• Tidak ada hasil yang ditemukan

Letak geografis pesantren Nurul Haramain NW Putra

Dalam dokumen etheses UIN Mataram (Halaman 58-69)

A. Gambaran Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra

2. Letak geografis pesantren Nurul Haramain NW Putra

Letak geografis Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada cukup strategis, hal ini karena jalur yang mudah di jangkau oleh jalur transportasi, sehingga memudahkan para santri yang belajar dan masyarakat secara umum. Adapun letak geografis yang sangat strategis ini mampu meningkatkan perkembangan dan kemajuan pondok pesantren dari tahun ke tahun, hal ini terlihat dari kemajuan yang dicapai, dan terbukti dari santri yang kian tahu kian bertambah, bangunan yang semula 2 lokal menjadi 20 lokal, serta dapat terbukti pula dari banyaknya kegiatan yang diselenggarakan.

Adapun batas-batas pondok pesantren Nurul Haramain Putra Narmada adalah sebagai berikut :

a. Sebelah timur : sawah b. Sebelah barat : sawah c. Sebelah utara : sawah

d. Sebelah selatan : rumah penduduk90

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra Narmada Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra Narmada berdiri dari awal dengan cita-cita untuk membagun generasi muda kedepan. Sedang tujuan yang ingin dicapai ialah bagaimana menciptakan generasi muslim yang baik, benar, indah, bermanfaat serta makmur dan memakmurkan yang dapat di teladani dan menciptakan suasan yang Islami di dalam pondok.91 Untuk itu dalam mewujudkan apa yang diharapkan, maka dibuatlah sebuah visi dan misi pondok yang ditulis dan ditempel di salah satu brosur pondok sebagai berikut: “terlahirnya generasi yang baik, benar, mencintai keindahan, bermanfaat bagi umat, serta makmur dan memakmurkan”.

89 Wawancara dengan Abdul Basit, selaku staf pengasuhan santri Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 2Februari 2020)

90 Observasi Letak Geografis Poondok Nurul Haramain Putra Narmada, (tgl 1 Februari 2020)

91 Wawancara dengan Abdul Basit, selaku staf pengasuhan santri Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 2Februari 2020)

4. Struktur organisasi pondok pesantern Nurul Haramain NW Putra Narmada.

Demi memudahkan dalam menjalankan proses pengajaran dan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra, pihak lembaga pesantren membuat sebuah struktur organisasi dengan kewajiban masing-masing. Adapun struktur dan tugas dari organisasi yang dibentuk sebagai berikut:

a. Yayasan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Naramada (YPPNH).

Yayasan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Naramada adalah lembaga tertinggi di pondok pesantren Nurul Haramain NW Putra Naramada ini. Dulunya Yayasan ini dipimpin langsung oleh pendiri pondok sendiri, akan tetapi setelah beliau wafat diambil alih oleh putra pertama dari pendiri pondok, sebagai penentu kebijakan dalam memilih pimpinan pondok, berusaha membimbing, dan menasehati pimpinan pondokjika dibutuhkan

b. Pimpinan Pondok

Pimpinan pondok adalah seorang Tuan Guru/Kyai yang ditunjuk oleh ketua yayasan untuk memimpin dan bertanggungjawab secara utuh dalam proses pendidikan dan pengajaran santri selama 24 jam di dalam pondok pesantren. Pimpinan pondok mempunyai tugas memipin dan mengarahkan serta mengawasi segala aktifitas santri dan dewan guru selama berada di dalam pondok. Pimpinan pondok adalah penentu kebijakan utama dalam menjalankan program pendidikan dan pengajaran baik yang dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler oleh pihak Kulliyyatul Mu‟allimin al- Islamiyyah (KMI) maupun ektrakurikuler Pengasuhan santri.

c. Kulliyyatul Mu‟alliminal-Islamiyyah

Kulliyyatul Mu‟allimin al-Islamiyyah atau yang dikenal oleh warga pondok dengan sebutan KMI merupakan lembaga yang bertanggungjawab dalam menjalankan aktivitas akademik atau pengajaran di dalam pondok yang dilaksanakan secara formal. Dengan kata lain bahwa seluruh kegiatan intrakurikuler atau Kegiatan Belajar mengajar (KBM) menjadi tanggungjawab lembaga ini.

