BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.11. Antisipasi Risiko Bahaya
Hasil dari kuisioner akan dikelompokkan dalam bentuk tabel, sesuai dengan pertanyaan yang telah diberikan kepada Responden. Analisis ini menggunakan penghitungan prosentase.
Rumus mencari presentasi hasil kuisioner menurut Sugiyono, (2022) adalah:
P = f/n x 100 Keterangan P = Prosentase
F = Frekuensi dari stiap jawaban angket N = Jumlah Responden
4.11.1 Antisipasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Tanah
Pada tahap pekerjaan tanah terdapat 5 antisipasi. Penilaian ini diambil dari Responden yang berjumlah 45 orang. Penilaian digolongkan menjadi dua parameter jawaban yaitu Sudah dan Belum. Berikut penilaian antisipasi bahaya pekerjaan tanah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.10 di bawah ini.
Tabel 4.10 Antisipasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Tanah
No Potensi Bahaya Antisipasi Sudah Belum Jumlah
1 Bahaya akibat galian tanah longsor
Melakukan pemasangan dinding penahan temporer
38 7 45
2 Gangguan paru- paru akibat debu dan material
Menggunaan masker secara konsisten
38 7 45
3 Bahaya jatuh ke dalam galian tanah
Memastikan terpasang garis safety line
44 1 45
4 Bahaya akibat sistem drainase jebol
Memastikan sistem drainasi di lokasi konstruksi dirancang dengan baik dan berfungsi dengan baik
45 0 45
5 Bahaya akibat banjir air sungai
Monitoring curah hujan, data curah hujan, pra kiraan curah hujan BMKG dan data tinggi muka air tahunan
44 1 45
(Sumber : Data olah, 2023)
Antisipasi bahaya pada tahap pekerjaan tanah terdapat lima (5) antisipasi dari lima (5) potensi bahaya. Berdasarkan dari tabel di atas dijadikan ke dalam bentuk bilangan prosentase, maka didapatkan data sebagai berikut :
1. Bahaya akibat galian tanah longsor, antisipasinya yaitu melakukan pemasangan dinding penahan temporer.
Sudah = 38
45π₯100% = 84,4 % Belum = 7
45π₯100% = 15,6 %
2. Bahaya akibat gangguan paru-paru, antisipasinya menggunakan masker secara konsisten.
Sudah = 38
45π₯100% = 84,4 % Belum = 7
45π₯100% = 15,6 %
3. Bahaya Jatuh kedalam galian tanah, antisipasinya memastikan terpasang safety line di atas area.
Sudah = 44
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
4. Bahaya akibat sistem drainase jebol, antisipasinya memastikan sistem drainasi di lokasi konstruksi dirancang dengan baik dan berfungsi dengan baik.
Sudah = 45
45π₯100% = 100 % Belum = 0
45π₯100% = 0 %
5. Bahaya akibat banjir air sungai, antisipasinya monitoring curah hujan, data curah hujan, prakiraan curah hujan BMKG dan data tinggi muka air tahunan.
Sudah = 44
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
Dari hasil data di atas antisipasi mayoritas sudah dilakukan. Hasil perhitungan prosentase menunjukkan nilai prosentase sudah mendekati angka 100%, sebagaimana bisa dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 4.5 Diagram Batang Antisipasi Tahap Pekerjaan Tanah (Sumber : Data olah, 2023)
4.11.2 Antisipasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Struktur Bawah
Pada tahap Pekerjaan Struktur Bawah terdapat 8 antisipasi. Penilaian ini diambil dari responden yang berjumlah 45 orang. Penilaian digolongkan dua parameter jawaban yaitu Sudah dan Belum. Berikut penilaian antisipasi bahaya Pekerjaan Struktur Bawah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.11 di bawah ini.
