• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Tinjauan Empiris

ingin tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.

2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian timbul karena ingin mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.

(2019) Beli (Studi Kasus Pada Pusat

Perbelanjaan Lotte Mart Di Surabaya)

informasi yang akan diteliti, dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian pada penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

pada konsumen Lotte Mart

Surabaya. Variabel Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap Variasbel Minat Beli pada konsumen pada Lotte Mart Surabaya beli.

2. Umar Bakti, Hairudin, Maria Septijantini Alie (2020)

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Pada Toko Online Lazada di Bandar Lampung.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

tentang informasi ilmiah yang

Kualitas pelayanan (X1) berpengaruh positif terhadap minat beli (Y) pada Toko Online Lazada.

Produk (X2)

berpengaruh positif terhadap minat beli (Y) pada Toko Online Lazada.

Harga (X3)

berasal dari subyek atau objek penelitian.

berpengaruh terhadap minat beli (Y) pada Toko Online Lazada Kualitas pelayanan (X1), produk (X2) dan harga (X3) 3. Rahmad

Setiawan (2020)

Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Minat Beli Yang Berdampak Pada Keputusan Pembelian Pada Pelanggan Aprilia Bakery

Teknik analisis data yaitu regresi linier

berganda dan regresi linier sederhana.

Kualitas prodok berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belli.

Kualitas produk dan promosi secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

4. Adi Mulyana (2019)

Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Pelanggan Shao Kao Kertajaya Melalui

Kepuasan Pelanggan.

Data yang diperoleh diolah menggunakan metode Partial Least Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan pelayanan keduanya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan dan kepuasan

pelanggan sendiri berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli ulang.

5. Nikita Karundeng, Johny A.F.

Kalangi, Olivia Walangitan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Home Industri Pia

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

Uji korelasi dan determinasi melalui hasil uji SPSS version 25

menujukan bahwa nilai korelasi atau R

(2019). Deisy Desa Kapitu Kecamatan Amurang Barat.

0,060 dapat diartikan bahwa Kualitas produk dan Minat beli adalah sangat rendah.

Dengan kata lain jika kualitas produk menurun maka minat beli dengan sendirinya akan mengalami penurunan. Hal tersebut ditujukan dari hasil uji.

Kualitas produk yang baik

merupakan proses terwujudnya minat beli konsumen.

6. Ike Wulandari (2016)

Pengaruh Kualitas Pelayanan,

Teknik

Pengumpulan data pada

Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

Kelengkapan Produk Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Supermarket Top Bangunan Kediri

penelitian ini dengan cara kuesioner dan wawancara dengan

konsumen untuk mencari informasi yang diperlukan peneliti.

terhadap minat beli.

Kelengkapan

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Kualitas produk berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap minat beli.

7. Ruri Putri Utami, Hendra Saputra (2017)

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk

Terhadap Minat Beli Sayuran Organik Di Pasar Sambas Medan.

Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menyebarkan angket

(kuesioner) yang diolah secara statistik dengan bantuan SPSS 20.0 dan

Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh antara harga dan kualitas produk terhadap minat beli secara simultan pada Pasar Sambas sebesar 94,1%

sedangkan sisanya 5,9% dijelaskan oleh variabel- variabel lain diluar

menggunakan Analisis Regresi Berganda.

model penelitian ini.

Berdasarkan Uji F, Uji Hipotesis secara simultan, variabel harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

8. Rahmad Rizki (2018)

Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Produk Kosmetik Wardah (Studi Kasus

Konsumen Matahari Department Store Mall Ska

Metode pengumpulan data melalui kuesioner ini, yaitu :

Membagikan kuesioner, Responden diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang telah

Kualitas produk pada kosmetik wardah Matahari Department Store Mall Ska Pekan baru sudah memiliki kualitas yang baik.

konsumen sudah merasakan hasil maupun dampak bagi mereka yang sudah

Pekanbaru) disediakan, Kemudian lembar kuesioner

dikumpulkan, diseleksi, diolah, dan kemudian dianalisis.

menggunakannyana mun dari kegunaan produk pada

konsumen kosmetik wardah belum melebihi target.

9. Mahyarani Tiara Ghassani (2017)

Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Bandeng

Juwana Vaccum Melalui

Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Pelanggan

Teknik

pengumpulan data yang

digunakan adalah studi pustaka, kuesioner, dan wawancara.

Teknik analisis data yang

digunakan adalah uji tabulasi silang, uji korelasi, uji determinasi, uji regresi linier sederhana, uji

Berdasarkan hasil penelitian variabel kualitas produk pada Bandeng Juwana Vaccum menunjukkan bahwa terdapat kekurangan dan kelebihan pada setiap item pertanyaan atau indikator yang diteliti.

Pt. Bandeng Juwana Elrina Semarang)

regresi linier berganda.

