Tujuan penyusunan disertasi dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi Gerung Tahun Ajaran ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh kebulatan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram. judul skripsi ini adalah “ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM BELAJAR ARAB KELAS VII MTs DARUSSALAM BERMI LOMBOK BARAT”, yang ditulis oleh Fahrurrozi Promotor I Drs.
KONTEKS PENELITIAN
Hal ini mengakibatkan kurang minat atau motivasi dari kalangan terpelajar untuk belajar bahasa Arab. Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darussalam Gerung Tahun Pelajaran 2015/2016.
FOKUS PENELITIAN
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darussalam Gerung Tahun Ajaran. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini adalah menganalisis penyebab masalah belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Gerung tahun pelajaran 2015/2016.
TALAAH PUSTAKA
Pendekatan Penelitian
Sudarwan Danim mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif deskriptif adalah suatu proses esensial atau penyelidikan mendalam (groundwork) bagi kajian yang berfokus pada penjelasan, prediksi, dan pengendalian fenomena. Dengan demikian, penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang memiliki sifat atau ciri bahwa data yang diperoleh dinyatakan dalam keadaan yang wajar, sebagaimana adanya (natural setting). Dengan demikian, metode deskriptif dapat dikatakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang digali dengan cara menggambar atau menggambarkan keadaan objek penilaian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Metode ini digunakan karena peneliti merasa ada kesepakatan antara masalah yang dibahas dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Peneliti akan membahas dan mendeskripsikan kondisi yang berkaitan dengan “analisis permasalahan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab kelas VII MTs Darussalam Bermi” sebagai objek penelitian sesuai dengan fakta atau fakta nyata yang ditemui peneliti secara langsung melalui temuan yang ditemukan di kelas. MTs VII. Darussalam Bermi mengaitkan judul peneliti sendiri dengan penelitian kualitatif dengan mengambil data yang valid dari madrasah.
Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti dalam subjek penelitian merupakan pencarian dan pengumpulan data yang akurat dan dapat dijelaskan dengan memfokuskan pada pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini. Peneliti dapat menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, madrasah yang dijadikan sampel penelitian untuk mengumpulkan data.
Lokasi penelitian
Sumber Data
Prosedur Pengumpulan Data
Dengan demikian, pengertian observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian.28 Peneliti menggunakan metode observasi ini sebagai cara untuk mengumpulkan data tentang lokasi atau untuk mengungkapkan. dari MTs Darussalam Bermi Gerung, serta pada proses belajar mengajar bahasa Arab di MTs Darussalam Bermi Gerung secara langsung agar data yang diperoleh lebih akurat. Wawancara dalam penelitian kualitatif bersifat mendalam karena berusaha menelaah informasi secara holistik dan jelas dari informan.29 Wawancara ini dapat digunakan untuk melengkapi data observasi. Metode wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang bagaimana kegiatan belajar mengajar bahasa Arab di MTs Darussalam Bermi Gerung, kondisi guru dan siswa di MTS Darussalam Bermi Gerung, kurikulum yang diterapkan di kelas bahasa Arab serta fasilitas dan prasarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar bahasa Arab, serta mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar bahasa Arab yang dialami dalam kegiatan pembelajaran bahasa Arab.
Metode dokumenter yang diambil dari kata dokumen merupakan cara pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah utama penelitian yaitu pengumpulan data. Moleong menekankan bahwa dokumen merupakan sumber data yang dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan memprediksi. Peneliti menggunakan metode wawancara ini untuk memperoleh data mengenai sejarah berdirinya dan berkembangnya MTs Darussalam Gerung, data guru dan siswa di MTs Darussalam Gerung, struktur organisasi di MTs Darussalam Gerung, dan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di MTs Darussalam Gerung. Gerung.
Analisa Data
Keabsahan Data
Data yang diperoleh mengacu pada analisis penyebab kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab VII. kelas MTs Darussalam Bermi. Trigulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Triangulasi teknis untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.
Jika ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan atau pihak lain untuk menentukan data mana yang dianggap benar. Maka dalam triangulasi sumber ini peneliti membandingkan data yang diperoleh di lapangan mengenai kesulitan belajar bahasa Arab siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi Gerung dengan keberhasilan yang diperoleh dari observasi seperti dokumen dan pendapat orang lain.
