• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 66-74)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Untuk mendukung hasil penelitian, data penelitian yang diperoleh akan dianalisis ngan alat statistik melalui bantuan program SPSS. Adapun pengujian- pengujian akan dilakukan adalah :

1. Uji Kualitas Data

Uji validitas dan reabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuisioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak.

a. Uji validitas

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan kecermatan fungsi alat ukurnya. Pengujian menggunakan 2 sisi dengan taraf signifikan 0.05 jika r hitung > r tabel maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid), dan sebaliknya jika r hitung < r tabel dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.58 Tujuan dari uji reabilitas adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab

58 Duwi Priyatno, Analisis Statistic Data Lebih Cepat Lebih Akurat, (Yogyakarta: Medikom, 2011), h.24.

kuesioner, sehingga saat diberikan berulang akan mendapatkan hasil yang konsisten. Uji reabilitas menggunakan program SPSS .

Tabel 3.4. TingkatReliabilitas berdasarkan nilai alpha Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel

0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel

0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel

0,60 s.d 0,80 Reliabel

0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel

Berdasarkan tabel diatas Kriteria penelitian uji reliabilitas adalah:

Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0.6 maka kuesioner tersebut reliable.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik untuk menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji multikolinieritas.

a. Uji normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak berlaku.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas terjadi jika variabel bebasnya saling berkolerasi satu sama lain. Data yang baik tidak boleh ada masslah multikolinieritas. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat VIF dan tolerance.

1) Jika nilai VIF < 10 dan tollerence > 0,1 maka dapat dikatakan tidak ada masalah multikolinieritas.

2) Jika nilai VIF > 10 dan tollerence < 0,1 maka dapat dikatakan ada masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual pengamatan yang lain dengan dasar pengambilan keputasan adalah sebagai berikut.

1) Jika ada data yang membentuk pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyamping) maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3. Uji Statistik a. Uji – t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing masing variable independen secara parsial terhadap variabel dependenyang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variable-variabel bebas yang digunakan dalam model

persamaan regresi, kriteria keputusannya adalah sebagai berikut.

Berdasarkan nilai thitung dan ttable :

1) Apabila t hitung> t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh dari variabl bebas terhadap variable terikat.

2) Apabila t hitung< t tabel, maka Ha ditolak dan H0 diterima, berart tidak terdapat pengaruh dari variable bebas terhadap variable terikat.Ha

diterima, apabila t hitung> t tabel pada α = 0.05.

b. Uji simutlan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variable bebas yang digunakan dalam model regresi secara simmultan yang mampu menjelaskan variable terikatnya.Kriteria keputusannya sebagai berikut:

1) Apabila F hitung> F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas terhadap variable terikat.

2) Apabila F hitung< F tabel, maka Ha ditolak dan H0 diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat.

c. Uji Determinan (R2 )

Untuk mengetahui berapa besar persentase pengaruh antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). Jika (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa kemampuan menjelaskan variabel bebas (X1 dan X2 adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. hal

ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah data berskala interval, untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara tiga variabel bebas yaitu Religiusitas (X1) dan Pendapatan (X2) terhadap variabel terikat yaitu Minat zakat (Y), digunakan tekhnik data dengan menggunakan rumus analisis statistik regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ɛ Dimana :

X1 = Religiusitas X1 = Pendapatan Y = Minat zakat

a = konstanta dari persamaan regresi b1 = koefisien regresi dari variabel X1 b2 = koefisien regresi dari variabel X2 ɛ = variabel zakat

Dalam proses pengolahan data, penulis mempergunakan aplikasi komputer dengan program SPSS 26.0 untuk mempermudah dan mempercepat pengolahan data.

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Responden

Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah muzakki masyarakat Desa Barugae pada BAZNAS Kabupaten Pinrang yang memberikan dana zakat kepada mustahid. Jumlah muzakki yang menjadi responden sebanyak 52 orang. Dari olah data yang dilakukan diperoleh hasil sebagaimana dijelaskan dalam tabel 4.1. sebagai berikut:

Tabel 4.1.Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Valid Frequency Percent Valid

Percent

Cummulative Percent

Laki-laki 24 47.9 47.9 47.9

Perempuan 28 52.1 52.1 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber : data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.1. di atas, jumlah responden laki-laki sebanyak 24 responden (47.9%) dan responden perempuan sebanyak 28 responden (52.1%). Ini menunjukkan bahwa muzakki yang memberi dana zakat lebih banyak perempuan.

