• Tidak ada hasil yang ditemukan

sampai 2 minggu. Dalam pemeriksaan makroskopis yang perlu diperhatikan yaitu warna koloni, bentuk koloni, dan tipe koloni.

e. Pemeriksaan Mikroskopis

Koloni jamur yang tumbuh pada media Potato Dextrose Agar (PDA) keseluruhan dilihat secara mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan cara mengambil koloni jamur menggunakan selotip dan pinset secara aseptis, ditempel diatas koloni, kemudian di letakkan diatas object glass yang sudah ditetesi Lactophenol Cotton Blue (LPCB) dan ditutup dengan deckglass. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan mikroskop pada objektif 10x dan 40x. Kemudian hasil yang diamati adalah bentuk makrokonidia, mikrokonidia, serta hifa guna mengidentifikasi genus jamur.

38 A. Hasil

Identifikasi jamur dermatophyta pada 25 kuku tangan dan 25 kuku kaki Pemulung Sampah di TPA Mojorejo Kabupaten Sukoharjo dilakukan dengan menggunakan metode kultur di Laboratorium Parasitologi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional. Pengambilan sampel kuku tangan dan kaki dengan cara dipotong kemudian diletakkan di dalam wadah pot steril, dilanjutkan dengan penanaman pada media PDA dan diinkubasi pada suhu kamar (20-30°C) selama 12 hari. Pembuatan preparat koloni jamur dengan penambahan cat Lactophenol Cotton Blue (LPCB). Koloni jamur yang tumbuh pada media PDA diamati secara makroskopis dan mikroskopis dengan lensa objektif 10x dan 40x. Berikut ini adalah gejala klinis infeksi jamur yang terlihat pada kuku tangan dan kaki pemulung sampah yang tersaji pada gambar 4.1.

A. B.

Gambar 4. 1 Kuku tangan dan kaki Pemulung Sampah (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Keterangan : (A) Tangan, (B) Kaki

Berdasarkan gambar 4.1 Kriteria kuku tangan dan kaki pemulung sampah yang digunakan sebagai sampel penelitian ini yaitu kuku yang mengalami perubahan warna menjadi putih keruh, kekuningan, kecoklatan maupun menghitam dan struktur permukaan kuku yang tidak rata, rapuh, menebal, kasar serta tidak mengkilat. Gambaran secara makroskopis dari 12 genus jamur yang mewakili total keseluruhan sampel pada media PDA dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2 Hasil makroskopis koloni jamur berdasarkan genusnya pada media PDA (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Keterangan : 1. Koloni a. Scopulariopsis sp., 2. Koloni a. Geotrichum sp.,

b. Rhizopus sp., 3. Koloni a. Curvularia sp., 4. Koloni a. Cladosporium sp., 5. Koloni a. Candida sp., 6. Koloni a. Penicillium sp., b. Microsporum sp., 7. Koloni a. Mucor sp., 8. Koloni a. Trichophyton sp., 9. Koloni a. Trichophyton sp., 10. Koloni a. Fusarium sp., b. Aspergillus sp.

1 2 3

4 5 6

10

7 8 9

Berdasarkan pengamatan koloni jamur di media PDA pada gambar 4.2 maka dilanjutkan pemeriksaan mikroskopis dengan lensa objektif 10x dan 40x sehingga didapatkan hasil seperti gambar 4.3 berikut ini.

A. B.

C. D.

E. F.

rhizoid sporangium

G. H.

I. J.

K. L.

Gambar 4.3 Hasil mikroskopis koloni jamur berdasarkan genusnya dengan perbesaran 100x dan 400x (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Keterangan : (A) Scopulariopsis sp. (B) Geotrichum sp. (C) Rhizopus sp.

(D) Curvularia sp. (E) Candida sp. (F) Cladosporium sp.

(G) Penicillium sp. (H) Microsporum sp. (I) Mucor sp.

(J) Trichophyton sp. (K) Fusarium sp. (L) Aspergillus sp.

konidia

Pada tabel 4.1 berikut ini merupakan hasil pengamatan berdasarkan ciri-ciri secara makroskopis dan mikroskopis genus jamur dengan kode sampelnya.

