angka. Menurut Nurgiyanto, bahwa tes itu adalah instrumen yang sistematis.43
Kesimpulannya tes, adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok yang dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan aspek kognitif subjek yang akan diteleti serta untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor atau angka yang nantinya akan dianalisis.
terkumpul, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu tahap analisis data. Data harus dipilih dengan baik agar data tersebut dinyatakan valid dan berkualitas untuk di analisis. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi, penyebaran angket/kuesioner, dan dari referensi dari berbagai sumber yang di dapatkan sehingga dengan itu data dapat dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data ini bertujuan untuk menginterpretasikan segala data hasil penelitian dalam bentuk uraian/penjabaran kemudian diinformasikan kepada khalayak ramai. Pemecahan masalah dilakukan dengan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Analisis Data Kualitatif
Analisis data secara kualitatif dilakukan sebelum turun ke lapangan untuk melakukan observasi dan setelah selesai di lapangan. Analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk mengolah datadari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan
penyebaran kuesioner/angket serta kritik dan saran yang diberikan oleh paara ahli. Data dianalisis dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa tanggapan, kritik, dan saran perbaikan yang terdapat pada angket.
Analisis data dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki produk modul yang dihasilkan. Kegiatan yang dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai proses selesai, sehingga datanya sudah jenuh. Sistematika dalam teknik analisis data ini adalah sebagai berikut:
4. Pengumpulan Data
Data ini diperoleh selaama proses penelitian. Data yang diperoleh tentang penggunaan produk modul serta aktivitas yang dilakukan peserta didik, beserta faktor yang mendukung, faktor penghambat, dan kesulitan yang dialami pada saat proses pembelajaran berlangsung.44
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 322.
5. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting, dicari pola dan materinya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah penulis dalam mengumpulkan data pada kegiatan penelitian selanjutnya.45
6. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk uraian atau penjabaran singkat ataupun disajikan dalam bentuk tabel dan penjelasan deskriptif. Hal ini memudahkan dalam memahamiapa yang terjadi dan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.46
7. Penyimpulan
Pada tahap terakhir ini penulis dapat menarik kesimpulan dari data yang sudah diperoleh. Kesimpulan ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dikaji.
b. Analisis Data Kuantitatif
45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif, dan R & D…, h. 323.
46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif, dan R & D…, h. 325.
Pada tahap analisis data kuantitatif ini data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner/angket, akan digunakan analisis kuantitatif. Data dari angket akan dianalisis untuk mendapatkan deskripsi tentang modul yang dikembangkan.
Analisis kuantitatif ada dua, yaitu sebagai berikut:
10. Validitas Angket Ahli
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkaat kevalidan instrument. Dalam pengembangan modul pembelajaran ini, validitas dimaksudkan untuk menguji kelayakan modul yang dikembangkan serta kesesuaian dengan materi beradasarkan standar isi yaitu kompetensi inti dan kompetensi dasar, sehingga dapat diketahui tingkat kebenaran dan ketepatan penggunaan modul pembelajaran tersebut.
Jawaban angket menggunakan skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.47 Skala likert yang digunakan terdiri dari:
47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif, dan R & D…, h. 146.
No Skor Keterangan
1. Skor 4 Sangat Baik/Sangat Setuju 2. Skor 3 Baik/Setuju
3. Skor 2 Tidak Baik/Tidak Setuju
4. Skor 1 Sangaat Tidak Baik/Sangat Tidak Setuju
Uji angket validitas ahli pada modul pembelajaran ini dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor ideal yang lebih diberikan oleh validator (∑R) dengan jumah skor ideal yang telah ditetapkan di dalam angket validasi modul (N).48 Rumusnya sebagai berikut:
𝑃 = ∑R 𝑥100%
N Keterangan:
P = Presentase skor yang dicari (hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan bulat)
∑R = Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator/pilihan yang terpilih
48 Zainal Arifin, Metode Pendidikan Filosofi, Teori dan Aplikasinya (Surabaya: Lenetera Cendikia, Cet. V, 2010), h. 137.
N = Jumlah skor maksimal atau ideal
Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam pengembangan modul dijelaskan sebagai berikut.49
No Tingkat Pencapaian (%)
Kualifikasi Keterangan 1. 81 – 100% Sangat baik Sangat layak, tidak
perlu direvisi
2. 61 – 80% Baik Layak, tidak perlu
direvisi 3 41 – 60% Cukup baik Kurang layak,
perlu direvisi 4. 21 – 40% Kurang baik Tidak layak, perlu
direvisi 5. <20% Sangat kurang
baik
Sangat tidak layak, perlu revisi
Pengembangan bahan ajar di nilai valid dan sangat valid atau baik dan sangat baik oleh para ahli dan guru jika memperoleh skor ≥ 81% dan ≥ 61%.
49Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2018), h. 35.
11. Analisis Tes Peserta Didik
Data yang diperoleh dari hasil angket respon siswa kemudian dianalisis menggunakan data kuantitatif untuk menguji respon siswa dan kelayakan tentang bahan ajar yang sedang dikembangkan nmengenai modul pembelajaran bahasa Indonesia materi puisi rakyat kelas VII. Jawaban angket respon siswa menggunakan angket skala Guttman yang digunakan terdiri dari dua kategori yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda atau bentuk checklist (√).50 Skala Guttmaan yang digunakan sebagai berikut.
No. Skor Keterangan
1. Skor 10 Untuk satu soal tes
yang benar
2. Skor 0 Untuk soal tes yang
salah
50 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 149.
Presentase rata-rata tiap komponen dihitung menggunakan rumus:51
𝑃 = ∑X 𝑥100%
N Keterangan:
P = Presentase respon siswa
∑X = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak)
N = Jumlah skor ideal
Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam pengembangan modul pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.52
No Tingkat Pencapaian (%)
Kualifikasi Keterangan 1. 81 – 100% Sangat baik Sangat layak, tidak
perlu direvisi
2. 61 – 80% Baik Layak, tidak perlu
direvisi
51 Zainal Arifin, Metode Pendidikan Filosofi, Teori dan Aplikasinya (Surabaya: Lenetera Cendikia, Cet. V, 2010), h. 137.
52 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2018), h. 35.
3 41 – 60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi 4. 21 – 40% Kurang baik Tidak layak, perlu
direvisi 5. <20% Sangat kurang
baik
Sangat tidak layak, perlu revisi Modul pembelajaran yang sedang dikembangkan mendapat respon positif dari siswa apabila presentase yang diperoleh dari angket respon siswa mencapai skor ≥ 61%.
81
Deskripsi dan analisis data pada pembahasan diperoleh data berdasarkan realita penelitian di lapangan. Berikut adalah penyajian hasil penelitian dan analisis data mengenai pembuatan dan penggunaan modul pembelajaran bahasa Indonesia materi puisi rakyat kelas VII SMPN 13 Kota Bengkulu.