• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen pengaruh program keluarga harapan (pkh) (Halaman 55-61)

BAB III Metode Penelitian

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk menguji /mengukur valid atau tidaknya sebuah data. Suatu data dikatakan valid apabila data tersebut menunjukkan ketepatan antara data yang terdapat dilapangan dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Metode validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. Yang dimana, validitas konstruk adalah suatu kerangka dalam konsep, untuk itu perlu dijabarkan konsep yang akan diteliti atau variabel yang diteliti di dalam tolak ukur operasional. Pada penelitian kuantitatif yang diuji validitasnya adalah instrument penelitian (kuesioner) yang sudah diberikan skor.

54 A. Kadir Ahmad, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif, (Makassar:

Indobis Media Centre,2003), hlm 106.

40

Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan menguji signifikasi koefisien pada taraf signifikasi 10% (0,1). Artinya, instrument dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 10% dan tidak valid apabila r hitung < r tabel dengan taraf signifikasi 10%.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indikator yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagat alat pengumpulan data. Uji Reliabilitas juga diartikan sebagai suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama.

Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan . Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua peneliti atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama. Peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Artinya, sebuah variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’sAlpha > 0,60.

c. Uji Normalitas

Sebelum data diuji dengan analisis regresi linier, terlebih dahulu akan diuji dengan uji normalitas, dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.Sementara dalam penelitian uji normalitas data digunakan uji normalitas data dengan uji statistic Kolmogorov-Smirnov.

Pengambilan keputusannya digunakan pedoman jika nilai Sig. < 0,1 maka distribusi data adalah tidak

41

normal. Begitu sebaliknya, jika nilai Sig. > 0,1 maka distribusi data adalah normal.

2. Regresi Linear Sederhana

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi yang bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan diantara variabel tersebut. Dalam hal ini untuk mengetahui Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) (X) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim (Y). Analisa regresi linier sederhana dilakukan dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 25. Analisa yang akan dilakukan sebelumnya perlu diuji data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan harapan. Dengan menggunakan persamaan:

Y = a + BX + e Y = Variabel Terikat X = Variabel Bebas a = Nilai Konstanta

b = koefisoen untuk variabel bebas 𝑒 = Variabel error

3. Uji Hipotesis

Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, terdapat beberapa bentuk uji yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Uji t (Parsial)

Uji t (parsial) dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, tujuan dilakukannya uji signifikan secara parsial ini adalah untuk mengukur secara terpisah dampak yang ditimbulkan dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen.

42

2. Uji Koefisisen Determinasi (R2)

Pengujian ini digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan atau kecocokan (goodnessoffit) dari regresi linier sederhana.55 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan X (variabel independen) terhadap variasi naik turunnya Y (variabel dependen) dari persamaan regresi tersebut.

Nilai koefisien determinasi selalu non-negative mempunyai interval nol sampai satu (0 ≤ 1). Jika r² = 1, berarti besarnya persentase sumbangan X terhadap variasi (naik-turunnya) Y secara bersama-sama adalah 100%.

Hal ini menunjukkan apabila angka koefisien determinasi mendekati 1 maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya semakin kuat maka semakin cocok pula garis regresi untuk meramalkan Y.

55 Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta:

MediaKom, 2010), hlm. 66.

43 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Kondisi Geografis dan Topografi

Desa Bonjeruk berdiri tahun 1886, namun keberadaanya konon sudah ada sejak tahun 1852. Desa Bonjeruk terletak di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dan merupakan salah satu desa dari 13 desa yang ada di kecamatan Jonggat. Desa ini merupakan desa yang sudah berumur ratusan tahun. Di era colonial, desa Bonjeruk ini pernah menjadi pusat pemerintahan tingkat distrik Jonggat yang dipimpin oleh putra setempat, yaitu Lalu. Salah satu bangunan ikonik adalah Masjid Raden Nune Umas yang arsitekturnya bergaya art deco dan dibangun pada tahun 1880-an.

