• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen SKRIPSI (Halaman 57-118)

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti dalam pengumpulan data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data akan membuat proses analisis menjadi sulit. Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan didapat pun akan menjadi rancu apabila pengumpulan data dilakukan tidak dengan benar. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

48 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung:PT Alfabeta, 2016),52

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Pedoman observasi yang penulis gunakan adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan dengan mempergunakan rencana kerangka terlebih dahulu.49

Dengan demikian maka materi observasi mempunyai cakupan yang lebih spesifik dan terbatas, sehingga pengamatan lebih terarah.50 Adapun

a. Sejarah berdirinya Madrasah Diniyah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng.

b. Pembinaan kecerdasan spiritual melalui puasa senin kamis santri Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso.

c. Hasil pembinaan kecerdasan spiritual melalui puasa senin kamis santri di Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso Tahun Pelajaran 2020/2021.

Dengan teknik observasi ini diharapkan dapat memperoleh data yang akurat, karena telah dipersiapkan secara sistematis.

2. Wawancara

Wawancara (interview) yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak. Tanya jawab yang dilakukan terhadap

49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 145

50 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya:SIC, 2010) 99

data yang diperoleh dari observasi ini adalah data tentang :

objek penelitian untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan masalah yang di bahas.51

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semiterstruk. Jenis wawancara ini merupakan kategori in-det interview dimana di dalam pelaksanaannya lebih lebih bebas bertanya. Tujuan menggunakan jenis ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.52

Adapun wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang:

a. Bagaimana pembinaan kecerdasan spiritual melalui puasa senin kamis santri Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso Tahun Pelajaran 2020/2021?

b. Bagaimana hasil pembinaan kecerdasan spiritual melalui puasa senin kamis santri di Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso Tahun Pelajaran 2020/2021?

3. Dokumentasi

Metode dokumetasi merupakan upaya mengumpulkan data dengan menyelidiki benda-benda tertulis. Benda-benda tersebut dapat berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, najalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.53

51 Lexy. J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif …,186.

52 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif..,73

53 Mundir, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (Jember : Stain Jember Press, 2013),186.

Adapun data yang diperoleh dari dokumentasi adalah sebagai berikut:

a. Latar belakang berdirinya Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso.

b. Profil, Visi dan misi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso.

c. Data peserta didik, Data tenaga pendidik dan kependidikan serta struktur organisasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso.

E. Tekhnik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.54

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles dan Huberman. Mereka mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.55

Aktivitas dalam menganalisis data model Miles dan Huberman yaitu dengan data reduction, data display dan conclution drawing/verification. Berikut penjelasan analisis data model Miles dan Huberman:

1. Data Reduction (Reduksii Data)

54 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif..,88

55 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif..,91.

Kondensasi data merupakan proses menyeleksi atau memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola temanya dan atau mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen-dokumen, dan materi-materi empiris lainnya

2. Data display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatit penyajian data bis adilakukan dalam bentuk uraian singkat, baga, hubungan antar kategori.

Flowchart dan sejenisnya. Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dalam penelitian ini merupakan gambaran seluruh informasi tentang bagaimana Pembinaan Kecerdasan Spiritual Melalui Puasa Senin Kamis Santri Madrasah Diniyah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Pakem Bondowoso Tahun Pelajaran 2020/2021.56

3. Conclusion/verification (Kesimpulan)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masig bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikunya. Tetapi aoabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didikung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

56 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif..,95.

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.57

F. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep yang diperbaharui dari konsep keshahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas). Peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data tersebut.58 Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber yaitu menguji kredibelitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi Tekhnik

Triangulasi teknik yaitu menguji kredibelitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.

G. Tahap-tahap Penenlitian

Agar proses penelitian terlaksana secara sistematis sehingga akan mempermudah peneliti dalam menyusun hasil penelitian diperlukan tahaptahap yang diantaranya ialah:

1. Tahap Pra Lapangan

57 Lexy. J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif …,99.

58 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif..,83.

