PEMBANGUNAN DESA
Pasal 28 Tim penyusun RPJM Desa bertugas
a. menyusun rancangan RPJM Desa; dan
b. memfasilitasi Musrenbang Desa pembahasan RPJM Desa.
Pasal 29
Pencermatan hasil penyelarasan arah kebijakan Pembangunan Desa dilakukan dengan cara:
a. mempelajari dan mengkaji Peta Jalan SDGs Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1); dan
b. mempelajari dan mengkaji daftar rencana program dan kegiatan yang masuk ke Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5).
Pasal 30
(1) Tim penyusun RPJM Desa menyusun rancangan RPJM Desa.
(2) Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan:
a. Sistem Informasi Desa; dan
b. pencermatan hasil penyelarasan arah kebijakan Pemba- ngunan Desa.
(3) Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. visi dan misi kepala Desa terpilih;
b. tipologi Desa sebagai arah kebijakan Perencanaan Pembangunan Desa;
c. prioritas program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa d. lokasi program dan/atau kegiatan;
e. perkiraan volume;
f. sasaran/manfaat;
g. waktu pelaksanaan per tahun anggaran;
h. perkiraan jumlah dan sumber pembiayaan; dan
i. perkiraan pola pelaksanaan meliputi: swakelola, padat karya tunai desa, kerja sama antar Desa, dan/atau kerja sama dengan pihak ketiga.
(4) Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam format rancangan RPJM Desa yang tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5) Rancangan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan oleh tim penyusun RPJM Desa kepada kepala Desa.
Pasal 31
(1) Musrenbang Desa dilaksanakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa.
(2) Musrenbang Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. penyelenggara musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa adalah kepala Desa;
b. musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa diikuti oleh Pemerintah Desa, BPD, dan unsur perwakilan masyarakat Desa;
c. kepala Desa berkewajiban memastikan kehadiran undangan dari unsur masyarakat; dan
d. warga Desa atau kelompok masyarakat selain keterwakilan unsur masyarakat yang diundang oleh kepala Desa berhak menghadiri Musrenbang Desa.
(3) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui diskusi kelompok secara terarah yang dibagi
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
(4) Diskusi kelompok secara terarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), membahas:
a. visi dan misi kepala Desa terpilih;
b. pokok pikiran BPD;
c. program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa yang diusulkan masyarakat Desa;
d. prioritas program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa yang direkomendasikan Sistem Informasi Desa; dan e. rancangan RPJM Desa.
Pasal 32
(1) Hasil kesepakatan dalam Musrenbang pembahasan rancangan RPJM Desa dituangkan dalam berita acara.
(2) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh kepala Desa, ketua BPD dan seorang perwakilan masyarakat Desa.
(3) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan rancangan RPJM Desa hasil Musrenbang Desa disampaikan oleh kepala Desa kepada BPD.
(4) Kepala Desa menginformasikan kepada masyarakat Desa berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melalui Sistem Informasi Desa dan media publikasi lainnya.
(5) Format berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 33
(1) BPD difasilitasi oleh Pemerintah Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa untuk membahas, menetapkan dan mengesahkan RPJM Desa.
(2) Pembahasan dan pengesahan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pembahasan rancangan RPJM Desa;
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa b. penetapan rancangan RPJM Desa melalui berita acara
musyawarah Desa; dan
c. pengesahan dokumen RPJM Desa.
(3) Berita acara musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditandatangani oleh kepala Desa, ketua BPD, anggota BPD dan seorang perwakilan masyarakat Desa.
(4) Pengesahan dokumen RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan dengan penandatanganan Peraturan Desa tentang RPJM Desa oleh kepala Desa dan ketua BPD.
(5) Peraturan Desa tentang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi pedoman dalam penyusunan RKP Desa.
(6) Kepala Desa menginformasikan kepada masyarakat Desa Peraturan Desa tentang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) melalui Sistem Informasi Desa dan/atau media publikasi lainnya.
