• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

3.6.1 Wawancara

Wawancara atau interviu adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh informasi.Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan, atau direkam secara audio, visual, atau audio visual.Wawancara merupakan kegiatan utama dalam kajian pengamatan.Pelaksanaan wawancara dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Wawancara langsung dilakukan dengan menemui secara langsung orang yang memiliki informasi yang dibutuhkan, sedangkan wawancara tidak langsung dilakukan dengan menemui orang-orang lain yang dipandang dapat memberikan keterangan mengenai keadaan orang yang diperlukan datanya

3.6.2 Angket / Kuisioner

Angket (kuesioner) yaitu pertanyaan/pernyataan yang disusun untuk mengetahui pendapat/persepsi responden penelitian tentang suatu variabel yang

38

sesuai dengan komunikai, lingkungan kerja dan pengawasan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provsu.

Tabel 3.8 Skala Likert

Pernyataan Bobot

Sangat setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : (Juliandi et al., 2016)

Selanjutnya untuk menguji validitas dan reliabel tidaknya suatu instrumen maka di uji dengan :

a) Uji Validitas

Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui tingkat valid dari instrument questioner yang digunakan dalam pengumpulan data atau untuk menguji sejauh mana ketetapan atau kemahiran suatu instrumen pertanyaan sebagai alat ukur variable penelitian.

Rumus yang digunakan dalam uji validitas yaitu rumus kolerasi product moment adalah sebagai berikut :

  

 

 

2 2 2 2

i i 1

1

yi yi

n xi xi

n

y x y

x rxy n.

(Sumber : Sugiyono, 2010) rxy= koefisien korelasi r pearson

n = jumlah sampel / observasi

x = variabel bebas / variabel pertama y = variabel terikat / variabel kedua

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil uji validitas dari variabel X1, X2, X3 dan Y dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Item Pertanyaan Nilai Korelasi r tabel Keterangan

1 0,558 0,248 Valid

2 0,622 0, 248 Valid

3 0,511 0, 248 Valid

4 0,628 0, 248 Valid

5 0,743 0, 248 Valid

6 0,779 0, 248 Valid

7 0,702 0, 248 Valid

8 0,740 0, 248 Valid

Sumber : SPSS Versi 24

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa seluruh item yang diajukan kepada responden dinyatakan selurunya valid.

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja (X1)

Item Pertanyaan Nilai Korelasi r tabel Keterangan

1 0,578 0,248 Valid

2 0,455 0, 248 Valid

3 0,631 0, 248 Valid

4 0,769 0, 248 Valid

5 0,797 0, 248 Valid

6 0,705 0, 248 Valid

7 0,741 0, 248 Valid

8 0,559 0, 248 Valid

Sumber : SPSS Versi 24

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa seluruh item yang diajukan kepada responden dinyatakan selurunya valid.

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi (X2)

Item Pertanyaan Nilai Korelasi r tabel Keterangan

1 0,615 0,248 Valid

2 0,545 0, 248 Valid

3 0,659 0, 248 Valid

4 0,759 0, 248 Valid

5 0,786 0, 248 Valid

6 0,721 0, 248 Valid

Sumber : SPSS Versi 24

40

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa seluruh item yang diajukan kepada responden dinyatakan selurunya valid.

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas Variabel Work from home (X3)

Item Pertanyaan Nilai Korelasi r tabel Keterangan

1 0,582 0,248 Valid

2 0,837 0, 248 Valid

3 0,755 0, 248 Valid

4 0,837 0, 248 Valid

5 0,482 0, 248 Valid

6 0,437 0, 248 Valid

7 0,531 0, 248 Valid

Sumber : SPSS Versi 24

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa seluruh item yang diajukan kepada responden dinyatakan selurunya valid.

b) Uji Reabilitas

Untuk menguji reabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha.Tujuan dari uji reabilitas tersebut untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan dapat dipercaya atau tidak.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakanteknik Formula Alpha Cronbach. Menurut (Sugiono, 2012), Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Dengan rumus sebagai berikut

r =

Sumber : (Juliandi et al., 2016)

Dimana :

R = Reabilitas instrumen K = Banyak butir pertanyaan

= Jumlah varian butir = Varian total

Kriteria pengujinya :

1) Jika nilai koefisien reabilitas yakni cranbach alpa > 0,60 makaInstrument variabel adalah reliable (terpercaya)

2) Jika nilai cranbach alpha < 0, 60 maka variabel tidak reliabel (tidak dipercaya).

Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan Kinerja Pegawai (Y) 0,819 > 0,6 Reliabel Efektivitas Kerja (X1) 0,812 > 0,6 Reliabel Komunikasi (X2) 0,773 > 0,6 Reliabel Work from home (X3) 0,757 > 0,6 Reliabel

Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai reliabilitas instrument menunjukkan tingkat reliabilitas instrument penelitian sudah memadai karena semua variabel > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa item pernyataan dari setiap variabel sudah menjelaskan atau memberikan gambaran tentang variabel yang diteliti atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

42

dan kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersebut, dengan rumus di bawah ini .

3.7.1 Metode Regresi LinearBerganda

Regresi linier berganda didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut rumus untuk melihat analisis linear berganda:

Y = α + + +e

Dimana :

Y = Kinerja Pegawai X1 = Efektivitas Kerja X2 = Komunikasi X3 = WFH

=Konstanta

Besaran Koefisien Regresi masing-masingvariabel

= Standar Error 3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Hipotesis memerlukan uji asumsi klasik, karena model analisis yang dipakai adalah regresi linear berganda. Uji asumsi klasik yang dimaksud yaitu teridiri dari:

3.7.2.1 Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variable dependen dan independennya memiliki distribusi normal atai tidak (Juliandi et al., 2016). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas ini memiliki dua cara untuk menguji apakah distribusi suatu data normal atau tidak yaitu melalui pendekatan Histogram dan pendekatan Grafik. Pada pendekatan Histogram data berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng kekanan.Pada pendekatan grafik, dan berdistribusi normal apabila titik mengikuti data disepanjang garis diagonal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi yang kuat antar variable independen. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor/VIF) yang tidak melebihi 4 atau 5 (Juliandi et al., 2016).

Apabila variabel independen memiliki nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), maka tidak terjadi multikolineraitas dalam variable independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variable independen.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan agar mengetahui adanya ketidak samaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam sebuah modal regresi (Juliandi et al., 2016). Bentuk pengujian yang digunakan dengan metode informal atau metode grafik scatterplot:

Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

44

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yangmenyebar di atas dan bawah angkah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7.3 Uji Hipotesis 3.7.3.1 Uji Parsial (Uji t)

Pengjian uji t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas atau independen variabel, apakah variabel Komunikasi (X1), Lingkungan Kerja (X2), dan Pengawasan (X3) mempunyai pengaruh yang positif serta signifian terhadap variabel terikat atau dependen variabel Kinerja Pegawai (Y).

Untuk mengetahui tingkat sigifikan dapat dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut :

t=

Sumber : (Sugiono, 2012)

Keterangan :

t =yang dikonsultasikan dengan tabel t r = Korelasi parsial yang ditemukan n = Jumlah sampel

Ketentuan :

Jika nilai t dengan probabilitas kolerasi yakni sig-2 tailed< taraf signifikan (α) sebesar 0,05 maka H0 diterima, sehigga tidak ada kolerasi tidak signifikan antara variabel X dan Y. Sedangkan jika nilai t dengan probabilitas t dengan kolerasi yakni sig-2 tailed> taraf signifikan (α) sebesar 0,05 maka H0 ditolak.

Sehingga ada kolerasi signifikan antar variabel X dan Y.

Pengujian hipotesis

Gambar 3-1 Hipotesis Uji t

Kriteria pengujian :

a) Jika t hitung > t tabel berarti H0 ditolak (bahwa variabel bebasberpengaruh terhadap ke)

b) Jik a t hitung < t tabel berarti H0 diterima (bahwa variabel bebas tidakberpengaruh terhadap kepuasankerja.

