BAB I PENDAHULUAN
H. Teknik Pemantapan Kredibilitas Penelitian
Hal penting yang dapat meningkatkan kesahihan penelitian kualitatif adalah melakukan triangulasi. Triangulasi mengacu bertujuan untuk mengambil sumber- sumber data yang berbeda, dengan cara berbeda, untuk memperoleh kejelasan mengenai suatu hal tertentu. Data dari berbagai sumber berbeda dapat digunakan untuk mengelaborasi dan memperkaya penelitian, dan dengan memperoleh data dari sumber berbeda, dengan teknik pengumpulan yang berbeda, maka peneliti dapat menguatkan derajat manfaat studi pada setting-setting berbeda pula Marshall (dalam Poerwandari, 2007).
Selanjutnya Patton (dalam Poerwandari, 2007) menyatakan bahwa triangulasi dapat dibedakan, antara lain sebagai berikut:
a. Triangulasi data, yaitu digunakannya variasi sumber-sumber data yang berbeda.
b. Triangulasi peneliti, yaitu disertakannya beberapa peneliti atau evaluator yang berbeda.
c. Triangulasi teori, yaitu digunakannya beberapa perspektif yang berbeda untuk menginterpretasi data yang sama.
d. Triangulasi metode, yaitu dipakainya beberapa metode yang berbeda untuk meneliti suatu hal yang sama.
Untuk menjaga kesahihan dari penelitian, maka peneliti menggunakan triangulasi data, triangulasi peneliti, dan triangulasi metode. Triangulasi data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber, yaitu melalui responden dan informan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. (2003). Sangkan Peran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agoes, Dariyo. (2004). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Ghalia Indonesia.
Bandung
Ardhianita, L., & Budi Andayani. Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi.32(2), 101-111.
Bachtiar, Aziz, 2004. Menikahlah, Maka Engkau Akan bahagia. Jogjakarta:
Saujana
Bahr, S. J., Chappell, C. B., & Leigh, G. K. (1983). Age at marriage, role enactment, role consensus, and marital satisfaction. Journal of Personality and Social Psychology, 43, 1088–1097.
Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Bee, Helen L. & Sandra K. Mitchell. (1984). The Developing Person (A Life Span Approach). USA : Publisher New york.
Bell, Robert R. (1983). Marriage and Family Interaction. Fifth Edition. U.S.A. : The Dorsey Press.
Benokraitis, Nijole V. (2010). Marriages and Families 2nd edition: Changes, Choices and Constraint. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Bradbury, Thomas, N., Fincham, F. D., Frank, D., Beach, & Steven, R. H. (2000).
Research on the nature and determinants of marital satisfaction: A decade in review. Journal of Marriage and Family, 62(4), 964-980.
Brockwood, K.. (2007). Marital satisfaction and the work-family interface: An overview, a sloan work and family encyclopedia entry. Chestnut Hill:
Boston College
Clayton, P. R. (1975). The family marriage and social change. Washington DC : Healty and Company.
Dariyo, A. (2004). Memahami Psikologi Perceraian Dalam Kehidupan Keluarga.
Jurnal Psikologi,2(2), 94-100.
DeGenova, M.K. (2008). Intimate Relationships, Marriages & Families (Seventh Edition). New York: McGraw-Hill
Dew, J., Wilcox, B.W. (2011). Motherhood and Marriage: A Response. Journal of Marriage and Family. 73(1), 29 – 32.
Duvall, M., & Miller, B.C. (2000). Marriage and Family Development 6th ed. New York: Harper and Row Publisher Inc.
Guba, E.G & Lincoln Y.S, (1992). Effektif Evaluation. Improving The Usefulness Of Evaluations Result Through Responsive And Naturalistic Approaches.
Jassey-Bass Inc. Publisher
Gunarsa. (1995). Psikologi praktis : Anak, remaja, dan keluarga. Jakarta : Gunung Mulia.