d. Pengasuhan Santri

Pengasahan santri memiliki tanggungjawab yang penuh dalam mendidik dan membina santri setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas. Artinya pengasuhan santri mengontrol dan mengawasi seluruh aktivitas santri dalam seluruh kegiatan ekrtakurikuler santri yang dimulai dari bangun tidur hingga tidur

kembali. Apapun yang berhubungan dengan kegiatan ektra seperti tadarrus Al-Qur‟an, shalat berjama‟ah, dan aktivitas lainnya di dalam pondok harus dijalankan dengan teratur dan berdisiplin. Dan semua itu menjadi tanggungjawab pengasuhan santri untuk mengawasi dan mengontrol setiap kegiatan yang ada.

e. Sekretaris Pondok

Sekretasi pondok memiliki fugsi sebagai yang mengatur keluar masuknya surat yang beredar baik di dalam maupun di luar pondok. Di samping itu pula sekretaris pondok memiliki tugas mencatat jumlah santri yang masuk dan keluar pondok. Sekertaris pondok juga mencatat seluruh aktivitas pondok dan dibukukan sebagai bentuk inventarisasi pondok

f. Bagian Administrasi

Bagian Administrasi memiliki peran yang sangat penting dalam mencatat dan membukukan keluar masuknya uang di dalam pesantren.

Setiap bulannya santri diwajibkan membayar (uang bulanan) yang dicatat oleh pihak bagian administrasi untuk dibelajakan sebagai kebutuhan makan santri. Dan diakhir tahun segala sesuatu yang berkaitan tentang administrasi keuangan pondok harus dilaporkan oleh pihak bagian administrasi kepada pimpinan pondok

g. Bagian Sarana dan Prasarana Pondok

Bagian sarana dan prasarana pondok memiliki tugas mengontrol dan mengawasi seluruh proses pembangunan yang sedang berjalan di pondok. Selain itu ia harus berupaya memelihara segala sarana dan prasaran yang ada serta mencatat baik buruknya sarana yang ada dan melaporkan kepada pihak yayasan atau pimpinan pondok akan kelayakan pemanfaatannya.

h. Organisasi Santri Nurul Haramain(OSNH)

Organisasi Santri Nurul Haramain yang disingkat OSNH adalah organisasi santri yang ditunjuk langsung oleh pimpinan pondok dalam rangka membantu pihak KMI dan pengasuhan santri dalam mengontrol santri secara langsung dan menjalankan setiap program-program ektrakulikuler santri dalam rangka meningkatkan kreativitas mereka.

OSNH ini terdiri dari 16 bagian, yaitu: Ketua OSNH, sekretaris, bendahara, bagian keamanan, bagian penggerak bahasa, bagian pengajaran, bagian penerangan, bagian kesenian, bagian olahraga, bagian kepramukaan, bagian kesehatan, bagian kebersihan pondok, bagian pengairan dan kelistrikan, bagian penerbitan, bagian dapur, dan bagian penerimaan tamu.

5. Kurikulum Pendidikan dan Pengajaran Pondok.

Kurikulum di pondok pesantren Nurul Haramain tidak hanya dilakukan dengan mengajarkan ilmu agama (revealed knowledge) di samping ilmu kawniyah (acquired knowledge), tetapi keduanya berjalan beriringan. Memang diakui bahwa antara ilmu-ilmu itu berbeda, tetapi tidak berarti keduanya terpisah. Karena itu kurikulum pondok pesantren Nurul Haramain mengintegrasikan keduanya sehingga pengajaran ilmu kawniyah tidak terlepas dari dasar nilai agama, dan sebaliknya pengajaran ilmu-ilmu agama dikembangkan sejalan dengan perkembangan keilmuan umum. Ilmu-ilmu agama mengacu kepada kurikulum pesantren sedangkan ilmu kawniyah mengacu kepada kurikulum Mendikbud dan Menag.