Sejarah Singkat Berdirinya MTs Darussalam Bermi
Letak Geografis MTs Darussalam Bermi
Sarana dan Prasarana
Struktur Organisasi
Keadaan Siswa
Keadaan Guru
Penyebab kesulitan Belajar siswa dalam Mempelajari Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi Gerung
Kesulitan siswa dalam menghafal kosa kata atau kurangnya Mufradat dalam belajar bahasa Arab di tingkat pemula adalah yang paling utama. Kesulitan dalam menulis huruf arab merupakan masalah yang sangat sulit dalam belajar bahasa arab bagi siswa kami, bahkan ketika mereka menulis huruf arab, siswa kami masih bingung dalam menulis huruf arab, menulis huruf arab sama sekali berbeda dengan menulis huruf latin, ini menjadi kendala tersendiri bagi Pembelajar bahasa arab.. Keterbatasan waktu yang dialokasikan untuk mengajar bahasa arab berarti pembelajaran bahasa arab masih kurang baik yaitu 3 jam dalam seminggu, dua jam pada hari rabu dan satu jam pada hari kamis, meskipun itu harus menjadikan siswa mahir dalam mempelajari bahasa arab baik dari segi membaca dan menulis.
Berbicara dan menerjemahkannya harus dibiasakan belajar bahasa arab setiap hari, karena belajar bahasa arab membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi bagi siswa yang baru belajar, sehingga sulit bagi kami sebagai guru untuk membimbing siswa yang kesulitan belajar bahasa arab. Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dalam Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi sedang belajar bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi.
Langkah-Langkah Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dalam mempelajari Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi mempelajari Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi
Sebagai guru bahasa Arab, kami mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar bahasa Arab dengan cara mengenalkan siswa membaca teks bahasa Arab, mengenalkan siswa membaca teks bahasa Arab, dan kemudian kami sebagai guru menafsirkan arti setiap kata dalam bahasa Arab dan meminta mereka untuk menghafalnya dengan untuk menambah kosa kata siswa, kami juga berusaha mendorong siswa untuk mau berkomunikasi dengan kami sebagai guru bahasa Arab dengan kosa kata yang mereka miliki, bahkan dengan mencampurkan bahasa yang mereka dapatkan. Melanjutkan wawancara peneliti dengan guru bahasa arab, pelajaran bahasa arab yang kami berikan kepada siswa tidak hanya di dalam kelas, kami memberikan pelajaran bahasa arab di luar sekolah, sebagian besar siswa kami kuliah, disini siswa belajar menulis, membaca buku-buku yang diberikan oleh ustadz santrinya, dan ini terbukti sebagai pembelajaran tambahan bagi santri VII. kelas MTs Darussalam Bermi, guru bahasa Arab cenderung memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran bahasa Arab, agar premis pembelajaran bahasa Arab mudah dipelajari dan minat siswa untuk belajar bahasa Arab meningkat.
Temuan penelitian
Selanjutnya bahwa kendala atau masalah yang dihadapi oleh siswa kelas VII adalah kurangnya kesadaran di antara mereka untuk berbahasa Arab. Adapun kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam kita dalam menyambung huruf, menulis dalam bahasa arab sederhana yaitu menulis karangan terbimbing dengan pemikiran sendiri menurut saya kurang baik, padahal tujuan utama belajar bahasa arab untuk belajar adalah bahwa siswa mampu menulis huruf – huruf arab, namun kenyataannya dalam hal kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dalam menyusun kalimat bahasa arab pada saat menulis kurang mampu atau tidak mampu menguasainya.
Mengenai siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dalam penguasaan kosa kata dalam menulis, menurut saya kurang baik, terlihat jelas ketika guru bahasa Arab memberikan teks abstrak di depan, kemudian kita menulisnya di papan tulis, lalu menghapusnya dan menceritakannya. mereka untuk menulisnya di buku masing-masing - ternyata setiap siswa masih belum sepenuhnya bisa menulis kosakata yang kami berikan. Langkah-Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi.
