BAB III METODOLOGI PENELITIAN
E. Teknik Pengolahan Data
a. Analisis Kualitatif, dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif yang berbentuk uraian, penjelasan atau penafsiran.
b. Analisis Kuantitatif, dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk tabel.
2. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penulis dalam mengolah data menggunakan pendekatan deskripsi dan dijabarkan dengan menggunakan analisis statistik dengan penyajian tabel. Adapun untuk menghitung skala prosentase digunakan rumus sebagai berikut :
49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.
145
a. Analisis Statistik Deskriptif
Guna memperoleh data penerapan metode diskusi dan motivasi belajar siswa, setelah ditabulasikan data kemudian diolah dengan statistik deskriptif untuk memperoleh harga persentase dengan rumus sebagai berikut :
P = F
N x 100%
Keterangan :
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang sering dicari persentasenya
N = Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya sampel)50
Sedangkan untuk memudahkan memperoleh skala persentase digunakan dengan ketentuan sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut :51
Tabel 3.3.
Skala Persentase
No. Persentase Keterangan
1 86%-100% Sangat baik
2 76%-85% Baik
3 60%-75% Cukup baik
4 55%-59% Kurang baik
5 <54% Kurang sekali
50 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h.
40-41
51 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 244
b. Analisis Skor Ideal
Analisis Kriteria Skor ideal, yakni membuat kriteria-kriteria gambaran variabel X1 dan variabel X2 melalui pengelompokkan skor masing-masing variabel menggunakan penghitungan Kriteria Skor Ideal menurut Dahlia dalam Riduwan yaitu:52
π πππππ + π (ππ· πππππ)
Data penelitian variabel X1 dan variabel X2 dibagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria ideal dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kategori I : berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau sebesar 0,73 kurva normal dengan Z=0,61.
2) Kategori II : berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau letaknya terentang antara 0,72 kurva normal dengan Z= -0,61 sampai dengan Z=+0,61.
3) Kategori III: berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau 0,23 kurva normal dengan Z= -0,61.
Jika dikonversikan dengan rumus di atas, maka didapat kriteria sebagai berikut :
Xβ₯Xid+0,61sd adalah tinggi/baik Xid-0,61sd<X<Xid+o,61sd adalah sedang Xβ€Xid-0,61sd adalah kurang Dengan ketentuan:
52 Riduwan, opcit., h. 215
Xid : Β½ skor maksimal Sdid : 1/3 Xid
c. Uji Normalitas Data
Untuk uji normalitas data rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Chi Quadrat (π2) π2= β (π0β πβ
πβ )
Keterangan :53 π2 = Chi Quadrat
f0 = Frekuensi yang diperoleh fh = Frekuensi yang diharapkan 2) Uji Z
π = π₯ π β π
βπ(1 β π) π
Keterangan :54
x = banyak data yang termasuk kategori hipotesis
n = banyak data
53 Subana, dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 124
54 Ibid., h. 128
p = proporsi pada hipotesis d. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X1 dan variabel X2 bersifat homogen atau tidak. Adapun ketentuan homogen atau tidaknya adalah dengan membandingkan hasil uji Fhitung dengan Ftabel. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut : 1) Jika Fhitung< Ftabel, berarti homogen.
2) Jika Fhitung> Ftabel, berarti tidak homogen.
Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung homogenitas data adalah sebagai berikut :
πΉ =π12 π22 Keterangan :
S12 = Varians Kelompok Data X1 S22 = Varians Kelompok Data X2 e. Uji T-Test
π‘0= ππ· ππΈππ·
Keterangan :
t0 = Nilai T-Test
MD = Mean difference, dimana rumusnya adalah = ππ·=β π·
π
SEMD = Standard Error (standar kesalahan) dari mean difference.
