• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi adalah pengamatan langsung ke lapangan dengan cara memantau dan mencatat data atau fakta sekaligus ikut serta dalam proses kegiatan tersebut yang sesuai dengan topik yang akan dibahas. Penulis melakukan observasi dengan mengamati langsung ke lapangan, yaitu ditempat dinas kehutanan Kabupaten Barru, Kantor Kecamatan Pujananting, dan hutan rakyat di Kecamatan Pujananting.

2) Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan dengan orang-orang yang dinilai berwenang serta ahli dan yang kompeten secara langsung pada bidang pekerjaan yang menjadi topik dalam penyusunan proposal penelitian ini. Wawancara ditujukan kepada orang-

orang yang terlibat langsung, diantaranya Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Barru, Serta para petani pengelola Hutan rakyat di Kecamatan Pujananting.

3) Dokumen yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku atau sumber-sumber tertulis lainnya yang terkait dengan pokok bahasan yang akan dibuat oleh penulis, studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono : 2012).

F. Tehnik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012), Untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka digunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1) Reduksi data, yaitu proses pemilihan, perumusan, atau perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan dimana proses ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

2) Penyajian data, merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun secara terpadu dan mudah dipaShami dan memberikan kemungkinan dilakukannya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, penyajian data ini menuntut soerang peneliti untuk mampu mentransformasikan data kasar menjadi bentuk tulisan.

3) Verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari seluruh konfigurasi kegiatan penelitian yang utuh dan dapat dilakukan selama penelitian berlangsung, verifikasi ini mungkin sesingkatnya saja. Kemudian pemikiran yang kembali melintas dalam pikiran peneliti selama ini adalah

menulis dan meninjau ulang catatan-catatan lapangan, dimana memakan waktu dan tenaga yang lebih besar. Analisis data dilakukan berdasrkan pada pendekatan kualitatif yang menitikberatkan pada penelitian yang bersifat deskriptif terhadap data-data yang berasal dari hasil wawancara dan observasi (pengamatan). Dari keabsahan data yang telah didapatkan tersebut maka dilakukan pemeriksanaan dan diverifikasi sesuai dengan keperluan penelitian.

Untuk memeriksa keabsahan data dilakukan triangulasi yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

G. Keabsahan Data

Kredibilitas data sangat mendukung hasil penelitian, oleh karena itu diperlukan teknik untuk memeriksa keabsahan data.Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan dikumpulkan dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda yaitu:

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah dipeoleh melalui beberapa sumber. Dengan mengacu (Sugiyono:2012) maka pelaksanaan teknis dari langkah pengujian yaitu:

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3) Triangulasi Waktu

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian ditanya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Dalam bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasan dari data menyangkut fokus penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data. Sebelum mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan, maka terlebih dahulu peneliti akan menguraikan secara singkat tentang gambaran umum tentang kabupaten Barru lebih tepatnya di kecamatan pujananting menjadi tempat atau lokasi penelitian.

1. Profil Kecamatan Pujananting

Kecamatan Pujananting dibentuk berdasarkan Perda No.1 Tahun 2001 yang merupakan hasil pemekaran wilayah Tanete Riaja. Kecamatan pujananting dengan luas wilayah 314,26 KM² dilihat dar letak geografisnya yaitu berada dibagian Timur-Selatan wilayah kabupaten barru dengan ketinggian 300-900 meter dari permukaan laut, jarak dari ibukota kabupaten barru ± 30 Km dan mempunyai curah hujan 1.354 mm pertahun serta keadaan suhu 18º C-32º C, dimana keadaan topografinya pada umumnya berbukit dan pegunungan namun mempunyai pemandangan alam yang cukup indah. Kabupaten Barru terkhususnya kecamatan pujananting memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan hutan tanaman rakyat, berdasarkan data yang di dapatkan di Dinas Kehutanan Barru memiliki potensi hutan yang sangat besar baik itu hutan tanaman industri maupun hutan tanaman rakyat. Pada tahun 2014-2015 kehutanan telah mencanangkan

Pembangunan hutan rakyat seluas 1.497 ha di Kabupaten Barru yang terdiri dari kecamatan balusu , kecamatan barru dan kecamatan pujananting. Dan di kecamatan pujananting memiliki luas lahan sekitar 67% dari kesuluruhan hutan rakyat di kabupaten barru ini. Dan areal hutan dari tiga kecamatan tersebut telah mendapatkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dari Bupati dan telah diverifikasi seluas 1.481 ha. Angka tersebut di pastikan akan naik karena dinas kehutanan Barru pada tahun ini kembali akan mengusulkan perancangan hutan rakyat sebesar 1.400 ha yang tersebar hampir di seluruh kecamatan di kabupaten Barru dengan model pengelolaan skema mandiri.