Secara Geografis, desa Bonjeruk ini dapat dilihat dari beberapa aspek, mulai dari iklim, dengan curah hujan 144,29, jumlah curah hujannya 6,00 bulan, kelembapan 81,58, dan tinggi dari permukaan laut 99,00 mdpl. Selain iklim yaitu batas wilayah, dimana disebelah utara berbatasan dengan Desa Sisik Kecamatan Pringgarata, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Bunkate Kecamatan Jonggat, disebelah timur berbatsan dengan Desa Perine Kecamatan Jonggat, dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Ubung Kecamatan Jonggat.

Kondisi dan topografi Desa Bonjeruk umumnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian dari permukaan laut 99,00 mdp. Dengan luas wilyahnya mencapai 591,72 Ha.

Desa Bonjeruk terdiri dari 14 Dusun yaitu Dusun Manggong Bat, Dusun Manggong Timuk, Dusun Dasan Bengkel, Dusun Bunbuaq, Dusun Rejeng, Dusun Montong Tangar, Dusun Bat Peken Timuk, Dusun Bat Peken Bat, Dusun Perwangse, Dusun Bonjeruk Duah, Dusun Bonjeruk Dalam, Dusun Presak, Dusun Loang Tune, dan Dusun Bejelo.

44 b. Gambaran Umum Demografis

Desa Bonjeruk memiliki jumlah penduduk pada tahun 2021 yaitu sekitar 10.272 jiwa dengan persentase perkembangan laki-laki 0,82 % dan perempuan 0,17%. Desa ini mayoritas penduduk beragama Islam dan matapencaharian penduduk sebagain besar sebagai buruh tani mencapai 3.155 jiwa. Struktur perekonomian Desa Bonjeruk masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian, dan yang menjadi urutan keduanya yaitu sektor perternakan. Sebagian besar masyarakat memiliki sumber mata pencaharian pertanian dan perternakan. Pada sektor ini, komoditi yang yang menonjol sebagai hasil andalan adalah padi karena struktur tanah desa ini adalah tanah sawah (peranian). Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol selain pertanian adalah pedagang, industri rumah tangga dan pengolahan. Selain itu potensi lingungan wisata juga cukup strategis.

Beberapa lembaga masyarakat yang masih aktif yaitu Posyandu, Organisasi Perempuan, Organisasi Pemuda, Kelompok gotong royong, Rukun tetangga, Rukun warga, Badan usaha milik desa, LKMD (Laporan Kekayaan Milik Desa, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna, Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat, dan Lembaga Adat.

c. Gambaran Umum Responden

Dalam penilitian ini, responden yang mengisi kuesioner merupakan masyarakat Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yang beragama islam dan berstatus sebagai Keluarga Penerima Manfaat PKH dan Kuesioner yang disebarkan sebanyak 85. Kemudian hal-hal yang dianalisis adalah data seputar pribadi responden. Mulai dari nama, alamat, usia, pekerjaan, jenis kelamin, jenis pkh yang diterima, dan lama menjadi anggota pkh.

d. Data Penelitian

45

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang langsung diberikan kepada para respoden, dan diambil saat itu juga setelah para responden selesai mengisinya.

Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan menjadi satu kedalam Microsoft Office 2010, dan kemudian diolah menggunakan Sofware SPSS versi 25.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik responden yang meliputi Usia, Jenis kelamin, Pekerjaan, Jenis PKH yang diterima, dan Lama menjadi KPM PKH. Selanjutnya dari data tersebut diperoleh informasi mengenai karakteristik atau identitas responden.

