• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

35

36

hal ini itulah fungsi dari statistik deskriptif.73 Menggunakan statistik deskriptif ini peneliti mengkategorisasi data dengan rumus sebagai berikut:74

Tabel 3. 3.

Rumus Kategorisasi

Kategori Rumus

Sangat Rendah 1,5 SD

Rendah M 0,5 SD

Sedang M

Tinggi

Sangat Tinggi

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial merupakan suatu teknik statistik yang digunakan dalam menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini biasanya digunakan pada sampel yang diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.75

3. Uji Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.

Apabila data berdistribusi normal maka dapat menggunakan uji statistik parametrik, dan apabila data tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan uji statistik non parametrik.

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu chi-square, kolmogorov smirnov, lilliefors, shapiro wilk, jarque bera. Adapun pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji liliefors, dengan bantuan program Statistical

73 Morissan, Metode Penelitian Survei (Jakarta: Kencana, 2014). hlm. 236.

74

2013). hlm. 109.

75 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D., hlm. 208

37

Productand Service Solution (SPSS) versi 24 dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Langkah- langkah dalam mencari normalitas data melalui SPSS versi 25 yaitu: (1) Analize >> Descriptive Statistics >>

Explore; (2) pada kotak dialog Analize masukkan seluruh variabel ke dalam Dependent List; (3) Plots, pada kotak dialog Explore pilih Plots kemudian centang Normality with tests; (4) Continue >> Ok.

Uji normalitas yang digunakan yaitu Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% maka apabila signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya, jika signifikansi < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) memiliki hubungan linier. Uji linier ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam metode regresi linear atau korelasi.76

Uji linearitas menggunakan bantuan SPSS dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikansi 0,05. Hasil uji liniearitas dilihat pada baris deviation from linearity, jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka hubungan tidak linear. Sedangkan jika nilai signifikan lebih dari atau sama dengan 0,05 maka hubungannya bersifat linear.

Langkah-langkah untuk menghitung linearitas melalui SPSS versi 24 yaitu: (1) Analize >> Compare Means >> Means; (2) pada kotak dialog Means masukkan variabel sesuai dengan variabel penelitian;

(3) options, pilih Test for linierity pada kotak dialog Means: Options; (4) Continue >>Ok.

76 Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. hlm. 178.

38 c. Uji Hipotesis

Teknik analisis akhir digunakan untuk pengujian hipotesis serta menyimpulkan hasil dari penelitian. Teknik analisis akhir pada penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana. Analisis tersebut nerupakan pengujian terhadap data yang terdiri atas dua variabel, yaitu variabel independen dan dependen. Persamaan dari regresi linear sederhana dirumuskan, sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien Regresi

X = nilai variabel independen77.

77 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. hlm. 252.

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Instagram @ngajilagi.id a. Sejarah

Pada 1 Juni 2020, Zaid Arsyad Hidayat selaku Chief Excecutive Officer (CEO) membuat akun Instagram dengan username Instagram

@kursustahsin.id (sekarang ngajilagi.id). Akun Instagram tersebut dibuat bertujuan sebagai media belajar online untuk pengguna aktif Instagram Indonesia yang ingin belajar membaca al-

(ngaji) dari dasar hingga lancar.

Sebelum adanya akun Kursustahsin.id, Zaid telah memiliki kelas Tahsin yang pertemuannya berlangsung secara tatap muka, berpusat di Islamic Center Kota Mataram. Ketika pandemi, Zaid terpikirkan untuk mengembangkan sayap dakwah agar masyarakat dapat lebih mudah belajar Tahsin al-

darimana saja. Untuk menjangkau masyarakat yang berada diluar Mataram, maka dibentuklah akun Kursustahsin.id. Zaid mendirikannya bersama rekan- rekannya yaitu Nana Abdiana,S.Pd. (Sekretaris CEO), Wegi Mustika, S.Pd. (Chief Operatinal Officer), Akbar Riyadi, S.Pd. (Web Development), Mustakim Khairi, S.Pd. (Leader Tahsin Offline dan Online), Ahmad Badawi, S.Pd. (Koordinator Tutor), Heri Hanapi, S.Pd.