3.7.3.2 Uji Simultan (UjiF)

Uji F pada dasarnya menunjukkan secara serentak apakah variabel bebas atau independen variabel (Xi) mempunyai pengaruh yang positif atau negative, serta signifikan terhadap variabel terikat atau depenen variabel (Y). Untuk menguji signifikan koefisien kolerasi ganda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Fh=

Sumber :(Sugiono, 2012) Keterangan :

F = Tingkatsignifikan Jumlah variabel independen

=Koefisien kolerasiganda Jumlah sampel

46

Pengujian hipotesis :

Gambar 3-2 Hipotesis Uji F Keterangan :

= Hasil perhitungan kolerasi variabel bebas terhadapvariable terikat

= Nilai F dalam berdasarkan n (sampelPenelitian) Kriteria pengujian :

1) Jika F hitung > F tabel berarti H0 ditolak (bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap Kinerja)

2) Jika F hitung < F tabel berarti H0 diterima (bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap Kinerja).

3.7.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan secara singkat kekuatan hubungan dalam bentuk persen (%)(Sugiono, 2012). Koefisien determinasi digunakan untuk dapat mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel terikat.Nilai koefisien determinasi yaitu diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan dari variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas (Ghozali,2018).

Rumusnya sebagai berikut :

D = R2 x 100%

Sumber :(Sugiono, 2012) .

Dimana :

D = Koefisien determinasi

R = Koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat 100% = Persentasi kontribusi

48 BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengolah data angket dalam bentuk data yang terdiri dari 8 pernyataan untuk variabel efektivitas kerja (X1), 6 pernyataan untuk variabel komunikasi (X2), 7 pernyataan untuk variabel Work from home (WHF) dan 8 pernyataan untuk variabel kinerja pegawai (Y). Angket yang disebarkan ini diberikan kepada 61 orang pegawai pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provsu sebagai sampel penelitian dengan menggunakan skala likert berbentuk tabel ceklis yang terdiri dari 5 (lima) opsi pernyataan dan bobot penelitian. Dengan demikian untuk setiap responden yang menjawab angket penelitian, maka skor tertinggi diberikan beban nilai 5 dan skor terendah diberikan nilai 1.

Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis sajikan tabel hasil skor jawaban responden dari angket yang penulis sebarkan yaitu:

4.1.1.1 Kinerja Pegawai (Y)

Tabel 4.1

Skor Angket Untuk Variabel Kinerja Pegawai (Y)

No SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 11 18,0 24 39,3 17 27,9 8 13,1 1 1,6 61 100 2 13 21,3 23 37,7 18 29,5 5 8,2 2 3,3 61 100 3 8 13,1 24 39,3 20 32,8 8 13,1 1 1,6 61 100 4 5 8,2 28 45,9 14 23,0 12 19,7 2 3,3 61 100 5 16 26,2 23 37,7 8 13,1 7 11,5 7 11,5 61 100 6 12 19,7 30 49,2 5 8,2 12 19,7 2 3,3 61 100 7 14 23,0 26 42,6 8 13,1 10 16,4 3 4,9 61 100 8 19 31,1 23 37,7 11 18,0 6 9,8 2 3,3 61 100 Sumber : SPSS Versi 24

Dari tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jawaban responden tentang dapat mengerjakan pekerjaan dengan kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang menjawab setuju sebanyak 24 orang (39,3%).

2. Jawaban responden tentang mampu meningkatkan hasil kerja dibandingkan dengan waktu terdahulu yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

3. Jawaban responden tentang selalu menghasilkan kuantitas kerja yang baik yang menjawab setuju sebanyak 24 orang (39,3%).

4. Jawaban responden tentang dapat dipercaya dan selalu bersedia kapanpun untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjawab setuju sebanyak 28 orang (45,9%).

