BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis Penelitian …
Ditinjau dari permasalahan yang ada maka peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengelolaan piutang terhadap efektivitas arus kas pada PT. Satwa Indo Perkasa. Metode penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai metode penelitian berdasarkan filsafat positivisme yang digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan penelitian analisis data itu kuantitatif atau statistik dengan tujuan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini penulis memilih lokasi di PT. Satwa Indo Perkasa dan lamanya waktu penelitian yang dibutuhkan kurang lebih 2 bulan yaitu dari bulan Maret 2022–April 2022.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder ini merupakan data yang sebelumnya telah tersedia, seperti data yang didapat dari laporan keuangan dan data lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian.
2. Sumber data penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan dari bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Desember 2019 pada PT. Satwa
28
Indo Perkasa, Jl. Rusa No.27, Maricaya, Kec. Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90142.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi Menurut Sugiyono (2017) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian memperoleh kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan yaitu laporan piutang dan laporan arus kas di PT. Satwa Indo Perkasa tahun 2016- 2019.
2. Sampel
Sugiyono (2017) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobablility Sampling dengan metode Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Menurut populasi sebelumnya, di mana penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan semua populasi yang terkait dengan laporan piutang dan laporan arus kas. Maka sampel penelitian ini adalah total piutang dan total kas perbulan PT. Satwa Indo Perkasa periode 2016-2019 dengan total 48 sampel.
E. Metode Pengumpulan Data 1. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan peneliti adalah laporan keuangan PT.
Satwa Indo Perkasa periode 2016-2019.
F. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel X (Pengellaan Piutang) dan variabel Y (Efektivitas Arus Kas). Definisi operasional variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengelolaan piutang (variable X)
Menurut Iryani (dalam Rivandi dan Juita, 2019) Pengelolaan piutang adalah jumlah piutang yang tak tertagih yang akan menyebabkan biaya penagihan meningkat, bagaimanapun, penagihan piutang juga tidak direkomendasikan dilakukan terlalu agresif, karena dapat mengurangi penjualan dan keuntungan perusahaan di masa depan dan pelanggan akan beralih ke perusahaan yang lain.
Pengukuran variabel:
Pengelolaan piutang = Total Piutang
2. Efektivitas Arus Kas
Menurut Raden (dalam Rivandi dan Juita, 2019) Arus kas adalah manajemen kas yang efektif yang membutuhkan kontrol untuk melindungi
uang tunai dari kerugian karena pencurian atau penipuan.
Pengukuran variabel:
Efektivitas Arus kas = Total Kas
30
G. Metode Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan setelah data dari semua responden atau sumber data lainnya dikumpulkan. Dalam penelitian ini, metode analis data yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan uji asumsi klasik penelitian dengan uji normalitas, analisis koefisien Person Product Moment, uji regresi sederhana menggunakan bantuan SPSS versi 26.
a. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif antara lain menyajikan data melalui tabel, diagram lingkaran, piktogram, grafik, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, penyajian data menggunakan tabel dan analisis data menggunakan mean.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asuksi klasik dilakukan untuk membuktikan bahwa data berkontribusi baik normal dan tidak. Untuk melakukan uji asumsi klasik, maka peneliti melakukan uji normalitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk menguji apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu pengelolaan piutang (X) terhadap efektivitas arus kas (Y) memiliki distribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov.
Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2018):
a). Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 ; maka distribusi data normal;
b). Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 ; maka distribusi data tidak normal.
c. Koefisien Korelasi
Analisis Koefisien Korelasi bertujuan untuk menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara variabel yaitu pengelolaan piutang (X) dengan efektivitas arus kas (Y). Dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien kolerasi yaitu pengelolaan piutang (X) terhadap efektivitas arus kas (Y). Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif atau negatif antar variabel, maka penulis menggunakan rumus kolerasi Pearson Product Moment.
Pada dasarnya, nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai dengan +1 atau secara sistematis dapat ditulis -1< r < +1.
1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antar kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali sehingga
32
tidak mungkin terdapat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen.
2. Bila 0 < r < 1, maka kolerasi antar kedua variabel dapat dikatakan positif atau bersifat searah, dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai variabel independent terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau penurunan nilai-nilai variabel dependen.
3. Bila -1 < r < 0, maka kolerasi antar kedua variabel dapat dikatakan negatif atau bersifat berkebalikan, dengan kata lain kenaikan nilai- nilai variabel independent akan terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai variabel dependen atau sebaliknya. Adapun untuk melihat hubungan atau korelasi, penulis menggunakan analisis yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017) sebagai berikut:
Tabel 3.1
Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya Pengaruh Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1.000 Sangat Kuat
d. Analisis Regresi Linier Sederhana Penelitian ini menggunakan analisi regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh antar satu variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengelolaan piutang (X) dengan efektivitas arus kas (Y).