(Admin Tahsin Offline), Suhandri Wandriyati, S.Pd.

(Admin Tahsin Offline), Satria Habibyanto (Leader Media), Lalu Anugrah Akbar, S.Ikom. (Editor), dan dengan enam talent (Zulkarnain, Teguh Bunga Rusvianto, SH., Syahrul Fuad, M. Indriawan Hasan, Dian Wahyu Ningsih, SH., Mufida Erista).

40

Setelah sebulan aktif membuat konten, 1 Juli 2020 jumlah followerspun bertambah menjadi 2.500 followers. Melihat perkembangan ini, Zaid merasa bahwa program kelas ngaji online sudah dapat diperkenalkan ke publik. Saat itu, Kursustahsin.id mendapat 25 santri yang tergabung pada kelas online belajar ngaji. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode dengan penyimakan dilakukan melalui video call aplikasi whatsapp.

Seiring dengan berjalannya waktu, akun Kursustahsin.id pun terus mengalami perkembangan yang pesat, dari segi jumlah followers hingga santri yang mendaftar pada kelas online. Selama bula Juli- Desember 2020, jumlah followers kursustahsin.id meningkat menjadi 15.200 followers. Sedangkan jumlah santri yang mendaftar di kelas online juga meningkat menjadi 80 santri, persebaran wilayah santripun mengalami penambahan.

Pada 1 April 2021, Instagram Kursustahsin.id melakukan rebranding menjadi Ngajilagi.id dengan tagline

diserta dengan berubahan logo dan warna, yang dapat dikihat pada gambar 4.1.

Gambar 4. 1.

Logo Ngajilagi.id

41

Logo pada gambar 4.1 memiliki makna, yaitu:

- Lambang buku, bermakna al- keinginan untuk mengenal al-

lambang ini juga bermakna mahkota kemuliaan.

- Lambang buku jika dibalik menjadi bentuk atap rumah, bermakna bahwa ngajilagi merupakan rumah yang ramah bagi siapa saja yang ingin belajar membaca al-

kemuliaan dunia dan akhirat.

- Penulisan huruf nun yang juga dibentuk menyerupai senyuman, yang bermakna bahwa selalu ada senyuman untuk menyambut niat baik setiap orang yang ingin belajar.

- Huruf nun bermakna ngajilagi bisa bersahabat dengan siapa saja dan tetap menebar manfaat tanpa menghilangkan jati diriya.

Saat ini, santri ngajilagi.id sejumlah 725 santri dengan rincian 550 santri online dan 175 santri offline.

Isi konten Ngajilagi.id saat ini terdiri dari konten feed

( -hari, dzikir,

sholawat), dan konten story (kuis tajwid, QnA tajwid, behind the scene Ngajilagi.id, hal-hal yang menarik perhatian). Adapun jadwal upload konten story yaitu jam 12.00-14.00 WITA, dan konten feed 16.00-18.00 WITA. Dalam hal ini yang menjadi penanggung jawab konten yang diupload adalah Satria Habibyanto selaku Chief Marketing Officer (CMO) ngajilagi.id.78

b. Visi dan misi 1) Visi

Membentuk muslim Indonesia yang bisa dan cinta membaca al-

2) Misi

78 Data Ngajilagi.id didapatkan dari Kak Satria selaku CMO dan Nuna selaku admin Ngajilagi.id, pada 9/11/22, pukul 16.00 WITA.

42

- Percepatan proses penyebaran dakwah.

- Perbaikan sistem pengajaran al- semua kalangan.

- Usaha mensejahterakan tim dan guru ngaji.

c. Struktur organisasi

1) Chief Excecutive Officer (CEO) : Zaid Arsyad Hidayat,S.Pd.

- Sekretaris : Ratna Febriani 2) Chief Performance Officer (CPO) : Mustakim,S.Pd.