Paragraf 3
Rencana Kerja Pemerintah Desa Pasal 34
Penyusunan RKP Desa dilakukan melalui tahapan:
a. pembentukan tim penyusun RKP Desa;
b. pencermatan dan penyelarasan rencana kegiatan dan pembiayaan Pembangunan Desa;
c. pencermatan ulang RPJM Desa;
d. penyusunan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa;
e. Musrenbang Desa pembahasan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa; dan
f. musyawarah Desa pembahasan dan pengesahan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa.
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
Pasal 35
(1) RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa dengan memedomani dokumen RPJM Desa, serta memperhatikan:
a. hasil evaluasi laju pencapaian SDGs Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1);
b. informasi perkiraan pendapatan transfer Desa dari pemerintah daerah kabupaten/kota;
c. daftar rencana program dan kegiatan yang masuk ke Desa yang ada di dalam Sistem Informasi Desa;
d. usulan masyarakat Desa tentang program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa untuk pencapaian SDGs Desa;
e. berita acara musyawarah antar Desa terkait kesepakatan antar Desa untuk bekerjasama mewujudkan pencapaian SDGs Desa; dan
f. dokumen perjanjian kerja sama Desa dengan pihak ketiga untuk bekerja sama mewujudkan pencapaian SDGs Desa.
(2) Perkiraan pendapatan transfer Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Dana Desa;
b. alokasi Dana Desa;
c. dana bagi hasil pajak dan retribusi;
d. bantuan keuangan pemerintah daerah provinsi; dan e. bantuan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pasal 36
(1) Kepala Desa mempersiapkan penyusunan rancangan RKP Desa dengan membentuk tim penyusun RKP Desa.
(2) Tim penyusun RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. pembina yang dijabat oleh kepala Desa;
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa b. ketua yang dipilih secara musyawarah mufakat dengan
mempertimbangkan kemampuan dan keahlian;
c. sekretaris ditunjuk oleh ketua tim; dan
d. anggota berasal dari perangkat desa, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan unsur masyarakat Desa lainnya.
(3) Unsur masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi:
a. tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh seni dan budaya, dan keterwakilan kewilayahan;
b. organisasi atau kelompok tani dan/atau buruh tani;
c. organisasi atau kelompok nelayan dan/atau buruh nelayan;
d. organisasi atau kelompok perajin;
e. organisasi atau kelompok perempuan, forum anak, pemerhati dan perlindungan anak;
f. perwakilan kelompok masyarakat miskin;
g. kelompok berkebutuhan khusus atau difabel;
h. kader kesehatan;
i. penggiat dan pemerhati lingkungan;
j. kelompok pemuda atau pelajar; dan/atau
k. organisasi sosial dan/atau lembaga kemasyarakatan lainnya sesuai keadaan Desa.
(4) Tim penyusun RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit berjumlah 7 (tujuh) orang.
(5) Komposisi Tim penyusun RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri dari paling sedikit 30% (tiga puluh per seratus) perempuan.
(6) Tim penyusun RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.
Pasal 37
(1) Tim Penyusun RKP Desa bertugas untuk menyusun
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
(2) Penyusunan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. pencermatan dan penyelarasan rencana kegiatan dan pembiayaan Pembangunan Desa;
b. pencermatan ulang RPJM Desa;
c. penyusunan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa; dan
d. penyusunan rencana kegiatan, serta desain teknis dan rencana anggaran biaya kegiatan.
Pasal 38
(1) Rencana kegiatan Pembangunan Desa yang akan masuk ke dalam rancangan dokumen RKP Desa disusun berdasarkan hasil pencermatan dan penyelarasan daftar rencana program dan kegiatan yang masuk ke Desa.
(2) Rencana pembiayaan Pembangunan Desa yang akan masuk ke dalam rancangan dokumen RKP Desa disusun berdasarkan:
a. perkiraan pendapatan asli Desa;
b. pagu indikatif Dana Desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara;
c. pagu indikatif alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota;
d. perkiraan bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota;
e. rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi;
f. rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota; dan
g. sumber keuangan Desa lainnya yang sah dan tidak mengikat.
(3) Data dan informasi tentang rencana pembiayaan Pembangunan
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa Pasal 39
Pemerintah daerah kabupaten/kota menginformasikan kepada Pemerintah Desa tentang program dan/atau kegiatan yang masuk ke Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) melalui penerbitan dokumen yang sah.