Adapun model persamaan regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2017) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y : Efektivitas Arus Kas X : Pengelolaan Piutang a : Konstanta
b : Koefisien regresi
H. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan tentang sesuatu yang dibuat untuk menjelaskan sesuatu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t dan Uji Koefisien Determinasi dengan menggunakan bantuan SPSS versi 26.
1. Uji t
Uji-t (Uji Hipotesis Secara Parsial) menurut Sugiyono (2017) Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independent dan dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan. Uji t digunakan untuk
𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝑿
34
menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independent secara individu terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independent untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variaebl dependen. Apabila nilai t-hitung > daripada t-tabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dengan variabel dependen, atau bisa juga dengan signifikasi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tingkat signifikasi yang digunakan adalah 5% = 0,05 dimana kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah :
a) Ho ditolak jika t-hitung (+) > (+) t-tabel atau t-hitung (-) < (-) t-tabel b) Ho diterima jika t-hitung (+) < (-) t-tabel atau t-hitung (-) > (-) t-tabel
2. Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono (2017) koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Besarnya nilai R berkisar antara 0-1, semakin mendekati angka 1 nilai R tersebut maka semakin besar pula variabel bebas (X) mampu menjelaskan variabel terikat (Y). Koefisien determinasi (R2) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
𝑟2 = Koefisien kuadrat korelasi ganda.
Kd = 𝑟2 x 100%
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat PT. Satwa Indo Perkasa
Lokasi penelitian ini di PT. Satwa Indo Perkasa. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan periode Januari 2016 sampai Desember 2019 yang didapatkan dari bagian accounting PT. Satwa Indo Perkasa.
PT. Satwa Indo Perkasa adalah salah satu dari beberapa perusahaan peternakan di Makassar yang bergerak dibidang penghasil Day Old Chick (DOC). Aktivitas penjualannya dilakukan secara tunai dan kredit, namun aktivitas penjualannya didominasi oleh penjualan kredit. Perusahaan melakukan kegiatan penjualan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu kebijakan kredit. Kebijakan kredit yang diterapkan diharapkan mampu memberikan keuntungan yang optimal dan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. Berdasarkan telah dibuatkan akta pendirian dimana perusahaan ini awalnya bernama PT. Satwa Indo Timur yang tertanggal 04 Oktober 2004 Nomor: 5, kemudian dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor: 21, tertanggal 13 Juni 2007, pada pasal 1 merubah nama menjadi PT. Satwa Indo Perkasa, pasal 2, 3 dan 4. PT. Satwa Indo Perkasa berkantor di lokasi Jl. Rusa No.27, Maricaya, Kec. Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Bapak Dani Ardianto.
2. Struktur Organisasi
Struktur dalam sebuah organisasi dibuat untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing jabatan.
Struktur organisasi secara jelas mampu memisaahkan wewenang dan tanggung jawab anggotannya. Jika dalam suatu bisnis atau perusahaan tidak memiliki komponen penting alam struktur organisasi tersebut, maka bisa jadi akan mengalami gangguan kedepannya, salah satunya adalah hal alur manajemen dan pengelolaan.
Gambar 4.1
PT. SATWA INDO PERKASA
B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)
Berikut data piutang dan kas yang dimiliki PT. Satwa Indo Perkasa periode Januari 2016 sampai Desember 2019 sebagai berikut.