Tahap ini peneliti menyusun rancangan penelitian. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan adalah menyusun rancangan mulai dari pengajuan judul, latar belakang hingga pembuatan proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan di Lapangan

Tahap ini peniliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh dan mencatat data-data yang di hasilkan serta mengumpulkan data-data melalui tekhnik observasi, wawancara, dan dokumentasi

3. Tahap pasca lapangan

Tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap hasil data yang diperoleh serta mengecek kembali keabsahan atau kebenaran dari hasil penelitian tersebut. Kemudian peneliti menyajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian.

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Profil Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin a. Nama Madin : MDTA Darul Mutafawwiqin b. Alamat Madrasah : Jalan Tancak Kembar

1) Desa : Ardisaeng RT 01 RW 01 2) Kecamatan : Pakem

3) Kabupaten : Bondowoso 4) Propinsi : Jawa Timur c. Status Sekolah : Terdaftar d. NSMDT : 311235110805 e. Tahun Beroprasi : 2009

f. Nama Yayasan : Yayasan Darul Mutafawwiqin g. Akte Notaris :

1) Nama : Irwan Rosman, SH. MKn.

2) Nomor : 07

3) Tanggal : 02 November 2015 h. Status Tanah : Milik Yayasan i. Luas Tanah : 1500 M2

j. Status Bangunan : Milik Yayasan k. Air Bersih : Sumber / Sumur

1) Debit Air : Cukup

l. Listrik : PLN 220 Volt

1) Watt : 450 Watt

m. Jumlah Guru : L : 3, P = 10, Jumlah = 13 Orang n. Jumlah Santri : L :74, P = 79, Jumlah = 155 Orang

o. SK Kemenkumham : No : AHU-0020508.AH.01.04.Tahun 2015.59 2. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin

Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman saat ini, maka setiap manusia dituntut untuk mengetahui dan mengusasai berbagai ilmu baik menyangkut ilmu agama ataupun ilmu umum karena hal tersebut merupakan hal mutlak yang harus dimiliki dan tergolong kebutuhan yang tidak dapat dihindari terutama bagi kalangan muda atau para generasi berikutnya. Karena dengan bekal ilmu tersebut seseorang akan mendapatkan kemulyaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanpa adanya ilmu pengetahuan maka hidup manusia akan sulit terarah.

Dengan demikian, tentunya sangat dibutuhkan sebuah wadah untuk menampung kalangan masyarakat dalam menuntut ilmu yang merupakan kebutuhan mutlak baginya. Dan mempermudah dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Atas dasar itulah tepatnya pada tanggal 10 November 2009 kami selaku pengasuh dan para pengurus Yayasan Darul Mutafawwiqin merasa terpanggil dan tertuntut menyediakan sarana yang dimaksud di atas. Sehingga kami sepakat untuk mendirikan Madrasah Diniyah yang diberi nama (Darul Mutafawwiqin) yang berada di Dusun Lojajar Desa Ardisaeng Kecamatan Pakem Kabupaten Bondowoso pada tanggal 13 November 2009 hari pertama dimulai Kegiatan Belajar

59Madrsah Diniyah Mutafawwiqin”Profil Madrsah Diniyah Mutafawwiqin”,5 Mei 2021.

Mengajar (KBM) di Madrasah Diniyah Darul Mutafawwiqin. Awal mula dengan jumlah siswa 24 anak hingga pada tahun berikutnya bertambah menjadi 39 anak degan jumlah guru 4 orang. Karena Madrasah Diniyah Darul Mutafawwiqin ini masih belum mempunya kelas atau gedung madrasah, maka semua peserta didik ditempatkan di Musholla selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dengan disiasati memakai sekat sebagai pemisah antar kelas yang satu dengan kelas lainnya.

Demikian sejarah singkat berdirinya Madrasah Diniyah Darul Mutafawwiqin Ardisaeng Kecamatan Pakem Kabupaten Bondowoso demi mengimbangi perkembangan pembelajaran yang sangat dibutuhkan masyarakat luas khususnya masyarakat Desa Ardisaeng dan sekitarnya.60 3. Visi dan Misi Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin

a. Visi Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin

Berakhlak Qur'ani, Kompetitif Dalam Prestasi Dan Berjiwa Islami b. Misi Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin

1) Membentuk insan/peserta didik yang cinta Al-Qur'an, selalu membacanya, menghafal dan mengamalkannya.