Dimana rumusnya adalah :
ππΈππ· = ππ·π·
βπ β 1
SDD = Deviasi standart dari perbedaan antara skor variabel X1 dan skor variabel X2 yang dapat diperoleh dengan rumus :
ππ·π·= ββ π·2
π β [β π· π ]
2
N = Number of cases (jumlah sampel)55
f. Uji Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak artinya signifikan.
2) Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan.
55 Moh Hariyadi, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2009), h. 182-183
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini berusaha menjawab masalah tentang apakah terdapat efektivitas media lotto terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon? Hasil penelitian merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diawali dengan deskripsi dari gambaran setiap variabel (variabel X1 dan Variabel X2) yang dilanjutkan dengan deskripsi tentang hasil analisis data.
1. Gambaran Variabel X1 (Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon Sebelum Menggunakan Media Lotto Angka)
Data tentang variabel X1 yaitu kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka diperoleh dari hasil tes kemampuan menggambar yang diberikan kepada 20 anak yang ditetapkan sebagai sampel. Adapun hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon Sebelum
Menggunakan Media Lotto Angka (Pre-Test)
No.
Penilaian
Jml
A B C
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1 2 2 2 6
2 2 2 2 6
3 1 1 2 4
4 1 1 2 4
5 1 1 2 4
6 3 3 3 9
7 2 2 2 6
8 1 2 2 5
9 2 2 2 6
10 1 2 2 5
11 1 2 2 5
12 1 2 2 5
13 1 2 2 5
14 3 2 2 7
15 2 2 2 6
16 3 2 2 7
17 2 1 1 4
18 2 3 2 7
19 2 2 3 7
20 1 1 1 3
Jumlah 111
Nilai Terendah 3
Tertinggi 7
Rata-Rata 5.55
Keterangan :
A : Menyebutkan lambang bilangan 1-10
B : Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung dengan bermain lotto angka
C : Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dengan bermain lotto angka
Guna menjawab pertanyaan penelitian pertama yakni kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka digunakan Analisis Kriteria Skor ideal, yakni membuat kriteria- kriteria gambaran variabel X1 melalui pengelompokkan skor masing- masing variabel menggunakan Kriteria Skor Ideal yaitu :
π π’ππππ₯ + π (ππ π’ππππ₯)
Data penelitian dibagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria ideal dengan ketentuan sebagai berikut :
Kategori I : berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau sebesar 0,73 kurva normal dengan Z=0,61.
Kategori II : berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau letaknya terentang antara 0,72 kurva normal dengan Z= -0,61 sampai dengan Z=+0,61.
Kategori III : berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau 0,23 kurva normal dengan Z= -0,61.
Jika dikonversikan dengan rumus di atas, maka didapat kriteria sebagai berikut:
Xβ₯Xid+0,61sd adalah tinggi/baik
Xid-0,61sd<X<Xid+o,61sd adalah sedang/cukup
Xβ€Xid-0,61sd adalah kurang
Dengan ketentuan :
Xid : Β½ skor maksimal
Sdid : 1/3 Xid
Berdasarkan rumus-rumus kategori di atas, maka asumsi statistik untuk variabel X1 (kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka) perhitungannya adalah sebagai berikut:
Skor ideal : 12
Xid : Β½ X 12 = 6 Sdid : 1/3 X 6 = 2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas selanjutnya dilakukan perhitungan, maka kategori-kategori untuk variabel kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka adalah sebagai berikut :
Kategori dirasakan tinggi = Xβ₯6 + 0,61(2)=Xβ₯7,22 Kategori cukup dirasakan = 6 - 0,61(2)<X<6 + 0,61(2)
= 4,78 β 7,22
Kategori kurang dirasakan = Xβ€6 - 0,61(2)= Xβ€ 4,78
Berdasarkan kategorisasi di atas, maka gambaran variabel kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al- Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Gambaran Kategorisasi Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon Sebelum Menggunakan Media Lotto Angka (Pre-Test)
Kategori Rentang Skor f %
Baik X β₯ 7 5 25%
Cukup 5 β 6 10 50%
Kurang X β€ 4 5 25%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan Tabel di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa 25%
anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan termasuk dalam kategori baik. Sebanyak 67% anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan dalam kategori sedang. Dan sisanya yakni 25% anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan termasuk kategori kurang.