Karakteristik responden dalam penelitian ini KPM PKH di Desa Bonjeruk yang meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Responden

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden KPM PKH yang ada di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok tengah dapat dilihat dari pada tabel dibawah ini:

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin responden KPM PKH yang ada di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 9 10 %

Perempuan 76 90 %

Total 85 100 %

Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Berdasarkan keterangan tabel 4.1 di atas, menunjukkan

46 18%

18%

2%4% 25 –31 Tahun

32 41 Tahun 42 51 Tahun

bahwa KPM PKH Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang, sedangkan peneriman PKH perempuan sebanyak 72 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagaian besar yang mendapatkan PKH adalah perempuan.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia yang ada di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Responden Menurut Usia

Usia Frekuensi Persentase

25 – 31 Tahun 15 18 %

32 – 41 Tahun 49 58 %

42 – 51 Tahun 15 18 %

52 – 61 Tahun 2 2 %

62 – 71 Tahun 4 4 %

Total 85 100 %

Sumber: Data Primer, Diolah 2022

47 Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Berdasarkan keterangan tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa responden KPM PKH Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah didominasi oleh usia 32 – 41 tahun, yakni usia orang tua yang memang masih memiliki tanggungan anak yang masih bersekolah, dan minoritas terdapat pada kategori lansia berumur 60 tahun keatas sebanyak 6 orang.

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan yang ada di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Responden Menurut Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

IRT 37 44 %

Petani 30 35 %

Buruh Tani 11 13 %

Pedagang 7 8 %

Total 85 100 %

Sumber: Data Primer, Diolah 2022

48

Berdasarkan keterangan tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa 37 responden adalah ibu rumah tangga, 30 responden adalah petani, 11 responden adalah buruh tani, dan 7 responden lagi adalah pedagang. Sehingga ini membuktikan bahwa mayoritas responden di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah adalah Ibu rumah tangga.

d. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis PKH Yang Diterima yang ada di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Responden Menurut Jenis PKH Yang Diterima Jenis PKH

Yang Diterima

Frekuensi Persentase

Kesehatan 21 25 %

Pendidikan 58 68 %

Kesejahteraan 6 7 %

Total 85 100 %

Sumber: Data Primer, Diolah 2022

49 Kesehata

n 25%

Pendidika n 68%

Kesejahte raan

7%

Kesehatan Pendidikan Kesejahteraan

Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Berdasarkan keterangan tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa Jenis PKH yang diterima oleh KPM PKH Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah didominasi jenis PKH Pendidikan sebanyak 58 responden, Jenis PKH kesehatan sebanyak 21 responden, dan jenis kesejahteraan hanya 6 responden. Ini menunjukkan bahwa masih banyak KPM di Desa Bonjeruk yang memiliki tanggungan anak yang masih bersekeolah.

e. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Menjadi KPM PKH yang ada di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Responden Menurut Lama Menjadi KPM PKH Lama Menjadi

KPM PKH

Frekuensi Persentase

1 – 2 Tahun 38 45 %

3 – 4 Tahun 38 45 %

5 Tahun 9 10 %

Total 85 100 %

50 Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Berdasarkan keterangan tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa hasil penyebaran kuesioner kepada 85 responden KPM PKH Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, diketahui lama menjadi anggota yaitu 1 – 2 tahun sebanyak 38 responden, 3 – 4 tahun 38 responden, dan 5 tahun 9 responden.

2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas

Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas angket dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel yang dilakukan penelitian kepada 85 responden dengan jumlah 8 item unntuk variabel X dan 12 item untuk variabel Y. Uji validitas berguna untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian kuesioner yang digunakan dalam memperoleh data dari para responden. Hasil yang diperoleh adalah berikut:

Tabel 4.6 Uji Validitas X dan Y

No Rhitung Rtabel Status X1. 0,677649 0,1796 Valid X2. 0,808439 0,1796 Valid X3. 0,626092 0,1796 Valid X4. 0,695364 0,1796 Valid X5. 0,750381 0,1796 Valid X6. 0,760089 0,1796 Valid X7. 0,767678 0,1796 Valid

51

X8. 0,808564 0,1796 Valid Kesehatan

Y1. 0,640803 0,1796 Valid Y2. 0,626249 0,1796 Valid Y3. 0,73387 0,1796 Valid Y4. 0,664223 0,1796 Valid

Pendidikan

Y5. 0,723837 0,1796 Valid Y6. 0,70022 0,1796 Valid Y7. 0,733613 0,1796 Valid Y8. 0,654581 0,1796 Valid

Pola Konsumsi

Y9. 0,754992 0,1796 Valid Y10. 0,6909 0,1796 Valid Y11. 0,772197 0,1796 Valid Y12. 0,761552 0,1796 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas yang disajikan pada tabel diatas, yang menunjukkan bahwa semua nilai Rhitung > Rtabel (0,1796), artinya setiap pertanyaan berkolerasi dengan skor totalnya dan data yang dikumpulkan dinyatakan valid dan siap untuk dianalisis.

b. Uji Reliabilitas

52

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah kuesioner yang digunakan apakah konsistensi jika pengukuran dilakukan dengan kuesioner tersebbut dilakukan berulang-ulang.