Marketing Manager
Finance &
Accounting Manager
SDM Manager Breeding
Farm Manager
Direktur Utama
Direktur
38
Tabel 4.1
Tabel Piutang dan Kas PT.Satwa Indo Perkasa Periode Januari 2016-Desember 2019
BULAN TAHUN PIUTANG KAS
JANUARI 2016 725.425.941 1.647.691.902 FEBRUARI 2016 533.956.307 1.154.781.480 MARET 2016 542.672.357 975.936.832
APRIL 2016 797.998.367 1.234.732.462
MEI 2016 619.497.095.04 1.032.744.651
JUNI 2016 723.612.423 1.684.536.273
JULI 2016 670.221.362 1.422.645.817
AGUSTUS 2016 316.424.722 811.761.661 SEPTEMBER 2016 499.670.944 941.899.867 OKTOBER 2016 566.232.776 1.212.944.314 NOVEMBER 2016 667.733.093 1.113.869.579 DESEMBER 2016 770.519.762 1.614.949.581 JANUARI 2017 618.204.442 1.438.901.742 FEBRUARI 2017 427.716.341 938.773.615
MARET 2017 566.108.721 1.239.621.312
APRIL 2017 460.874.925 968.712.911
MEI 2017 376.330.425 839.745.634
JUNI 2017 478.646.104 1.357.973.982
JULI 2017 457.316.105 1.536.966.708
AGUSTUS 2017 472.272.564 1.692.811.618 SEPTEMBER 2017 270.447.162 736.805.741 OKTOBER 2017 416.216.202 923.779.218 NOVEMBER 2017 460.161.347 976.529.698 DESEMBER 2017 526.204.764 1.235.998.732 JANUARI 2018 143.736.266 661.510.672 FEBRUARI 2018 238.416.512 743.301.779 MARET 2018 310.121.422 862.625.993
APRIL 2018 477.618.603 1.264.740.999
BULAN TAHUN PIUTANG KAS
MEI 2018 289.886.480 785.164.679
JUNI 2018 253.742.110 765.562.969
JULI 2018 416.132.270 1.353.882.789
AGUSTUS 2018 317.324.746 882.870.647 SEPTEMBER 2018 297.366.180 765.653.626 OKTOBER 2018 262.106.441 566.649.945 NOVEMBER 2018 189.270.331 667.920.976 DESEMBER 2018 282.916.401 468.755.784 JANUARI 2019 734.322.672 1.586.158.439 FEBRUARI 2019 621.248.391 1.699.232.793
MARET 2019 337.528.816 1.296.542.712
APRIL 2019 301.616.447 994.362.817
MEI 2019 665.943.878 1.593.314.181
JUNI 2019 421.211.762 1.298.617.432
JULI 2019 476.159.680 1.497.334.673
AGUSTUS 2019 385.712.124 1.092.742.653 SEPTEMBER 2019 206.974.422 1.497.992.651 OKTOBER 2019 662.830.703 1.243.242.112 NOVEMBER 2019 698.992.394 1.196.105.202 DESEMBER 2019 794.550.627 1.592.261.732 Sumber; Laporan Keuangan PT. Satwa Indo perkasa (2022)
Berdasarkan tabel 4.1, dapat kita lihat bahwa perkembangan piutang pada PT. Satwa Indo Perkasa Periode Januari 2016 sampai dengan Desember 2019 secara keseluruhan mengalami kenaikan tiap bulannya, dengan nilai tertinggi sebesar Rp797.998.367 yang terjadi pada bulan April 2016 karena penjualan kredit lancar pada bulan tersebut dan nilai terendah sebesar Rp143.736.266 yang terjadi pada bulan Januari 2018 karena penjualan kredit tidak lancar pada bulan tersebut. Sedangkan kas PT.Satwa Indo Perkasa memiliki nilai tertinggi sebesar Rp1.699.232.793 yang terjadi
40
pada bulan Februari tahun 2019 karena piutang terealisasi atau tertagih dan nilai terendah sebesar Rp468.755.784 yang terjadi pada bulan Desember tahun 2018 karena adanya piutang tak tertagih. Kontribusi dari pengaruh pengelolaan piutang terhadap efektivitas arus kas pada PT. Satwa Indo Perkasa diduga terdapat pengaruh yang signifikan, hal ini didasarkan pada beberapa bulan setiap kenaikan piutang, kas juga mengalami kenaikan demikianpun pada saat beberapa bulan piutang mengalami penurunana, kas juga mengalaami penurunan dan jika piutang mengalami penurunan, kas mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan piutang berpengaruh terhadap peningkatan dan penurunan kas. Pengelolaan piutang yang baik maka piutang akan tertagih atau akan melancarkan penagihan piutang dan kas dapat diterima sesui jatuh tempo sehingga arus kas dapat efektif. Dengan demikian, pengelolaan piutang yang baik akan memberikan kontribusi terhadap laporan keuangan perusahaan terutama keefektifan arus kas masuk perusahaan.
C. Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk menguji apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu pengelolaan piutang (X) terhadap efektivitas arus kas (Y) memiliki distribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov. Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2018):
a). Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 ; maka distribusi data normal;
b). Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 ; maka distribusi data tidak normal Berikut adalah hasil dari uji normalitas penelitian ini dengan menggunakana SPSS versi 26.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Output SPSS Data Olahan 2022
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,117 atau lebih besar dari 0,05 maka sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Imam Ghozali apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 data residual memiliki berdistribusi Normal
2. Uji Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan SPSS versi 26 dimana hasil uji deskriptif analisis dalam penelitian dapat dilihat pada table berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000002
Std. Deviation 238314113.79292104
Most Extreme Differences Absolute .116
Positive .116
Negative -.061
Test Statistic .116
Asymp. Sig. (2-tailed) .117c
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
c. Lilliefors Significance Correction
42
Table 4.3
Hasil Uji Analisis Deskriptif
Sumber : Output SPSS Data Olahan 2022
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa pengelolaan piutang memiliki nilai rata-rata sebesar Rp473.962.373,5217 dengan nilai tertinggi sebesar Rp797.998.367,00 yang terjadi pada bulan April 2016, nilai terendah sebesar Rp143.736.266,00 yang terjadi pada bulan Januari 2018 dan standar deviasinya sebesar 177.933.887,49776. Hasil ini menjelaskan bahwa nilai rata-rata lebih tinggi dari standar deviasinya sehingga secara statistik data telah bernilai positif. Efektivitas arus kas memiliki nilai rata-rata sebesar Rp1.148.159.658,02 dengan nilai tertinggi sebesar Rp1.699.232.793 yang terjadi pada bulan Maret 2016, dan standar deviasi yang dihasilkan sebesar Rp336.945.678,802. Hasil ini menjelaskan bahwa nilai rata-rata lebih tinggi dari standar deviasinya sehingga secara statistik data telah bernilai positif.
3. Uji Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi merupakan salah satu Teknik statistik yang sering digunakan oleh peneliti pada berbagai bidang keilmuan. Dalam penelitian ini
Descriptive Statistics
N Minimum Maksimum Mean Std.
Deviation Pengelolaan
Piutang
48 143736266 .00
797998367 .00
473962373 .5217
177933887.4 9776 Efektivitas Arus
Kas
48 468755784 169923279 3
114815965 8.02
336945678.8 02 Valid N
(listwise)
48
digunakan regresi linier sedehana berdasarkan hasil Output SPSS versi 26 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Regresi Linier Sederhana Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 513669089
.774
99845296
.238 5.145 .000
Pengelolaan
Piutang 1.339 .197 .707 6.779 .000
a. Dependent Variable: Efektivitas Arus Kas Sumber: Output SPSS Data Olahan 2022
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 tersebut maka model regresi antara piutang dengan besarnya arus kas PT. Satwa Indo Perkasa selama periode Januari 2016 sampai Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Y = 513.669.089,774+ 1.339
Hasil ini menunjukkan bahwa hasil regresi linier sederhana di atas adalah sebagai berikut:
a. Jika pengaruh piutang diabaikan, maka rata-rata besarnya kas yang dimiliki oleh PT. Satwa Indo Perkasa selama periode Januari 2016 – Desember 2019 adalah sebesar 513.669.089,774. Ini menunjukkan bahwa piutang merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya kas PT.
Satwa Indo Perkasa.
b. Terdapat pengaruh positif dari piutang terhadap arus kas PT. Satwa Indo Perkasa. Nilai koefisien regresi pengelolaan piutang 1.339 artinya setiap
44
peningkatan piutang sebesar 1% akan meningkatkan jumlah kas sebesar 1.339. Nilai ini menunjukkan bahwa piutang yang dikelola oleh perusahaan pengaruh positif.
4. Koefisien Kolerasi
Analisis Koefisien Korelasi bertujuan untuk menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara masing-masing variabel. Dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Jika nilai rho mendekati -1 atau 1, maka kedua variabel tersebut memiliki korelasi yang kuat.
Sebaliknya, jika nilai rho mendekati 0, maka kedua variabel cenderung memilki korelasi yang lemah atau bahkan tidak memiliki korelasi.
Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Kolerasi
Sumber : Output SPSS Data Olahan 2022
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.5 tersebut maka nilai dari Pearson Correlation sebesar 0.707, artinya bahwa hubungan antara pengelolaan piutang dengan efektivitas arus kas adalah positif dan sesuai
Correlations
Pengelolaan Piutang
Efektivitas Arus Kas Pengelolaan
Piutang
Pearson Correlation
1 .707**
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
Efektivitas Arus Kas
Pearson Correlation
.707** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
dengan teori yang dikemukakan oleh Sugiyono dimana nilai Pearson Correlation sebesar 0.707 berada pada nilai Pearson Correlation 0.60 - 0.799 yang artinya hubungan antara pengelolaan piutang dengan efektivitas arus kas adalah kuat.
5. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independent dan dependen. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dengan SPSS versi 26. Hasil uji t sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 513669089
.774
99845296
.238 5.145 .000
Pengelolaan
Piutang 1.339 .197 .707 6.779 .000
a. Dependent Variable: Efektivitas Arus Kas Sumber : Output SPSS Data Olahan 2022
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, variabel pengelolaan piutang (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel efektivitas arus kas (Y). Hal ini terlihat dari (X) 0,000 < 0.05. sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikasi 5% dan derajat bebas adalah (n-k) = 48-2 =46 sebesar 1.679. jika dibandingkan dengan nilai t-hitung yang diperoleh 6.779 maka nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (6.779 > 1.679)
46
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi pengelolaan piutang berpengaruh positif terhadap efektivitas arus kas pada PT. Satwa Indo Perkasa diterima.
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Besarnya nilai R berkisar antara 0-1, semakin mendekati angka 1 nilai R tersebut maka semakin besar pula variabel bebas (X) mampu menjelaskan variabel terikat (Y). Berikut adalah hasil uji koefisien determinasi dari olah data output SPSS versi 26:
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .707a .500 .489 240890557.468
a. Predictors: (Constant), Pengelolaan Piutang b. Dependent Variable: Efektivitas Arus Kas Sumber : Output SPSS Data Olahan 2022
Dari tabel 4.7 dapat dilihat besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0,500. Hal ini menunjukkana bahwa terdapat besaran pengaruh pengelolaan piutang terhadap efektivitas arus kas sebesar 50%
sedangkan sisanya sebesar 50% dijelaskan oleh variabel lainnya selain dari variabel independen tersebut.
D. PEMBAHASAN Pembahasan berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Pengelolaan Piutang terhadap Efektivitas Arus Kas PT. Satwa Indo Perkasa”
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pengelolaan piutang pada PT. Satwa Indo Perkasa sudah cukup baik yang dilihat dari adanya peningkatan jumlah piutang setiap bulannya.
Efektivitas arus kas pada PT. Satwa Indo Perkasa berpengaruh positif yang dapat dilihat dari hasil uji koefisien regresi sederhana dengan arah positif yang artinya setiap penambahan piutang akan mempengaruhi total kas.
Pengelolaan piutang berpengaruh terhadap efektivitas arus kas pada PT.
Satwa Indo Perkasa yang dapat dilihat pada besarnya hasil uji koefisien determinasi dengan pengaruhnya sebesar 50% sedangkan sisanya sebesar 50% dijelaskan oleh variabel lainnya selain dari variabel independent tersebut.
Berdasarkan hasil uji t, didapatkan nilai t hitung sebesar 6.779 > t tabel 1.679 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa pengelolaan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas arus kas. Artinya, jika pengelolaan piutang dilakukan dengan baik maka arus kas akan efektif.
Semakin baik pengelolaan piutang dilakukan maka semakin efektif juga arus kasnya. Hal ini terjadi karena pada PT. Satwa Indo Perkasa lebih didominasi dengan piutang usaha, dimana piutang usaha pada perusahaan sebagian besar tertumpu dalam rangka meningkatkan operasionalnya.
Hasil penelitian ini juga mendapat dukungan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rivandi dan Septiana (2020), Juita dan Rivandi (2019), Jaya et al. (2020), Kurniawati et.al.,(2020) yang menyimpulkan bahwa
48
pengelolaan piutang berpengaruh terhadap efektivitas arus kas. Artinya jika piutang dikelolah dengan baik maka arus kas dapat efektif. Piutang merupakan sebuah kebijakan perusahaan yang memberikan pelanggan sebuah kelonggaran mengenai jangka waktu melakukan pembayaran.
Kelonggaran yang diberikan ini biasanya berupa diperbolehkannya melakukan pembayaran dibelakangan hari atas pembelian barang atau jasa tersebut (Mian et al., 2018). Jika piutang tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan tertumpuknya dana perusahaan pada pihak lain sehingga aliran kas tidak akan menjadi lancar. Penumpukan pada piutang dapat mengakibatkan berkurangnya keuntungan perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan tidak efektifnya pengelolaan piutang terhadap arus kas sehingga dana yang dikeluarkan akan lebih tinggi daripada dana yang diterima.
Akuntansi keuangan adalah suatu proses yang berujung pada penyajian laporan keuangan suatu perusahaan yang digunakan oleh pihak internal maupun eksternal. Laporan keuangan yang tersusun diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas terutama investor yang menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan (Kieso dikutip dalam Dinanti dan Nugraha, 2018). Hasil penelitian ini juga didukung oleh Teori Sinyal.
Berdasarkan pada Teori Sinyal, dimana perusahaan memberikan sinyal atau informasi kepada manajemen perusahaan tentang kondisi keuangannya.
Informasi tersebut menunjukkan bagaimana piutang perusahaan dikelola dengan baik. Teori ini juga menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Dimana seorang manajer memberikan informasi tentang pengelolaan piutang melalui laporan