1 0.

Marifatun Khasanah (2020)

Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli (Studi Kasus Pada Konsumen Bakpia Vista)

Teknik analisis data yang

digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh positif kualitas produk terhadap minat beli

konsumen Bakpia Vista, harga tidak berpengaruh terhadap minat beli Bakpia Vista.

pengaruh positif kualitas produk harga dan promosi penjualan terhadap minat beli Bakpia Vista.

F. Kerangka Pikir

Sugiyono (2017:60) Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sugiyono, 2017:60).

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berpikir.

Sugiyono (2017:60) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini

merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan.

Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian G. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dibawah ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesisi yang dirumuskan dalam penelitian ini “Diduga Bahwa Kualitas Produk Berpengaruh Positif Terhadap Daya Minat Beli pada M61 Cafe & Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel.

Pandang Kec. Panakukang Kota Makassar”

Variabel X ( Kualitas Produk ) Tjiptono (2010) - Estetika - Rasa - Harga - Ciri Khas

Variabel Y ( Minat Beli ) Kotler (2012) - Promosi - Pelayanan - Varian Menu - Suasana (Lokasi)

34 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan dalam bentuk angka-angka dari kuesioner.

Menurut Sugiyono (2017:8), Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian pada M61 Cafe & Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel.

Pandang Kec. Panakukang Kota Makassar. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama 2 (dua) dari bulan Januari - Maret 2021.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Definisi operasional merupakan batasan-batasan yang digunakan untuk menghindari intrprestasi yang berbeda terhadap variable yang diteliti. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Produk (X)

Kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Kualitas produk memiliki indikator-indikator sebagai berikut:

a. Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. Keindahan menyangkut tampilan produk yang membuat konsumen suka.

b. Cita Rasa yaitu atribut makanan yang meliputi bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam indra manusia yakni perasa, penciuman, perabaan, peglihatan, dan pendengaran. Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yang terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa.

c. Harga yaitu nilai yang tercantum dan Ciri Khas suatu hal yang unik yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.

2. Minat Beli (Y)

Minat beli adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk membeli agar dapat memilikinya. Minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a. Promosi yaitu upaya untuk menawarkan produk pada konsumen dengan tujuan menarik calon konsumen.

b. Pelayanan dari segi kontak lansung antara pelayan (waiters) dengan konsumen sehingga mendapat kepuasan.

c. Varian Menu yaitu terdapat banyaknya berbagai macam menu pilihan minuman dan makanan.

d. Suasana (Lokasi) dengan di dukung gaya desain interior yang klasik dan tempat yang nyaman serta lokasi yang mudah dijangkau.

Pengukuran Variabel menggunakan kuisioner skala likert 5 poin dengan gradasi jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

a. Setiap indikator atau sub variabel yang dinilai oleh responden diklasifikasikan kedalam 5 (lima) altenative jawaban dengan menggunakan responden jawaban yang dapat dipilih oleh responden peringatan jawaban setiap indikator diberi skor antara 1 sampai dengan 5.

b. Dihitung total skor setiap variable atau sub variable sama dengan skor dari seluruh skor indikator untuk semua responden.

c. Dihitung total skor setiap variabel atau sub variabel sama dengan skor dari seluruh skor indikator variabel untuk semua responden.

d. Dihitung setiap variabel atau sub variabel sama dengan rata-rata dari total skor.

e. Untuk mendeskripsikan jawaban responden juga digunakan statistik. Deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk table.

Adapun klasifikasi atau kategori yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:14) dan digunakan dalam penelitian ini adalah:

➢ Sangat Setuju diberi bobot nilai 5

➢ Setuju diberi bobot nilai 4

➢ Cukup Setuju diberi bobot nilai 3

➢ Tidak Setuju diberi bobot nilai 2

➢ Sangat Tidak Setuju diberi bobot nilai 1

Penentuan rentang mengacu pada skor yang digunakan yaitu banyak kelas interval dalam dari angka 1 sampai 5. Angka 1 merupakan data terkecil besarnya 20% sedangkan data terbesar diperoleh dari angka 5 yang besarnya 100%.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 80) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditaik kesimpulanya. Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada konsumen M61 Cafe & Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel. Pandang Kec.

Panakukkang Kota Makassar yang jumlahnya sangat banyak (tersebar dan sulit diketahui secara pasti), maka dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini.

2. Sampel Penelitian

Arikunto (2013:174) mengemukakan pendapat bahwa sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika jumlah populasi tidak lebih besar dari 100 orang, maka jumlah sampelnya dapat diambil secara keseluruhan. Tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka yang bisa diambil sebesar 10-15%

atau 20-25% dari jumlah keseluruhan.

