• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Analisis Data

Menurut sugiono, “analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori”.39 Dengan demikian dalam analisis data kualitatif pengelolaan data tidak menggunakan teknik statistika sehingga hasil jawaban responden terdapat pernyataan yang diajukan tidak terkait

39 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 244.

32

dengan skor, akan tetapi dideskripsikan dala suatu penjelasan dalam bentuk kalimat.

Setelah memperoleh data, maka langkah selanjutnya adalah mengelola data tersebut. Berkenaan dengan pengelolahan data ini, Djunaidi Ghony mengemukakan bahwa mengelola data berarti menyaring dan mengatur data atau informasi yang sudah masuk.

Setelah mendapat informasi dan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik untuk menganalisis dengan cara berpikir induktif.

Cara berpikir induktif adalah pada prosedur induktif proses berawal dari proposisi-proposisi khusus (sebagai hasil pengamatan) dan berakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan bahu) berupa azaz umum.40 Cara berpikir ini digunakan peneliti untuk membahas pengambilan kesimpulan tentang Implementasi Konsep Khiyar Dalam Jual Beli Menggunakan Akad Baku Pada Swalayan Di Kota Metro.

40 Ibid.

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Kota Metro

Kota Metro berasal dari kata “Meterm” dalam Bahasa Belanda yang artinya “pusat" yang artinya di tengah-tengah antara Lampung Tengah dan Lampung Timur, bahkan ditengah (center) Provinsi Lampung.

Versi kedua nama Metro berasal dari kata "Mitro" (Bahasa Jawa) yang berarti artinya teman, mitra, kumpulan. Hal tersebut dilatarbelakangi dari kolonisasi yang datang dari berbagai daerah di luar wilayah Sumatra yang masuk ke daerah Lampung. Namun, yang paling relavan adalah, Metro berasal dari bahasa Belanda, ini didukung kuat dengan sejarah dan berdirinya sebuah landmark berupa menara yang dinamakan Menara Meterm (Meterm Tower) yang berada di Taman Merdeka, Alun-Alun Kota Metro.41

1. Keadaan Demografis Kota Metro

Kota Metro merupakan masyarakat yang majemuk, yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan keadaan yang berbeda-beda. Kota Metro memiliki jumlah penduduk sebanyak

41 https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Metro diunduh Pada 09 Januari 2020 Pukul 14.30 WIB

34

160.729 jiwa yang terdiri dari 80.300 laki-laki dan 80.429 perempuan.42

Tabel 1.1

Jenis Pekerjaan Masyarakat Kota Metro

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Petani 5.357

2. Pedagang 4.943

3. Pegawai Negeri Sipil 7.882

4. Karyawan Swasta 7.494

Berdasarkan tebel di atas maka dketahui bahwa beberapa jenis pekerjaan di kota Metro diantaranya Petani dengan jumlah 5.357 jiwa, Pedagang sebanya 4.943 jiwa, Pegawai Negeri sebanyak 7.882 jiwa, dan Karyawan Swasta sebanyak 7.494 jiwa.

2. Profil PB Swalayan 15 A Kota Metro

Nama PB Swalayan merupakan singkatan dari Putra Baru Swalayan yang berdiri pada tanggal 16 desember 2006 yang beralamat di Jl. Ahmad Yani 15a, Metro Timur. PB Swalayan menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat dari makanan, pakaian, ATK, hingga alat-alat olahraga. PB Swalayan merupakan swlayan yang islami

42 https://metrokota.bps.go.id/dynamictable/2016/12/06/3/jumlah-penduduk-kota-metro- menurut-jenis-kelamin-2005-2016.html (diunduh pada 09 Januari 2020, Pukul 14.10 WIB)

35

karena semua yang dijual memiliki label halal dan karyawannya harus beragama islam dan bagi karyawan wanitanya diwajibkan menggunakan hijab.

PB Swalayan memiliki banyak cabang antara lain di Punggur, Bandarjaya, dan di metro ada dua cabang yaitu di 15a Metro Timur dan di 21 Metro Timur. PB Swalayan juga memiliki beberapa program unggulan yang memiliki konsumen diantaranya adanya member card serta kupon undian yang semuanya memiliki syarat-syarat tertentu agar pembeli dapat mengikuti program tersebut.

