BAB III METODE PENELITIAN
G. TeknikPegumpulan data
Dalam penelitian ini penulis/peneliti mengunakan beberapa teknik dan metode dalam memperoleh data dari responden diantaranya :
1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data diantaranya:
a. Observasi, dengan melakukan observasi secarah langsung pada objek yang diobservasi yaitu dengan mengamati secarah langsung keadan lapangan yang akan di jadikan tempat penelitian dan berkomunikasi langsung dengan sumber informasi tentang objek penelit tersebut.
b. Wawancara/Interview, yaitu dengan melakukan wawancara langsung terhadap subjek yang menjadi objek yang akan diteliti dalam
mengetahui pemahaman mereka mengenai pengaruh ibadah shalat dalam kehidupan pribadi seorang remaja dalam hal pegendalian.
c. Dokumentasi, yaitu dengan mengambil data-data yang ada di lapangan tersebut secara langsung, dengan jalan dicatat atau di minta pada kantor kelurahan Pampang tersebut sebagai pelengkap dari penelitian yang dilakukan
2. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data yaitu :
Penelitian lapangan (Field Research), yaitu dengan mengumpulakan data-data dengan jalan meneliti langsung dilokasi penelitian dengan mengamati secara langsung.
H. Teknik Analisi Data
Setelah melakukan pengumpulan data, langkah dari strategi penelitian ini adalah penggunaan analisis data yang tepat dan relevan dengan pokok permasalahan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Aktivitas dalam analisis data meliputi:
1. Reduksi data (data reduction) yang berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Hal ini untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya karena reduksi ini memberikan gambaran yang lebih jelas.
2. Penyajian data (data display) dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya, tetapi yang sering dipakai adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data ini memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
3. Verification atau penarikan kesimpulan, teknik ini merupakan rangkaian analisis data puncak, dan kesimpulan membutuhkan verifikasi selama penelitian berlangsung. Oleh karena itu ada baiknya suatu kesimpulan ditinjau ulang dengan cara memverifikasi kembali catatn-catatan selama penelitian dan mencari pola, tema, model, hubungan dan persamaan untuk ditarik sebuah kesimpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Selayang Pandang Lokasi Penelitian Di Kelurahan Pampang Kecamatan Panakukang Kota Makassar
1 Sejarah singkat Lokasi penelitian
Kecamatan panakukang merupakan salah satu dari 14 kecamatan yang terdapat di kota Makassar. Kecamatan Panakukang terdiri dari 11 kelurahan dengan luas wilaya 17,05 km. Pada luas wilaya tersebut pada kelurahan pampang memiliki wilayah terluas 2,63 km2, dan jumlah rumah tangga 3. 022 terluas kedua adalah kelurahan panaikang dengan luas wilayah 2,35 km2. Sedangkan yang paling terkecil luas wilayahnya adalah kelurahan sinrijala dengan luas 0,17 km2. Tingkat klasifikasi desa/kelurahan di kecamatan panakukang tahun terakhir terdiri dari 11 kelurahan, 470 RT, 91 RW dengan kategori kelurahan swasebad
Tabel 1. Keadaan Geografis Kelurahan Pampang Negara : Indonesia
Provinsi : Sulawesi Selatan Kota : Makassar
Kecamatan : Panakukkang Luas : 2,63 Km2
Sumber : Kantor Kelurahan Pampang
Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkatan umur Tahun 2016
NO Jumlah jiwa manurut tingkatan umur Jumlah Keterangan
1 5-10 Tahun 1357
2 10-23 Tahun 3828
3 23-50 Tahun 6331
4 60 Tahun ke atas 865
Sumber: Kantor Kelurahan Pampang
Daftar Nama Kecamatan panakkukang
Tabel 3. Desa/ Kelurahan di kecamatan Panakkukang di Kota Makassar Provinsi Sul-sel
NO Nama Kelurahan Kode Pos