Dalam rangka mengwujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan beribawa (Good Governece) selaku fungsi kordinasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, masyarakat dituntut untuk menyelenggaran fungsi dan kewewenangan secara profesional, demokratis, bertanggung jawab, transparan dan responsive berdasarkan potensi dan kebutuhan masyarakat. Untuk menentukan arah dan tujuan kewenangan yang diemban pemerintahan Kecamatan Pujananting,maka melalui Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) unit kerja yang selanjutnya dijabarkan dalam suatu strategis pencapaian tujuan dan pencapaina pelaksanaannya dan selanjutnya dipertanggung jawabkan melalui pengukuran kinerja dalam berbentuk pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) sebagaimana yang telah diatur oleh pemerintahan setempat.

Selanjutnya sesuai dengan Renstra Kecamatan Pujananting 2011-2015 dimana didalamnya telah ditetapkan visi yang menggambarkan kondisi yang ingin

dicapai yaitu “ Dengan Semangat Kebersamaan Yang Bernafaskan Keagamaan, Kita Bertekat Menjadikan Kecamatan Pujananting Sebagai Kekuatan Mengwujudkan Kabupaten Barru Yang Maju,Sejahtra Dan Bermartabat”. Untuk mengwujudkan visi tersebut, maka Misi yaitu :

1) Meningkakan pengalaman pancasila dan ajaran agama secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

2) Menciptakan lingkungan yang kodusif,aman, tertib dan bermartabat yang dapat mendirong peningkatan pendayagunaan sumber daya pembangunan.

3) Program peningkatan ekonomi dan usaha produktif melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi.

2. Tugas Pokok Dan Fungsi Pegawai Kecamatan Pujananting 1) Tugas pokok

Tugas pokok kecamatan pujananting yaitu camat membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan,pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kerja kecamatan.

2) Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut diatas, maka camat mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

3) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

4) Membina penyelenggaraan pemerintahan desa maupun kecamatan.

5) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan yang belumdapat dilaksanakan pemerintah desa.

3. Struktur Organisasi Kecamatan Pujananting

Berdasarkan peraturan Bupati Barru Nomor 45 tahun 2008 tentang uraian tugas pokok dan fungsi kecamatan kabupaten barru dan peraturan daerah kabupaten barru Nomor 07 tahun 2008 tentang pembentuksn organisasi dan tata kerja kecamatan dan kelurahan pada Kabupaten Barru.

Berangkat dari kedua dasar hukum tersebut diatas, maka susunan organisasi pemerintah kecamatan yang terdiri dari :

1) Camat.

2) Sekretaris.

a) Sub bagian penyusunan program.

b) Sub bagian keuangan.

c) Sub bagian umum.

3) Seksi tata perintahan.

4) Seksi pemberdayaan masyarakat dan daerah.

5) Seksi ketentraman dan ketertiban.

6) Seksi prekonomian dan pembangunan.

7) Kelompok jabatan fungsional.

Pemerintahan kecamatan pujananting merupakan salah satu unsur teknis pemerintah daerah yang mempunyai tugas dalam melakukan koordinasi, mediasi, dan fasilitasi dalam merumuskan bimbingan dan pembinaan dalam rangka menyelenggarakan program-program di seluruh sektor bidang di kecamatan pujanating kabupaten barru. Adapun keadaan pegawai berdasarkan jumlah pegawai menurut golongan pada kecamatan pujananting secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel.2. Keadaan Pegawai kecamatan pujananting di kabupaten Barru berdasarkan jumlah pegawai menurut golongan.