Respon masyarakat dengan berdirinya PB Swalayan di kota Metro sangat diterima baik karena dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Karena dengan berdirinya PB Swalayan banyak bermunculan warung makan dan pedagang-pedagang di pinggir- pinggir jalan. Tujuan berdirinya PB Swalayan adalah membuka usaha perdagangan yang islam, yaitu dengan mengkoordnir kebutuhan masyarakat dengan barang yang murah tapi dengan kualitas yang bagus.

Pengunjung PB Swalayan kota Metro tidak hanya warga kota Metro saja namun dai berbagai daerah di Lampung karena PB Swalayan sudah memiliki banyak cabang sehingga terkenal di berbagai daerah lain.43

43 Dokumen, Profil PB Swalayan Metro, 13 Januari 2020.

36 3. Profil IndoMetro

Supermarket Indometro berlokasi di Tejoagung, kec. Metro Timur, berdiri pada tahun 2015. IndoMetro memiliki dua cabang usaha yaitu pertama di kota Metro dan yang kedua di pekalongan Lampung Timur.

Pimpinan Indometro adalah Yudi Astoto menjelaskan bahwa salah satu yang melatar belakangi dan mendorong berdirinya indoMetro ini dikarenakan adanya peran partisipasi dalam mendukung program pembangunan khususnya di kota Metro. Visi Misi yaitu mampu menjadi pelayan konsumen dan masyarakat khususnya dalan penyetokan bahan bangunan dan perabotan rumah tangga.

Pada awalnya indoMetro hanya sebuah toko keramil dikota metro lalu kemudian berkembang menjadi supermarket. indoMetro memiliki lokasi yang sangat luas terutama lahan parkir dan juga ada masjid yang didirikan dekat dengan tempat parkir. Memiliki bangunan yang terdiri dari dua lantai dimana lantai pertama menyediakan alat- alat bangunan, makanan, perabotan rumah tangga, ATK, dan disebelah pintu masuk ada konter Handphone dll. Sedangkan lantai kedua menyediakan barang seperti pakaian, sepatu, tas, dan kosmetik. Karna lokasinya yang luas IndoMetro memiliki banyak pengunjung baik warga kota Metro ataupun dari daerah lain.44

44 Dokumentasi, Profil IndoMetro Kota Metro, 14 januari 2020.

37 4. Profil RA Point

RA Point merupakan toko swalayan yang menjual berbagai berbagai kebutuhan masyarakat diantaranya kebutuhan pokok, sembako, pakaian, peralatan listrik, dan forniture. Pemilik usaha RA Point adalah bapak Muhammad Sudibyo yang telah berdiri sejak tahun 2017 dan diresmikan pada 05 Januari 2017 yang berlokasi di Jl.

Patimura Banjarsari, Metro Utara, Kota Metro. Dimana RA Point memiliki bangunan 3 lantai, lantai pertama adalah swalayan itu sendiri, lantai kedua untuk restoran dan lantai ketiga untuk caffe. RA Point memiliki 2 cabang yaitu di Wates dan di Bandarjaya namun seiring berjalannya waktu kedua cabang tersebut dikelola oleh saudara bapak Sudibyo dan akhirnya memisahkan manajemen nya tetapi tetap menggunakan nama RA Point.

Bapak Sudibyo memiliki 3 cangkupan misi dalam mendirikan usaha tersebut, yakni ekonomi, pendidikan, dan wisata. Ia turut menjelaskan dalam misi Ekonomi, ia ingin menjalin UMKM khususnya masyarakat sekitar untuk dipasarkan. Dan misi pendidikan, Bapak Sudibyo membuka kesempatan bagi para siswa-siswi SMK SMA yang ingin berpraktik. Lebih lanjut, ia mengatakan dalam hal ini wisata menjadi misi RA Point yang akan memberikan wisata belanja dengan pelayanan baik, tempat yang memadahi, dan bagi anak-anak kedepan akan disediakan tempat bermain sehingga wisata belanja dapat dinikmati para pengunjung.

38

Pengunjung RA Point berasal dari 60% warga kota Metro dan 40% dari berbagai daerah disekitar kota Metro seperti Kotagajah, Seputih Banyak, dan lainnya. Setiap harinya rata-rata pengunjung adalah 350 orang, namun akan meningkat jika memasuki akhir bulan bisa mencapai 400 orang perhari.45

B. Implementasi Hak Khiyar Di Swalayan Kota Metro

Implementasi hak khiyar di swalayan kota metro sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan jual beli agar salah satu pihak tidak ada yang dirugikan baik penjual maupun pembeli. Seperti di swalayan yang merupakan pasar modern dimana saat ini banyak ditemui diperkotaan salah satunya di kota metro dan menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dalam satu tempat yang nyaman tidak seperti pasar tradisional.

Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan tiga karyawan yang ada di swalayan kota Metro yaitu sebagai berikut:

1. Praktek implementasi khiyar di PB Swalayan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan karyawan PB Swalayan, pihak PB swalayan menanyakan kepada konsumen apakah barang yang diambil sudah sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian jika pembeli mendapati barang yang dibelinya cacat atau memiliki ukuran yang ternyata tidak sesuai maka apabila sebelum dibayarkan si pembeli membuat kesepatan dengan pihak PB Swalayan

45Dokumentasi, Profil RA Point Metro, 15 Januari 2020.

39

seperti jika barang tersebut tidak sesuai maka boleh ditukarkan dengan yang baru tapi tdak bisa dikembalikan uangnya. Namun jika tidak ada kesepakatan maka pihak PB tidak menerima komplain dari si pembeli.

Pertimbangan dari pihak PB atas keputusannya adalah bahwa hal tersebut telah menjadi ketetapan perusahaan.46

Wawancara yang ketiga kepada ibu Sutarmi seorang ibu rumah tangga. Ibu Sutarmi menjadi konsumen di PB Swalayan sejak tahun 2013 yakni sudah 6 tahun lamanya, beliau mengetahui jika pembeli memiliki hak untuk melanjutkan atau membatalkan transaksi. Ibu Sutarmi pernah melakukan perjanjian kepada pihak PB Swalayan ketika ia membeli baju untuk anaknya namun anaknya tidak ikut serta berbelanja, saat itu beliau membelikan baju dan beliau ragu apakah baju pilihannya akan sesuai dengan ukuran anaknya sehingga beliau melakukan perjanjian ke pihak PB Swalayan jika baju tersebut kekecilan maka apakah boleh ditukarkan dan pihak PB Swalayan membolehkan hal tersebut dengan syarat bukti pembelian dan merek baju tidak boleh hilang.

Namun ketika sampai dirumah ternyata ukurannya tidak sesuai maka ibu Sutarmi kembali ke PB Swalayan untuk menukarkan barang tersebut. Ketika ia menukarkan baju tersebut namun dengan model yang berbeda dan harganya pun berbeda (lebih murah) pihak PB Swalayan tidak mengembalikan kelebihan uang dari barang yang dibeli

46 Istianah, Karyawan PB Swalayan Metro, Wawancara, 09 Desember 2020.

40

sebelumnya dan tidak diperbolehkan pula untuk membatalkan transaksi yang sebelumnya. Ibu Sutarmi sudah ngajukan keluhan namun pihak PB tidak menerima keluhannya sehingga ibu Sutarmi dengan terpaksa menerima keputusan dari PB Swalayan.47

Selain karyawan peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa konsumen di PB Swalayan. Ibu Yuyun sudah menjadi konsumen di PB Swalayan sudah sejak 7 tahun yang lalu. Beliau mengetahui bahwa konsumen memiliki hak untuk melanjutkan atau membatalkan transaksi dalam sebuah jual beli. Tidak pernah melakukan perjanjian kepada pihak PB Swalayan ketika berbelanja dan pernah mendapati barang yang dibeli cacat atau tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ketika itu beliau membeli celana untuk dirinya sendiri namun ketika dicob dirumah ternyata dibagian kantong celana terdapat sobek. Dan keesokan harinya ia mengembalikan celana tersebut dan menjelaskan permasalahannya kepada kasir PB, namun pihak PB tidak mau menerima pengembalian barang tersebut dengan alasan bahwa sudah melewati batas waktu penukaran barang yang cacat yaitu 24 jam.48

Konsumen kedua oleh saudari Atika yang sudah menjadi konsumen di PB Swalayan selama 4 tahun. Ia mengetahui bahwa konsumen memiliki hak untuk mengembalikan atau menukar barang jika terdapat ketidaksesuaian. Ia belum pernah melakukan kesepakatan

47 Sutarmi, Konsumen PB Swalayan Metro, Wawancara, 09 Januarai 2020.

48Yuyun, Konsumen PB Swalayan Metro, Wawancara, 17 Mei 2020.