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis

No Hasil Pengamatan Makroskopis

Hasil Pengamatan Mikroskopis

Kode sampel Spesies jamur 1 Koloni khamir, glabrous,

koloni berwarna putih kekuningan, halus, koloni sedang

Konidia bulat, konidiofor sedikit pendek dan kasar

serta memiliki

percabangan pada kepala konidiofor

24K Scopulariopsis sp.

2 Koloni seperti ragi (khamir), koloni berwarna putih cream, halus, sedang

hifa bersepta bercabang, konidium tipe artospora, konidia dari hifa yang bersegmentasi bening dan berbentuk silinder

4K Geotrichum sp.

3 Koloni kapang, jenis koloni cottony, koloni pada media berwarna putih, tepian tidak rata, koloni besar dan menyebar

Hifa tidak bersekat membentuk seperti akar (rhizoid), sporangifor tidak bercabang dan ujungnya membesar membentuk kolumela yang masuk dalam sporangium

1T, 1K, 3K, 4T, 6K, 7K, 10T, 11T,

11K, 12K, 13K, 16T, 16K, 17K, 18T, 20T, 20K, 21T, 23K, 25T

Rhizopus sp.

4 Koloni kapang, jenis koloni velvety, koloni berwarna putih kuning kecoklatan, halus, koloni sedang

Hifa berseptat berbentuk seperti batang yang bengkok, makrokonidia coklat, konidiofor coklat

10K Curvularia sp.

5 Koloni seperti ragi (khamir), smooth, licin, tepian rata, koloni berwarna putih, halus, koloni kecil

Terdapat blastospora dan mempunyai pseudohifa

3T, 3K, 7T, 9T, 10T, 17K, 20K,

23K, 24T

Candida sp.

6 Koloni kapang, jenis koloni wolly, koloni berwarna hitam abu, halus, koloni besar dan menyebar

Konidia berbentuk elips atau oval seperti rantai, memiliki konidiofor lateral bercabang

1K, 5K, 6K Cladosporium sp.

7 Koloni kapang, jenis koloni velvety, koloni berwarna hijau toska, cembung, koloni kecil

Konidiofore bercabang, diatas konidiofor terdapat 3-4 buah sterigmata (metula) yang tersusun seperti sapu, konidia bulat kasar tersusun seperti rantai

9K, 10K Penicillium sp.

8 Koloni kapang, jenis koloni powdery, koloni berwarna coklat muda, serbuk, koloni sedang

Memiliki

makrokonidia lonjong seperti daun dan simetris, berujung tumpul, berisi 4-6 sel, berdinding tipis

14K Microsporum sp.

No Hasil Pengamatan Makroskopis

Hasil Pengamatan Mikroskopis

Kode sampel Spesies jamur 9 Koloni kapang, jenis

koloni cottony, koloni berwarna putih bercak hitam, kapas, tepian tidak rata, koloni besar dan menyebar

Sporangiofor bercabang tidak teratur dan bagian ujungnya membesar membentuk sporangium, tidak memiliki stolon dan rhizoid

1T, 2T, 2K, 3T, 3K, 4T, 4K, 5T, 6T, 7T, 8T, 8K, 9T, 10K,

12T, 12K, 13T, 13K, 14T, 14K, 15T, 15K, 16K, 17T, 18K, 19T, 19K, 20T, 21K, 22T, 22K, 23T,

24T, 24K

Mucor sp.

10 Koloni kapang, jenis koloni velvety, koloni berwarna putih merah orange, koloni sedang

Terdapat makrokonidia berbentuk lonjong seperti pensil, banyak enthrse (sepanjang hifa)

9K, 10K, 24K Trichophyton sp.

11 Koloni kapang, jenis koloni cottony, koloni

berwarna putih

kekuningan-orange coklat, koloni sedang

Makrokonidia panjang atau berbentuk bulan sabit dibagian ujungnya runcing, bersel banyak, mikrokonidia mudah lepas dan dalam jumlah banyak

2T, 2K, 5T, 5K, 6K, 8K, 11K, 12K

Fusarium sp.