Habibi, R. U. (2015). Kepuasan Pernikahan Pada Wanita Yang Dijodohkan. Jurnal Psikologi,3(2), 579-588.
Hendrick, S. & Hendrick, C. (1992). Romantic love. Newbury Park, CA: Sage Publication, Inc.
Henslin, J. M., & Miller. B. C. (1992). Marriage and family in a changing society 4th ed. New York: Free Press Paperback Publisher.
Hughes, F. P & Noppe, L. D. (1985). Human Development Across The Life Span.
New York: West Publishing Company.
Hurlock, E.B (2002). Psikologi Perkembangan. 5th edition. Erlanga: Jakarta.
Ihromi. (1999). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Obor
Jaiswal, T. (2014). Indian Arranged Marriages: A Social Psychological Perspective. Milton Park: Abingdon, Oxon.
Karney, B. R., & Crown, J. S. (2007). Families under stress: An assessment of data, theory, and research on marriage and divorce in the military. Santa Monica, CA: Rand Corporation.
Kumar, Ranjit., 1996. Research Methodology. London : Sage Publication.
Lamanna, M.A., Agnes, R., & Susan, D.S. (2014) Marriages, Families, and Relationship : Making Choices in a Diverse Society. USA: Cengange Learning Kindle Edition.
Laswell, M.E. (1991). Marriage and The Family. USA :Wadsworth. Inc.
Lemme, B. H. (2005). Development in Adulthood. USA : Allyn & Bacon.
Minauli, I. (2006). Metode Observasi. Medan: USU Press
Munandar. (2001). Psikologi Perkembangan Pribadi dari Bayi Sampai Lanjut Usia. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Olson, D. H., & DeFrain, J. (2006). Marriage Family: Intimacy, Diversity, and Strengths. 5th ed. New York: McGraw Hill
Olson, D.H. & Fowers, B.J (1989). Enrich marital inventory : a discriminant validity & cross validity assessment. Journal of Marital and Family Therapy, 15
Papalia, Olds & Feldman. (2004). Human Development (3th Ed). New York:
McGraw Hill
Patton, M. Q. (1990), Qualitative Evaluation and Research Methods.(2nd Ed).
London: Sage Publication Lid.
Pinsof, W.M and Lebow, J.L. (2005). Family Psychology : The Art of the Science.
London: Oxford University Press
Poerwandari, E.K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta : LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Prasetya, B.E.A. (2004). Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Kepuasan Pernikahan pada Kaum Istri di Metro Manila. Filipina. Psikowacana, November, Vol. 3 (2) : 101 - 108.
Prasetya, B.E.A. (2007). Usia Kronologis dan Usia Pernikahan sebagai Prediktor Kepuasan Pernikahan pada Kaum Istri di Metro Manila. Jurnal Psikologi.22(2), 101-107.
Santrock, J. W, Life-span development, (10th edition), McGrawHill, Boston, 2006.
Santrock, J. W. (2002). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.
Santrock, J.W. (2007). Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga Saragih, R. (2003). Perbedaan Kepuasan Pernikahan Pada Wanita Bekerja
Pasangan Single Carrer dan Pasangan Dual Carrer, Medan.
Tifani P.D. (2013). Pemenuhan Kebutuhan Hidup Duda Dewasa Dini.Jurnal Sosiologi.1 - 21.
Turner, J.S., & Helms, D.B. (1997). Life-span Development (5th ed). London:
Houghton Mifflin Harcourt.
Turner, J.S., & Helms, D.B. (1995). Human Development (5th ed). New York:
McGraw-Hill.
Twenge, J.M., Campbell, W.K., & Foster, C.A. (2003). Parenthood and Marital Satisfaction: A Meta-Analytic Review. Journal of Marriage and Family,
65(3), 574-583.
Undang-Undang Perkawinan Republik Indonesia no.1 Tahun 1974
Vaijayanthimala, K., Kumari, B., & Panda, B. (2004). Socio-Economic Heterogomy and Marital Satisfaction. Journal of Human Ecology. 15(1). 9- 11.