2) Mendidik peserta didik dengan akidah yang benar, akhlak yang mulia dan ibadah yang ikhlas.

3) Mengambil potensi sesuai bakat, kemampuan dan keahlian dengan membekali ilmu agama yang mengarah pada orientasi kemasyarakatan dan keummatan.61

60Madrasah Diniyah Mutafawwiqin”Sejarah Madrsah Diniyah Mutafawwiqin”,5 Mei 2021.

61sah Diniyah Mutafawwiqin”Visi dan Misi Madrsah Diniyah Mutafawwiqin”,5 Mei 2021.

4. Data Pendidik dan Kependidikan Madin Darul Mutafawwiqin Tabel 4.1

Data Pendidik Dan Kependidikan Madin Darul Mutafawwiqin

Tahun Pelajaran 2020-2021

No Nama Ustadz/Dzah L/P Mengajar

PendidikanTerakhir Alamat Rumah

1 Hayani, M.Pd.I P Sorrof S2 Desa Ardisaeng Pakem Bondowoso 2 Hidayatur R.S.Kom L Tajwid S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 3 Kurniati S.Pd.I P Tauhid S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso

4 Yati S.Pd.I P Fiqih S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 5 Khodijah S.Pd P Bahasa Arab S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 6 Alfan Jufrianto S.Pd L Khot Imla' S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 7 Alviatus Sholehah, SE. P Akhlak S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 8 Amsiyati, S.Pd. P Hadist S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 9 Siti Zainap S.Ag P Tarikh S1 Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso

10 Susiana P Al-Qur'an MA Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso 11 Tri Utami Susantri P Aqidah MA Desa Ardisaeng

Pakem Bondowoso

5. Struktur Organisasi Madin Darul Mutafawwiqin

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan Madin Darul Mutafawwiqin

Tahun Pelajaran 2020-2021 Keterangan:

: Garis Komando.

: Garis Konsultasi.

6. Data Peserta Didik Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin

KOMITE M. Muhlis S.Pd.I KETUA YAYASAN

H. Dafif Juhaeri S.Pd

KEPALA MADRASAH

Hayani M.Pd.I

Bendahara Badri S.H.I

erator KTU/Op

Kurniati S.Pd.I

PESERTA DIDIK I KELAS II

L WA

Alfan j. S.Pd

DEWAN GURU Co. Kurikulum

Yati S.Pd.I

Co. Kesiswaan Alfiah S.E.

Co. Humas Amsiyati S.P.d

Co. SarPras Alfan Jufriyanto S.Pd KEMENAG

I I KELAS L

WA Susiana

I II I KELAS L

WA

Hidayatul Rahman S.Kom

WALI KELAS IV Khotijah, S.P.d.I KELAS I'DAD

I L WA

Khodijah S.Pd.I

KELAS I'DAD Siti Zainab, S.Ag

Tabel 4.2

Data Pendidik Dan Kependidikan Madin Darul Mutafawwiqin

Tahun Pelajaran 2020-2021

NO KELAS JENIS KELAMIN

JUMLAH

L P

1 I 7 12 19

2 II 13 14 27

3 III 8 18 26

4 I'dad 15 8 23

Jumlah 82

B. Penyajian dan Analisis Data

1. Pembinaan Kecerdasan Spiritual Santri Melalui Puasa Senin Kamis di Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang dimiliki manusia untuk dapat memberikan makna nilai dan tujuan dalam hidupnya serta meningkatkan motivasi sehingga selalu bersemangat karena tidak didasarkan rasa keterpaksaan melainkan suatu ibadah hanya semata-mata untuk mengabdikan diri kepada sang pencipta. Langkah-langkah yang digunakan oleh pembina Madin Darul Mutafawwiqin dalam pembinaan kecerdasan spiritual merupakan upaya yang di lakukan pembina dalam membina kecerdasan spiritual santri melalui puasa senin kamis.

