• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Sugiyono, 2017) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner (Angket)

Menurut (Sugiyono, 2017) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat mengenai pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Adapun dalam penyebaran kuesioner yang dapat dilakukan peneliti dengan menggunakan jenis skala likert, dimana pengukuran skala likert dengan bentuk checklist dimana setiap pertanyaan mempunyai 5 opsi yaitu:

Tabel 3.7

Skala Likert

Item Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1 2. Wawancara Interview

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini, adapun pihak yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pada karyawan Perusahaan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dan informasi melalui arsip dan dokumentasi. Untuk memperoleh data pendukung yang dibutuhkan dari sumber yang dapat dipercaya, maka digunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi berguna untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan dan data tentang gambaran umum PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan dan data-data lain yang mendukung.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, yaitu menguji dan menganalisis data perhitungan angka-angka dan menarik kesimpulan dari pengujian tersebut dengan rumus dibawah ini:

3.6.1 Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur dengan metode 2 jalurdikarenakan menggunakan variabel intervening sebagai penghubung antara duavariabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Kompensasi terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan. Menurut (Yudiaatmaja, 2021),

“analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel eksogen (exogenous) dengan variabel endogen (endogenous)”.Variabel eksogen adalah variabel yang tidak ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak panah yang menuju kearahnya. Sedangkan variabel endogen adalah variabel yang ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram ada anak panah yang menuju ke arahnya. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui dan menjawab rumusan masalah yang ada pada penelitian ini melalui data-data yang diperoleh.

Secara diagram model persamaan teknik analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Analisis Jalur Keterangan:

Jalur 1:

1. Pengaruh Langsung:X1 terhadap Y

2. PengaruhTidak Langsung :X1 terhadap Y melalui Z Kompensasi

Kepemimpinan Transformasional

Kinerja Karyawan Motivasi

Jalur 2:

1. Pengaruh Langsung:X2 terhadap Y

2. Pengaruh Tidak Langsung:X2 terhadap Y melalui Z 3.6.2 Analisis Partial Least Square(PLS)

Penelitian ini menggunakan analisis regresi partial (partial least square/PLS) yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerfull oleh karenatidak didasarkan banyak asumsi dan data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori,ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama). Masing-masing hipotesis akan dianalisis menggunakan bantuan dari software SmartPLS 3.0 for Windows, untuk menguji hubungan antar variabel. Berikut adalah model struktural yang dibentuk dari rumusan masalah:

Gambar 3.2 Model Struktural PLS

Menurut (Juliandi, 2018) analisis PLS memiliki dua komponen model sebagai berikut:

1. Model Struktural (Structural Model/Inner Model)

2. Model Pengukuran (Measurement Model/Outer Model) 3.6.2.1 Analisis Model Struktural (Inner Model)

Menurut (Juliandi, 2018) model strktural adalah model yang mendeskripsikan hubungan antar konstruk (variabel laten) yang didasarkan kepada teori atau asumsi-asumsi tertentu. Analisis model struktural menggunakan dua bentuk pengujian sebagai berikut:

1. R-square

Pengujian R-square adalah ukuran proporsi variasi nilai variabel yang dipengaruhi (variabel terikat) yang dapat dijelaskan oleh variabel yang mempengaruhi (variabel bebas). R-square bertujuan untuk mengetahui prediksi model tersebut baik atau buruk (Juliandi, 2018).

Menurut (Juliandi,2018),terdapat tiga kriteria dalam penilaian R -square sebagai berikut:

a. Jika nilai R-square 0,25 maka model adalah lemah b. Jika nilai R-square = 0,50 maka model adalah sedang c. Jika nilai R-square = 0,75 maka model adalah kuat 2. F-square

Pengujian F -square atau F2 effect size adalah ukuran yang digunakan untuk menilai dampak relative dari suatu variabel yang mempengaruhi (variabel bebas) terhadap variabel yang dipengaruhi (variabel terikat).

Pengujian F -square disebut juga efek perubahan R2. Artinya, perubahan nilai R2 saat variabel terikat tertentu dihilangkan dari model, maka hal tersebut

dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah variabel yang dihilangkan memiliki dampak substantif pada konstruk variabel bebas (Juliandi, 2018).