Model kurikulum pendidikan yang dijalankan di pondok ini model kurikulum Gontor dengan porsi 100% kurikulum agama dan 100%

kurikulum umum. Kurikulum Gontor dipilih karena sebagian besar dari tenaga pendidik dan pengajarnya adalah merupakan alumni dari Pondok Modern Gontor. Selain dari itu karena kurikulum Gontor telah teruji keberhasilannya di mana setiap santri di dalam pondok ini menerima pelajaran dengan bahasa Arab dan Inggris. Sedang untuk kurikulum umum (Matematika, bahasa Indonesia, Fisika, Kimia, dll) adalah mengdopsi kurikulum Diknas.

Kurikulum pondok pesantren Nurul Haramain juga mengintegrasikan kurikulum yang intra dan ekstra. Perhatian terhadap kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler tidak kalah dengan kegiatan-kegiatan intrakurikuler, dan demikian pula sebaliknya. Bahkan tanpa ragu dapat dikatakan bahwa dimensi ekstrakurikuler merupakan kekuatan utama dalam mengembangkan pendidikan di Pesantren.

Direktur KMI ust. H. Ahmad. Syaefuddin Azhari mengatakan bahwa:

Dalam menjalankan program pendidikan dan pengajaran sehari-hari, Pondok Nurul Haramain menggunakan kurikulum lengkap dari Diknas dan Kemenag yang terdiri dari pelajaran-pelajaran umum dan keagamaan, di samping kurikulum Diknas dan Kemenag, pondok Nurul Haramain juga menggunakan kurikulum kepondokan yang diadopsi langsung dari Gontor untuk mendukung program-program pondok pesantren. Kurikulum tersebut terdiri dari mata pelajaran, Durusullugoh, Imla', Insya, Khat, Muthala'ah, Mahfuzot, Nahwu, Sharf, Fara'id, Muhadatsah, Reading dan Conversation.92

92 Wawancara dengan Ust. Ahmad Saifudin Azhari, M.Pd Direktut KMI Pondok Nurul Haramain Putra Narmada (tgl 2Februari 2020)

Adapun kegiatan pembelajaran di pondok Nurul Haramain Putra dimulai dari jam 07.30-12.30 kemudian diselingi istirahat, shalat, makan lalu dilanjutkan lagi dengan kegiatan pembelajaran periode kedua mulai jam 13.30–14.50 dalam sehari siswa belajar 9 jam pelajaran dengan durasi masing-masing 40 menit untuk setiap jam pelajaran.

Seluruh santri pondok Nurul Haramain berada dalam lingkungan pondok pesantren sehingga semua program dan aktivitas mereka terprogram dalam 24 jam. Pengasramaan ini disengaja untuk membuat pembelajaran lebih terkontrol, dan intelektual maupun sikap serta ibadah akan seimbang dalam diri mereka. Mereka memilki aktivitas harian, mingguan dan tahunan sebagai berikut:

6. Keadaan Guru dan Santri Pondok Nurul Haramain a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar atau guru sangat berperan penting pada peningkatan kualitas santri baik dalam kegiatan formal maupun ekstrakurikuler. Kyai yang merupakan ciri khas pesantren dan pigur bagi santri, berusaha mendidik dan mengajar santri disetiap siang dan malam dengan dibantu oleh guru-guru yang ada.

Adapun jumlah tenaga pengajar yang ada di pondok Nurul Haramain pada tahun 2019-2020 sebanyak 108 orang. Sebagian besar dari mereka bertempat tinggal dalam kampus pondok sebagian lainnya bertempat tinggal di luar pondok dikarenakan memiliki kesibukan lain seperti berdangang dan mengajar. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, namun sebagian berasal merupakan alumni dari pondok Nurul Haramain. Dan sebagian lainnya merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur.

Adapun nama-nama guru pondok Nurul Haramain sesuai data yang ada di kantor KMI adalah sebagai berikut:

Tabel. 3

Daftar Nama-Nama Guru Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah Pondok PesantrenNurul Haramain NW Putra Narmada

Tahun Pelajaran 2019/202093

NO NAMA JK Pendidikan

Terakhir 1 TGH. Hasanain Juaini, Lc.

