• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil temuan penelitian setelah melakukan observasi kemudian diperkuat dengan dokumentasi dan wawancara maka penelitian yang dilakukan peneliti tentang analisis penyebab kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab sebagai berikut:

Berdasarkan temuan peneliti dalam Penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Berrmi,peneliti simpulkan dapat terlihat dari dua aspek secara umum yakin kesulitan siswa dari segi pengujaran bahasa kemudian kesulitan siswa dari segi menulis bahasa Arab antara lain:

1. Kesulitan dari segi ujaran bahasa

Dalam proses pembelajaran siswa memiliki kesulitan dalam pengujaran bahasa Arab, ini disebabkan karena, kurangnya kosakata yang dimiliki oleh siswa, sehingga untuk menyampaikan sebuah ujaran bahasa itu sangatlah sulit, misalnya saja ketika guru bahasa Arab mengajak siswa melatih kemampuan pengujaran dengan baik dan benar dan menuliskan beberapa mufradat (kosakata) baru. Mufradat yang telah dituliskan tersebut kemudian dibaca dengan intonasi yang baik dan benar kemudian siswa meniru pengujaran guru, siswa masih kesulitan dan malu-malu.

Terlebih lagi di tambah dengan ketidak mampuan siswa dalam membaca dan membedakan bunyi huruf Arab. Kesulitan dalam pengujaran bahasa terdiri dari:

a. Kesulitan dalam membaca

Sasaran utama guru bahasa Arab MTs Darussalam Bermi menerapkan kemampuan membaca, dengan membiasakan siswa membaca konteks-konteks bahasa Arab dengan baik dan benar, akan tetapi siswa masih banyak sekali yang belum bisa membaca konteks- konteks bahasa Arab dengan baik, ini dikarenakan sisiwa mendapat pengajaran membaca tulisan huruf Arab berbeda-beda di lingkungan tempat pembelajaran membaca al-Quran.Adapun indikator kesulitan siswa MTs Darussalam Bermi dalam kemampuan membaca dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:

1) Siswa kesulitan dalam melafalkan dan membaca kata, wacana tulis dengan baik dan benar.

2) Siswa kesulitan dalam membedakan bunyi dan gagasan atau ide wacana tulis dengan baik dan benar

3) Siswa kesulitan dalam mengidentifikasi bentuk dan tema wacana dengan baik.

b. Kesulitan dalam Komunikasi

1) Kesulitan berkomunikasi antara guru dan siswa

Pembiasaan pelatihan berkomunikasi antara guru dan siswa MTs banyak dilakukan dilingkungan belajar, saat proses belajar mengajar berlangsung, lingkungan belajar merupakan wadah yang sangat efektif bagi guru dan siswa di MTs Darussalam Bermi, untuk mendemonstrasikan ungkapan-ungkapan bahasa Arab secara

baik dan benar, akan tetapi banyak siswa yang masih belum bisa didalam berkomunikasi, di sebabkan karena kurangnya keinginnan siswa dalam menghafal mufradat. Sehingga dengan ini mereka jarang menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi. Sebagian siswa yang rajin menghafal kosakata dan ada pula siswa yang malas dalam menghafal kosakata. Dengan ini mereka menjadi tertinggal dengan siswa yang lainnya yaitu siswa yang rajin tersebut. Selain dari pada itu, mereka jarang berbicara dengan menggunakan bahasa Arab yang diakibatkan mereka selalu terikat dengan kaidah-kaidah dalam bahasa Arab. Sehingga, mereka menjadi haya minal khotho’ yaitu takut salah dan malu. Terkait dengan pelafalan, sebagian siswa ada yang sulit sekali mengucapkan sebagian huruf Arab. Hal ini di sebabkan karena latar belakang siswa tersebut. Selanjutnya, bahwa kendala atau problematika yang di hadapi oleh siswa kelas VII adalah kurangnya kesadaran diantara mereka untuk berbicara bahasa Arab.

2) Kesulitan berkomunikasi antar siswa

Berkomunikasi antar siswa masih sangat sulit dilakukan siswa, ini di karenakan siswa merasa didalam hatinya tidak bisa sehingga menjadi malu untuk berbicara dengan temannya, misalnya saja ketika salah seorang siswa atau temannya yang mengajak mereka berbicara dengan menggunakan bahasa Arab, terkadang

mereka menjawabnya dengan bahasa Indonesia, bahkan ada pula yang menjawabnya dengan bahasa Daerah.