41

sebelum membeli sebuah barang. Saudari Atika pernah membeli hijab di PB Swalayan setelah dibayarkan dan dibawa pulang ternyata ukuran hijab yang dibeli antara satu dengan sisi lain tidak sama, ia langsung kembali ke PB dan menukarkan hijab tersebut dan pihak PB memperbolehkan tetapi tidak ada warna hijab yang sama dengan yang ditukarkan. Kemudian ia memilih model hijab yang lain dan ternyata harganya lebih murah dengan hijab yang dikembalikan dan ketika ditanyakan ke pihak PB ternyata uang kelebihannya tidak bisa dikembalikan. Akhirnya ia terpaksa memilih hijab dengan harga yang lebih sedikit mahal karna tidak ada hijab dengan harga yang sama dengan yang dikembalikan.49

Wawancara keempat dengan saudari Fiska Apriliana, telah menjadi konsumen PB Swalayan selama 3 tahun. Ia mengetahui bahwa konsumen memiliki beberapa hak dalam sebuah jual beli. Ia pernah membeli sepatu untuk adiknya saat ia ingin membayarkan di kasir ia membuat kesepakatan dimana ketika sepatu yang dibeli ukurannya tidak sesuai dengan adiknya apakah boleh ditukarkan dengan ukuran lain. Pihak PB menyetujui dan memberikan syarat berupa label yang tertempel dibarang tidak boleh hilang dan struk pembayaran serta jangka waktu penukaran hanya 24 jam dari waktu pembelian.

Sampainya dirumah ternyata ukurannya tidak sesuai maka saudari Fiska kembali ke PB dan menukarkan sepatu tersebut namun ukuran yang

49 Atika, Konsumen PB Swalayan Metro, Wawancara,17 Mei 2020.

42

diminta tidak ada, maka ia memilih model lain yang memiliki ukuran yang sesuai dengan adiknya tetapi harganya lebih murah dari yang sebelumnya kemudian uang kelebihan di sepatu sebelumnya tidak bisa dikembalikan karna transaksi sebelumnya telah dimasukan ke laporan keuangan. Akhirnya Fiska memilih sepatu dengan harga yang lebih mahal dari sepatu sebelumnya karna ia tidak mau merasa rugi.

Wawancara kelima dengan saudara Riky, ia baru menjadi konsumen PB Swalayan selama satu setengah tahun. Ia mengetahui bahwa konsumen meiliki hak untuk mengembalikan atau menukarkan barang jika ada yang dirasa tidak sesuai. Sadara Riky belum pernah melalukan kesepakatan kepada pihak PB Swalayan. Ia pernah membeli magicom di PB Swalayan ketika dites tidak ada kendala namun ketika dites dirumah ternyata tidak bisa hidup saat ia kembali untuk menukarkan barang yang rusak pihak PB menolak karna barang kategoi elektronik tidak bisa dikembalikan atau ditukarkan. Saudara Riky sangat kecewa dengan pernyataan pihak PB karna tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa barang tidak bisa dikrmbalikan jika ada ketidaksesuaian.50

Dari hasil wawancara di atas dapat dinyatakan bahwa implementasi khiyar dalam transaksi di PB Swalayan tidak semuanya terpenuhi.

Seperti khiyar aib yang dimana konsumen mendapati barang yang tidak sesuai namun ketika ingin membatalkan transaksi tidak diperbolehkan.

50 Riky Saputra, Konsumen PB Swalayan, Wawancara, 17 Mei 2020.

43

Maka dengan terpaksa konsumen menerima ini berarti jual beli ini ada unsur pemaksaan ke satu pihak dan hal ini tidak dibenarkan dalam ekonomi islam.

2. Praktek implemtasi khiyar di Indometro

Wawancara kepada karyawan Indometro yaitu saudari Mayang Sari, pihak Indometro menanyakan kembali apakah barang yang dibeli susah sesuai yang diinginkan, seperti ukuran, warna, atau model barang. Pihak Indometro tidak menerima pengembalian barang yang telah dibeli, karna barang yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan.