Pasal 40
(1) Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian informasi dan/atau sosialisasi pagu indikatif pendapatan Desa dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah provinsi, bupati/wali kota melakukan:
a. penerbitan surat pemberitahuan kepada kepala Desa;
dan
b. pembinaan dan pendampingan kepada Pemerintah Desa untuk mempercepat pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Desa.
(2) Percepatan pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b agar APB Desa ditetapkan pada 31 Desember tahun berjalan.
Pasal 41
(1) Tim penyusun RKP Desa melakukan pencermatan ulang RPJM Desa.
(2) Pencermatan ulang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:
a. mencermati arah kebijakan Perencanaan Pembangunan Desa;
b. mencermati skala prioritas rencana kegiatan Pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya yang tertuang dalam dokumen RPJM Desa;
c. mencermati hasil evaluasi laju pencapaian SDGs Desa;
d. mencermati daftar usulan masyarakat Desa perihal program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa untuk
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
e. mencermati rencana kerja sama antar Desa dan/atau kerja sama Desa dengan pihak ketiga yang difokuskan pada upaya pencapaian SDGs Desa.
(3) Hasil pencermatan ulang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat data dan informasi mengenai:
a. daftar prioritas usulan rencana program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya;
b. daftar usulan masyarakat Desa yang dipilah berdasarkan tujuan SDGs Desa;
c. daftar rencana kerja sama antar Desa; dan
d. daftar rencana kerja sama Desa dengan pihak ketiga.
(4) Data dan informasi hasil pencermatan ulang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dimasukkan dalam format hasil pencermatan RPJM Desa yang ada di Sistem Informasi Desa.
Pasal 42
Tim penyusun RKP Desa melaksanakan penyusunan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa dengan berpedoman pada Sistem Informasi Desa yang memuat:
a. daftar rencana program dan kegiatan yang masuk ke Desa;
b. data dan informasi tentang rencana pembiayaan Pembangunan Desa; dan
c. data dan informasi hasil pencermatan RPJM Desa.
Pasal 43
(1) Rancangan RKP Desa paling sedikit memuat:
a. evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya;
b. rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya;
c. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa;
d. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa e. rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang
dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; dan
f. tim Pelaksana Kegiatan.
(2) Rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk kerja sama antar Desa disusun dan disepakati bersama para kepala Desa yang melakukan kerja sama antar Desa.
(3) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam format rancangan RKP Desa yang tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 44
(1) Pemerintah Desa dapat mengusulkan prioritas program dan kegiatan Pembangunan Desa dan Pembangunan Perdesaan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan/
atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
(2) Tim penyusun RKP Desa menyusun usulan prioritas program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Usulan prioritas program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam rancangan daftar usulan RKP Desa.
(4) Rancangan daftar usulan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menjadi lampiran berita acara laporan tim penyusun rancangan RKP Desa.
Pasal 45
(1) Tim penyusun RKP Desa menyampaikan rancangan RKP Desa kepada kepala Desa untuk diperiksa dengan dilengkapi berita acara.
(2) Dalam hal kepala Desa tidak menyetujui rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala Desa
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
perbaikan dokumen rancangan RKP Desa dengan tidak menambahkan kegiatan baru di luar hasil kesepakatan tim RKP Desa.
(3) Dalam hal kepala Desa menyetujui rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala Desa meminta BPD menyelenggarakan Musyawarah Desa tentang perencanaan Desa.
Pasal 46
(1) Kepala Desa menyampaikan daftar usulan RKP Desa kepada bupati/wali kota melalui camat sebagai usulan kegiatan hasil partisipatif di Desa untuk perencanaan pembangunan Daerah.
(2) Penyampaian daftar usulan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 31 Desember tahun berjalan.
(3) Bupati/wali kota menginformasikan kepada Pemerintah Desa tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP Desa.
(4) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterima Pemerintah Desa sebelum penetapan RKP Desa tahun anggaran berikutnya.
Pasal 47
(1) Kepala Desa melaksanakan Musrenbang Desa untuk membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa.
