• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. PROSEDUR PENELITIAN

I. TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dari hasil percobaan yang menggunakan RAK, kemudian disajikan pada Tabel berikut ini.

Tabel 4. Penataan Data Hasil Pengamatan pada RAK (Rancangan Acak Kelompok)

Perlakuan Ulangan Jumlah

1 2 3 4 5

A A1 A2 A3 A4 A5 ΣYAj

B B1 B2 B3 B4 B5 ΣYBj

C C1 C2 C3 C4 C5 ΣYCj

Jumlah ΣYi1 ΣYi2 ΣYi3 ΣYi4 ΣYi5 GT Sumber : Hanafiah (2004: 45)

Keterangan :

A ... i = perlakuan yang diujicobakan

1 ... j = kelompok dari masing-masing perlakuan Yij = datum hasil perlakuan ke-i ulangan ke-j ΣYij = jumlah total hasil perlakuan ke-i

GT = Grand Total, merupakan jumlah seluruh data hasil percobaan

Berdasarkan data hasil pengamatan/pengukuran yang telah masukkan ke dalam kemudian dilakukan perhitungan nilai dispersi. Hal ini karena data yang diperoleh tidak memusat.

Perhitungan nilai dispersi tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.

a. FK = (GT)2 /kt

b. Jumlah kuadrat total (JKt)

JKt = (YA1)2 + (YA2)2 + ... + (Yij)2 – FK c. Jumlah Kuadrat perlakuan (JKp)

1) JKp, jika“kelompok semua perlakuan sama”

JKp = ΣYAj2+ ΣYBj2+ . . . + ΣYij2 k - FK 2) JKp, jika “kelompok perlakuan tidak sama”

JKp = ΣYAj2kA+ ΣYBj2kB+ . . . .+ΣYij2ki – FK d. Jumlah Kuadrat kelompok (JKk)

JKk = ΣYi12+ ΣYi22+ . . . + ΣYij2 t - FK e. Jumlah Kuadrat galat (JKg)

JKg = JKt – JKk – JKp

Selanjutnya, untuk mempermudah pengujian, maka data hasil pengamatan/pengukuran yang telah diperoleh tersebut kemudian disusun dalam tabel Analysis of Variance (ANOVA).

Contoh Tabel ANOVA pada RAK disajikan pada Tabelberikut.

Tabel 5. ANOVA pada RAK No Sumber

Keragaman

Derajat Bebas (DB)

Jumlah Kuadrat (JK)

Kuadrat Total (KT)

F hitung (Fh)

F Tabel 0,05 0,01 1 Perlakuan/ antar

perlakuan (between treatment

DBp = t – 1 JKp KTp =

JKp/DBp Fh=

KTp/KTg F(DBp, DBg) 2 Kelompok/Group DBk = k – 1 JKk KTk =

JKk/DBk

Fh = KTk/KTg

F(DBk, DBg) 3 Galat dalam

perlakuan/ within treatment/ error

DBg = (t – 1)(k – 1)

JKg KTg=

JKg/DBg 4 Total DBt= tk – 1 JKt

Sumber : Diambil dari Munawar (1995:53) & Hanafiah (2004:36) Keterangan :

* = nyata (F hitung > F 0,05)

** = sangat nyata (F hitung > F 0,01)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Tabel 5 maka didapatlah nilai F hitung. Nilai F hitung tersebut kemudian digunakan untuk penarikan kesimpulan atau pengujian hipotesis. Kaidah penarikan kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya suatu hipotesis dapat dilihat pada Tabel berikut

Tabel 6. Kaidah Penarikan Kesimpulan atau Pengujian Hipotesis No Hasil Analisis Nilai F Kesimpulan

Analisis/Statistika Kesimpulan Penelitian 1

F hitung < F 0,05 Tidak nyata (non significant), biasanya diberi simbol “ns”

atau “tn”

Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh atau perbedaan yang berarti antar perlakuan/grup.

2

F 0,05 ≤ F hitung ≤ F 0,01 Nyata (significant), biasanya diberi simbol *

Ho ditolak, artinya ada pengaruh atau perbedaan yang berarti antar perlakuan/grup.

3

F hitung > F 0,01

Sangat nyata (highlysignificant), biasanya

diberi simbol **

Ho ditolak, artinya ada pengaruh atau perbedaan yang sangat berarti antar perlakuan/grup.