Wardhani, K.A.N. (2012). Self Disclosure dan Kepuasan Perkawinan Pada Istri di Usia Awal Perkawinan. Jurnal Psikologi,1(1).
William M. Pinsof and Jay L. Lebow. (2005). Family Psychology : The Art of the Science. London: Oxford University Press.
Faktor Kepuasan Pernikahan Pedoman Wawancara 1. Latar belakang ekonomi
2. Pendidikan
3. Hubungan dengan orang tua
4. Kehadiran anak 5. Lama pernikahan 6. Jenis kelamin 7. Agama
8. Pekerjaan
1. Bagaimana pengelolaan keuangan untuk uang belanja yang diberikan kepada
pasangan anda ?
2. Bagaimana hubungan anda dengan mertua ?
3. Bagaimana pandangan anda dengan hadirnya anak ? 4. Bagaimana kondisi
pernikahan anda saat ini ? 5. Bagaimana cara anda dalam
menjalankan nilai agama dalam kehidupan sehari hari ? 6. Bagaimana situasi dan kondisi
pekerjaan anda ?
Aspek Kepuasan Pernikahan Pedoman Wawancara 1. Komunikasi 1. Bagaimana perasaan anda saat
berdiskusi dengan istri ?
2. Bagaimana sikap pasangan anda ketika mengetahui kekurangan yang ada pada diri anda ?
3. Bagaimana keterbukaan anda terhadap istri ?
2. Kegiatan Waktu Luang 1. Berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan pasangan ? 2. Bagaimana pilihan aktivitas yang
anda lakukan dengan pasangan ? 3. Bagaimana harapan anda terhadap
aktivitas yang dilakukan dengan istri ?
4. Bagaimana perasaan anda ketika menikmati waktu bersama istri ?
3. Orientasi Agama 1. Bagaimana kehidupan agama dalam pernikahan anda ?
6. Orienrasi Seksual 1. Bagaimana sikap pasangan anda setalah melakukan hubungan seksual ?
2. Bagaimana hubungan kepuasan seksual di awal pernikahan ? 3. Bagaimana penyesuaian seksual
terhadap pasangan ?
7. Keluarga dan Teman 1. Bagaimana hubungan anda dengan keluarga istri ?
2. Bagaimana hubungan anda dengan ibu mertua ?
3. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman istri ?
2. Bagaimana cara anda mendidik anak dalam hal agama ?
3. Bagaimana penerapan agama yang anda lakukan kepada anak ? 4. Bagaimana harapan anda terhadap
pasangan dalam hal agama ?
4. Penyelesaian Konflik 1. Bagaimana persepsi pasangan terhadap konflik yang dihadapi ? 2. Bagaimana cara penyelesaian
konflik yang diharapkan dari pasangan ?
3. Bagaimana dukungan yang
diberikan kepada pasangan anda ? 4. Bagaimana keterbukaan pasangan
dalam menghadapi konflik ?
5. Manajemen Finansial 1. Bagaimana cara anda dalam mengatur keuangan belanja yang diberikan kepada pasangan ? 2. Bagaimana sistem pengelolaan
keuangan dalam pernikahan anda ? 3. Bagaimana keterbukaan pasangan
dalam mengatur keuangan ?
4. Bagaiman khidupan sosial pernikahan anda ?
8. Anak dan pola asuh 1. Bagaimana pengaruh anak terhadap pernikahan ? 2. Bagaimana cara anda dalam
mendidik anak ?
3. Bagaimana tentang kesepakatan dalam hal pengasuhan anak ? 9.Kepribadian 1. Bagaimana penyesuaian anda
kepada istri ?
2. Bagaiman sikap dan perilaku pasangan selama pernikahan ? 10.Peran Berkeluarga 1. Bagaimana peran anda dalam
rumah tangga ?