M.Hum L

93 Dokumentasi, pondok pesantren Nurul Haramain NW Putra Narmada (tgl 2 Februari 2020)

2 H. Khairi Habibullah, S.Ag L 3 H. Khalilurrahman, S.Ag, M.Ag L

4 H. Ahmad Dahlan, SH L

5 Muhammad Taisir, M.H.I L 6 H. Ahmad Saifuddin Azhari, M.Pd L

7 Abdul Aziz, MH.I L

8 Hj. Elya Sarbini, S. Ag. P 9 Hj. Fatimatuzzahrah, S. Pd. I P

10 Husnain,QH, M.Pd L

11 Juseri Windarmin, S. Pd. I L

12 Luqmanul Hakim, SS L

13 Samsul Hakim, S. Pd. I L

14 Puji Hartono, S.Pd L

15 Rahmat Rajendi, S.Ag L

16 Rianto, M.Pd.I L

17 Hj. Hilmiati, S.Ag P

18 Ahmadi Maya Imran, M.Pd L 19 H. Muh. Sanuti, M.Pd.I L

20 Endang Sahrini, SE P

21 Sri Ramadana, S.H P

22 Suryadi, S.Pd L

23 Lauhul Waro'ah, S. Pd P

24 Dwi Rahayati Likiasari, S.Pd.I. P 25 M. Asroruddin Al-Jumhuri, M.Pd L 26 Sri Wahyuni, S.Hum. MPd P 27 Johri Sabaryati, M.Pfis P

28 Karimah,S.Pd P

29 Khairul Badriah, S.Pd P 30 Atika Mala Zahrah,S.Pd P

31 Abdul Basit, S.Pd L

32 Mutia Rizki,S.Pd P

33 Sunarto,SH.I L

34 H.M. Anwar Thoyyib, Lc, M.Pd L 35 Muhammad Juhdin Al-

Husairi,A.Md L

36 Ahmad Khaerurrozikin, S.Pd L

37 Wawan Hidayat, A.Md L

38 M. Agus Amrullah Kadir,S.Pd L 39 Abdul Qudus Al-Fajari, S.Kom L 40 Rahmat Hadi Saputra,S.Pd L 41 Rudi Haryana Hidayat, S.Pd L 42 Muh. Saherin Setiawan L