Apabila dilihat dari Mean (rata-rata) data variabel X1 yang mencapai angka 5.55 maka berdasarkan hasil kategori analisis skor ideal di atas adalah cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka termasuk dalam kategori cukup baik.
2. Gambaran Variabel X2 (Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon Sesudah Menggunakan Media Lotto Angka)
Data tentang variabel X2 yaitu kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka diperoleh dari hasil tes kemampuan kemampuan menggambar yang diberikan kepada 20 anak yang ditetapkan sebagai sampel kelas eskperimen. Adapun hasil tesnya sebagai berikut:
Tabel 4.3.
Kreativitas Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon Sesudah
Menggunakan Media Lotto Angka (Post-Test)
No.
Penilaian
Jml
A B C
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1 4 4 4 12
2 4 3 4 11
3 4 4 3 11
4 4 4 3 11
5 3 4 4 11
6 4 4 4 12
7 4 4 4 12
8 3 4 4 11
9 4 4 4 12
10 4 4 3 11
11 4 4 4 12
12 4 3 4 11
13 3 3 3 9
14 4 3 3 10
15 4 4 3 11
16 4 4 4 12
17 3 3 3 9
18 3 3 3 9
19 4 4 4 12
20 3 3 3 9
Jumlah 218
Nilai Terendah 9
Tertinggi 12
Rata-Rata 10.9
Keterangan :
A : Menyebutkan lambang bilangan 1-10
B : Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung dengan bermain lotto angka
C : Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dengan bermain lotto angka
Guna menjawab pertanyaan penelitian kedua yakni gambaran kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al- Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka digunakan Analisis Kriteria Skor Ideal, yakni membuat kriteria-kriteria gambaran variabel X2 melalui pengelompokkan skor masing-masing variabel menggunakan Kriteria Skor Ideal yaitu:
π π’ππππ₯ + π (ππ π’ππππ₯)
Data penelitian dibagi menjadi tiga kategori yang didasarkan pada kriteria ideal dengan ketentuan sebagai berikut :
Kategori I : berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau sebesar 0,73 kurva normal dengan Z=0,61.
Kategori II : berada pada luas daerah kurva sebesar 46% atau letaknya terentang antara 0,72 kurva normal dengan Z= -0,61 sampai dengan Z=+0,61.
Kategori III : berada pada luas daerah kurva sebesar 27% atau 0,23 kurva normal dengan Z= -0,61.
Jika dikonversikan dengan rumus di atas, maka didapat kriteria sebagai berikut:
Xβ₯Xid+0,61sd adalah tinggi/baik
Xid-0,61sd<X<Xid+o,61sd adalah sedang/cukup
Xβ€Xid-0,61sd adalah kurang
Dengan ketentuan :
Xid : Β½ skor maksimal
Sdid : 1/3 Xid
Berdasarkan rumus-rumus kategori di atas, maka asumsi statistik untuk variabel X2 (kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka) perhitungannya adalah sebagai berikut:
Skor ideal : 12
Xid : Β½ X 12 = 6 Sdid : 1/3 X 6 = 2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas selanjutnya dilakukan perhitungan, maka kategori-kategori untuk variabel kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka adalah sebagai berikut :
Kategori dirasakan tinggi = Xβ₯6 + 0,61(2)=Xβ₯7,22 Kategori cukup dirasakan = 6 - 0,61(2)<X<6 + 0,61(2)
= 4,78 β 7,22
Kategori kurang dirasakan = Xβ€6 - 0,61(2)= Xβ€ 4,78
Berdasarkan kategorisasi di atas, maka gambaran variabel kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al- Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Gambaran Kategorisasi Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon Sesudah Menggunakan Media Lotto Angka (Pre-Test)
Kategori Rentang Skor f %
Baik X β₯ 7 20 100%
Cukup 5 β 6 0 0%
Kurang X β€ 4 0 0%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan Tabel di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa 100%
anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan termasuk dalam kategori baik. Sebanyak 0% anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan dalam kategori sedang. Dan sisanya yakni 0% anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan termasuk kategori kurang.