1 Kelurahan Karampuang 90231 2 Kelurahan Pampang 90231 3 Kelurahan Panaikang 90231 4 Kelurahan Pandang 90231 5 Kelurahan Sinri Jala 90231 6 Kelurahan Tamamauang 90231 7 Kelurahan Masalle 90231 8 Kelurahan Karuwisi 90232 9 Kelurahan karuwisi utara 90233 10 Kelurahan Paropo 90233 11 Kelurahan Tello Baru 90233 Sumber : Kantor kelurahan Pampang
STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN PAMPANG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR
TABEL 4
LURAH
BENYAMIN B. TURUPADANG,S.STP.,MSi Pangkat: piñata tk.1
NIP. 19790725 199912 1 001
SEKRETARIS LURAH
ABDUL HARIS, S.Sos
Pangkat : Penata
NIP. 19750510 200502 1 007
KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KESRA
SYAMRAH Pangkat : Penata Muda TK 1 NIP. 19680310199103 2016
KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN DAN
PEMBANGUNAN BAHARUDDIN, S.Sos Pangkat : Penata
NIP. 19630924199006 10 01
KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN,KETEN
TRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SURYANINGSIH, S. Sos Pangkat : Penata NIP.19740118199932003
KEPALA SEKSI PENGELOLAAN
KEBERSIHAN ROSNIATI, S.Sos Pangkat : penata Nip. 1970011199303 2 008
TABEL 5
Nama Kepala dan Ketua RW/RT Lingkungan Pampang tahun 2016
No Nama Jabatan
1 Ir. Amir Ambotang, MM Ketua Rw 1
2 Husain Beta Ketua Rw 2
3 Endi Winarno Ketua Rw 3
4 Drs. H. Hasan Sidiq Ketua Rw 4
5 Sangkala Ketua Rw 5
6 Tuang Mursalim Ketua Rw 6
7 H. Murzal mustari Ketua Rw 7
8 H. Andi Baharuddin SE Ketua Rw 8
9 Ny. Rosnawati Ketua Rt A Rw 8
10 Bambang Ketua Rt B Rw 7
11 Upu Ketua Rt C Rw 6
12 M. Rusdi Rauf Ketua Rt B Rw 5
13 Yunus Ketua Rt E Rw 4
14 Muh. Arif Ketua Rt D Rw 3
15 Dg. Memang Ketua Rt E Rw 2
16 Syamsul DM Ketua Rt F Rw 1
Sumber : Kantor Kelurahan Pampang B. Hasil Penelitian
1 Urgensi Hikmah Shalat Dalam Kehidupan
Pada uraian terdahulu telah menjelaskan bahwa shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang tertentu.
Disamping itu shalat merupakan jalur komunikasi yang paling tepat antara manusia dengan Allah. Oleh karena itu bagi orang Islam shalatlah yang akan pertama kali akan dimintai pertanggung jawaban di hari akhirat.
Peneliti mengadakan wawancara dengan seorang Remaja mengatakan bahwa :
Begitu pentingnya shalat dalam ajaran Islam, karena sholat kewajiban kita untuk melaksanakan bila dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak mendapat dosa. Karena sholat yang kita kerjakan setiap hari adalah salah satu perintah yang terdapat dalam rukun Islam yang ke dua ( wawancara Remaja Nur Islamia 11 juni 2016)
Hal ini juga dinyatakan oleh Perwakilan Remaja Mesjid bahwa : Shalat yang kita laksanakan setiap hari sangat penting karena shalat adalah tiang agama kepala dalam segala urusan adalah Islam dan tiangnya adalah shalat serta shalat yang pertama kali dihitung di akhirat dan dipertanyakan kepada pada seorang hamba pada hari kiamat ( wawancara 18 juni 2016 )
Begitu pentingnya shalat dalam ajaran Islam, Sehingga setiap orang Islam wajib mempelajari kafiyat shalat, megamalkan dan membiasakannya sejak kecil. Rasulullah menyuruh agar perintah megerjakan shalat sudah dilakukan terhadap anak yang berumur tujuh tahun dan memukul mereka apabila sudah sampai sepuluh tahun masih belum megerjakan shalat. Adapun hikmah yang diperoleh dari gerakan shalat artinya tidak sedikit bagi kesehatan Jasmani dan rohani. Oleh karena itu, semua amalan-amalan dalam shalat yang dimulai dengan takbiratur ihram dan di akhiri dengan salam itu megandung rahasia dan hikmah yang sangat tinggi, di antara hikmah-hikmah yang terkandung dalam ibadah shalat adalah dapat membentuk kepribadian seorang remaja, sebagai penghalang dari perbuatan maksiat dan jahat dan juga sebagai sarana komunikasi kepada Allah dan sebagainya.