Sumber: Munawar (1995:48)

Berdasarkan Tabel, diketahui bahwa penarikan kesimpulan atau pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel pada sumber keragaman perlakuan kelompok. Selain itu, juga diketahui bahwa penarikan kesimpulan atau pengujian hipotesis juga bergantung pada derajat ketelitian yang dipilih peneliti, yaitu 5% atau 1%.

Untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya maka dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

BNT = (α ; DBG) √𝟐𝟐.𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲𝑲 𝒓𝒓 α : taraf nyata yang dikehendaki

DBG : Derajat Bebas Galat KTG : Kuadrat Tengah Galat r : Jumlah Ulangan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan Pemberian Pupuk NPK Holland terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yang dilakukan dari tanggal 10 September 2022 sampai 15 Januari 2023, diperoleh data yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Data hasil penghitungan diteliti dan dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK).

a) Tinggi Tanaman (cm)

Rata-rata tinggi tomat (Solanum lycopersicum) pada masing-masing perlakuan dengan perbedaan konsentrasi pemberian pupuk NPK Holland dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

PERLAKUAN ULANGAN

TOTAL RATA-RATA

1 2 3 4 5

A 51 56 50 46,5 43 246,5 49,3

B 53 59,5 58 57 52 279,5 55,9

C 62 85,5 62 60,5 59 329 65,8

TOTAL 166 201 170 164 154 855

Hasil perhitungan rata-rata tinggi tanaman tomat (Solanum lycopersicum) disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Dari grafik di atas menunjukan bahwa pemberian pupuk NPK Holland terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum) pada tinggi tanaman menunjukan hasil tertinggi yaitu pada perlakuan C dengan rata-rata 65,8 cm sedangkan perlakuan yang paling rendah yaitu A dengan rata-rata 49,3 cm.

b) Jumlah Daun (Helai)

Rata-rata jumlah daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

PERLAKUAN ULANGAN

TOTAL RATA-RATA

1 2 3 4 5

A 77 65 86 63 71 362 72,4

B 83 86 93 77 78 417 83,4

C 93 120 101 90 81 485 97

TOTAL 253 271 280 230 230 1264

Hasil perhitungan rata-rata jumlah helai daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum) disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

0 10 20 30 40 50 60 70

PERLAKUAN

Grafik Rata-rata Pengaruh Dosis Pupuk NPK Holland dengan Media Tanam yang Tepat Terhadap Tinggi Tanaman Tomat

(Solanum lycopersicum)

A B C

Dari grafik di atas menunjukan bahwa pemberian pupuk NPK Holland terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum) pada jumlah helai daun tanaman menunjukan hasil rata-rata tertinggi yaitu pada perlakuan C dengan rata-rata 97 helai sedangkan perlakuan yang paling rendah yaitu A dengan rata-rata 72,4 helai

2. Analisis Data Hasil Penelitian

a) Analisis Data Hasil Penelitian Terhadap Tinggi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan analisis sidik ragam yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan terhadap Tinggi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

Sumber Ragam

Derajat Bebas (DB)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

FHitung FTabel Notasi

Kelompok 4 421,33 105,33 6,07 3,26 **

Perlakuan 2 689,7 344,85 19,89 3,89 **

Galat 12 208 17,33

Total 18

Berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh nilai signifikan Fhitung perlakuan 19,89 lebih besar dibandingkan Ftabel 0,05 (3,89) dari analisa di atas ternyata pengaruh dosis pupuk NPK Holland dengan Media Tanam yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan tinggi

0 50 100 150

PERLAKUAN

Grafik Rata-rata Pengaruh Dosis Pupuk NPK Holland dengan Media Tanam yang Tepat Terhadap Jumlah Helai Daun

Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

A B C

tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Karena nilai Fhitung > dari pada Ftabel dapat dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) seperti tabel berikut ini:

Tabel 10. Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Holland dengan Media Tanam yang Tepat Terhadap Pertambahan Tinggi Tanaman Tomat

(Solanum lycopersicum)

Perlakuan Rata-Rata + BNT Simbol Notasi

A 49,3 + 10,24 = 56,54 a *

B 55,9 + 10,24 = 65,75 b *

C 65,8 + 10,24 = 76,04 c *

Keterangan:

* : Berbeda nyata

** : Berbeda sangat nyata tn : Berbeda tidak nyata

Dari Tabel di atas hasil uji BNT tinggi tanaman tomat (Solanum lycopersicum) menunjukan bahwa masing-masing perlakuan berbeda nyata. Perlakuan A berbeda nyata terhadap perlakuan B nyata terhadap Perlakuan C.

b) Analisis Data Hasil Penelitian Terhadap Jumlah Helai Daun Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan analisis sidik ragam yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Jumlah daun Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

Sumber Ragam

Derajat Bebas (DB)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

FHitung FTabel Notasi

Kelompok 4 703,606 175,901 3,095 3,26 **

Perlakuan 2 1,518,54 759,27 13,36 3,89 **

Galat 12 681,92 56,826

Total 18 1368,73

Keterangan:

* : Berbeda nyata

** : Berbeda sangat nyata tn : Berbeda tidak nyata

Berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh nilai signifikan Fhitung perlakuan 15,015 lebih besar dibandingkan Ftabel 0,05 (3,89) dari analisa di atas ternyata pengaruh dosis pupuk NPK Holland dengan Media Tanam yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan jumlah helai daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Karena nilai Fhitung > daripada

Ftabel dapat dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

seperti tabel berikut ini:

Tabel 12. Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Holland dengan media tanam yang tepat Terhadap Jumlah helai daun Tanaman Tomat Selama Penelitian

Perlakuan Rata2 + BNT Sampel Notasi

A 72,4 + 18,54 = 90,94 a *

B 83,4 + 18,54 = 101,94 b *

C 97,0 + 15,84 = 115,54 c *

Keterangan:

* : Berbeda nyata

** : Berbeda sangat nyata tn : Berbeda tidak nyata

Dari tabel di atas hasil uji BNT jumlah helai tanaman tomat (Solanum lycopersicum) menunjukan bahwa masing-masing perlakuan berbeda nyata. Perlakuan A berbeda nyata terhadap perlakuan B nyata terhadap Perlakuan C.

B. Pembahasan

1) Pengaruh Pupuk NPK Holland

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa pemberian pupuk NPK Holland berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yang di amati 14 hari setelah penanaman.

Hal ini diduga bahwa pupuk NPK Holland berpengaruh pada berbagai perlakuan karena, kebutuhan hara yang diberikan sudah tersedia di dalam tanah, dengan perbedaan yang dekat saling

menampakan perbedaan, tetapi bila dilihat dari hasil penelitian didapat bahwa dosis 4 gr/tanaman lebih membaik, bila dibandingkan dengan dosis perlakuan lainnya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Suhardi (1993) menyatakan bahwa kekurangan dan kelebihan unsur hara menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dapat tumbuh sehat jika tanah tempat tumbuhnya cukup tersedia hara makro dan mikro. Hara makro yang banyak dibutuhkan seperti Nitrogen (N), Fospofor (P), dan Kalium (K). unsur N, P dan K ini tersedia dalam bentuk pupuk tunggal ataupun majemuk (Anonymous, 2008).

2) Pengaruh Media Tanam.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun setelah 14 hari ditanam.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan tanaman tomat (solanum lycorpesicum) terbaik ditunjukan pada perbandingan media tanam 1:4 (2400 Gram tanah : 600 Gram Pupuk Kotoran ayam). Hal ini menunjukan bahwa pemberian media tanam pupuk kotoran ayam pada perbandingan ini telah dapat meningkatkan pH tanah sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman tomat.

Menurut Syefani dan Laila (2003). Pupuk kotoran ayam adalah jenis pupuk yang diberikan pada tanah dan membawa unsur-unsur penting untuk pertumbuhan tanaman tomat (solanum lycorpesicum). Pupuk kotoran ayam mempunyai banyak kelebihan diantaranya, mengandung zat tertentu seperti mikroorganisme. Pupuk kotoran ayam apabila dicampur dengan pupuk organik padat lain dapat mengaktifkan unsur hara yang ada pada dalam pupuk organik lain tersebut. Pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki sifat kimia tanah Mengandung unsur hara makro maupun unsur

hara mikro walaupun jumlahnya Lebih rendah jika dibandingkan dengan pupuk anorganik (Musnamar, 2005).