Menurut (Juliandi, 2018) terdapat tiga kriteria dalam penilaian F -square sebagai berikut:

a. Jika nilai F2=0,02 efek yang kecil dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.

b. Jika nilai F2 = 0,15 efek yang sedang dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.

c. Jika nilai F2 = 0,35 efek yang besar dari variabel eksogen terhadap variabel endogen

3.6.2.2 Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

Menurut (Juliandi, 2018) model pengukuran adalah model yang mendeskripsikan hubungan antar konstruk (variabel laten) dengan indikatornya. Pengujian pada outer model memberikan nilai pada analisis reliabilitas dan validitas.

Menurut (Juliandi, 2018) analisis model pengukuran menggunakan tiga bentuk pengujian sebagai berikut:

1. Convergent Validity

Nilai convergent validity menunjukkan validitas atar indikator-indikator pengukurann. Nilai convergent validity dapat dilihat melalui nilai loading factorpada variabel endogen dan variabel eksogen. Nilai yang disarankan untuk convergent validity adalah > 0,7 pada model penelitian yang relatif sudah banyak diteliti .Jika model dalam penelitian merupakan model yang

baru dikembangkan atau penelitian pertama, maka nilai loading factor ditoleransi pada 0,5.

2. Discriminant Validity

Nilai discriminant validity merupakan nilai cross loading factor yang bertujuan untuk mengetahui terkait diskriminan yang ada dalam suatu konstruk penelitian. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui terkait diskriminan tersebut adalah melalui perbandingan nilai loading factor konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading factor konstruk yang lain. Nilai pengukuran loading factor >0,50.

3. Composite Reliability

Nilai composite reliability merupakan ukuran untuk mengukur reliabilitas suatu indikator. Nilai composite reliability diharapkan minimal 0,7, apabila nilai composite reliability diatas 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa data yang ada memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah analisis data yang sangat penting karena memiliki peran dalam menjawab rumusan masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian.

3.6.3.1 Analisis Efek Mediasi (Mediation Effect)

Analisis efek mediasi bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung antara Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan (X1 terhadap Y), Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan (X2 terhadap Y), Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi (X1 terhadap Z), Kompensasi terhadap Motivasi (X2 terhadap Z), dan Motivasi terhadap Kinerja

Karyawan (Z terhadap Y) serta pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi Motivasi ( X1 terhadap Y melalui Z) dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi Motivasi (X2 terhadap Y melalui Z). Analisis efek mediasi terdiri dari tiga tahap yaitu:

1. Direct Effect (Pengaruh Langsung)

Analisis direct effect (pengaruh langsung) bertujuan untuk menguji hipotesis pengaruh langsung suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang dipengaruhi (endogen) (Juliandi, 2018). Kriteria pengukuran direct effect antara lain:

a. Koefisien Jalur

Jika nilai koefisien jalur adalah positif maka suatu variabel terhadap adalah searah. Jika nilai suatu variabel yang mempengaruhi meningkat, maka nilai variabel yang dipengaruhi juga akan meningkat. Jika nilai koefisien jalur adalah negatif, maka pengaruh suatu variabel terhadap adalah berlawanan arah. Jika nilai suatu variabel yang mempengaruhi meningkat, maka nilai variabel yang dipengaruhi akan menurun,

b. Nilai Profitabilitas

Jika nilai P-values <0,05 maka signifikan dan jika nilai P-values >

0,05maka tidak signifikan.

2. Indirect Effect (Pengaruh Tidak Langsung)

Analisis indirect effect (pengaruh tidak langsung) bertujuan untuk menguji hipotesis pengaruh tidak langsung suatu variabel yang mempengaruhi (variabel eksogen) terhadap variabel yang dipengaruhi (variabel endogen)

yang dimediasi oleh suatu variabel intervening (Juliandi, 2018). Kriteria penilaian indirect effectantara lain:

a. Jika nilai P-values <0,05 maka signifikan

Artinya, variabel mediator memediasi pengruh suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang dipengaruhi. Dengan katalain pengaruhnya tidak langsung.

b. Jika nilai P-values >0,05 maka tidak signifikan

Artinya, variabel mediator tidak memediasi pengaruh suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang dipengaruhi. Dengan kata lain pengaruhnya langsung.