Apabila dilihat dari Mean (rata-rata) data variabel X2 yang mencapai angka 10.9 maka berdasarkan hasil kategori analisis skor ideal di atas adalah cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang
Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka termasuk dalam kategori baik.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Tahap analisis pengolahan data dilakukan dengan statistik komparasi (perbandingan), khususnya untuk menjawab pertanyaan penelitian ke tiga, yakni untuk mengetahui efektivitas penggunaan media lotto angka dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon. Sesuai dengan karakteristik hipotesis nol (Ho) penelitian ini yang menyatakan bahwa, βTidak terdapat efektivitas penggunaan media lotto angka dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebonβ, maka analisis statistik yang digunakan adalah menggunakan analisis uji βt testβ. Analisis ini menuntut prasyarat analisis seperti: datanya bersifat interval atau ratio, data dipilih secara acak, datanya berdistribusi normal, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Oleh karena itu di bawah ini berturut-turut dilakukan pengolahan data statistik yang meliputi:
Analisis Uji Normalitas Distribusi Data; dan kemudian dilanjutkan dengan analisis uji βt testβ.
Uji Normalitas Distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi persyaratan untuk menggunakan analisis uji βtestβ. Data yang diuji adalah data tentang variabel X1 dan
variabel X2 yang pengujiannya menggunakan rumus Chi-kuadrat dan dibantu menggunakan program Ms. Excel 2007 pada komputer.
1. Uji Normalitas Distribusi Variabel X1
Untuk mengetahui apakah variabel X1 berdistribusi normal atau tidak maka perlu diuji menggunakan rumus Chi-Kuadrat, dengan kriteria keputusan jika π2hitungβ€ π 2tabel maka sebaran data berdistribusi normal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut (hasil pengolahan normalitas data terlampir) :
Tabel 4.5.
Hasil Uji Normalitas Data Variabel X1
Uji Normalitas π2hitung π2tabel Keputusan Variabel X 8,17 11,07 Berdistribusi
Normal
Berdasarkan tabel di atas didapat harga Chi-Kuadrat hitung sebesar 9,17, sedangkan harga Chi-Kuadrat tabel pada πΌ = 5% dengan dk = 6-1 = 6 yaitu sebesar 11,07. Dengan demikian π2hitung < π2tabel, yaitu 8,17 <
11,07, hasil ini dapat disimpulkan bahwa skor variabel X1 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Distribusi Variabel X2
Untuk mengetahui apakah variabel X2 berdistribusi normal atau tidak maka perlu diuji menggunakan rumus Chi-Kuadrat, dengan kriteria keputusan jika π2hitung β€ π2tabel maka sebaran data berdistribusi normal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut (hasil pengolahan normalitas data terlampir) :
Tabel 4.6.
Hasil Uji Normalitas Data Variabel X2
Uji Normalitas π 2hitung π 2tabel Keputusan Variabel Y 7,89 11,07 Berdistribusi
Normal
Berdasarkan tabel di atas didapat harga Chi-Kuadrat hitung sebesar 7,89, sedangkan harga Chi-Kuadrat tabel pada πΌ =5% dengan dk = 6-1 = 5 yaitu sebesar 11,07. Dengan demikian π2hitung <π2tabel, yaitu 7,89 <
11,07, hasil ini dapat disimpulkan bahwa skor variabel X2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis (Test βtβ)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil (perbandingan) antara variabel X1 dengan variabel X2. Lambang dalam T-Test adalah βtβ
atau t0, dan rumus yang digunakan dalam mencarinya adalah : π‘0 = ππ·
ππΈππ·
Keterangan :
t0 = Nilai T-Test
MD = Mean difference, dimana rumusnya adalah = ππ· = β π·
π
SEMD = Standard Error (standar kesalahan) dari mean difference.
