dana yaitu ketika ekspor suatu negara lebih dari impornya, BOP-nya dikatakan surplus. Di sisi lain, defisit BOP menunjukkan bahwa impor suatu negara lebih besar daripada ekspornya.
Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1995 tentang kepabeanan, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean dan barang yang telah diangkut atau akan dimuat di sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari daerah pabean. Sedangkan impor, merupakan kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean. Balance of payment (BOP) adalah ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara perdagangan suatu negara dengan perdagangan negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun). BOP mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing dan juga transaksi finansial. Umumnya BOP terdiri atas neraca transaksi berjalan dan neraca latin modal dan finansial, dan item-item finansial.
CONTOH SOAL
1. a. Apa yang dimaksud dengan pengangguran friksional dan pengangguran struktural?
b. Apa penyebab terjadinya inflasi? Bagaimana dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi?
2. a. Sebut dan jelaskan teori pertumbuhan yang anda ketahui! (2 saja) b. Gambar dan jelaskan dampak pertumbuhan populasi menurut
model Solow!
3. Mengapa kebijakan stabilisasi perekonomian sering mengalami kelambanan?
4. Bagaimanakah gambar kurva penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang?
5. Jelaskan apa yang terjadi pada kurva di bawah ini!
panDuan praktikuM
Praktikum Mata Kuliah Ekonomi Makro merupakan pengalaman belajar untuk mengamati dan menganalisis bagaimana penerapan perekonomian tertutup dan terbuka, aliran ekonomi makro, komponan dan perhitungan pendapatan nasional, teori tenaga kerja dan inflasi, pertumbuhan, kebijakan stabilisasi perekonomian, teori konsumsi dan investasi, fiskal, teori uang dan moneter, keseimbangan perekonomian agregat dengan simulasi kurva IS-LM, agregat demand dan agregat supply dan komponen penyusunnya serta teori ekspor-impor dalam analisis Balance of Payment (BOP).
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menerapkan dinamika determinan utama dalam ekonomi makro (pertumbuhan, inflasi, Balance of payment, dan pengangguran) untuk stabilisasi.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah, menganalisis serta mengambil prakarsa untuk mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem agribisnis yang berkelanjutan.
B. Kegunaan
1. Bagi mahasiswa, untuk menambah wawasan tentang penerapan teori ekonomi makro dan sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah Ekonomi Makro di Semester III.
2. Bagi Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum dapat mendukung kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan pertanian.
3. Bagi pemerintah, hasil praktikum ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dari mahasiswa mengenai identifikasi, rumusan masalah dan akar masalah, analisis dinamika determinan utama ekonomi makro dalam perekonomian berkelanjutan.
C. Metodologi
1. Lokasi praktikum: di kampus Fakultas Pertanian UNS.
2. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari instansi terkait (BPS, Bank Indonesia, FAO), World Bank dan lain-lain).
3. Analisis data dan penulisan laporan: data yang sudah terkumpul ditabulasi, selanjutnya di analisis dan diinterpretasikan. Penulisan laporan praktikum menyesuaikan petunjuk penyusunan laporan praktikum.
