PUSTAKA o. Larutan
W. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2017) menyatakan bahwa teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data digunakan untuk menguji kebenaran data yang telah dikumpulkan. Data yang dianalisis adalah :
1. Analisis Data Telaah
Hasil analisis data hasil angket dosen kimia merupakan saran untuk memperbaiki perangkat pembelajaran pada instrument penelitian yang akan digunakan.
2. Analisis Data Valiliditas
Perangkat pembelajaran dan instrument peneliti yang sudah ditelaah dan direvisi akan divaliidasi oleh seorang dosen dan seorang guru kimia. Data validitas dinilai berdasarkan skala Likert.
Skor Kriteria
1 Tidak baik dan harus diperbaiki
2 Cukup baik dan perlu sedkit
perbaikan
3 Baik dan tidak perlu diperbaiki
Data validitas dapat dianalisis menggunakan rumus:
Nilai (%) = Total Skor(Perolehan)
N x 100%
Keterangan :
Nilai (%) = Persentase nilai aktivitas guru N = Skor maksimum untuk keseluruhan
(M. Ngalim,2004)
Kemudian nilai yang diperoleh dikonversikan dengan berdasarkan table 3.
No Presentase Kriteria
1. 0%-20% Kurang baik
2. 21%-40% Kurang
3. 41%-60% Cukup
4. 61%-80% Baik
5. 81%-100% Sangat baik
3. Analisis Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran kooperatif think pair share (TPS) dipadukan Make A Match pada materi larutan peyangga
Data keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif think pair share dipadukan make a match untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran.
Keterlaksanaan pembelajaran di kelas diamati melalui bagaimana guru menjalankan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat dengan lembar observasi. Data keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif think pair share dipadukan Make A Match dinilai berdasarkan skala Likert
Skor Kriteria
4 Semua indikator terpenuhi dan terlaksana dengan urut
3 Semua indikator terpenuhi tapi tidak terlaksana dengan urut
2 Ada 1 indikator yang tidak terpenuhi 1 Ada 2 indikator yang tidak terpenuhi
0 Tidak terlaksana
Data keterlaksanaan model pembelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas guru dapat dianalisis menggunakan rumus:
Nilai (%) = Total Skor(Perolehan)
N x 100%
Keterangan :
Nilai (%) = Persentase nilai aktivitas guru N = Skor maksimum untuk keseluruhan
(M. Ngalim,2004)
Kemudian nilai yang diperoleh dikonversikan dengan berdasarkan tabel
No Presentase Kriteria
6. 0%-20% Kurang baik
7. 21%-40% Kurang
8. 41%-60% Cukup
9. 61%-80% Baik
4. Analisis Data Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
Pengamatan aktivitas peserta didik dilakukan oleh tiga pengamat, dimana pengamat mengamati aktivitas peserta didik setiap tiga menit sekali dalam kegiatan pembelajaran. Data hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam menggunakan model pembelajaran think pair share dipadukan Make A Match dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skor skala Guttman yang ditunjukkan pada Tabel
Keterlaksanaan Aktivitas Skor
Ya 1
Tidak 0
Data yang diperoleh dihitung persentasenya dengan rumus sebagai berikut.
Pesertase % =
∑
frekuensi aktivitas peserta didik yang muncul∑
frekuensi aktivitas keseluruhan X 100%(Arifin,2010)
Peserta didik dikatakan aktif dalam suatu proses pembelajaran apabila persentase aktivitas peserta didik mencapai 61%. Kriteria skor hasil pengamatan aktivitas peserta didik ditunjukkan
Persentase Nilai skala
0%-20% Sangat kurang
21%-40% Kurang
41%-60% Cukup
61%-80% Aktif
81%-100% Sangat aktif
(Akdon Riduwan, 2011)
5. Anlisis Data Penilaian Ketrampilan Berpikir Kritis Peserta didik Analisis ini digunakan untuk mengetahui keterapilan berpikir kritis peserta didik pada saat kegiatan pembeljaran berlangsung.
Keterampilan berpikir kritis peserta didik dapat dianalisis melalui hasil pretest dan post test. Rubrik penilaian tersebut memuat keterampilan
berpikir kritis. Skor keterampilan berpikir kritis dapat diperoleh dari skor pretes dan post test dengan rumus:
Skor Keterampilan Berpikir Kritis = Skor yang diperoleh
Skor maksimal X 100 Setelah diperoleh skor pretest dan postest, maka kedua skor tersebut akan dibandingkan dan akan dihitung rata-rata nilai N-gain dengan menggunakan SPSS.
Nilai N-gain dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
Adapun kriteria nilai N-gain yaitu sebagai berikut:
Kategori Nilai N-Gain Kriteria
g < 0,30 Rendah
0,30 ≤ g < 0,70 Sedang
g ≥ 0,70 Tinggi
(Hake,1998)
Keterampilan berpikir kritis peserta didik dikatakan berhasil apabila N-gain score berada pada kriteria sedang atau tinggi
6. Analisis Data Respon Peserta Didik
Data respon peserta didik akan dibagikan setelah diterapkan model pembelajaran think pair share dipadukan Make A Match dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skor skala Guttman yang ditunjukkan pada Tabel
Keterlaksanaan Aktivitas Skor
Ya 1
Tidak 0
Data yang diperoleh dihitung persentasenya dengan rumus sebagai berikut.