NO GOLONGAN JUMLAH PERSENTASE

1 GOLONGAN IV 2 ORANG 10,2 %

2 GOLONGAN III 7 ORANG 28,1 %

3 GOLONGAN II 14 ORANG 49,0 %

4 GOLONGAN I 1 ORANG 9,1 %

JUMLAH 25 ORANG 100 %

Sumber: Kasubag. Bagian Kecamatan Pujananting di Kabupaten Barru Tahun 2015.

Berdasarkan uraian dari tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah pegawai pada Kecamatan Pujananting di Kabupaten Barru memiliki golongan mulai dari golongan I, golongan II, golongan III dan golongan IV. Pegawai dengan jabatan golongan I hanya berjumlah 1 orang atau sebesar 9,1 persen, pegawai yang memiliki golongan II berjumlah 14 orang atau sebesar 49,0 persen sedangkan pegawai dengan golongan III hanya berjumlah 7 orang atau sebesar 28,1 persen dan pegawai yang memiliki golongan IV berjumlah 2 orang atau sebesar 10,2 persen. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja pada pada Kecamatan Pujananting di Kabupaten

Barru memiliki golongan yang bervariasi. Adapun untuk mengetahui keadaan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan , dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel.3. Keadaan Pegawai kecamatan pujananting di kabupaten Barru

berdasarkan jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan.

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

1 PASCA SARJANA (S2) 0 ORANG 0 %

2 SARJANA (S1) 8 ORANG 39,1 %

3 DIPLOMA (D3) 2 ORANG 2,0 %

4 SMA 13 ORANG 58,3 %

5 SD 2 ORANG 2,0 %

JUMLAH 25 ORANG 100 %

Sumber: Kasubag. Bagian Kecamatan Pujananting di Kabupaten Barru Tahun 2015.

Berdasarkan dari uraian table 3 di atas, dapat diketahui bahwa pegawai yang memiliki tingkat pendidikan Strata Pasca Sarjana (S2) berjumlah 0 orang atau sebesar 0 persen, Strata (S1) berjumlah 8 orang atau sebesar 39,1 persen, sedangkan Diploma (D3) berjumlah 2 orang atau sebesar 2,0 persen dan Lulusan SMA berjumlah 13 orang atau sebesar 58,3 persen serta lulusan SD berjumlah 2 orang atau sebesar 2,0 persen dari jumlah total 25 orang pegawai yang bekerja pada Kecamatan Pujananting di Kabupaten Barru.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pegawai cukup baik dimana pegawai yang memiliki tingkat pendidikan SMA berjumlah 13 orang atau sebesar 58,3 persen dan Strata 1 (S1) berjumlah 8 orang atau sebesar 39,1 persen dari seluruh pegawai yang bekerja pada lingkup

Kecamatan Pujananting di Kabupaten Barru. Hal tersebut merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan pencapaian kinerja para pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka melestarikan sumber daya alam baik dari pengelolahan dan pemberdayaan hutan rakyat demi tercapainya prekonomian dan pembangunan di Kecamatan Pujananting di Kabupaten Barru.

B. Peran Pemerintah Daerah Dalam Memberdayakan Masyarakat Sekitar Hutan Rakyat Di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Hutan merupakan penentu sistem penyangga kehidupan dan sumber kemakmuran masyarakat di sekitarnya, yang semakin hari cenderung menurun kondisinya, oleh karena itu keberadaannya harus di pertahankan secara optimal, di jaga daya dukungnya secra lestari, dan diurus dengan arif, bijaksana, terbuka, professional, serta bertanggung jawab.

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan rakyat merupakan upaya untuk memampukan dan memandirikan masyarakat dari usaha-usaha kehutanan Atau dengan kata lain adalah Memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mampu menolong dirinya sendiri dengan mengelola hutan rakyat. pemberdayan masyarakat di sekitar hutan rakyat dalam rangka pengelolaan hutan dan lahan sudah dimulai sejak lama yang implementasinya dalam bentuk pemberian bibit, pelatihan pengelolaan hutan rakyat, penghijauan, reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis. Semua program tersebut dimaksudkan agar nilai-nilai pengelolaan hutan dan lahan dapat melembaga di masyarakat selain itu kelestarian hutan juga dapat dinikmati masyarakat sekitarnya, seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Adapun langkah-langkah yang di lakukan pemerintah dalam rangka memberdayakan masyarakat sekitar hutan rakyat, yaitu :