Pertimbangan Indometro dalam menyikapi hal tersebut adalah dengan memberikan pengertian kepada konsumen bahwa barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Dikarenakan barang yang sudah diinput kedalam komputer tidak bisa dirubah.51

Selanjutnya wawancara dengan konsumen yaitu saudari Riska Aulia yang telah menjadi konsumen di Indometro kurang lebih 2 tahun, ia tidak mengetahui bahwa konsumen memiliki hak untuk membatalkan atau melanjutkan transaksi. Konsumen mengatakan tidak ada kesepakatan tertentu selama transaksi, ia pernah menapati kecacatan dalam barang yang dibelinya ketika itu ia membeli jas dimana kantong bagian dalamnya ternyata robek atau jahitannya tidak tertutup ia menyadari itu ketika sudah dirumah dan ketika ia kembali

51 Mayang Sari, Karyawan Indometro, Wawancara, 11 Januari 2020.

44

untuk menukarkannya pihak Indometro tidak menerima pengembalian barang dalam kondisi apapun. Disini saudari Aulia merasa telah dirugikan karna membeli barang cacat.52

Wawancara kedua kepada Setya Nova yang telah menjadi konsumen di Indometro selama 3 tahun, ia mengetahui bahwa konsumen memiliki hak dalam sebuah transaksi jual beli. Ia tidak pernah melakukan suatu perjanjian tertentu sebelum membeli barang di Indometro. Pernah sekali ia membeli suatu keperluan mandi dimana harga yang tercantum ternyata berbeda dengan yang tercantum dalam kertas bukti pembayaran. Saudari Setya Nova langsung mengajukan komplain ke pihak Indometro namun pihak Indometro hanya mengatakan bahwa harga yang tercantum di rak barang adalah harga lama yang belum diganti dengan harga yang baru, ketika ia ingin mengembalikan barang tersebut pihak Indometro tidak menerimanya karena barang tersebut sudah di input ke komputer sehingga tidak bisa dibatalkan bahkan dikembalikan uang.53

Wawancara ketiga dengan Ibu Maharani, beliau sudah menjadi konsumen di Indo Metro selama 4 tahun. Beliau mengetahui bahwa konsumen memiliki hak dalam jual beli, ibu Maharani pernah membeli sandal untuk suaminya namun ketika pulang ternyata ukurannya tidak sesuai akhirnya ia kembali bersama suaminya dan menjelaskan permasalahannya. Pihak Indo Metro membolehkan untuk

52 Riska Aulia, Konsumen Indometro, Wawancara, 11 Januari 2020.

53 Setya Nova, Konsumen Indometro, Wawancara, 10 Januari 2020.

45

menukarkan dengan ukuran yang sesuai, ibu Maharani menanyakan apakah bisa membatalkan pembelian sebelumnya dan uangnya kembali, namun pihak Indo Metro tidak bisa membatlkan dan hanya bisa menukarkan dengan barang sama.54

Wawancara yang keempat dengan saudari Dewi yunita, ia sudah 5 tahun menjadi konsumen di Indo Metro. Ia menjelaskan bahwa konsumen memiliki beberapa hak dalam sebuah jual beli. Ia pernah membeli kemeja yang mana ketika setibanya dirumah ternyata jahitan dibagian lengan ada yang tidak terjahit. Keesokan harinya ia kembali ke Indo Metro untuk mengeluhkan kecacatan di kemeja yang ia beli, pihak Indo Metro tidak menerima keluhan dari saudari Dewi karna itu dianggap sudah lewat hari selain itu barang yang sudah dibeli tidak bisa ditukarkan atau dikembalikan.55

Wawancara kelima yaitu dengan saudari Fauziah ia menjadi konsumen di Indo Metro sudah 3 tahun. Ia mengetahui bahwa dalam jual beli konsumen boleh meneruskan atau membatalkan transaksi jual beli. Ia belum pernah melakukan kesepakatan sebelum membeli barang di Indo Metro. Ia pernah membeli sebuah sepatu untuk dirinya ia hanya mencoba sepatu sepatu sebelah kanan karna dirasa ukurannya susah sesuai maka ia langsung membayar tanpa memeriksa sepatu bagian kiri. Sesampainya dirumah ternyata bagian alas dalam sepatu bagian kiri sudah terkelupas ia pun segera kembali untuk

54Maharani, Konsumen Indo Metro, Wawancara, 19 Mei 2020 .

55Dewi yunita, Konsumen Indo Metro, Wawancara, 19 Mei 2020.

46

menukarkannya namun ternyata sepatu dengan ukuran yang sama tidak ada akhirnya ia meminta uangnya kembali namun tidak diperbolehkan oleh pihak Indo Metro terpaksa saudari Fauziah membawa kembali sepatu yang tadi rusak karena tidak ada sepatu lain yang sesuai dengannya.56

Wawancara kepada kelima kosumen di Indo Metro tersebut dapat diartikan bahwasanya konsumen mengetahui bahwa mereka mempunyai hak dalam jual beli namun dalam kasus diatas terjadi pemaksaan kepada konsumen untuk menerima akibat yang berasal dari kesalahan pihak Indo Metro sendiri. Dalam khiyar hal ini termasuk khiyar syarat dan khiyar majlis dimana pembeli telah membeli barang yang harganya berbeda dengan yang tercantum di labelnya dan tidak bisa membatalkan transaksi padahal konsumen belum meninggalkan Swalayan yang membuat konsumen merugi.