5. Jawaban responden tentang mendukung terhadap pekerjaan yang sifatnya kerjasama tim dalam kemajuan organisasi yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

50

6. Jawaban responden tentang mampu menunjukkan inisiatif dalam bekerja yang menjawab setuju sebanyak 30 orang (49,2%).

7. Jawaban responden tentang selalu masuk dan pulang kantor sesuai dengan jam kantor yang menjawab setuju sebanyak 26 orang (42,6%).

8. Jawaban responden tentang berani menggambil keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi pekerjaan yang dihadapi yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

4.1.1.2 Efektifitas Kerja (X1)

Tabel 4.2

Skor Angket Untuk Variabel Efektifitas Kerja (X1)

No SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 13 21,3 23 37,7 18 29,5 5 8,2 2 3,3 61 100 2 8 13,1 24 39,3 20 32,8 8 13,1 1 1,6 61 100 3 5 8,2 28 45,9 14 23,0 12 19,7 2 3,3 61 100 4 16 26,2 23 37,7 8 13,1 7 11,5 7 11,5 61 100 5 12 19,7 30 49,2 5 8,2 12 19,7 2 3,3 61 100 6 14 23,0 26 42,6 8 13,1 10 16,4 3 4,9 61 100 7 19 31,1 23 37,7 11 18,0 6 9,8 2 3,3 61 100 8 15 24,6 25 41,0 8 13,1 8 13,1 5 8,2 61 100 Sumber : SPSS Versi 24

Dari tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jawaban responden tentang dapat bekerja sama dengan baik dalam menghasilkan efektivitas kerja yang tinggi yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

2. Jawaban responden tentang dapat menyesuaikan diri dengan cepat pada lingkungan kerja yang baru yang menjawab setuju sebanyak 24 orang (39,3%).

3. Jawaban responden tentang selalu berusaha menghasilkan kualitas kerja yang baik dibandingkan dengan rekan kerja lainnya yang menjawab setuju sebanyak 28 orang (45,9%).

4. Jawaban responden tentang selalu memperhatikan kualitas kerja sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

5. Jawaban responden tentang selalu giat dan tekun dalam bekerja demi pencapaian kepuasan kerja dalam perusahaan yang menjawab setuju sebanyak 30 orang (49,2%).

6. Jawaban responden tentang selalu bekerja dengan baik untuk mencapai laba (hasil akhir) yang meningkat yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 26 orang (42,6%).

7. Jawaban responden tentang merasa sudah mendapatkan pencapaian yang baik dengan sumber daya yang saya miliki yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

8. Jawaban responden tentang selalu menyelesaikan tugas dengan cepat dan cepat yang menjawab setuju sebanyak 25 orang (41,0%).

4.1.1.3 Komunikasi (X2)

Tabel 4.3

Skor Angket Untuk Variabel Komunikasi (X2)

No SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 13 21,3 23 37,7 18 29,5 5 8,2 2 3,3 61 100 2 8 13,1 24 39,3 20 32,8 8 13,1 1 1,6 61 100 3 5 8,2 28 45,9 14 23,0 12 19,7 2 3,3 61 100 4 16 26,2 23 37,7 8 13,1 7 11,5 7 11,5 61 100 5 12 19,7 30 49,2 5 8,2 12 19,7 2 3,3 61 100 6 14 23,0 26 42,6 8 13,1 10 16,4 3 4,9 61 100 Sumber : SPSS Versi 24

Dari tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

52

1. Jawaban responden tentang memiliki pengetahuan yang baik tentang tugas- tugas yang telah diberikan kepada saya yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

2. Jawaban responden tentang selalu mengkomunikasikan informasi mengenai tugas dan kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh pimpinan yang menjawab setuju sebanyak 24 orang (39,3%).

3. Jawaban responden tentang selalu diingatkan oleh pimpinan agar mempelajari informasi terlebih dahulu sebelum ditanggapi yang menjawab setuju sebanyak 28 orang (45,9%).