- Manager Tahsin Online : Ahmad Badawi,S.Pd.

- Manager Tahsin Offline : Heri Hanafi,S.Pd.

- Admin Tahsin Online 1 : Eva Dina Lathifah,S.Pd.

- Admin Tahsin Online 2 : Ulia, S.Pd.

3) Chief Financial Officer (CFO) : Akbar Riyadi,S.Pd.

- Staff Financial : Suhandri Wandrianti,S.Pd.

- Logistic Staff : Rizal Taqwadi,S.Pd.

4) Chief Marketing Officer (CMO) : Satria Habibyanto

- Talent : Zulkarnain

- Editor : Sulhan Hadi,SDs.

- Admin Sosial Media : Dian Wahyu Ningsih,SH.

2. Data Hasil Penelitian a. Responden

Responden merupakan seseorang atau orang- orang yang terlibat dalam memberi respon ataupun menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan secara lisan maupun tulisan. Istilah responden ini cenderung digunakan dalam penelitian kuantitatif, sementara dalam penelitian kualitatif cenderung menggunakan informan.79 Pada penelitian yang peneliti lakukan ini, responden terbagi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan domisilinya.

1) Responden berdasarkan usia

79 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Banjarmasin: Antasari Press, 2011). hlm. 60.

43

Pada penelitian ini, peneliti mengambil rentang usia responden dari 15 hingga 45 tahun yang dibagi menjadi lima kategori yaitu usia 15-20, 21-25, 26- 30, 20-35, 36-40, dan 40-45 tahun.

Gambar 4. 2 Usia Responden

B e r

dasarkan pada hasil kuisioner yang diisi oleh 100 responden, dapat dilihat pada gambar 4.2 bahwa peneliti mendapatkan responden dengan kategori 15-20 berjumlah 21 responden (21%), kategori 21- 25 berjumlah 56 responden (56%), kategori 26-30 berjumlah 10 responden (10%), kategori 30-35 berjumlah 9 responden (9%), kategori 36-40 berjumlah 2 responden (2%) , dan kategori 41-45 berjumlah 2 responden (2%). Sehingga disimpulkan yang menjadi responden terbanyak adalah responden dengan kategori usia 21-25 tahun yaitu 56% dari responden.

2) Responden berdasarkan jenis kelamin

Pada penelitian ini, responden yang mendominasi adalah responden dengan jenis kelamin perempuan, yaitu 78% dari jumlah responden, sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki hanya 22%. Ringkasan data

21%

56%

10%

9% 2%2%

Usia Responden

Usia 15-20 21-25 26-30 30-35 36-40 41-45

44

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.

Gambar 4. 3 Jenis Kelamin Responden

3) Responden berdasarkan domisili

Pada penelitian ini, karena peneliti meneliti di Indonesia maka responden juga merupakan masyarakat Indonesia yang tersebar dari ujung barat hingga timur. Dimana dalam penelitian ini peneliti mendapatkan responden dari Sumatra Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua. Dalam penelitian ini yang menjadi responden mendominasi yaitu responden yang berasal dari NTB yaitu 50% dari jumlah responden, ringkasan data tersebut dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.

Gambar 4. 4 Domisili Responden

22%

78%

Jenis Kelamin Responden

L P

1 2 4 20 3 3 4 3 2 1 50 1 5 1

100 2030 4050

60

Domisili Responden

Jumlah

45

b. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas

Pada penelitian ini peneliti melakukan uji validitas menggunakan aplikasi microsoft excel 2007 pada kuisioner pertama mengenai keaktifan mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia dan angket kedua mengenai minat membaca Al-

di Indonesia, hasil hasil validitas dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2.

Tabel 4. 1

Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia No.