JADWAL PELAKSANAAN
NO. KEGIATAN TANGGAL TEMPAT BOBOT
1 Asistensi Minggu ke-1 Zoom Meeting 5
2 ACARA 1 Minggu ke-2 Menyesuaikan 5
3 ACARA 2 Minggu ke-3 Menyesuaikan 5
4 ACARA 3 dan 4 Minggu ke-4 Menyesuaikan 10 5 ACARA 5 dan 6 Minggu ke-5 Menyesuaikan 10 6 ACARA 7 dan 8 Minggu ke-6 Menyesuaikan 10
7 ACARA 9 Minggu ke-7 Menyesuaikan 10
8 ACARA 10 Minggu ke-8 Menyesuaikan 15
9 Responsi Minggu ke-9 Zoom Meeting 15
TahapKemampuan akhir/Sub-CPMK (kode CPL) Materi Pok
okReferensi
Metode Pembelajaran WaktuPengalaman Belajar
Penilaian* LuringDaring
Indikator (tingkat Taksonomi) C-A-P
Teknik penilaian dan bobot
12345678910 1Mampu menjelaskan ruang lingkup ekonomi makro. 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1 Ruang lingkup praktikum ekonomi makro
1, 2, 4SCL50 menitPretestC1, P15 2Mampu menjelaskan Perekonomian Tertutup. 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1
Perekonomian tertutup3 (World Bank, FAO, World Statistic); 4
Case Method 50 menitMenyusun laporan studi kasus Negara dengan perekonomian tertutup (tugas kelompok)
C2, P15 3Mampu menganalisis kasus Perekonomian Terbuka 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1
• Perekonomian terbuka3 (World Bank, FAO, World Statistic); 4
Case Method50 menitMenyusun laporan studi kasus Negara dengan perekonomian terbuka (tugas kelompok)
C1, P15
TahapKemampuan akhir/Sub-CPMK (kode CPL) Materi Pok
okReferensi
Metode Pembelajaran WaktuPengalaman Belajar
Penilaian* LuringDaring
Indikator (tingkat Taksonomi) C-A-P
Teknik penilaian dan bobot
12345678910 4Mampu mengaplikasikan simulasi penghitungan pendapatan nasional, komponan dan Perhitungan pendapatan nasional 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3 Komponan dan Perhitungan pendapatan nasional
3 (BPS, Bank Indonesia, Pemprov); 4
Case Method50 menitSimulasi penghitungan pendapatan tingkat propinsi dengan kasus-kasus tertentu (tugas kelompok).
C1, P15 5Mahasiswa dapat menerapkan dan menganalisis hubungan tenaga kerja dan inflasi 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3
Teori tenaga kerja dan inflasi.3 (BPS, Bank Indonesia, Pemprov); 4
Case Method50 menitMengamati dan menganalisis fenomena pengangguran dan inflasi yang terjadi pada kondisi terkini di tingkat propinsi, termasuk upah minimum regional (tugas kelompok).
C2, P15
TahapKemampuan akhir/Sub-CPMK (kode CPL) Materi Pok
okReferensi
Metode Pembelajaran WaktuPengalaman Belajar
Penilaian* LuringDaring
Indikator (tingkat Taksonomi) C-A-P
Teknik penilaian dan bobot
12345678910 6Mampu menjelaskan dan mengeksplorasi berbagai teori pertumbuhan 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3 Teori pertumbuhan4Case Method50 menitReview jurnal internasional yang berkaitan dengan teori pertumbuhan (tugas kelompok)
C2, P15 7Mampu menjelaskan kebijakan stabilisasi perekonomian 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3
Kebijakan stabilisasi perekonomian 3 (BPS, Bank Indonesia, Kemenkeu, Pemprov); 4
Case Method50 menitMenyusun laporan analisis kasus yang berkaitan dengan kebijakan stabilisasi perekonomian dan realita yang terjadi pada kondisi terkini (tugas kelompok).
C2, P15 8Mampu menjelaskan dan mengaplikasikan Teori Konsumsi 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3
Teori Konsumsi3 (BPS, Bank Indonesia, Pemprov); 4 Case Method50 menitMenyusun laporan mengenai konsumsi di tingkat propinsi (tugas kelompok)
C2, P15
TahapKemampuan akhir/Sub-CPMK (kode CPL) Materi Pok
okReferensi
Metode Pembelajaran WaktuPengalaman Belajar
Penilaian* LuringDaring
Indikator (tingkat Taksonomi) C-A-P
Teknik penilaian dan bobot
12345678910 9Mampu menjelaskan dan mengaplikasikan Teori Investasi. 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3 Teori Investasi.3 (BPS, Bank Indonesia, Pemprov); 4
Case Method50 menitMenyusun laporan mengenai investasi di tingkat propinsi (tugas kelompok)
C1, P15 10-14Mampu menjelaskan dan mengetahui penerapan Teori Fiskal-Moneter dan keseimbangannya serta Agregat demand dan agregat supply beserta komponen penyusunnya. 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3
• Teori Fiskal • Teori uang (moneter) • Keseimbangan perekonomian agregat dengan simulasi kurva IS-LM • Agregat demand, agregat supply dan komponen penyusunnya.
3 (BPS, Bank Indonesia, Pemprov); 4
Case Method dan Team based Project
200 menitMenyusun laporan hasil analisis kebijakan fiskal dan moneter suatu propinsi beserta kesimbangannya (tugas kelompok).