Penambahan pupuk kotoran ayam pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti kemampuan mengikat air, porositas dan berat volume tanah. Interaksi antara pupuk kotoran ayam dan mikroorganisme tanah dapat memperbaiki agreat dan struktur tanah. Hal ini dapat terjadi karena hasil dekomposisi oleh mikroorganisme tanahseperti polisakarida dapat berfungsi Sebagai lema tau perekatantar partikel tanah.Keadaan ini berpengaruh langsung terhadap porositas tanah.

Pada tanah berpasir, Pupuk kotoran ayam dapat berperan sebagai pemantapan agregat yang lebih besar dari pada tanah liat (Hartatik dan Widowati,2002). Selain itu pupuk kotoran ayam sebagai sumber bahan organik Memiliki kelebihan jika di banding kan dengan pupuk anorganik seperti,

1. Papat meningkatkan kadar bahan organik tanah.

2. Peningkatkan nilai tukar kation, 3. Memperbaiki strutur tanah,

4. Peningkatkan aerasi dan kemampuan tanah dalam memegang air

5. Penyediakan lebih banyak macam unsur hara seperti nitrogen,fosfor,kalium dan unsur mikro lainnya dan, Penggunaannya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (Sutanto, 2008).

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa:

1. Pemberian pupuk NPK Holland berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14 Hari Setelah Tanam dengan perlakuan terbaik 4 Gram/Polibeg.

2. Pemberian pupuk kotoran ayam berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun pada seluruh waktu pengamatan.

3. Terdapat interaksi antara pemberian pupuk NPK dan Media Tanam yang di beri perlakuan dengan perbandingan (4:1) artinya 2400 Gram Tanah dan 600 Gram Pupuk Kotoran Ayam terhadap Tinggi Tanaman dan Jumlah dau Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

C. Saran

Disarankan untuk memperoleh pertumbuhan tanaman tomat yang sangat optimal perlu menjaga kadar suhu air ketika melakukan penyiraman terhadap tanaman tomat (Solanum lycopersicum) serta kecukupan akan cahaya matahari yang membantu proses fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Afandie & Nasih Widya Yuwono,2002 Ilmu Kesuburan Tanah, Gramedia:Yogyakarta,

Astuti, Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam Dan NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Dan Generatif Tanaman Cabe Besar (Capsicum annuum L) Pada Tanah Gambut Pedalaman. Skripsi: Universitas Palangka Raya, 2004.

Bhermana, Andy Dkk., Potensi Pengmbangan Wilayah Untuk Pertanian, Perkebunan, Hortikultura, dan Perternakan Di Kalimantan Tengah

B Salisbury, Fank & Cleon W Ross. 1995, Fisiologi tumbuhan jilid 3, Bandung: ITB Campbell A Neil Dkk.2003, Biologi Edisi Kelima Jalid II, Jakarta: Erlangga

Dimiati A. 2012. Uji Daya Hasil 9 Genotipe Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) pada Budidaya Dataran Rendah (Tajur, Bogor). Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor. Bogor

Fitria Y. 2011. Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus rotundus, Ageratum conyzoides Dan Digitaria adscendens terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Miil) Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hanafiah, Kemas Ali. 1995, Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Grafindo Persada, Pangaribuan, Darwin. H. 2010. Daftar Peubah Penelitian Tomat. Jakarta

Sutedjo, M.M. 2010. Pemupukan dan cara pemupukan. Penerbit. Rineka. Cipta

Yuliarta, B. 2014. Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Krop (Lactuca Sativa L). Jurnal Produksi Tanaman1(6):1-10

Lampiran 1: Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman selama 4 minggu dalam satuan (cm)

Minggu ke- Ulangan Perlakuan

A B C

I

1 4 4 4

2 3 3,5 6

3 3 4 4

4 2 3 5

5 3 4 5

Jumlah 15 18,5 24

Rata-rata 3 3,7 4,8

II

1 7 8 8

2 7 7 10

3 5 7 7

4 5,5 7 8

5 5 6 7,5

Jumlah 29,5 35 40,5

Rat-rata 5,9 7 8,1

III

1 17 18 23

2 20 22 30,5

3 19 20 23

4 17 22 21,5

5 15 19 21,5

Jumlah 88 101 119,5

Rata-rata 17,6 20,2 23,8

IV

1 23 23 27

2 66 27 39

3 23 27 28

4 22 25 26

5 20 23 25

Jumlah 114 125 145

Rata-rata 22,8 25 29

Rata-rata Akhir Perhitungan Tinggi Tanaman Setiap Ulangan dalam Perlakuan

Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata

1 2 3 4 5

A 51 56 50 46,5 43 246,5 49,3

B 53 59,5 58 57 52 279,5 55,5

C 62 85,5 62 60,5 59 329 65,8

Jumlah 166 201 170 164 154 855

Lampiran 2: Analisis ANOVA Tinggi Tanaman pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1. Menghitung Faktor Koreksi (FK)