2. Peran seperti apa yang diharapkan anda dari diri sendiri ?
3. Bagimana kerjasama anda dengan istri dalam rumah tangga ?
Nama : Kresna Bayu Senoaji NPM : 14 860 0450
Pedoman Wawancara
1. Bagaimana kondisi pernikahan anda sebelumnya?
2. Bagaimana pasangan anda melayani anda selama pernikahan ? 3. Bagaimana kondisi perkenomian anda selama pernikahan ? 4. Bagaimana perlakuan pasangan pada anda selama pernikahan ? 5. Bagaimana sikap dan dan perilaku pasangan selama pernikahan ? 6. Bagaimana pandangan pasangan anda terhadap hubungan seksual
selama pernikahan ?
7. Bagaimana kegiatan pasangan anda sehari hari ? 8. Bagaimana sikap pasangan anda kepada teman anda ? 9. Bagaimana pandangan anda terhadap pernikahan ? 10. Bagaimana makna pernikahan menurut anda ? 11. Bagaimana anda bisa kembali menikah ?
LAPORAN VERBATIM PADA INFORMAN 1
Nama Samaran : Pipit
Hari / Tanggal : Minggu , 11 Februari 2018.
Pukul : 17.00 s/d 18.15 WIB
Tempat : Mall Manhattan ( Cafe Chat Box ) Tujuan : Melakukan Wawancara dan Observasi.
Code Responden : I1 ( Informan Pertama )
Code Wawancara : W1 ( Wawancara Pertemuan Pertama )
No Peneliti Informan Coding Observasi
0001 Assalamualai kum tante hehe
Waalaikumsalam bay hehehe Duduk dengan tersenyum 0002 Santai aja
tante hehehe Bayu ni yang harus santai
hahahaha Tertawa dan
tangan diletakaan diatas meja 0003 Tante bayu
mau nanya ni kebetulan bayu lagi skripsi ni tan hehe
Wihh tante doainlah yu semoga cepet wisudanya hehehe
Duduk condong kedepan dan tangan berada diatas meja 0004 Amin tante
hehehehe Hehehe mau nanya apa ni bay
? Tersenyum
0005 Gini tante tahu gak kondisi pernikahanny a suami tante
?
Kondisi pernikahan tante enggak tahu bay , tapi yang tante tahu sih sebatas cerita cerita dari suami tante dan kakak kakaknya katanya baik baik aja bay , enggak pernah cerita yang jelek jelek enggak , kata suami tante baik baik aja kondisi pernikahan orang tuanya dulu bay
Kondisi pernikahan orang tua
Duduk condong kedepan dengan tangan berada dimeja
0006 Hmmm begitu terus tan tante tahu gak masa kecil om andi tu bahagia atau enggak ?
Enggak pernah bay suami tante tu gak pernah mau ceritain masa kecil , paling kalo cerita itu sama kakaknya itupun tante denger kalo mereka tu seneng seneng katanya kalo main disungai , tapi gak pernah cerita kalo suami tante tu dapet perlakuan apa dari orang tuanya itu gak pernah cerita.
Kebahagiaan pada masa kanak kanak.
Sesekali mengelelngk an kepala
0007 Kalok mengenai tingkat disiplin dan hukuman yang diberikan orang tuanya tahu gak tante ?
Kalok yang tante tahu bay, cuma mereka bilang
hukumannya kayak macem cubit gitu bay kalo mereka mendapat hukuman, sebatas itu sih gak pernah ke hal hal yang mukul abis abisan gitu bay,