C1, P115
TahapKemampuan akhir/Sub-CPMK (kode CPL) Materi Pok
okReferensi
Metode Pembelajaran WaktuPengalaman Belajar
Penilaian* LuringDaring
Indikator (tingkat Taksonomi) C-A-P
Teknik penilaian dan bobot
12345678910 15Mampu menjelaskan penerapan teori ekspor-impor dan Balance of Payment (BOP) 3.1, 4.1, 4.2 4.1, 4.2, 4.3, 5.1, 6.1, 8.1, 8.2,8.3 Teori ekspor- impor dan Balance of Payment (BOP)
3 (BPS, Bank Indonesia, Pemprov, Dinas Per- dagangan, internet)
Case Method dan Team based Project
50 menitMenyusun laporan hasil pengamatan dan analisis kinerja ekspor dan impor suatu propinsi dan menghitung BOP (tugas kelompok)
C3, P110 16POST TEST/ RESPONSI50 menitC230 *Rubrik Kriteria Penilaian terlampir
Berikut rubrik penilaian praktikum Ekonomi Makro:
No. Aspek Penilaian
Nilai
70-74 75-79 80-84 ≥ 85
1. Kehadiran setiap acara praktikum
Tidak hadir di semua tahap praktikum
Tidak hadir lebih dari satu tahap praktikum
Tidak hadir pada salah satu tahap praktikum
Hadir semua pada tahap praktikum
2. Keterampilan mencari sumber informasi dan menangkap ide tentang Ekonomi Makro dari berbagai referensi
Tidak terampil dalam mencari sumber informasi dan menuangkan ide tentang Ekonomi Makro dari berbagai referensi
Kurang terampil dalam mencari sumber informasi dan menuangkan ide tentang Ekonomi Makro dari berbagai referensi
Cukup terampil dalam mencari sumber informasi dan menuangkan ide tentang Ekonomi Makro dari berbagai referensi
Sangat terampil dalam mencari sumber informasi dan menuangkan ide tentang Ekonomi Makro dari berbagai referensi 3. Keterampiilan
dan kemampuan dalam mengikuti setiap acara praktikum Ekonomi Makro
Tidak mampu mengikuti setiap acara praktikum Ekonomi Makro
Kurang mampu mengikuti setiap acara praktikum Ekonomi Makro
Cukup mampu mengikuti setiap acara praktikum Ekonomi Makro
Sangat mampu mengikuti setiap acara praktikum Ekonomi Makro
4. Kemampuan dalam mengolah data dan meng- analisis serta Menyusun laporan praktikum
Tidak terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun laporan praktikum
Kurang terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun laporan praktikum
Cukup terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun laporan praktikum
Sangat terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun laporan praktikum 5. Kemampuan
dalam menginter- pretasikan hasil analisis terkait Ekonomi Makro
Tidak terampil dalam menginter- pretasikan hasil analisis terkait Ekonomi Makro
Kurang terampil dalam menginter- pretasikan hasil analisis terkait Ekonomi Makro
Cukup terampil dalam menginter- pretasikan hasil analisis terkait Ekonomi Makro
Sangat terampil dalam menginter- pretasikan hasil analisis terkait Ekonomi Makro 6. Kedisiplinan
dalam pengumpulan laporan praktikum
Tidak mengumpul- kan laporan praktikum
Pengumpulan lebih 1 hari dari deadline
Pengumpulan 1 hari setelah deadline
Pengumpulan lebih awal/
tepat sesuai deadline
TATA CARA PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM EKONOMI MAKRO
A. Bahan dan Ukuran
1. Naskah dibuat (diketik) dengan format Word.
2. Ukuran naskah adalah kuarto (A4).
3. Laporan di-upload ke portal Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (https://spada.uns.ac.id/).
B. Penulisan/Pengetikan 1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman 12 pt dan seluruh naskah harus menggunakan huruf yang sama.
b. Lambang, huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak ada/tidak bisa diketik atau tidak ada dalam komputer, dapat diganti dengan tulisan tangan (harus jelas, rapi, dan menggunakan tinta hitam).
c. Istilah-istilah/kata-kata asing dicetak dengan huruf miring (italic).