Pemahaman Agama Islam adalah memberi pegertian agama Islam secara keseluruhan yakni berisi pedoman pokok yang megatur manusia dengan Tuhannya (Allah dengan dirinya sendiri, hubungan
manusia sesamanya dengan mahluk bernyawa yang lain dengan benda mati dan alam semesta ini. Bahkan ada juga tidak paham dengan agama Islam hal semacam ini yang harus diadakan pembinaan ahlak agar remaja lebih memahami ajaran agama Islam. Bila tingkah laku yang ditimbulkan oleh Ahlak itu sesuai dengan ajaran agama Islam maka itu dianggap baik pemahaman agama itu bagi remaja karena berdampak pada perilaku dan kehidupan.
Salah seorang informan menjelaskan Hikmah Shalat yang dikemukakan oleh Remaja
Setiap gerakan yang dilakukan dalam shalat sangat baik bagi kesehatan, menjernikan fikiran, renungan hati yang banyak saat mengigat Allah, mencerdaskan otak saat kita sujud maka darah segar dari jantung mengalir ke otak (Wawancara Sriwahyuni 11 juni 2016)
Adapun peneliti megadakan wawancara dengan remaja
Mengatakan Hikmah Shalat yang kita dapatkan yaitu dengan mendapat pahala, dan melati diri kita agar senantiasa melaksankan shalat lima waktu ( Wawancara Haikal 13 juni 2016 )
Menurut wawancara dari seorang remaja mengatakan bahwa hikmah shalat yang ia dapatkan
“ Hikmah yang saya dapatkan dalam menjalankan sholat ialah Allah memudahkan kita untuk menggapai apa yang ingin kita iginkan dan saya yakin Allah akan membimbing saya ke jalan yang lurus yaitu golongan hamba-hambanya yang sholeh” wawancara Nandar 13 juni 2016)
Adapun Peneliti mengadakan wawancara dengan salah seorang orang tua dari remaja tentang, pentingnya hikmah Shalat dalam kehidupan
“ Menurut saya tentang pentingnya hikmah shalat dalam kehidupan remaja itu masih perlu dikembangkan lagi karena sebagian remaja malas belajar agama dan sholat dalam keseharianya masih tidak sempurna” ( Ratna 13 juni 2016)
Dari hasil wawancara di atas dapat diambil suatu kesimpulan Pemahaman agama Islam dikalangan remaja harus terus mendapat perhatian khusus karena remaja adalah penerus bangsa yang harus memiliki pemahaman agama Islam terutama dalam melaksanakan shalat betapa pentingnya shalat yang kita laksanakan dalam kehidupan sehari- hari dan perilaku yang Islami.
Masalah –masalah yang sudah menjadi ketetapan dalam syariat Islam bahwa sang anak diciptakan dengan fitrahnya tauhid yang murni, agama yang lurus dan iman kepada Allah yang dimaksud dengan fitrah Allah adalah bahwa manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama dan tauhid. Jika ada manusia tidak memiliki agama itu hanya lantaran pengaruh lingkungan
informan lain menambahkan melalui wawancara tentang memberi pemahaman agama tentang shalat sebagai berikut :
Dari sini peranan pembiasaan pengajaran dan pemberian nasehat dalam membentuk pembinaan shalat “ tidak dapat dipungkiri karena orang tua yang berperan penting dalam mengajarkan anak nya tentang pentingnya pendekatan agama Islam terutama dalam
melaksanakan sholat dalam rangka membangun manusia seutuhnya. Di sinilah pendidikan agama mempunyai peran cukup penting untuk membentuk kepribadian oleh karena itu kepribadian remaja membentuk kebiasaan serta latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Seperti latihan keagamaan yang meyangkut ibadah sholat, membaca Al-qur‟an, Sholat berjamaah di masjid harus dibiasakan sejak kecil sehingga akan terbiasa dan akan terdorong untu melakukan tanpa adanya perintah. ( Muh. Ali Orang tua Remaja Tanggal 16 juni 2016)
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Orang tua Remaja ,Sebagai berikut Tujuan utama pembiasaan adalah penanaman kecakapan berbuat dan megucapkan sesuatu agar cara-cara yang tepat dapat dikuasai anak pembiasaan yang dilakukan oleh orang tua dalam ajaran Islam. Misalnya selain dari shalat tepat pada waktunya yakni disiplin dalam bekerja, bangun tidur tepat waktu. Maka anak semestinya dibiasakan melakukan hal-hal yang bersifat kebaikan terutama dalam tingkah laku yang sesuai dengan ajaran agama Islam. ( Ratmi Wawancara Tanggal 16 Mei 2016 )
Dilihat dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Orang tua merupakan orang yang mula-mula dikenal oleh anak yang setidaknya akan menjadi guru pertamanya serta yang mula-mula dipercayainya. Apapun yang akan dilaksanakan atau diamalkan orang tuanya akan diikuti kecuali apabila ia ditinggalkanya. Anak sebagai amanah Allah Swt yang diarahkan dan di didik sebagai suatu kewajiban orang tua untuk menjadi anak shaleh oleh karena itu pembinaan Ahlak sangat diperlukan bagi remaja.