43 M. Ishaq,S.Pd L

44 Haeril Amri,SP L 45 Huswatun Hasanah,S.Pd.I P 46 Winda Khairunika,S.Pd P

47 Ahmadun Gafur L

48 Istiharah,S.Pd P

49 Siti Masitah Atika Fitri, S.Pd.I P 50 Budi Chairi Sedipati,S.Pd L

51 Edy Idris,S.Pd.I L

52 Edi Hidayat, S.Pd L

53 Mutawalli,M.Pd.I L

54 Ahmad Surya Martadinata L

55 Jum'ah Mas'ud L

56 Burhanuddin L

57 Ahmad Abdul Hafiz L

58 M. Hutbi, S.Pd.I L

59 Moh.Saroji, S.Pd.I L

60 Haerul Anwar, SH L

61 Ahmad Supiandi L

62 Pendi Azhar, S.Pd L

63 Rian Fadmala L

64 Asnawati,SE P

65 Sukma Handayani P

66 Abdul Manan, S.P L

67 Muhammad Syamsul Hakim,S.Pd L

68 Reni P

69 Suci Surya Ahyani P

70 Meli Handiana P

71 Muhamad Anshari,S.Pd.I L

72 Suardi,S.Pd.I L

73 Ismail Syarif, S.Pd.I L 74 Herman Sudianto,S.Pd.I L

75 Misdiaseh, SE P

76 Hirman Sahapudin, M.Pd L

77 Siti Rakmah, SE P

78 Ahmadi,S.Pd L

79 Novi Jayanti P

80 Sri Yuni Hamsani P

81 Baiq Nurul Fitriani P

82 Khaerunnisak,S.Ag P

83 Arya Langkani L

84 Imam Ali Rosidi L

85 Horia Bayu Pradipa L

86 Inten Sufiani,S.Pd.I P

87 M. Husnul Agniak L

88 M. Iqbal Al-Savero,SH L

89 Ismul Mahalli L

90 Nadia Qudsiati S.T.Kes P 91 Nadiyatul Hidayati, A.Md Keb P 92 Muhammad Rizki Fahmi, L 93 Adelia Nurul Aini, S.Pd P

94 Masitoh, S.Pd P

95 Thuffal Sains Akbar L

96 Rendi Widya Wardana L

97 Khaerunnizam L

98 Muhammad Ali Irsyad L

99 Baiq Hayyina Karini P

100 Tomi Mandala Putra L

101 Nuning Apriani, S.Pd P

102 M. Qutbhi Saggap Madani L 103 M. Khairul Huda Karim Sulthan L

104 Bq. Rena Sasmita, S.Pd P 105 Aulia Fathul Aziz, S.Sos L 106 Nurzuhrotun Eriyanti,S.Pd P

107 Didik Firmansyah L

108 Evalina Fajrianti, M.Keb P b. Keadaan Santri

Santri pondok Nurul Haramain berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Disamping itu mereka memilki watak dan kepribadian yang berbeda-beda, para santri tersebut memiliki latar belakang ekonomi yang berbeda-beda pula, dari masyarakat kalangan menengah ke bawah hingga kalangan menengah ke atas

Adapun jumlah santri yang terdaftar sampai pada tahun ajaran 2019/2020 bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Data jumlah Santri Pondok Nurul Haramain NW Putra Priode 2019/202094

Kelas Jumlah

1 KMI 325

2 KMI 257

3 KMI 255

4 KMI 150

5 KMI 135

6 KMI 125

JUMLAH 1247

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah fasilitas penunjang terlaksananya suatu kegiatan. Demikian pula pondok pesantren Nurul Haramain Putra Narmada memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan juga kegiatan lainnya yang berpusat di linkungan pondok, meski beberapa di antaranya sudah tidak berfunsi lagi. Adapun sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh pondok pesantren Nurul Haramain saat ini adalah sebagai berikut

94 Dokumentasi Data Jumlah Mutasi santri Pondok Nurul Haramain Putra Narmada, (tgl 4 Februari 2020).

Tabel 5

Sarana dan Prasarana Pondok Nurul Haramain95

NO Nama sarana Banyak Jumlah

Ruang Ket

1 Masjid 1 1 Baik

2 Mushalla 1 1 Baik

3 Kantor 2 7 Baik

4 Asrama Baik

Sholahuddin 1 12 Baik

Turky 1 4 Baik

Mekkah 1 5 Baik

Madinah 1 6 Baik

Riyadh 1 6 Baik

Dubai 1 5 Baik

4 Sumur 15 15 Baik

5 Ruang Kelas 40 40 Baik

6 Dapur 2 5 Baik

7 Kamar Mandi 125 125 Baik

8 Ruang Pengasuh 15 15 Baik

9 Perpustakaan 1 unit 1 Baik

10 Mesin Air 20 20 Baik

11 Pengeras Suara 16 16 Baik

12 Komputer 210 210 Baik

13 Diesel/Jenset 3 3 Baik

14 Tabung Air Bersih 20 20 Baik

B. Paparan Data

Pelaksanaan hidden curriculum dalam membentuk karakter tidak serta merta berjalan begitu saja, namun juga diperlukan perencanaan yang matang sebelum dilaksanakan. Meskipun kurikulum ini tidak resmi, namu hasil yang diperoleh sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap dan tingkahlaku santri. Berdasarkan hal tersebut pesantren Nurul Haramain NW Putra mendesain semua program kegiatan pondok yang bertujuan untuk mendidik

95 Observasi Sarana dan Prasarana Pondok Nurul Haramain Putra Narmada, ( 4 Februari 2020).

dan membentuk karakter santri. Karakter yang tercipta merupakan dampak dari kegiatan pesantren yang dituangkan melalui hidden curriculum.

Bentuk pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai acuan untuk menanamkan karakter melalui pendekatan atau konsep yang digariskan pesantren. Dalam hal ini pendididkan karakter dalam lingkungan pondok pesantren Nurul Haramain NW Putra. Sebagaimana hasil observasi dan wawancara dengan beberapa informan, peneliti menemukan beberapa bentuk dari pelaksanaan hidden curriculum dalam pembentukan karakter santri di pondok pesantren Nurul Haramain NW Putra.