3. Praktek implementasi khiyar di RA Point

Berdasarkan wawancara kepada karyawan RA Point yaitu saudari Resti sebelum melakukan pembayaran biasanya kasir akan menanyakan kepada konsumen apakah barang sudah sesuai dengan yang diinginkan seperti ukuran dan harga barang. Sehingga konsumen bisa memutuskan untuk melanjutkan atau membatalkan pembelian. Pihak RA Point dalam

56 Fauziah,Konsumen Indo Metro, Wawancara, 19 Mei 2020.

47

menyikapi konsumen yang mendapati barang yang beli terdapat cacat bisa dikembalikan selama konsumen belum meninggalkan swalayan tersebut.57

Berdasarkan wawancara di RA Point kepada saudari Bertiyana yang belum lama menjadi konsumen sekitar 2 tahun. Ia mengetahui bahwa konsumen memiliki hak-hak dalam jual beli, ia belum pernah melakukan kesepakatan sebelum transaksi jual beli. Ia pernah membeli sebuah stop kontak dimana sebelum dibayarkan terlebih dahulu di cek untuk memastikan tidak ada masalah. Namun sesampainya di rumah ternyata stop kontak tersebut tidak bisa hidup, maka ia kembali dikeesokan harinya untuk mengembalikan barang tersebut tapi pihak RA Point tidak menerimanya karna ternyata waktu pengembalian lebih dari 1x24 jam dimana hal ini tidak disampaikan oleh pihak RA Point ketika transaksi berlangsung. Hal ini membuat saudari Bertiyana merasa kecewa atas sikap dari pihak RA Point.58

Wawancara selanjutnya yaitu kepada saudari Vika Wulandari, ia baru menjadi konsumen di RA Point sekitar 1 tahun. Ia pernah membuat kesepakatan sebelum membeli suatu barang di RA Point saat itu ia ingin membelikan sebuah tas untuk ibunya. Sesampainya dirumah ternyata ia mendapati ada robek di bagian dalam tas tersebut, saudari Vika kembali ke RA Point dan langsung mengeluhkan kecacatan di tas yang dibelinya.

Karna tidak ada tas lain yang diinginkan ibunya maka saudari Vika meminta uangnya kembali namun pihak RA Point menolak untuk

57 Resti, Karyawan RA Point, Wawancara, 10 Januari 2020.

58Bertiyana, Konsumen RA Point, Wawancara, 27 Desember 2019 .

48

mengembalikan uangnya. Akhirnya saudari Vika terpaksa menukar dengan tas model lain daripada ia harus menerima tas yang rusak tersebut.59

Wawancara ketiga dengan ibu Puji, beliau sudah menjadi konsumen di RA Point selama 2 tahun. Ia mengetahui bahwa konsumen memiliki hak dalam jual beli, ia belum pernah melakukan kesepakatan sebelum, bagian ketiak robek dan ia pun kembali ke RA Point dan menunjukan kecacatan di baju yang baru dia beli. Pihak RA Point membolehkan untuk menukarkan baju tersebut dengan baju yang harganya sama dan tidak bisa membatalkan jual beli atau uang tidak bisa dikembalikan.60

Wawancara keempat dengan ibu Rosidah yang telah satu tahun menjadi konsumen di RA Point, beliau mengethui bahwa konsumen memiliki hak untuk melanjutkan atau membatalkan sebuah transaksi jual beli. Beliau pernah membeli barang pecah belah berupa satu set gelas dan teko kemudian sesampainya dirumah ternyata ada satu gelas yang retak karna barang tersebut akan dihadiahkan untuk orang lain maka ibu Rosidah kembali ke RA Point dan mengajukan untuk menukarkan barangnya yang cacat. Namun ternyata pihak RA Point menolak untuk menukarkan atau mengembalikan uang ibu Rosida karena untuk barang

59Vika Wuandari, Konsumen RA Point, Wawancara, 27 Desember 2019.

60 Puji, Konsumen RA Point, Wawancara, 20 Mei 2020

Dokumen terkait