4. Jawaban responden tentang mampu dengan mudah berkomunikasi dengan atasan dan masyarakat umum yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (37,7%).

5. Jawaban responden tentang selalu berproses dalam komunikasi untuk mempengaruhi sikap pegawai lain yang menjawab setuju sebanyak 30 orang (49,2%).

6. Jawaban responden tentang selalu mendengarkan dan menghargai informasi dari siapapun tanpa terkecuali yang menjawab setuju sebanyak 26 orang (42,6%).

4.1.1.4 Work from home (X3)

Tabel 4.4

Skor Angket Untuk Variabel Work from home (X3)

No SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,6 15 24,6 29 47,5 11 18,0 5 8,2 61 100 2 3 4,9 9 14,8 19 31,1 10 16,4 20 32,8 61 100 3 5 8,2 10 16,4 13 21,3 3 4,9 30 49,2 61 100 4 3 4,9 9 14,8 19 31,1 10 16,4 20 32,8 61 100 5 5 8,2 21 34,4 14 23,0 17 27,9 4 6,6 61 100 6 5 8,2 27 44,3 13 21,3 8 13,1 8 13,1 61 100 7 7 11,5 13 21,3 8 13,1 15 24,6 18 29,5 61 100 Sumber : SPSS Versi 24

Dari tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jawaban responden tentang selalu giat bekerja dengan kondisi ruang kerja yang nyaman yang menjawab kurang setuju sebanyak 29 orang (47,5%).

2. Jawaban responden tentang bisa menenangkan diri walaupun stress akibat pekerjaan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 20 orang (32,8%).

3. Jawaban responden tentang Bekerja dari rumah membuat hubungan dengan keluarga semakin dekat yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 30 orang (49,2%).

4. Jawaban responden tentang tidak menghabiskan waktu untuk perjalanan dengan bekerja dari rumah yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 20 orang (32,8%).

5. Jawaban responden tentang dapat menyisihkan waktu diluar pekerjaan untuk melakukan aktivitas kesehatan yang menjawab setuju sebanyak 21 orang (34,4%).

6. Jawaban responden tentang bisa menciptakan ide-ide yang kreatif dalam bekerja dan bisa lebih produktif yang menjawab setuju sebanyak 27 orang

54

7. Jawaban responden tentang bisa membagi waktu antara pekerjaan kantor dengan pekerjaan rumah sehari-hari yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 18 orang (29,5%).

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji lolos kendala liner atau uji asumsi klasik. Tujuan dilakukannya uji asumsi klasik adalah untuk mengetahui Apakah suatu variabel bormal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya data berdasarkan patokan distribusi normal data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Jadi asumsi klasik pada dasarnya memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut.

4.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui Apakah variabel dalam sebuah model regresi, yaitu variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi secara normal atau tidak.

Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Pada grafik normal p-plot terlihat pada gambar diatas bahwa pola grafik normal terlihat dari tititk-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.2.1.2 Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antara variabel independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi antara variabel independen (bebas). Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

56

Berikut ini merupakan hasil pengujian dengan menggunakan Uji Multikolinieritas pada data yang telah diolah berikut ini :

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Efektifitas Kerja .162 1.198

Komunikasi .262 1.011

Work from home .838 1.193

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel efektifitas kerja memiliki nilai tolerance sebesar 0.162 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.198 < 5. Variabel komunikasi memiliki nilai tolerance sebesar 0.262 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.011 < 5. Variabel work from home memiliki nilai tolerance sebesar 0.838 >

0.10 dan nilai VIF sebesar 1.193 < 5. Dari masing-masing variabel memiliki nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 5, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam penelitian ini.

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam

varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart (Diagram Scatterplot)

Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secara merata diatas dan dibawah garis nol, tidak berkumpul di satu tempat, serta tidak membentuk satu pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi heterokedastisitas.

4.2.2 Regresi Linier Berganda

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini memiliki dua variabel independen, yaitu efektifitas kerja, komunikas dan work from home serta satu variabel dependen yaitu kinerja pegawai.