Keadaan responden berdasarkan umur, dijelaskan dalam tabel 4.2.

sebagai berikut:

Tabel 4.2.Responden Berdasarkan Umur Valid Frequency Percent Valid

Percent

Cummulative Percent

>40 33 63.4 63.4 63.4

30-40 14 27.0 27.0 90.4

17-29 5 9.6 9.6 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber : data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.2. diatas menunjukkan bahwa responden yang memberikan dana zakat, berumur mulai dari 17 tahun - >40 tahun. Dari tabel 4.2 diketahui muzakki umur 17-29 tahun sebanyak 5 responden (9,6%), 30-40 tahun sebanyak 14 responden (27%) dan >40 tahun sebanyak 33 responden (63,4%) dengan demikian responden penelitian terbanyak adalah responden yang berumur >40 tahun.

Keadaan responden berdasarkan pendidikan terakhir, dijelaskan dalam tabel 4.3. sebagai berikut:

Tabel 4.3.Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Valid Frequency Percent Valid

Percent

Cummulative Percent

Sarjana 12 23.1 23.1 23.1

SLTA 15 28.8 28.8 51.9

SLTP 18 34.6 34.6 86.5

SD 7 13.5 13.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber : data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.3. diatas menunjukkan bahwa responden yang memberikan dana zakat berdasarkan pendidikan terakhir mulai dari SD – Sarjana. Dari tabel 4.3. diketahui bahwa yang berpendidikan SD sebanyak 7 responden (13,5%), SLTP sebanyak 18 responden (34,6%), SLTA sebanyak 15 responden (28.8%), Sarjana sebanyak 12 responden (23.1%) dengan demikian responden penelitian terbanyak adalah responden yang berpendidikan SLTP.

Keadaan responden berdasarkan pekerjaan/profesi, dijelaskan dalam tabel 4.4.sebagai berikut:

Tabel 4.4.Responden Berdasarkan Pekerjaan/Profesi Valid Frequency Percent Valid

Percent

Cummulative Percent

Lainnya 22 42.3 42.3 42.3

PNS 6 11.5 11.5 53.8

Swasta 16 30.8 30.8 84.6

Wirausaha 8 15.4 15.84 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber : data diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.4. diatas menunjukkan bahwa responden yang memberikan dana zakat berdasarkan pekerjaan/profesi. Dari tabel 4.4.

diketahui bahwa responden yang berprofesi PNS sebanyak 6 responden (11.5%), Swasta sebanyak 16 responden (30.8%), Wirausaha sebanyak 8responden (15.4%), dan Lainnya sebanyak 22 responden (42.3%) dengan demikian responden penelitian terbanyak adalah responden yang berprofesi Lainnya.

Keadaan responden berdasarkan penghasilan/pendapatan, dijelaskan dalam tabel 4.5.sebagai berikut:

Tabel 4.5.Responden Berdasarkan Penghasilan/pendapatan Valid Frequency Percent Valid

Percent

Cummulative Percent

2.000.000 - 4.000.000 24 46.2 46.2 42.3

4.000.000 –6.000.000 13 25 25 71.2

6.000.000 -8.000.000 10 19.2 19.2 90.4

>8.000.000 5 9.6 9.6 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber : data diolah, 2022

Berdasarkan pada tabel 4.5 diketahui bahwa dari 52 responden sebanyak 46,2% atau 24 orang reponden memiliki penghasilan antara Rp.2.000.000 - 4.000.000, 25% atau 13 orang responden memiliki penghasilan antara Rp.4000.000 – 6.000.000, 19,2% atau 10 orang responden memiliki penghasilan antara Rp.6000.000 – 8.000.000 dan 9,6% atau 5 orang responden memiliki penghasilan diatas Rp.8000.000.

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan dan kelayakan setiap butir angket yang diajukan sehingga suatu variabel dapat diidentifikasikan. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu angket atau kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor angket dengan skor keseluruhan responden terhadap informasi dalam kuesioner.