84,4 84,4
97,7 100 100
15,6 15,6
2,3 0 0
0 20 40 60 80 100 120
Melakukan pemasangan dinding penahan
temporer
Menggunaan masker secara
konsisten
Memastikan terpasang garis
safety line
Memastikan system drainasi di
lokasi konstruksi dirancang dengan baik dan berfungsi
dengan baik
Monitoring curah hujan, data curah hujan, pra kiraan curah hujan BMKG,
dan data tinggi muka air tahunan Sudah Belum
Tabel 4.11 Antisipasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Struktur Bawah
No Potensi Bahaya Antisipasi Sudah Belum Jumlah
1 Tertimpa tiang pancang pada saat proses
pemancangan
Area pemancangan dipasang garis safety line
41 4 45
2 Tertusuk kawat bendrat pada saat penulangan
Menggunakan sarung tangan dan safety shoes
44 1 45
3 Bahaya akibat tanah longsor
Melakukan pengawasan area secara rutin dan pemasangan safety line
44 1 45
4 Tersengat aliran listrik pada saat penyambungan tiang pancang
Memastikan kabel layak digunakan
44 1 45
5 Terkena alat bar cutter pada saat pembesian
Menggunakan APD lengkap dan memastikan alat bar cutter layak di- gunakan
45 0 45
6 Terkena alat bar bender pada saat pembesian
Menggunakan APD lengkap dan memastikan alat bar bender layak digunakan
45 0 45
7 Terkena alat las pada saat penyambungan tiang pancang
Memastikan kondisi peralatan las masih dalam kondisi bagus dan layak untuk digunakan dan menggunakan APD lengkap
45 0 45
8 Tertimpa material besi pada saat penulangan
Area di bawah diberi safety net
33 12 45
Antisipasi bahaya pada tahap Pekerjaan Struktur Bawah terdapat delapan (8) antisipasi dari delapan (8) potensi bahaya. Berdasarkan dari Tabel 4.11 di atas dijadikan ke dalam bentuk bilangan prosentase, maka didapatkan data sebagai berikut :
1. Bahaya akibat Tertimpa tiang pancang pada saat proses pemancangan, antisipasinya yaitu area pemancangan dipasang safety line.
Sudah = 41
45π₯100% = 91,1 %
Belum = 4
45π₯100% = 8,9 %
2. Bahaya akibat Tertusuk kawat bendrat pada saat penulangan, antisipasinya Menggunakan sarung tangan dan safety shoes.
Sudah = 44
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
3. Bahaya akibat tanah longsor, antisipasinya memastikan terpasang safety line di atas area.
Sudah = 44
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
4. Tersengat aliran listrik pada saat penyambungan tiang pancang, antisipasinya Memastikan kabel layak digunakan
Sudah = 44
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
5. Terkena alat bar cutter pada saat pembesian, antisipasinya Menggunakan APD lengkap dan memastikan alat bar cuter layak di gunakan.
Sudah = 45
45π₯100% = 100 % Belum = 0
45π₯100% = 0 %
6. Terkena alat bar bender pada saat pembesian, antisipasinya menggunakan APD lengkap dan memastikan alat bar bender layak digunakan.
Sudah = 45
45π₯100% = 100 % Belum = 0
45π₯100% = 0 %
7. Terkena alat las pada saat penyambungan tiang pancang, antisipasinya Memastikan kondisi peralatan las masih dalam kondisi bagus dan layak untuk digunakan dan menggunakan APD lengkap.
Sudah = 45
45π₯100% = 100 % Belum = 0
45π₯100% = 0 %
8. Tertimpa material besi pada saat penulangan, antisipasinya, area di bawah diberi safety net.
Sudah = 33
45π₯100% = 73,3 % Belum = 12
45π₯100% = 26,7 %
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa antisipasi mayoritas sudah dilakukan.
Hasil perhitungan prosentase menunjukkan nilai prosentase sudah mendekati angka 100%, sebagaimana bisa dilihat pada Diagram Batang Gambar 4.6 berikut ini.