Item

Nilai r tabel

Nilai r hitung

Status Validitas

1 0.195 0.622 Valid

2 0.195 0.687 Valid

3 0.195 0.657 Valid

4 0.195 0.680 Valid

5 0.195 0.627 Valid

6 0.195 0.682 Valid

7 0.195 0.664 Valid

8 0.195 0.669 Valid

9 0.195 0.631 Valid

10 0.195 0.740 Valid

11 0.195 0.669 Valid

12 0.195 0.602 Valid

13 0.195 0.604 Valid

14 0.195 0.510 Valid

15 0.195 0.530 Valid

16 0.195 0.677 Valid

17 0.195 0.734 Valid

18 0.195 0.683 Valid

Tabel diatas menunjukkan hasil uji validitas, penelitian ini menguji 18 item, kemudian ditemukan bahwa semua item yang terdapat pada

46

kuisioner pertama memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa semua item yang terdapat pada kuisioner pertama sudah valid.

Tabel 4. 2

Hasil Uji Validitas Kuisioner Minat Membaca Al-

No.

Item

Nilai r tabel

Nilai r hitung

Status Validitas

1 0.195 0.523 Valid

2 0.195 0.238 Valid

3 0.195 0.314 Valid

4 0.195 0.617 Valid

5 0.195 0.337 Valid

6 0.195 0.585 Valid

7 0.195 -0.010 Tidak

Valid

8 0.195 0.502 Valid

9 0.195 0.633 Valid

10 0.195 0.720 Valid

11 0.195 0.380 Valid

12 0.195 0.498 Valid

13 0.195 0.729 Valid

14 0.195 0.749 Valid

15 0.195 0.595 Valid

16 0.195 0.696 Valid

17 0.195 0.564 Valid

18 0.195 0.362 Valid

19 0.195 0.628 Valid

Pada tabel 4.2 merupakan hasil dari uji validitas pada kuisioner kedua, peneliti menemukan satu item yang tidak valid atau memiliki nilai r hitung yang lebih rendah dari r tabel yaitu item 7, sehingga

47

18 item sisanya sudah valid, dan item 7 dikeluarkan dari kuisioner.

2) Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini peneliti melakukan uji realiabilitas menggunakan aplikasi SPSS versi 24 pada kuisioner pertama mengenai keaktifan mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia dan kuisioner kedua mengenai minat membaca Al- peneliti menemukan hasil sebagai berikut.

Tabel 4. 3

Reliability Statistics Kuisioner Keaktifan Mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia

Cronbach's Alpha N of Items

0.916 18

Berdasarkan tabel 4.3. hasil dari output SPSS versi 24 dari hasil uji reliabilitas kuisioner pertama, ditemukan bahwa nilai koefisien reliabilitas

( ) sebesar 0,916. Di mana

menurut Guilford kategori dari koefisien reliabilitas yaitu:80

-

sangat tinggi -

tinggi - sedang

- rendah

- -1,00 < koefisien

sangat rendah (tidak reliabel)

80 Guilford J.P., Fundamental Statistic in Psychology and Education (New York: McGraw-Hill Book Company, Inch, 1956). hlm. 145.

48

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner pertama sudah reliabel dengan kategori reliabilitas sangat tinggi.

Tabel 4. 4

Reliability Statistics Kuisioner Minat Membaca Al-

Cronbach's Alpha N of Items

0.833 18

Berdasarkan tabel 4.4. hasil dari output SPSS versi 24 dari hasil uji reliabilitas kuisioner pertama, ditemukan bahwa nilai koefisien reliabilitas

( ) sebesar 0,833. Dimana

menurut Guilford kategori dari koefisien reliabilitas yaitu:81

-

sangat tinggi -

tinggi -

sedang -

rendah

- -1,00 < koefisien

reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel) Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner kedua sudah reliabel dengan kategori reliabilitas sangat tinggi.

3) Interpretasi Data Jawaban Keaktifan Mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia

81 Ibid. hlm. 145.

49

Data mengenai keaktifan mengikuti Instagram

@ngajilagi.id di Indonesia diperoleh dari angket yang terdiri dari 18 pertanyaan/pernyataan, dengan masing-masing pertanyaan/pernyataan memiliki lima alternatif jawaban. Di mana tanggapan setiap item intrumen yang menggunakan skala likert ini memiliki gradasi mulai dari sangat positif hingga sangat negatif begitu juga sebaliknya, yang dapat berupa kata-kata seperti:

Tabel 4. 5.