Ukuran valid tidaknya suatu pertanyaan dapat dilihat dari output SPSS versi 26.0 berupa nilai item total statistik masing-masing butir angket.

Suatu butir angket dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel. Nilai rtabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan df = n-2 = 52 – 2 = 50 sebesar 0,2681. Hasil output SPSS yang diperoleh untuk uji validitas dari variabel religiusitas (X1) dan pendapatan (X2) terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat melalui Baznas (Y) pada Baznas Kab. Pinrang dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Religiusitas (X1) No. Itrem

rhitung Corrected Item – Total Correlation

rtabel

(n=52, α = 0,05) Keterangan

1 0,858 0,2681 Valid

2 0,830 0,2681 Valid

3 0,890 0,2681 Valid

4 0,822 0,2681 Valid

5 0,844 0,2681 Valid

6 0,744 0,2681 Valid

7 0,817 0,2681 Valid

8 0,780 0,2681 Valid

9 0,771 0,2681 Valid

10 0,765 0,2681 Valid

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0

Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Pendapatan (X2) No. Itrem

rhitung Corrected Item – Total Correlation

rtabel

(n=52, α = 0,05) Keterangan

1 0,616 0,2681 Valid

2 0,745 0,2681 Valid

3 0,860 0,2681 Valid

4 0,707 0,2681 Valid

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0 Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Minat (Y) No. Itrem

rhitung

Corrected Item – Total Correlation

rtabel

(n=52, α = 0,05) Keterangan

1 0,855 0,2681 Valid

2 0,742 0,2681 Valid

3 0,822 0,2681 Valid

4 0,879 0,2681 Valid

5 0,946 0,2681 Valid

6 0,824 0,2681 Valid

7 0,941 0,2681 Valid

8 0,832 0,2681 Valid

9 0,903 0,2681 Valid

10 0,849 0,2681 Valid

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan semua butir angket yang digunakan dalam variabel religiusitas (X1), pendapatan (X2) dan jumlah peminat mengeluarkan zakat melalui Baznas (Y) pada Baznas Kab. Pinrangdinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk angket. Hasil uji ini akan mencerminkan dapat atau tidaknya suatu instrumen penelitian dipercaya, berdasarkan tingkat ketepatan dan kemantapan suatu alat ukur.

Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidak reliabelnya suatu instrumen penelitian. Salah satunya dengan melihat perbandingan antara nilai rhitung dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95%

(signifikafikansi 5%). Jika pengujian dilakukan dengan metode Alpha Cronbach maka rhitung akan diwakili oleh nilai Alpha pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Nilai r Tingkat Reliabilitas

0,0 – 0,20 Kurang Reliabel

0,20 – 0,40 Agak Reliabel

0,40 – 0,60 Cukup Reliabel

0,60 – 0,80 Reliabel

0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

Adapun tingkat realibilitas pernyataan variabel variabel religiusitas (X1), variabel pendapatan (X2) serta variabel jumlah peminat

mengeluarkan zakat melalui Baznas (Y) pada Baznas Kab. Pinrang berdasarkan output SPSS versi 26.0 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Religiusitas (X1) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.938 10

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0 Dari hasil output reliability statistic di atas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,938 dengan jumlah pertanyaan 10 item. Nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) dengan jumlah responden N=52 dan df= N – 2= 52 – 2 = 50 adalah 0,2681. Dengan demikian, nilai alpha cronbach 0,938 > 0,2681. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angket reliabel. Reliabilitas ini juga ditunjukkan dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,80 – 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian sangat reliabel.

Tabel 4.11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pendapatan (X2) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.713 4

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0 Dari hasil output reliability statistic di atas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,713 dengan jumlah pertanyaan 4 item. Nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) dengan jumlah responden N=52 dan df= N – 2= 52 – 2 = 50 adalah 0,2681. Dengan demikian, nilai alpha

cronbach 0,713 > 0,2681. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angket reliabel. Reliabilitas ini juga ditunjukkan dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,60 – 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian reliabel.