1. Mengembangkan potensi masyarakat (Enabling)

Mengembangkan potensi masyarakat dalam hal ini yakni menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena jika demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya di tambah dengan adanya dorongan, dan kesadaran masyarakat potensi hutan rakyat akan dapat di kelola dengan baik. Untuk mengetahui Program apa yang di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut Yaitu :

A. Sosialisasi tentang pengelolaan hutan

Pernyataan salah satu pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang mengatakan bahwa :

“Program yang kami lakukan dalam membangun daya masyarakat yakni dengan bekerja sama dengan dinas kehutanan melakukan sosialisasi pengelolaan hutan” (Hasil wawancara MD, 07 September 2015 ).

Lanjut wawancara dengan pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru seksi pemberdayaan masyarakat dan daerah terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan

suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang mengatakan bahwa :

“Dalam rangka memberdayakan masyarakat, hal yang pertama yang dilakukan adalah mengenalkan hutan sebagai suatu potensi yang dapat di kembangakan melalui sosialisasi yang di lakukan bersama dinas kehutanan Kabupaten Barru” ( Hasil wawancara SR, 07 September 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru seksi perekonomian dan pembangunan terkait Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Ya, betul sebelum masyarakat ingin di berdayakan, patut di ciptakan sesuatu yang mendorong dan membangunkan potensi yang mereka miliki, berdasara pada hal tersebut kami melakukan terbelih dahulu sosialisasi tentang pengelolaan hutan ”(Hasil wawancara SN, 07 September 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai dinas Kehutanan Kabupaten Barru bidang pembinaan hutan dan lahan terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Sudah menjadi tanggung jawab dinas kehutanan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa hutan di sekitarnya sangat amat potensial untuk di kembangkan, untuk itu kami melaksanakan suatu program sosialisasi tentang pengelolaan hutan rakyat” ( Hasil wawancara MT, 25 Agustus 2015 )

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai dinas Kehutanan Kabupaten Barru bidang produksi dan pengelolaan hasil hutan terkait Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau

iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Pertama-tama tentu saja kita harus melakukan solialisasi kepada masyarakat di sekitar hutan rakyat bukan hanya memberikan informasi bahwa hutan di sekitarnya dapat di kelola, tapi juga memberi tahu bahwa ada batasan pengelolaan, misalnya utan lindung tidak boleh di eksplorasi, jadi kami juga memberi tahu batasa-batas pengelolaanya ”( Hasil wawancara SL, 25 Agustus 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai dinas Kehutanan Kabupaten Barru bidang perlindungan dan pengamanan hutan terkait Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Potensi masyarakat sekitar hutan rakyat memang terlebih dahulu harus di kembangkan. Bagaimana cara mengembangkannnya? Pertama harus ada penyuluhan atau sosialisasi, agar masyarakat paham ini hutan rakyat mau diapakan ”( Hasil wawancara FS,25 Agustus 2015 ).

Berdasarkan hasil pengamatan selama dilapangan terkait terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Yakni Pemerintah Kecamatan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Barru terlebih dahulu membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran terhadap potensi yang dimiliki alam dan manusia dengan memberikan informasi kepada masyarakat , dengan melakukan sosialisasi pengelolaan hutan rakyat sebagai langkah awal pemerintah dalam rangka memberdayakan masyarakat di sekitar hutan.

B. Pelatihan pengelolaan hasil hutan

Pernyataan salah satu pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang mengatakan bahwa :

“Setelah sosialisasi biasanya ada pelatihan kepada petani dari dinas kehutanan agar hutan itu tidak asal di kelola” ( Hasil wawancara MD, 07 September 2015 ).