Gradasi Jawaban dan Skor Skala Likert Gradasi Skala Likert

Skor Positif Negatif

Selalu 5 1

Sering 4 2

Kadang-kadang 3 3

Hampir tidak pernah 2 4

Tidak pernah 1 5

Berdasarkan hasil sebaran kuisioner keaktifan mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia, diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Kategorisasi Keaktifan Mengikuti Instagram

@ngajilagi.id di Indonesia

Kriteria Interval Frekuensi %

Sangat Rendah 8 8%

Rendah 21 21%

Sedang 38 38%

Tinggi 23 23%

Sangat Tinggi 10 10%

Total 100 100%

Berdasarkan pada tabel kategorisasi diatas diperoleh bahwa pada interval keaktifan mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia, pada interval

50

terdapat 21% dengan kategori rendah, interval

% dengan kategori

sedang, interval 23%

dengan kategori tinggi, dan interval

terdapat 10% dengan tingkat minat membaca al- mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia dalam hal ini berada pada kategori sedang (38%). Sebagaimana dapat dilihat dalam gambar histogram berikut.

Gambar 4. 5.

Distribusi Frekuensi Keaktifan Mengikuti Instagram @ngajilagi.id

4) Interpretasi Data Jawaban Minat Membaca al- Data mengenai minat membaca al-

Indonesia diperoleh dari angket yang terdiri dari 19 pertanyaan/pernyataan, dengan masing-masing pertanyaan/pernyataan memiliki lima alternatif jawaban. Di mana tanggapan setiap item intrumen yang menggunakan skala likert ini memiliki gradasi mulai dari sangat positif hingga sangat negatif

8

21

38

23 0 9

5 10 1520 25 30 35 40

Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Distribusi Frekuensi Keaktifan

Frekuensi

51

begitu juga sebaliknya, yang dapat berupa kata-kata seperti:

Tabel 4. 7.

Gradasi Jawaban dan Skor Skala Likert Gradasi Skala Likert

Skor Positif Negatif

Selalu 5 1

Sering 4 2

Kadang-kadang 3 3

Hampir tidak pernah 2 4

Tidak pernah 1 5

Berdasarkan hasil sebaran kuisioner minat membaca al-

sebagai berikut:

Tabel 4. 8

Kategorisasi Data Minat Membaca Al- Kategori Interval Frekuensi %

Sangat Rendah 4 4%

Rendah 21 21%

Sedang 29 29%

Tinggi 36 36%

Sangat Tinggi 10 10%

Total 100 100%

Berdasarkan pada tabel kategorisasi 4.8 diperoleh bahwa pada interval minat membaca al-

di Indonesia, pada interval

4% dengan kategori sangat rendah, interval 56 < X 21% dengan kategori rendah, interval 29% dengan kategori sedang,

interval 36% dengan

kategori tinggi, dan interval pat 10%

dengan kategori sangat tinggi. Sebagian besar minat membaca al-

ini berada pada kategori tinggi (36%).

52

Sebagaimana dapat dilihat dalam histogram berikut.

Gambar 4. 6 Distribusi Frekuensi Minat Membaca Al-

Indonesia

c. Uji Prasyarat 1) Uji Normalitas

Uji normalitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorrov Smirnov, yang menjadi salah satu bagian dari uji asumsi klasik. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Di mana apabila nilai signifikansi > 0,05 maka nilai residual dikatakan berdistribusi normal, namun jika nilai signifikansi < 0,05 maka nilai residual dikatakan tidak berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini peneliti melihat nilai signifikansinya menggunakan pendekatan exact, dimana memang pengaturan pada SPSS umumnya menggunakan pendekatan asymtotic yang nilainya diestimasi berdasarkan asumsi atau anggapan bahwa data yang diberikan cukup besar. Sehingga

4

21 29 36

10 0

5 10 15 20 25 30 35 40

Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Distribusi Frekuensi Minat

Frekuensi

53

ketika data berukuran kecil (sampel kecil), data tidak seimbang, dan berdistribusi buruk (tak berpola), maka pendekatan asymtotic ini akan menghasilkan data yang tidak reliabel (tidak akurat). Sehingga pendekatan exact ini menjadi solusi agar nilai yang dihasilkan reliabel (akurat).

