BAB I PENDAHULUAN
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata (Mean) ̅ = ∑
b) Persentase (%) nilai rata-rata = x 100%
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.
Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan sesuai dengan prosedur yang dirancangkan oleh Depdikbud (2003) yaitu:
Tabel 3.1. Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar 0 – 54
55 – 64 65 – 79 80 – 89 90-100
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penerapan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t).Dengan tahapan sebagai berikut :
t =
√∑
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑ Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – pretest) N = Subjek pada sampel.
b) Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑ Keterangan :
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= jumlah dari gain (post test – pre test) N = subjek pada sampel.
c) Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t =
√∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) D = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan Kaidah pengujian signifikan :
Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti penerapan Media gambar melalui proyektor berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
e) Jika t Hitung< t Tabel maka H o ditolak, berarti penerapan Media gambar melalui proyektor tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
f) Menentukan harga t Tabel dengan Mencari t Tabel menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan
g) Membuat kesimpulan apakah penerapan media gambar melalui proyektor berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pretest sebelum Menggunakan Media Gambar Melalui ProyektorTerhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa mulai tanggal 26Juni – 12Agustus2018, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas VI.Adapun analisis statistika deskriptif terhadap nilai pretest yang diberikan pada siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) pada kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa
Statistik Nilai
Ukuran Sampel 20
Skor Ideal 100
Skor Rata-rata 66,7
Skor Tertinggi 87
Skor Terendah 40
Rentang Skor 47
Standar Deviasi 13,75
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas VISDI TinggimaeKecamatan Somba Opu Kabupaten Gowasebelum menggunakan media gambar melalui proyektoryaitu 66,7.Adapun kategori hasil belajar siswa mata pelajaran IPA, maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Materi Pretest. 35
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar
1. < 60 4 20% Sangat rendah
2. 61 – 70 8 40% Rendah
3. 71 – 80 2 10% Sedang
4. 81 – 90 6 30% Tinggi
5. 91 – 100 0 0% Sangat Tinggi
Jumlah 20 100%
(Sumber: Data Sekolah Siswa SD Inpres Tinggimae)
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 20%, rendah 40%, sedang 10%, tinggi 30% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran IPA sebelum menggunakan media gambar melalui proyektor tergolong rendah.
Gambar 4.1 Grafik Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar
Apabila Grafik 4.1 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (71) 60%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajarIPA Siswa kelas VISDI TinggimaeKecamatan Somba Opu Kabupaten
0 5 10 15
Tidak Tuntas
Tuntas 40%
60%
Frekuensi
Tuntas Tidak Tuntas
Gowa belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas hnya 40% 60%.
2. Deskripsi Hasil Belajar (posttest) setelahMenggunakan Media gambar Melalui Proyektor Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VISDI TinggimaeKecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data hasil belajar IPA siswa kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa setelah menggunakan media gambar melalui proyektor. Adapun analisis statistika deskriptif terhadap nilai postest yang diberikan pada siswa kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Statistik Skor Hasil Belajar IPA Siswa Setelah Diterapkan Media gambar melalui proyektor(Posttest).
Statistik Nilai
Skor ideal 100
Skor tertinggi 100
Skor terendah 53
Rentang skor 47
Skor Rata-rata 81,55
Standar Deviasi 12,07
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas VISDI TinggimaeKecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa setelah menggunakan media gambar melalui proyektoryaitu 81,55 dari skor ideal 100.Adapun kategori hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Tingkat Penguasaan Materi Posttest
No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar
1. 0 – 60 1 5% Sangat rendah
2. 61 – 70 1 5% Rendah
3. 71 – 80 6 30% Sedang
4. 81 – 90 6 30% Tinggi
5. 91 – 100 6 30% Sangat Tinggi
Jumlah 20 100%
(Sumber: Data Sekolah Siswa SD Inpres Tinggimae)
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap posttest dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 30%, tinggi 30%, sedang 30%, rendah 5%, dan sangat rendah berada pada presentase 5%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran IPA setelah menggunakan media gambar melalui proyektor tergolong tinggi.
Gambar 4.2 Grafik Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar
Apabila Grafik 4.2 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (71) 90%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang tuntas adalah 90% 10%.
0 5 10 15 20
Tidak Tuntas
Tuntas 90%
Frekuensi 10%
Tuntas Tidak Tuntas
Adapun hasil ketuntasan hasil belajar IPA Pretest dan Postest dapat dilihat dalam table berikut:
Tabel 4.7. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pretest dan Postest
Skor Kategorisasi Pretest Posttest
Frekuensi Presentase
%
Rata- Rata
Frekuensi Presentase% Rata- Rata
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 12 60 66,7 2 10 81,55
71 ≤ × ≤ 100 Tuntas 8 40 18 90
Jumlah 20 100 66,7 20 100 81,55
3. Deskripsi Aktivitas Belajar Selama Mengunakan Media Gambar Melalui ProyektorTerhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SDI Timggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar melalui proyektor selama 4 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:
No Aktivitas Siswa
Jumlah Siswa yang Aktif
pada Pertemuan ke- % Kategori
1 2 3 4 5 6
1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran
P R E T E S T
20 20 19 20 P O S T T E S T
98,75 Aktif
2.
Siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi.
5 3 3 2 16,25 Tidak Aktif
3.
Siswa yang
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi.
15 17 17 18 92,5 Aktif
4. Siswa yang aktif dalam
kegiatan kelompok 17 19 19 18 91,25 Aktif
5.
Siswa yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
14 17 17 18 82,5 Aktif
6.
Siswa yang mampu mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya setelah melakukan kegiatan kelompok
15 17 16 18 82,5 Aktif
7
Siswa yang mengerjakan soal dengan benar
17 18 18 19 90 Aktif
8
Siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran
16 17 17 18 85 Aktif
Rata-rata 79,78 Aktif
Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif 75% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 77,5 % sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika telah mencapai kriteria aktif.
4. Pengaruh Penggunaan Media gambar melalui proyektor Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Pengaruh Penggunaan Media gambar melalui proyektor Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SDI Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t dengan menganalisis skor pretest dan postest.
Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata hasil belajar siswa 66,7dengan kategori yakni sangat rendah yaitu 20%, rendah 40%, sedang 10%, tinggi 30%
dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran IPA sebelum menggunakan media gambar melalui proyektor tergolong rendah.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 81,55. Jadi hasil belajar IPAsetelah menggunakan media gambar melalui proyektor mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum menggunakan media gambar melalui proyektor.. Selain itu persentasi kategori hasil belajar IPA siswa juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 30%, tinggi 30%, sedang 30%, rendah 5%, dan sangat rendah berada pada presentase 5%.