Tingkat disiplin dan hukuman dari orang tua
Tatapan mata terbuka lebar dan tang berada diatas meja
0008 Jadi orang tua itu sering melakukan seperti itu sama suami tante dan kakak kakaknya ?
Kalok seringnya tante kurang tahu bay tapi tante melihatnya ke anak mereka masing masing atau cara perlakuan mereka ke anak anaknya lagi bay, tante melihat ke seluruh keluarganya ni bay, kalok tante lihat kakak kakaknya suami tante ni mendidik anak anaknya sangat tidak disiplin , mau bolos yang gak apa apa katanya paling marah marah bentar terus dibolehin lagi bolos ,kalo itu yang tante tengok ya bay , kalo suami tante kan ada tante jadi anak tante ni si rama yang urus dan ngawas ya tante bay, karena tante gak mau anak tante terikut sama pergaulan seperti mereka. Dan tante lihat bay banyak anak anaknya kakak dari suami tante itu banyak yang gagal dalam belajar, terus akhlaqnya kurang baik
Tingkat disiplin dan hukuman dari orang tua
Sesekali mengangguk kan kepala
0009 Kek mana itu
tan sikap Bolos sekolah tu sering ,
bangun siang gak masalah , Tingkat
disiplin dan Nada intonasi
sama perilakunya anak anak dari kakak kakak suami tante ?
gak sholat gak ditegur,
ngomong ngomong kotor dari situ tante lihat kok gini ya mungkin menurut tante dulu mereka diasuh oleh orang tuanya begitu juga . dan itu juga kayak menurun ke sikap sama perilakunya suami tante orangnya gak disiplin , bangun siang sholat shubuh lewat, jam makan gak ada kan biasanya tante kalo pas jam makan kumpul rame rame saling berdiskusi dan saling cerita bertukar pikiran bay.
pemberian hukuman dari orang tua
suara mulai naik dan duduk condong kedepan
0010 Hmmm jadi suami tante sering gak makan bareng gitu ya ?
Iya bay nanti misalnya tante makan sama anak jam tujuh malam , nanti suami tante makannya tu bisa jam
sepuluh jam sebelas gitu bay, pokoknya hidupnya suka suka lah bay . karena itu semua merata ke anak anak dari kakak kakaknya suami tante perilakunya kek gitu
Tingkat disiplin dan hukuman dari orang tua
Kedua tangan diletakkan diatas meja dan duduk dengan condong kedepan
0011 Terus tante tahu gak kalau orang tua suami tante memberi pengetahuan tentang seks gitu ?
Kalo itu tante enggak tahu bay, kalo itu tante enggak tahu bay yang pernah atau enggak orang tuanya ngasi pendidikan seks gitu.
Pendidikan seks dari orang tua
Sesekali menggeleng kan kepala
0012 Kalo pendidikan terakhir suami tante apa tan ?
Hmm S-1 bay dulu dia tu
jurusan teknik di USU Tingkat
pendidikan Menganggu kkan kepala
0013 Terus tan masa perkenalan dengan suami tante tu dulu bagaimana ?
Tante tu dulu kenalan sama suami tante dua tahun bay, dan dikenalin sampe nikah tu dua tahun la, jadi menurut suami tante dan tante tu udah cukup lama , biasanya tu tante itungan bulan kalo gak cocok selesai kalo gak cocok
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Mata melihat keatas dan dan posisi badan condong kedepan
selesai bay gak berlanjut hubungannya tante gitu orangnya. Jadi dua tahun itu menurut tante penjajakannya termasuk lama.
0014 Hmmm terus
tan ? Terus tante tu sama suami tante jarak jauh bay kan kalo jarak jauh jarang jumpa kan bay paling hanya omong omongan lewat telpon doang gitu aja sih bay
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Menganggu kkan kepala
0015 Jadi tan bisa kenal tante itu bagaimana tu tan ceritanya
?
Dulu kan tante ina yang kenalin eeee tante ina tu saudara tante bay , terus tante ina nanya ke tante mau gak ni ada kawan ku gitu , dia dah lana juga melajang dia orang baik terus ramah ,
keluarganya kompak, sayang sama anak anak , pokoknya yang diceritain tante ina tentang suami tante tu baik baik aja bay. Karena dulu suami tante ina itu sering main kerumah suami tante bay beberapa kali lah kesana , jadi suaminya tante ina tu seringlah kumpul sama keluarga keluarga suami tante . awalnya tante bilang yaudah boleh lah buat temen temen aja tante bilang ke tante ina gitu bay
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Kedua tangan diletakkan diatas meja dan duduk dengan condong kedepan
0016 Terus tan ? Yaudah tante ina terus kirim fotonya ke tante , awalnya gak srek tante
Posisi bibir menurun 0017 Hmm gak
srek ya tan ? Gak srek tante bay , sebenernya banyak gak sreknya tante bay sama suami tante hahahahaha
Tertawa dengan mulut terbuka lebar 0018 Hahahaha
terus terus tan ?