(2) Musrenbang Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat.
(3) Kepala Desa memastikan kehadiran keterwakilan unsur masyarakat dalam Musrenbang Desa.
(4) Warga Desa atau kelompok masyarakat selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat menghadiri Musrenbang Desa.
(5) Ketentuan kehadiran keterwakilan unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berpedoman
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa Pasal 48
(1) Musrenbang Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) membahas dan menyepakati:
a. hasil pencermatan evaluasi laju pencapaian SDGs Desa yang merujuk pada Sistem Informasi Desa;
b. rancangan RKP Desa terkait dengan pembidangan program dan kegiatan beserta sumber pendanaannya;
dan
c. prioritas program dan/atau kegiatan yang difokuskan pada upaya mewujudkan pencapaian SDGs Desa yang sudah ditetapkan dalam dokumen RPJM Desa.
(2) Dalam pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan reviu laju pencapaian SDGs Desa dan upaya percepatan pencapaian SDGs Desa.
(3) Upaya percepatan pencapaian SDGs Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dirumuskan berdasarkan data SDGs Desa dan pencermatan hasil evaluasi laju pencapaian SDGs Desa yang merujuk pada Sistem Informasi Desa.
(4) Hasil kesepakatan Musrenbang Desa pembahasan rancangan RKP Desa dituangkan dalam berita acara.
(5) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditandatangani oleh kepala Desa, ketua BPD dan seorang perwakilan masyarakat Desa.
(6) Berita acara hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan oleh kepala Desa kepada BPD.
(7) Kepala Desa menginformasikan kepada masyarakat Desa berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melalui Sistem Informasi Desa dan media publikasi lainnya.
Pasal 49
(1) BPD difasilitasi oleh Pemerintah Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa untuk membahas, menetapkan dan mengesahkan RKP Desa.
(2) Pembahasan dan pengesahan Rencana Kerja Pemerintah
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
a. pembahasan rancangan RKP Desa;
b. penetapan rancangan RKP Desa melalui berita acara Musyawarah Desa; dan
c. pengesahan dokumen RKP Desa.
(3) Berita acara Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditandatangani oleh kepala Desa, ketua BPD, anggota BPD dan seorang perwakilan masyarakat Desa.
(4) Pengesahan dokumen RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan dengan penandatanganan Peraturan Desa tentang RKP Desa oleh kepala Desa dan ketua BPD.
(5) Kepala Desa menginformasikan kepada masyarakat Desa Peraturan Desa tentang RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) melalui Sistem Informasi Desa dan/atau media publikasi lainnya.
Pasal 50
(1) Format data dan informasi tentang rencana pembiayaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (3) tercantum dalam Lampiran V yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Format daftar prioritas usulan rencana program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya, daftar usulan masyarakat Desa yang dipilah berdasarkan tujuan SDGs Desa, daftar rencana kerja sama antar Desa, dan daftar rencana kerja sama Desa dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (3) tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa Bagian Keempat
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa Paragraf 1
Umum Pasal 51
(1) Kepala Desa mengoordinasikan pelaksanaan Pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB Desa.
(2) Pelaksanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara swakelola dengan cara:
a. pendayagunaan swadaya dan gotong royong masyarakat Desa;
b. pendayagunaan penyedia jasa/barang; dan/atau c. padat karya tunai Desa.
(3) Dalam hal swakelola pelaksanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) membutuhkan barang dan/atau jasa, Pemerintah Desa dapat melibatkan penyedia barang dan/atau jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Pelaksanaan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tahapan:
a. persiapan pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa;
dan
b. pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa.
Paragraf 2
Tahapan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa
Pasal 52
Tahapan persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa se bagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (4) huruf a meliputi:
a. penetapan Pelaksana Kegiatan;
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
b. penyusunan rencana kerja;
c. sosialisasi dan/atau publikasi kegiatan;
d. pembekalan Pelaksana Kegiatan;
e. pelaksanaan koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan;
f. penyiapan dokumen administrasi;
g. pembentukan tim pengadaan barang dan jasa;
h. pengadaan tenaga kerja; dan i. pengadaan bahan/material.