Dimana rumusnya adalah : ππΈππ· = ππ·π·
βπ β 1
SDD = Deviasi standart dari perbedaan antara skor variabel X1 dan skor variabel X2 yang dapat diperoleh dengan rumus :
ππ·π· = ββ π·2
π β [β π· π ]
2
N = Number of cases (jumlah sampel)
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengetahui analisis komparasi (perbandingan) tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Mencari perbedaan antara nilai variabel X1 dan nilai variabel X2 dengan rumus D=X1-X2.
2. Menjumlahkan semua perbedaan D sehingga menjadi βD.
3. Kemudian mengkuadratkan nilai perbedaan (D =) atau (X1-X2).
4. Menjumlahkan semua D2 menjadi βD2.
Hasilnya penghitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.7.
Perbandingan pada Saat Pre β Test dan Post β Test
No.
Kemampuan Mengenal Lambang
Bilangan D D2
Sebelum Media Lotto Angka
Sesudah Media
Lotto Angka X1-X2 (X1- X2)2
1 6 12 -6 36
2 6 11 -5 25
3 4 11 -7 49
4 4 11 -7 49
5 4 11 -7 49
6 9 12 -3 9
7 6 12 -6 36
8 5 11 -6 36
9 6 12 -6 36
10 5 11 -6 36
11 5 12 -7 49
12 5 11 -6 36
13 5 9 -4 16
14 7 10 -3 9
15 6 11 -5 25
16 7 12 -5 25
17 4 9 -5 25
18 7 9 -2 4
19 7 12 -5 25
20 3 9 -6 36
Jumlah -107 611
5. Mencari mean perbedaan (D) ππ· = β π·
π
ππ· = β107
20 = β5,35
6. Mencari deviasi standart perbedaan (D)
ππ·π· = ββ π·2
π β [β π· π ]
2
ππ·π· = β611
20 β [β107 20 ]
2
ππ·π· = β30,55 β 28,62 ππ·π· = 1,389
7. Mencari standar error dari MD ππΈππ· = ππ·π·
βπ β 1
ππΈππ· = 1,389
β20 β 1
ππΈππ· =1,389
β19
ππΈππ· =1,389 4,359 ππΈππ· = 0,319
8. Mencari T-Test (t0) π‘0 = ππ·
ππΈππ·
π‘0 =β5,35 0,319
π‘0 = β16,771 (tanda min diabaikan)
Memperhatikan hasil penghitungan t0 = 16,771 yang kemudian dibandingkan dengan ttabel pada db = N-2 = 20-2 = 18 pada taraf signifikan 5% (0,05) didapatkan nilai ttabel = 1,734. Dengan demikian jika membandingkan t0 yang dihitung sebesar 16,771 dan ttabel yang telah baku sebesar 1,734, maka dapat diketahui bahwa t0 lebih besar dari ttabel (t0>ttabel) yaitu 16,771 > 1,734. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media lotto angka. Di mana kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak ketika sudah menggunakan media lotto angka lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya yang menjadi tolok ukur bahwa
media lotto angka membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian terhadap efektivitas efektivitas penggunaan media lotto angka dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon maka hasil dari penelitian tersebut sebagaimana dijelaskan berikut :
Pertama, kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka berdasarkan hasil analisis data, rata-rata nilai kemampuan anak sebesar 5,55. Sedangkan berdasarkan hasil analisis skor ideal didapatkan bahwa 50% anak memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan cukup.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka termasuk dalam kategori cukup baik.
Kedua, kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka berdasarkan hasil analisis data, rata-rata nilai kemampuan anak sebesar 10,9. Sedangkan berdasarkan hasil analisis skor ideal didapatkan bahwa 100% memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan dalam
katagori baik. Dengan dapat diartikan bahwa kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka termasuk dalam kategori baik.