Namun kekurangan pendekatan exact ini adalah ketika data yang berjumlah banyak atau besar ketika perhitungan akan memerlukan waktu yang lama komputasi yang intensif, dan memerlukan memori yang cukup banyak.82

Tabel 4. 9 Tabel Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Keaktifan Minat

N 100 100

Normal Parametersa,b Mean 63.5200 72.3300 Std. Deviation 12.62712 10.82184 Most Extreme

Differences

Absolute 0.047 0.098

Positive 0.047 0.070

Negative -0.045 -0.098

Test Statistic 0.047 0.098

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200c,d 0.020c

Exact Sig. (2-tailed) 0.974 0.276

Point Probability 0.000 0.000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas one sample kolmogorov smirnov test, diketahui nilai exact signifikansi variabel x (minat membaca al-

82 Cyrus R. Mehta and Patel, IBM SPSS Exact Tests (Massachusetts:

Harvard School of Public Health, 2010). hlm. 24.

54

sebesar 0,276 > 0,05, dan nilai exact signifikansi variabel y (keaktifan mengikuti Instagram

@ngajilagi.id) 0,974 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua nilai residual berdistribusi normal.

2) Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen/X) dan variaben terikat (dependen/Y) memiliki hubungan yang linear atau signifikan. Di mana dengan syarat apabila nilai Sig. Deviation from Linearity > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan bariabel terikat, namun jika Sig. Deviation from Linearity < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan bariabel terikat.

Tabel 4. 10 Tabel Linearitas

ANOVA Table Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

Minat

* Keakti fan

Betwe en Group s

(Combined) 4652.610 41 113.478 0.948 0.566 Linearity 2861.565 1 2861.565 23.910 0.000 Deviation

from Linearity

1791.045 40 44.776 0.374 0.999

Within Groups 6941.500 58 119.681

Total 11594.110 99

Berdasarkan uji linearitas yang peneliti lakukan dengan bantuan software SPSS 24, dapat diketahui nilai dari Sig. Deviation from Linearity sebesar 0,999 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas (keaktifan menggunakan Instagram @ngajilagi.id)

55

dengan variabel terikat (minat membaca Al- Qu

b. Uji Hipotesis (Statistik Inferensial)

Teknik analisis dalam uji hipotesis ini adalah analiss statistik inferensial dengan menggunakan uji regresi linear sederhana, yang dilakukan dengan bantuan software SPSS 24. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara minat membaca al-

mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara minat membaca al-

mengikuti Instagram @ngajilagi.id di Indonesia.

Tabel 4. 11.

Anova ANOVAa Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3895.917 1 3895.917 32.114 0.000b Residual 11889.043 98 121.317

Total 15784.960 99

a. Dependent Variable: Keaktifan b. Predictors: (Constant), Minat

Tabel 4. 12.

Model Summary Model Summary Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 0.497a 0.247 0.239 11.01439

a. Predictors: (Constant), Minat

Dalam hal ini regresi linear sederhana dilakukan untuk memprediksi terdapatkah pengaruh dalam minat

56 membaca Al-

Instagram @ngajilagi.id di Indonesia. Berdasarkan tabel 4.11 dan 4.12 diatas persamaan regresi yang signifikan diperoleh (F(1,98) = 32,114 p < 0,001) dengan R2 sebesar 0,247 (dilihat pada tabel 4.9).

Sehingga didasarkan pada hal tersebut, H0 ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh, atau persamaan regresi signifikan. Dimana variabel keaktifan (keaktifan mengikuti Instagram) dipengaruhi sebesar 24,7% oleh variabel minat (minat membaca Al-

merupakan pengaruh dari hal lain yang tidak peneliti teliti.