2. Jarak baris
a. Jarak baris 1 spasi untuk bagian intisari/ringkasan, judul tabel, judul gambar, dan daftar pustaka, serta sumber data suatu tabel yang lebih dari satu baris.
b. Jarak 2 spasi diperuntukan antara judul bab dengan sub bab.
c. Jarak 1,5 spasi untuk isi pokok naskah (selain poin 2a dan 2b).
3. Batas tepi atas dan tepi kiri 4 cm, batas tepi kanan dan tepi bawah 3 cm.
4. Alinea bari dimulai pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri.
5. Perincian ke bawah. Jika pada naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor urut (numbering) dengan angka atau huruf yang sesuai dengan derajat perincian. Penggunaan tanda penghubung dan bullet tidak diperkenankan.
C. Penomoran 1. Halaman
a. Bagian awal laporan dimulai dari halaman judul sampai ke intisari diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil, misalnya i, ii, iii, iv, v, ... dst dan ditempatkan pada bagian tengah bawah.
b. Bagian utama sampai bagian akhir dimulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai halaman terakhir, diberi nomor halaman dengan menggunakan huruf Arab, misalnya 1, 2, 3, 4, 5, ... dst.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali pada halaman judul BAB, nomor halaman ditempatkan di sebelah tengah bawah.
2. Judul tabel diberi nomor urut dengan angka Arab dan disesuaikan dengan babnya, misalnya: Tabel 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 3.1, ... dan seterusnya. Begitu juga dengan penomoran gambar.
D. Tabel
1. Nomor tabel (gambar) yang diikuti dengan judul ditempatkan di atas tabel (gambar) tanpa diakhiri titik.
2. Tabel atau gambar tidak boleh dipenggal, kecuali jika tabel atau gambar tersebut memang panjang sehingga tidak mungkin diketik dalam 1 halaman.
3. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan yang lain cukup jelas.
4. Jika ukuran tabel lebih besar dari ukuran kertas dan harus dipasang memanjang (landscape), maka bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri.
5. Di bawah tabel selalu diberi tulisan sumber data, yang menyatakan asal data tersebut (hasil olahan data sekunder atau data primer yang berasal dari lampiran).
E. Lain-lain
Tinjauan pustaka laporan minimal 2 pustaka dari text book, dan 5 pustaka dari jurnal. Pustaka yang digunakan yang up to date (minimal terbit tahun 2000). Pengumpulan naskah laporan dikumpulkan dalam bentuk soft file dan di upload ke portal Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (https://spada.uns.ac.id/).
ACARA I
PEREKONOMIAN TERTUTUP
Perekonomian tertutup merupakan perekonomian yang tidak ber- interaksi dengan perekonomian lainnya di dunia.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menganalisis kasus perekonomian tertutup Materi:
Studi kasus suatu negara yang menerapkan perekonomian tertutup Metode Analisis :
Deskriptif Sumber Data:
World Bank, FAO, World Statistics, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok
ACARA II
PEREKONOMIAN TERBUKA
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian lain di seluruh dunia.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menganalisis kasus perekonomian terbuka Materi:
Studi kasus suatu negara yang menerapkan perekonomian terbuka Metode Analisis:
Deskriptif Sumber Data:
World Bank, FAO, World Statistics, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok
ACARA III
KOMPONEN DAN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Komponen pendapatan nasional antara lain konsumsi (C), investasi (I), pembelian pemerintah (G) dan ekspor neto (NX), diformulasikan sebagai berikut
Y = C + I + G + NX
Persamaan ini disebut sebagai indentitas pos pendapatan nasional.
Konsumsi (consumtion) terdiri dari barang dan jasa yang dibeli rumah tangga. Konsumsi dibagi menjadi tiga subkelompok: barang tidak tahan lama, barang tahan lama, dan jasa. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang yang habis dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang memiliki usia panjang, seperti mobil dan TV. Jasa (services) meliputi pekerjaan yang dilakukan untuk konsumen oleh individu dan perusahaan, seperti potong rambut, berobat ke dokter. Investasi (investation) terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk menggunaan masa depan. Investasi dibagi menjadi tiga subkelompok: investasi tetap bisnis, investasi tetap residensial, dan investasi persediaan. Investasi tetap bisnis adalah pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan. investasi residensial adalah pembelian rumah baru oleh rumah tangga dan tuan tanah. Investasi persediaan adalah peningkatan dalam persediaan barang perusahaan (jika persediaan menurun, investasi persediaan negatif).