Gambar 4.6 Diagram Batang Antisipasi Tahap Pekerjaan Struktur Bawah (Sumber : Data olah, 2023)
Area pemancangan dipasang garis safety line
Menggunakan sarung tangan dan safety shoes
Melakukan pengawasan area
secara rutin dan pemasangan garis safety line
Memastikan kabel layak
digunakan
Menggunakan APD lengkap dan memastikan alat barcuter layak di
gunakan
Menggunakan APD lengkap dan memastikan alat bar bender layak
digunakan
Memastikan kondisi peralatan
las masih dalam kondisi bagus dan
layak untuk digunakan dan
menggunakan APD lengkap
Area di bawah di beri safety net
Belum 2,4 2,3 2,3 2,3 2,3 0 0 0
Sudah 91,1 97,7 97,7 97,7 97,7 100 100 100
91,1
97,7 97,7 97,7 97,7
100 100 100
2,4
2,3 2,3 2,3 2,3
0 0 0
86 88 90 92 94 96 98 100 102
Sudah Belum
4.11.3 Antisipasi Bahaya Pada Pekerjaan Struktur Atas
Pada Tahap Pekerjaan Struktur Atas terdapat 7 antisipasi. Penilaian ini diambil dari Responden yang berjumlah 45 orang. Penilaian digolongkan dua parameter jawaban yaitu Sudah dan Belum. Berikut penilaian antisipasi bahaya Pekerjaan Struktur Atas sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12 Antisipasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Struktur Atas
No Potensi Bahaya Antisipasi Sudah Belum Jumlah
1 Terjatuh dari tempat tinggi
Memastikan yang bekerja di ketinggian
menggunakan full body harnes
37 8 45
2 Terjepit dan tertusuk pada pembesian
Selalu memperhatikan posisi kerja lainnya dan berkoordinasi dengan baik
45 0 45
3 Mata terkena percikan ready mix
Menggunaan kaca mata safety
42 3 45
4 Terluka kawat bendrat pada saat penulangan
Memastikan setiap proses pemasangan kawat selalu menggunakan sarung tangan dan safety shoes
43 2 45
5 Terluka akibat paku yang menonjol pada proses bekisting
Selalu memperhatikan posisi kerja dan
menggunakan full APD
45 0 45
6 Terluka akibat mesin plasma cutting pada pembesian
Memastikan bahwa alat dalam kondisi layak untuk digunakan, menggunakan sarung tangan, kacamata dan safety shoes
44 1 45
7 Tertimpa bahan material besi atau sejenisnya
Memastikan selalu menggunakan APD dan pemasangan safety net
40 5 45
Antisipasi bahaya pada tahap Pekerjaan Struktur Atas terdapat enam (6) antisipasi dari enam (6) potensi bahaya. Berdasarkan dari tabel di atas dijadikan ke dalam bentuk bilangan prosentase, maka didapatkan data sebagai berikut :
1. Terjatuh dari tempat tinggi, antisipasinya memastikan yang bekerja di ketinggian menggunakan full body harness.
Sudah = 37
45π₯100% = 82,2 %
Belum = 8
45π₯100% = 17,8 %
2. Terjepit dan tertusuk pada pembesian, antisipasinya Selalu memperhatikan posisi kerja lainnya dan berkoordinasi dengan baik.
Sudah = 45
45π₯100% = 100 % Belum = 0
45π₯100% = 0 %
3. Mata terkena percikan ready mix, antisipasinya Menggunakan kaca mata safety.
Sudah =42
45π₯100% = 93,3 % Belum = 3
45π₯100% = 6,7 %
4. Terluka kawat bendrat pada saat penulangan, antisipasinya Memastikan setiap proses pemasangan kawat selalu menggunakan sarung tangan dan safety shoes.
Sudah = 43
45π₯100% = 95,5 % Belum = 42
45π₯100% = 4,5 %
5. Terluka akibat paku yang menonjol pada proses bekisting, antisipasinya Selalu memperhatikan posisi kerja dan menggunakan full APD.
Sudah = 45
45π₯100% = 100 % Belum = 0
45π₯100% = 0 %
6. Terluka akibat mesin plasma cutting pada pembesian, antisipasinya Memastikan bahwa alat dalam kondisi layak untuk digunakan, menggunakan sarung tangan, kacamata dan safety shoes.
Sudah = 41
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
7. Tertimpa bahan material besi atau sejenisnya, antisipasinya Memastikan selalu menggunakan APD dan pemasangan safety net.