Berdasarkan penelitian ini, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi, karena jumlah populasi tidak lebih besar dari 100 orang responden. Responden yang dipilih merupakan konsumen M61 Cafe & Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel.

Pandang Kec. Panakukang Kota Makassar sebanyak 90 orang sebagai perwakilan konsumen M61 Cafe & Eatery.

Dengan demikian penggunaan seluruh sampel tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi diisebut dengan teknik sensus.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada beberapa teknik yang ditempuh dalam hal pengumpulan data yang diperlukan. Adapun teknik tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Kuisioner

Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

2. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian dan sistematik untuk melihat kegiatan yang dilakukan. pada M61 Cafe

& Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel. Pandang Kec. Panakukang Kota Makassar.

3. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan suatu percakapan antara dua orang atau lebih dan melibatkan narasumber dan pewawancara yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan terpercaya.

4. Dokumen – dokumen

Dokumen yaitu mengumpulkan data dengan mencatat data dari dokumen pada M61 Cafe & Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel. Pandang Kec.

Panakukkang Kota Makassar yang dibutuhkan dalam penelitian.

F. Teknik Analisis

Untuk menjawab masalah pokok serta membuktikan hipotesis telah dikemukakan sebelumnya, maka digunakan metode analisis sebagai berikut :

1. Uji Instrument Penelitian a. Uji validitas

Menurut Ghozali (2013:52) menyatakan suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Suatu kuisioner dikatakan valid jika mempunyai validitas tinggi yaitu corrected item >0,3 sebaliknya kurang valid jika nilai corrected item <0,3.

b. Uji realiabilitas

Menurut Ghozali (2013:47) realiabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jika jawaban terhadap semua indikator ini acak, maka dapat dikatakan tidak reliabel.

2. Analisis deskriptif

Analisis Deskriptif Kuantitatif merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisisnya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan.

Analisis deskriptif yaitu menjelaskan Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Pada M61 Cafe & Eatery di Jalan Anggrek Raya Kel. Pandang Kec.

Panakukkang Kota Makassar sesuai dengan hasil kuisoner yang diberikan kepada responden.

Penentuan rentang mengacu pada skor yang digunakan yaitu banyak kelas interval dalam dari angka 1 sampai 5. Angka 1 merupakan data terkecil besarnya 20% sedangkan data terbesar diperoleh dari angka 5 yang besarnya 100%.

Tabel 3.1 Skor ideal

No. Prsentase Jumlah Skor (%) Kriteria

1. 81-100 Sangat baik

2. 61-80 Baik

3. 41-60 Cukup

4. 21-40 Kurang baik

5. kurang-20 Tidak baik

Sumber : Sugiyono (2014:34)

3. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Analisis regresi sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel dependent (variabel Y) nilai variabel

dependent berdasarkan nilai independent (variabel X) yang diketahui. Dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana maka akan memgukur perubahan variabel terikat berdasarkan perubahan variabel bebas. Analisis regresi linier dapat digunakan untuk mengetahui perubahan pengaruh yang akan terjadi berdasarkan pengaruh yang ada pada waktu sebelumnya. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang diperkirakan antara Kualitas Produk Terhadap Minat Beli dilakukan dengan rumus regresi linier sederhana.

Adapun persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : Y = a + bX

Keterangan :

Y = Nilai Prediksi Variabel Dependen a = Konstanta yaitu nilai Y jika X=0

b = Koefisien Regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan variabel X X = Varibel Independen

4. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)

Menurut Nugraha (2011), uji parsial dengan uji t bertujuan menganalisis besarnya pengaruh masing-masing perubah independen secara individual (parsial) terhadap perubah dependen. Hasil dari uji t menunjukkan masing-masing pengaruh independen terhadap perubah dependen jika p-value lebih kecil dari nyata yang ditentukan atau . Hipotesis nol dan hipotesis alternative yang di usulkan dan diuji t adalah :

a) atau P-value a, ditolak H0, yang berarti bahwa suatu faktor X memiliki pengaruh terhadap faktor Y.

b) atau P-value a, diterima H0, yang berarti bahwa suatu faktor X tidak mempunyai pengaruh terhadap faktor Y.

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat M61 Cafe & Eatery

M61 Cafe beralamatkan di Jalan Anggrek Raya No.22, Paropo, Kec.

Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90231. M61 Cafe & Eatery merupakan bisnis coffe shop rintisan dari beberapa orang yang telah bersahabat sejak lama. Mereka kemudian memberikan nama dengan M61 yang merupakan gabungan alumni dari SMAN 1 Makassar dan SMAN 6 Makassar. Cafe & Eatery yang, menawarkan konsep klasik mewah. Bagi sebagian orang yang melihat sekilas tempat ini akan beranggapan menu disajikan dengan harga untuk kalangan menengah atas. Namun tidak demikian, mulai dari menu makanan dengan minuman hanya dibanderol mulai dari Rp 15 ribu ringga Rp 30 ribu saja.