Langkah-Langkah Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dalam mempelajari Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi
Banyak siswa yang dilatih menulis dan membaca dengan tujuan untuk membiasakan latihan karena mereka baru mengenal bahasa Arab. Guru bahasa Arab cenderung memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran bahasa Arab, sehingga anggapan bahwa belajar bahasa Arab itu mudah dan minat siswa untuk belajar bahasa Arab meningkat. Guru bahasa arab memberikan pelatihan non akademik dengan melatih siswa berpidato dalam bahasa arab, hal ini bertujuan agar siswa mahir dan terbiasa berkomunikasi dalam bahasa arab.
Mengajar dengan membiasakan siswa setiap pagi dan sore untuk mempelajari kitab sehingga siswa terbiasa menafsirkan, membaca dan membiasakan tata bahasa dari bahasa arab itu sendiri. Segala upaya yang dilakukan tentunya memiliki kendala yang dapat menghambat kemajuan suatu kegiatan, karena hal ini berkaitan dengan proses belajar mengajar maka diperlukan suatu alat pendukung yaitu dengan menggunakan media, dimana media pembelajaran adalah segalanya untuk menyampaikan pesan. , berupa rangkaian pengetahuan, keterampilan sikap peserta didik, sehingga peserta didik dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan dan makna yang disampaikan.
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
Penyebab kesulitan Belajar siswa dalam Mempelajari Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi Gerung
Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dalam menulis huruf Arab dilihat dari aspek penilaian kemampuan menulis huruf Arab berkaitan dengan bentuk yaitu sebagian besar siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi masih belum bisa menulis huruf arab. Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dilihat dari aspek penilaian kemampuan menulis bahasa Arab berkaitan dengan bentuk dan hubungan huruf demi huruf yaitu paling banyak. dari siswa kelas VII. Dari pemaparan di atas jelas bahwa kemampuan siswa kelas VII MTs Darussalam Bermi dilihat dari aspek penilaian kemampuan menulis bahasa Arab terkait penulisan kosa kata huruf demi huruf yaitu siswa kelas VII terbanyak. MTs Darussalam Bermi, masih belum mampu menghafalkan mufradat dalam bahasa Arab dengan baik dan benar.
Namun guru bahasa Arab MT Darussalam terus meningkatkan pemahaman siswa tentang pembentukan struktur. Langkah-Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII MTs Darussalam Bermi Gerung.
Langkah-Langkah Dalam Mengatasi Kusulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII MTs Darussalam Bermi Gerung
Siswa diharapkan mampu melafalkan lafadz-lafadz kata dan kalimat dalam bahasa Arab yang fasih, lancar dan fasih. Memperkenalkan siswa mengarang dalam bahasa Arab melalui mengarang, siswa dapat mengungkapkan isi hati, pikiran dan pengalamannya, sehingga diharapkan melalui pelajaran menulis siswa dapat mengembangkan daya imajinasinya. Mudahnya memberikan pemahaman kepada siswa tentang qawaid dan nahwu, jika disebut “tata bahasa” dalam bahasa Indonesia, memberikan contoh mata pelajaran agar pengajaran tidak membosankan, kemudian memberikan contoh di papan tulis dan menjelaskan arti dan ilmunya.
Membiasakan siswa berpidato menggunakan bahasa arab, dengan tujuan agar siswa dapat berbicara dengan baik dan terbiasa melafalkan huruf arab. Mengajarkan kitab setiap hari merupakan pelajaran tambahan bahasa arab untuk kelas VII MTs Darussalam Bermi.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran-Saran
Kami berharap kepala madrasah dan koordinator kurikulum memberikan arahan untuk pembenahan kurikulum yang sudah ada, misalnya dengan menambah jam pelajaran bahasa Arab. Hendaknya lebih meningkatkan kualitas pengajaran yang selama ini dilakukan, misalnya dengan menggunakan metode dan strategi pengajaran yang lebih beragam, sehingga tidak selalu menggunakan teknik ceramah yang membuat siswa jenuh dan bosan. Kami harap Anda selalu belajar bahasa Arab, dimulai dengan belajar membaca dan menulis dalam bahasa Arab.