Adapun yang digunakan oleh pembina dalam pembinaan kecerdasan spiritual melalui puasa senin kamis yaitu:

a. Mengajarkan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ)

Pengajaran baca tulis Al-Qur'an adalah salah satu langkah untuk membimbing santri untuk memperbaiki bacaan Al-Qur'an dan cara penulisan Al-Qur'an dengan baik dan benar yang di dampingi oleh

pembina agar santri lebih mengetahui hukum-hukum bacaan dalam membaca Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Alviatus Sholehah, SE. selaku Bidang Kesantrian sekaligus Pembina.

Kepada peneliti menyatakan sebagai berikut :

"Adanya kegiatan pembelajaran baca tulis Al-Qur'an sangat membantu santri dalam melafalkan dan menulis ayat-ayat Al- Qur'an dengan mengetahui aturan-aturan yang telah ditetapkan seperti tanda baca, panjang pendek, dan tajwid sehingga tidak ada perubahan makna. Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu bentuk ibadah yang bisa menenangkan hati, dengan membaca Al-Qur'an seseorang akan mendapat pahala berlipat ganda. Pahala bukan hanya didapatkan dalam pembacaan Al- Qur'an, namun dengan menulis ayat-ayat Al-Qur'an juga mendapat pahala dan termasuk perbuatan yang berunsur kebaikan akan mendapat pahala".62

Ibu Hayani, M.Pd.I selaku Kepala Madrasah juga menambahkan sebagai berikut :

"Salah satu langkah yang digunakan oleh pembina Madin Darul Mutafawwiqin dalam pembinaan kecerdasan spiritual santri melalui puasa senin kamis salah satunya yaitu dengan pembacaan Al-Qur'an. Hal ini sangat penting dalam kehidupan setiap umat beragama, dengan belajar membaca dan menulis Al-Qur'an akan mendapat pahala dimana dengan membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat pahala sepuluh kali lipat, di Madin Darul Mutafawwiqin ini pembacaan Al- Qur'an dilakukan dengan rutin setiap malam oleh santri dengan bergiliran dan didampingi oleh pembina yang akan mendengar bagaimana cara melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an sesuai dengan tajwid, dan mahrojnya, bagaimana melafalkan suatu rangkaian kata-kata jika sebuah kata dengan akhiran tertentu bertemu dengan kata lain yang diawali huruf tertentu, panjang pendeknya bacaan, dan lain sebagainya. ketika dalam penyebutan ayat terdengar salah, maka pada saat itu pula pembina akan menegur dan membimbingnya".63

62 Alviatus Sholehah, diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 11 Mei 2021

63 Hayani, diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 11 Mei 2021

b. Pencerahan spiritual (Siraman Rohani)

Hal yang paling mendasar yang dilakukan para guru yang ada di Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin dalam pembinaan kecerdasan spiritual santri. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Tri Utami Susantri selaku guru akidah menyatakan kepada peneliti sebagai berikut :

"Memang suatu hal yang paling mendasar bagi kami dalam pembinaan kecerdasan spiritual santri itu adalah dengan memberikan siraman rohani, baik ketika akan melaksanakan kegiatan tersebut maupun ketika di luar kegiatan agar secara terus menerus para santri dibekali dengan wejangan-wejangan yang baik agar bisa masuk ke dalam hati para para santri Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin".64

Siraman rohani yang disampaikan oleh guru akidah akhlak bermacam-macam jenisnya mulai dari memberikan cerita-cerita motivasi, peristiwa-peristiwa Nabi yang membangkitkan atau merangsang kepekaan hati santri dan sedikit demi sedikit memberikan stimulus kepada santri agar merubah kebiasaan buruknya seperti membolos madrasah, bergurau di dalam madrasah dan lain-lain agar sedikit demi sedikit ditinggalkan, tanpa adanya rasa paksaan dan berangkat dari dalam hati santri itu sendiri. Sebagaimna jawaban Ibu Hayani, M.Pd.I selaku Kepala Madrasah saat ditanya tentang seberapa penting siraman rohani bagi santri yang ada di Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin, kepada peneliti menyatakan :