Dari sekian banyak bentuk penerapan hidden curriculum dalam pembentukan karakter santri yang terdapat di pondok pesantren Nururl Haramain NW Putra. peneliti mencoba mengklasifikasikannya menjadi bentuk pelaksanaan hidden curriculum yang dilaksanakan harian, mingguan, dan tahunan. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Kegiatan Harian

Bentuk pelaksanaan hidden curriculum dalam membentuk karakter santri pondok pesantren Nururl Haramain NW Putra yang diklasifikasikan kedalam kegiatan harian meliputi melaksanakan pendidikan sistem asrama (boarding school), shalat dhuha, shalat berjamaah, dan pembiasaan mengikuti kegiatan-kegiatan pondok.

a. Melaksanakan sistem pendidikan boarding school dengan pengawasan 24 jam.

Pondok pesantren Nurul Haramain NW Putra menerapkan pendidikan boarding school yang di mana dalam sistem pendidikan tersebut lingkungan sekolah sebagai asrama sekaligus tempat tinggal bagi santri untuk dididik dan dibina selama 24 jam dengan menjalankan semua aturan dan kegiatan yang sudah ditetapkan pesantren baik itu yang formal maupun non formal. Model pendidikan dengan sistem boarding school ini sangat memudahkan para pengurus pondok dalam proses pengajaran ilmu-ilmu agama dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam diri santri. Di dalam pesantren Nurul Hararamain NW Putra, santri diajar, dididik dan dibina selama 24 jam secara terus menerus siang dan malam tanpa mengenal waktu. Dengan sistem boarding school yang diterapkan tentunya memudahkan proses pengajaran dan pembinaan dalam pondok. Hal ini sebagaimana yang disampaikan pengasuhan santri pesantren Nurul Haramain NW Putra, ust. H. Anwar Toyyib:

Dalam pondok yang bersistemkan asrama ini memudahkan kami para guru untuk mengajar, mendidik dan membina santri secara totalitas tanpa mengenal waktu. Di samping itu sistem asrama juga memudahkan kami para gurur dalam

menginternalisasikan karakter-karakter yang baik kepada setiap santri seperti karakter mandiri, bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diberikan guru atau tugas yang memang sudah menjadi kesepakatan bersama antara santri serta patuh dan taat terhadap semua disiplin yang sudah menjadi ketetapan pondok. Sistem asrama (boarding school) juga memudahkan kami para guru dalam melakukan pengontrolan terhadap materi-materi yang sudah kami sampaikan di dalam kelas melalui kegiatan belajar malam yang dilakukan oleh santri, yang mungkin hal ini bagi guru yang mengajar di luar pesantren sangat sulit untuk dilakukan.96

Hal yang sama juga disampikan oleh pengasuh pondok pesantren Nurul Haramain NW Putra, ust. Abdul Basith bahwa berhasilnya pendidikan karakter bagi santri pondok diawali dengan sistem asrama karena denga sistem asrama, pengajaran dan pendidikan dapat dilaksanakan dengan mudah dan totalitas. Sebagaimana yang beliau sampaikan saat wawancara bahwa:

Sistem pendidikan di pondok pesantren ini sengaja dibentuk melalui sistem asram (boarding school), agar para santri mudah dididik dan dibina selama 24 jam melalui program-program yang sengaja dirancang pondok guna membentuk karakter dan menempe mental para santri.97

Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi yang peneliti lakukan ke asrama santri.

Gambar. 1.1

Suasana di asrama santri pada malam hari98

96 Wawancara dengan Ust. H. Anwar Toyyib, Pengasuhan Santri Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 3 Februari 2020)

97 Wawancara dengan Ust. Abdul Basith, Pengasuhan Santri Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 3 Februari 2020)

98 Observasi (tgl 3 februari 2020)

b. Program shalat dhuha

Program shalat Dhuha di pondok pesantren Nurul Haramain Naramada adalah kegiatan rutin santri pondok yang dilakukan secara bersama-sama di masjid pondok dengan dikoordinir lansung oleh ustadz dan beberapa orang santri akhir bagian pengajaran yang tergabung dalam struktur OSNH (Organisasi Santri Nurul Haramain).

Ustadz Pendi Azhar pengasuhan santri pondok pesantren Nurul Haramain, Mengatakan:

Pelaksaan shalat Dhuha di sini berjalan dengan cukup baik dan tertib. Karena para santri sudah terlebih dahulu mendapatkan bekal berupa pengetahuan tentang shalat Dhuha itu sendiri.