3. Total Effect

Total effect adalah efek dari berbagai hubungan.Total effect merupakan gabungan antara efek langsung dan efek tidak langsung (Juliandi, 2018).

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan. Dalam penelitian ini penulis mengolah angket dalam bentuk data yang terdiri dari 8 pertanyaan untuk variabel (X1), 8 pertanyaan untuk variabel (X2), 10 pertanyaan untuk variabel (Z) dan 8 pertanyaan untuk variabel (Y) dimana yang menjadi variabel X1, adalah Gaya Kepemimpinan Transformasional, yang menjadi variabel X2 adalah Kompensasi, yang menjadi variabel Z adalah Motivasi dan variabel Kinerja Karyawan (Y).

Angket yang disebarkan ini diberikan kepada 65 karyawan sebagai sampel penelitian dan dengan menggunakan metode Likert.

4.1.1.1 Karakteristik Responden

1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin S

u m

ber : data yang diolah (2023)

Dari tabel dapat diketahui bahwa responden yang bekerja di PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan terdiri dari 20 orang perempuan (31%) dan laki-laki sebanyak 45 orang laki-laki (69%)

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Perempuan 20 orang 31 %

2 Laki-Laki 45 orang 69 %

Jumlah 65 orang 100%

60

sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan adalah laki-laki, hal ini menunjukkan bahwa pertanggung jawaban atas pekerjaan dibebankan kepada laki-laki

2. Karakteristik Berdasarkan Usia

Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan atas responden yang berusia, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan usia di atas 41 tahun, untuk hasil selengkapnya dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)

1. 18 – 25 tahun 14 orang 22%

2. 26 – 35 tahun 36 orang 55%

3. 36 – 45 tahun 10 orang 16%

4. Di atas 45 tahun 5 orang 8%

Jumlah 65 orang 100

Sumber : data yang diolah (2023)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas yakni deskripsi responden berdasarkan usia, dimana kelompok usia responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah responden yang berusia antara 26– 35 tahun yakni sebanyak 36 orang (55%), kemudian disusul responden yang berusia antara 20-30 tahun dengan jumlah responden sebanyak 14 orang (22%), dimana karyawan yang produktif dalam menjalankan pekerjaan berada diusia muda.

3. Karakteristik Responden menurut Jenis Pendidikan

Adapun deskripsi responden menurut jenis pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden menurut Jenis Pendidikan

No. Kategori Jumlah Responden Persentase (%)

1. SMA 15 orang 23%

2. D-3 4 orang 6%

3. S1(Starat 1) 39 orang 59%

4. S2 (Strata 2) 7 orang 11%

Jumlah 65 orang 100%

Sumber : data yang diolah(2023)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas yang menguraikan deskripsi responden menurut jenis pendidikan, sehingga dapatlah dikatakan bahwa jenjang pendidikan terakhir responden yang terbesar adalah sarjana (S1), yakni sebanyak 38 orang atau59%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata jenis pendidikan karyawan yang bekerja adalah Sarjana, hal ini dikarenakan karyawan yang memiliki keahlian dan keterampilan yang lebih baik berada pada pendidikan Sarjana.

4.1.1.2 Analisa Variabel Penelitian

Berdasarkan evaluasi dari jawaban yang ada pada pernyataan variabel bebas mengenai Gaya Kepemimpinan Transformasional.

Tabel 4.4

Skor Angket untuk Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1)

Alternatif Jawaban No

Per

SS S KS TS STS Jumlah

F % F % F % F % F % F %

1 21 32 33 51 6 9 5 8 0 0 65 100

2 16 25 40 62 6 9 3 5 0 0 65 100

3 20 31 33 51 8 12 4 6 0 0 65 100

4 19 29 33 51 9 14 3 5 1 2 65 100

5 21 32 35 54 7 11 1 2 1 2 65 100

6 23 35 33 51 4 6 5 8 0 0 65 100

7 24 37 29 45 10 15 2 3 0 0 65 100

8 19 29 34 52 9 14 3 5 0 0 65 100

Sumber : Data Penelitian Diolah (2023)

Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dari jawaban pertama mengenai pemimpin merupakan panutan saya didalam perusahaan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

2. Dari jawaban kedua mengenai pemimpin saya mendapatkan rasa hormat dari para karyawan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 62%