2 Pengaruh ibadah shalat dalam kehidupan pribadi seorang Remaja dalam hal pegendalian diri
Seorang yang mengaku beragama Islam baru akan tercermin sempurna pengakuannya itu dalam kepribadiannya apabila ia mampu melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. Bahkan shalat dapat
menjadi petunjuk apakah seseorang itu benar-benar taat pada agama atau tidak.
Adapun peneliti megadakan wawancara dengan seorang remaja tentang Bagaimana pengaruhnya dan dampaknya setelah melaksanakan shalat dalam hal pegendalian diri sebagai berikut :
“ Pengaruhnya setelah melaksanakan shalat yaitu dapat mendidik kita untuk menjadi pribadi yang khusuk dan kekhusukan itu akan megantarkan kita meraih kesuksesan, dampak setelah melaksanakan shalat yaitu hati kita menjadi tentram, hati menjadi lega dan dengan shalat urusan kita menjadi cepat selesai (Wawancara dengan Ainul pada tanggal 17 juni 2016)
Adapun peneliti mengadakan wawancara dengan salah seorang remaja mesjid yang mengatakan bagaimana pengaruh shalt dalam kehidupan sehari-hari :
“ Shalat di satu sisi sebagai pembuktian ketundukan dan penghambat diri terhadap Allah dan disisi lain sebagai bentuk syukur terhadap nikmat. Disamping itu shalat akan memberikan manfaat atau hikmah yang dirasakan apabila melaksanakannya dengan sempurna, memenuhi syarat rukun, khusu dan iklas karena Allah. ( Wawancara tanggal 17 juni 2016 )
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dipahami bahwa shalat yang kita laksanakan akan mencerminkan pola tingkah laku yang baik terhadap diri Remaja dan masyarakat. Sedangkan pola tingkah laku yang di maksudkan adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya, yakni jiwanya, tingkah lakunya, kegiatannya-kegiatannya maupun falsfahnya hidupnya dan kepercayaan-kepercayaan menunjukkan kepada Allah, penyerahan diri kepadanya.
Dalam Al-qur‟an terdapat ayat yang menjelaskan tentang pengaruh –pengaruh shalat dalam kehidupan . Diantaranya Surah Thaha ayat 14
Terjemahnya :
Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. ( Kementrian Agama RI,2013 : 313 )
Dengan memperhatikan ayat di atas maka dapat di pahami bahwa betapa besar pengaruh shalat dalam kehidupan pribadi muslim baik terhadap jasmaninya maupun rohaninya manusia. Hal ini dapat di pungkiri karena orang yang tekun dan tidak perna lupa mengigat akan Allah ia akan memperoleh ketenangan batin.
Selain pengaruh-pegaruh yang di timbulkan bagi orang-orang yang megerjakan shalat tersebut di atas, maka shalat dapat melatih manusia menjadi orang yang tabah, sabar dan tenang dalam menghadapi kesusahan dan kesulitan. Orang yang telah mendirikan shalat dengan sebenar-benarnya akan menjadi kuat tekadnya dan tidak gentar menghadapi kesusahan dan kesulitan. Orang yang telah mendirikan shalat dengan sebenar-benarnya akan menjadi kuat tekadnya dan tidak gentar dalam menghadapi kepahitan hidup. Ia akan selalu optimis, berpendirian teguh, berusaha untuk selalu berbuat segala kebajikan, amar
ma‟ruf nahis mungkar, berhati-hati dan tidak tergesah dalam menyelesaikan suatu persoalan.
