari yang diharapkan. Untuk memperoleh nilai skor ideal yaitu skor tertinggi 5 x 7 x 60 = 2100. Untuk memperoleh nilai

ideal variabel Kepuasan Konsumen yaitu total Y / nilai skor ideal 1568 / 2100 = 0,74 atau 74% dengan skor klasifikasi baik.

6. Uji Analisis Regresi Sederhana

Uji Regresi Linear sederhana bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variable independen dengan variable dependen, apakah positif atau negatif. Nilai dari variabel terikat jika nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun rumus persamaan regresi linear sederhana secara umum:

Y = α + β.X + e Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.383 3.008 3.119 .003

Harga .876 .156 .593 5.611 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Data olahan SPSS versi 22

Secara umum persamaan regresi linier sederhana adalah Y = a +𝛽x + e. Dimana a sebesar 9,383 angka ini merupakan angka Constant yang mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan Harga (X) maka nilai konsisten Kepuasan Konsumen (Y) adalah 3,008. Sedangkan 𝛽 merupakan angka koefisien regresi dimana nilai 𝛽 sebesar 0,593 angka ini mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1% Harga (X), maka Kepuasan Konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0,593. Karena

koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Harga (X) hubungan terhadap Kepuasan Konsumen (Y). Sehingga persamaan regresinya adalah Y=9,383+0,953X+e.

Dimana:

Y : Kepuasan Konsumen X : Harga

Persamaan regresi diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta 9,383 menunjukkan besarnya tingkat kepuasan konsumen adalah 9,383 jika variabel harga (X) adalah 0 (nol).

b. Berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bawha variabel Harga (X), mempunyai arah koefisien.

Data olahan SPSS 22

Tabel 4.11 Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 255.039 1 255.039 31.480 .000b

Residual 469.894 58 8.102

Total 724.933 59

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen b. Predictors: (Constant), Harga

Tabel diatas digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variable harga (X) dengan variable kepuasan konsumen (Y). maka dari table diatas diketahui f hitung = 31.480 dengan tingkat

signifikansi 0,000>0,05 sehingga dinyatakan variable harga (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y).

C. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak. Pada penelitian ini di ajukan dua hipotesis yaitu :

H0 = Harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada C’bezt fried chicken di kota Parepare

Ha= Harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada C’bezt fried chicken di kota Parepare

Hipotesis penelitian ini akan menggunakan cara dengan membandingkan nilai signifikansi (Sig) dengan probabilitas 0,05 dan dengan menggunakan perbandingan antara nilai t dengan t tabel.

Tabel 4.13 Hasil Uji regresi sederhana untuk uji hipotesis (Uji parsial t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.383 3.008 3.119 .003

Harga .876 .156 .593 5.611 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Data diolah dengan IBM SPSS 22 a. Berdasarkan Nilai Sig.

Tabel diatas diketahui signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari <

probabilitas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima yang artinya terdapat pengaruh antara harga (X) terhadap kepuasan konsumen (Y) C’betz Fried Chicken Parepare.

b. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t table

Nilai thitung sebesar 5,611 dan untuk menentukan ttabel menggunakan rumus berikut:

Ttabel = (a/2 : df) Ttabel = (0,025 : n-2) Ttabel = (0,025 : 60-2)

Ttabel = 0,025 : 58 (dapat dilihat pada table distribusi t tabel) Ttabel = 2,001

Nilai yang telah diketahui diatas bahwa nilai t-hitung 5.611>t-tabel 2,001. sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya Harga (X) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) C’betz Fried Chicken di Kota Parepare.

Penjelasan diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh harga (X) terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam analisis regresi linear sederhana, dapat berpedoman pada nilai R Square atau R2 yang terdapat pada output regresi linear sederhana Model Summary.

Tabel 4.14 Hasil uji Koefisien determinan

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .593a .352 .341 2.846

a. Predictors: (Constant), Harga

Data diolah dengan SPSS 22

Tabel diatas diketahui nilai R square sebesar 0,35,2. Berdasarkan nilai tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh harga (X) terhadap kepuasan konsumen (Y) adalah sebesar 35,2% sedangkan 64,8%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen C’Bezt Fried Chicken di Kota Parepare (Analisis Ekonomi Islam)”. Penelitian yang menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan satu variabel bebas yaitu Harga (X) dan satu variabel bebas yaitu kepuasan konsumen (Y) dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden yang dimana semua responden tersebut merupakan konsumen yang pernah berbelanja di C’Bezt Fried Chicken di kota Parepare.

Hasil pengujian Pearson Correlation dapat dilihat bahwa nilai sig. nya yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dinyatakan kedua variabel memiliki korelasi (hubungan). Dapat dilihat pada nilai Pearson Correlation yaitu 0,593, sehingga hubungan antara variabel Harga dengan variabel kepuasan konsumen cukup kuat.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen C’betz Fried Chicken di Kota Parepare. Pembahasan mengenai pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen C’betz fried chicken di kota Parepare (Analisis Ekonomi Islam) akan diuraikan sebagai berikut:

Harga adalah nilai uang dari suatu unit barang (good), jasa (service), aktiva (asset) atau masukan faktor (factor input). Dalam beberapa pasar (misalnya, lihat Perfect Competition), maka harga seluruhnya akan ditetapkan oleh kekuatan-kekuatan permintaan (demand) dan penawaran (supply).

Sebaliknya, dalam pasar-pasar yang lain (misalnya pasar Monopoli (Monopoly)), para pemasok yang kuat dianggap mempunyai keleluasaan dalam menetapkan harga. Dalam keadaan-keadaan tertentu, harga-harga mungkin berada pada pengendalian harga (price control) pemerintah melalui kebijakan harga dan pendapatan (price and incomes policy) 52.

Harga memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi dimana pengertian Harga yaitu suatu nilai tukar yang dapat disamakan dengan uang atau barang. Pada penentuan harga tentunya akan berdampak pada permintaan dan penawaran. Hal ini juga berkaitan dengan konsep islam dalam penetapan harga yang ditentukan oleh keseimbangan dari permintaan, penawaran, dan keadilan dalam pasar. Seiring dengan perkembangan zaman produsen dalam menetapkan suatu harga tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga tersebut adalah kepuasan konsumen.

52 Christopher Pass & Bryan Lowes, “Collins Kamus Lengkap Ekonomi edisi kedua”.

(Jakarta: Erlangga, 1988), h. 499

Harga adalah sejumlah uang yang harus disiapkan oleh pelanggan yang ingin mendapatkan barang atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Kepuasan konsumen/pelanggan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan konsumen bisa memahami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja dibawah harapan, konsumen akan merasa kecewa, tetapi kinerja sesuai dengan harapan pelanggan akan merasa puas dan bila kinerja bisa melebihi harapan maka pelanggan akan merasa sangat puas senang atau sangat gembira.53

Kepuasan konsumen adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas penggunaan barang atau jasa yang telah mereka peroleh.

Dimana apabila kualitas suatu barang dan jasa jauh dibawah harapan konsumen maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan emosional. Namun jika harapan konsumen sesuai dengan barang dan jasa tersebut maka akan berdampak pada meningkatnya permintaan barang dan jasa.

53Danang Sunyoto, Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu), h. 35

Dokumen terkait