Yaudahlah terus dikenalin , suami tante ni orangnya narsis narsis gitu di medsos pasang pasang foto gitu , gayanya alay alay jujur tante gak suka kali bay, kok kek gini orangnya gak bisa aku
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Kedua tangan diletakkan diatas meja dan duduk dengan
sama orang kek gini kak tante bilang sama tante ina gitu bukan typeku kali kak, pokoknya bay tante ina lah yang meyakinkan tante tu kayak mau sama suami tante tu , tante ina bilang gini enggak dek orangnya itu baik, itu dia orangnya gaya
penampilannya ya gitu. Terus bay tante kan dah mulai nengok akun media sosial suami tante dia sering upload upload foto kawan kawannya yang cewek seksi seksi terus temen laki lakinya yang hoby minum minum bir , nah disitulah tante mulai mundur lagi bay
condong kedepan
0019 Hmmm terus tan kek mana kelanjutanny a ?
Ya tante ina lagi lah bay yang terus meyakinkan tante tu bisa jadi mau sama suami tante , dibilangnya la itu ina udah kenal baik lho dek dia tu orangnya baik , itu temen temennya aja waktu kerja, jadi memang banyak faktor saudara ya si tante ini yang meyakinkan tante, jadi bukan suami tante yang meyakinkan tante tapi sit ante ina inilah yang meyakinkan tante bay hahahaha
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Posisi bibir sebelah sesekali naik dan mengangguk an kepala
0020 Oalah
hahahaha jadi pas masa perkenalan tu dah sering komunikasi dan sering chating gitu enggak ?
Komunikasi tu lewat telpon paling seminggu tu tiga kali lah bay kami komunikasi bay lewat telpon , tante sama suami tante tu bukan type yang lagi kerja terus nge wa udah makan blm ? lg apa sayang ? kita bukan type yang gitu, tante gak gitu , suami tante juga type yang gak gitu bay, nah jadi gak ada
perhatian yang berlebihan gitu bay jadi dari awal tante kenal sama suami tante , tante tu dah bilang dulu kalo tante
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Tangan berada diatas meja
tu typenya gini jadi suami jangan pernah berpikir kalo tante gak pernah wa sih nanya kabar kek gitu, suami tante pun bilang ohh iya sama dia juga type yang gitu. Memang tante sampaikan dia awal supaya gak ada baper bay yak an ?
0021 Hmmm ya ya Ya disitu nelfon ya sekitar dua jaman bay , biasanya tu dulu nelfon ngobrolnya tentang pekerjaan dulu dia kan diasuransi kan jadi dia cerita tentang produk asuransi , terus cerita gimana cara dia kenasabah , dulu dia cerita gimana pas deket sama keluarga tante ina dan
suaminya tante ina seperti itu bay, waktu kita sudah mulai dekat, kan tante nanya juga ini kek gini ni apa sih bang tujuannya? gitu tante bilang ke suami tante, dan tante tu bay orangnya gak mau buang buang waktu, dari baper baperan dan gak ada tujuan mendingan stop aja , suami tante tu gak pernah bilang aku suka kamu atau aku cinta kamu dia bilang gini bay hubungan ini spesial ini adalah hubungan yang spesial bagi abang karena kalo gak spesial abang gak akan kek gini , kayak mau nelpon sampe jam satu malem , ngobrol panjang lebar. Ketika dia udah mulai ngarah kesana kita udah cerita tentang eeeee tante cerita kepinginnya tu hidup seperti apa , bagaimana mendidik si rama anak tante terus , bagaimana mendidik anak anak, bagaimana mengurus rumah tangga
Masa perkenalan yang cukup sebelum menikah
Duduk dengan posisi condong kedepan
0022 Berarti dah sampe kesana ngobrolnya ya tan ?
Iya bay ngobrolnya dah
sampe kesana Posisi kedua
alis naik
0023 Jadi menurut tante suami tante tu terbuka gak dengan tante
?