Tabel 4.7

Hasil Reliabilitas Variebel PKH (X) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.88 8

Hasil Uji Reliabilitas variabel X, dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics diatas. Dimana hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,880 dan hasil tersebut melebihi nilai koefisien Cronbach’sAlpha, karena sebuah variabel dikatakan sudah reliabel jika mempunyai nilai Cronbach’sAlpha > 0,60. Serta pengujian reliabilitas data ini dilakukan dengan bantuan prorgram SPSS 25.

Tabel 4.8

Hasil Reliabilitas Variebel Kesejahteraan (Y) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.908 12

Hasil Uji Reliabilitas variabel Y, dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics diatas. Dimana hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,908 dan hasil tersebut melebihi nilai koefisien Cronbach’sAlpha, karena sebuah variabel dikatakan sudah reliabel jika mempunyai nilai Cronbach’sAlpha > 0,60.

3. Hasil Uji Normalitas

53

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.56

Pengambilan keputusannya digunakan pedoman jika nilai Sig.

< 0,1 maka distribusi data adalah tidak normal. Begitu sebaliknya, jika nilai Sig. > 0,1 maka distribusi data adalah normal.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Data Variabel X dan Y One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PKH

Kesejahteraa n

N 85 85

Normal Parametersa,b Mean 35.74 54.32 Std.

Deviation

2.940 4.349

Most Extreme Differences

Absolute .125 .119

Positive .122 .113

Negative -.125 -.119

Test Statistic .125 .119

Exact Sig. (2-tailed) .129 .165

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas data diatas, yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 25, menyatakan bahwa

56 Agus Tribasuki & Nano Prawoto, Analisis Regresi… hlm.57

54

nilai Exact Sig. 2 (tailed) untuk variabel PKH (X) = 0,129 dan variabel Y (Kesejahteraan) = 0,165. Karena nilai Exact Sig. 2 (tailed) dari variabel X dan Y > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal sehingga model layak digunakan.

4. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 35.865 5.455 6.575 .000

PKH .516 .152 .349 3.394 .001

a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat

Dari tabel diatas, dapat diambil persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 35,865 + 0,516 X

a. Nilai Constant sebesar 35,856. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Program Keluarga Harapan (PKH) mampu memberikan distribusi yang besar dalam mempengaruhi peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Muslim.

b. Nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa jika Program Keluarga Harapan naik 1 %, maka (Y) pengembangan akan naik sebesar 0,516 % dengan asumsi variabel lain dalam keadaan tetap. Dan sebaliknya, jika setiap penurunan sebesar 1 % dari Program Keluarga Harapan, makan akan menurunkan Kesejahteraan Masyarakat Muslim, sebesar 0.516%.

5. Uji Hipotesis a. Uji T

Uji hipotesis merupakan hal yang penting untuk dilakukan,

55

serta untuk mengetahui seberapa jauh mana pengaruh variabel independen terhaadap variabel dependen. Hipotesis asosiatif merupakan suatu pengujian hipotesis dengan melihat sebab akibat atau melihat hubungan dua variabel atau lebih. Pengujian hipotesis asosiatif penelitiannya:

Ha: Program Keluarga Harapan (PKH) Berpengaruh Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Tabel 4.11 Hasil Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 35.865 5.455 6.575 .000

PKH .516 .152 .349 3.394 .001

a. Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakat

Uji T, dilakukan untuk melihat perbandingan nilai T hitung dengan Ttabel dengan df = 85-2 = 1,291. Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa untuk mengetahui variabel berpengaruh signifikan atau tidak, dapat dilihat dari nilai Signifikan variabel independen, jika nilai signifikan < 0,1 ,maka variabel tersebut dikatakan berpengaruh signifikan, begitu juga sebaliknya, jika nilai signifikan > dari 0,1 , maka variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan.

