• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen pengembangan budaya religius (Halaman 79-84)

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan cara peneliti bersifat pasif dalam melakukan pengamatan dan tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Observasi adalah suatu proses yang mengedepankan pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif yang dilakukan melalui tiga tahapan.

Pertama, dimulai dari observasi luas untuk menggambarkan secara umum situasi fisik dan sosial yang terjadi pada latar penelitian. Kedua, observasi dilakukan secara terfokus untuk menemukan kategori-kategori informasi yang tercakup dalam fokus penelitian. Ketiga, observasi dilakukan secara lebih menyempit lagi dengan menyeleksi kejadian-kejadian yang mampu menggambarkan perbedaan di antara kategori-kategori yang tercakup dalam fokus penelitian.

Tingkat kedalaman peran serta yang dilakukan oleh peneliti dalam observasi bervariasi. Pertama, dimulai dari tingkat yang paling rendah keaktifannya, yaitu melakukan observasi hanya untuk melihat dari jauh kehidupan sehari-hari dan suasana umum yang terjadi pada latar penelitian.

Pada tingkat ini, peneliti tidak melakukan partisipasi sama sekali. Observasi ini dilakukan peneliti pada saat pertama kali memasuki lokasi dan latar penelitian. Tingkat kedua, peran peneliti dalam observasi lebih ditingkatkan,

yaitu secara dekat dan terang-terangan peneliti mengamati situasi sosial tertentu yang terjadi pada latar penelitian.

Pertimbangan yang ada dalam penggunaan metode observasi ini adalah sebagai berikut:

a. Dapat memudahkan terhadap pengumpulan data cukup banyak dengan pelaksanaannya yang cukup teratur.

b. Dapat melaksanakan pengamatan secara bebas dan tidak terikat dengan waktu.

Sedangkan prosedur pelaksanaan dalam metode observasi ini dilaksanakan dengan cara berikut:

a. Peninjauan lokasi yang digunakan sebagai tempat observasi.

b. Menyusun pedoman observasi yang sesuai dengan masalah yang akan dijadikan fokus penelitian.

c. Mengadakan observasi terhadap peristiwa objek penelitian serta mencatat hasil yang diperoleh.

d. Mengklasifikasi hasil observasi sesuai dengan jenisnya.

Peneliti mengamati fenomena-fenomena secara holistik, selanjtnya mempersempit pengamatan pada feno budaya religius dan karakter siswa, kemudian peneliti melakukan refleksi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan berikutnya. Data-data yang akan digali melalui metode observasi secara garis besar disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1. Objek Observasi

No. Objek pengamatan Keterangan

1. Kondisi lingkungan SMP Al- Furqan dan SMP Al-Baitul Amien Jember

Foto, video

2. Sarana dan prasarana pnunjang kegiatan religius

Foto, video, dokumen 3. Kronologi kegiatan religius yang

dilakukan

Foto, video 4. Gerak-gerik siswa dalam

berperilaku

Foto, video 5. Kegiatan yang dilakukan sebelum

proses pembelajaran

Foto, video 6. Kegiatan ekstrakurikuler yang

berhubungan dengan budaya religius

Foto, video

2. Wawancara

Wawancara mendalam (in-depth interview), dalam penelitian ini digunakan untuk menggali informasi. Penelitian ini menggunakan dua jenis teknik wawancara sebagai berikut:

a. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara ini dimaksudkan agar peneliti dapat menggali data sebanyak-banyaknya yang diperlukan tanpa mengurangi informasi dan makna alamiah dari proses penggaliannya. Di samping itu, peneliti juga dimungkinkan dapat mencatat respons afektif yang tampak selama wawancara berlangsung dan dapat memilah pengaruh pribadi peneliti yang mungkin mempengaruhi hasil wawancara. Wawancara semacam ini secara psikologis lebih bebas sehingga tidak melelahkan dan menjemukan informan. Informasi yang dikumpulkan melalui wawancara tidak terstruktur ini sifatnya masih umum dan belum mengarah pada fokus

masalah. Misalnya tentang sejarah sekolah, struktur organisasi sekolah, dan pengalaman-pengalaman menarik yang pernah terjadi di sekolah.

b. Wawancara semi terstruktur

Informasi yang dijaring dengan wawancara semi terstruktur ini sifatnya sudah mengarah pada fokus masalah penelitian.Wawancara semi terstruktur ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur yang telah dikumpulkan sebelumnya. Wawancara dimulai dari hal-hal yang tidak begitu penting, kemudian peneliti mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang terfokus.

Peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan budaya religius dalam membentuk karakter siswa kepada para informan berikut:

Tabel 3.2. Daftar Informan Penelitian SMP Al-Fuqan Jember

No. Nama Keterangan

1. Gumul Isnaningsih Kepala Sekolah

2. Muzanifah Waka Kurikulum

3. Fifi Indah Lestari Staf Administrasi 4. Yusron Arfiyansyah Guru Bahasa Inggris

5. Agus Salim Natsiruddin Koordinator Agama dan Al-Qur’an 6. Saiful Mu’arif Guru Pendidikan Agama Islam 7. Dwi Jane Anona Muricata Guru Al-Qur’an

8. Tri Nurma Shandy Waka Kesiswaan

9. Suryono Satpam

10. Yunus Guru Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam

11. Nauroh Salsabila Siswi kelas IX

Tabel 3.3. Daftar Informan Penelitian SMP Al-Baitul Amien Jember

No. Nama Keterangan

1. Siti Aisyah Guru Pendidikan Agama Islam 2. Sri Wahyuningsih Guru Al-Qur’an dan Bahasa Indonesia 3. Ahmad Jupriyanto Guru Olahraga

4. Moh.Avies R.H. Guru Bahasa Arab

5. Moch.Sukron Guru Al-Qur’an

6. Abdul Latif Koordinator Al-Qur’an 7. Taufiq Dian Rahman Waka Kesiswaan

Data yang ingin diperoleh dengan wawancara yaitu:

a. Bentuk budaya religius di SMP Al-Furqan dan Al-Baitul Amien

b. Strategi kepala sekolah dan guru dalam mengembangakan budaya religius dalam membentuk karakter siswa

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.74 Dokumen merupakan catatan atau bahan tertulis atau benda di masa lampau dan sudah ada pada objek yang diteliti. Dengan tersedianya dokumen dan rekaman peristiwa yang ada di sekolah dapat memberikan informasi tentang banyak hal yang pernah terjadi di masa lampau. Dokumen- dokumen yang dikumpulkan dan dianalisis adalah dokumen yang berkaitan dengan kondisi sekolah dan sekitarnya sebagai latar penelitian dan dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian.

74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif R&D, 240.

Data yang dikumpulkan yaitu:

a. Struktur kurikulum sekolah b. Tata tertib sekolah

c. Profil sekolah

d. Foto dan video kegiatan religius

e. Materi-materi yang dipaparkan pada saat aktivitas religius f. Buku panduan dan agenda kegiatan rutin

Dalam dokumen pengembangan budaya religius (Halaman 79-84)