BAB I PENDAHULUAN
F. Teknik Uji Instrumen 1. Validitas
Skala ini menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2014) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert terdapat empat kategori jawaban dan masing-masing kategori ini memiliki nilai tertentu yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun pemberian skor dalam penelitian ini :
Tabel 3.7
Respon Favorable Unfavorable
Sangat sesuai 5 1
Sesuai 4 2
Netral 3 3
Tidak sesuai 2 4
Sangat tidak sesuai 1 5
F. Teknik Uji Instrumen
dan sosial mengandung lebih banyak sumber eror dibanding pengukuran terhadap aspek fisik (Azwar, 2016).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua pendekatan validitas untuk menguji tingkat keakuratan alat ukur yang akan digunakan yaitu validitas isi dan validitas konstrak.
a. Validitas isi
Untuk instrument yang berbetuk tes, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrument. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) (Sugiyono, 2014).
Kelayakan suatu aitem disimpulkan dari hasil penilaian (judgement) yang dilakukan oleh sekelompok individu secara subjektif. Validitas tampang dalam penelitian ini dianalisis dengan bantuan peniliain oleh 5 responden. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui pemahaman responden terhadap isi skala meliputi tampilan secara keseluruhan skala, pengantar, font yang digunakan, dan instruksi pengisian lembar biodata dan skala. Kelima responden tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian yang telah di tentukan oleh penulis.
Validitas logis kadang-kadang disebut sebagai validitas sampling (sampling validity) karena validitas ini menunjuk pada sejauhmana
aitem tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur. Dalam hal ini karakteristik aitem yang paling penting adalah relevansi isinya dengan indikator keprilakuan sebagai operasionalisasi dari atribut yang diukur (Azwar, 2014). Validitas logis dianalisis oleh Subject Matter Expert (SME) menggunakan teknik Content Validity Responden (CVR). Adapun yang menjadi SME dalam penelitian penulis adalah tiga orang dosen psikologi untuk menilai kelayakan isi aitem berdasarkan blue print.
Penilaiannya terdiri atas 3 yakni E berarti esensial/valid, G berarti berguna tapi tidak esensial, T berarti tidak diperlukan. Setelah peneliti mendapat hasil penilaian panel expert, kemudian peneliti memberikan nilai E=1 G=0 T=0. Jika nilai aitem lebih tinggi dari angka 0 maka semakin esensial sebaliknya, jika nilai aitem dibawah dari angka 0 maka aitem tersebut perlu diganti dengan aitem yang baru.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh ketiga panel expert dengan menggunakan CVR, Diperoleh untuk skala Self Disclosure yakni aitem 32 tidak esensial sehingga aitem tersebut perlu diganti. Kemudian untuk skala Self Esteem yakni aitem 12 dan 17 yang memiliki CVR -0,3 sehingga aitem tersebut perlu diganti karena dianggap tidak esensial.
b. Validitas Konstruk
Validitas konstrak sangat penting dilakukan terutama pada tes yang dirancang untuk mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal. Untuk itu prosedur validasi konstrak diawali dengan suatu identifikasi dan batasan mengenai variabel yang hendak diukur dengan dinyatakan sebagai suatu bentuk konstrak logis berdasarkan teori mengenai variabel tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan melalui prosedur Confirmatory Factor Analysis (CFA) (Azwar, 2016).
Peneliti menggunakan program LISREL 8.70 untuk analisis validitas konstruk. Untuk setiap dimensi atau aspek dalam setiap skala jika telah diolah dalam LISREL, masing-masing aspek harus memenuhi model fit dengan standar nilai t-Value > 0.05 dan nilai RMSEA < 0.05. Setelah menemukan bahwa aspek tersebut sudah memenuhi model fit, maka dilihatlah validitas aitem dengan memperhatikan hasil olah data LISREL pada bagian Lambda-X yang memiliki nilai loading positif dan nilai t-Value > 1.96. Setelah melakukan analisis didapatkan beberapa aitem tidak valid yaitu 27, 29, 3, 5, 6, 17, 14, 18, Apabila kedua nilai tersebut terpenuhi, maka aitem tersebut dinyatakan valid. Adapun rincian aitem-aitem valid dari skala Self disclosure dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.8
Blue Print Self Disclosure Scale Setelah Uji Coba
No Aspek Indikator
Aitem
Total
F UF
1 Amount a. Jumlah informasi 28,30,31 26,32 5
yang diungkapkan
terhadap orang lain di
media sosial
b. Waktu yang
diperlukan untuk
mengungkapkan
pesan individu
tersebut terhadap
orang lain di media
sosial
2 Valence a. Mengungkapkan hal- 1,4,7 2 4
hal yang
menyenangkan
mengenai di media
sosial
b. Mengungkapkan
mengenai hal-hal
yang tidak
menyenangkan
tentang dirinya
melalui media sosial
3 Accuracy a. Ketetapan dan 20,22,23,24, 21 5
/ kejujuran individu 25
Honesty
dalam
mengungkapkan diri
melalui media sosial
b. Berbicara apa adanya
di media sosial
4 Intention a. seberapa luas 16,19 15 3
informasi yang
diungkapkan di media sosial
b. menyampaikan informasiterhadap
orang lain
5 Intimacy a. seberapa dalam 8,9,10,11,12, 6
infromasi yang 13
diungkapkan di media sosial
b. membicarakan tentang diri sendiri secara mendalam
Jumlah 19 5 24
Sedangkan untuk variabel self esteem terdapat 7 aitem yang tidak valid. Yaitu 29, 25, 14, 17, 19, 20, dan 18. Adapun rincian aitem-aitem valid dari skala self esteem dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.9
Blue Print Self Esteem Inventory Scale Setelah Uji Coba
NO Aspek Indikator AItem Total
F UF
1 Kekuatan a. mampu mengatur dan 1,2,3,4, 32,31,5,6 9
mengontrol tingkah 30
laku
b. Di hormati orang lain
c. Memiliki pendapat
yang diterima orang
lain
2 Keberartian a. Menerima kepedulian 7,8,9, 26,13, 21 12
dari orang lain 10,22,
b. Menerima perhatian, 23, afeksi,dan ekspresi 24,27, cinta dari orang lain 28
c. Memiliki pandangan
positif terhadap diri
sendiri
d. Mendapat penerimaan dari lingkungan dengan
apa adanya
3 Kebajikan a. Taat untuk mengikuti 11,12 2
etika, norma atau
standar moral yang
harus di hindari dan
harus dilakukan
4 kompetensi a. Mampu untuk sukses 15,16 2
b. Memiliki tuntutan
prestasi yang ditandai
dengan keberhasilan
c. Dapat mengerjakan
tugas dengan baik dan
benar
Jumlah
18 7
25
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Stainback, 1988 dalam Sugiyono, 2014). Untuk mencari nilai reliabilitas dari instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang dilakukan dengan membelah-belah item menjadi dua belahan yang jumlahnya sama. Koefisien reabilitas berada dalam rentang angka dari 0 smapi 1,00. Bila koefisien reabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 maka pengukuran semakin reliabel. Dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 23 for windows .
Data yang digunakan dalam analisis uji reabilitas ini adalah nilai factor loading dan error yang didapatkan dari analisis LISREL. Analisis reabilitas ini menggunakan aplikasi Microsoft Exel 2013. Dari hasil analisis reabilitas untuk variabel Self Disclosure yaitu sebesar 0,98 dan untuk variabel self esteem sebesar 0,98. hasil analisis reabilitas sangat tinggi karena mendekati angka 1,00.
Tabel 3.10
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Reabilitas
Self Disclosure 0,98
Self Esteem 0,98