Dari tabel di atas, dapat dilihat juga pengaruh positif atau negatif dari masing-masing variabel independen dengan melihat nilai koefisien yang positif atau negatif. Maka dari itu, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Program Keluarga Harapan (X)

56

Dari tabel di atas diketahui nilai signifikan dari X (Program Keluarga Harapan) sebesar 0,001 < 0,1 yang berarti bahwa nilai signifikan tersebut kurang dari 0,1, sehingga bisa dikatakan bahwa Program Keluarga Harapan berpengaruh signifikan, dan memiliki nilai koefisien sebesar 35,856 yang bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa berpengaruh positif serta Thitung > Ttabel yaitu 3,394 >

1,291. Sehingga menyatakan variabel X berpengaruh terhadap Y.

Untuk Ha: dari hasil pengujian di atas maka, Program Keluarga Harapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim.

6. Uji Determinasi (R2)

Tabel 4.11

Hasil Uji Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .349a .122 .111 4.099

a. Predictors: (Constant), PKH

b. Dependent Variabel : Kesejahteraan Masyarakat

Dari tabel model summary uji regresi linear sederhan diatas, dapat menjelaskan besarnya nilai korelasi / hubungan variabeel X dan Y dengan (R) yaitu sebesar = 0,349. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,122, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (PKH) terhadap variabel terikat (Kesejahteraan) adalah sebesar 12, 2%.

C. Pembahasan

a. Program Keluarga Harapan Terhadap Kesejahteraan

57

Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu masyarakat menitik beratkan bahwa tuntutan wahyu “kebaikan dunia akhirat (maslahat al-din wa al-dunya) merupakan tujuan utamanya agar kesejahteraan dari jasmani dan rohani tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar (kebutuhan dasar) para ulama menyepakati bahwa maslahah yang menjadi puncak sasaran lima tujuan dasar tersebut yaitu:

keselamatan keyakinan agama, keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamatan harta serta keselamatan keluarga dan keturunan. Pada kenyataannya, tidak semua masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut terutama di kalangan masyarakat miskin. Dengan demikian, Program keluarga harapan dikeluarkan oleh pemerintah merupakan realisasi tanggung jawab pemerintah dalam hal jaminan sosial. Tujuan utama dan paling utama Islam adalah falah atau kebahagiaan umat manusia di dunia ini maupun di akhirat. Konsep Islam tentang falahamatlah konprehensif. Oleh karena itu, sistem ekonomi Islam bertujuan mencapai kesejahteraan ekonomi dan kebaikan masyarakat melalui distribusi sumber-sumber materiil yang merata dan melalui penegakan keadilan sosial.Firman Allah dalam QS. Al- Qashash: 77.57

ي ِّصان اسنات الَ او َۖاة ار ِّخٓ ۡلۡٱ اراهدلٱ ُ هللَّٱ اكٰىاتااء ٓااميِّف ِّغاتۡبٱاو ُهللَّٱ اناس ۡحاأ ٓااماك نِّس ۡحاأ او َۖاايۡنُّدلٱ انِّم اكاب

ِّغۡبات الَاو َۖاكۡيالِّإ

ُّب ِّحُي الَ ا هللَّٱ هنِّإ َِّۖض ۡرا ۡلۡٱ يِّف ادااسافۡلٱ :صصقلا [ انيِّدِّسۡفُمۡلٱ

77 ]

Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Islam sebagai agama kemanusiaan yang bersifat universal, mempercayai adanya kesuksesan manusia di dunia dan akhirat. Ia

57 Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenamedia Group, 2012), hlm31-32

58

mengarahkan pemeluknya untuk mencapai kesejahteraan materiil maupun spiritual. Islam sebagai agama kemanusiaan yang bersifat universal, mempercayai adanya kesuksesan manusia di dunia dan akhirat. Ia mengarahkan pemeluknya untuk mencapai kesejahteraan materiil maupun spiritual.