𝐅𝐅𝐅𝐅=(855)152= 731.025

15 = 48.735

2. Mencari Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = (51)2 + (56)2 + (50)2 + (46,5)2 + (43)2 + (53)2 + (59,5)2 + (58)2 + (57)2 + (52)2 + (62)2 + (85,5)2 + (62)2 + (60,5)2 + (59)2 – 48.735

= 2.601 + 3.136 + 2.500 + 2.162,25 + 1.849 + 2.809 + 3.540,25 + 3.364 + 3.249 + 2.704 + 3.844 + 7.310,25 + 3.844 + 3.660,25 + 3.481

= 50.054 – 48.735 JKT = 1319

3. Mencari Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) 𝐉𝐉𝐅𝐅𝐅𝐅= (166)2 +(201)2 + (170)3 2+ (164)2 +(154)2 – FK

=27.556 + 40.401+ 28.900 + 26.896 + 23.716

3 − 48.735

= 147.469

3 – 48.735

= 49.156,33 – 48.735 JKK= 421,33

4. Mencari Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

𝐉𝐉𝐅𝐅𝐉𝐉= (246,5)2 + (279,5)2 + (329)2

5 − 𝐹𝐹𝐹𝐹

=

60.762,25 +7.8120,25 +10.8241

5 - 48.735

=

247.123,5 5 - 48.735

= 49.424,7 – 48.735 JKP=𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔𝟔,𝟕𝟕

5. Mencari Jumlah Kudrat Galat (JKG) JKG = JKT – JKK – JKP

= 1319 – 421,3 – 689,7

= 208

6. Penyajian Tabel Analisis Ragam Varians (ANOVA) Sumber

Ragam

Derajat Bebas

(DB)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

FHitung FTabel Notasi Keterangan

Kelompok 4 421,33 105,33 6,07 3,26 * Berbeda Nyata Perlakuan 2 689,7 344,85 19,89 3,89 * Berbeda Nyata

Galat 12 208 17,33

Total 18

Berdasarkan Tabel di atas Nilai Fhitung Perlakuan > FTabel (0,05) yaitu 19,89 > 3,89, maka ada pengaruh pemberian dosis pupuk NPK Holland dengan media tanam yang tepat terhadap tinggi tanaman tomat (Solanum lycopersicum), sehingga dilakukan Uji lanjut dengan menggunakan rumus Beda Nyata Terkecil (BNT)

7. Uji Lanjut BNT pada Tinggi Tanaman BNT = (∝, dB).√2.𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝑟𝑟

= 3,89. √2 𝑥𝑥 17,335

= 3,89 x √34,665

= 3,89 x √6,932

= 3,89 x 2,63 BNT = 10,24

8. Tabel Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Perlakuan Rata-rata + Hasil BNT Simbol Notasi Keterangan

A 49,3+10,24 = 56,54 a * Masing-masing Perlakuan Berbeda Nyata Secara Signifikan

B 55,5+10,24 = 65,75 b *

C 65,8+10,24 = 76,04 c *

Berdasarkan tabel di atas hasil uji BNT menyatakan antara perlakuan A, B dan C terdapat perbedaan yang nyata secara signifikan pada pemberian dosis pupuk NPK Holland dengan media tanam yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum)

Lampiran 3: Tabel Pengamatan Jumlah Daun selama 4 minggu dalam satuan (Helai)