3. Dari jawaban ketiga mengenai pemimpin memberikan motivasi kepada saya untuk bekerja lebih baik, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

4. Dari jawaban keempat mengenai pemimpin menumbuhkan rasa percaya diri saya dalam melakukan pekerjaan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

5. Dari jawaban kelima mengenai pemimpin mendorong saya untuk menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 54%

6. Dari jawaban keenam mengenai pemimpin mendorong saya untuk selalu inovatif dalam menyelesaikan pekerjaan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

7. Dari jawaban ketujuh mengenai pemimpin memberikan nasihat yang sangat penting bagi pengembangan diri saya, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 45%

8. Dari jawaban kedelapan mengenai pemimpin berupaya meningkatkan pengembangan diri saya, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 52%

Berdasarkan Hasil angket pada jawaban responden yang menyetujui bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan memiliki hubungan terhadap kinerja karyawan di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan.

Sedangkan berdasarkan evaluasi dari jawaban pada pernyataan variabel bebas mengenai Kompensasi.

Tabel 4.5

Skor Angket untuk Variabel Kompensasi (X2) Alternatif Jawaban

No Per

SS S KS TS STS Jumlah

F % F % F % F % F % F %

1 17 26 33 51 11 17 4 6 0 0 65 100

2 14 22 33 51 17 26 1 2 0 0 65 100

3 13 20 39 60 10 15 3 5 0 0 65 100

4 12 18 37 57 14 22 2 3 0 0 65 100

5 11 17 39 60 10 15 1 2 4 6 65 100

6 13 20 42 65 7 11 3 5 0 0 65 100

7 13 20 42 65 9 14 1 2 0 0 65 100

8 11 17 41 63 12 18 1 2 0 0 65 100

Sumber : Data Penelitian Diolah (2023)

Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dari jawaban pertama mengenai gaji yang karyawan terima sesuai dengan beban tugas yang diberikan kepadanya, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

2. Dari jawaban kedua mengenai gaji yang diterima perbulan dapat menjamin kebutuhan pangan keluarga, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

3. Dari jawaban ketiga mengenai ada insentif diluar gaji yang diterima karyawan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 60%

4. Dari jawaban keempat mengenai insentif diberikan sesuai dengan prestasi kerja karyawan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 57%

5. Dari jawaban kelima mengenai tunjangan yang diberikan sesuai dengan jabatan yang ditempati karyawan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 60%

6. Dari jawaban keenam mengenai perusahaan memberikan tunjangan (THR) yang membantu memenuhi kebutuhan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 65%

7. Dari jawaban ketujuh mengenai perusahaan menyediakan fasilitas jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 65%

8. Dari jawaban kedelapan mengenai fasilitas kantor (seragam kerja, tempat parkir, kantin, tempat ibadah, peralatan kerja) lengkap dan memadai, sebagian besar responden menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 63%

Berdasarkan Hasil angket pada jawaban responden yang menyetujui bahwa Kompensasi melalui kuesioner yang dilakukan memiliki hubungan terhadap kinerja karyawan di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan.

Sedangkan berdasarkan evaluasi dari jawaban yang ada pada pernyataan variabel intervening mengenai Motivasi.

Tabel 4.6

Skor Angket untuk Variabel Motivasi (Z) Alternatif Jawaban

No Per

SS S KS TS STS Jumlah

F % F % F % F % F % F %

1 12 18 37 57 11 17 5 8 0 0 65 100

2 10 15 36 55 16 25 3 5 0 0 65 100

3 15 23 31 48 17 26 1 2 1 2 65 100

4 17 26 30 46 14 22 3 5 1 2 65 100

5 13 20 41 63 10 15 1 2 0 0 65 100

6 14 22 33 51 15 23 3 5 0 0 65 100

7 15 23 32 49 15 23 3 5 0 0 65 100

8 10 15 43 66 8 12 4 6 0 0 65 100

9 18 28 31 48 15 23 1 2 0 0 65 100

10 10 15 34 52 18 28 3 5 0 0 65 100

Sumber : Data Penelitian Diolah (2023)

Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dari jawaban pertama mengenai selalu berusaha sekuat tenaga dan fokus seperti yang diajarkan atasan dalam mengerjakan tugas agar hasil yang dicapai sangat memuaskan dan optimal, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 57%