∑
frekuensi aktivitas peserta didik yang muncul(Arifin,2010)
Respon peserta didik dikatakan positif dalam suatu proses pembelajaran apabila persentase aktivitas peserta didik mencapai 61%. Kriteria skor hasil angket hasil respon peserta didik ditunjukkan
Persentase Nilai skala
0%-20% Sangat kurang
21%-40% Kurang
41%-60% Cukup
61%-80% Positif
81%-100% Sangat positif
(Akdon Riduwan, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Ajat Rukajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research Approach.
Yogyakarta: Deepublish.
Akdon, Riduwan. 2011. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta Al-Tabany ,Trianto Ibnu Badar. 2014.Mendesain Model Pembelajaran, Jakarta:
Prenadamedia Group.
Amri, Sofyan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Anita, Lie. 2002. Cooperative Learning Mempraktikkan cooperative Learning di ruang- ruang kelas, (Jakarta: Grasindo,)
Arends, R., 2012. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Arifin, Zaenal. 2017. Mengembangkan Instrumen Pengukur Critical Thinking Skills Siswa pada Pembelajaran Matematika Abad 21. Jurnal Theorems (The Original Research of Mathematics Vol.1 No,2. (Online) (http://jurnal.unma.ac.id/index.php/th/article/download/383/362, akses dan unduh 04 Oktober 2022)
Aris shoimin. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yokyakarta:
AR-ruz media
Asnimar. 2017. Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjaskes Siswa Kelas V SD Negeri 002 Batu Bersurat. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau, Volume 1 Nomor 2 November 2017. (Online)
(https://media.neliti.com/media/publications/258132-penerapan-metode- pembelajaran-index-card-cb82fdbd.pdf , akses dan uduh 05 Oktober 2022)
Astutik, Setyo Puji dan Ruadiana Agustini. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Yang Dipadukan Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajardan Motivasi Siswa Pada Materi Reaksi Reduksi- Oksidasi Kelas X. Unesa Journal of Chemical Education.No.3, pp.398- 403September 2019
Azlina, N.A.N. 2010. CETLs : Supporing Collaboraive Activities Among Students and Teachers Through the Use of Think-Pair-Share Techniques. IJCSI International Journal of Computer Science Issues (Online) Vol.7 (www.IJCSI.org)
Bitar. 2016. Pengertian dan Macam-macam Indikator Asam Basa Secara Lengkap, http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-macammacam-indikatorasam- basa-secara-lengkap/ . Diakses pada 05 Oktober 2022
Chang Raymond. 2006. Kimia Dasar Edisi ketiga Jilid 1.Jakarta : Penerbit Erlangga Day, R A, dan Underwood, A L.,. 2002.Analsis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga
DePorter, Bobbi. dkk. 2013. QUANTUM LEARNING: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa
Facione, F. A. 2015. Critical Thingking: What It Is and Why It Counts. Measured Reasons LLC
Fatcha dan Sugiarto. 2016. Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (Tps) Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI SMA Negeri Kesamben. Unesa Journal of Chemical Education.Vol. 5, No. 2, pp 434-442, May 2016.
Fernanda, Adisti; Haryani, Sri; Prasetya, Agung Tri; Hilmi, Mahmud. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI Pada Materi Larutan Penyangga Dengan Model Pembelajaran Predict Observe Explain. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2019. h2326-2336
Hengki, Muhammad dan Dian Novita. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Media Chemic (Chemistry Comic) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia di SMAN 1 Krian Sidoarjo. Unesa Journal of Chemical Education. Vol. 7No.3, pp.276- 282,September 2018.
Hidayat, Anwar. 2012. Penjelasan Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data.
https://www.statistikian.com/2012/10/instrumenpenelitian.html#:~:text=Teknik
%20tes%20adalah%20teknik%20pengumpulan,banyak%20digunakan%20dalam
%20penelitian%20kuantitatif . Diakses pada 21 Maret 2022
Problem Solving pada Materi Asam Basa Kelas XI SMA. Unesa Journal of Chemical Education. Vol 8, No.1, pp. 53-58 January 2019.
Huda, Miftahul .2011.Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Huda , Miftahul. 2015. Cooperative Learning “Metode, Teknik, Struktur Dan Model Penerapan”. Yogyakarta : Pusta Pelajar.
Ibrahim, Muchsin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Lai, E. R. 2011. Critical Thinking: A Literature Review Research Report. London:
Parsons Publishing.
Lampiran Permendikbud No. 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : PT. Gramedia.
M. Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 103.
Muhammad,Hengki dan Dian Novita.2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Media Chemic (Chemistry Comic) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia di SMAN 1 Krian Sidoarjo. Unesa Journal of Chemical Education.Vol. 7No.3, pp.276- 282,September 2018
Murti, Mirrah Megha Singa; Redjeki, Tri; Utomo, Suryadi Budi. 2014. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (Nht) Dan Think Pair Share (Tps) Dengan Memperhatikan Kemampuan Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Larutan Penyangga Di SMA Negeri 1 Jumapolo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 4 Tahun 2014
Ngalimun. 2017. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Nurdyansyah, dan Eni Fariyatul Fahyuni. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulm 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016.
Nuriana, Alifia Fahtari dan Harun Nasrudin.2019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Melatihkan Keterampilan Komunikasi Peserta Didik SMA Kelas XI Materi Asam Basa. Prosiding Seminar Nasional Kimia 2019 5 Oktober 2019 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabay.(Online).(https://kimia.fmipa.unesa.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/39- 46.pdf , akses dan unduh 05 Oktober 2022)
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:Alfabeta.
Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.