12 Koloni kapang, jenis koloni powdery maupun velvety, koloni berwarna hitam, coklat, maupun hijau, tepian koloni rata, ukuran sedang sampai besar

Vesikel dilengkapi dengan sterigmata bentuk fialid dan konidia bulat kasar yang tersusun seperti kipas, bagian pada ujung membesar dan hifa bersekat

1K, 3T, 3K, 5K, 6T, 6K, 7K, 8K, 9K, 10K, 11T, 11K,

12K, 13T, 13K, 14T, 14K, 16T, 17K, 20T, 20K, 23K, 24T, 25K

Aspergillus sp.

Berdasarkan hasil pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis pada tabel 4.1, Secara keseluruhan pada 25 sampel kuku tangan dan 25 sampel kuku kaki pemulung sampah didapatkan hasil terinfeksi jamur dermatophyta yaitu genus Trichophyton sp. (3 sampel pada kuku kaki) dan Microsporum sp. (1 sampel pada kuku kaki). Beberapa genus jamur non-dermatophyta lainnya juga teridentifikasi yang dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi keseluruhan genus jamur pada 25 kuku tangan dan 25 kuku kaki Pemulung Sampah

NO No

Sampel

Trichophyton sp. Microsporum sp. Epidermophyton sp. Jamur lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

1 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

2 2 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

2 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

3 3 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

3 K _ _ _ _ _ _ _ _ _

4 4 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

4 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

5 5 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

5 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

6 6 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

6 K _ _ _ _ _ _ _ _ _

7 7 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

7 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

8 8 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

8 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

9 9 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

9 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

10 10 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

10 K _ _ _ _ _ _ _ _

11 11 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

11 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

12 12 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

12 K _ _ _ _ _ _ _ _ _

13 13 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

13 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

14 14 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

14 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

15 15 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

15 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

16 16 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

16 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

17 17 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

17 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

18 18 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

18 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

19 19 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

19 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

20 20 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

20 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

21 21 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

21 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

22 22 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

22 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

23 23 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

23 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

24 24 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

24 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

25 25 T _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

25 K _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Total 3 1 0 24 2 8 9 34 20 1 1 3 1

% 6% 2% 0% 48

% 4

% 16

% 18

% 68

% 40

% 2

% 2

% 6

% 2

%

Keterangan : (✓) terdapat jamur (-) tidak terdapat jamur

(1) Aspergillus sp., (2) Penicillium sp., (3) Fusarium sp., (4) Candida sp., (5) Mucor sp., (6) Rhizopus sp., (7) Curvularia sp., (8) Scopulariopsis sp., (9) Cladosporium sp., (10) Geotrichum sp.

Berdasarkan hasil identifikasi keseluruhan sampel kuku tangan dan kuku kaki pada tabel 4.2 diatas, didapatkan juga data penilaian karakteristik responden pada kuisioner yang telah dilakukan dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Penilaian Karakteristik Responden Berdasarkan Kuisioner

Identifikasi jamur dermatophyta

Variabel Kuku Tangan Kuku Kaki

Positif % Negatif % Positif % Negatif % Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