Pembelian pemerintah (government purchases) adalah barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah pusat, negara bagian, dan daerah. Kelompok ini meliputi peralatan militer, jalan layang dan jasa yang diberikan pegawai pemerintah. Dalam hal ini tidak termasuk pembayaran transfer kepada individu, seperti jaminan sosial dan kesejahteraan. Karena merelokasi pemdapatan yang ada dan tidak memerlukan pertukaran barang serta jasa, maka pembayaran transfer bukan bagian dari GDP (gross domestic bruto).
Tujuan:
Mahasiswa dapat menganalisis komponen pendapatan nasional dan mengaplikasikan simulasi penghitungan pendapatan nasional.
Materi:
Pendapatan daerah tingkat provinsi (PDRB) Metode Analisis :
Simulasi penghitungan pendapatan tingkat provinsi dengan kasus- kasus tertentu
Sumber Data:
BPS, Bank Indonesia, Pemprov, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok
ACARA IV
TEORI TENAGA KERJA DAN INFLASI
Pengertian umum mengenai tenaga kerja telah tercantum dalam Undang-Undang Pokok Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Undang-undang ini disempurnakan oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 1 Tahun 2017 Tentang Struktur dan Skala Upah.
Penawaran tenaga kerja merupakan fungsi dari upah, dimana jumlah tenaga kerja yang ditawarkan akan dipengaruhi oleh tingkat upah.
Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh keputusan seseorang apakah dia mau bekerja atau tidak. Keputusan ini tergantung pula pada tingkah laku seseorang untuk menggunakan waktunya. Dalam perekonomian yang lebih luas, semakin tinggi tingkat upah dapat mendorong semakin banyak orang untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Ada tidaknya tenaga kerja dapat mempengaruhi adanya inflasi suatu daerah. Dalam kurva Phillips, nilai inflasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah besarnya pengangguran siklis (penyimpangan pengangguran dari tingkat alamiah). Tingkat inflasi akan bergerak naik ketika tingkat pengangguran siklis rendah, dan inflasi akan bergerak turun ketika tingkat pengangguran siklis tinggi.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menerapkan dan menganalisis hubungan tenaga kerja dan inflasi
Materi:
Data ketenagakerjaan, inflasi tingkat provinsi, upah tenaga kerja, upah minimum regional (UMR)
Metode Analisis:
Studi kasus struktur ketenagakerjaan dan inflasi tingkat provinsi, termasuk upah minimum regional
Sumber Data:
BPS, Bank Indonesia, Pemprov, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok
ACARA V
TEORI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan ekonomi jangka panjang adalah determinan penting dari kesejahteraan ekonomi penduduk suatu negara. Model pertumbuhan antara lain model solow dan model-model pertumbuhan endogen (model dasar dan model dua-sektor) menunjukan bahwa tabungan, pertumbuhan populasi, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam menentukan tingkat serta pertumbuhan standar kehidupan suatu negara.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengeksplorasi berbagai teori pertumbuhan.
Materi:
Jurnal internasional yang berkaitan dengan teori pertumbuhan Metode Analisis:
Review jurnal internasional yang berkaitan dengan teori pertumbuhan Hasil:
Laporan kelompok
ACARA VI
KEBIJAKAN STABILISASI PEREKONOMIAN
Beberapa ahli ekonom berpendapat mengenai kebijakan stabilisasi perekonomian hendaknya dikendalikan melalui kebijakan fiskal dan ke- bijakan moneter. Ada juga yang berpendapat bahwa stabilitas perekonomi- an sebenarnya sudah terjadi secara alamiah. Stabilisasi ekonomi akan mudah terjadi jika dampak kebijakan bersifat langsung. Namun, pada kenyataannya pelaksanaan kebijakan mengalami kelambanan. Para ekonom membedakan ada dua kelambanan yang terjadi, yaitu kelambanan dalam (inside lags) dan kelambanan luar (outside lags). Kelambanan dalam (inside lags) adalah waktu antara guncangan terhadap perekonomian dan tindakan kebijakan dalam menghadapinya. Kelambanan ini terjadi karena pembuat kebijakan membutuhkan waktu untuk menyadari bahwa guncangan telah terjadi dan baru kemudian mengeluarkan kebijakan yang tepat. Kelambanan luar (outside lags) adalah waktu antara tindakan kebijakan dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Kelambanan ini terjadi karena kebijakan yang dibuat tidak segera mempengaruhi pengeluaran, pendapatan dan kesempatan kerja.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menjelaskan kebijakan stabilisasi perekonomian.