Tujuan primer sebuah negara Islam adalah menegakkan sebuah masyarakat ideal yang didasarkan pada keadilan, persamaan, dan kebaikan.Negara Islam tidak hanya menegakkan sistem penyembahan kepada Allah (yakni shalat) melainkan juga menegakkan sistem zakat. Dengan demikian, baik kesejahteraan spiritual maupun material setiap individu sama-sama dituju oleh negara Islam.58

Pengalokasian PKH tergantung pada sub komponen yang ada dalam sebuah KPM. Sehingga jenis PKH dan besaran yang diterima oleh setiap KPM berbeda-beda, ada yang mendapatkan PKH Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan serta diberikan dalam kurun waktu 3 bulan sekali atau 4 kali dalam setahun.

Komponen Pendidikan memiliki sub komponen tersendiri yaitu anak yang masih bersekolah SD/sederajat, SMP/sederajat, da SMA/sederajat, dengan besaran yang didapatpun berbeda. SD = 225.000, SMP= 375.000, SMA = 500.000. Sedangkan komponen kesehatan memiliki sub komponen juga yaitu ibu hamil dan anak usia 0 - 6 tahun dengan besaran nilai manfaat yaitu 600.000.

Kesejahteraan pun memiliki komponenya yaitu disabilitas dan lansia usia 60 keatas diberikan nilai manfaat sebesar 600.000.

Mayoritas responden dalam penelitian ini merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, dan juga ada beberapa responden yang mendapatkan bantuan berganda, disebabkan responden memiliki jumlah anak yang lebih dari satu. Batas maksimal penerimaan bantuan ini yaitu 5 tahun, sehingga ketika masa penerimaan sudah berakhir, maka KPM akan berhenti untuk mendapatkannya. Sehingga pendamping PKH harus selalu

58 Muhammad Sharif Chaudry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group,2012), hlm.304-306

59

memperhatian data terkait penerima bantuan serta memperbarui data manimal 3 bulan sekali.

Berdasarkan penejelasan hasil analisis data diatas, untuk mengetahui pengaruh PKH terhadap kesejahteraan muslim, peneiliti menyebar kuesioner kepada 85 yang menerima bantuan pkh atau disebut dengan Keluarga Penerima Manfaat PKH 2021 yang ada di Desa Bonjeruk. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 5 klasifikasi responden yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi program PKH, mulai dari data pribadi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, jenis pkh yang diterima, dan lama menjadi anggota keluarga penerima manfaat.

Dari hasil perhitungan karakteristik para responden, mulai dari jenis kelamin, didominasi oleh perempuan sebesar 90 %, kemudian pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) Sebesar 44

%, dengan sebagian besar usia mulai dari 32-41 tahun atau sekitar 58 % mendapatkan jenis pkh pendidikan yaitu sebesar 44 % dan lama menjadi keluarga penerima manfaat didominasi 1-2 tahun atau 45 %.

Untuk mengetahui pengaruh pkh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, bisa dilihat pada hasil uji t, atau uji hipotesis sebesar 3,394 dengan nilai t tabel 1,291. Sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung > t tabel, dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,1 maka hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan H0 ditolak.

Pembahasan mengenai Program Keluarga Harapan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat yang diolah menggunakan SPSS 25 menunjukkan bahwa PKH mempunyai nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,1 dengan nilai koefisien sebesar 0,516 %. Nilai Constant sebesar 35,856. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Program Keluarga Harapan (PKH) mampu memberikan distribusi yang besar dalam mempengaruhi peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Muslim. Dan sebaliknya, jika setiap nilai signifikan >

0,1 maka tidak terdapat pengaruh PKH Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim, dan memiliki nilai koefisien sebesar bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa berpengaruh positif serta

Dalam dokumen pengaruh program keluarga harapan (pkh) (Halaman 55-61)

Dokumen terkait