“Dengan adanya siraman rohani akan menjadikan perubahan sikap yang baik, kebiasaan yang baik, menumbuhkan kesadaran agar bisa melekat dihati santri ditambah lagi dengan

64 Tri Utami Susanti diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso 13 Mei 2021

puasa sunnah senin kamis. Dengan hal seperti inilah kecerdasan spiritual sudah bisa dibentuk dalam hati dan pikiran santri mengingat kecerdasan spiritual yang dimiliki masih kurang maksimal".65

Berdasarkan observasi lapangan yang peneliti lakukan di Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin terlihat bahwa nilai spiritual dan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat Islami yang dimiliki oleh santri Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin ini sedikit kurang, sehingga masih harus dibina lagi melihat keadaan santri dari sisi keluarga dan lainnya. Karena kondisi inilah Kepala Madrasah beserta dewan guru yang lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pembinaan kecerdasan spiritual santri. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu Kurniati S.Pd.I selaku guru tauhid tentang bagaimana kondisi kecerdasan spiritual santri sebagai berikut :

“Berbicara tentang kondisi kecerdasan spiritual santri atau kebiasaan-kebiasaan santri yang bernuansa Islami, jujur saja memang kondisinya masih kurang maksimal, masih banyak santri yang melanggar peraturan karena mungkin dari faktor kondisi keluarga yang kebanyakan masih berada di tingkat keagamaan yang masih di bawah sehingga mereka kurang memiliki nilai-nilai yang bersifat Islami karena kurangnya kontrol dari keluarga mereka, jadi dalam hal ini pembinaan spiritual santri sangat perlu diperhatikan”.66

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kondisi sikap spiritual yang dimiliki santri Madrasah Diniah Darul Mutafawwiqin ini memanglah masih kurang maksimal, mayoritas santri adalah anak yang ekonomi keluarganya menengah ke bawah sehingga kehidupan yang keras bisa membawa pengaruh bagi

65 Hayani, diwawancarai oleh Penulis,, Bondowoso, 15 Mei 2021

66 Kurniati diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso 17 Mei 2021

kepribadian dan juga kebiasaan-kebiasaan santri yang bersifat Islami.

Tidak hanya itu saja, hal terberat yang sulit diantisipasi adalah pergaulan dengan teman yang dirasa kurang memiliki pribadi yang baik yang bersifat Islami yang juga akan berpengaruh.

c. Keteladanan

Demi tertanamnya sikap spiritualitas santri di Madin Darul Mutafawwiqin ini, seluruh pihak madrasah selalu berusaha semaksimal mungkin agar semua guru memberikan suri tauladan yang baik, seperti bertindak sesuai dengan yang diucapkan dan berpenampilan sopan dan rapi. Meskipun upaya yang dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, akan tetapi guru merupakan faktor utama agar terwujudnya dan terbentuknya kecerdasan dan sikap spiritualitas santri yang bersifat islami tentunya.

d. Pembiasaan

Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Hayani, M.Pd.I selaku Kepala Madrasah :

"Selain menjadi contoh atau suri tauladan bagi para santrinya, guru juga harus mendukung semua kegiatan ini, selalu memberikan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang bersifat Islami seperti guru ikut juga melaksanakan shalat ashar berjamaah, dan kegiatan yang bersifat Islami lainnya".67

Hasil observasi juga meunjukkan bahwa dalam kebiasaan santri seperti membaca doa sebelum dan sesudah belajar dilakukan secara rutin selama peneliti berada di lokasi penelitian. Demikian juga dalam hal sholat berjamaan, saat waktunya tiba dan diperkenankan untuk

67 Hayani, M.Pd.I diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 18 Mei 2021

ambil wudlu' oleh gurunya, para santri tidak perlu disuruh langsung menuju ke tempat wudlu.68