2. Dari jawaban kedua mengenai selalu bekerja keras untuk mencapai kinerja yang baik, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 55%

3. Dari jawaban ketiga mengenai termotivasi untuk berkontribusi

diperusahaan dengan baik demi mencapai masa depan yang baik, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 48%

4. Dari jawaban keempat mengenai berorientasi pada masa depan untuk mencapai hasil yang baik dalam bekerja, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 46%

5. Dari jawaban kelima mengenai berusaha sekuat tenaga untuk maju dengan meningkatkan kinerja, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 63%

6. Dari jawaban keenam mengenai berusaha untuk meningkatkan kinerja agar hasil kerja ikut meningkat, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

7. Dari jawaban ketujuh mengenai selalu menekuni segala pekerjaan yang di tugaskan oleh atasan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 49%

8. Dari jawaban kedelapan mengenai mengutamakan ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan agar hasil optimal, sebagian besar responden menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 66%

9. Dari jawaban kesembilan mengenai berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk pekerjaan menjadi baik, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 48%

10. Dari jawaban kesepuluh mengenai bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 52%

Berdasarkan Hasil angket pada jawaban responden yang menyetujui bahwa Motivasi melalui kuesioner yang dilakukan memiliki hubungan terhadap kinerja karyawan di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan Belawan.

Sedangkan berdasarkan evaluasi dari jawaban yang ada pada pernyataan variabel terikat mengenai Kinerja Karyawan

Tabel 4.7

Skor Angket untuk Variabel Kinerja Karyawan (Y) Alternatif Jawaban

No Per

SS S KS TS STS Jumlah

F % F % F % F % F % F %

1 21 32 33 51 8 12 2 3 1 2 65 100

2 16 25 34 52 9 14 6 9 0 0 65 100

3 17 26 36 55 10 15 2 3 0 0 65 100

4 16 25 35 54 10 15 4 6 0 0 65 100

5 15 23 35 54 11 17 3 5 1 2 65 100

6 11 17 41 63 8 12 3 5 2 3 65 100

7 19 29 36 55 10 15 0 0 0 0 65 100

8 15 23 35 54 12 18 3 5 0 0 65 100

Sumber : Data Penelitian Diolah (2023)

Dari data diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dari jawaban pertama mengenai memiliki antusias tinggi dalam melaksanakan pekerjaan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 51%

2. Dari jawaban kedua mengenai selalu mengerjakan tugas sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 52%

3. Dari jawaban ketiga mengenai menyelesaikan tugas degan cepat sesuai waktu yang telah ditentukan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 55%

4. Dari jawaban keempat mengenai mampu mencapai kerja melebihi target, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 54%

5. Dari jawaban kelima mengenai selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 54%

6. Dari jawaban keenam mengenai selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 63%

7. Dari jawaban kesembilan mengenai siap melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan oleh atasan, sebagian besar responden menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 55%

8. Dari jawaban kesepuluh mengenai selalu melaksanakan instruksi atasan untuk bekerja sesuai dengan ketentuan, sebagian besar responden menjawab setuju dengan persentase sebesar 54%

Berdasarkan Hasil angket pada jawaban responden yang menyetujui bahwa kinerja karyawan melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan banyak di pengaruhi berbagai variabel diantaranya Gaya Kepemimpinan Transformasional Kompensasi dan Motivasi tetapi bukan variabel yang mendominasi. Terbukti jawaban responden yang sebagian besar menjawab setuju

4.1.2 Analisis Data

4.1.2.1 Analisis Model Pengukuran (Outer Model) 1. Validity Item

Average Variance Extracted (AVE) menggambarkan besaran variance

yang mampu dijelaskan oleh item-item dibandingkan dengan varian yang disebabkan oleh error pengukuran. Standarnya adalah bila nilai AVE diatas 0,5

maka dapat dikatakan bahwa konstrak memiliki convergent validity yang

baik.

Artinya variabel laten dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah variance

dari indikator-indikatornya.

Tabel 4.8

Hasil Average Variance Extracted (AVE) Variabel

Average Variance Extracted (AVE) Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1) 0,588

Kompensasi (X2) 0,582

Motivasi (Z) 0,617

Kinerja Karyawan (Y) 0,559

Sumber : Hasil Pengolahan SmartPLS 3

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa nilai AVE untuk gaya kepemimpinan transformasional sebesar 0,588; kompensasi sebesar 0,582; motivasi sebesar 0,617, dan untuk kinerja karyawan sebesar 0,559.