Pasal 53
(1) Kepala Desa memeriksa dan menetapkan daftar tim Pelaksana Kegiatan Pembangunan Desa yang ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.
(2) Tim Pelaksana Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa.
(3) Dalam hal anggota tim Pelaksana Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengundurkan diri, kepala Desa berwenang mengganti anggota tim Pelaksana Kegiatan, pindah domisili keluar Desa, dan/atau berhalangan melaksanakan tugas.
Pasal 54
Tim Pelaksana Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) bertugas membantu kepala Desa dalam tahapan persiapan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban kegiatan Pembangunan Desa.
Pasal 55
(1) Tim Pelaksana Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 menyusun rencana kerja tim bersama kepala Desa.
(2) Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat:
a. uraian kegiatan;
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa c. waktu pelaksanaan;
d. lokasi;
e. kelompok sasaran;
f. tenaga kerja; dan
g. daftar Pelaksana Kegiatan.
Pasal 56
(1) Kepala Desa melakukan sosialisasi dan publikasi dokumen RKP Desa, APB Desa, dan rencana kerja kepada masyarakat.
(2) Sosialisasi dan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan melalui:
a. musyawarah persiapan pelaksanaan kegiatan desa;
b. Sistem Informasi Desa;
c. papan informasi Desa; dan d. media lain sesuai kondisi Desa.
Pasal 57
(1) Kepala Desa mengoordinasikan pembekalan tim Pelaksana Kegiatan.
(2) Kegiatan pembekalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah Desa melalui bimbingan teknis.
(3) Dalam melaksanakan bimbingan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah Desa dapat meminta bantuan pihak lain.
(4) Peserta bimbingan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. perangkat Desa;
b. tim Pelaksana Kegiatan;
c. panitia pengadaan barang dan jasa;
d. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan e. unsur masyarakat Desa.
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa
(5) Materi pembekalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran dan kegiatan;
b. pengadaan barang dan jasa;
c. pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya lokal;
d. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan; dan e. pengelolaan informasi pelaksanaan kegiatan.
Pasal 58
(1) Tim Pelaksana Kegiatan berkoordinasi melakukan penyiapan dokumen administrasi kegiatan dengan kepala Desa.
(2) Dokumen administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. rencana anggaran biaya dan desain kegiatan;
b. administrasi keuangan;
c. daftar masyarakat penerima manfaat;
d. pernyataan kesanggupan pihak ketiga dalam menyelesaikan pekerjaan;
e. peralihan hak melalui hibah dari warga masyarakat kepada Pemerintah Desa atas lahan atau tanah yang menjadi Aset Desa yang terkena dampak kegiatan Pembangunan Desa;
f. jual-beli antara warga masyarakat dan Desa atas lahan/
tanah yang terkena dampak kegiatan Pembangunan Desa;
g. pernyataan kesanggupan dari warga masyarakat untuk tidak meminta ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan Pembangunan Desa; dan
h. pembayaran ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan Pembangunan Desa.
READING
COPY
Pembangunan Desa dan Pengadaan Barang dan Jasa Desa Pasal 59
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa mengutamakan pemanfaatan sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang ada di Desa serta mendayagunakan swadaya dan gotong-royong masyarakat.
Pasal 60
(1) Pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di Desa dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 paling sedikit meliputi:
a. pendataan kebutuhan tenaga kerja;
b. pendaftaran calon tenaga kerja;
c. pembentukan kelompok kerja;
d. pembagian jadwal kerja; dan
e. penetapan besaran upah dan/atau honor.
(2) Penetapan upah dan/atau honor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e berpedoman pada peraturan bupati/
wali kota mengenai harga satuan pengadaan barang dan jasa di Desa.
(3) Dalam hal peraturan bupati/wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum ditetapkan, kepala Desa menerbitkan keputusan kepala Desa mengenai penetapan harga satuan barang dan jasa di Desa melalui survei harga satuan setempat.
Pasal 61
(1) Pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Desa dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 paling sedikit meliputi:
a. pendataan jenis dan potensi material lokal;
b. pendataan kebutuhan material atau bahan yang diperlukan;
c. penentuan material atau bahan yang disediakan dari Desa;