Tabel 4. 13.

Coefficients Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.592 7.480 2.887 0.005

Minat 0.580 0.102 0.497 5.667 0.000

a. Dependent Variable: Keaktifan

Pada tabel 4.13, keaktifan (keaktifan mengikuti Instagram @ngajilagi.id) dapat diprediksi dengan menggunakan persamaan regresi Y = 21,592 + 0,580X. Koefisien regresi (B = 0,580) mengindikasikan bahwa peningkatan skor minat (minat membaca Al-

akan meningkatkan skor minat (minat membaca Al- B. Pembahasan

1. Minat Membaca Al- Followers Instagram

@ngajilagi.id

57

Pada bab II, peneliti telah memaparkan mengenai minat membaca al-

sesuatu hal yang mampu memperlihatkan kemampuan untuk memberikan stimulus atau dorongan untuk memperhatikan. Dathurrohman dan Sulistyorini mengartikan minat sebagai hubungan yang kaitannya erat dengan kemauan, perasaan senang yang berpotensi membuat seseorang untuk memilih dan kecenderungan jiwa yang bersifat aktif. Sehingga minat membaca al- yang tumbuh pada perasaan seseorang yang menimbulkan kegiatan membaca al-

Minat membaca al- followers Instagram

@ngajilagi.id berdasarkan interpretasi data jawaban minat membaca al- bahwa terdapat 4% dari 100%

followers dengan minat membaca al-

rendah, 21% dari 100% followers dengan minat membaca

al- followers

dengan minat membaca al-

dari 100% followers dengan minat membaca al-

kategori tinggi, dan 10% dari 100% followers dengan minat membaca al-

disimpulkan bahwa minat membaca al- followers Instagram @ngajilagi.id ini berkategori tinggi, sebagaimana kategori tinggi ini memiliki frekuensi yang tertinggi dari yang lainnya yaitu 36% dari 100%.

Berdasarkan hasil dari interpretasi data yang telah dipaparkan sebelumnya, dengan minat membaca al-

followers Instagram sebanyak 36%, dapat dikatakan bahwa keinginan atau kemauan yang tumbuh pada perasaan seseorang yang menimbulkan kegiatan membaca al-

followers Instagram @ngajilagi.id berada pada kategori tinggi. Hal tersebut berdasarkan kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan yang dimiliki atau dilakukan

58

oleh folloers Instagram @ngajilagi.id., serta dipengaruhi oleh diri sendiri baik itu dalam bentuk dorongan, ataupun emosi, dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.83

Minat ini dapat dipengaruhi oleh kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan seseorang, sesuai dengan pendapat Safari. Sehingga apabila seseorang menyukai suatu hal yang kurang baik maka minatnya akan cenderung kearah yang kurang baik pula, begitu pula dengan ketertarikan, perhatian dan keterlibatannya.

Sehingga diperlukan agar seseorang individu tersebut memiliki kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan dalam hal yang baik, seperti halnya juga dalam mengikuti akun Instagram yang kemudian juga berpengaruh dalam minatnya.

Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa minat membaca al- followers Instagram @ngajilagi.id di Indonesia memiliki tingkat kategori tinggi, yang dipengaruhi oleh hal yang terdapat dalam dirinya serta lingkungannya.

2. Keaktifan Pengguna Instagram di Akun @Ngajilagi.Id Pada kajian teori bab II, peneliti telah paparkan mengenai keaktifan. Keaktifan merupakan kegiatan atau kesibukan yang bersifat fisik ataupun mental serta intelektual yang memiliki tujuan tertentu. Keaktifan ini akan membuat seseorang untuk membangkitkan fungsi visual, mendengar, ataupun mencari informasi yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukannya. Dalam penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah seberapa sering seseorang responden berinteraksi dengan akun

@ngajilagi.id.

83 -

hlm.

28.

Dokumen terkait