BAB III METODE PENELITIAN
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi yaitu merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati objek yang akan diteliti dan kemudian dianalisis secara seksama.
Pengamatan penulis ini dilakukan terhadap pengembangan wisata di Kelurahan Betteng.
b. Wawancaraadalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara melakukan wawancara langsung kepada beberapa informan yang diambil sebagai sampel pertanyaan-pertanyaan dari Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang
c. Dokumentasi yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang berupa buku- buku, dokumen atau bahan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan
obyek yang diteliti yakni menyangkut retribusi dan pendapatan daerah dengan tujuan memperoleh obyek yang menunjang kelengkapan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, kemudian di interprentasikan menjadi serangkaian informan sebagai hasil penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan gambaran jelas dan sederhana agar lebih mudah dimengerti dan dipahami.
G. Keabsahan Data
Pengabsahan data bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian, bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin di ukur.Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang cepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triagulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memamfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber berarti membandingkan cara mengecek ulang derajat kepercayaan suatu imformasi yang di peroleh melalui sumber yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara;
membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan dengan pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.
2. Triangulasi Teknik
….
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi.
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan pengecekan data berbagai sumber dengan cara dan berbagai waktu.
Perubahan suatu proses dan perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang sah melalui observasi penelitian perlu diadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja.
A. Deskripsi dan Karakteristik Obyek Penelitian
Kecamatan lembang merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten pinrang. Kecamatan lembang dibagi atas 16 desa atau kelurahan,yang terdiri atas ± 13.052 rumah tangga, penduduk(jiwa) ±38.489 dan memiliki luas ± 733,09(Km²). Kantor Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang yang terletak di jalan poros Pinrang-Polmas Km.30.
1. Gambaran Umum Obyek Wisata Permandia Air Panas Lemosusu Kabupaten Pinrang
Permandian Air Panas Lemosusu adalah sala satu obyek wisata yang terletak di Kecamatan Lembang 45 Km arah utara dari Kota Pinrang, berada di atas lahan seluas 20 hektar dengan fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang, bangunan-bangunan peristirahatan, pondok karokean dan lain-lain.
Berada ditempat ini pengunjung dapat menikmati sejuknya udara pengunungan sembari memandangi keindahan alam yang didapati oleh dua buah pengunungan jalur darat menuju ketempat ini beraspal mulus, sementara harga karcis masuknya tergolong murah.
2. Visi dan Misi Kecamatan Lembang a. Visi
Menjadikan Kecamatan Lembang utama dalam pelayanan sehat, cerdas dan menjadi pengembangan agribisnis dan agroindustri.
….
b. Misi
-Meningkatkan kinerja pemerintah kecamatan secara efisien, tranparansi dan akuntabel yang mengarah pada profosionalisme.
-Menyediakan aparatur pemerintah, tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, tenaga pertanian dan perkebunan.
-Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian alam dengan meningkatkan partisipasi masyarakat.
-Meningkatkan dan pengembangan sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan dan infrastruktur jalan.
-Meningkatkan pemberdayaan masyrakat melalui koordinasi dan fasilitasi lintas instansi.
-Meningkatkatan pemberdayaan masyarakat yang berintikan pada pembangunan yang berpusat manusia (People Centre Development).
-Meningkatkan penataan ruang yang berwawasan lingkungan.
B. Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Permandian Air Panas Lemosusu di Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang
Peran Pemerintah daerah sangatlah penting bagi kesejahteraan masyarakat karena roda pemerintahan dijalankan oleh pemerintah dan kelangsungan hidupmasyarakatnya tergantung kepada pemerintahnya, Dalam hal ini pemerintah sangatlah berperan penting terhadap suatu Obyek wisata dalam proses pengembangannya agar pendapatan asli daerah dapat meningkat dan mensejahterahkan masyarakat, seperti halnya dengan Obyek Wisata
Permandian Air Panas Lemosusu. Obyek wisata tersebut sangatlah indah dan menarik untuk dikunjungi, maka dari itu peran pemerintah daerah sangatlah berpengaruh.
Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka untuk mengukur peran pemerintah daerah dalam pemgembangan obyek wisata permandian air panas Lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang memerlukan beberapa indikator yaitu Promosi, Peningkatan mutu pelayanan, Pengembangan kawasan wisata, Peningkatan Sumber Daya Manusia. Untuk lebih jelasnya pembahasan tentang indikator tersebut terkait dengan peran pemerintah dalam pengembangan obyek wisata permandian lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang adalah sebagai berikut :
1. Promosi
Upaya memediakan atau menyediakan dan mempromosikan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu kepada orang lain untuk diketahui, baik itu melalui media, panplet, dan hal-hal lainnya.Aktifitas promosi sangatlah penting dalam proses pengembangan obyek wisata karena melalui promosi wisata masyarakat dapat mengenal obyek wisata dalam hal ini Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang sangatlah penting peranannya dalam mempromosikan Obyek Permandian Air Panas Lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang bekerjasama dengan masyarakat setempat serta pengelola obyek wisata.
….
Promosi wisata merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk menerobos selera dan keinginan masyarakat, menciptakan citra yang mampu mempengaruhi sejumlah orang yang diharapkan akan mempunyai perhatian terhadap obyek wisata yang ada di Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan wawancaradari pengelolaObyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu masih sangat memerlukan perhatian Pemerintah Daerah dari Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Pinrangdalam hal ini dalam proses pengembangannya ini dapat di lihat dari berkurangnya pengunjung yang datang dan masih banyaknya yang belum mengetahui obyek wisata tersebut maka perlu adanya partisipasi dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang dalam hal melakukan promosi wisata.
Selaku pengelolaObyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu mengatakan bahwa :
“Menurut saya partisipasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang dalam hal pengembangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu di Kabupaten Pinrangsangatlah penting karena Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang mengetahui apa yang harus dilakukan agar obyek wisata ini dapat berkembang dan banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung, seperti halnya dengan melakukan promosi di luar ( Hasil wawancara dengan MT, 27 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa obyek wisata permandian air panas lemosusu di Kabupaten Pinrang perlu adanya usaha yang dilakukan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaanagar wisatawan yang berkunjung dapat meningkat seperti semula, salah satu caranya yaitu melakukan promosi wisata ke berbagai media.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan sudah ada upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaandalam hal melakukan promosi wisata, akan tetapi masih sangat kurang efektif sistem kerjanya, harusnya dilakukan secara berkesinambungan di samping itu perlu adanya kerjasama dari Pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata dan pihak pengelola serta masyarakat setempat agar apa yang menjadi tujuan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Selaku pengunjungObyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu mengatakan bahwa :
“Saya mengetahui tempat ini dari teman-teman dan banyak pengunjung yang sudah datang di permandian air panas lemosusu Kabupaten Pinrang katanya tempat ini sangat indah jadi saya tertarik untuk datang kesini, para pengunjung yang sudah datang mempromosikan tempat ini saya rasa itu merupakan langkah yang sangat bagus untuk mempromosikan tempat ini, ketika saya sudah datang di permandian air panas di Kabupaten Pinrang ternyata betul apa yang dikatakan oleh teman saya yang sudah pernah berkunjung ditempat wisata ini ( Hasil wawancara dengan R, 27 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa masih kurangnya aktivitas promosi yang dilakukan dinas Pemerintah Daerahperlu adanya cara yang efektif untuk mempromosikan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusudengan melakukan promosi lewat media sosial.
Sesuai dengan adanya beberapa pendapat diatas. Baik dari pengelola objek wisata maupun dari pengunjung permandian air panas yang mengatakan beberapa pendapat tentang bagaimana mempromosikan objek wisata. Memang pada dasarnya peran pemerintah dalam hal ini yang harus kita tingkatkan.
….
Sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Betteng yang mengatakan :
“ Pemerintah dalam hal ini telah melakukan beberapa langkah dalam hal mengembangkan objek wiata. Namun disisi lain perlu adanya kesadaran yang tinggi oleh masyarakat setermpat. Karena dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat akan membantu pengembanagn objek wisata itu sendiri “( Hasil wawancara dengan MY, 27 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala kelurahan betteng kecamatan lembang kabupaten pinrang. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal mengembangkan objek wisata itu perlu adanya kesadaran yang tinggi oleh masyarakat setempat. Selain itu perlu juga adanya kerja sama yang baik antara masyarakat setempat dengan pemerintah itu sendiri.