Desain interior megah dengan lampu yang bergantungan di setiap mejanya.

Menambah kesan elegan dari cafe M61. Area cukup luas bisa menampung hingga puluhan orang. Meja untuk dua orang ataupun beramai-ramai juga tersedia sehingga menambah kesan nongkrong asyik.

Spesialnya tersedia ruangan mushala di lantai 2 lengkap dengan peralatan shalat, free wife, area no smoking, dan 4 toilet. Bagi para pecinta musik, setiap malam minggunya akan dihibur dengan penampilan band. Menu andalan ada 3 menu andalan dari M61 Cafe yakni mie goreng, sup ubi, dan ayam geprek. Sajian menu tersebut begitu nikmat dan khas mie goreng disajikan bersama potongan telur, udang, dan irisan sosis. Ditambah dengan kerupuk

udang dan saus sambal tumis. Sedangkan sup ubi, terdiri dari mie kuning yang disandingkan dengan sedikit laksa.Tidak hanya itu, ubi goreng yang begitu lembut menjadi pamungkas dari menu sup ubi ini. Terakhir ayam geprek, menu ini sekilas nampak seperti menu ayam geprek pada umumnya yakni ada nasi dan ayam. Spesialnya ayam geprek disajikan dengan sambal tumis yang khas.

Berdampingan dengan telur bumbu yang gurih serta tempe oseng nikmat. Jika kehausan dua minuman ini bisa menjadi pilihan diantaranya rasa greentea dan avocado. M61 Cafe memberikan juga pelayanan yang cekatan dengan adanya lift menu. Jadi tidak menunggu lama, sajian menu andalan ini akan segera dapat dinikmati.

2. Struktur Organisasi

Adapun Pembagian Tugas dan tanggung jawab pada M61 Cafe & Eatery adalah a. Pemilik Coffe

• Mengkomunikasikan dengan jelas setiap aspirasi, harapan, dan tujuan

• Mengecek dan memantau setiap laporan yang masuk secara rutin Pemilik Caffe

Manager Operasional

Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian

Dapur

Kepala Bagian Personalia

Barista Waiters Kasir

• Memantau perkembangan pasar

• Memastikan bahwa setiap karyawan mendapat haknya

• Mengelola dan memantau keuangan

• Memantau reputasi bisnis Coffe di mata masyarakat b. Manager Operasional

➢ Menyusun perencanaan kegiatan operasional

➢ Mengatur Kegiatan Operasional

➢ Melaksanakan Kegiatan Operasional

➢ Melakukan Kontrol Atas Pelaksanaan Operasional

➢ Melakukan sosialisasi, mengembangkan, serta mengendalikan penerapan peraturan, tata tertib, serta prosedur

➢ Mengembangkan kedisiplinan para bawahannya untuk menunjang kinerja

mereka

c. Kepala Bagian Dapur

• Membangun, memelihara dan memimpin semua aspek kerja tim dan disiplin dalam dapur.

• Menunjukkan pengetahuan resep yang unggul untuk setiap item

• Memantau kualitas dan kuantitas makanan

• Memantau semua fasilitas penyimpanan makanan untuk memastikan bahwa teknik penyimpanan yang tepat dan bahwa standar kebersihan dapur selalu dipertahankan.

• Merumuskan semua menu makanan: Makan malam, function, menu makan malam dan graze.

• Memperhitungkan Sepenuhnya semua biaya item menu makanan.

• Memesan sesuai jumlah produk makanan.

• Pastikan bahwa semua resep standar diikuti di dapur.

• Menjaga menu makanan yang inovatif pada semua menu.

d. Kepala Bagian Personalia

➢ Melakukan sosialisasi dan koordinasi

➢ Menyusun absensi dan daftar hadir karyawan

➢ Menyiapkan perjanjian kerja dengan karyawan baru.

e. Kepala Bagian Keuangan

• Menyusun dan membuat laporan keuangan restoran

• Menyusun dan membuat laporan perpajakan restoran

• Menyusun dan Membuat anggaran pendapatan dan belanja restoran secara Periodik

• Melakukan pengecekan terakhir rekap gaji karyawan

• Melakukan pembayaran gaji karyawan f. Waiters

➢ Menata Meja dan Memastikan Meja Bersih, Lengkap dan Rapi

➢ Merekomendasikan Menu Favorit dan Menu Baru pada Customer

➢ Mencatat Pesanan dan Memastikan Ketepatan Pesanan

➢ Menawarkan Minuman

➢ Memperhatikan Customer dengan Seksama

➢ Membantu Proses Clossing

➢ Bertanggung Jawab pada Kelengkapan Peralatan Restoran

Dokumen terkait