Sudah =40
45π₯100% = 88,8 % Belum = 5
45π₯100% = 11,2 %
Dari hasil data di atas antisipasi mayoritas sudah dilakukan. Hasil perhitungan prosentase menunjukkan nilai prosentase sudah mendekati angka 100%, sebagaimana bisa dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 4.7 Diagram Antisipasi Potensi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Struktur Atas (Sumber : Data olah, 2023)
82,2
100
93,3 95,5 100 97,7
88,8
17,8
0
6,7 4,5
0 2,3
11,2
0 20 40 60 80 100 120
Memastikan yang bekerja diketinggian menggunakan full
body harnes
Selalu memperhatikan posisi kerja lainya dan berkoordinasi
dengan baik
Menggunaan kaca mata safety
Memastikan setiap proses pemasangan
kawat selalu menggunakan sarung tangan dan
safety shoes
Selalu memperhatikan
posisi kerja dan menggunakan full
APD
Memastikan bahwa alat dalam kondisi
layak untuk digunakan, menggunakan sarung tangan, kacamata dan safety shoes
Memastikan selalu menggunakan APD dan pemasangan
safety net
Sudah Belum
4.11.4 Antisipasi Pada Tahap Pekerjaan Finishing
Pada tahap pekerjaan tanah terdapat 3 antisipasi, penilaian ini diambil dari Responden yang berjumlah 45 orang. Penilaian digolongkan dua parameter jawaban yaitu Sudah dan Belum Berikut penilaian antisipasi bahaya Pekerjaan finishing sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.13 di bawah ini :
Tabel 4.13 Antisipasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan Finishing
No Potensi Bahaya Antisipasi Sudah Belum Jumlah
1 Terjatuh dari tempat tinggi
Memastikan yang bekerja di ketinggian
menggunakan full body harnes
37 8 45
2 Terjepit dan tertusuk pada pembesian
Selalu memperhatikan posisi kerja lainnya dan berkoordinasi dengan baik
45 0 45
3 Mata terkena percikan ready mix
Menggunaan kaca mata
safety 42 3 45
Antisipasi bahaya pada tahap pekerjaan tanah terdapat tiga (3) antisipasi dari tiga (3) potensi bahaya. Berdasarkan dari tabel di atas dijadikan ke dalam bentuk bilangan prosentase, maka didapatkan data sebagai berikut :
1. Terjatuh dari tempat tinggi, antisipasinya Memastikan yang bekerja di ketinggian menggunakan full body harness.
Sudah = 37
45π₯100% = 82,2 % Belum = 8
45π₯100% = 17,8 %
2. Terjepit dan tertusuk pada pembesian, antisipasinya Selalu memperhatikan posisi kerja lainnya dan berkoordinasi dengan baik
Sudah = 44
45π₯100% = 97,7 % Belum = 1
45π₯100% = 2,3 %
3. Mata terkena percikan ready mix, antisipasinya Menggunakan kaca mata safety.
Sudah = 43
45π₯100% = 95,5 % Belum = 2
45π₯100% = 4,5 %
Dari hasil data di atas antisipasi mayoritas sudah dilakukan. Hasil perhitungan prosentase menunjukkan nilai prosentase sudah mendekati angka 100%, sebagaimana bisa dilihat pada Gambar 4.8 berikut ini.
Gambar 4.8 Antisipasi Pada Tahap Pekerjaan Finishing (Sumber : Data olah, 2023)
Dari hasil penilaian antisipasi potensi bahaya proyek Pembangunan Jembatan Glapan Timur Grobogan, antisipasi mayoritas sudah dilakukan, hasil perhitungan prosentase menunjukkan nilai prosentase sudah mendekati angka 100%. Penjelasan mengenai antisipasi adalah sebagai berikut :
1. Antisipasi Pada Tahap Pekerjaan Tanah
Antisipasi pada Tahap Pekerjaan Tanah ini ada 5 antisipasi bahaya, semua antisipasi mayoritas sudah mendekati angka 100%, 7 Responden menjawab belum dilakukan pada penggunaan masker secara konsisten karena tanggapan Responden penggunaan masker mengganggu pernafasan ketika sedang bekerja.
2. Antisipasi Pada Tahap Pekerjaan Struktur Bawah
Antisipasi pada Tahap Pekerjaan Struktur Bawah terdapat 8 antisipasi bahaya, semua antisipasi didapat nilai 91,1% - 100% dengan nilai prosentase tersebut maka dinyatakan antisipasi mayoritas sudah dilakukan.
82,2
97,7 95,5
17,8
2,3 4,5
0 20 40 60 80 100 120
Memastikan yang bekerja diketinggian menggunakan full
body harnes
Selalu memperhatikan posisi kerja lainya dan berkoordinasi
dengan baik
Menggunaan kaca mata safety
Sudah Belum
3. Antisipasi Pada Tahap Pekerjaan Struktur Atas
Antisipasi pada Tahap Pekerjaan Struktur Atas terdapat 7 antisipasi bahaya, semua antisipasi didapat nilai 82,2% - 100% dengan nilai prosentase mendekati 100% dinyatakan antisipasi sudah dilakukan, namun pada antisipasi penggunaan full body harness pada saat bekerja di ketinggian ada 8 Responden yang menjawab belum melakukan antisipasi tersebut.