Yaitu ketika mereka pertama kali mempelajari ilmu fiqih, mereka sudah dikenalkan dengan materi Thaharah (bersuci) lalu kemudian dilanjutkan dengan materi tentang shalat.99 Hal sesuai dengan hasil observasi yang peneliti lakukan pada saat pelaksanaan shalat dhuha

Gambar. 1.2

Suasana pelaksanaan shalat dhuh

Pondok Nurul Haramain Putra mulai shalat Dhuha sehabis semua santri menerima sarapan pagi yaitu dari jam 07.00 - 07.30 setiap harinya. Tertibnya shlat Dhuah di pondok Nurul Haramain cukup beralasan karena sesuai dengan waktu dan tempat belajar belajar mereka yang di dalam pondok. Selain itu shalat Dhuha juga memiliki waktu pelaksanaan yang sudah terjadwal yaitu terhitung 30 menit dari setiap paginya. Maka kesempatan untuk melaksanakan shalat Dhuha pun sangat terbuka.100 Adapun beberapa alasan yang melatar belakangi pengurus pondok Nurul Haramain tersebut adalah:

1) Memanfaatkan Waktu Luang

Sebagai mana yang dikatakan Ust. H. Ahmad Dahlan bahwa:

99 Wawancara dengan Ust. H. Anwar Toyyib, Pengasuhan Santri Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 3 Februari 2020)

100 Observasi, tgl 3 Februari 2020

Shalat Dhuha memiliki waktu pelaksanaan yang cukup lama yaitu sejak matahari sudah nampak tarang sampai tibanya waktu zuhur, jika memperhatikan pada jadwal dan kegiatan yang ada, maka santri pondok Nurul Haramain yang keseharianya adalah tinggal dan belajar di sekitar linkungan, memiliki cukup banyak waktu untuk melaksanakan shalat dhuha.101

Ova Azrul Imam, mengatakan:

Memanfaatkan waktu luang memang menjadi latar belakang pelaksanaan shalat Dhuha di pondok ini karena mengacu pada jadwal yang ada, santri tidak punya kegiatan dari jam 07.00 s/d 07.30, karena untuk mandi dan sarapan para santri sudah selesai pada jam 07.00.102

Diakaui pula oleh Syafri Royan Abdillah salah seorang santri kelas III, bahwa: “waktu luang yang kita miliki untuk melakukan shalat Dhuha ckup banyak, lebih-lebih jika semua santri mengikuti semua jadwal yang ada”.103

2) Menumbuhkan Sikap Disiplin

Ust. Abdul Basith, mengatakan bahwa:

Dalam ibadah shalat terdapat pendidikan disiplin terhadap waktu. Karena shalat dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Dengan terbiasa melakukan shalat tepat pada waktunya, maka tidak sulit pula untuk menepati waktu dalam berbagai aktivitas dalam pergaulan dengan sesama manusia. Kebiasaan disiplin dalam shalat ini diharapkan dapat membentuk pribadi-pribadi yang berdisiplin pula dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban yang lain, misalnya disiplin dalam belajar, mematuhu tata tertib sekolah, melaksanakan kewajiban keluarga serta berdisiplin dalam perundang-undangan yang berlaku.104

Begitu pula pengakuan Febri Surya Rizki, salah seorang santri akhir bagian pengajaran, mengatakan: “Salah satu yang paling ditekankan dari program shalat Dhuha di Pondok ini adalah

101 Wawancara dengan Ust. H. Ahmad Dahlan, Pengasuhan Santri Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 4 Februari 2020)

102 Wawancara dengan Ova Azrul Imam, Santri kelas akhir Pondok Nurul Haramain Putra, (tgl 4 Februari 2020)

103 Wawancara dengan Syafri Royan Abdillah, Santri Kelas III Pondok Nurul HaramainPutra, (tgl 4 Februari 2020)

104 Wawancara dengan Ust. Abdul Basith, S.Pd. Pengasuhan Santri Nurul Haramain Putra, (tgl 4 Februari 2020)

Dalam dokumen etheses UIN Mataram (Halaman 58-69)

Dokumen terkait