Keempat variabel memiliki AVE yang berada diatas 0,5 sehingga konstrak memiliki convergent validity yang baik dimana variabel laten dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah variance dari indikator- indikatornya.

2. Discriminant Validity

Pemeriksaan discriminant validity dari model pengukuran reflektif yang dinilai berdasarkan cross loading dan membandingkan antara nilai AVE dengan kuadrat korelasi antarkonstrak. Ukuran cross loading adalah adalah membandingkan korelasi indikator dengan konstraknya dan konstrak dari blok lain. Berikut adalah nilai validity item yang dapat dilihat pada kolom standardized loading:

Gambar 4.1

Model Analisis Persamaan Struktur

Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa seluruh loading bernilai lebih dari 0,5 sehingga tidak perlu disisihkan. Dengan demikian, tiap indikator telah valid untuk menjelaskan masing-masing laten variabelnya yaitu

gaya kepemimpinan transformasional, kompensasi dan motivasi dan kinerja karyawan. Discriminant validity yang baik akan mampu menjelaskan variabel

indikatornya lebih tinggi dibandingkan dengan menjelaskan varian dari indikator konstrak yang lain. Berikut adalah nilai discriminant validity untuk masing-masing indikator.

Tabel 4.9 Discriminant Validity

Indikator Gaya

Kepemimpinan Transformasional

Kompensasi Motivasi Kinerja

X1.1 0,809 0.638 0.552 0.651

X1.2 0,765 0.692 0.668 0.662

X1.3 0,740 0.628 0.544 0.641

X1.4 0,779 0.609 0.607 0.632

X1.5 0,758 0.604 0.504 0.597

X1.6 0,806 0.601 0.649 0.675

X1.7 0,722 0.535 0.565 0.605

X1.8 0,751 0.583 0.640 0.614

X2.1 0.676 0,788 0.682 0.682

X2.2 0.560 0,764 0.751 0.751

X2.3 0.550 0,770 0.588 0.588

X2.4 0.599 0,711 0.578 0.578

X2.5 0.765 0,852 0.717 0.717

X2.6 0.614 0,816 0.655 0.655

X2.7 0.474 0,660 0.456 0.456

X2.8 0.587 0,722 0.699 0.699

Z.1 0.609 0.666 0,740 0.740

Z.2 0.636 0.606 0,743 0.735

Z.3 0.572 0.642 0,756 0.743

Z.4 0.601 0.679 0,748 0.756

Z.5 0.558 0.615 0,730 0.748

Z.6 0.545 0.547 0,725 0.730

Z.7 0.572 0.721 0,786 0.725

Z.8 0.626 0.666 0,779 0.786

Z.9 0.512 0.621 0,728 0.779

Z.10 0.550 0.570 0,735 0.728

Y1 0.734 0.698 0.686 0,797

Y2 0.641 0.683 0.683 0,780

Y3 0.609 0.653 0.662 0,751

Y4 0.721 0.731 0.749 0,827

Y5 0.573 0.656 0.673 0,765

Y6 0.708 0.694 0.659 0,801

Y7 0.630 0.642 0.665 0,791

Y8 0.576 0.651 0.682 0,770

Sumber : Hasil Pengolahan SmartPLS 3

Berdasarkan sajian data pada tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing indikator pada variabel penelitian memiliki nilai cross loading

lebih tinggi pada variabel yang dibentuknya dibandingkan dengan nilai cross loading pada variabel lainnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat

dinyatakan bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah memiliki discriminant validity yang baik dalam menyusun variabelnya masing-masing.

3. Composite Reliability

Statistik yang digunakan dalam composite reliability atau reabilitas konstrak adalah cronbach’s alpha dan D.G rho (PCA). Cronbach’s alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk. Rule of thumb yang digunakan untuk nilai composite reliability lebih besar dari 0,6 serta nilai cronbach's alpha lebih besar dari 0,6. Dengan pengukuran tersebut apabila nilai yang dicapai adalah > 0,60 maka dapat dikatakan bahwa konstruk tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

Tabel 4.10 Composite Reliability Variabel

Composite Reliability

Dokumen terkait