c. Tata bunyi

Terkait dengan proses pembelajaran bahasa Arab siswa dalam melafalkan tata bunyi huruf-huruf Arab, ada yang cukup bagus dalam melafalkan, ada juga yang masih kurang baik, adapun siswa yang cukup baik pelafalan bahasa Arab, Siswa kami pernah belajar sebelunmnya yakni biasanya dari MI, namun siswa kami yang masih kurang baik dalam pelafalan tata bunyi bahasa Arab berasal biasanya dari SD, akan tetapi kebanyakan siswa kami notabenanya dari Sekolah Dasar yang belum pernah belajar bahasa Arab sebelumnya, namun semua kenyataan tersebut saya anggap sebagai suatu kesulitan yang di alami oleh siswa dalam belajar bahasa Arab, karena pelafalan dalam pembelajaran terkait dengan tatab bunyi adalah merupakan hal yang tidak bisa dianggap sebelah mata akan berdapak dalam pengujaran bahasa siswa.

2. Kesulitan dari segi tulisan

Probelemtika yang sangat sulit dalam mempelajari bahasa Arab bagi siswa kami yang tingkat pemula kususnya kelas VII adalah dalam menulis huruf Arab, siswa kami masih bingung dengan tulisan huruf Arab, tulisan huruf Arab sama sekali berbeda dengan tulisan huruf Latin, ini menjadi kendala tersendiri bagi pembelajar bahasa Arab. Biasanya siswa kami biasa menulis Tulisan latin mulai dari kanan ke kiri, sedangkan

tulisan Arab mulai dari kiri ke kanan, sehingga ketika kita sebagai guru memberikan penjelasan materi penulisan bahasa Arab siswa masih belum lancar atau bisa mencatat dengan baik.

Kesulitan-kesulitan siswa MTs Darussalam Bermi di atas dalam menulis huruf Arab berdampak pada kesulitan-kesulitan seperti:

a. Siswa kesulitan dalam membentuk huruf

Adapun kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam dalam menulis bentuk huruf Arab masih kurang baik,dapat dikatakan demikian mereka kurang mampu menguasainya, mereka rata-rata masih kurang baik didalam membentuk huruf-huruf Arab sesuai dengan kaidah dan nama huruf itu sendiri. Ini terbukti ketika guru bahasa Arab menulis sebuah kata/kalimat kemudian siswa menulisnya, tulisannya masih acak-acakan, misalnya saja ketika siswa dalam menulis sa’ dengan dua cengkok gelombang huruf, namun siswa menulisnya dengan tiga cengkok gelombang huruf dll. Ini di karenakan siswa masih belum terbiasa dalam membentuk huruf Arab, Siswa kesulitan dalam Menyambung huruf.

Terkait dengan kemampuan siswa kami kelas VII MTs Darussalam bermi, dalam menyambung huruf, menulis dalam bahasa Arab yang bersifat sederhana, yaitu dalam menulis karangan terpimpin dengan pemikiran sendiri, saya rasa kurang cukup baik padahal tujuan utama dalam pembelajaran bahasa Arab adalah siswa mampu menulis huruf-huruf Arab, akan tetapi kenyataan dalam hal

menyambung huruf siswa masih sulit dalam hal tersebut, kami sebagai guru menyadari bahwa siswa kami baru belajar dan harus di bimbing dengan secara sabar.

b. Siswa kesulitan dalam Struktur kalimat

Adapun kemmapuan siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dalam menyusun kalimat bahasa Arab ketika menulis, mereka kurang dapat atau mampu menguasainya. Maksudnya di sini yaitu menyusun kalimat-kalimat fiil, fail, maf’ul, mubtada’ dan khabar. Dan sebagainya.

Kemudian menurut salah seorang siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi menyatakan bahwa: pada tingkat pemula seperti kita ini, dalam hal menulis huruf Arab sesuai dengan struktur kalimatnaya adalah hal yang sulit, terbukti kita kami di suruh menulis sebuah kalimat seperti قوس ل ا ىل ابهزي محمد terkadang kami ada yang menulis قوسالوبهزي ى ال محمد ada juga yang menulis بهزيقوس ا ل ال ى محمد . c. Kosa kata (mufradat)

Terkait dengan kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dalam menguasai kosa kata dalam menulis saya rasa kurang cukup baik ini terbukti ketika guru bahasa Arab memberikan sebuah teks mufradat di depan, kemudian kami menuliskannya di papan tulis, kemudian kami menghapusnya dan menyuruh menulis di buku mereke masing-msing siswa ternyata masih belum bisa sepenuhnya dalam hal menulis kosakata yang kami berikan. Segala hal yang berkaitan

dengan keterampilan menulis dengan kemampuan sendiri saya rasa siswa kami kurang cukup baik bagi siswa kami, namun kami sebagai guru selalu membimbing bila terjadi kesalahan.

E. Langkah-Langkah Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dalam

Dokumen terkait