Minggu ke- Ulangan Perlakuan

A B C

I

1 2 2 2

2 2 2 2

3 2 2 2

4 1 2 2

5 2 2 2

Jumlah 9 10 10

Rata-rata 1,8 2 2

II

1 10 12 13

2 10 13 15

3 12 13 13

4 8 10 11

5 10 10 10

Jumlah 50 58 62

Rat-rata 10 11,6 12,4

III

1 25 27 32

2 23 28 43

3 28 30 37

4 24 29 37

5 26 27 29

Jumlah 126 141 178

Rata-rata 25,2 28,2 35,5

IV

1 40 42 46

2 30 43 60

3 44 48 49

4 30 36 40

5 33 39 40

Jumlah 177 208 235

Rata-rata 35,4 41,6 47

Rata-rata Akhir Pengamatan Jumlah Daun (Helai) Setiap Ulangan dalam Perlakuan

Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata

1 2 3 4 5

A 77 65 86 63 71 362 72,4

B 83 86 93 77 78 417 83,4

C 93 120 101 90 81 485 97

Jumlah 253 271 280 230 230 1264

Lampiran 4: Analisis ANOVA Jumlah Daun pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1. Menghitung Faktor Koreksi (FK)

𝐅𝐅𝐅𝐅=(1264)15 2= 1.597.696

15 = 106.513,06 2. Mencari Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = (77)2 + (65)2 + (86)2 + (63)2 + (71)2 + (83)2 + (86)2 + (93)2 + (77)2 + (782 + (93)2 +120)2 + (101)2 + (90)2 + (81)2 – 106.513,06

= 5.929 + 4.225 + 7.396 + 3.969 + 5.041 + 6.889 + 7.396 + 8.649 + 5.929 + 6.084 + 8.649 + 14.400 + 10.201 + 8.100 + 6.561 – 106.513,06

= 109.418 – 106.513,06 JKT = 2.904,067

3. Mencari Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)

𝐉𝐉𝐅𝐅𝐅𝐅=(253)2 +(271)2 + (280)3 2+ (230)2 +(230)2 -FK

=

64.009 +73.441 +78.400 + 52.900 + 52.900

3 – 106.513,06

= 321.650

3 − 106.513,06

= 107.216,66 – 106.513,067 = 703,606

JKK= 703,606

4. Mencari Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) 𝐉𝐉𝐅𝐅𝐉𝐉 = (362)2 + (417)2 + (485)2

5 − 𝐹𝐹𝐹𝐹

= 131.044 +173.889 + 235.225

5 − 106.513,06

=540.158 5 - 106.513,06

=108.031,6 – 106.513,06 JKP = 1.518,54

5. Mencari Jumlah Kudrat Galat (JKG) JKG = JKT – JKK – JKP

= 2.904,067 – 703,606 – 1.518,54

= 681,92

6. Penyajian Tabel Analisis Ragam Varians (ANOVA) Sumber

Ragam

Derajat Bebas (DB)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

FHitung FTabel Notasi Keterangan

Kelompok 4 703,606 175,901 3,095 3,26 Tn Tidak berbeda Nyata Perlakuan 2 1.518,54 759,27 13,36 3,89 * Berbeda Nyata

Galat 12 681,92 56,826

Total 18

Berdasarkan Tabel di atas Nilai Fhitung Perlakuan > FTabel (0,05) yaitu 13,36 > 3,89, maka ada pengaruh pemberian dosis pupuk NPK Holland dengan media tanam yang tepat terhadap Jumlah Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum), sehingga dilakukan Uji lanjut dengan menggunakan rumus Beda Nyata Terkecil (BNT)

9. Uji Lanjut BNT pada Jumlah Daun BNT = (∝, dB).√2.𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝑟𝑟

= 3,89. √2 𝑥𝑥 56,862 5

= 3,89 x √113,7245

= 3,89 x √22,74

= 3,89 x 4,768 BNT = 18,54

10. Tabel Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Perlakuan Rata-rata + Hasil BNT Simbol Notasi Keterangan

A 72,4 + 18,54 = 90,94 a * Masing-masing Perlakuan Berbeda Nyata Secara Signifikan B 83,4 + 18,54 = 101,94 b *

C 97,0 + 18,54 = 115,54 c *

Berdasarkan tabel di atas hasil uji BNT menyatakan antara perlakuan A, B dan C terdapat perbedaan yang nyata secara signifikan pada pemberian dosis pupuk NPK Holland dengan media tanam yang tepat terhadap jumlah daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum).

Lampiran 5: Tabel Distribusi F Untuk Probabilitas = 0,05

Lampiran 6: Dokumentasi Penelitian

Gambar. Penyediaan Bibit Gambar. Bibit Tomat

Gambar. Benih Umur 5 Hari Setelah Semai Gambar. Pemberian Label

Gambar. Penimbangan Pupuk Kandang Kotoran Ayam

Gambar. Pengukuran Paramater Penelitian

Dokumen terkait