Gak bay suami tante tu gak
terbuka sama tante Keterbukaan antar
pasangan
Menggeleng kan kepala
0024 Jadi yang gak terbuka tu masalah apa itu tan ?
Banyak bay misalnya lah simple aja bay misalnya mau kemana hari ini , dia hanya ngomong cuma ke temen atau gak dia ngomong mau ke haris , terus hanya harislah tempat yang menurut tante aman buat dia
Keterbukaan antar
pasangan
Sesekali menaikkan alis yang sebelah
0025 Haris tu siapa
tan ? Haris itu temennya dulu temen dia pas masih jaman dia kerja , jadi temennya ni resign dari perusahaan terus buka toko jual baju baju gamis untuk laki laki, dia banyak banyak belajar agama lah nah jadi temen temen yang sering ke haris itu rata rata temen temen yang berhijrah atau bertobat yu, dan mereka punya komunitas shubuh seramai juat namanya , jadi setiap shubuh orang tu targetnya meraimakan sholat shubuh keliling ke masjid masjid .
Keluarga dan
teman Tangan diletakkan diatas meja
0026 Jadi suami tante sering ikut kegiatan itu ?
Dulu sering diajak bay ayoklah kita ramai ramai sholat shubuh gitu bilangnya , nah itupun hanya satu kali suami tante ikut dan itupun tante dorong terus ayo berangkat berangkat , berangkat aja gak apa apa tante bilang gitu dan suami tante udah berangkat jam empat pagi dia udah
berangkat tapi cuma sekali
Orientasi
agama Tangan menunjuk kea rah samping dan duduk condong kedepan
0027 Hmmm jadi cuma sekali ya tan ?
Iya bay cuma sekali suami tante tu ikut , kalo nongkrong di haris memang tante biarin bay, karena tante merasa amanlah disitu lingkungan pergaulannya paling gak mereka bisa ngasih masukan tentang nilai agama ya kan bay ? hehehe kalo sama kawan kawannya yang lingkungan cewek cewek seksi terus cowok cowoknya yg nge gym terus suka minum minum bir gitu tante gak suka bay,
Keluarga dan
teman Sesekali memegang dagu dan tangan diletakkan diatas meja
0028 Hhehe jadi tante tahu dari mana tan
?
Kan tante stalking juga bay hehe di akun media sosial tante tengokinlah semua temen temennya mereka ya tante tengok hobynya minum bir, tante gak tahu kalo mereka makek narkotika gitu tapi di foto temen temennya yang tante stalking tu yang dipajang minuman , nanti kalo chating balas balasan di facebook ada kawannya yang bilang akukan minum bang kana bang enggak gitu bay dibilangnya
Keluarga dan
teman Duduk condong kedepan tangan berada diatas meja
0029 Hmmm ya ya Dan mereka ngakui kalo mereka tu memang hoby minum bir bay, dan dulu bay suami tante tu ngasi tahu juga kalo sifat kawan kawannya gak baik kali taoi gak sampe diceritain minum gitu paling dia ceritanya temen abang kurang baik gitu aja bay ,
Keluarga dan
teman Sesekali mengangguk kan kepala
0030 Hmmm itu masih awal awal kenal ya tan ?
Iya yu pas masih awal awal kenal dulu kita tu dulu tu suami tante sebelum di asuransi pernah jadi spg sales sales gitu nah suami tante tu jadi leadernya nah temen temennya yang seksi seksi ni jadi anggota anggotanya suami tante bay jadi
Masalah
kerpibadian Tatapan mata nampak serius dengan bola mata
terbuka