BAB III METODE PENELITIAN
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Mulyadi (2014:145) teknik pengumpulan data merupakan salah satu bentuk kegiatan penelitian yang harus dilakukan dengan benar. Peneliti harus melakukannya dengan dasar pengetahuan yang baik mengenai teknik pengumpulan data, karena hal ini merupakan salah satu bentuk kegiatan ilmiah.
Dalam hal pengumpulan data primer peneliti menggunakan wawancara langsung oleh pemimpin sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan wawancara dengan peserta didik adapun informasi tambahan yang saya dapatkan melalui via whatsApp.
Jenis-jenis pertanyaan yang diberikan oleh peneliti untuk informan yaitu bagaimana peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap pendidikan karakter, apa saja kebijakan yang diterapkan di sekolah dalam membentuk karakter siswa, bagaimana cara penerapan visi misi di sekolah, hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung dan
penghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan kebijakan pendidikan berkarakter.
Adapun tujuan dari wawancara dilakukan adalah mendapatkan informasi mengenai peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap pendidikan karakter, serta mendapatkan pembuktian informasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Untuk itu peneliti akan terjun langsung ke lapangan dan berada di lingkungan sekolah guna memperoleh data dari informan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah, guru dan peserta didik yang menjadi objek penelitian. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto (dapat dilihat pada lampiran),
Moleong (2012:174-219) menyebutkan teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan penggunaan dokumen. Pada penelitian ini juga sama menggunakan teknik pengumpulan data yang telah disebutkan Moleong, Kemudian masing-masing teknik akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara Mendalam
Wawancara merupakan bagian dari metode kualitatif. Dalam metode kualitatif dikenal dengan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Pengertian wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat terkait penelitian.
Beberapa teknik dalam wawancara mendalam agar berjalan baik:
a) menciptakan dan menjaga suasana yang baik; b) mengadakan probing;
c) intonasi suara; d) kecepatan berbicara; e) sensivitas berbicara; f) kontak mata; g) kepekaan nonverbal; h) waktu. Adapun alat dokumentasi yang dipakai peneliti untuk menunjang pelaksanaan wawancara-mendalam adalah: a) recorder; b) kamera; c) catatan lapangan (Wahyuni,Noor :2014) Penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi-terstruktur atau yang sering disebut dengan wawancara terfokus, pada proses ini peneliti melakukan wawancara sesuai dengan panduan wawancara yang mengarah kepada permasalahan yang akan diteliti, akan tetapi urutan pertanyaan yang diajukan tidak harus berurutan dengan panduan wawancara. Peneliti memilih jenis wawancara ini karena dianggap sangat fleksibel dan dapat memudahkan bagi peneliti dalam melakukan proses ini.
2. Observasi
Menurut Burhan (2007:115) observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Dalam melaksanakan pengamatan ini sebelumnya peneliti akan mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian.
Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipan dimana peneliti ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang subjek lakukan, tetapi observasi dilakukan pada saat wawancara. Pengamatan yang dilakukan menggunakan pengamatan berstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi pada saat pengamatan dilakukan.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran.
3. Dokumentasi
Menurut Indrawan dan Yaniawati (2014:139) dokumentasi diartikan sebagai upaya untuk memperoleh data dan informasi berupa catatan tertulis/gambar yang tersimpan berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Jika memakai metode ini, kita harus memastikan sumber data yang digunakan adalah tetap dan baru.
Data dalam penelitian ini kebanyakan diambil dari sumber manusia atau human resources. Akan tetapi ada pula sumber yang bukan manusia diantaranya berupa profil sekolah, visi dan misi sekolah, keadaan siswa dan guru, serta keadaan sarana dan prasarana sekolah.
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan catatan kebijakan atau tata tertib yang telah diterapkan di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dalam rangka penerapan pendidikan karakter. Adapun RPP guru yang didokumentasikan oleh peneliti agar dapat dilihat rancangan pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Serta dokumen kebijakan sekolah yang berupa visi misi mendukung terciptanya pendidikan siswa yang berkarakter.
Menurut Sugiyono (2008:83) dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif akan semakin tinggi jika melibatkan atau menggunakan studi dokumen dalam penelitian ini.
4. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting
dalam metode ilmiah. Sedangkan sumber data adalah responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, karena peneliti ingin menguji sekaligus kredibilitas data dengan mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.