4. Antisipasi Pada Tahap Pekerjaan Finishing
Antisipasi pada Tahap Pekerjaan Finishing terdapat 3 antisipasi bahaya, dari ketiga antisipasi bahaya didapat nilai prosentase 82,2% β 95,5% dengan nilai tersebut yang mendekati angka 100% maka dinyatakan mayoritas antisipasi sudah dilakukan namun ada 8 Responden yang menjawab belum tentang antisipasi menggunakan full body harnes ketika bekerja di ketinggian.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan dari hasil analisis potensi bahaya dan antisipasi potensi bahaya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada Proyek Pembangunan Jembatan Glapan Timur Grobogan sebagai berikut :
1. Pekerjaan yang menimbulkan potensi bahaya adalah Pekerjaan Struktur Bawah, Pekerjaan Struktur Atas. dan Pekerjaan Finishing.
2. Tingkatan bahaya kecelakaan kerja pada Proyek Pembangunan Jembatan Glapan Timur pada Tahap Pekerjaan Struktur Bawah yaitu tertimpa tiang pancang pada saat proses pemancangan, pada Tahap Pekerjaan Struktur Atas yaitu terjatuh dari tempat tinggi dan Tahap Pekerjaan Finishing yaitu terjatuh dari tempat tinggi.
3. Mengetahui bagaimana mengantisipasi kecelakaan kerja pada Proyek Pembangunan Jembatan Glapan Timur Grobogan, mayoritas antisipasi dalam tahap Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Struktur Bawah, Pekerjaan Struktur Atas dan Pekerjaan Struktur Finishing sudah dilakukan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dari bab β bab sebelumnya, ada beberapa saran untuk semua pihak yang terkait dengan Proyek Pembangunan Jembatan Glapan Timur Grobogan dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan di area Pekerjaan, yaitu sebagai berikut :
1. Perlu adanya penjelasan lebih lengkap mengenai rencana keamanan dan keselamatan kerja untuk mengurangi kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dan menambah pengetahuan untuk seluruh pihak yang bersangkutan di proyek tentang Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3).
2. Memastikan yang bekerja di ketinggian menggunakan full body harness, selalu memperhatikan posisi kerja lainnya, berkoordinasi dengan baik, melakukan pemasangan safety line pada area proses pemancangan dan Tim K3 selalu melakukan pengawasan pekerjaan.
3. Petugas K3 diharapkan lebih tegas dan rutin dalam melakukan antisipasi potensi bahaya dan mengedukasi seluruh Pekerja tentang pentingnya penggunaan APD di lokasi kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Alin Amanda Putri, dkk, 2022, Job Safety Analysis (JSA) Konstruksi Basement Pada Proyek Pembangunan Gedung B Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro Provinsi Lampung, Jurnal Skripsi Jurusan, Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan.
Adhie Ahmad, dkk, 2019, Analisa Pelaksanaan Job Safety Analysis (JSA) Pembangunan Gedung Perawatan Baru RSI PKU Muhammadiyah Tegal, Laporan Tugas Akhir, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al β Qurβan (UNSIQ) Wonosobo.
Ferdinandus Baskoro, dkk, 2022, Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis Pada Proyek Pembangunan Bendungan Pemukkulu Makasar, Jurnal Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang.
M. Hamzah Hasyim, dkk, 2017, Analisa Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Melalui Pendekatan Hiradc dan Metode Job Safety Analysis Pada Studi Kasus Proyek Pembangunan Menara X Di Jakarta, Jurnal Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT.
Haryono 167, Malang 65145.
Marsya Rethyna, 2018, Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Bangunan Gedung Bertingkat, Jurnal Skripsi, Universitas Persada Indonesia Y.A.I.
Muhamad Ilham Mawazirul, Dkk, 2020, Analisis Pelaksanaan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) Proyek Pembangunan Jembatan Sikatak Universitas Diponegoro Semarang, Laporan Skripsi, Fakultas Teknik.
Mahendra Eka Bagus Sadewa, 2021, Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pekerjaan Pilar Jembatan Menggunakan Metode Hiradc (Implementation of Occupational Safety and Health on Bridge Pillar Construction Using Hiradc Method), Jurnal Skripsi, Universitas islam indonesia.
Maulana Arif Siniggih Saptadi, 2018, Identifikasi dan Analisis Risiko Kecelakaan Kerja dengan Metode JSA (Job Safety Analysis) Di Departemen Smoothmill PT Ebako Nusantara, Jurnal Skripsi Departemen Teknik Industri, Universitas Diponegoro Semarang.
Nurkholis, Gusti Ardiansyah, 2017, Pengendalian Bahaya Kerja dengan Metode Job Safety Analysis Pada Penerimaan Afval Lokal Bagian Warehouse Di PT.ST,