2. Peningkatan mutu pelayanan
Peningkatan mutu pelayanan obyek wisata merupakan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pada obyek wisata Permandian Air Panas Lemosusu, seperti memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung atau konsumen karena salah satu faktor yang mempengaruhi daya tarik wisata atau kenyamanan pengunjung adalah pelayanan yang baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi daya tarik wisata datang untuk berkunjung yaitu berkaitan dengan pelayanan yang dilakukan pengelola Obyek Wisata Permandian Lemosusu Kabupaten Pinrang, pengelola harus melakukan pelayanan yang efektif dan efesien agar masyarakat dapat merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan Permandian Air Panas Lemosusu Kabupaten Pinrang tingkat mutu pelayanan masih rendah hal ini terbukti masih banyaknya pengunjung yang mengeluh atas pelayanan yang diberikan misalnya pelayanan pengambilan karcis masih bertele-tele biasanya pengunjung lama menunggu karcis, dalam hal ini peningkatan mutu pelayanan masih perlu ditingkatkan atas apa yang menjadi keluhan para pengunjung dapat sedikit dikurangi dan wisatawan dapat terus tertarik untuk berkunjung di permandian air panas Lemosusu Kabupaten Pinrang.
Selaku pengunjung obyek wisata permandian air panas Lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang mengatakan bahwa :
“ Saya berkunjung di tempat ini mungkin sudah dua kali, saya mendapatpenjelasan dari teman saya bahwa ada tempat permandian air panas di daerah Kabupaten Pinrang ini, tempat ini biasa dikatakan bahwa lumayan bagus dan indah dan yang membuat tertarik itu air panasnya dan panorama pegunungannya, akan tetapi berbicara dengan pelayanan masih terbilang kurang karena pelayanannya masih sangat lamban melayani misalnya pelayanan pengambilan tiket atau karcis, saya masih tinggal lama menunggu ( Hasil wawancaraS,25 Mei 2015 )”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa peningkatan mutu pelayanan di Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu di Kelurahan Betteng Kecamatan Lembangmasih sangat kurang efektif dan efesien hal ini di sebabkan karena pelayanan tiket atau karcis yang masih sangat lamban pengunjung biasanya lama menunggu pelayanan. Hal ini sangat perlu diperhatikan agar wisatawan semakin hari dapat meningkat maka dari itu perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak antara Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata.
….
Berdasarkan hasil wawancara penulis di lapangan, Obyek Wisata Permandian Air Panas di Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang sangat menarik untuk dikunjungi karena permandian air panasnya akan tetapi akhir- akhir ini wisatawan mulai berkurang yang datang, hal ini mungkin terjadi karena kualitas pelayanannya yang kurang memadai misalnya tidak meningkatnya sarana dan prasarana. Sarana dan Prasarana yang digunakan masih itu-itu saja hanya sedikit yang mengalami perubahan, jadi wisatawan merasa bosan dan mencari tempat wisata lain yang jauh lebih menarik.
Sesuai yang dikatakan Kepala Kelurahan Betteng mengatakan bahwa :
“saya kira obyek wisata permandian air panas ini kualitas pengunjungnya semakin berkurang hal ini terjadi karena sarana dan prasarana yang di gunakan masih itu- ituterus kurang mengalami perubahan jadi pengunjung merasa bosan dan mencari obyek wisata lain yang jauh lebih menarik, biasanya juga pelayanan parkirnya terkadang memasang harga yang tinggi sehingga pengunjung biasanya merasa jengkel ( Hasil wawancara MY, 25 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tidak adanya peningkatan sarana dan prasarana yang disediakan sehingga pengunjung biasanya mencari obyek wisata lain yang jauh lebih menarik.
Dalam hal ini Pemerintah Daerah perlu berpartisipasi dalam hal peningkatan mutu pelayanan bekerjasama dengan pengelola dan masyarakat setempat.
Peningkatan mutu dan pelayanan terhadap pengunjung dalam objek wisata harus kita kedepankan karena hal itu merupakan bentuk kepuasan para pengunjung itu sendiri. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang yang mengatakan :
“ Pemerintah dalam hal ini telah memberikan beberapa langkah dalam hal meningkatkan mutu pelayanan terhadap pengunjung. Seperti penyediaan lahan parkiran, tempat berjualan dan fasilitas lain yang
mendukung. Namun disamping itu kesadaran dan tanggung jawab masyarakat yang diberi wewenang untuk mengelola objek wisata juga harus tinggi, agar tingkat kepuasan pengunjung juga dapat terpenuhi”. ( Hasil wawancara dengan A P,27 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang diberikan tanggung jawab sebagai pengelolah lahan penyediaan pelayanan pengunjung harus melaksanakan atau memberikan dampak yang baik agar pengunjung juga merasa puas.