0 0

0%

0%

13 12

52%

48%

2 2

8%

8%

11 10

44%

40%

Umur 25-40 tahun 41-55 tahun 56-70 tahun

0 0 0

0%

0%

0%

3 17

5

12%

68%

20%

0 4 0

0%

16%

0%

3 13

5

12%

52%

20%

Lama bekerja sebagai pemulung

<5 tahun

>5 tahun

0 0

0%

0%

9 16

36%

64%

0 4

0%

16%

9 12

36%

48%

Lama bekerja di TPA Mojorejo

<6 jam

>6 jam

0 0

0%

0%

3 22

12%

88%

0 4

0%

16%

3 18

12%

72%

Menggunakan sepatu boots Ya

Tidak

0 0

0%

0%

22 3

88%

12%

4 0

16%

0%

18 3

72%

12%

Menggunakan Kaos kaki Ya

Tidak

0 0

0%

0%

16 9

64%

36%

0 4

0%

16%

16 5

64%

20%

Menggunakan sarung tangan Ya

Tidak

0 0

0%

0%

15 10

60%

40%

0 4

0%

16%

15 6

60%

24%

Mencuci tangan dan kaki setelah bekerja

Ya Tidak

0 0

0%

0%

25 0

100%

0%

4 0

16%

0%

21 0

84%

0%

Mengeringkan tangan dan kaki dengan handuk

Ya Tidak

0 0

0%

0%

19 6

76%

24%

0 4

0%

16%

19 2

76%

8%

Memotong kuku ketika sudah panjang

Ya Tidak

0 0

0%

0%

25 0

100%

0%

4 0

16%

0%

21 0

84%

0%

Memotong kuku dalam sebulan 1-2 kali

3-4 kali

0 0

0%

0%

11 14

44%

56%

4 0

16%

0%

7 14

28%

56%

Nyeri/gatal pada area kuku Ya

Tidak

0 0

0%

0%

7 18

28%

72%

4 0

16%

0%

3 18

12%

72%

Memakai krim/salep anti jamur Ya

Tidak

0 0

0%

0%

2 23

8%

92%

0 4

0%

16%

2 19

8%

76%

Riwayat Penyakit Ya

Tidak

0 0

0%

0%

6 19

24%

76%

0 4

0%

16%

6 15

24%

60%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada sampel kuku tangan dari 25 pemulung sampah tidak terinfeksi jamur dermatophyta tetapi didapatkan hasil negatif yaitu terinfeksi jamur non-dermatophyta genus Aspergillus sp., Fusarium sp., Candida sp., Mucor sp., dan Rhizopus sp. Pada 25 sampel kuku kaki pemulung sampah didapatkan hasil positif terinfeksi jamur dermatophyta yaitu Trichophyton sp. dan Microsporum sp. Hasil negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta yaitu Aspergillus sp., Penicillium sp., Fusarium sp., Candida sp. Mucor sp., Rhizopus sp., Curvularia sp., Scopulariopsis sp., Cladosporium sp., dan Geotrichum sp.

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 52% dan perempuan 48% dengan hasil negatif tidak terinfeksi jamur dermatophyta pada kuku tangan, sedangkan pada kuku kaki pemulung laki-laki positif terinfeksi jamur dermatophyta sebanyak 8% dan perempuan 8% serta hasil negatif pada kuku kaki pemulung laki-laki yang terinfeksi jamur non-dermatophyta sebanyak 44% dan perempuan 40%.

Distribusi responden dengan hasil negatif yaitu tidak terinfeksi jamur dermatophyta pada kuku tangan berdasarkan umur 25-40 tahun sebanyak 12%, umur 41-55 tahun sebanyak 68% dan umur 56-70 tahun sebanyak 20%. Pada kuku kaki responden dengan hasil positif terinfeksi jamur dermatophyta yaitu pada umur 41-55 tahun sebanyak 16% dan hasil negatif yang terinfeksi jamur non- dermatophyta pada umur 25-40 tahun sebanyak 12%, umur 41-55 tahun sebanyak 52% dan umur 56-70 tahun sebanyak 20%.

Distribusi responden berdasarkan lama bekerja baik yang <5 tahun maupun

>5 tahun serta <6 jam maupun >6 jam pada kuku tangan didapatkan hasil 100%

negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta. Pada kuku kaki pemulung yang bekerja baik >5 tahun dan >6 jam didapatkan hasil positif terinfeksi jamur dermatophyta sebanyak 16% serta hasil negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta sebanyak 84%.

Distribusi responden berdasarkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang meliputi sepatu boots, kaos kaki dan sarung tangan pada 25 kuku tangan pemulung sampah didapatkan hasil 100% negatif terinfeksi jamur non- dermatophyta baik yang memakai APD maupun yang tidak. Pada kuku kaki pemulung yang memakai sepatu boots didapatkan hasil positif 16% terinfeksi jamur dermatophyta, serta yang tidak memakai kaos kaki dan sarung tangan didapatkan hasil positif 16% terinfeksi jamur dermatophyta.