Beberapa informan menjelaskan melalui Wawancara bahwa : Pengaruh Shalat yang kita laksanakan dalam kehidupan pribadi menurutnya sangat berpegaruh karena dengan shalat hati kita tenang dan tentram ( Wawancara Ainul pada tanggal 17 juni 2016 ) Dua informan lain menambahkan melalui wawancara dengan orang tua dari remaja tentang pengaruh ibadah shalat
“ Menurutnya pegaruh shalat yang ditimbulkan dalam ibadah shalat terhadap kepribadian remaja yaitu sifat keluh kesah dan sifat kikir yang biasa ada pada manusia dengan sendirinya akan hilang apabila ia megerjakan shalat secara tekun dan khusyu dan akhirnya akan tercermin sifat tingka laku yang baik dalam pribadinya serta akan tumbuh rasa rendah hati kepada yang Maha Tinggi dan Maha berkuasa. Disamping itu orang yang shalat akan takut berbuat kemungkaran dan kejahatan yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri ( Wawancara Ramlah Tanggal 17 Juni 2016)
pengaruh shalat yang di timbulkan dalam ibadah shalat peranan orang tua memotifasi dan memberi contoh yang baik dalam kehidupan remaja, faktor lingkungan yakni lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah (Wawancara Hayati orang tua remaja Tanggal 18 juni 2016 )
Berangkat dari keterangan-keterangan tersebut di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa shalat sebagai ibadah yang terpenting dalam ajaran Islam mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan pribadi seorang remaja, Sedangkan pegaruh-pegaruh yang di timbulakan dalam ibadah shalat tersebut bukan hanya masalah rohani dan jiwa manusia tetepi berpegaruh juga terhadap kesehatan jasmani manusia.
Oleh karena itu, shalat di samping sebagai kewajiban setiap umat Islam dan juga menjadikan shalat sebagai suatu kebutuhan manusia sehingga
di dalam melaksanakan shalat lima waktu kita tidak perna merasa berat sehingga demikian kita merasakan berat dengan demikian kita merasakan manfaat dan pegaruh-pegaruh shalat dalam kehidupan pribadi remaja baik yang mengarah pada tingkah laku manusia dan perbuatan maupun yang berhubungan dengan ucapan, perbuatan dan I‟tikad manusia.
3 Psikologi ibadah Shalat yang dilaksanakan
Menurut Sentot Haryanto (2007:60). Sebenarnya yang megetahui rahasia shalat atau para rahasia dibalik shalat tentunya hanya Allah dan Rasul- Nya, namun sebagai manusia yang dibekali dengan akal maka perlu mencari sesuatu di balik rahasia shalat sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh penulis yaitu psikologi.
Psikologi shalat adalah sholat yang ditinjau dari berbagai aspek yang dapat memberi dampak positif bagi orang yang melakukannya secara psikologi yakni bagi jiwa atau tingkah laku. Ibadah sholat memiliki dua dimensi yaitu individu dan demensi sosial. Individu adalah bagaimana sholat itu dijadikan sarana berkomunikasi secara individu dengan Allah Swt. Sedangkan sosial adalah bagaimana sholat membawa dampak positif bagi lingkungan sosial masyarakat dimana individu itu berada
Adapun peneliti mengadakan wawancara dengan orang tua remaja tentang Psikologi ibadah shalat yang mengatakan :.
Menurut saya psikologi sholat dapat bermanfaat dari pelaksanaan shalat lima kali dalam sehari semalam adalah peyembuhan peyakit tubuh dan sholat dapat menjadi terapi secara langsung.
Adapun gerakan shalat dimulai dengan megangkat tangan ketika takbiratur ihram sampai Salam ( Wawancara ibu Radia 16 2016 )
Peneliti mengadakan Wawancara dengan Ani tanggal 17 juli 2016 tentang psikologi ibadah shalat
“mengatakan efek psikologis sholat dapat menenamkan hati dan fikiran, membentuk ahlak yang baik ( Ahlatul Karimah ), emosi lebih terkendali”
Menurut wawancara dari seorang remaja mengatakan bahwa yang dirasakan setelah melaksanakan Shalat.
shalat, yang kalau kita dapat memahaminya akan efektif mewarnai perilaku hidup kita ini. Oleh karenanya, kita tidak bisa mengukur kekhusuan shalat seseorang dengan gerak-geriknya ketika shalat.