Kebiasaan-kebiasaan ini berpengaruh dalam tertanamnya sikap spiritual santri karena santri tidak merasa hanya disuruh saja akan tetapi mereka bisa melihat bahwa guru-guru yang mereka contoh juga melakukan hal yang mengarah kepada kebaikan. Upaya yang dilakukan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar melekat di hati santri dan melakukannya secara terus menerus tanpa ada paksaan.

e. Mengontrol pelaksanaan Sholat berjamaah

Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Hayani, M.Pd.I selaku Kepala Madrasah bahwa :

"Sholat adalah kewajiban setiap muslim untuk beribadah kepada Allah SWT. Sholat merupakan rukun Islam yang ke dua yang dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dengan mengontrol Sholat maka akan menentramkan hati dan fikiran, mensucikan diri, lebih mendekatkan diri kepada Allah. Rafiqa juga mengungkapkan bahwa mengontrol Sholat secara berjamaah dalah salah satu langkah pembina untuk mengajarkan santri untuk lebih dekat kepada Allah dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan- Nya sehingga para santri menjadi muslim sejati beriman teguh, beramal sholeh dan berahlak mulia".69

Ibu Tri Utami Susantri selaku guru akidah juga mengungkapkan kepada peneliti bahwa :

"Mengontrol pelaksanaan sholat berjamaah merupakan salah satu langkah pembina dalam penyempurnaan ibadah, akidah santri, sebab seperti yang kita ketahui bersama bahwa sholat adalah kewajiban kita sebagai umat Islam dan dengan ibadah sholat kita dapat menentramkan jiwa dan dapat meningkatkan

68 Observasi di Madin Darul Mutafawwiqin, Bondowoso, 11 Agustus 2021

69 Hayani, diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 19 Mei 2021

ketakwaan kepada Allah SWT".70

Dari hasil observasi juga menunjukkan bahwa peneliti melihat dengan seksama pelakasanaan sholat yang kebetulan saat itu sholat ashar berjamaah, tampak para santri begitu semangat dan disiplin dalam pelaksanaannya. Salah satu contoh dalam mengambil wudhu' secara bergantian dan tidak bergurau saat berada di tempat sholat.71 f. Sosialisasi Aturan-Aturan Madrasah.

Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Yati S.Pd.I selaku Kurikulum, kepada peneliti menyatakan sebagai berikut :

"Sosialisasi aturan-aturan itu adalah salah satu langkah kami untuk menyampaikan kepada santri untuk melakukan kesepakatan antara pembina dan santri dalam membuat peraturan yang diberlakukan dalam madrasah. Sosialisasi penting dalam menjalin suatu hubungan, baik dengan orang lain maupun kerabat, dengan adanya sosialisasi aturan-aturan madrasah ini maka santri nantinya akan tahu apa saja yang tidak boleh untuk di langgar selama masih berada di madrasah".72

Ibu Amsiyati, S.Pd menambahkan bahwa :

"Sosialisasi aturan-aturan itu sangat penting dalam pembinaan kecerdasan spiritual santri untuk membantu proses pembinaan dengan cara lebih mudah, karena santri sudah mengetahui batasan-batasannya seperti apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan serta menanamkan nilai-nilai kedisiplinan di madrasah ini".73

Winarsih selaku santri kelas I'dat menyatakan sebagai berikut :

"Peraturan atau tata tertib ini bagi kami wajib untuk dipatuhi mbak Dinda. Karena kata orang tua kami, peraturan itu sama dengan pakonan (himbauan) pengasuh untuk di taati oleh semua santri yang ada di Madin Darul Mutafawwiqin ini".74

70 Tri Utami Susanti diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 20 Mei 2021

71 Obsrvasi di Madrasah Diniyah Mutafawwiqin Bondowoso, 12 Agustus 2021

72 Yati diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 25 Mei 2021

73 Amsiyati, diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 27 Mei 2021

74 Winarsih diwawancarai oleh Penulis, Bondowoso, 28 Mei 2021

Dalam dokumen SKRIPSI (Halaman 57-118)

Dokumen terkait