58

Tabel 4.6

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.400 1.108 2.622 .012

Efektifitas kerja .429 .098 .437 4.383 .000

Komunikasi .706 .126 .553 5.580 .000

Work from home .411 .128 .272 2.838 .038

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24

Dari tabel diatas diketahui nilai konstanta = 1,400, efektifitas kerja = 0,429, komunikasi = 0,706 dan work from home = 0,411. Hasil tersebut dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier berganda sehingga didapat persamaan sebagai berikut :

Y = 1,400 + 0,429 + 0,706 + 0,411 Jadi persamaan di atas bermakna jika :

1. Konstanta sebesar 1,400 menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen efektifitas kerja, komunikas dan work from home diasumsikan bernilai nol, maka nilai dari kinerja pegawai adalah sebesar 1,400.

2. Nilai koefisien regresi efektifitas kerja sebesar 0,429 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel efektifitas kerja meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai meningkat sebesar 0,429 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.

3. Nilai koefisien regresi komunikasi sebesar 0,706 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel komunikasi meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai

meningkat sebesar 0,706 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.

4. Nilai koefisien regresi work from home sebesar 0,411 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel work form hom meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai meningkat sebesar 0,411 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.

4.2.3 Pengujian Hipotesis 4.2.3.1 Uji t (Parsial)

Uji t digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel independen. Alasan lain uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara parsial atau individual mempunyai hubungan signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.400 1.108 2.622 .012

Efektifitas kerja .429 .098 .437 4.383 .000

Komunikasi .706 .126 .553 5.580 .000

Work from home .411 .128 .272 2.712 .038

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Diolah SPSS Versi 24

Hasil pengujian statistik pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Efektifitas Kerja (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah efektifitas kerja berpengaruh secara individual (parsial) mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak

60

terhadap kinerja pegawai. Untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat 𝛼 = 0,05 dengan nilai t untuk n = 61 – 3 = 58 adalah 2.001 thitung = 4.383 dan ttabel = 2.001.

Gambar 4.3 Kriteria Pengujian Uji t Kinerja Pegawai

Nilai thitung untuk variabel efektifitas kerja adalah 4.383 dan ttabel dengan a = 5% diketahui sebesar 2.001 dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel dan nilai signifikan harga sebesar 0.000 < 0.05 artinya dari hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa Ho ditolak (Ha diterima) menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara efektifitas kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

2. Pengaruh Komunikasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah komunikasi berpengaruh secara individual (parsial) mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap kinerja pegawai. Untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat 𝛼 = 0,05 dengan nilai t untuk n = 61 – 3 = 58 adalah 2.001 thitung = 5.580 dan ttabel = 2.001.

Gambar 4.4 Kriteria Pengujian Uji t Komunikasi - 2,001

- 4,383 2,001 4,383

- 5,580 -2,001 2,001 5,580

Nilai thitung untuk variabel komunikasi adalah 5.580 dan ttabel dengan a = 5%

diketahui sebesar 2.001 dengan demikian thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai signifikan harga sebesar 0.000 > 0.05 artinya dari hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa Ho ditolak (Ha diterima) menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3. Pengaruh Work from home (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah work from home berpengaruh secara individual (parsial) mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap kinerja pegawai. Untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat 𝛼 = 0,05 dengan nilai t untuk n = 61 – 3 = 58 adalah 2.001 thitung = 2.712 dan ttabel = 2.001.

Gambar IV.5 Kriteria Pengujian Uji t Work From Home Nilai thitung untuk variabel komunikasi adalah 2.712 dan ttabel dengan a = 5%

diketahui sebesar 2.001 dengan demikian thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai signifikan harga sebesar 0.038 > 0.05 artinya dari hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa Ho ditolak (Ha diterima) menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara work from home terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

- 2,712 - 2,001 2,001 2,712

Dokumen terkait