• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi lapangan (Field Research) merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan pada lokasi penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi/pengamatan, wawancara/interview dengan narasumber, dan penelusuran dokumentasi.

a. Observasi

Menurut Widoyoko (2014:46) observasi adalah “pengamatan dan pencatatan secara sistematis/terarah terhadap berbagai unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian”. Berdasarkan penjelasan tersebut observasi merupakan tindakan pengamatan serta pencatatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap unsur yang terlihat pada objek yang ingin diteliti.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi dengan mencatat

secara terpadu terhadap unsur yang nampak dengan keterkaitan dengan objek penelitian yaitu Peran DPRD dalam fungsi Pembentukan Peraturan Daerah Periode 2019-2024 Provinsi Kalimantan Tengah.

38

b. Wawancara

Menurut (Galvin 2015) teknik wawancara yaitu mengindentifikasi permasalahan peneletian atau fenomena yang akan diteliti, mengembangkan desain wawancara meliputi pertanyaan wawancara dan protokol wawancara, melakukan wawancara terhadap narasumber , transkripsi dan translasi, analisis data wawancara, dan peloporan sesuai sifatnya,data yang dikumpulkan biasanya bersifat kualitatif dari pada kuantitatif. Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan atau tatap muka dengan si penjawab atau responden, sehingga dapat mengkonstruksikan makna dalam suatu topik. Bertujuan untuk memperoleh data atau informasi secara mendalam mengenai peran lembaga legislasi Provinsi Kalimantan tengah dalam peranya membentuk peraturan daerah.

c. Dokumentasi

Menurut (Sugiyono, 2016), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa dalam bentuk tulisan, gambar atau karya- karya monumental dari seseorang, menurut Riyanto (2012:103) metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data dengan cara mencatat data- data yang telah ada, maka dapat disimpulkan dokumentasi berarti pengumpulan data dengan melakukan pencatatan pada sumber-sumber data yang ada pada lokasi, yang dapat diperoleh baik dari arsip, catatan maupun transkrip, buku, majalah, prasasti, notulen rapat, surat kabar dan agenda.

3.7 Teknik Analisis

Menurut (Sugiyono, 2016), mengemukakan teknik analisis data merupakan aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sedah jenuh. Aktivitas dalm analisi data yaitu Redaksi Data (Data Reduction, Penyajian Data (Data Display), Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing /Verification). Dapat disimpulkan Teknik analisis data yaitu rangkaian proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan dari sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi/pengamatan, wawancara/interview dengan narasumber, dan penelusuran dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahakmi oleh diri sendiri maupun orang lain. Langkah-langkah yang dilakukan menurut Miles dan Huberman (dalam Burhan Bungin, 2012:69-70) adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data (Data Collection)

Data dan juga informasi yang telah diperoleh dari para informan dengan cara wawancara, observasi, ataupun dokumentasi disatukan dalam sebuah catatan penelitian yang didalamnya terdapat dua aspek yaitu catatan deskripsi yang merupakan catatan alami yang berisi tentang apa yang didengar, dialami, dicatat, dilihat, dirasakan tanpa ada tanggapan dari peneliti terhadap fenomena yang terjadi. Kedua catatan refleks yaitu yang memuat catatan kesan pesan, komentar dan

40

tafsiran peneliti tentang fenomena yang dihadapinya, catatan ini didapat dari hasil wawancara dengan berbagai informan.

b. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut (Sugiyono, 2016), data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti terjun ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan juga rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, meneliti hal-hal yang pokok (penting, bersangkutan dengan topik utama yang diangkat peneliti), memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

c. Penyajian Data (Data Display)

Menurut (Sugiyono, 2016), pada penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan ke dalam bentuk uraian singkat, bagian, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.Yang lebih sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang condong bersifat naratif. Dalam hal ini peneliti akan menyajikan hasil data yang ditemukan berupa bentuk teks, untuk memperjelas hasil penelitian, dapat juga dibantu dengan mencantumkan tabel atau gambar.

d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conslusion/Verification)

Menurut (Sugiyono, 2016), Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya bulum pernah ada . temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual, atau interaktif, hipotesis atau teori. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

42

Daftar Pustaka

(Kaisupy et al., 2020)Aedah, N. (2017). Peran Dan Fungsi Kepemimpinan Informal Dalam Pemerintahan Kampung Di Kampung Waena Kota Jayapura. Jurnal Ekologi Birokrasi, 5(3), 1–10.

Buru, S. S. (2022). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM DES)(Studi Deskriptif di Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta).

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA STPMD"

APMD".

di Bantaran, P. P. K. L. (2018). Ach. Nurul Jamil1 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Implementasi Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2001 Tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Bantaran Sungai Karang Mumus Kota.

Girsang, J., & Kurniawan, M. (2017). Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Journal of Law and Policy Transformation, 2(1), 113–129.

Habibi, R. K., Pitoewas, B., & Yanzi, H. (2016). Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Implementasi Perda Nomor 6 Tahun 2013. Lampung University.

Hansen, S. (2020). Investigasi teknik wawancara dalam penelitian kualitatif manajemen konstruksi. Jurnal Teknik Sipil, 27(3), 283.

Kaisupy, F. A., Tuanaya, W., & Wance, M. (2020). Peran Anggota Legislatif Dalam Pembuatan Peraturan Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat. Moderat:

Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 6(2), 410–435.

Lubis, I. A. R., Ramdan, A. T. M., & Wiryany, D. (2022). Politik Digital: Manifestasi Komunikasi di Era Digital. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 6(1), 193–

206.

Novriansyah, M. F., & others. (2019). STRATEGI PENDANAAN KAMPANYE PARTAI POLITIK UNTUK PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PADA PEMILIHAN UMUM (Studi Pemilihan Calon Legislatif Provinsi Lampung Tahun 2019 pada PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan PKS).

Purnomo, T. (2017). Pengembangan Unit Usaha Desa Dalam Melakukan Pemetaan Potensi Wilayah Bangorejo.

Reska Apriana, S. (2019). STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA LEGISLATIF HERLIANSYAH, SH., MH PERSPEKTIF PRINSIP KOMUNIKASI ISLAM DI KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN.

IAIN BENGKULU.

Riskiyono, J. (2015). Partisipasi masyarakat dalam pembentukan perundang-undangan untuk mewujudkan kesejahteraan. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial,

Dokumen terkait