Ketiga, perbandingan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media lotto angka didapatkan nilai thitung = 16,771.
Nilai tersebut dibandingkan dengan ttabel pada db = 20-2 = 18 dengan signifikansi di angka 0,05 (5%), didapatkan ttabel sebesar 1,734. Berdasarkan ketentuan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (16,771 > 1,734) yang artinya bahwa H0 (hipotesis nihil) ditolak, artinya terdapat perbandingan yang signifikan dari kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media lotto angka. Hasil ini juga menguatkan hipotesis bahwa terdapat efektivitas penggunaan media lotto angka dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon, artinya dapat diandalkan dan dapat ditindaklanjuti pembelajarannya karena terbukti lebih efektif media lotto angka dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak dalam penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel yaitu media lotto angka, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak yang mungkin bisa lebih urgen dari bandingkan variabel yang diteliti.
2. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan observsi yaitu terkadang hasil yang diperoleh dari oleh sampel tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena kecermatan dalam mengamati terkadang kurang maksimal dan tidak fokus.
3. Keterbatasan waktu dalam proses penelitian terutama dalam pengambilan data angket di lokasi penelitian. Hal terkait dengan perizinan dan kondisi sekolah yang sedang dalam proses pembelajaran aktif sehingga dari pihak sekolah hanya memberikan toleransi waktu yang sangat sempit untuk melakukan pengambilan data terhadap setiap anak.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al- Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media lotto angka berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata nilai kemampuan anak sebesar 5,55. Sedangkan berdasarkan hasil analisis skor ideal didapatkan bahwa 50% anak memiliki kemampuan cukup baik.
2. Kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al- Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media lotto angka diperoleh rata-rata nilai kemampuan sebesar 10,9. Sedangkan berdasarkan hasil analisis skor ideal didapatkan bahwa 100% anak memiliki kemampuan dengan katagori baik.
3. Efektivitas penggunaan media lotto angka terhadap peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al- Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon terbukti dengan hasil perbandingan didapatkan nilai thitung = 16,771. Nilai tersebut dibandingkan dengan ttabel
pada db = 20-2 = 18 dengan signifikansi di angka 0,05 (5%), didapatkan ttabel sebesar 1,734. Berdasarkan ketentuan jika thitung > ttabel maka H0
ditolak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (16,771 >
1,734) yang artinya bahwa H0 (hipotesis nihil) ditolak, artinya terdapat perbandingan yang signifikan dari kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Al-Fajar Pamengkang Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media lotto angka.
B. Saran-saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Perlu ditingkatkan kembali penerapan media lotto angka, karena berdasarkan hasl penelitian ternyata lebih efektif dibandingkan dengan media lain yang umum digunakan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan pada anak.
2. Media-media yang lainnya masih bisa digunakan hanya saja perlu dilakukan inovasi yang lebih inovatif dan kreatif sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
3. Hendaknya penelitian ini diteruskan karena hanya baru beberapa faktor penyebab saja yang diteliti. Guna mendapatkan hasil yang lebih baik maka dapat dilakukan penelitian yang lebih intensif dengan faktor-faktor lain yang lebih mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Nazili Shaleh. Pendidikan dan Masyarakat. Yogyakarta: Sabda Media.
2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2006.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo. 2011.
Anitah, Sri. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon. 13 FKIP UNS Surakarta. 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. 2006.
Eliyawati, Cucu. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar untuk Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas. 2005.
Harianti, Diah. Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Depdikbud. 2000.
Hartati, Sofia. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
2005.
Hariyadi, Moh. Statistik Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2009.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
2003.
Moeliono, Anton M. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. 2005.
Naga, Dali S. Sejarah Matematika. Jakarta: Gramedia. 2000.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.
Priyono, www.id.shvoong.com, diakses pada tanggal 12 Desember 2017.
Riadi, Edi. Metode Statistik Parametrik & Nonparametrik. Tangerang: Pustaka Mandiri. 2014.
Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
2005.