Distribusi responden yang mencuci tangan dan kaki setelah bekerja serta mengeringkan dengan handuk baik yang melakukannya maupun tidak didapatkan hasil 100% negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta pada kuku tangan. Pada kuku kaki pemulung yang mencuci setelah bekerja tetapi tidak mengeringkan dengan handuk didapatkan hasil positif 16% terinfeksi jamur dermatophyta.

Distribusi responden berdasarkan kebiasaan memotong kuku ketika sudah panjang dan frekuensi memotong kuku dalam sebulan didapatkan hasil 100%

negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta baik yang memotong kuku 1-2 kali maupun 3-4 kali pada kuku tangan. Pada kuku kaki pemulung yang memotong kuku 1-2 kali dalam sebulan didapatkan hasil positif 16% terinfeksi jamur dermatophyta.

Distribusi responden pemulung sampah yang pernah nyeri/gatal pada area kuku didapatkan hasil 100% negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta pada kuku

tangan baik yang pernah mengalami maupun tidak. Pada kuku kaki pemulung yang pernah nyeri/gatal didapatkan hasil positif 16% terinfeksi jamur dermatophyta.

Distribusi responden berdasarkan pemakaian krim/salep antijamur dan riwayat penyakit yang pernah diderita, didapatkan hasil 100% negatif terinfeksi jamur non-dermatophyta pada kuku tangan baik yang pernah memakai maupun tidak. Pada kuku kaki yang tidak pernah memakai krim/salep antijamur dan tidak memiliki riwayat penyakit didapatkan hasil positif 16% terinfeksi jamur dermatophyta.

Tabel 4.4 Persentase Jamur Dermatophyta dan Non-Dermatophyta pada Kuku Tangan dan Kaki Pemulung Sampah

Hasil pemeriksaan sampel Jumlah Persentase

Positif jamur Dermatophyta 4 7,4%

Positif jamur lain (Non-Dermatophyta) 50 92,6%

Total 100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan hasil persentase dari responden yang terinfeksi jamur dermatophyta terdiri dari 2 genus jamur yaitu Trichophyton sp. dan Microsporum sp. sebesar 7,4% dengan jumlah 50 sampel dari 25 kuku tangan dan 25 kuku kaki responden yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan pengisian informed consent serta kuisioner.

Jamur dermatophyta dan non-dermatophyta tersebut meliputi 12 genus jamur, diantaranya tersaji pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Jenis Jamur pada Sampel Kuku Tangan dan Kaki Pemulung Sampah

Jenis jamur yang ditemukan

Persentase jamur pada kuku tangan dan kaki

Kuku Tangan Kuku Kaki

Trichophyton sp. 6% 0 3

Microsporum sp. 2% 0 1

Aspergillus sp. 48% 8 16

Penicillium sp. 4% 0 2

Fusarium sp. 16% 2 6

Candida sp. 18% 5 4

Mucor sp. 68% 19 15

Rhizopus sp. 40% 9 11

Curvularia sp. 2% 0 1

Scopulariopsis sp. 2% 0 1

Cladosporium sp. 6% 0 3

Geotrichum sp. 2% 0 1

Total 43 64

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan persentase responden yang terinfeksi jamur Trichophyton sp. adalah sebanyak 6% dan jamur Microsporum sp. sebanyak 2%. Jamur lain yang ditemukan yaitu Aspergillus sp. 48%, Penicillium sp. 4%, Fusarium sp. 16%, Candida sp. 18%, Mucor sp. 68%, Rhizopus sp. 40%, Curvularia sp. 2%, Scopulariopsis sp. 2%, Cladosporium sp. 6%, dan Geotrichum sp. 2%.

Grafik dari hasil identifikasi jamur pada kuku tangan dan kuku kaki pemulung sampah berdasarkan genus jamur dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

Gambar 4.4 Grafik Hasil Identifikasi Jamur Kuku Tangan dan Kuku Kaki Pemulung Sampah

(Dokumentasi Pribadi, 2024)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

0 0

8

0 2

5 19

9

0 0 0 0

Kuku Tangan

0 2 4 6 8 10 12 14 16

3 1

16

2 6

4 15

11

1 1

3 1

Kuku kaki

Dokumen terkait