Materi:
Kasus-kasus yang berkaitan dengan kebijakan stabilisasi perekonomian dan realita yang terjadi pada kondisi terkini.
Metode Analisis:
Studi kasus Sumber Data:
Bank Indonesia, BPS, Kementerian Keuangan, Laporan-Laporan Instansi Pemerintah dan lain-lain
Hasil:
Laporan kelompok
ACARA VII TEORI KONSUMSI
Keputusan konsumsi sangat penting untuk analisis jangka panjang- jangka pendek. Dalam jangka panjang, keputusan konsumsi mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Peranan dalam jangka pendek adalah dalam menentukan agregat.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengaplikasikan Teori Konsumsi Materi:
Data konsumsi di tingkat provinsi Metode Analisis:
Studi kasus konsumsi di tingkat provinsi Sumber Data:
BPS, Bank Indonesia, Pemprov, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok
ACARA VIII TEORI INVESTASI
Investasi (investation) terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk menggunaan masa depan. Investasi dibagi menjadi tiga subkelompok:
investasi tetap bisnis, investasi tetap residensial, dan investasi persediaan.
Investasi tetap bisnis adalah pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan. investasi residensial adalah pembelian rumah baru oleh rumah tangga dan tuan tanah. Investasi persediaan adalah peningkatan dalam persediaan barang perusahaan (jika persediaan menurun, investasi persediaan negatif). Semua jenis pengeluaran investasi berkaitan secara terbalik dengan tingkat bunga riil.
Ada beberapa hal sebagai penyebab pergeseran dalam fungsi investasi. Kemajuan teknologi meningkatkan produk marjinal modal dan investasi tetap bisnis. Kenaikan populasi akan meningkatkan permintaan atas rumah dan investasi residensial. Kebijakan ekonomi (perubahan kredit pajak dan pajak pendapatan perusahaan) dapat mengubah insentif untuk melakukan investasi dan menggeser fungsi investasi.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengaplikasikan Teori Investasi Materi:
Data investasi di tingkat provinsi Metode Analisis:
Studi kasus data investasi di tingkat provinsi Sumber Data:
BPS, Bank Indonesia, Pemprov, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok
ACARA IX
TEORI FISKAL-MONETER DAN KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN AGREGAT DENGAN SIMULASI KURVA IS-LM, AGREGAT DEMAND
DAN AGREGAT SUPPLY BESERTA KOMPONEN PENYUSUNNYA
Model permintaan agregat dan penawaran agregat digunakan untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi jangka panjang. Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil. Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat suku bunga (i atau r) serta tingkat pendapatan Nasional (Y) yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS menunjukkan tingkat bunga berapapun, tingkat pendapatan yang mendorong pasar barang menuju ekuilibrium. Tingkat pendapatan tergantung pada kebijakan fiskal. Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar uang dan pasar jasa. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan.
Sedangkan kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang. Hubungannya dapat dilihat pada teori tingkat bunga, di sebut juga teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference). Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada setiap tingkat pendapatan. Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran keseimbangan uang riil tertentu.
Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam pasar barang dan jasa dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah uang beredar dan tingkat harga tertentu.
Tujuan:
Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengetahui penerapan Teori Fiskal- Moneter dan keseimbangannya serta agregat demand dan agregat supply beserta komponen penyusunnya
Materi:
Pengamatan kebijakan fiskal dan moneter suatu provinsi beserta kesimbangannya
Metode Analisis:
Studi kasus kebijakan fiskal dan moneter di suatu provinsi Sumber Data:
BPS, Bank Indonesia, Pemprov, dan lain-lain Hasil:
Laporan kelompok