Tabel 4.12. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat (Y) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.958 10

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0 Dari hasil output reliability statistic di atas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,958 dengan jumlah pertanyaan 10 item. Nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) dengan jumlah responden N=52 dan df= N – 2= 52 – 2 = 50 adalah 0,2681. Dengan demikian, nilai alpha cronbach 0,958 > 0,2681. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angket reliabel. Reliabilitas ini juga ditunjukkan dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,80 – 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian sangat reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah pada diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Berikut ini adalah grafik untuk mendetekasi normalitas:

Gambar 4.1.Histogram Display Normal Curve Minat Zakat

Berdasarkan gambar histogram diatas, dapat dilihat bahwa kurva Minat zakat masyarakat pada Baznas Kab. Pinrang memiliki kemiringan yang cenderung seimbang dari sisi kanan dan kiri, serta garisnya juga menyerupai lonceng, artinya pembiayaan mikro memiliki kecenderungan berdistribusi normal. Normalitas data juga dapat dilihat dsisi output kurva normal P-Plot. Data pada variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas

Pada prinsipnya Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika tititk-titik mendekati garis diagonal, maka dapat dikatakan data penelitian tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika titik-titik nya menjauhi garis diagonal maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dengan demikian maka model regresi memenuhi asumsi normalitas karena model penelitian ini berdistribusi normal.

Cara lain pengujian normalitas dapat dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Pedoman yang digunakan untuk melihat data

normal adalah jika nilai P-value pada kolom Asimp.Sig (2-tailed) >level of significant (α = 0,05) maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai p-value pada kolom Asimp.Sig (2- tailed) <level of significant (α = 0,05) berarti data tidak berdistribusi normal. Berikutini adalah table hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.13. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 52

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 5.43750254 Most Extreme Differences Absolute .118

Positive .118

Negative -.061-

Test Statistic .118

Asymp. Sig. (2-tailed) .067c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0 Dari hasil output SPSS pada tabel 4.13 di atas terlihat bahwa hasil ujinormalitas diketahui nilai signifikasnsi 0,067 > 0,05, maka dapat disimpulkan nilai residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dengan SPSS ditunjukkan lewat tabel Coefficient, yaitu

pada kolom Tolerance dan kolom VIF (Variance Inflated Factors).

Tolerance adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi korelasi jika nilai tolerance lebihh dari 10 persen (tolerance > 0,01) dan memiliki nilai VIF kurang dari 10 (VIF <

10). Cara umum untuk mendeteksi adanya multukolinearitas adalah dengan melihat adanya R2 yang tinggi dalam model tetapi tingkat signifikan yang sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan cenderung banyak yang tidak signifikan.

Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -5.329- 8.770 -.608- .546

RELIGIUSITAS 1.252 .163 .759 7.684 .000 .944 1.060

PENDAPATAN -1.124- .434 -.256- -2.590- .013 .944 1.060

a. Dependent Variable: MINAT

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0

Berdasarkan tabel diatas nilai tolerance semua variabel bebas (Religiusitas: 0,944, Pendapatan: 0,944) lebih besar darinilai batas yang ditentukan yaitu sebesar 0,01. Untuk nilai VIF terlihat bahwa semua variabel bebas memiliki nilai VIF yang kurang dari 10 (Religiusitas: 1,060, dan pendapatam: 1,060). Maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas, dimana uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau satu pengamatan lainnya. Untuk mendeteksinya dilihat dari titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y pada grafik Scatterplot.

Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pada gambar 4.3. di atas dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik scattplot tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi.

C. Uji Statistik

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau religiusitas (X1) dan pendapatan (X2) secara parsial ataupun individual berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau minat mengeluarkan zakat pada Baznas (Y). Dalam menentukan derajat bebas dapat digunakan rumus df = n – k = 52 – 4 = 48

Tabel 4.15. Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -5.329- 8.770 -.608- .546

RELIGIUSITAS 1.252 .163 .759 7.684 .000 .944 1.060

PENDAPATAN -1.124- .434 -.256- -2.590- .013 .944 1.060

a. Dependent Variable: MINAT

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0

Pengaruh dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh Religiusitas terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat.

