• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses bagaimana data diatur, mengorganisasikan apa yang ada ke dalam sebuah pola, kategori, dan suatu urutan dasar penelitian untuk menganalisis data secara keseluruhan baik data berupa gambar maupun teks. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah memilihnya menjadi satuan yang ddapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menenumukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memusatkan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis data dimulai dengan mengamati data yang telah tersedia dari sumber berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuannya adalah untuk menggambarkan fakta hasil penelitian sehingga menjadi data yang mudah dipahami. Model analisis interaktif dari Miles dan Huberman ( didalam Rian Ardiansyah 2020 ) secara teknik terdiri dari 4 hal utama, yitu pengumpulan data, reduksi data atau penyerdehanaan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Adapun analisisnya sebagai berikut :

a. Data Reduction (Reduksi Data) berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

b. Data Display (Penyajian data) adalah data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/Verification adalah peneliti berusaha untuk mencari makna dan data yang dikumpulkannya, untuk memberi pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya.

Kesimpulan pertama yang ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung dan tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap pertama, didukung oleh bukti-bukti yang valid saat peneliti ke lapangan kembali untuk mengumpulkan data maka yang dikemukakan meupakan kesimpulan yang kredibel.

DAFTAR PUSTAKA

Altundağ, Y., & Bulut, S. (2014). Prediction of Resilience of Adolescents Whose Parents Are Divorced. August, 1215–1223.

Amato, P. R. (2014). Učinci rastave braka na odrasle i djecu: Najnoviji nalazi.

Drustvena Istrazivanja, 23(1), 5–24. https://doi.org/10.5559/di.23.1.01 Appulembang, Y. A., & Agustina, A. (2019). Studi Komparatif: Perbedaan Status

Identitas Diri Remaja Ditinjau dari Pola Asuh Orangtua di Universitas X di Jakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman, 5(1), 17-23.

Aryadelina &, & Laksimiwati. (2019). Resiliensi Remaja Dengan Latar Belakang Orang Tua Yang Bercerai. Jurnal Penelitian Psikologi, 6(2), 1–10.

Asriandari, Eka. “Resiliensi Remaja Korban Perceraian Orangtua." Bimbingan dan Konseling9, no. 4 (Juli 2015).

Asriandari, Eka. “Resiliensi Remaja Korban Perceraian Orangtua.” Skripsi, Universitas NegeriYogyakarta, 2015.

Astutik, W., Keliat, B. A., & Putri, Y. S. E. (2019). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perkembangan Identitas Diri Remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ):

Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 7(3), 281-292.

Badan Pusat Statistik. “Jumlah Nikah, Talak, dan Cerai, Serta Rujuk,” 2023, https://www.bps.go.id/indicator/27/176/4/jumlah-nikah-talak-dan-ceraiserta- rujuk.html

Budirahayu, R. Y., & Nisa Rachmah, N. A. (2019). Peran Ideal Ayah pada Identitas Diri Remaja dalam Perspektif Budaya. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Buhrmester, D. F. W., Wittenberg, M. T., & Reis, D. (1998). Five Domain of Interpersonal Competence in Peer Relattionships. Journal of Personality and Social Psychology, 55(6), 991–1008. J

Chaplin, J. . (2011). Kamus Lengkap Psikologi. 11(1), 85–102.

Chotijah, A., & Musthofa, W. (2023). Resiliensi Remaja Korban Broken Home Yang Memperoleh Dukungan Teman Sebaya Di Kabupatan Cilacap (Doctoral Dissertation, Uin Raden Mas Said Surakarta).

Cohen, S., & Hoberman, H. (1983). Positive Events and Social Supports as Buffers of Life Change Stress. Journal of Applied Social Psychology as

Buffers of Life Change Stress, 2, 99–125.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1111/j.1559-1816.1983.tb02325.x

Connor, K. M., & Davidson, J. R. . (2003). Development of a new resilience scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76–82. https://doi.org/https://doi.org/10.1002/da.10113 Cowie, H., & Wallace, P. (2000a). Peer Support in Action: From Bysantding to

Standing By. SAGE Publications Ltd. Cowie, H., & Wallace, P. (2000b).

Peer Support in Action: From Bystanding to Standing by. SAGE Publications Ltd. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.4135/9781446219126 Danti, R. R. (2021). Resiliensi Remaja Penyandang Tuna Daksa yang Mengalami

Broken Home. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(6).

Deslyana, A. (2021). Gambaran Resiliensi Pada Remaja Yang Mengalami Broken Home (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Diorarta, R. (2020). Tugas perkembangan remaja dengan dukungan keluarga:

Studi kasus. Carolus Journal of Nursing, 2(2), 111-120.

Fitri, I. K. (2020). Peran Media Sosial Instagram Dalam Pembentukan Identitas Diri Remaja Di Man 11 Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarata).

Haq, D. A. Dukungan Emosional Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan Hukum di Sentra Handayani Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Hasanah, U., & Yanti, W. R. (2020). Psikoedukasi Keluarga Dalam Menstimulasi Perkembangan Identitas Diri Remaja.

Hasiolan, M. I. S., & Sutejo, S. (2015). Efek dukungan emosional keluarga pada harga diri remaja: Pilot study. Jurnal Keperawatan Indonesia, 18(2), 67-71.

Iriani, H., Hamzah, H., & Budiyarti, Y. (2020). Support Sistem Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Ulin Banjarmasin 2020. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 5(1), 67-78.

Karundeng, A. H., Dareda, K., & Dwisetyo, B. (2019). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Pencapaian Identitas Diri Remaja Di Kelurahan Tumatangtang Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon. Jurnal Kesehatan Amanah, 3(1), 49-54.

Khotimah, K. (2018). Faktor Pembentuk Resiliensi Remaja Dari Keluarga Broken Home di Desa Pucung Lor Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap.

KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 12 (1), 136–157.

Nainggolan, A. (2020). Dukungan Emosional Keluarga Terhadap Korban Penyalahgunaan Napza. Praktik Pekerjaan Sosial dengan Individu dan Keluarga, 39-50.

Nishfi, S. L., & Handayani, A. (2021). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Remaja di SMA Pondok Modern Selamat 2 Batang. Journal of Psychological Perspective, 3(1), 23-26.

Ramdhanu, C. A. (2019). Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Identitas Diri. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and Research, 3(01), 7-17.

Solihah, N. A. (2020) Peran Lingkungan Keluarga dalam Pembentukan Identitas Diri Remaja di desa Selajambe, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dokumen terkait