Lanjut wawancara dengan pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru seksi pemberdayaan masyarakat dan daerah terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang mengatakan bahwa :

“Hal ke dua tentu saja pelatihan, karena tidak mungkin masyarakat mengelola tanpa kemampuan, dan kemampuan tidak ada tanpa latihan” ( Hasil wawancara SR, 07 September 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru seksi perekonomian dan pembangunan terkait Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Setelah masyarakat mendapatkan informasi, masyarakat harus dilatih melalui program pelatihan yang tanggung jawabnya pada dinas kehutanan selaku penyelengara, kami di kecamatan hanya perpanjangan tangannya saja

”(Hasil wawancara SN, 07 September 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai dinas Kehutanan Kabupaten Barru bidang pembinaan hutan dan lahan terkait masalah Program di lakukan

pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Nah, jika informasi tentangpengelolaan hutan sudah di ketahui masyarakat, maka selanjutnya adalah melatih, masyarakat harus dilatih, karena hutan memerlukan perlakuan khusus, buakan hanya di eksplorasi tapi juga harus di lestarikan”.( Hasil wawancara MT, 25 Agustus 2015 )

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai dinas Kehutanan Kabupaten Barru bidang produksi dan pengelolaan hasil hutan terkait Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Yang selanjutnya dinas kehutanan harus melatih masyarakat sekitar hutan rakyat melalui pelatihan khusus, jangan sampai hutan hanya asal di Tanami, di sini kami melakukan pelatihan pemelirahaan lebah sehingga menghasilakan madu tapi juga memberikan pelatihan untuk mengembangkan ulat sutra sehingga hasil hutan tidak melulu Kayu ”( Hasil wawancara SL, 25 Agustus 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai dinas Kehutanan Kabupaten Barru bidang perlindungan dan pengamanan hutan terkait Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Setelah daya masyarakat di kembangkan, daya tersebut harus di latih melalui program pelatihan, masyarakat di sekitar hutan dilatih mengembangkan dan mengelola hutan yang hasilnya nanntinya bukan hanya kayu namun juga hasil non kayu. Karena rata-rata masyarakat yang belum di latih hanya mengembangkan kayu saja, padalah banyak potensi hutan yang lain yang bisa di hasilkan selain kayu”( Hasil wawancara FS,25 Agustus 2015 ).

Berdasarkan hasil pengamatan selama dilapangan terkait terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Yakni Pemerintah Kecamatan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Barru setelah dahulu membangun daya masyarakat dengan memberikan informasi mengenai hutan rakyat kepada masyarakata melaui sosialisasi, selanjutnya Pemerintah Kecamatan dan Dinas Kehutanan Kabupaten Barru melakukan pelatihan kepada masyarakat sekitar hutan agar hutan rakyat dapat di kelola sebagaimana mestinya serta dapat berdaya guna dan berhasil guna, bukan hanya memberikan sekedar pelatihan mengelola hutan, program pelatihan ini pun bertujuan agar hutan tidak hanya di kelola tapi juga untuk di lestarikan oleh masyarakat.

2. Memperkuat daya masyarakat (Empowering)

Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi berdaya. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini.

Demikian pula pembaharuan institusi-institusi sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di dalamnya. Yang

terpenting disini adalah peningkatan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan, pengamalan demokrasi. Dalam rangka memperkuat daya masyarakat, adapun yang dilakukan pemerintah Kecamatan Pujananting dan Dinas Kehutan kabupaten Barru, yaitu:

1. Memberikan bantuan bibit baik kayu maupun non kayu

Pernyataan salah satu pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru terkait masalah Program di lakukan pemerintah setempat dan dinas terkait dalam rangka memperkuat daya masyarakat di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Kami memperkuat daya masyarakat dengan memberikan berbagai bantuan sesuai dengan hasil pelatihannya, seperti pelatihan pengembangan ulat sutra, maka kami akan memberikan bibit tanaman murbei dan anakan ulat sutra tentu saja dari Dinas Kehutanan Kami hanya jadi perpanjangan tangannya kepada masyarakat disini”

( Hasil wawancara MD, 07 September 2015 ).

Lanjut wawancara dengan pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru seksi pemberdayaan masyarakat dan daerah terkait masalah memperkuat daya masyarakat di Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mengatakan bahwa :

“Kami memberikan bibit secara rutin dan gratis kepada masyarakat dari Dinas Kehutanan, jika bibit kayu biasanya setelah adanya pemanennan kayu jati secara besar-besaran, karena di sini juga petani masih kurang paham mengenai pembibitan” ( Hasil wawancara SR, 07 September 2015 ).

Lebih lanjut wawancara dengan pegawai Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru seksi perekonomian dan pembangunan terkait Program di lakukan

Dokumen terkait