3. Pengembangan Kawasan Wisata
Pengembangan Kawasan-kawasan Obyek Wisata merupakan Salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan obyek wisata yaitu dengan cara memaksimalkan kawasan-kawasan atau bagian-bagian yang terdapat pada obyek wisata Permandian Air Panas Lemosusu sehingga kenyamanan pengunjung dapat terpenuhi seperti fasilitas yang terdapat pada obyek wisata Permandian Air Panas Lemosusu di Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan hasil wawancara Penulis di lapangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu di Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang fasilitas yang tersedia kurang memadai contohnya fasilitas toilet.Toilet yang tersedia sangat minim dan jarang dibersihkan, mungkin ini merupakan salah satu penyebab kenapa dari hari ke hari pengunjung semakin berkurang.
Selaku Pengunjung obyek wisata permandian air panas kabupaten Pinrang mengatakan bahwa :
“Berkaitan dengan fasilitas yang disediakan masih kurang memadai seperti halnya dengan toiletnya masih kurang dan toilet yang sudah ada jarang
….
dibersihkan mungkin disini perlu adanya kerjasama dari pihak pengelola dan pemerintah daerah mengenai hal ini ( Hasil wawancaraI, 25 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa fasilitas yang disediakan masih sangat kurang memadai karena kapasitas toiletnya masih kurang dan kebersihannya juga kurang terjaga dengan baik, maka dari itu perlu adanya kerjasama dari pihak-pihak terkait agar wisatawan dapat meningkat kembali seperti sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara penulis di lapangan obyek wisata permandian air panas kabupaten pinrang sarana untuk tempat istirahat masih kurang memadai ada di sediakan akan tetapi pengelola memasang harga yang terbilang mahal.
Selaku pengunjung Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang mengatakan bahwa :
“Saya biasanya juga merasa jengkel dengan pihak pengelola karena sarana untuk tempat istirahat yang disediakan kurang memadai dan memasang patokan harga yang menurut saya terbilang mahal ( Hasil wawancaraI, 25 Mei 2015 )”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa fasilitas sarana dan prasarana masih sangat kurang memadai seharusnya ada pihak terkait yang melakukan monitoring terhadap Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu terkait sarana yang disediakan.
Dengan adanya beberapa pendapat di atas penulis juga melakukan wawancara dengan pemerintah setempat yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang yang mengatakan bahwa :
“ pemerintah telah bekerja sama dengan pengelola objek wisata dalam mengembangkan kawasan objek wisata itu sendiri. Seperti penyedian
fasilitas pendukung terhadap pengunjug. Namun yang paling penting dalam hal ini yaitu kesadaran yang tinggi dari masyarakat setempat atau pengelola dalam mengelolah fasilitas yang diberikan harus dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Karena penyediaan fasilitas yang baik akan memberikan dampak yang baik pula terhadap kepuasan pengunjung, sehingga nantinya daya tarik pengunjung untuk kembali akan semakin tinggi“( Hasil wawancara dengan A P,27 Mei 2015)”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam rangka pengembangan kawasan objek wisata. Di samping itu perlu adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat atau pengelola dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung agar daya tarik pengunjung juga semakin tinggi.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam proses pengembangan obyek wisata sangat penting, khususnya aparatur Pemerintah Daerah yang akan terjung secara tidak langsung dalam proses Pengembangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat penting dalam proses pengembangan obyek wisata permandian air panas lemosusu dan dapat dilakukan dengan cara menyediakan pendidikan melakukan promosi ke dalam maupun di luar daerah, serta latihan yang cukup untuk meningkatkan pengembangan obyek wisata tersebut, sehingga membuat semakin banyak orang yang mengetahui adanya obyek wisata permandian air panas lemosusu kelurahan betteng kecamatan lembang kabupaten pinrang.
….