Tapi kita bisa mengukur kekhusuan shalat seseorang dengan perilakunya sesudah shalat. Yang kita dapat setelah melaksanakan shalat hati serta fikiran kita akan menjadi tenang (Resky 19 juli 2016)
Peneliti mengadakan Wawancara dengan Remaja Shalat yang dapat megendalikan diri
Perintah untuk menjalankan ibadah bagi umat manusia adalah pegendalian diri (self control) mengapa pegendalian diri ini penting?
Karena pegendalian diri merupakan salah satu komponen utama bagi upaya perwujudan kehidupan jiwa sehat contoh pegendalian dirinya tidak emosional dan sabar ( Wawancara Nida Tanggal 19 juli 2016)
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan dalam perspektif ilmu psikologi dan kesehatan mental, kemampuan pegendalian diri adalah merupakan indikasi utama sehat tidaknya kehidupan rohaniah seseorang. Orang yang sehat secara kejiwaanya akan memiliki tingkah kemampuan pegendalian dirinya yang baik sehingga terhindar dari berbagai gangguan jiwa ringan atau yang berat. Manakalah pegendalian
diri seseorang terganggu maka akan timbul berbagai reaksi- reaksi kehidupan alam dan perilaku ( Psikimotorik )
Hubungan dengan upaya pegendalian diri maka shalat tersebut merupakan sarana pendidikan yang efektif karena penentuan waktu shalat sebanyak 24 jam secara tidak langsung mendidik seseorang untuk selalu memperhatikan keadaan diri dan lingkungan. Sedangkan orang yang selalu memperhatikan keadaan diri dan lingkungannya pasti akan mengantar kepada kesadaran pribadi remaja dan masyarakat untuk menciptakan kondisi aman dan damai. Di samping itu orang yang selalu melaksanakan shalat dengan penuh perhatian dan khusuk akan menumbuhkan rasa rendah hati. Dengan tumbuhnya rasa rendah hati kepada yang maha tinggi dan Maha berkuasa maka orang yang shalat tersebut akan takut berbuat kejahatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu dia akan selalu meninggalkan larangan- laragannya. Hal tersebut sesuai dengan kehendak
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa orang yang sekedar melaksanakan shalat, melepaskan kewajibannya dan tidak melaksanakan shalat dengan penuh perhatian dan khusyuk maka shalat yang mereka kerjakan tersebut tidak memberikan manfaat dan dampak psikologi yang baik terhadap pegendalian dirinya. Oleh sebab itu apabila umat Islam ingin merasakan manfaat shalat dalam pribadinya maka laksanakanlah shalat secara terus menerus dengan penuh perhatian dan khusuk.
Aspek-aspek Psikologi Shalat menurut sentot hariyanto (2001 : 62-70)
1. Aspek olaraga gerakan-gerakan shalat mulai dari takbiratur ihram sampai salam memberikan efek positif bagi kesehatan jasmani dan rohani 2, Aspek releksasi otak : aspek ini dapat mengurangi kecemasan insomnia dan megurangi toleransi pada rasa sakit
3. Aspek meditasi : shalat memiliki efek seperti meditasi, bahkan shalat adalah meditasi tertinggi efek luar biasa apabila dilakukan dengan benar dan khusyuk.
4. Aspek Ausugestik : Shalat dapat membimbing diri melalui proses pengulangan doa-doa atau bacaan shalat yang menyatakan suatu keyakinan atau perbuatan positif.
5. Aspek Penyaluran Emosi : Shalat menjadi sarana penghubung atau sarana komunikasi antara seorang hamba dan Allah saat itulah dia dapat mengaduh dan mengungkapkan isi hatinya kepada Allah secara langsung sehingga beban emosi dapat tersalurkan dengan cepat
6. Aspek Pembentukan Kepribadian : Artinya melalui shalat seorang hamba akan memiliki kedisiplinan cinta, kebersihan, cinta persaudaraan bertutur kata yang baik dan bersunggu-sunggu dalam hidup.
Dari penjelasan tersebut diatas maka bedasarkan hasil wawancara, penulis meyimpulkan sebagai berikut :