Hipotesis:

HO1 = bahwa variabel religiusitas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Ha1 = bahwa variabel religiusitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Hasil uji t pada variabel religiusitas atau X1 diperoleh probabilitas Sig sebesar 0,000. Nilai Sig < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan yang berarti secara parsial religiusitas berpengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat. Sementara itu variabel religiusitas atau X1 mempunyai thitung yakni 7,684 dengan ttabel = 1,675. Jadi thitung> ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y.

Adapun untuk melihat besarnya pengaruh religiusitas terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat adalah dengan melihat nilai pada tabel Beta dalam kolom Standardized Coefficients. Dari tabel di atas diperoleh nilai Beta untuk variabel religiusitas adalah sebesar 0,759 atau sebesar 75,9%. Artinya besarnya pengaruh religiusitas terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat adalah sebesar 75,9%, nilai terssebut menunjukkan nilai yang positif dan signifikan yang artinya apabila religiusitas masyarakat mengalami peningkatan maka jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya apabila religiusitas mengalami penurunan maka jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang juga akan mengalami penurunan.

Jadi dapat disimpulkan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka Faktor religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang, semakin tinggi tingkat religiusitas maka akan semakin tinggi pula jumlah peminat mengeluarkan zakat.

b. Pengaruh pendapatan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat.

Hipotesis:

HO2 = bahwa variabel pendapatan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Ha2 = bahwa variabel pendapatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Hasil uji t pada variabel pendapatan atau X2 diperoleh probabilitas Sig sebesar 0,013. Nilai Sig < 0,05 (0,013 < 0,05), maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan yang berarti secara parsial pendapatan berpengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat. Sementara itu variabel pendapatan atau X2 mempunyai thitung yakni 2,590 dengan ttabel = 1,675. Jadi thitung> ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2 memiliki kontribusi terhadap Y.

Adapun untuk melihat besarnya pengaruh religiusitas terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat adalah dengan melihat nilai pada tabel Beta dalam kolom Standardized Coefficients. Dari tabel di atas diperoleh nilai Beta untuk variabel religiusitas adalah sebesar 0,256 atau sebesar 25,6%. Artinya besarnya pengaruh pendapatan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat adalah sebesar 25,6%, nilai terssebut menunjukkan nilai yang positif dan signifikan yang artinya apabila pendapatan masyarakat mengalami peningkatan maka jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang akan mengalami peningkatan, begitu juga

sebaliknya apabila pendapatan mengalami penurunan maka jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang juga akan mengalami penurunan.

Jadi dapat disimpulkan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka variabel pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang, semakin tinggi pendapatan maka akan semakin tinggi pula jumlah peminat mengeluarkan zakat.

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan atau keseluruhan. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

HO1 = bahwa variabel religiusitas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Ha1 = bahwa variabel religiusitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

HO2 = bahwa variabel pendapatan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Ha2 = bahwa variabel pendapatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab.

Pinrang.

Pengambilan keputusan jika:

a. Fhitung>Ftabel, maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 atau 5%.

b. Jika Fhitung<Ftabel,maka Ha ditolak dan HO diterima, artinya tidak signifikan.

Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 atau 5%.

Kaidah pengujian signifikansi dengan program SPSS:

a. Jika 0,05> Sig, maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

b. Jika 0,05< Sig, maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Tabel 4.16. Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1836.035 2 918.017 29.832 .000b

Residual 1507.888 49 30.773

Total 3343.923 51

a. Dependent Variable: MINAT

b. Predictors: (Constant), PENDAPATAN, RELIGIUSITAS

Sumber : Hasil Olahan Data Angket Melalui SPSS Versi 26.0

Dari tabel Anova di peroleh nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000.

Karena nilai Sig < 0,05 (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah HO ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan nya signifikan artinya bahwa Religiusitas dan Pendapatan secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah peminat mengeluarkan zakat pada Baznas Kab. Pinrang.

Adapun cara lain melihat uji F ini dapat membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Caranya yaitu dengan menentukan nilai derajat bebas (df) untuk pembilang (dfl) dengan rumus dfl = k-1. Kemudian menentukan derajat bebas / degree of freedom (df) untuk penyebut atau df2 dengan rumus df2 dengan

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 66-74)

Dokumen terkait