Dalam hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan salah satu pengelolah obyek wisata yang ada di permandian air panas lemosusu sebagai berikut:
‘’kami biasa mendapat pelatihan dari pemerintah setempat seperti menjadikanpermandian air panas lemosusu lebih baik dan para pekerja bias memiliki pengetahuan dan pengalaman yang bias di pakai dalam suatu proses pengembangan obyek wisata permandian air panas lemosusu, seperti melakukan promosi keluar daerah maupun dalam daerah. Kami selalu berusaha semaksimal pengelolaan pariwisata serta tehnik pengembangan wisata sehingga bisa mungkin untuk bisa melakukan tugas kami untuk melakukan pengembangan obyek wisata permandian air panas lemosusu dengan bantuan masyarakat sekitar obyek wisata’’(Hasil Wawancara dengan MT, tanggal 27 mei 2015)
Melihat hasil wawancara di atas, perhatian pemerintah terhadap pegawai dalam menjalankan tugasnya dalam Pengembangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu sangat baik. Melihat pelatihan yang diberikan oleh pengelolah obyek wisata sehingga kinerja mereka dalam pengembangan obyek wisata sangat maksimal, karena tingkat kualitas SDM yang menangani pengembangan tersebut.
Pengembangan pariwisata tidak terlepas dari masyarakat dan pariwisata yang beragam sesuai dengan identitas daerah, tetapi penting pula dipersiapkan berbagai penyuluhan mengenai pariwisata (peluang dan dampaknya) bagi masyarakat awam.
Sebagai yang dikatakan oleh masyarakat setempat yang tinggal sekitar Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu, bahwa:
‘’saya sebagai masyarakat sangat mendukung tindakan pemerintah daerah yang melakukan pelatihan kepada para pegawai maupun yang ada di tempat Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu dalam pengembangan obyek wisata tersebut. Sehingga berkembang Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu secara otomatis dapat menambah penghasilan masyarakat tersendiri dan dapat membuka lapangan kerja.(Hasil Wawancara dengan P I, tanggal 26 mei 2015) Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah sangat mendukung kerja sama antara peagawai dengan masyarakat dalam melakukan Pengembangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu dengan berbagai cara membagi brosur kesetiap orang karena dengan adanya kerjasama antara pegawai dengan masyarakat akan lebih mudah dalam pengembangan obyek wisata saat ini.
. Seperti yang dikatakan oleh hasibuan, sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir daya pikir yang dimiliki stiap individu.
Tampa adanya SDM maka yakinlah Pengembangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu akan berjalan lambat bahkan bisa mengalami kegagalan dan bukan hanya SDM aparatur pemerintah saja yang harus ditingkatkan tetapi sumber daya manusia pada lingkup masyarakat di Kelurahan Betteng juga yang mempunyai peran untuk bisa melakukan Pengembangan Obyek Wisata Permandian Air Panas Lemosusu.
C. Faktor – faktor pendukung dan penghambat dalam Pengembangan Wisata Permandian Air Panas Lemosusu Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang
1. Faktor Pendukung a. Potensi Daerah
….
Potensi daerah adalah sebuah kekayaan yang dimiliki oleh suatu daerah sebagai sumber yang bisa digali untuk menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik. Kabupaten Pinrang adalah salah satu kabupaten yang memiliki potensi kebudayaan yang khususnya dalam konteks pariwisata,baik itu potensi alam sebagai suatu anugrah maupun potensi budaya yang berhasil diciptakan melalui tangan-tangan yang terampil.
Sebagaimana yang dikatakan Dines Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang yang mengatakan, bahwa:
‘’kita patut bangga dengan daerah kita ini yang menyediakan begitu si-potensi wisata yang menarik. Potensi wisata yang banyak ini secara tidak langsung sangat mendukung dalam pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan Kabupaten Pinrang. Dari potensi wisata yang banyak ini, menghasilkan berbagai produk wisata khususnya produk wisata andalan yang bisa meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata yang ada di Kabupaten Pinrang khususnya obyek wisata permandian air panas lemosusu.’’(Hasil Wawancara dengan AP, tanggal 26 Mei 2015)
Senada yang dikatakan Kepala Kelurahan Betteng yang mengatkan bahwa :
‘’potensi daerah ini sangat luar biasa, baikwisata alam maupun wisata budaya yang diturunkan nenek moyang kami, sekarang tinggal bagaimana peran pemerintah menggali potensi yang ada khusunya obyek wisata permandian air panas lemosusu agar bisa menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi oleh banyak wisatawan dan menjadi penghasilan daerah sehingga masyrakat juga hidup makmur.’’(Hasil Wawancara dengan MY, tanggal 27 Mei 2015)
Potensi merupakan modal besar. Potensi alam dan peninggalan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang yang jika dipadu-pandangkan dengan kemampuan pemerintah dalam mengelolah potensi tersebut maka